BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Budaya minum minuman keras memang sudah ada sejak dulu, tidak hanya di Bali, di
Indonesia, bahkan di seluruh belahan dunia mengenal apa yang disebut dengan minuman keras.
Di belahan Eropa terdapat berbagai jenis minuman keras yang memiliki berbagai nama
tergantung dari bahan, kegunaan serta kadar alkohol dari minuman itu sendiri, seperti anggur,
wiski, tequila, bourbon dan lain-lain. Di daerah Amerika Latin dimana sebagian besar
penduduknya merupakan campuran antara keturunan Indian-Spanyol-Portugis, juga terdapat
minuman keras berupa jgermeister, dan chianti. Begitu pula dengan di Jepang terdapan
minuman keras yang khas yaitu sake.
Semakin lama hal tersebut menyebabkan terjadinya perubahan nilai terhadap minuman
keras di masyarakat, minuman keras yang secara hukum maupun agama dianggap hal yang tidak
baik menjadi sesuatu yang dianggap lumrah dan wajar untuk dilakukan. Akibat kebiasaan minum
tersebut maka timbulah dampak-dampak terutama yang bersifat negatif dalam hal sosial,
ekonomi dan terutama adalah kesehatan masyarakat di daerah tersebut. Dampak yang
ditimbulkan misalnya mulai dari meningkatnya kasus kriminal terutama perkelahian remaja,
sehingga meresahkan warga masyarakat sekitar, timbulnya kesenjangan antara kaum peminum
tua dan peminum remaja atau antara peminum daerah satu dengan yang lain, dan kemiskinan
yang semakin bertambah. Kebiasaan minum tersebut juga tentunya berdampak terhadap
kesehatan masyarakat di daerah tersebut, bahkan jika diperhatikan bentuk fisik dari para
peminum mulai berubah, perut mereka menjadi buncit dengan kantung mata hitam pertanda
sering minum miniman keras dan kurang tidur.
Allah mengutus nabi Muhammad SAW untuk membawa wahyu dari-Nya agar
disampaikan kepada seluruh manusia sebagai petunjuk kehidupan manusia. Kehidupan yang
ditunjukkan oleh Allah melalui wahyu tersebut adalah kehidupan yang mulia, dan untuk menjaga
kemuliaan manusia setelah diciptakan dalam keadaan sebaik-baiknya. Orang yang enggan
mengikuti petunjuk hidup Allah ini akan terjerumus ke dalam kehinaan yang sehina-hinanya,
Telah Kami ciptakan manusia dalam sebaik-baik bentuk, kemudian kami kembalikan kepada
tempat yang serendah-rendahnya (Q.S. At-Thin : 5-6).
Salah satu faktor yang menjadikan manusia lebih mulia dibandingkan dengan makhluk
lainnya adalah karena ia mendapat karunia akal. Sebab itu untuk memelihara kemuliaan manusia
ini, Allah sangat memperhatikan kesehatan akal. Sebagai bukti perhatian itu, khamar (minuman
keras) yang menyebabkan kerusakan akal atau menyebabkan fungsi akal terganggu dan
diharamkan oleh Allah
B. Rumusan Masalah
Dari paparan latar belakang di atas penulis menarik beberapa poin-pois masalah untuk
dijadikan pembahasan dalam makalah ini, yaitu :
1. Apa pengertian dari minuman keras ?
2. Bagaimana unsur/ciri-ciri minuman keras ?
3. Bagaimana bentuk minuman keras ?
4. Bagaimana hukum minuman keras ?
5. Bagaimana had meminum minuman keras
6. Bagaimana cara pengendalian minuman keras dan hikmahnya ?
C. Tujuan Penulis
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini ialah agar mengetahui apa itu minuman keras,
bagaimana ciri-ciri dan bentuknya dari minuman keras itu sendiri, bagaimana hukum minuman
keras, dan bagaimana cara pengendaliannya dan apa hikmahnya.
BAB II
PEMBAHASAN
MINUMAN KERAS
Minuman keras dalam istilah agama disebut khamr. Khamr terambil dari kata khamara
artinya menutup. Maksudnya adalah menutupi akal. Karena itu makanan atau minuman yang
dapat menutupi akal secara bahasa juga disebut khamr.
