Anda di halaman 1dari 8

PERKARA PRAPERADILAN NO. 03/Pid.Pra/2018/PN.

PSP

REPLIK DARI PEMOHON- PEMOHON

Padangsidimpuan, 07 Januari 2019


Kepada Yth:
Majelis Hakim Pengadilan Negeri
Padangsidimpuan.
di-
Padangsidimpuan.

Dengan hormat,

Para Pemohon melalui Kuasa Hukumnya dengan ini mengajukan Replik


terhadap Jawaban Termohon tertanggal 4 Januari 2019 sebagai berikut:

1. DALAM EKSEPSI
1. Tentang Permohonan Pemohon Eror in Objecto
 Bahwa dalil Termohon yang menyebutkan bahwa berdasarkan
ketentuan Pasal 77 KUHAP, Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor
21 Tahun 2014 yang mengatur secara limitatif objek praperadilan
sebagaimana diuraikan diatas dan Peraturan Mahkamah Agung
Nomor 4 Tahun 2016 maka dengan demikian substansi permohonan
Pemohon untuk menyatakan Penyidikan Kembali Laporan Polisi
No.Pol.:LP/209/VII/2014/SU/TAPSEL tanggal 4 Agustus 2014

1
berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Nomor: SP.Sidik/524
/XI/2018/Ditreskrimum tanggal 08 November 2018 tidak sah dan
tidak berdasar hukum dengan segala akibat hukumnya, bukanlah
objek praperadilan adalah dalil yang tidak benar dan tidak beralasan
atau berdasar karena Permohonan Pra Peradilan Pemohon-Pemohon
diajukan dengan dasar adanya tindakan Termohon yang mencabut
Surat Ketetapan Nomor : S.Tap/10.a/X/2018 Ditreskrimum tentang
Penghentian Penyidikan dari Direktur Reserse Kriminal Umum
Polda Sumut dan melakukan Penyidikan Kembali terhadap Laporan
Polisi No.Pol.:LP/209/VII/2014/ SU/TAPSEL tanggal 4 Agustus
2014 sebagaimana Surat Perintah Penyidikan Nomor : SP. Sidik/
524/ XI/ 2018/ Ditreskrimum, tanggal 08 November 2018, yang
sebelumnya Penyidikan telah dihentikan oleh Termohon
sebagaimana Surat Ketetapan Nomor : S.Tap/10.0/X/2018
Ditreskrimum tentang Penghentian Penyidikan dari Direktur Reserse
Kriminal Umum Polda Sumut (Termohon Pra Peradilan) selaku
penyidik dan ditanda tangani oleh Kombes Pol Andi Rian Djajadi,
Sik., M.H, tanpa melalui Pra Peradilan sebagaimana diatur dalam
Pasal 80 KUHAP yang menyebutkan Pemeriksaan untuk memeriksa
sah atau tidaknya suatu Penghentian penyidikan atau penuntutan
dapat diajukan oleh penyidik atau penuntut umum pihak ketiga yang
berkepentingan kepada Ketua Pengadilan Negeri dengan
menyebutkan alasannya atau dengan kata lain bahwa seharusnya
diajukan melalui proses Pra Peradilan oleh pihak-pihak sebagaimana
ditentukan oleh Undang-undang.
Bahwa tindakan Termohon yang mencabut Surat Ketetapan
Nomor : S.Tap/10.0/X/2018 Ditreskrimum tentang Penghentian
Penyidikan dari Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumut atas
laporan Polisi Nomor : LP/209/ VIII/ 2014/ SU/ TAPSEL, tanggal
04 Agustus 2014 dan memulai penyidikan kembali tanpa melalui
Pra Peradilan telah melanggar hukum yang berlalu atau Kitab
Undang-Undang Hukum Acara Pidana, hal mana dapat dilihat dan
dibuktikan sebagaimana Putusan Pra Peradilan Nomor :

