Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH REFLEKSI TAFSIR AYAT IBADAH

SURAT AL-MAIDAH AYAT 90-91


TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN
Ayip Jamalullael
1211030037
ayipjamalullael@gmail.com

A. PENDAHULUAN

Khamar adalah minuman yang memabukkan. Khamar dalam bahasa Arab berarti “menutup”
kemudian dijadikan nama bagi segala yang memabukkan Minuman khamar menurut bahasa Al-quran
adalah minuman yang terbuat dari biji-bijian atau buah-buahan yang melalui proses begitu rupa sehingga
dapat mencapai kadar minuman yang memabukkan. Dalam sistem hukum di Indonesia sudah dijelaskan
hukuman bagi peminum khamar, kemudian juga dalam qanun dan dalil Al-Qur‟an juga dalam As-sunnah.
Tapi jika kita lihat lagi masih lemahnya jenis hukuman yang diberikan, padahal tentang hukuman bagi
peminum Khamar tersebut sudah dijelaskan dalam dalil sunnah.

Minuman khamar sebelum datangnya islam, masyarkat arab sudah akrab dengan minman khamar
atau biasa disebut dengan (minuman yang memabukan). Bahkan menurut Yusup Qardhawi dalam kosakata
arab kurang lebih dari 100 kata berbeda untuk menjelasan tentang minuman beralkohol.

zaman rasulullah saw.orang-orang terbiasa meminum khamar, hal itu pun terjadi hingga rasulullah
hijrah dari makah ka madinah. Setelah itu begitu sangat pertanyaan datang dari kaum muslimin tentang
larangan khamar dan perjudian karena masyarakat melihat bahwasa nya khamar dan perjudian ini banyak
menyebabkan terjadinya keburukan dan kerusakan. 

Khamar dan berjudi kedua nya begitu sangat besar dosa nya dari pada manfaat nya, hal ini
merupakan penguatan hukum haram terhadap keduanya. (khamar dan judi) dan perlu kita ketahui bahwasa
nya alkohol hanyalah salah salah bentuk zat kimia. Zat ini juga dimanpaatkan untuk berbagai keperluan
lain seperti dalam pembersihan, bahan bakar, pelarut, dan sebagai bahan campuran produk kimia lainnya.
Untuk contoh pada pemakaian tersebut, maka alkohol tidak bisa dianggap sabagai khamar,karena
haramnya khamar kalau ia di manpaatkan untuk di minum atau dimakan dan menyebakan peminum
khamar tersebut menjadi mabuk, oleh karena itu pemakaian yang sesuai tidak dilarang dari ajaran islam.

Syariat Islam sudah mengharamkan khamar sejak empat belas abad yang lalu dan nonmuslimpun
menyadarinya akan manfaat diharamkan nya minuman khamar karena telah terbukti bahwasanya minuman
khamar dan sejenisnya membawa madharat bagi tubuh dan jiwa. 

Maka dari itu, penulis akan membahas tafsir surat Al-Maidah ayat 90-91 yang berkenaan dengan
khamr tersebut.
B. PEMBAHASAN

