Dalam Islam, minuman keras atau minuman beralkohol adalah minuman yang
didalamnya terkandung zat alkohol atau ethanol (baca alkohol dalam islam).
Minuman ini dihasilkan dari proses fermentasi atau penambahan zat alkohol
didalamnya dan apabila dikonsumsi dapat menyebabkan hilangnya kesadaran atau
mabuk.minuman keras dapat dibuat secara alami maupun kimiawi dan biasanya
debuat dari bahan-bahan alami seperti anggur, beras, gandum, dan buah-buahan
lain yang difermentasi.
1. Golongan A
Golongan A adalah golongan pertama minuman keras yang memiliki kadar alkohol
atau ethanol terendah yakni hanya mengandung 1 – 5% alkohol. Minuman ini biasanya
banyak beredar dipasaran muali dari toko hingga minimarket atau supermarket.
Meskipun jika dikonsumsi tidak membawa efek memabukkan namun tetap saja
golongan ini berbahaya bagi kesehatan.
2. Golongan B
Golongan B atau golongan kedua adalah minuman keras yang memiliki kadar alkohol
5 hingga 20%. Contoh minuman keras golongan ini adalah wine atau anggur dengan
berbagai jenisnya seperti champagne, riesling, red wine dan lain sebagainya. Minuman
golongan kedua ini bisa menjadi sangat memabukkan jika diminum dengan takaran
tinggi dan bagi yang belum terbiasa meminumnya.
3. Golongan C
Golongan C atau golongan ketiga minuman keras adalah jenis minuman keras yang
paling tinggi kadar alkoholnya yakni mengandung 20 hingga 45%. Minuman keras yang
termasuk dalam golongan ini diantaranya adalah whisky, red label, vodka, bir dan lain
sebagainya.
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam
keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula
hampiri mesjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu
saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau
datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan,
kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah
yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha
Pemaaf lagi Maha Pengampun.
3. Untuk apa alcohol? Kenapa harus alcohol? Apa bisa diganti yang lain?
alkohol bisa diganti dengan alternative lain seperti contohnya pada makanan yang
menggunakan bahan dasar alcohol dapat diganti dengan jus apple atau jus persik
tanpa mengubah rasa makanan tersebut.
Kesimpulan (keimanan orang yang mengkonsumsi alcohol baik dalam obat obatan, kosmetik, dan
penjualnya)
”Pada asalnya segala jenis parfum dan minyak wangi yang beredar di khalayak manusia
hukumnya halal. Kecuali yang diketahui mengandung sesuatu yang merupakan penghalang
untuk mengguna-kannya, karena ‘sesuatu’ itu memabukkan atau banyaknya memabukkan
atau karena ‘sesuatu’ itu adalah najis, dan yang sema-camnya…
Jadi, jika seseorang mengetahui ada parfum yang mengandung ‘sesuatu’ berupa bahan
memabukkan atau benda najis yang menjadi peng-halang untuk menggunakannya, maka
diapun meninggalkannya (tidak menggu-nakanya) seperti cologne. Karena telah tetap (jelas)
di sisi kami berdasarkan persaksian para dokter (yang ahli di bidang ini) bahwa parfum ini
tidak terbebas dari bahan memabukkan karena mengandung ‘spiritus’ berkadar tinggi, yang
merupakan bahan memabukkan, sehingga wajib untuk ditinggalkan (tidak digunakan).
Kecuali jika ditemukan ada parfum jenis ini yang terbebas dari bahan memabukkan (maka
tentunya tidak mengapa untuk digunakan). Dan jenis-jenis parfum yang lain sebagai
gantinya, sekian banyak yang dihalalkan oleh Allah I, walhamdulillah.