Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang


Budaya minum minuman keras memang sudah ada sejak dulu, tidak hanya di Bali,
di Indonesia, bahkan di seluruh belahan dunia mengenal apa yang disebut dengan minuman
keras. Di belahan Eropa terdapat berbagai jenis minuman keras yang memiliki berbagai
nama tergantung dari bahan, kegunaan serta kadar alkohol dari minuman itu sendiri, seperti
anggur, wiski, tequila, bourbon dan lain-lain. Di daerah Amerika Latin dimana sebagian
besar penduduknya merupakan campuran antara keturunan Indian-Spanyol-Portugis, juga
terdapat minuman keras berupa jägermeister, dan chianti. Begitu pula dengan di Jepang
terdapan minuman keras yang khas yaitu sake.
Semakin lama hal tersebut menyebabkan terjadinya perubahan nilai terhadap
minuman keras di masyarakat, minuman keras yang secara hukum maupun agama
dianggap hal yang tidak baik menjadi sesuatu yang dianggap lumrah dan wajar untuk
dilakukan. Akibat kebiasaan minum tersebut maka timbulah dampak-dampak terutama
yang bersifat negatif dalam hal sosial, ekonomi dan terutama adalah kesehatan masyarakat
di daerah tersebut. Dampak yang ditimbulkan misalnya mulai dari meningkatnya kasus
kriminal terutama perkelahian remaja, sehingga meresahkan warga masyarakat sekitar,
timbulnya kesenjangan antara kaum peminum tua dan peminum remaja atau antara
peminum daerah satu dengan yang lain, dan kemiskinan yang semakin bertambah.
Kebiasaan minum tersebut juga tentunya berdampak terhadap kesehatan masyarakat di
daerah tersebut, bahkan jika diperhatikan bentuk fisik dari para peminum mulai berubah,
perut mereka menjadi buncit dengan kantung mata hitam pertanda sering minum miniman
keras dan kurang tidur.
Allah mengutus nabi Muhammad SAW untuk membawa wahyu dari-Nya agar
disampaikan kepada seluruh manusia sebagai petunjuk kehidupan manusia. Kehidupan
yang ditunjukkan oleh Allah melalui wahyu tersebut adalah kehidupan yang mulia, dan
untuk menjaga kemuliaan manusia setelah diciptakan dalam keadaan sebaik-baiknya.
Orang yang enggan mengikuti petunjuk hidup Allah ini akan terjerumus ke dalam kehinaan
yang sehina-hinanya, “Telah Kami ciptakan manusia dalam sebaik-baik bentuk, kemudian
kami kembalikan kepada tempat yang serendah-rendahnya” (Q.S. At-Thin : 5-6).
Salah satu faktor yang menjadikan manusia lebih mulia dibandingkan dengan
makhluk lainnya adalah karena ia mendapat karunia akal. Sebab itu untuk memelihara
kemuliaan manusia ini, Allah sangat memperhatikan kesehatan akal. Sebagai bukti
perhatian itu, khamar (minuman keras) yang menyebabkan kerusakan akal atau
menyebabkan fungsi akal terganggu dan diharamkan oleh Allah

B.     Rumusan Masalah


Dari paparan latar belakang di atas penulis menarik beberapa poin-pois masalah
untuk dijadikan pembahasan dalam makalah ini, yaitu :
1.      Apa pengertian dari minuman keras ?
2.      Bagaimana unsur/ciri-ciri minuman keras ?
3.      Bagaimana bentuk minuman keras ?
4.      Bagaimana hukum minuman keras ?
5.      Bagaimana had meminum minuman keras
6.      Bagaimana hikmah menghindari minuman keras ?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Minuman Keras