٩٠ ‫اجتَنُِب ْوهُ ل ََعلَّ ُك ْم ُت ْفلِ ُح ْو َن‬ ِ ِ ِ


ْ َ‫الش ْي ٰط ِن ف‬ ٌ ‫اب َوااْل َ ْزاَل ُم ِر ْج‬
َّ ‫س ِّم ْن َع َم ِل‬ ُ ‫ص‬َ ْ‫ٰيٓاَُّي َها الَّذيْ َن ٰا َمُن ْٓوا انَّ َما الْ َخ ْم ُر َوال َْم ْيس ُر َوااْل َن‬
‫وة َف َه ْل اَْنتُ ْم‬ َّ ‫ص َّد ُك ْم َع ْن ِذ ْك ِر ال ٰلّ ِه َو َع ِن‬
ِ ‫الص ٰل‬ ِ ِ َ ‫الشي ٰطن اَ ْن ُّيوقِع بينَ ُكم الْع َداوةَ والْب ْغ‬
ُ َ‫ضاۤ َء فى الْ َخ ْم ِر َوال َْم ْيس ِر َوي‬ َ َ َ َ ُ ْ َ َ ْ ُ ْ َّ ‫انَّ َما يُ ِريْ ُد‬
ِ
٩١ ‫ُّم ْنَت ُه ْو َن‬
Tafsir Al-Jalalain:
Al-Maidah: 90 (Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya meminum khamr) minuman yang
memabukan yang dapat menutupi akal sehat, (berjudi) taruhan, (berkurban untuk berhala) patung-patung
sesembahan, (mengundi nasib dengan anak panah) permainan undian dengan anak panah, (adalah
perbuatan keji) menjijikan lagi kotor (termasuk perbuatan setan) yang dihiasi oleh setan. (Maka jauhilah
perbuatan-perbuatan itu) yakni kekejian yang terkandung di dalam perbuatan-perbuatan itu, jangan
sampai kamu melakukannya (agar kamu mendapat keberuntungan).

Al-Maidah 91 (Sesungguhnya setan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian
diantara kamu lantaran meminum khamr dan berjudi itu) bila kamu melakukan keduanya, mengingat
dalam keduanya itu terkandung keburukan dan fitnah (dan menghalangi kamu) karena sibuk
melakukannya itu ( mengingat Alloh dan shalat) Alloh menyebutkan shalat secara khusus sebagai
pengagungan terhadap-Nya (maka berhentilah kamu) dari melakukan kedua pekerjaan ini.

Pada tafsir Al-Jalalain diatas menjelaskan bahwa meminum khamr ataupun segala jenis apapun yang
memabukan itu dapat menutupi akal sehat yaitu maksudnya adalah membuat seseorang kehilangan
kesadaran, sehingga hal tersebut mengakibatkan kehilangan konsentrasi, pandangan tampak kabur, terasa
mudah lelah, sulit mengingat hal yang terjadi sebelumya, kehilangan keseimbangan tubuh bahkan bisa
sampai pingsan ataupun koma. Pada tafsir tersebut disebutkan juga bahwa perbutan itu mengandung
kekejian setan (perbuatan setan). Selain itu, hal tersebut dapat juga menimbulkan permusiuhan dan
kebencian, mengingat perbuatan meminum khamr ataupunn judi itu keduanya merngandung keburukan-
keburukan dan fitnah, bahkan membuat lupa akan Alloh dan beribadah. Maka menjauhi hal-hal tersebut
haruslah dilakukan agar kita selamat.

C. KESIMPULAN

Penulis menyimpulkan bahwa perbuatan meminum khamr ialah perbuatan yang ada campur tangan
setan di dalamnya. Yang mana karena perbuatan tersebut mengandung begitu banyak keburukan baik itu
bagi tubuh ataupun jiwa, dan membuat pengonsumsinya timbul di dalam dirinya permusuhan,
kebencian, bahkan hingga membuat lupa akan Alloh juga beribadah sholat sebagai pengagungan
terhadap-Nya. Maka dari itu semoga di tulisnya makalah ini dapat menjadi manfaat bagi pembaca,
sehingga dakwah mengenai haramnya khmar ataupun judi tersebar luaskan melalui para pembaca.
REFLEKSI TAFSIR AYAT IBADAH
ZAKAT
AYIP JAMALULLAEL
1211030037
ayipjamalullael@gmail.com

