Anda di halaman 1dari 5

Ayat-Ayat AlQuran Dan Hadis

Tentang Larangan Meminum Minuman Keras

Pengertian Minuman Keras


Minuman keras atau yang juga dikenal sebagai minuman alkohol adalah minuman haram dalam
islam karena mengandung suatu senyawa yang disebut alkohol atau ethanol. Adanya alkohol
dalam minuman membuat minuman keras dapat menghilangkan kesadaran seseorang dan
membuatnya seperti hilang akal.

Ada banyak jenis minuman beralkohol yang beredar di kalangan masyarakat termasuk minuman
keras tradisional maupun minuman keras buatan pabrik. Apapun jenis minuman keras tersebut,
semua minuman yang mengandung alkohol adalah haram dan tidak diperbolehkan dikonsumsi
oleh umat islam.

Sebagai hamba Allah yang senantiasa berusaha mendekatkan diri padaNya. Hendaklah kita
berusaha untuk menjalankan segala perintah Allah dan berusaha pula menjauhi segala
laranganNya. Sebagai sesama umat muslim sudah sepantasnya bagi kita untuk saling
mengingatkan antar sesama saudara muslim kita agar tidak terjerumus kepada hal-hal yang
dilarang oleh Allah, salah satu yang akan kita bahas kali ini adalah tentang bahaya khomer, atau
yang kita kenal sebagai miras, oplosan, arak, ciu atau apa-lah sebutannya.

Dalam sejarah turunya wahyu-wahyu tentang larangan untuk meminum-minuman keras. Allah
paham betul kondisi masyarakat Arab pada masa itu. Mereka memang sangat menggemari
minum khomr yang terbuat dari fermentasi gandum. Sehingga dalam memerintahkan manusia
agar meninggalkan khomer, tidak serta merta melarang begitu saja. Sehingga tidak mengagetkan
bagi siapa saja yang dulu menggmarinya.

Tersebutlah bahwa ada sekelompok orang bertanya kepada Nabi, sesuai dengan firman Allah
berikut ini,

Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: Pada keduanya itu terdapat
dosa besar dan beberapa manfa`at bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari
manfa`atnya (QS. Al-Baqarah : 219)

Ayat tersebut secara eksplisit menyebutkan bahwa dalam khomer terdapat manfaatnya, tetapi itu
sangat kecil. Bagi bangsa barat yang hidup di negara empat musim dimana ada musim dingin,
maka khomer bisa meningkatkan suhu tubuh. Tetapi sungguh tidak relevan jika postulat tersebut
diadopsi di negara kita, karena suhu di negara kita relatif stabil dan bersahabat dengan tubuh.
Efek menghangatkan tersebut sesungguhnya ialah akibat dari pengaruh alkohol yang memang
naik menjadi panas apabila masuk dalam tubuh. Sehingga dapat disimpulkan bahwa manfaat
yang ditimbulkan hanya semu belaka.
Lalu Allah secara lebih gamblang malarang umatNya untuk tidak mendekati kebaikan ketika
dalam keadaan mabuk karena pengaruh khomer, karena dapat menimbulkan kesalahan,
dikisahkan dalam ayat berikut,

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk,
sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (QS. An-Nisa : 43)

Kesalahan yang dimaksud ialah ada sahabat yang dalam keadaan mabuk melakukan sholat
sedangkan dirinya bertindak sebagai imam. Dengan turunya ayat tersebut maka intensitas untuk
meminum khomer menjadi berkurang lagi. Pada puncaknya, turunlah firman Allah yang
melarang secara tegas meminum khomer dalam QS. Al-Maidah 90.

Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk)
berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaitan.
Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. (QS. Al-Maidah:
90)

Dengan turunnya ayat tersebut, para sahabat serta merta meninggalkan khomer sama sekali.
Mereka tidak bersentuhan dengan khomer bahkan membuangnya.