Pada mulanya khamr adalah minuman keras yang terbuat dari kurma dan anggur. Tetapi
karena dilarangnya itu sebab memabukkan, maka minuman yang terbuat dari bahan apas aja
(walaupun bukan dari kurma atau anggur) asal itu memabukkan, maka hukumnya sama dengan
khamr, yaitu haram diminum.
Menurut sebagian ulama menyatakan bahwa yang disebut khamr adalah minuman yang
terbuat dari bahan anggur, kurma, gandum, dan syair yang sudah keras, mendidih dan berbuih.
Menurut kebanyakan ulama yang dimaksud khamr adalah segala jenis minuman yang
memabukkan dan menjadikan peminumnya hilang kesadarannya. Pendapat ini didasarkan pada
hadits nabi SAW :
Artinya: Semua yang memabukkan itu hukumnya haram(HR Muslim).
Dalam hadist lain Rasulullah bersabda:
Artinya : Apapun yang banyaknya memabukkan, maka sedikitnya pun haram.(HR
nasaI dan abu dawud)
Minuman Keras adalah minuman yang memabukan dan dapat membahayakan kaum remaja
dan harus dijauhi oleh remaja-remaja karena itu akan merusak masa depannya. Sebelum
datangnya Islam, masyarakat Arab sudah akrab dengan minuman beralkohol atau disebut juga
minuman keras (khamar dalam bahasa arab). Bahkan merurut Dr. Yusuf Qaradhawi dalam
kosakata Arab ada lebih dari 100 kata berbeda untuk menjelaskan minuman beralkohol.
Disamping itu, hampir semua syair/puisi Arab sebelum datangnya Islam tidak lepas dari
pemujaan terhadap minuman beralkohol. Ini menyiratkan betapa akrabnya masyarakat tersebut
dengan kebiasaan mabuk minuman beralkohol. Dalam banyak kasus, keduanya (khamer dan
alkohol) identik.
Dari pengertian khamr dan esensinya seperti yang dikemukakan diatas, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa makanan maupun minuman terolah atau tidak, selama mengganggu akal
pikiran maka ia adalah khamr dan haram hukumnya.
Minuman keras sering di produksi atau di pasarkan dalam bentuk minuman kaleng dan
berbagai bentuk/jenis botol. Namun karena kandungan alkoholnya, penjualan miras diatur
dengan sangat ketat, dan ada batas usia minimal bagi pembeli miras. Di Indonesia, kebanyakan
toko tidak menjual minuman beralkohol bagi orang yang berusia di bawah 21 tahun.
Minuman beralkohol biasanya dipisah menjadi tiga jenis: Bir, wine, dan spirit.
1. Bir
Bir adalah minuman paling terkenal ketiga di dunia (di belakang teh dan air putih), dan
hampir semua orang, mulai dari tukang sayur sampai Homer Simpson, kenal dengan minuman
yang satu ini. Bir terbuat dari biji-bijian gandum barley yang direndam di dalam air dan
dikeringkan, dibumbui dengan tanaman hop yang menambah rasa pahit khas bir, lalu diproses
dan difermentasikan dengan ditabur ragi, untuk kemudian dibiarkan selama beberapa hari atau
beberapa minggu sampai proses fermentasi, di mana ragi mengubah kandungan gula di dalam
campuran itu menjadi alkohol dan karbon dioksida. Setelah itu, bir dimasukkan lagi ke dalam
tangki tertutup dan dibiarkan menua selama beberapa minggu atau beberapa bulan. Setelah
kemudian difilter dan dipasteurisasi, akhirnya jadilah bir. Dalam hasil akhirnya, kandungan
alkohol di dalam bir adalah 2-6 persen, walau beberapa jenis bir mengandung sekitar 14 persen
alkohol.