A. PENDAHULUAN
Zakat secara bahasa berasal dari bentukan kata zaka yang berarti suci, berkah, tumbuh, dan
berkembang. Menurut istilah, zakat adalah nama bagi sejumlah harta tertentu yang telah mencapai syarat
tertentu yang diwajibkan oleh Alloh untuk dikeluarkan dan di berikan kepada yang berhak menerimanya
dengan persyaratan tertentu pula. Kaitan antara makna secara bahasa dan istilahnya berkaitan erat sekali,
yaitu bahwa pada setiap harta yang sudah dikeluarkan zakatnya akan menjadi suci, bersih, baik, berkah,
tumbuh, dan berkembang.
Adapun persyaratan harta yang wajib di zakatkan itu diantaranya adalah; pertama, al-milk at-tam,
yaitu dimana harta tersebut benar-benar sudah sepenuhnya menjadi hak tau di kuasai secara penuh yang
biasanya didapat dari usaha, bekerja, pemberian yang sah atau warisan, yang mungkin dipergunakan atau
kemudian disimpan. Kedua, an-namaa, yaitu harta yang berkembang jika di jadikan modal suatu usaha
atau berpotensi untuk berkembang misalnya seperti harta peternakan, pertanian, perdagangan, dll. Ketiga,
harta yang telah mencapai nisab, yaitu harta tersebut telah mencapai ukuran tertentu. Seperti emas atau
perak yang telah mencapai 85gram, dan sebagainya. Keempat ialah harta yang telah melebihi kebutuhan
pokok, yaitu dimana harta untuk memenuhi nafkah keluarga melebihi keperluan. Kelima, harta-harta
tertentu yang telah haul atau mencapai satu tahun dimiliki. (hafidhuddin, 1998).
Zakat sendiri pelaksanaanya dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu: 1. zakat fitrah, yaitu zakat
konsumtif yang hanya dilaksanakan ketika awal bulan Ramadhan hingga batasnya yaitu pada hari lebaran
atau awal bulan syawal sebelum pelaksanaan sholat iedul fitri ; dan 2. zakat mal, yaitu zakat produktif
dimana zakat ini ialah zakat harta benda.

B. PEMBAHASAN
Q-S: At-Taubah, 9 (60) :

‫ت لِ ْلفُقَ َر ۤا ِء َو ْال َم ٰس ِكي ِْن َو ْال ٰع ِملِي َْن َعلَ ْيهَا َو ْال ُمَؤ لَّفَ ِة قُلُ ْوبُهُ ْم َوفِى‬
ُ ‫ص َد ٰق‬
َّ ‫اِنَّ َما ال‬
‫ضةً ِّم َن هّٰللا ِ ۗ َوهّٰللا ُ َعلِ ْي ٌم‬ ‫هّٰللا‬
َ ‫ب َو ْال ٰغ ِر ِمي َْن َوفِ ْي َسبِي ِْل ِ َواب ِْن ال َّسبِي ۗ ِْل فَ ِر ْي‬ ِ ‫الرِّ قَا‬
٦٠ ‫َح ِك ْي ٌم‬
“Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, para amil zakat,
orang-orang yang dilunakkan hatinya (mualaf), untuk (memerdekakan) para hamba sahaya, untuk
(membebaskan) orang-orang yang berutang, untuk jalan Allah dan untuk orang-orang yang sedang
dalam perjalanan (yang memerlukan pertolongan), sebagai kewajiban dari Allah. Allah Maha
Mengetahui lagi Mahabijaksana”.

Q-S: At-Taubah, 9 (103) :


َ َ‫ص ٰلوت‬
‫ك َس َك ٌن‬ َ ‫صلِّ َعلَ ْي ِه ۗ ْم اِ َّن‬ َ ‫ُخ ْذ ِم ْن اَ ْم َوالِ ِه ْم‬
َ ‫ص َدقَةً تُطَهِّ ُرهُ ْم َوتُ َز ِّك ْي ِه ْم بِهَا َو‬
١٠٣ ‫لَّهُ ۗ ْم َوهّٰللا ُ َس ِم ْي ٌع َعلِ ْي ٌم‬
“Ambillah zakat dari harta mereka (guna) menyucikan 332) dan membersihkan mereka, dan
doakanlah mereka karena sesungguhnya doamu adalah ketenteraman bagi mereka. Allah Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui”.