Minuman keras dalam istilah agama disebut khamr. Khamr terambil dari kata
khamara artinya “menutup”. Maksudnya adalah menutupi akal. Karena itu makanan atau
minuman yang dapat menutupi akal secara bahasa juga disebut khamr.
Pada mulanya khamr adalah minuman keras yang terbuat dari kurma dan anggur.
Tetapi karena dilarangnya itu sebab memabukkan, maka minuman yang terbuat dari bahan
apas aja (walaupun bukan dari kurma atau anggur) asal itu memabukkan, maka hukumnya
sama dengan khamr, yaitu haram diminum.
Menurut sebagian ulama’ menyatakan bahwa yang disebut khamr adalah minuman
yang terbuat dari bahan anggur, kurma, gandum, dan sya’ir yang sudah keras, mendidih
dan berbuih.
Menurut kebanyakan ulama’ yang dimaksud khamr adalah segala jenis minuman
yang memabukkan dan menjadikan peminumnya hilang kesadarannya. Pendapat ini
didasarkan pada hadits nabi SAW :
Artinya: “Semua yang memabukkan itu hukumnya haram”(HR Muslim).
Dalam hadist lain Rasulullah bersabda:
Artinya : “Apapun yang banyaknya memabukkan, maka sedikitnya pun
haram.”(HR nasa’I dan abu dawud)

Minuman Keras adalah minuman yang memabukan dan dapat membahayakan kaum
remaja dan harus dijauhi oleh remaja-remaja karena itu akan merusak masa depannya.
Sebelum datangnya Islam, masyarakat Arab sudah akrab dengan minuman beralkohol atau
disebut juga minuman keras (khamar dalam bahasa arab). Bahkan merurut Dr. Yusuf
Qaradhawi dalam kosakata Arab ada lebih dari 100 kata berbeda untuk menjelaskan
minuman beralkohol. Disamping itu, hampir semua syair/puisi Arab sebelum datangnya
Islam tidak lepas dari pemujaan terhadap minuman beralkohol. Ini menyiratkan betapa
akrabnya masyarakat tersebut dengan kebiasaan mabuk minuman beralkohol. Dalam
banyak kasus, keduanya (khamer dan alkohol) identik.

Dari pengertian khamr dan esensinya seperti yang dikemukakan diatas, maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa makanan maupun minuman terolah atau tidak, selama
mengganggu akal pikiran maka ia adalah khamr dan haram hukumnya.

B.     Unsur/Ciri-Ciri Minuman Keras


Minuman keras mengandung alkohol dengan berbagai golongan terutama etanol
(CH3CH2OH) dengan kadar tertentu yang mampu membuat peminumnya menjadi mabuk
atau kehilangan kesadaran jika diminum dalam jumlah tertentu. Secara kimia alkohol
adalah zat yang pada gugus fungsinya mengandung gugus – OH. Alkohol diperoleh dari
proses peragian zat yang mengandung senyawa karbohidrat seperti gula, madu, gandum,
sari buah atau umbi-umbian. Jenis serta golongan dari alkohol yang akan dihasilkan
tergantung pada bahan serta proses peragian. Dari peragian tersebut akan didapat alkohol
sampai berkadar 15% tapi melalui proses destilasi memungkinkan didapatnya alkohol
dengan kadar yang lebih tinggi bahkan sampai 100%. Ada 3 golongan minuman berakohol
yaitu:

2
-          Golongan A; kadar etanol 1%-5% misalnya dan tuak dan bir
-          Golongan B; kadar etanol 5%-20% misalnya arak dan anggur
-          Golongan C; kadar etanol 20%-45% misalnya whiskey dan vodca.
Di Bali sendiri minuman keras dibuat dari bahan aren. Aren ini kemudian
difermentasikan dengan cara tradisional maka didapatlah tuak, jika tuak ini diolah maka
akan diperoleh minuman dengan kadar alkohol sampai 15% yang kemudian dinamakan
arak. Arak dengan kadar alkohol yang lebih tinggi sering disebut dengan nama arak api,
disebut demikian kerena jika arak ini disulut dengan api maka akan langsung terbakar.

