Anda di halaman 1dari 16

QISAS DAN

DIAT
KELOMPOK :
AKHYAR KARIM
REVAN FAJAR MAULANA
SYUBBANUL SIDDIQ
1. PENGERTIAN DAN HOKUM QISAS

Menurut syarak,qisas adalah pembalasan


yang serupa atau hukuman yang seimbang
dengan perbuatan pembunuhan, melukai,
merusakkan anggota badan atau
menghilangkan manfaatnya yang dilakukan
seseorang dengan sengaja.
PEMBAGIAN QISAS

Qisas dapat dibedakan menjadi dua macam :


a)Qisas jiwa, yakni hukum bunuh bagi tindak
pidana pembunuhan.
b)Qisas anggota badan, yakni hukum qisas
atau tindak pidana melukai, merusakkan
anggota badan atau hokum
menghilangkan manfaat anggota badan.
HUKUM QISAS

Hukum qisas dalam islam dalah wajib. Hal ini berdasarkan firman Allah SWT :
HUKUM QISAS

Artinya :
SYARAT-SYARAT QISAS

Hukuman qisas wajib dilaksanakan apabila memenuhi


beberapa syarat, yaitu sebagai berikut :
a) Orang yang terbunuh terjaga darahnya (bukan orang
jahat)
b) Pembunuh sudah balig dan berakal (mukalaf)
c) Pembunuh bukan bapak dari terbunuh
d) Orang yang dibunuh sama derajatnya dengan orang yang
membunuh atau tidak lebih rendah
e) Qisas dilakukan dalam hal yang sama
HIKMAH DITEGAKKANNYA QISAS

Hikmah yang dapat dipetik bahwa Islam menerapkan hukuman yang sangat
menjaga serta menjaga kehormatan dan kesalamatan jiwa manusia. Perilaku
perbuatan pembunuhan diancam dengan qishash baik yang terkait pada al-
jinayat 'alan nafsi (tindakan pidana pembunuhan) ataupun al-jinayah 'ala ma
dunan nafsi (tindakan pidana yang berupa merusak anggota badan ataupun
menghilangkan fungsinya) akan menimbulkan banyak efek postitif. Yang
terpeting diantaranya adalah:
1. Dapat memberikan pelajaran bagi kita bahwa keadilan harus ditegakkan.
2. Dapat memberikan keamanan dan ketertiban.
3. Dapat mencegah pertentangan dan permusuhan yang mengundang
pertumpahan darah.
DIAT

Secara Bahasa Diat


berarti membayar
denda. Menurut
terminologi fiqih, diat
adalah sejumlah harta
yang diberikan sebagai
pengganti jiwa atau
kerugian bagi
tindakannya
membunuh atau
melukai seseorang.
HUKUM DIAT

Ulama fikih sepakat


menyatakan bahwa
ketika qisas
digugurkan atau
tidak dilaksanakan
maka diat diwajibkan
sebagai hukum
pengganti dalam
tindak pidana
pembunuhan
sengaja.
SEBAB-SEBAB DIAT

a) Pelaku pembunuhan disengaja yang dimaafkan oleh


keluarga terbunuh
b) Pembunuhan yang dilakukan secara tidak disengaja
c) Pembunuhan yang dilakukan mirip sengaja
d) Apabila pebunuhnya lari sebelum dilaksanakan qisas
atasnta, maka yang dikenakan diat adalah anggota
keluarga pembunuh
e) Memotong atau membuat cacat anggota badan
seseorang lalu dimaafkan
MACAM-MACAM DIAT

 A. Diyat Mughalazhah, yakni denda berat


Diyat Mughalazhah ialah denda yang diwajibkan atas pembunuhan sengaja jika ahli waris
memaafkan dari pembalasan jiwa serta denda aas pembunuhan tidak sengaja dan denda
atas pembunuhan yang tidak ada unsur-unsur membunuh yang dilakukan dibulan haram,
ditempat haram serta pembunuhan atas diri seseorang yang masih ada hubungan
kekeluargaan. Ada pun jumlah diat mughallazhah ialah : 100 ekor unta terdiri 30 ekor unta
berumur 3 tahun, 30 ekor unta berumur 4 tahun serta 40 ekor unta berumur 5 tahun (yang
sedang hamil).
Diat Mughalazah ialah :
• Pembunuhan sengaja yaitu ahli waris memaafkan dari pembalasan jiwa.
• Pembunuhan tidak sengaja / serupa
• Pembunuhan di bulan haram yaitu bulan Zulqaidah, Zulhijjah, Muharram dan Rajab.
• Pembunuhan di kota haram atau Mekkah.
• Pembunuhan orang yang masih mempunyai hubungan kekeluargaanseperti Muhrim,
Radhâ’ah atau Mushaharah.
• Pembunuhan tersalahdengan tongkat, cambuk dsb.
• Pemotongan atau membuat cacat angota badan tertentu.
MACAM-MACAM DIAT