Seiring perkembangan bioteknologi yang semakin maju, maka banyak ditemukan fermentasi-
fermentasi atau minuman hasil olahan bioteknologi yang menghasilkan alkohol tinggi. Khomer
yang dimaksud bukan hanya yang berasal dari fermentasi gandum saja, tetapi berasal dari segala
sesuatu yang apabila dikonsumsi dapat menimbulkan mabuk atau tak sadarkan diri. Nabi telah
bersabda,

Setiap minuman yangmemabukkan adalah khamar dan setiap yang memabukkan adalah haram.
Barang siapa minum khamar di dunia lalu ia mati dalam keadaan masih tetap meminumnya
(kecanduan) dan tidak bertobat, maka ia tidak akan dapat meminumnya di akhirat (di
surga) (HR. Muslim)

Dapat ditarik benang merah bahwa segala sesuatu yang memabukkan hukumnya haram seperi
halnya dengan khomer. Adapun minuman keras seperti arak, ciu, oplosan atau yang sejenis itu
sudah pasti hukumnya haram untuk dikonsumsi. Sehingga jangan sampai diri kita atau saudara
kita terjerumus menjadi pecandu dari minuman haram tersebut.

Alasan Larangan Minuman Keras


Allah SWT melarang konsumsi minuman beralkohol atau minuman keras karena minuman ini
dapat mendatangkan mudharat atau keburukan bagi seseorang yang mengkonsumsinya. Adapun
mudharat yang dapat menjadi alasan mengapa minuman ini diharamkan antara lain berikut ini
larangan minuman keras dalam islam :
1. Merusak Kesehatan
Seorang umat islam tentunya tidak boleh melakukan aniaya terhadap dirinya sendiri dengan
merusak organ tubuhnya maupun kesehatannya. Mengkonsumsi alkohol bisa merusak
kesehatan seseorang dan menyebabkan berbagai macam penyakit dan gangguan dalam
tubuh. Bukankah sudah banyak kita mendengar berita tentang orang yang keracunan minum
alkohol atau yang meninggal sesaat setelah mengkonsumsi minuman keras.
2. Menghilangkan kesadaran
Manusia adalah makhluk yang berakal dan setiap tindakannya haruslah didasari oleh akal
sehat. Minuman keras dapat mengganggu kesadaran seseorang dan menghilangkan akal
sehatnya meskipun hanya saat ia mabuk atau sifatnya sementara. Seseorang yang kehilangan
kesadaran dan akal sehatnya mampu melakukan hal-hal yang tidak diinginkan termasuk
menyakiti orang lain atau melakukan tindak kriminal lainnya.
3. Menyebabkan kecanduan
Alkohol adalah zat adiktif dan dapat menyebabkan kecanduan. Hal ini juga bisa berbahaya
bagi tubuh karena jika dikonsumsi terus menerus alkohol dapat merusak akal dan tubuh
manusia. Selain itu kecanduan alkohol juga bisa menyebabkan perilaku boros dan
menghabiskan uang untuk membeli sesuatu yang tidak ada manfaatnya. Menghabiskan harta
untuk hal yang demikian tentunya sangat tidak disukai oleh Allah SWT. (baca harta dalam
islam dan pembagian harta warisan dalam islam)
4. Merusak akhlak dan menurunkan produktivitas
Minuman keras tidak hanya menyebabkan kecanduan tetapi juga menurunkan produktifitas
dan merusak akhlak seseorang. Seseorang yang mabuk karena mengkonsumsi minuman
keras tidak bisa melakukan apapun dan ia tidak bisa bekerja sebagaimana saat tersadarkan.
Mereka yang mengkonsumsi alkohol juga cenderung mudah emosi dan melakukan hal-hal
yang tidak baik.

Secara tegas Rasulullah juga melarang kepada umat Islam melakukan minum khamar. Dan siapa
saja yang meminum khamar, bukanlah termasuk golongan beriman, kecuali telah melakukan
taubat :

Seseorang tidaklah dikatakan beriman ketika sedang menjalankan perbuatan zina; seseorang
tidaklah dikatakan beriman ketika sedang minum khamar. Semuanya tidaklah termasuk orang-
orang beriman apabila tidak segera melakukan taubat (Hadits riwayat Bukhari dan Muslim).

