1
Penjelasan ayat :
[111] Qishaash ialah mengambil pembalasan yang sama. qishaash itu tidak dilakukan, bila yang membunuh
mendapat kema'afan dari ahli waris yang terbunuh Yaitu dengan membayar diat (ganti rugi) yang wajar.
pembayaran diat diminta dengan baik, umpamanya dengan tidak mendesak yang membunuh, dan yang membunuh
hendaklah membayarnya dengan baik, umpamanya tidak menangguh-nangguhkannya. bila ahli waris si korban
sesudah Tuhan menjelaskan hukum-hukum ini, membunuh yang bukan si pembunuh, atau membunuh si pembunuh
setelah menerima diat, Maka terhadapnya di dunia diambil qishaash dan di akhirat Dia mendapat siksa yang pedih.
Hadits Nabi
Artinya : “Orang Islam tidak dibunuh sebab membunuh orang kafir” (HR. Bukhori)
Setiap hukum qishos yang berlaku bagi seseorang (dengan syarat seperti di atas) berlaku
pula hukum potong atau qotho’, dengan tambahan syarat seperti sebagaimana berikut :
1. Hendaklah nama dan jenis anggota itu sama, misalnya kanan dengan kanan, kiri dengan
kiri, tangan dengan tangan, dan kaki dengan kaki.
2. Keadaan anggota yang dipotong tidak kurang dari anggota yang akan dipotong. Misalnya
tangan yang sempurna dengan tangan yang syalal (kering; tidak mempunyai kekuatan)
Tiap-tiap anggota yang terpotong dari peruasannya berlaku padanya hukum qishos. Adapun
luka tidak wajib qishos tetapi dapat disamakan ukuran panjang, lebar, dan dalamnya luka
tersebut.
2
DIYAT / DENDA
Yang dimaksud dengan diyat ialah ”Denda pengganti jiwa yang tidak berlaku atau tidak
dilakukan padanya hukum bunuh”. Diyat ada 2 macam yaitu :
A. DENDA BERAT
Denda berat yaitu 100 ekor unta dengan perincian :
30 ekor unta betina umur 4 tahun
30 ekor unta betina umur 4 tahun masuk 5 tahun
40 ekor unta betina yang sudah bunting
Diwajibkan denda berat karena :
1. Sebagai ganti hukum bunuh yang dimaafkan pada pembunuhan yang betul-betul
disengaja. Denda ini wajib dibayar tunai oleh yang membunuh sendiri.
2. Melakukan pembunuhan ”seperti sengaja”. Denda ini wajib dibayar oleh
keluarganya dengan cara diangsur pada tiap-tiap akhir tahun 1/3 selama 3 tahun.
B. DENDA RINGAN
Banyaknya denda ringan ini adalah 100 ekor unta dengan perincian :
20 ekor unta betina umur 1 masuk 2 tahun
20 ekor unta betina umur 2 masuk 3 tahun
20 ekor unta jantan umur 2 masuk 3 tahun
20 ekor unta betina umur 3 masuk 4 tahun
20 ekor unta betina umur 4 masuk 5 tahun
Denda ini dapat diganti dengan uang yang senilai dengan harga unta, ini pendapat
sebagian ulama’. Pendapat lain menyatakan bahwa boleh diganti dengan uang 12.000
dirham (kira-kira 37,44 kg perak), dan kalau denda berat maka ditambah 1/3 nya.
Pembunuhan tidak sengaja telah diterangkan di atas bahwa sebagai dendanya adalah
denda ringan. Denda ini akan menjadi berat jika pada keadaan :
Berada di Tanah Haram (Makkah & Madinah)
Terjadi pada bulan Haram (Muharram, Rajab, Dzul Qo’idah, & Dzul Hijjah)
Yang membunuh adalah mahram dari yang dibunuh
(Keterangan ini diambil dari kitab ”KIFAYATULAKHYAR” berdasarkan perilaku para sahabat
seperti Umar dan Utsman).
Denda wanita yang membunuh wanita adalah ½ dari denda laki-laki. Sesuai dengan Hadits
Nabi SAW :
Artinya : ”Denda wanita ½ dari denda laki-laki” (HR. Amr & Ibn Hazm)
Selain membayar diyat seperti yang telah diuraikan diatas bagi pembunuh juga
diwajibkan untuk membayar kafarat berupa memerdekakan budak. Namun jika tidak ada maka
diganti dengan berpuasa selama 2 bulan berturut-turut.
(Baca Firman Allah QS. An-Nisa ayat 92)