C.    Bentuk Minuman Keras


Minuman keras sering di produksi atau di pasarkan dalam bentuk minuman kaleng dan
berbagai bentuk/jenis botol. Namun karena kandungan alkoholnya, penjualan miras diatur
dengan sangat ketat, dan ada batas usia minimal bagi pembeli miras. Di Indonesia,
kebanyakan toko tidak menjual minuman beralkohol bagi orang yang berusia di bawah 21
tahun.
Minuman beralkohol biasanya dipisah menjadi tiga jenis: Bir, wine, dan spirit.

D.    Hukum Minuman Keras


Hukum minum minuman keras atau khamar ialah haram,dan bagi orang yang
menkonsumsinya adalah termasuk pelaku dosa besar. Sebab akan mempunyai dampak
negative cukup berat sekali. Misalnya dengan hilangnya kesadran orang akan berbuat
semaunya ynag cenderung melanggar norma agama, social masyarakat, sera merusak sel
syaraf otak dan jantng peminumnya yang berakibat membahayakan diri sendiri.
Larangan minum khamr, diturunkan secara berangsur-angsur. Sebab minum khamr
itu bagi orang Arab sudah menjadi adat kebiasaan yang mendarah daging semenjak zaman
jahiliyah. Mula-mula dikatakan bahwa dosanya lebih besar daripada manfaatnya, kemudian
orang yang mabuk tidak boleh mengerjakan shalat, dan yang terakhir dikatakan bahwa
minum khamr itu adalah keji dan termasuk perbuatan syetan. Oleh sebab itu hendaklah
orang-orang yang beriman berhenti dari minum khamr.

Begitulah, akhirnya Allah mengharamkan minum khamr secara tegas. Adapun


firman Allah yang pertama kali turun tentang khamr adalah :
         
         
         
Mereka bertanya kepadamu tentang khamr dan judi. Katakanlah, “Pada keduanya
itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih
besar dari manfaatnya”. Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafqahkan.
Katakanlah, “Yang lebih dari keperluan”. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya
kepadamu agar kamu berfikir. [QS. Al-Baqarah : 219]

Di dalam hadits riwayat Ahmad dari Abu Hurairah diterangkan sebab turunnya ayat
tersebut sebagai berikut : Ketika Rasulullah SAW datang ke Madinah, didapatinya orang-
orang minum khamr dan berjudi (sebab hal itu sudah menjadi kebiasaan mereka sejak dari
nenek moyang mereka). Lalu para shahabat bertanya kepada Rasulullah SAW tentang
hukumnya, maka turunlah ayat tersebut. Mereka memahami dari ayat tersebut bahwa
minum khamr dan berjudi itu tidak diharamkan, tetapi hanya dikatakan bahwa pada
keduanya terdapat dosa yang besar, sehingga mereka masih terus minum khamr. Ketika

3
waktu shalat Maghrib, tampillah seorang Muhajirin menjadi imam, lalu dalam shalat
tersebut bacaannya banyak yang salah, karena sedang mabuk setelah minum khamr. Maka
turunlah firman Allah yang lebih keras dari sebelumnya, yaitu :

        


   
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendekati shalat padahal kamu
sedang mabuk sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan. [An-Nisaa' : 43]