Bir sendiri adalah salah satu minuman tertua di dunia. Di mana ada bahan sejenis
gandum, maka di situ ada sejenis bir, walaupun pada awalnya bir hanya difermentasikan selama
satu atau dua hari saja. Gandum digunakan sebagai bahan baku bir di Mesopotamia kuno, nasi
dipakai di Asia, sementara Mesir menggunakan barley sebagai bahan baku dari bir versi mereka.
2. Wine
Secara keseluruhan, membuat minuman keras bukan urusan main-main. Dan pembuatan
wine adalah satu contoh yang sangat bagus. Ada beberapa jenis wine, seperti anggur merah,
anggur putih, dan sparkling wine. Wine dibuat dari anggur yang diproses, kemudian
difermentasikan. Jenis anggur yang dipilih untuk difermentasikan, detail-detail kecil dalam
pemrosesan seperti seberapa besar tekanan yang diberi ke anggur untuk memisahkan antara kulit
dengan airnya, sampai faktor seperti iklim dan jenis tanah tempat anggur ditumbuhkan pun
diperhitungkan untuk membuat satu botol wine. Tanpa bermaksud meremehkan minuman-
minuman beralkohol lain, penulis secara pribadi heran bercampur kagum dengan dedikasi dan
perhitungan yang ada dalam membuat segelas wine.
Sesekali, coba Google Enology. Yap, tidak salah lagi. Enology adalah sebuah bidang
ilmiah tersendiri yang khusus mempelajari cara membuat wine yang enak. Para penggila wine ini
rupanya sangat serius dengan minumannya. Tapi bukannya tidak beralasan. Wine sudah bukan
barang baru dalam peradaban manusia, dan bukti-bukti arkeologis berusia lebih dari 8,000 tahun
yang ditemukan di Georgia menunjukkan ditemukannya beberapa tempat pembuatan wine.
Kandungan alkohol ethanol di dalam wine terbilang ampuh menumpas bakteri-bakteri dan
mikroorganisme sumber penyakit, dan karena itu, dulu wine lebih aman diminum daripada air
maupun susu. Di masa-masa sebelum adanya rumah sakit, asuransi kesehatan, dan kontroversi
soal menteri Kesehatan, tidak berlebihan kalau wine sempat dianggap sebagai hadiah dari Dewa-
Dewa.
3. Spirits
Spirits adalah istilah yang diberikan untuk minuman-minuman keras yang dibuat dari
proses penyulingan. Hasil fermentasi tertentu disuling, dan proses penyulingan ini
mengkonsentrasikan kandungan alkoholnya serta menghilangkan rasa-rasa yang dianggap tidak
enak. Hasilnya adalah minuman beralkohol dengan kandungan alkohol yang terbilang tinggi,
sekitar 40-50 persen alkohol. Contoh minuman yang bisa disebut sebagai spirits adalah whiskey
dan vodka.
Hukum minum minuman keras atau khamar ialah haram,dan bagi orang yang
menkonsumsinya adalah termasuk pelaku dosa besar. Sebab akan mempunyai dampak negative
cukup berat sekali. Misalnya dengan hilangnya kesadran orang akan berbuat semaunya ynag
cenderung melanggar norma agama, social masyarakat, sera merusak sel syaraf otak dan jantng
peminumnya yang berakibat membahayakan diri sendiri.
Larangan minum khamr, diturunkan secara berangsur-angsur. Sebab minum khamr itu
bagi orang Arab sudah menjadi adat kebiasaan yang mendarah daging semenjak zaman jahiliyah.
Mula-mula dikatakan bahwa dosanya lebih besar daripada manfaatnya, kemudian orang yang
mabuk tidak boleh mengerjakan shalat, dan yang terakhir dikatakan bahwa minum khamr itu
adalah keji dan termasuk perbuatan syetan. Oleh sebab itu hendaklah orang-orang yang beriman
berhenti dari minum khamr.
Begitulah, akhirnya Allah mengharamkan minum khamr secara tegas. Adapun firman
Allah yang pertama kali turun tentang khamr adalah :
219: .