Rasulullah saw. Mengingatkan kepada segenap kaum muslimin agar jangan sampai meminum
khamar. Sebab bagi yang melakukannya atau yang ikut terlibat di dalam urusan minuman keras
akan dilaknat oleh Allah swt :
Allah melaknat peminum khamar, yang menyuguhkannya, yang menjualnya, yang membelinya,
yang membuatnya, yang meyuruh membuat, yang memanggul dan yang menerimanya (Hadits
riwayat Abu Daud dan Ibnu Majjah).

Laknat Allah ini akan mengakibatkan orang-orang yang terkena laknat jauh dari rahmat Allah.
Kecuali apabila ia melakukan taubat dan takkan mengulangi perbuatannya.

Terdapat sebuah riwayat yang mengatakan bahwa seorang dari Yaman bertanya kepada
Rasulullah saw. Mengenai sebuah minuman yang biasa mereka minum di negaranya. Minuman
tersebut terbuat dari jagung yang diberi nama al-Mirz. Rasulullah bertanya kepadanya : Apakah
minuman tersebut memabukkan? Lelaki itu menjawab: Ya. Kemudian Rasul bersabda:

Setiap barang yang memabukkan diharamkan; sesungguhnya Allah telah berjanji akan memberi
minuman yang bernama Thinah al-Khabaal kepada orang yang meminum minuman keras.
Lelaki tersebut bertanya: Wahai Rasulullah, apakah yang dinamakan Thinah al-Khabaal?
Rasulullah menjawab : Keringatnya ahli neraka atau perasan ahli neraka(Hadits riwayat Muslim
dan An-Nasai.).

Rasulullah bersabda :

Seorang yang meminum khamar dari golonganku, tidak akan diterima shalatnya selama empat
puluh hari (Hadits riwayat An-Nasai.).

Rasulullah juga bersabda :

Tak akan bisa masuk surga orang yang suka meminum khamar (Hadits riwayat Ibnu Majjah).

Rasulullah memberikan perumpamaan terhadap orang yang suka minum khamar di dalam
sabdanya :

Orang yang suka meminum khamar bagaikan pengabdi berhala (Hadits riwayat Ibnu Majjah).
Ayat-Ayat AlQuran Dan Hadis
Tentang Judi

Pengertian Judi
Judi dalam terminologi agama diartikan sebagai suatu transaksi yang dilakukan oleh dua pihak
untuk kepemilikan suatu benda atau jasa yang menguntungkan satu pihak dan merugikan pihak
lain dengan cara mengaitkan transaksi tersebut dengan suatu tindakan atau kejadian tertentu.

Ayat-Ayat AlQuran Tentang Judi


Di dalam surat al-Baqara (2) ayat 219 disebutkan sebagai berikut:

Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: "Pada keduanya terdapat
dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari
manfaatnya." Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: "Yang
lebih dari keperluan." Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu
berfikir,

Di dalam surat al-M`ida (5) ayat 90 dan ayat 91 Allah berfirman sebagai berikut:

Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk)
berhala, mengundi nasib dengan panah[434], adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah
perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. Sesungguhnya syaitan itu
bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran
(meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan
sembahyang; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).

Hadits Tentang Larangan Judi


Ahmad telah meriwayatkan dari Abu Hurairah, beliau berkata:
Rasulullah Saw. mendatangi kota Madinah sedangkan mereka (penduduk Madinah) dalam
keadaan meminum minuman keras (khomer) dan memakan hasil judi, lantas mereka
menanyakan perihal kedua perkara ini kepada Rasulullah Saw. maka turunlah ayat tersebut. Lalu
mereka berkata: Hal itu tidak diharamkan kepada kita, Ia sesungguhnya berfirman (adalah)
dosa yang besar, dan mereka pun meminum khomer hingga suatu ketika salah satu kaum
muhajirin sholat dan mengimami sholat maghrib lalu berbuat kesalahan dalam bacaan sholatnya,
maka Allah Swt. menurunkan ayat yang lebih tegas dari sebelumnya yaitu :

Anda mungkin juga menyukai