Anda di halaman 1dari 10

SYARIAT ISLAM TENTANG JINAYAT

Disusun Oleh : KELOMPOK 4

 Erida Fitriani
 Fazlur Ammardeni
 Hermi Hafsari
 Miftha Maulida Anggi
 Raihan Padli Nasmita
 Salma Wanda Alifiya

MAN 2 MODEL MEDAN TAHUN AJARAN


2018-2019
i
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur atsa kehadirat Allah SWT. yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang dan yang telah memberikan kami ridho-Nya , sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas makalah tentang “Syariat Islam Tentang Jinayat Subbab Diat” dengan harapan, semoga tugas
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, Aamiin.

Tak lupa pula, kami sampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang sudah
berpartisipasi dalam penyususnan tugas makalah ini. Karena kami sadar sebagai makhluk sosial
kami tidak dapat berbuat banyak tanpa ada bantuan dari orang lain,dan tanpa ada arahan serta
rahmat dari-Nya

Akhirnya walaupun kami mengerjakan makalah ini dengan sebaik mungkin, namun
sebagai manusia biasa yang tak mungkin luput dari salah dan lupa, untuk itu kami mengharapkan
koreksi dan sarannya. Semoga kita selalu berada dalam lindungan-Nya

Medan, 11 Agustus 2018

ii
DAFTAR ISI

Jilid........................................................................................................ I
Kata Pengantar ...................................................................................... II
Daftar Isi ............................................................................................... III

DIAT
1. Dasar Diat dalam Islam .................................................... 1
2. Pengertian Diat ................................................................. 2
3. Sebab-sebab Diat.............................................................. 3
4. Macam-macam Diat ......................................................... 4
5. Diat selain Pembunuhan................................................... 5
6. Hikmah Diat ..................................................................... 6

Datar Pustaka ........................................................................................ 6

iii
A. DIAT
1. DASAR DIAT DALAM ISLAM

‫يا أيها الذين آمنوا كتب عليكم القصاص في القتلى الحر بالحر والعبد بالعبد واألنثى باألنثى فمن‬
‫عفي له من أخيه شيء فاتباع بالمعروف وأداء إليه بإحسان ذلك تخفيف من ربكم ورحمة فمن‬
‫اعتدى بعد ذلك فله عذاب أليم‬

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishash berkenaan
dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan
hamba dan wanita dengan wanita. Maka barang siapa yang mendapat suatu pemaafan dari
saudaranya, hendaklah (yang memaafkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan
hendaklah (yang diberi maaf) membayar (diat) kepada yang memberi maaf dengan cara
yang baik (pula). Yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu
rahmat. Barang siapa yang melampaui batas sesudah itu, maka baginya siksa yang sangat
pedih.(Q.S Al-baqarah ayat 178)

Qishah adalah mengambil pembalasan yang sama, qishas itu tidak di lakukan bila
yang membunuh mendapat kemaafan dari ahli waris yang terbunuh dengan cara membayar
diyat ganti rugi yang sewajarnya,sesuai dengan ketetapan agama.diyat di bayar dengan
sebaik-baiknya oleh si pelaku ,begitu juga dengan ahli waris harus memintanya dengan
baik pula tidak mendesak bagi si pelaku.

Dari Abu Bakar Ibnu Muhammad Ibnu Amar Ibnu Hazem, dari ayahnya, dari
kakeknya Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah mengirim
surat kepada penduduk Yaman -dan dalam hadits itu disebutkan- "Bahwa barangsiapa yang
secara nyata membunuh seorang mukmin dengan sengaja maka ia harus dibunuh, kecuali
ahli waris yang terbunuh rela; diyat (denda) membunuh jiwa ialah seratus unta;
hidung yang dipotong habis ada diyatnya; dua buah mata ada diyatnya; lidah ada diyatnya;
dua buah bibir ada diyatnya; kemaluan ada diyatnya; dua biji penis ada diyatnya; tulang
belakang ada diyatnya; kaki sebelah diyatnya setengah; ubun-ubun diyatnya sepertiga; luka
yang mendalam diyatnya sepertiga; pukulan yang menggeser tulang diyatnya lima belas
unta; setiap jari-jari tangan dan kaki diyatnya sepuluh unta; gigi diyatnya lima unta; luka
hingga tulangnya tampak diyatnya lima unta; laki-laki yang dibunuh karena membunuh
seorang perempuan, bagi orang yang biasa menggunakan emas dapat membayar seribu
dinar." Riwayat Abu Dawud dalam hadits-hadits mursal, Nasa'i, Ibnu Khuzaimah, Ibnu al-
Jarud, Ibnu Hibban, dan Ahmad. Mereka berselisih tentang shahih tidaknya hadits tersebut.