Kemudian orang-orang masih tetap minum khamr, sehingga mereka mengerjakan


shalat apabila sudah sadar dari mabuknya. Kemudian diturunkan ayat yang lebih tegas lagi
dari ayat yang terdahulu :
‫صابُ َو ْاالَ ْزالَ ُم ِرجْ سٌ ّم ْن َع َم ِل ال َّشيْط ِن‬ َ ‫ياَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ا َمنُوْ آ اِنَّ َما ْال َخ ْم ُر َو ْال َمي ِْس ُر َو ْاالَ ْن‬
‫ضآ َء فِى ْالخَ ْم ِر َو‬ َ ‫َاوةَ َو ْالبَ ْغ‬
َ ‫ْطن اَ ْن يُّوْ قِ َع بَ ْينَ ُك ُم ْال َعد‬
ُ ‫ اِنَّ َما ي ُِر ْي ُد ال َّشي‬. َ‫فَاجْ تَنِبُوْ هُ لَ َعلَّ ُك ْم تُ ْفلِحُوْ ن‬
91-90:‫ المائدة‬. َ‫ص َّد ُك ْم ع َْن ِذ ْك ِر هللاِ َو َع ِن الصَّلو ِة فَهَلْ اَ ْنتُ ْم ُّم ْنتَهُوْ ن‬ ُ َ‫ْال َمي ِْس ِر َو ي‬
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamr, berjudi,
(berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji
termasuk perbuatan syaithan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu
mendapat keberuntungan. Sesungguhnya syaithan itu bermaksud hendak menimbulkan
permusuhan dan kebencian diantara kamu lantaran (meminum) khamr dan berjudi itu,
dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan shalat, maka berhentilah kamu (dari
mengerjakan pekerjaan itu). [QS. Al-Maidah : 90-91]

Setelah turun ayat yang sangat tegas ini, mereka berkata, “Ya Tuhan kami, kami
berhenti (dari minum khamr dan berjudi)”. [HR. Ahmad]

Dari ayat-ayat diatas, sudah jelas bahwa Allah dan Rasul-Nya telah mengharamkan
khamr dengan pengharaman yang tegas. Dan bahkan peminumnya dikenai hukuman had.
Rasulullah SAW menghukum peminum khamr dengan 40 kali dera, sedangkan Khalifah
Umar bin Khaththab dimasa kekhalifahannya menetapkan hukuman dera 80 kali bagi
peminum khamr, setelah bermusyawarah dengan para shahabat lainnya, yang Isnya Allah
hadits-haditsnya akan kami sampaikan di belakang nanti.

Adapun hadits-hadits tentang haramnya khamr diantaranya sebagai berikut :


‫ ابن ماجه‬.‫ ُم ْد ِمنُ ْال َخ ْم ِر َك َعابِ ِد َوثَ ٍن‬:‫ قَا َل َرسُوْ ُل هللاِ ص‬:‫ال‬
َ َ‫ع َْن اَبِى هُ َر ْي َرةَ رض ق‬
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Peminum khamr itu
bagaikan penyembah berhala”. [HR. Ibnu Majah]

1.      Segala Yang Memabukkan Hukumnya Haram


‫ احمد و البخارى و مسلم‬.‫ت َو ْال َخ ْم ُر يَوْ َمئِ ٍذ ْالبُ ْس ُر َو التَّ ْم ُر‬
ْ ‫ اِ َّن ْال َخ ْم َر ُح ِّر َم‬:‫س قَا َل‬
ٍ َ‫ع َْن اَن‬
Dari Anas, ia berkata, “Sesungguhnya khamr itu (telah) diharamkan, dan pada saat itu
khamr (dibuat dari) kurma segar dan kurma kering”. [HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim]
Dari Ibnu ‘Umar, bahwa ‘Umar RA berkata (berkhutbah) di mimbar Nabi SAW, “Amma
ba’du, hai manusia, sesungguhnya telah turun ketetapan haramnya khamr, dan khamr itu
(terdiri) dari lima macam, yaitu dari anggur, kurma kering, madu gandum, sya’ir (gandum
Belanda), dan khamr itu suatu minuman yang menutupi akal”. [HR. Ahmad, Bukhari dan
Muslim]

4
2.      Minum khamr walaupun sedikit, hukumnya tetap haram
‫ احمد و ابن ماجه و الدارقطنى و صححه‬.‫ َما اَ ْس َك َر َكثِ ْي ُرهُ فَقَلِ ْيلُهُ َح َرا ٌم‬:‫ع َِن ا ْب ِن ُع َم َر رض َع ِن النَّبِ ِّي ص قَا َل‬
Dari Ibnu Umar, dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Minuman yang dalam jumlah banyak
memabukkan, maka sedikitpun juga haram”. [HR. Ahmad, Ibnu Majah dan Daruquthni,
dan dia menshahihkannya].