Mereka bertanya kepadamu tentang khamr dan judi. Katakanlah, Pada keduanya itu
terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari
manfaatnya. Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafqahkan. Katakanlah, Yang
lebih dari keperluan. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu
berfikir. [QS. Al-Baqarah : 219]
Di dalam hadits riwayat Ahmad dari Abu Hurairah diterangkan sebab turunnya ayat
tersebut sebagai berikut : Ketika Rasulullah SAW datang ke Madinah, didapatinya orang-orang
minum khamr dan berjudi (sebab hal itu sudah menjadi kebiasaan mereka sejak dari nenek
moyang mereka). Lalu para shahabat bertanya kepada Rasulullah SAW tentang hukumnya, maka
turunlah ayat tersebut. Mereka memahami dari ayat tersebut bahwa minum khamr dan berjudi itu
tidak diharamkan, tetapi hanya dikatakan bahwa pada keduanya terdapat dosa yang besar,
sehingga mereka masih terus minum khamr. Ketika waktu shalat Maghrib, tampillah seorang
Muhajirin menjadi imam, lalu dalam shalat tersebut bacaannya banyak yang salah, karena sedang
mabuk setelah minum khamr. Maka turunlah firman Allah yang lebih keras dari sebelumnya,
yaitu :
43: .
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendekati shalat padahal kamu sedang
mabuk sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan. [An-Nisaa' : 43]
Kemudian orang-orang masih tetap minum khamr, sehingga mereka mengerjakan shalat
apabila sudah sadar dari mabuknya. Kemudian diturunkan ayat yang lebih tegas lagi dari ayat
yang terdahulu :
.
91-90: .
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamr, berjudi, (berkorban
untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan
syaithan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.
Sesungguhnya syaithan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian
diantara kamu lantaran (meminum) khamr dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari
mengingat Allah dan shalat, maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu). [QS. Al-
Maidah : 90-91]
Setelah turun ayat yang sangat tegas ini, mereka berkata, Ya Tuhan kami, kami berhenti
(dari minum khamr dan berjudi). [HR. Ahmad]
Dari ayat-ayat diatas, sudah jelas bahwa Allah dan Rasul-Nya telah mengharamkan
khamr dengan pengharaman yang tegas. Dan bahkan peminumnya dikenai hukuman had.
Rasulullah SAW menghukum peminum khamr dengan 40 kali dera, sedangkan Khalifah Umar
bin Khaththab dimasa kekhalifahannya menetapkan hukuman dera 80 kali bagi peminum khamr,
setelah bermusyawarah dengan para shahabat lainnya, yang Isnya Allah hadits-haditsnya akan
kami sampaikan di belakang nanti.
Dari hadist di atas dapat kita ambil penjelasan bahwa sungguh sangat merugilah orang-
orang yang dalam kesehariannya selalu mengkonsumsi minuman keras atau khamar.karena
mereka termasuk pelaku dosa besar dan di laknat oleh Allah SWT.
Adapun hukum orang yang menganggap minuman khamr halal adalah kafir berdasarkan
kesepakatan umat Islam. Menurut Umar .a dan Ali r.a apabila seorang non muslim menjual
khamr, maka tempat dan hasil penjualannya harus dirusak dan resikonya ditanggung sendiri oleh
pemiliknya.
Apabila khamr berubah dengan sendirninya menjadi cuka maka hukumnya adalah halal
menurut ijma sahabat. Akan tetapi apabila berubah kembali rasa, warna, baunya seperti khmar
kembali maka hukumya menjadi haram.
Bagi orang yang suka meminum atau mengkonsumsi minuman keras maka akan
mendapatkan had atau hukuman yaitu di jilid atau didera sebanyak 40 sampai 80 kali seperti
dalam sabda nabi SAW:
. :
. :
Dari Anas RA, sesungguhnya Nabi SAW pernah dihadapkan kepada beliau seorang laki-laki
yang telah minum khamr. Lalu orang tersebut dipukul dengan dua pelepah kurma (pemukul)
sebanyak 40 kali. Anas berkata, Cara seperti itu dilakukan juga oleh Abu Bakar. Tetapi (di
zaman Umar) setelah Umar minta pendapat para shahabat yang lain, maka Abdur Rahman
bin Auf berkata, Hukuman yang paling ringan ialah 80 kali. Lalu Umar pun menyuruh
supaya didera 80 kali. [HR. Ahmad, Muslim, Abu Dawud dan Tirmidzi. Dan Tirmidzi
menshahihkannya]
. :
Dari Anas, sesungguhnya Nabi SAW pernah memukul (orang) karena minum khamr dengan
pelepah kurma dan sandal. Dan Abu Bakar mendera 40 kali. [HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim]
:
.