2
01/Pid.Pra/2007/PN.Dps tanggal 4 Mei 2007, Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Denpasar menyatakan bahwa pencabutan
Penghentian Penyidikan harus melalui Pra Peradilan, karena
pencabutan Penghentian Penyidikan tidak melalui Pra Peradilan,
maka Majelis Hakim Pengadilan Denpasar menyatakan bahwa
Penerbitan Surat Ketetapan No.Pol. SP.Tap/02/II/2007/Dit.Teskrim
tanggal 26 Februari 2007 tentang Pencabutan Penghentian
Penyidikan oleh Termohon adalah tidak sah dan tidak mempunyai
kekuatan hukum, yang kemudian Putusan Pra Peradilan Nomor :
01/Pid.Pra/2007/PN.Dps tanggal 4 Mei 2007 di perkuat lagi dengan
Putusan Nomor : 98 PK/Pid/2007 tertanggal 21 Januari 2008, yang
mana dalam putusan Nomor : 98 PK/Pid/2007 disebutkan “ Bahwa
tindakan Termohon dalam melakukan penyidikan lanjutan terhadap
Para Pemohon adalah nyata-nyata telah MELANGGAR HUKUM
ACARA PIDANA oleh karenanya :
a. Bahwa berdasar Surat Ketetapan Termohon Nomor :
S.Tap/10.a/X/2018 Ditreskrimum 22 Oktober 2018 proses
penyidikan yang dilakukan oleh Termohon secara hukum telah
dihentikan dengan alasan demi hukum, sehingga karennya proses
penyidikan lanjutan yang dilakukan oleh Termohon tanpa adanya
putusan praperadilan adalah telah nyata-nyata melanggar hukum dan
terkesan sangat emosional, tidak propesional dan adanya
keberpihakan terhadap Pelapor.
Bahwa secara hukum untuk dapat dibukanya kembali laporan pidana
dimaksud haruslah terlebih dahulu diajukan Permohonan
Praperadilan dari pihak Pelapor (Drs. H. Imran Lubis/ Basrah Lubis,
SH) melalui Pengadilan Negeri Padangsidimpuan dengan
menyampaikan bukti-bukti baru (Novum) dimaksud dan oleh
Pengadilan diputus untuk dibuka kembali proses penyidikan
tersebut, bukannya Termohon secara sewenang-wenang mencabut
langsung Surat Ketetapan Nomor : S.Tap/10.a/X/2018
Ditreskrimum 22 Oktober 2018 tentang Penghentian Penyidikan,
sehingga jika Pencabut Surat Ketetapan Nomor : S.Tap/10.a/X/2018

3
Ditreskrimum 22 Oktober 2018 tentang Penghentian Penyidikan
tanpa melalui Praperadilan, maka konsekuensinya adalah Surat
Pencabutan Penghentian Penyidikan tersebut batal demi hukum.
Bahwa dalam putusan tersebut disebutkan bahwa Penghentian
Penyidikan adalah objek Pra Peradilan demikian juga Surat
Pencabutan Penghentian Penyidikan yang jadi turunannya atau
lanjutannya juga merupakan objek Pra Peraddilan, dengan demikian
terhadap dalil Termohon tersebut mohon untuk ditolak seluruhnya.

II. DALAM POKOK PERKARA

 Pada pokoknya Pemohon-Pemohon tetap pada dalil-dalil Permohonan


Pra Peradilan dan menolak seluruh dalil-dalil jawaban Termohon
kecuali yang diakui secara jelas dan tegas.
 Bahwa apa yang Pemohon-Pemohon uraikan dalam Eksepsi diatas
adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan.
 Bahwa terkait dalil Termohon halaman 4 point k yang menyatakan
Penyidikan Laporan Polisi No.Pol.: LP/209/VII/2014/SU/TAPSEL
tanggal 4 Agustus 2014 dihentikan dengan surat Ketetapan Penghentian
Penyidikan Nomor : S.TAP/10.a/X/2018/DItreskrimum tanggal 22
Oktober 2018 bukan 10.0 tersebut merupakan salah pengetikan, yang
mana sebenarnya adalah surat Ketetapan Penghentian Penyidikan
Nomor : S.TAP/10.a/X/2018/Ditreskrimum tanggal 22 Oktober 2018
sebagai dalil Termohon;
 Bahwa dalil Termohon pada halaman 4 point i dan m adalah dalil yang
tidak benar dan berdasar karena terhadap terdakwa dalam putusan
Pengadilan Negeri Padangsidimpuan Nomor : 72/Pid,B/2015/PN.PSP
tanggal 28 Mei 2015 atas nama Terdakwa Martua Raja Siregar, putusan
Pengadilan Negeri Padangsidimpuan Nomor : 73/Pid,B/2015/PN.PSP
tanggal 27 Mei 2015 atas nama Terdakwa Gamala Simanjuntak alias
Camelia dan Mastoni Lumbantobing, putusan Pengadilan Negeri
Padangsidimpuan Nomor : 172/Pid,B/2015/PN.PSP tanggal 11 Juni