3.      Ada segolongan orang yang merubah nama khamr dengan nama yang lain sehingga
mereka menganggap halal dan meminumnya.
‫ احمد‬.ُ‫طائِفَةٌ ِم ْن اُ َّمتِى ْال َخ ْم َر بِاس ٍْم يُ َس ُّموْ نَهَا اِيَّاه‬
َ ‫ لَتَ ْستَ ِحلَّ َّن‬:‫ قَا َل َرسُوْ ُل هللاِ ص‬:‫ت قَا َل‬
ِ ‫ع َْن ُعبَا َدةَ ْب ِن الصَّا ِم‬
Dari ‘Ubadah bin Shamit, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Sungguh akan ada
segolongan dari ummatku yang menghalalkan khamr dengan menggunakan nama lain”.
[HR. Ahmad]

4.      Khamr yang telah diharamkan oleh Allah tidak boleh dijual ataupun dihadiahkan.
Dari Ibnu ‘Abbas ia berkata : Rasulullah SAW pernah mempunyai seorang kawan dari
Tsaqif dan Daus, lalu ia menemui beliau pada hari penaklukan kota Makkah dengan
membawa satu angkatan atau seguci khamr untuk dihadiahkan kepada beliau, lalu Nabi
SAW bersabda, “Ya Fulan, apakah engkau tidak tahu bahwa Allah telah
mengharamkannya ?”. Lalu orang tersebut memandang pelayannya sambil berkata,
“Pergi dan juallah khamr itu”. Lalu Rasulullah SAW pun bersabda, “Sesungguhnya
minuman yang telah diharamkan meminumnya, juga diharamkan menjualnya”. Lalu
Rasulullah SAW menyuruh (agar ia membuang)nya, lalu khamr itu pun dibuang dibathha’.
[HR. Ahmad, Muslim dan Nasai]

5.      Khamr tidak boleh dijadikan cuka.


‫ احمد و مسلم و ابو داود و الترمذى و صححه‬.َ‫ ال‬:‫ي ص ُسئِ َل َع ِن ْالخَ ْم ِر يُتَّ َخ ُذ خَ الًّ فَقَا َل‬
َّ ِ‫س اَ َّن النَّب‬
ٍ َ‫ع َْن اَن‬
Dari Anas, bahwa Nabi SAW ditanya tentang khamr yang dijadikan cuka, lalu beliau
menjawab, “Tidak boleh”. [HR. Ahmad, Muslim, Abu Dawud dan Tirmidzi, dan ia
menshahihkannya]

6.      Boleh minum perasan kurma atau anggur selama tidak menjadi khamr  (belum
rusak).
ُّ‫ب‬¥‫َص‬ ْ ‫ب فَن‬
ُ ‫ ثُ َّم ن‬،‫ا‬¥¥‫َط َر ُحهُ َم‬ ٍ ‫ةً ِم ْن زَ بِ ْي‬¥‫ْض‬ َ ‫ ُكنَّا نَ ْنبُ ُذ لِ َرسُوْ ِل هللاِ ص فِى َسقَا ٍء فَنَأْ ُخ ُذ قَ ْب‬:‫ت‬
ٍ ¥‫ضةً ِم ْن تَ ْم‬
َ ‫ر َو قَب‬¥ ْ َ‫ع َْن عَائِ َشةَ رض قَال‬
‫ ابن ماجه‬.ً‫ َع ِشيَّة فَيَش َربُهُ ُغ ْد َوة‬¥ُ‫ ْال َما َء فَنَ ْنبُ ُذهُ ُغ ْد َوةَ فَيَش َربُهُ َع ِشيَّة َو نَنبُذه‬ ‫َعلَ ْي ِه‬
ْ ً ُ ْ ً ْ
Dari ‘Aisyah RA, ia berkata, “Kami pernah membuatkan minuman Rasulullah SAW dalam
suatu wadah, kami mengambil segenggam kurma dan segenggam anggur lalu kami
tuangkan air. Kami membuatnya pada pagi hari kemudian diminum pada sore hari dan
(jika) kami membuatnya pada sore hari lalu diminum pada pagi hari. [HR. Ibnu Majah]
]