Dari Uqbah bin Al-Harits, ia berkata, Numan atau anaknya Numan pernah dihadapkan
(kepada Nabi SAW) karena minum khamr, lalu Rasulullah SAW menyuruh orang-orang yang di
rumah itu supaya memukulnya, maka aku (Uqbah) termasuk salah seorang yang memukulnya.
Kami pukul dia dengan sandal dan pelepah kurma. [HR. Ahmad dan Bukhari]
:
.
Dari Saib bin Yazid, ia berkata, Pernah dihadapan seorang peminum khamr kepada kami di
zaman Rasulullah SAW, juga di zaman pemerintahan Abu Bakar dan di permulaan
pemerintahan Umar, lalu kami berdiri menghampiri dia (peminum khamr itu), maka kami pukul
dia dengan tangan-tangan kami, dengan sandal-sandal kami dan dengan selendang-selendang
kami sehingga pada permulaan pemerintahan Umar RA, ia memukul peminum khamr itu
sebanyak 40 kali, sehingga apabila mereka melampaui batas dalam minum khamr itu dan
durhaka (mengulangi lagi), ia dera sebanyak 80 kali. [HR. Ahmad dan Bukhari]
: : :
.
: :
Dari Abu Hurairah, ia berkata : Pernah dihadapkan seorang laki-laki yang telah minum khamr
kepada Nabi SAW, maka Nabi SAW bersabda, Pukullah dia. Abu Hurairah berkata, Maka
diantara kami ada yang memukulnya dengan tangannya, ada yang memukulnya dengan sandal
dan ada pula yang memukul dengan pakaiannya. Kemudian setelah selesai sebagian kaum itu
ada yang berkata, Semoga Allah menjadikan engkau hina (hai peminum khamr). Maka sabda
Nabi SAW, Jangan kalian berkata begitu, jangan kalian minta bantuan syaithan untuk
menghukum dia. [HR. Ahmad, Bukhari dan Abu Dawud]
. . :
Dari Abu Said, ia berkata, Peminum khamr di zaman Rasulullah SAW didera dengan dua
sandal sebanyak 40 kali. Kemudian di zaman pemerintahan Umar, masing-masing sandal itu
diganti dengan cambuk. [HR. Ahmad]
Dari Hudlain bi Mundzir, ia berkata, Aku pernah menyaksikan Walid dihadapkan kepada
Utsman bin Affan, setelah selesai shalat Shubuh dua rekaat. Kemudian Utsman bertanya,
Apakah aku akan menambah kalian ?. Lalu ada dua orang yang menjadi saksi atas Walid,
salah satu diantara keduanya itu adalah Humran, (ia berkata) bahwa Walid benar-benar telah
minum khamr, sedang yang satu lagi menyaksikan, bahwa ia melihat Walid muntah khamr. Lalu
Utsman berkata, Sesungguhnya dia tidak akan muntah khamr jika dia tidak meminumnya.
Lalu Utsman berkata, Hai Ali, berdirilah, deralah dia. Maka Ali pun berkata, Hai Hasan,
berdirilah, deralah dia. Lalu Hasan berkata, Serahkanlah pekerjaan yang berat kepada orang
yang dapat menguasainya dengan tidak berat. Seolah-olah ia pun merasakan keberatan itu.