4
2015 atas nama Terdakwa Nazaruddin Nasution alias Jack dan putusan
Pengadilan Negeri Padangsidimpuan Nomor : 261/Pid,B/2015/PN.PSP
tanggal 30 Juni 2015 atas nama Terdakwa Asran Nasution alias
Khalifah Umar alias Khalifah Lipan dinyatakan bersalah karena
melakukan pemanenan atas lahan kelapa sawit milik Pemohon yang
telah di letakkan Sita Jaminan (Conservatoir Beslaag) yang bermasalah
atau Sita Jaminan yang tidak sesuai dengan hukum oleh Majelis Hakim
yang memeriksa perkara perdata No: 24/Pdt.G/2014/PN.PSP dan bukan
karena melakukan pemanenan di lahan kelapa sawit milik Drs. H. Imran
Lubis.
Bahwa Perlu kami sampaikan peletakan Sita Jaminan
(Conservatoir Beslaag) yang dilakukan oleh Majelis Hakim yang
memeriksa perkara perdata No: 24/Pdt.G/2014/PN.PSP tersebut tidak
sesuai dengan hukum yang berlaku, yang mana terhadap Majelis
Hakim tersebut telah di laporkan oleh Ali Hasyim Lubis, SH ke Komisi
Yudisial Republik Indonesia dan telah di putus dengan Petikan Putusan
Komisi Yudisial Republik Indonesia Nomor :0147/L/KY/III/2016
tanggal 29 Januari 2018 yang amarnya :
1. Menyatakan Terlapor 1 Morgan Simanjuntak, SH, M.Hum
melanggar Angka 3.1.1, Angka 2.1. (2), Angka 8 dan Angka 10
Keputusan Bersama Ketua Mahkamah Agung RI dan Ketua
Komisi Yudisial RI Nomor 047/KMA/SKB/IV/2009 dan Nomor
02/SKB/P.KY/IV/2009 tentang Kode Etik dan Pedoman Perilaku
Hakim Jo Pasal 7 ayat 2 huruf a, Pasal 6 ayat 2 huruf c, Pasal 12
ayat (1) dan (2) dan Pasal 14 ayat (1) dan (2) Peraturan Bersama
Mahkamah Agung dan Komisi Yudisial Nomor
02/PB/MA/IX/2012 dan Nomor 02/PB/P.KY/09/2012 tentang
Panduan Penegakan Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim.
Sedangkan Terlapor 2 Aris Kata Ginting, SH terbukti
melanggar Angka 2.1. (2), Angka 8 dan Angka 10 Keputusan
Bersama Ketua Mahkamah Agung dan Ketua Komisi Yudisial RI
Nomor 047/KMA/SKB/IV/2009 dan Nomor
02/SKB/P.KY/IV/2009 tentang Kode Etik dan Perilaku Hakim Jo

5
Pasal 6 ayat 2 huruf c, Pasal 12 ayat (1) dan (2) dan Pasal 14 ayat
(1) dan (2) Peraturan Mahkamah Agung dan Komisi Yudisial
Nomor 02/PB/MA/IX/2012 dan Nomor 02/PB/P.KY/09/2009
tentang Panduan Penegakan Kode Etik dan Pedoman Perilaku
Hakim” sebagaimana Petikan;
2. Menyatakan Terlapor 3 ANDY WILLIAM PERMATA, SH,
tidak terbukti melanggar Kode Etik dan Pedoman Perilaku
Hakim;
3. Menjatuhkan hukuman disiplin sanksi sedang berupa hakim
“non palu selama 6 (Enam) bulan” kepada Terlapor 1 Morgan
Simanjuntak SH. M.Hum;
4. Menjatuhkan hukuman disiplin sanksi ringan berupa “Pernyataan
Tidak Puas secara Tertulis”Terlapor 2 ARIS KATA GINTING,
SH;
5. Memulihkan nama baik dan Terlapor 3 ANDI WILLIAM
PERMATA SH, dengan surat yang ditembuskan kepada atasan
Terlapor;
6. Menyatakan alat bukti beserta dengan berkas terkait laporan
masyarakat Register Nomor : 0147/L/KY/III/2016disimpan
sebagai arsip Komisi Yudisial;
7. Menyatakan Laporan Masyarakat yang terdaftar dalam resgister
Nomor 0147/L/KY/III/2016 ditutup;
Dan perlu kami tambahkan terhadap perkara perdata No:
24/Pdt.G/2014/PN.PSP tersebut telah di putus Mahkamah Agung RI
dan menolak gugatan Penggugat (Drs.H. Imran Lubis) dan telah
berkekuatan hukum tetap;
 Bahwa dalil Termohon halam 4 point m yang menyatakan putusan
Pengadilan Negeri Padangsidimpuan Nomor : 72/Pid,B/2015/PN.PSP
tanggal 28 Mei 2015 atas nama Terdakwa Martua Raja Siregar, putusan
Pengadilan Negeri Padangsidimpuan Nomor : 73/Pid,B/2015/PN.PSP
tanggal 27 Mei 2015 atas nama Terdakwa Gamala Simanjuntak alias
Camelia dan Mastoni Lumbantobing, putusan Pengadilan Negeri
Padangsidimpuan Nomor : 172/Pid,B/2015/PN.PSP tanggal 11 Juni