Dari hadist di atas dapat kita ambil penjelasan bahwa sungguh sangat merugilah
orang-orang yang dalam kesehariannya selalu mengkonsumsi minuman keras atau
khamar.karena mereka termasuk pelaku dosa besar dan di laknat oleh Allah SWT.
Adapun hukum orang yang menganggap minuman khamr halal adalah kafir
berdasarkan kesepakatan umat Islam. Menurut Umar .a dan Ali r.a apabila seorang non
muslim menjual khamr, maka tempat dan hasil penjualannya harus dirusak dan resikonya
ditanggung sendiri oleh pemiliknya.

5
Apabila khamr berubah dengan sendirninya menjadi cuka maka hukumnya adalah
halal menurut ijma’ sahabat. Akan tetapi apabila berubah kembali rasa, warna, baunya
seperti khmar kembali maka hukumya menjadi haram.

E.     Had /Hukuman Meminum Minuman Keras


Bagi orang yang suka meminum atau mengkonsumsi minuman keras maka akan
mendapatkan had atau hukuman yaitu di jilid atau didera sebanyak 40 sampai 80 kali
seperti dalam sabda nabi SAW:
ٍ ¥‫وْ بَ ْك‬¥¥ُ‫هُ اَب‬¥َ‫ َو فَ َعل‬:‫ا َل‬¥¥َ‫ ق‬، َ‫ َو اَرْ بَ ِع ْين‬¥ْ‫ن نَح‬¥ِ ‫ َدتَ ْي‬¥‫ َد بِ َج ِر ْي‬¥ِ‫ َر فَ ُجل‬¥‫ب ْال َخ ْم‬
‫ ُر‬¥‫انَ ُع َم‬¥¥‫ فَلَ َّما َك‬.‫ر‬¥ َ ‫ي ص اُتِ َي بِ َر ُج ٍل قَ ْد َش ِر‬ َّ ِ‫س اَ َّن النَّب‬ ٍ َ‫ع َْن اَن‬
َ َ
‫ذى و‬¥¥‫و داود و الترم‬¥¥‫لم و اب‬¥¥‫د و مس‬¥¥‫ احم‬.ُ‫ ر‬¥‫ ِه ُع َم‬¥ِ‫ا َم َر ب‬¥‫ اخَف ال ُح ُدوْ ِد ث َمانِ ْينَ ف‬:‫ف‬ َ ْ ُّ َ ٍ ْ‫اس فقا َل َع ْب ُد الرَّحْ م ِن بْنُ عَو‬َ َ َّ
َ ‫ا ْستَ َشا َر الن‬
‫صححه‬
Dari Anas RA, sesungguhnya Nabi SAW pernah dihadapkan kepada beliau seorang laki-
laki yang telah minum khamr. Lalu orang tersebut dipukul dengan dua pelepah kurma
(pemukul) sebanyak 40 kali. Anas berkata, “Cara seperti itu dilakukan juga oleh Abu
Bakar”. Tetapi (di zaman ‘Umar) setelah ‘Umar minta pendapat para shahabat yang lain,
maka ‘Abdur Rahman bin ‘Auf berkata, “Hukuman yang paling ringan ialah 80 kali. Lalu
‘Umar pun menyuruh supaya didera 80 kali”. [HR. Ahmad, Muslim, Abu Dawud dan
Tirmidzi. Dan Tirmidzi menshahihkannya]
‫ احمد و البخارى و مسلم‬. َ‫ َو َجلَ َد اَبُوْ بَ ْك ٍر اَرْ بَ ِع ْين‬:‫ي ص َجلَ َد فِى ْال َخ ْم ِر بِاْل َج ِر ْي ِد َو النِّ َعا ِل‬ َّ ِ‫س اَ َّن النَّب‬ٍ َ‫ع َْن اَن‬
Dari Anas, sesungguhnya Nabi SAW pernah memukul (orang) karena minum khamr
dengan pelepah kurma dan sandal. Dan Abu Bakar mendera 40 kali. [HR. Ahmad,
Bukhari dan Muslim]
ْ َ‫ت اَ ْن ي‬
،ُ‫ ِربُوْ ه‬¥‫ض‬ ِ ‫انَ فِى ْالبَ ْي‬¥¥‫وْ ُل هللاِ ص َم ْن َك‬¥‫ا َ َم َر َر ُس‬¥َ‫ ف‬،‫اربًا‬ ِ ¥‫ا ِن َش‬¥¥‫ا ِن اَ ِو اب ِْن النُّ ْع َم‬¥¥‫ ِج ْي َء بِالنُّ ْع َم‬:‫ث قَا َل‬ِ ‫ار‬
ِ ‫لح‬ َ ‫ع َْن ُع ْقبَةَ ْب ِن ْا‬
ْ
‫ احمد و البخارى‬.‫ض َر ْبنَاهُ بِالنِّ َعا ِل َو ال َج ِر ْي ِد‬ َ َ‫ ف‬،ُ‫ض َربَه‬ َ ‫ت فِ ْي َم ْن‬ ُ ‫فَ ُك ْن‬
Dari ‘Uqbah bin Al-Harits, ia berkata, “Nu’man atau anaknya Nu’man pernah
dihadapkan (kepada Nabi SAW) karena minum khamr, lalu Rasulullah SAW menyuruh
orang-orang yang di rumah itu supaya memukulnya, maka aku (‘Uqbah) termasuk salah
seorang yang memukulnya. Kami pukul dia dengan sandal dan pelepah kurma”. [HR.
Ahmad dan Bukhari]