Lalu ia berkata, Hai Abdullah bin Jafar, berdirilah, deralah dia. Lalu ia pun menderanya,
sedang Ali sendiri menghitung, hingga sampai 40 kali. Lalu ia berkata, Berhenti, lalu ia
berkata, Nabi SAW mendera sebanyak 40 kali, Abu Bakar juga 40 kali, sedang Umar mendera
80 kali. Namun semuanya itu adalah sesuai dengan sunnah (Rasul). Dan inilah yang paling saya
senangi. [HR. Muslim]
. :
Dari Ali RA tentang orang yang minum khamr, ia berkata, Sesungguhnya jika dia minum
khamr, maka ia mabuk. Dan jika mabuk, ia berkata tidak karuan. Dan jika berkata-kata tidak
karuan, ia berdusta. Sedang orang yang berdusta harus didera sebanyak 80 kali. [HR.
Daruquthni dan juga Malik semakna dengan itu]
Tentang jumlah pukulan bagi peminum khamar, ulaman berbeda pendapat, sebab
Rasulullah pun tidak menyebutkan atau memberi batasan tentang bilangan pukulannya. Tidak
seperti had zina ghair muhshan atau had qadzaf. Imam abu hanifah, imam malik, dan ahmad bin
hanbal berpendapat bahwa had atau hukuman bagi peminum khamar adalah 80 kali pukulan jilid.
Mereka beralasan bahwa para sahabat, setelah bermusyawarah menetapkan secara ijma had atau
hukuman bagi peminum khamar adalah sebanyak 80 kali.
Adapun Hadist Nabi SAW dalam cerita Al-walid bin uqbah yaitu:
:
:
. : .
.
Dari Abdullah bin Adi bin Khiyar, sesungguhnya dia pernah berkata kepada Utsman,
Banyak orang yang keberatan tentang masalah Walid itu. Lalu Utsman berkata, Baiklah,
kami akan mengambil darinya dengan benar, insya Allah. Kemudian ia memanggil Ali seraya
menyuruhnya untuk mendera Walid, maka Ali mendera Walid sebanyak 80 kali. [Diringkas dari
Bukhari]. Dan dalam satu riwayat lain oleh Bukhari juga, Ali mendera 40 kali. Dan dapat
dikompromikan antara kedua riwayat itu dengan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Jafar
Muhammad bin Ali, sesungguhnya Ali bin Abu Thalib mendera Walid dengan satu cemeti
berujung dua. [HR. Syafi'i dalam musnadnya]
Artinya
Nabi telah mendera (peminum khamar) empat puluh kali,abu baker menderanya 40
kali dan umar menderanya 80 kali,dan semua ini adalah sunnah sedangkan yang paling saya
senangi adalah 80 kali dara, (HR muslim)
Sementara imam syafiI dan abu dawud dan para ulama-ulama dzariyah berpendapat
bahwahad bagi peminum minuman keras ialah 40 kali pukulan dera. Tetapi imam atau hakim
dapat menambah 40 kali, sehingga menjadi 80 kali pukulan dera. Karena tmbahan 40 kali
merupakan tazkir hak imam. Jika perlu bias di tambah jika tdak maka cukup 40 kali dera.
Alat yang digunakan untuk mendera adalah pelepah kurma, sandal, atau dengan
keduanya, sekali tempo dengan tangan. Disepakati bahwa dua orang saksi lelaki yang tidak fasik
diterima sebagai saksi dalam peristiwa pelanggaran minum khamr, dan jarak antara persaksian
mereka dan minumnya orang tadi tidak lebih dari satu bulan.
Bila seorang saksi memberi kesaksian atas minumanya, sedangkan yang lain memberi
kasaksian bahwa ia melihatnya muntah khamr, mka dikenai had. Demikian keputusan sahabat
Umar di hadapan para sahabat. Ulama sepakat bahwa peminum khamr, bila ia mengulang-ulang
minum khamr, dijatuhi hukuman setiap kali minum tapi tidak dibunuh.