 Diyat Mukhoffafah diwajibkan atas pembunuhan tersalah. Jumlah dendanya 100


ekor unta terdiri dari 20 ekor unta beurumur 3 tahun, 20 ekor unta berumur 4
tahun, 20 ekor unta betina berumur 2 tahun, 20 ekor unta jantan berumur 2 tahun
dan 20 ekor unta betina umur 1 tahun.
Diyat Mukhoffafah dapat pula diganti uang atau lainya seharga unta tersebut. Diat
Mukhoffafah adalah sebagai berikut :
• Pembunuhan yang tersalah.
• Pembunuhan karena kesalahan obat bagi dokter.
• Pemotongan atau membuat cacat serta melukai anggota badan.
DIAT SELAIN PEMBUNUH

 Diyat selain berlaku dalam pembunuhan, juga berlaku dalam perusakan atau
penghilangan anggota-anggota tubuh. Manusia memiliki tiga macam organ
tubuh tunggal yaitu (seperti lidah dan mulut), organ tubuh yang berpasangan
(seperti mata, telinga, kaki dan tangan), dan organ yang jamak (seperti jari dan
gigi ).
Diyat terhadap organ tubuh ini ada dua macam ,yaitu diyat penuh dan
diyat setengah.
 a. Diyat Lengkap
Diyat penuh sama dengan diyat pembunuhan, yaitu 100 ekor unta. Diyat itu
dibebankan kepada orang yang menghilangkan anggota-anggota tubuh, seperti
dua tangan, dua kaki, hidung, dua telinga, dua mata, lidah, hilangnya suara, buta,
hilangnya akal, dan hilangnya kemaluan.
DIAT SELAIN PEMBUNUH

 b. Diyat Separuh
Diyat setengah ini berupa 50 ekor unta dan berlaku untuk penghilangan salah satu organ
yang berpasangan, seperti satu kaki atau satu telinga, adapun melukai atau menghilangkan
anggota dari organ yang jamak untuk satu jari dinilai 10 ekor unta. Satu gigi dinilai lima ekor
unta. Rasulullah saw. Bersabda dalam sebuar hadis sebagai berikut.
Artinya:…Satu gigi diyatnya lima ekor unta. (H.R. Abu Dawud dari Jaddihi: 3955)
Para Ulama berbeda pendapat dalam hal perusakan semua gigi. Ada yang berpendapat
termasuk diyat sempurna, yaitu denda 100 ekor unta. Sebagian lagi berpendapat harus
membayar 60 ekor unta dewasa. Adapula yang berpendapat cukup dihitung tiap-tiap
sebuah membayar 5 ekor unta.
Jiwa manusia sangat di jaga dalam Islam. Oleh karena itu, tepatlah apabila seseorang
menghilangkan salah satu anggota tubuh orang lain harus membayar diyat, seperti dalam
pembunuhan karena anggota-anggota tubuh tersebut merupakan alat yang sangat penting
(vital) dalam kehidupan manusia. Disamping itu, kehilangan salah satu anggota tubuh
mengakibatkan manusia itu cacat atau tidak sempurna secara fisik.
HIKMAH DIAT

 Hikmah dilaksanakannya diyat, antara lain sebagai berikut.


 Diyat (denda) dengan harta adalah untuk kepentingan dua belah pihak. Bagi pihak
pembunuhan, diyat ini membuat pelaku merasakan kehidupan baru yang aman
dan mendapat keselamatan bertobat kejalan yang benar karena merasakan
betapa berharganya kehidupan. Dilain pihak, keluarga terbunuh dapat
memanfaatkan harta tersebut untuk kelangsungan hidupnya dan meringankan
sedikit beban kesedihannya.
 Pelaku pembunuhan diharapkan sadar atas kelalaiannya dan lebih berhati-hati.
Dalam konteks masyarakat Arab ketika itu, bentuk denda berupa unta atau
memerdekakan budak. Kemudian yang membayar tidak hanya pembunuhan,
tetapi juga keluarganya.
 Diyat untuk mencegah agar jangan sampai terjadi kejahatan dan melindungi jiwa
jangan sampai dilecehkan.
THANKS FOR YOUR ATTENTION!!!

Anda mungkin juga menyukai