1
2. PENGERTIAN DIAT

Secara bahasa Diat artinya membayar denda. Menurut istilah Diat adalah suatu
kewajiban bagi pembunuh yang tidak dikenakan hukum/qishas dengan membayar
sejumlah harta/uang sebagai pengganti hukum qishas karena telah dimaakan oleh keluarga
korban.

wamaa kaana limu/minin an yaqtula mu/minan illaa khatha-an waman qatala


mu/minan khatha-an fatahriiru raqabatin mu/minatin wadiyatun musallamatun ilaa ahlihi
illaa an yashshaddaquu fa-in kaana min qawmin ‘aduwwin lakum wahuwa mu/minun
fatahriiru raqabatin mu/minatin wa-in kaana min qawmin baynakum wabaynahum
miitsaaqun fadiyatun musallamatun ilaa ahlihi watahriiru raqabatin mu/minatin faman
lam yajid fashiyaamu syahrayni mutataabi’ayni tawbatan mina allaahi wakaana allaahu
‘aliiman hakiimaan (Q.S An-nisa ayat 92)

Yang artinya “Dan tidak layak bagi seorang mukmin membunuh seorang mukmin
(yang lain), kecuali karena tersalah (tidak sengaja), dan barangsiapa membunuh seorang
mukmin karena tersalah (hendaklah) ia memerdekakan seorang hamba sahaya yang
beriman serta membayar diat yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh itu),
kecuali jika mereka (keluarga terbunuh) bersedekah. Jika ia (si terbunuh) dari kaum (kafir)
yang ada perjanjian (damai) antara mereka dengan kamu, maka (hendaklah si pembunuh)
membayar diat yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh) serta memerdekakan
hamba sahaya yang beriman. Barangsiapa yang tidak memperolehnya, maka hendaklah ia
(si pembunuh) berpuasa dua bulan berturut-turut untuk penerimaan taubat dari pada Allah.
Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana”

2
3. SEBAB-SEBAB DIAT

Diat ditetapkan pada seseorang karena beberapa sebab yaitu sebagai berikut :

a) Pelaku pembunuhan disengaja yang dimaafkan oleh keluarga terbunuh. Maksudnya


apabila pembunuhan dalam kasus disengaja, kemudiaan di maafkan oleh keluarga
terbunuh, maka tidak ada hukuman qishas atas nya melainkan ia wajib membayar diat
kepada keluarga terbunuh

b) Pembunuhan yang dilakukan secara tidak disengaja

c) Pembunuhan yang dilakukan mirip di sengaja

d) Apabila pembunuhnya lari sebelum dilaksanakan hukum qishas, maka yang dikenakan
diat adalah anggota keluarga si pembunuh

e) Memotong atau membuat cacat anggota badan seseorang lalu dimaakan

4. MACAM-MACAM DIAT
Diat dibedakan menjadi 2 macam yaitu :

a) Diat Mughallazah (denda yang berat)


Seperti membayar denda 100 ekor unta terdiri dari hiqqah (unta betina berumur 3-4 tahun)
30 ekor jadza’ah (unta betina 4-5 tahun) dan 40 ekor khilfah (unta
betina yang hamil). Diyat mughaladzh diwajibkan kepada :

 Pembunuh yang membunuh dengan sengaja tapi dimaafkan oleh keluarga korban.
Amir bin Sya’aib berkata bahwa rasulullah Saw bersabda :

Yang artinya : “Barang siapa membunuh dengansengaja (hukumnya) harus menyerahkan


diri kepada keluarga terbunuh. Jika mereka (keluarga korban) menghendaki, dapat
mengambil qishasdan jika mereka menghendaki (tidak mengambil qashash) mereka

3
mengambil diyat berupa 30 ekor hiqqah, 30 ekor jadza’ah dan 40 ekor khilfah”
(H.R.Tirmidzi).