F. Cara Pengendalian Minuman Keras dan Hikmahnya
Minum minuman keras sudah selayaknya diberantas karena dampak negatif yang dapat
ditimbulkan selain kerena dalam ajaran agama tertentu minum minuman keras adalah perbuatan
yang dilarang. Cara yang paling tepat dalam memberantas suatu masalah adalah dengan cara
mencari sumber permasalahan tersebut. Sehingga apabila sumber permasalahan tersebut
terselesaikan maka masalah-masalah lain tidak akan timbul atau muncul kembali. Begitu pula
dengan pemberantasan minum minuman keras di Sidemen. Motif seseorang menjadi alcoholic
tentu berbeda-beda, sehingga untuk mencari tahu sumber permasalahnnya diperlukan suatu
konseling. Namun perkembangan konseling sebenarnya sangat lambat sampai peminum itu
sendiri benar-benar menganbil keputusan untuk berhenti minum.
Salah satu faktor yang menghambat adalah kerena alkohol bersifat aditif sehingga
peminum yang berusaha untuk berhenti akan mengalami sindrom putus obat yaitu keadaan yang
sangat tidak menyanangkan dari tubuh akubat kekurangan zat aditif. Biasanya cairan infus,
magnesium dan glukosa sering diberikan untuk mencegah beberapa gejala putus obat dan untuk
menghindari dehidrasi atau bisa juga dengan pembarian benzodiazepin selama beberapa hari
untuk menenangkan dan membantu mencegah gejala putus obat. Obat-obatan anti-psikosa
umumnya diberikan untuk sejumlah kecil pecandu dengan halusinasi alkoholik. Setelah masalah
medis darurat berhasil diatasi, program detoksikasi dan rehabilitasi harus dimulai. Pada tahap
pertama pengobatan, alkohol sama sekali tidak digunakan. Kemudian seorang pecandu harus
mengubah perilakunya. Tanpa bantuan, sebagian besar pecandu akan kambuh dalam beberapa
hari atau beberapa minggu. Seorang alcoholic dapat dikatakan sembuh dari pengaruh minuman
keras tidak hanya dilihat dari berhentinya ia minum minuman keras, namun juga dari
kesembuhan tubuhnya yang telah rusak akibat minum minuman keras, caranya mengatasi
tekanan hidup, serta cara mengatasi rasa percaya diri dan rasa bersalah.
A. Kesimpulan
Dari keseluruhan penjelasan diatas kita dapat menarik beberapa kesimpulan yaitu:
1. Yang dimaksud dengan minuman keras ialah segala jenis minuman yang memabukan, sehingga
dengan meminumnya menjadi hilang kesadaran bagi yang meminumnya.
2. Hukum minum minuman keras atau khamar ialah haram, dan bagi orang yang menkonsumsinya,
penjual, pengedar yang masi dalam golongan minuman keras adalah termasuk pelaku dosa besar.
3. Bagi orang yang suka meminum atau mengkonsumsi minuman keras maka akan mendapatkan
had atau hukuman yaitu di jilid atau didera sebanyak 40 sampai 80 kali
4. dan adapun hikmah di haramkan minuman keras agar tubuh kita selalu sehat jasmani dan rohani.
B. Saran
Kita sebagai genari penerus marilah kita cegah dari Minum minuman keras karena
dampak negatif yang ditimbulkannya, baik itu kemiskinan, kebodohan dan penyakit yang
ditimbulkan. Sayangi tubuh Anda dengan menjaganya dari pengaruh negatif zat-zat aditif.
DAFTAR PUSTAKA
http://kumpulan-makalah-adinbuton.blogspot.com/2014/11/makalah-minuman-keras-khamr.html
Mengenai Saya
Djariadin Ronalko
Perkenalkan :
Nama pangilan saya : Adin
Tinggal : Desa Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton,
saya membuka usaha kecil-kecilan yaitu Studio Mini di kampung saya, ya lumayan untuk
cari uang saku daripada jadi sarjana nganggur hehehe. ok makasi itu sekilaf info aktivitas
seharian saya.
Lihat profil lengkapku
Arsip Blog
2016 (2)
2015 (20)
2014 (25)
o Desember (8)
o November (17)
MAKALAH PANTUN 2
MAKALAH TEKS PANTUN
MAKALAH PERUBAHAN KURIKULUM
MAKALAH GERAKAN PEMBAHARUAN ISLAM DI INDIA DAN
PAK...
E-LEARNING SEBAGAI BETUK TERAPAN TP YANG PROSPEKT...