Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

“QISHOS ,DIYAT DAN KAFARAT”

Diajukan sebagai :

Tugas UAS FIQIH JINAYAT

DI SUSUN OLEH :

AINI NUR AZIZAH 11820005

Dosen pembimbing :

Bpk. Drs.Mushonef Yahya .M.Si

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM WALISEMBILAN SEMARANG


BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam islam prilaku pembunuhan sangat dilarang dalam agama, dan mendapat sangsi yang
sesuai dengan pembunuhannya. Dalam islam ada tiga jenis pembunuhan. 1. Pembunuhan yang
dilakukan dengan sengaja, yaitu merencanakan pembunuhan dalam keadaan jiwa sehat dan
penuh kesadaran . 2. Pembunuhan yang terjadi tanpa sengaja dengan alat yang tidak mematikan.
3. Pembunuhan karena kesalahan atau kekhilafan semata-mata tanpa direncanakan dan tidak ada
maksud sama sekali, misalnya kecelekaan. Dalam islam setiap jenis pembunuhan mempunyai
sangsi masing-masing, baik dia pembunuhan sengaja, tidak sengaja , ataupun tersalah. Maka dari
itu kami disini akan membahas tentang hukuman yang diberikan kepada pelaku pembunuhan.
Dimana dalam islam hukuman itu terdiri dari qisas, diyat, dan kafarat.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan kami bahas antara lain :

a. Menjelaskan Pengertian Qisas, diyat, dan kafarat ?

b. Bagaimanakah hukuman bagi pembunuhan sengaja, tidak sengaja, dan tersalah

c. Bagaimanakah ketentuan qisas, diyat , dan kafarat dalam islam ?


BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian qishash

Yang dimaksud dengan qishash hukuman balasan yang seimbang atau yang sama, setara dan
yang sepadan dengan perbuatan kejahatan yang dilakukan bagi para pelaku sengaja dan pelaku
peaniyayaan secara pisik dengan sengaja. Yang dimaksud dengan hukuman yang sama dengan
perbuatan kejahatan yang dilakukan adalah , jika seseorang melakukan pembunuhan dengan
sengaja maka pelakunya harus dihukum bunuh , jika seseorang melakukan peaniyayaan secara
pisik dengan sengaja terhadap orang lain maka pelakunya harus dikenai hukuman yang sama
dengan bentuk kejahatan yang dilakukanya .

2. Syarat syarat diwajibkanya hukum qishash

Hukum qishash tidak diwajibkan, kecuali apabila terpenuhinya syarat – syarat sebagai berikut

a. Orang yang terbunuh terlindungi darahnya Andaikata yang dibunuh adalah orang kapir
HARBY , orang yang zinah mukhson , atau orang murtat, maka penbunuh bebas dari tanggung
jawab, tidak diqishash dan diyat , sebab mereka adalah orang – orang yang tersia – sia darahnya
atau tidak dilindungi .

b. Pelaku pembunuhan sudah balikh

c. Pelaku pembunuhan sudah berakal

d. Pembunuhan dalam kondisi bebas memilih

e. Pembunuh bukan orang tua dari si terbunuh, orang tua tidak diqishash sebab membunuh
anaknya atau cucunya dan seterusnya sekalipun disengaja. “Bapak tidak dibunuh sebab dia
membunuh anaknya.” (Riwayat Baihaqi) Hadis dari ibnu Umar bahwa Nabi SAW pernah
bersabda : Artinya : orang tua tidak diqishash oleh sebab membunuh anak nya . ( H.R . IMAM
TIRMIDZI ).
f. Ketika terjadi pembunuhan yang terbunuh dan pembunuh sederajat Kesamaan derajat ini
terletak pada bidang agama dan kemerdekaan . Orang islam yang membunuh orang kafir atau
orang merdeka membunuh hamba sahaya tidak diqisash , karena dalam hal ini tidak ada
kesamaan derajat antara pembunuh dan yang dibunuh. Sabda Rasullullah saw: “ orang islam
tidak dibunuh sebab dia membunuh orang kafir.”(Riwayat Bukhari)

g. Tidak ada orang lain yang ikut membantu pembunuhan diaintara orang orang yang tidak wajib
hukm qisahash atasnya.

3. Diyat (Denda)

Yang dimaksud dengan diyat ialah denda penganti jiwa yang tidak berlaku atau tidak dilakukan
padanya hukum bunuh .

Diyat ada dua macam, yaitu :

1. Denda berat Yaitu seratus ekor unta, dengan perincian : 30 ekor unta betina umur 3 masuk 4
tahun, 30 ekor unta betina umur 4 masuk 5 tahun, 40 ekor unta betina yang sedang hamil.
Diwajibkan denda berat karena: a. Sebagai ganti hukum bunuh (qisas) yang dimaafkan pada
pembunuhan yang betol-betul sengaja. Denda ini wajib dibayar tunai oleh yang mebunuh sendiri.
b. Melakukan pembunuhan “seperti sengaja”. Denda ini wajib dibayar oleh keluarganya,
diangsur dalam waktu 3 tahun, tiap-tiap akhir tahun wajib dibayar sepertiganya. Diyat berat
diwajibkan atas pembunuhan sengaja yang dimaafkan oleh ahli waris dari si terbunuh,serta
pembunuhan yang tidak ada unsur-unsur membunuh yang dilakukan dibulan haram, ditempat
haram, serta pembunuhan atas diri seseorang yang masih ada hubungan kekeluargaan.