 Pembunuh seperti disengaja. Dalam kasus pembunuhan seperti disengaja ini tidak ada
hukum qishash

 Pembunuhan yang tidak disengaja yang dilakukan pada bulan-bulan haram. Yaitu bulan
Dzulqa’dah, Dzulhijah, Muharam dan Rajab.

 Pembunuhan yang tidak disengaja yang dilakukan di tanah haram yaitu di kota mekah.

 Pembunuhan yang tidak disengaja terhadapmuslim, kecuali pembunuhan orang tua


terhadap anaknya.

b) Diat Mukhaffafah (denda yang ringan)


Yaitu dengan membayar 100 ekor unta terdiri dari 20 ekor hiqqah, 20 ekor jadza’ah,
20 ekor binta labun (unta betina lebih dari dua tahun) dan 20 ekor unta ibnu balan (unta
jantan berumur lebih dari satu tahun) dan 20 ekor unta binta makhad(unta betina berumur
lebih dari satu tahun). Diyatmukhafaffah diberikan kepada

 Orang ang membunuh tidak disengaja selain di tanah haram, bulan haram dan bukan
kepada muslim. Masa pembayarannya selamatiga tahun.

Rasulullah Saw bersabda :


Artinya : “Diyat Khata’ itu diperinci limamacam hewan, yaitu : 20 ekor untaumur 4 tahun,
20 ekor unta umur 5tahun, 20 ekor unta betina umur satu tahun , 20 ekor unta betina
umur 2 tahun dan 20 ekor unta jantan umur 2 tahun.” (H.R.Daruqhutni).

 Orang yang sengaja memotong atau membuat cacat atau melukai anggota badan
seseorang.

4
5. DIAT SELAIN PEMBUNUHAN
Ada beberapa ketentuan mengenai kewajiban diat selain pembunuhan yaitu :

a. Membayar diyat mukhafaffah penuh


bagi orangyang melakukan kejahatan, memotong dua tangan, dua kaki, dua
telinga, hidung, lidah, dua bibir, kemaluan laki-laki termasuk dua mata
termasuk tempat keluarnya suara, penglihatan atau merusak pendengaran

Rasulullah Saw bersabda :


Yang artinya : “Karena (memotong) dua kaki satu diyat penuh.”

Dalam hadits lain dikatakan :


Yang artinya : “Karena (memotong) dua tangan satu diyat penuh

b. Membayar setengah diyat mengkhafafah, yaitu bagi orang yang memotong salah
satu anggota tubuh yang dua-dua.

Nabi saw bersabda :


Yang atinya : “Merusak satu telinga wajib membayar 50 ekor unta.”
(H.R. baihaki, Daruqhutni).

c. Membayar sepertiga mukhaffafah, yaitu orang yang melukai kepala sampai


botak, atau melukai badan sampai kerut
.
d. Membayar diyat 15 ekor unta, yaitu bagi yang melukai kulit di atas tulang

e. Membayar diyat 10 ekor unta, yaitu jika melukai


sampai mengakibatkan putusnya jari tangan maupun jari kaki.

f. Membayar diyat 5 ekor unta, jika luka sampai menanggalkan gigi.

Nabi Saw bersabda :


Yang artinya : “Tiap-tiap satu gigi diyatnya 5 ekor unta.” (H.R. Abu Daud).

5
6. HIKMAH DIAT
Hikmah kifarat pembunuhan Hikmahnya antara lain :

a. Manusia benar-benar jera dan menyesali perbuatan yang keliru.

b. Agar manusia lebih mendekatkan diri kepada Allah Swt.

c. Memberikan ketenangan pada pembunuh. Karenayakin dengan dipenuhinya semua


tuntutan agama akibat kejahatannya taubatnya diterima oleh AllahSwt

DAFTAR PUSTAKA

Dapertemen Agama. 2012. “Mushaf Terjemah Tanpa Takwil”. Jakarta: PT. Insan Media Pustaka

Biyot.”Diyat”. 02 Oktober 2013. http://biyotoyib.blogspot.com/2013/10/diyat.html

Syuhada, Harjan dan Sungarso. 2015.” FIKIH Madrasah Aliyah”. Jakarta: PT. Bumi Aksara

6
Wys, Abdiah. “Jarimah Qishas dan Diyat”. 16 maret 2016. http://shofia29.blogspot.com
/2016/03/makalah-qishas-dan-diyat.html

Anda mungkin juga menyukai