6
2015 atas nama Terdakwa Nazaruddin Nasution alias Jack dan putusan
Pengadilan Negeri Padangsidimpuan Nomor : 261/Pid,B/2015/PN.PSP
tanggal 30 Juni 2015 atas nama Terdakwa Asran Nasution alias
Khalifah Umar alias Khalifah Lipan merupakan bukti baru atau Novum
untuk dilakukannya Penyidkan kembali adalah dalil yang tidak benar
dan berdasar karena pada kenyataannya Putusan Pengadilan Negeri
Padangsidimpuan tersebut bukanlah Novum atau tidak dapat di jadikan
sebagai bukti baru atau Novum untuk di dilakukannya Penyidikan
kembali karena Putusan Pengadilan tersebut bukanlah bukti
kepemilikan Drs. H. Imran lubis dan jika Putusan tersebut adalah bukti
kepemilikan seharusnya gugatan perdata Drs H. Imran Lubis di
Pengadilan Negeri Padangsidimpuan sudah diterima atau dimenangkan
Drs. H. Imran lubis, namun pada kenyataannya gugatannya di tolak
atau tidak dapat diterima;
 Bahwa dalil Termohon halam 5 point q adalah dalil yang tidak benar
dan berdasar atau hanya karangan Termohon saja karena pada
kenyataannya pada tanggal 14 November 2018 penasihat hukum H.
Sutor Siregar atas nama SULEMAN tidak berada dikantor atau sedang
keluar kota sehingga sangat tidak masuk akal jika Termohon
menyatakan bahwa Termohon telah menyerahkan Surat Pemberitahuan
Dimulainya Penyidikan (SPDP) kepada SULEMAN dan tidak berkenan
menerimanya sementara penasihat hukum H. Sutor Siregar atas nama
SULEMAN sedang berada di luar kota, dan perlu kami tambahkan lagi
yang diserahkan oleh Termohon tersebut kepada H. Sutor Siregar
adalah berupa tembusan Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil
Penyidikan (SP2HP) dari KASUBDIT I TP KAMNEG selaku Penyidik
atas nama Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumut yang ditanda
tangani oleh AKBP Drs. Simon Paulus Sinulingga, kemudian pada hari
yang sama yaitu tanggal 22 Oktober 2018, Pemohon-Pemohon Pra
Peradilan juga menerima Surat Ketetapan Nomor : S.Tap/10.0/X/2018
Ditreskrimum tentang Penghentian Penyidikan dari Direktur Reserse
Kriminal Umum Polda Sumut (Termohon Pra Peradilan) selaku
penyidik dan ditanda tangani oleh Kombes Pol Andi Rian Djajadi, Sik.,

7
M.H. dan bukan Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP)
sebagaimana didalilkan Termohon;
 Bahwa Pemohon-Pemohon menolak dalil-dalil Termohon selain dan
selebihnya.
 Berdasarkan hal-hal tersebut mohon agar jawaban Termohon ditolak
atau dikesampingkan.

Demikian Replik ini disampaikan, atas perhatian dan perkenaan Bapak


Majelis Hakim yang terhormat untuk mengabulkannya diucapkan terima
kasih.

Hormat kami,
Pemohon-Pemohon
Kuasa Hukumnya

SULEMAN SIREGAR,SH. ERWIN P. SIREGAR, SH.

JULFAITHLISBON ZALUCHU, SH. FITRI ANI SIREGAR, SH.

Anda mungkin juga menyukai