Dari ayat diatas kita dapat mengetahui bahwasanya orang-orang yang berhak mendapatkan zakat ada
8 kategori, di antaranya: 1. orang fakir, yaitu adalah orang yang sengsara, tidak memiliki harta dan
tenaga untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. 2. Orang miskin, yaitu orang yang dalam kekurangan dan
tidak mencukupi kehidupannya. 3. amil zakat (penguruis zakat), yaitu oaring yang diberi tugas untuk
mengumpulkan dan membagikan zakat. 4. orang mualaf, yaitu orang yang baru masuk islam dan
imannya masih belum terlalu kuat. 5. untuk (memerdekakan) budak dan mencakup juga untuk
melepaskan umat islam yang menjadi tawanan kaum kafir. 6. orang yang berhutang, yaitu orang yang
berhutangnya untuk kepentingan yang bukan maksiat. Adapun orang yang berhutang untuk memelihara
persatuan umat, hutangnya di bayar dengan zakat meski ia mampu untuk membayarnya. 7. yang berada
di jalan Alloh (fiisabilillah), yaitu untuk keperluan pertahanan agama dan kaum muslimin. Diantara
mufasirin ada yang berpendapat bahwa fiisabilillah itu mencakup juga kepentingan umum sperti
membangun sekolah atau rumah sakit. 8. musafir, yaitu orang yang sedang dalam perjalanan (tidak
bermaksiat) mengalami kesengsaraan dalam perjalanannya.
Pada ayat tersebut, Alloh hanya menyebutkan kelompok-kelompok mustahiq, sehingga masih
dibutuhkan untuk melakukan perincian sesuai dengan keadaan individu. Ulama perlu mendefinisikan
setiap asnaf (mustahiq) tersebut serta menetapkan kriterianya sehingga umat Islam dapat
mengidentifikasi dan mengklasifikasi masing-masing yang berhak menerima dan memanfaatkan zakat.
Apabila zakat fitrah dan zakat mal utamanya dimanfaatkan sebagaimana mestinya, berjalan efektif
dan transparan serta dikelola dengan manajemen dan undang-undang yang tepat, maka berbagai krisis
ekonomi yang terjadi di tanah air dapat teratasi dengan cepat. Potensi zakat mal merupakan sebuah
potensi besar yang dimiliki umat Islam. Jika muzakki sadar dan di dukung oleh political will pemerintah
maka umat Islam Indonesia tidak akan kehilangan pekerjaan. Bahkan dengan zakat dan
pemanfaatannya, maka pendidikan, lapangan pekerjaan, fasilitas, dan layanan publik akan dapat
terpenuhi dengan baik. Fasilitas yang baik akan membantu masyarakat meningkatkan taraf
hidupnya.Jika umat Islam sadar akan manfaat kolektif zakat, panitia dan pengelola zakat
mengefektifkanpemanfaatan zakat maka aka nada banyak masalah ekonomi dan social yang dapat
teratasi dengan baik.

C. KESIMPULAN
Zakat dari segi pelaksanaanya terbagi menjadi dua macam, yaitu: 1. zakat fitrah; dan 2. zakat mal.
Zakat fitrah hanya dilaksanakan ketika bulan Ramadhan hingga batas waktu tertentu. Adapun zakat mal
dapat dilaksanakan kapanpun. Pengelolaan zakat mal yang tepat dapat mensejahterakan masyarakat
khusunya umat Islam. Dalam artian apabila zakat fitrah dan zakat mal utamanya dimanfaatkan
sebagaimana mestinya, berjalan efektif dan transparan serta dikelola dengan manajemen dan undang-
undang yang tepat, maka berbagai krisis ekonomi yang terjadi di tanah air dapat teratasi dengan cepat.
Sesuai makan semantiknya, zakat berarti “tumbuh” . Zakat merupaka variable perekonomian umat
Islam yang amat besar, dapat menanggulangi berbagai krisis khususnya krisis ekonomi. Muzakki harus
sadar, pemerintah harus melindungi, panitia dan pengelolaan zakat, serta pendistribusian zakat yang
tepat dapat menumbuhkan dan meningkatkan perekonomian umat.

Anda mungkin juga menyukai