2. Denda ringan Banyaknya seratus ekor unta juga, tetapi dibagi lima kelompok: 20 ekor unta
betina umur 1 masuk 2 tahun, 20 ekor unta betina umur 2 masuk 3 tahun, 20 ekor unta jantan
umur 2 masuk 3 tahun, 20 ekor unta betina umur 3 masuk 4 tahun, 20 ekor unta betina umur 4
masuk 5 tahun. Denda ini wajib dibayar oleh keluarga yang membunuh dalam jangka waktu tiga
tahun , tiap-tiap akhir tahun dibayar sepertiga. Jika denda tidak dapat dibayar dengan unta, wajib
dibayar dengan uang sebanyak harga unta. Denda ringan atau diyat ringan diwajibkan atas
pembunuhan tersalah, Pembunuhan karena kesalahan obat bagi dokter, dan pemotongan atau
membuat cacat serta melukai anggota badan. Ringannya denda dipandang dari tiga segi: a.
Jumlahnya yang dibagi lima b. Diwajibkan atas keluarga yang bersangkutan c. Diberi waktu
selama tiga tahun. Beratnya denda dipandang dari tiga segi juga: a. Jumlah denda hanya dibagi
tiga, sedangkan tingkat umurnya lebih besar b. Denda diwajibkan atas yang membunuh itu
sendiri c. Denda wajib dibayar tunai.

4. Kafarat

Telah diuraikan tentang kewajiban orang yang membunuh orang, yaitu menyerah agar ia
dibunuh pula, atau membayar diyat, atau dibebaskan. Selain itu ia wajib juga membayar kafarat,
yaitu memerdekakan budak, kalau tidak mampu memerdekakan budak atau hamba, misalnya
keadaan sekarang yang tidak ada lagi hamba, maka ia wajib puasa dua bulan berturut-turut.
Firman ALLAH SWT: “Dan barang siapa membunuh seorang mukmin karena tersalah ( tidak
sengaja ), hendaklah ia memerdekakan seorang hamba sahaya yang beriman.”Sampai pada
firman Allah , “Barang siapa yang tidak memperolehnya, maka hendaklah ia (si pembunuh )
berpuasa dua bulan berturut-turut sebagai cara taubat kepada Allah.”(An-Nisa:92).
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Yang dimaksud dengan qishash hukuman balasan yang seimbang atau yang sama, setara dan
yang sepadan dengan perbuatan kejahatan yang dilakukan bagi para pelaku sengaja dan pelaku
peaniyayaan secara pisik dengan sengaja. Syarat –syarat wajib qisas a. Orang yang membunuh
sudah baligh dan berakal b. Orang yang membunuh bukan bapak dari yang terbunuh c. Orang
yang dibunuh tidak kurang derajatnya dari yang membunuh d. Yang terbunuh adalah orang yang
terpelihara darahnya, dengan islam ataua dengan perjanjian. Yang dimaksud dengan diyat ialah
denda penganti jiwa yang tidak berlaku atau tidak dilakukan padanya hukum bunuh . Diyat ada
dua macam, yaitu : 1. Denda berat Yaitu seratus ekor unta, dengan perincian : 30 ekor unta betina
umur 3 masuk 4 tahun, 30 ekor unta betina umur 4 masuk 5 tahun, 40 ekor unta betina yang
sedang hamil. 2. Denda ringan Banyaknya seratus ekor unta juga, tetapi dibagi lima kelompok:
20 ekor unta betina umur 1 masuk 2 tahun, 20 ekor unta betina umur 2 masuk 3 tahun, 20 ekor
unta jantan umur 2 masuk 3 tahun, 20 ekor unta betina umur 3 masuk 4 tahun, 20 ekor unta
betina umur 4 masuk 5 tahun. Denda ini wajib dibayar oleh keluarga yang membunuh dalam
jangka waktu tiga tahun , tiap-tiap akhir tahun dibayar sepertiga. Hukum bagi pelaku
pembunuhan yaitu qisas dan diyat. Selain itu ia wajib juga membayar kafarat, yaitu
memerdekakan budak, kalau tidak mampu memerdekakan budak atau hamba, misalnya keadaan
sekarang yang tidak ada lagi hamba, maka ia wajib puasa dua bulan berturut-turut.

B. Saran

Kami dari penulis berharap agar makalah yang kami buat ini bisa berguna bagi pembaca, dan
dapat menjadi panduan dalam belajar.

DAFTAR PUSTAKA

Anwar , Junaidi. 2007. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Yudhistira Mulyadi , Arif. 2001. Islam
Sebagai Tatanan Kehidupan Manusia. Bogor: Yayasan Tatang Nana Rasyid, Sulaiman. 1994.
Fikih Islam (hukum fikih lengkap). Bandung: Sinar Baru Algensindo
http://harlisa123.blogspot.coo//2h11/12//aaalah-fiqih-tentang-qisas-iilat.ht/l Materi Fiqih XI
Semester I

Anda mungkin juga menyukai