Dari ‘Abdullah bin ‘Adi bin Khiyar, sesungguhnya dia pernah berkata kepada ‘Utsman,
“Banyak orang yang keberatan tentang masalah Walid itu”. Lalu ‘Utsman berkata,
“Baiklah, kami akan mengambil darinya dengan benar, insya Allah”. Kemudian ia
memanggil ‘Ali seraya menyuruhnya untuk mendera Walid, maka ‘Ali mendera Walid
sebanyak 80 kali. [Diringkas dari Bukhari]. Dan dalam satu riwayat lain oleh Bukhari
juga, “Ali mendera 40 kali”. Dan dapat dikompromikan antara kedua riwayat itu dengan
hadits yang diriwayatkan oleh Abu Ja’far Muhammad bin ‘Ali, sesungguhnya ‘Ali bin Abu
Thalib mendera Walid dengan satu cemeti berujung dua. [HR. Syafi'i dalam musnadnya]
Artinya
“Nabi telah mendera (peminum khamar) empat puluh kali,abu baker menderanya
40 kali dan umar menderanya 80 kali,dan semua ini adalah sunnah sedangkan yang
paling saya senangi adalah 80 kali dara,” (HR muslim)

Sementara imam syafi’I dan abu dawud dan para ulama-ulama dzariyah
berpendapat bahwahad bagi peminum minuman keras ialah 40 kali pukulan dera. Tetapi
imam atau hakim dapat menambah 40 kali, sehingga menjadi 80 kali pukulan dera. Karena
tmbahan 40 kali merupakan tazkir hak imam. Jika perlu bias di tambah jika tdak maka
cukup 40 kali dera.

6
Alat yang digunakan untuk mendera adalah pelepah kurma, sandal, atau dengan
keduanya, sekali tempo dengan tangan. Disepakati bahwa dua orang saksi lelaki yang tidak
fasik diterima sebagai saksi dalam peristiwa pelanggaran minum khamr, dan jarak antara
persaksian mereka dan minumnya orang tadi tidak lebih dari satu bulan.
Bila seorang saksi memberi kesaksian atas minumanya, sedangkan yang lain
memberi kasaksian bahwa ia melihatnya muntah khamr, mka dikenai had. Demikian
keputusan sahabat Umar di hadapan para sahabat. Ulama sepakat bahwa peminum khamr,
bila ia mengulang-ulang minum khamr, dijatuhi hukuman setiap kali minum tapi tidak
dibunuh.

F.     Hikmahnya
Adapun hikmah di haramkan meminum minuman keras ialah sbb:
a. Menjaga kesehatan badan dan mental. Karena minuman keras sangat berbahaya bagi
peminumnya mapun akibatny pada orang lain. Minuman keras juga bias merusak
jaringan syaraf pada tubuh manusia terutama syarf otak. Dan dengan di haramkannya
minuman keras maka manusia akan menghindarinya. Sehingga akan terhindar dari
bahaya yang di atas.
b. Menghindari dari lahirnya kejahatan social. Karena orang mabuk sering melakukan
kejahatan. Dan dengan menjauhi minuman keras maka kehidupan masyarakat akan
tentram dan damai.
c. Menjaga generasi penerus agar lebih baik.
d. Melindungi kehormatan, banyak bukti akibat minum minuman keras terjadi tindakan
kekerasan dan pemerkosaan terhadap wanita

7
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan

Dari keseluruhan penjelasan diatas kita dapat menarik beberapa kesimpulan yaitu:
1. Yang dimaksud dengan minuman keras ialah segala jenis minuman yang memabukan,
sehingga dengan meminumnya menjadi hilang kesadaran bagi yang meminumnya.
2. Hukum minum minuman keras atau khamar ialah haram, dan bagi orang yang
menkonsumsinya, penjual, pengedar yang masi dalam golongan minuman keras adalah
termasuk pelaku dosa besar.
3. Bagi orang yang suka meminum atau mengkonsumsi minuman keras maka akan
mendapatkan had atau hukuman yaitu di jilid atau didera sebanyak 40 sampai 80 kali
4. dan adapun hikmah di haramkan minuman keras agar tubuh kita selalu sehat jasmani
dan rohani.

B.     Saran

Kita sebagai genari penerus marilah kita cegah dari Minum minuman keras karena
dampak negatif yang ditimbulkannya, baik itu kemiskinan, kebodohan dan penyakit yang
ditimbulkan. Sayangi tubuh Anda dengan menjaganya dari pengaruh negatif zat-zat aditif.

8
DAFTAR PUSTAKA

Djariadin Laburunci Buton. (2014) Minuman Keras [Online]. Tersedia:


http://kumpulan-makalah-adinbuton.blogspot.com/2014/11/makalah-minuman-keras-
khamr.html.[19 November 2014 ]
Losaries, Imam. (2013). Makalah Minuman-minuman Keras, [Online]. Tersedia:
http://software-comput.blogspot.com/2013/04/makalah-minum-minuman-keras.html. [19
November 2014]
Manuel, Franklin. (2013). Contoh Makalah Minuman Keras, [online]. Tersedia:
http://makalahtugasku.blogspot.com/2013/05/contoh-makalah-minuman-keras.html. [19
November 2014]
Redaksi3. (2013). Minuman Keras, [Online]. Tersedia: http://guetau.com/
informasi/kesehatan-lainnya/minuman-keras.html. [19 November 2013]

http://kumpulan-makalah-adinbuton.blogspot.com/2014/11/makalah-minuman-keras-
khamr.html

Anda mungkin juga menyukai