Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

HUKUM ALKOHOL DALAM PANDANGAN ISLAM

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

SAINS DALAM AL-QUR’AN

Dosen Pengampu : Muhammad Iqbal Filayani S.

Disusun oleh :
1. Qorina Nahdia Uqba (12208183179)
2. Ahmad Faza Zulfikar (12208183045)
3. Nurul Fadilah (12208183118)
4. Gilang Dikky Depi Budiartha (12208183175)
5. Mivida Novi Soviona (12208183047)
6. Devi Pristina Novitasari (12208183060)
7. Selly Pramita Sari (12208183121)
8. Indah Puspitasari (12208183055)

TADRIS BIOLOGI 2C

FAKULTAS TARBIAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG

MEI 2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Alkohol adalah deriva dan hidroksi yang mempunyai ikatan langsung maupun rantai
cabang dari alifatik hirokarbon. Bentuk rantai alkohol yang sering di temukan adalah yang
mengandung tiga gugus hidroksil dengan satu gugus hidroksi dalam satu rantai karbon.
Sedangkan jenis alkohol lainya adalah alkhol yang mengandung lebih dari satu gugus
hidroksi dalam satu rantai karbon. Jenis alkohol yang kedua inilah yang bersifat toksik yaitu
etanol ( etil alkohol ), metanol ( metil alkohol ), dan isopropanol ( isopropil alkohol ).
Pada umumnya semakin panjang rantai karbon maka semakin tinggi daya
toksisitasnya. Tapi ada pengecualian dalam teori ini ialah metanol lebih toksi daripada etanol.
Dihidroksi alkohol disebut juga glikol ( dari asal kata glyc atau glykol yang artinya manis )
ini mencerminkan rasa dari gikol yang terasa manis. Dihidraksi etan juga etilen glikol adalah
merupakan bentuk sederhana dari glikol. Etilen glikol ini jg merupakan cairan anti beku dan
merupakan cairan yang toksik. Glikol jenis lain ialah trihidroksipropan ( propilen glikol ),
caira ini merupakan bentuk pruduk farmasi yang relatif tdk toksik.
Istilah ‘khamar’ yang diambil dari bahasa Arab yang diterjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia dengan kata ‘arak’ mengundang banyak kontroversi pemahaman tentang
pengharaman jenis minuman dan zat lainnya yang dikonsumsi seperti tuak, ganja, shabu-
shabu dan lain sebagainya. Hal ini disebabkan adanya penyempitan makna ‘khamar’ ketika
diterjemahkan dengan kata ‘arak’ sedangkan kata ‘tuak’ dan zat yang lain tidak disebut dalam
al-Quran. Walaupun ada metode qiyas dalam pengambilan hukum syariat namun hal tersebut
adalah merupakan hasil ijtihad ulama yang bersifat relatif (bisa benar dan bisa salah). Dengan
demikian, ada beberapa golongan yang kurang memahami hal tersebut dan dengan selalu
berpegang teguh terhadap apa yang termaktub dalam al-Quran dan sunnah dengan pernyataan
bahwa yang haram adalah arak bukan tuak dan bukan ganja ataupun shabu-shabu. Di sisi lain
juga, pengharaman khamar terkadang membuat penyempitan hukum terhadap zat yang
dikandung oleh khamar. Ketika khamar diharamkan, maka seluruh zat yang dikandung oleh
khamar jadi haram adanya termasuk alcohol (etanol). Padahal khamar itu terdiri dari dari
beberapa zat yang dapat dimanfaatkan demi kemaslahatan umat manusia.

1.2 Rumusan Masalah


1, Apa itu alkohol?

2. Bagaimana efek yang terjadi bila kita mengkonsumsi alkohol?

3. Bagaimana hukum penggunaan alkohol dalam islam?

4. Apa bedanya alkohol dan khamr?

5. Bagaimana struktur dan sifat kimia alkohol ?

6. Bagaimana pandangan ilmu fiqih tentang obat beralkohol?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian alkohol

2. Untuk mengetahui efek yang terjadi apabila kita mengonsumsi alkohol

3. Untuk mengetahui hukum penggunaan alkohol dalam islam

4. Untuk mengetahui perbedaan alkohol dan khamr

5. Untuk mengetahui struktur dan sifat kimia alkohol

6. Untuk mengetahui pandangan ilmu fiqih tentang obat beralkohol


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Alkohol

Alkohol sering dipakai untuk menyebut etanol, yang juga disebut grain alcohol dan
kadang untuk minuman yang mengandung alkohol. Hal ini disebabkan karena memang
etanol yang digunakan sebagai bahan dasar pada minuman tersebut, bukan metanol, atau
grup alkohol lainnya. Begitu juga dengan alkohol yang digunakan dalam dunia famasi.
Alkohol yang dimaksudkan adalah etanol. Sebenarnya alkohol dalam ilmu kimia
memiliki pengertian yang lebih luas lagi. Dalam kimia, alkohol (atau alkanol) adalah
istilah yang umum untuk senyawa organik apa pun yang memiliki gugus hidroksil (-OH )
yang terikat pada atom karbon, yang ia sendiri terikat pada atom hidrogen dan atau atom
karbon lain.

2.2 Efek Mengkonsumsi Alkohol

Bila dikonsumsi berlebihan, minuman beralkohol dapat menimbulkan efek samping


ganggguan mental organik (GMO), yaitu gangguan dalam fungsi berpikir, merasakan,
dan berprilaku. Timbulnya GMO itu disebabkan reaksi langsung alkohol pada sel-sel
saraf pusat. Karena sifat adiktif alkohol itu, orang yang meminumnya lama-kelamaan
tanpa sadar akan menambah takaran/dosis sampai pada dosis keracunan atau mabuk.

Mereka yang terkena GMO biasanya mengalami perubahan perilaku, seperti misalnya
ingin berkelahi atau melakukan tindakan kekerasan lainnya, tidak mampu menilai
realitas, terganggu fungsi sosialnya, dan terganggu pekerjaannya. Perubahan fisiologis
juga terjadi, seperti cara berjalan yang tidak mantap, muka merah, atau mata juling.
Perubahan psikologis yang dialami oleh konsumen misalnya mudah tersinggung, bicara
ngawur, atau kehilangan konsentrasi.

Efek samping terlalu banyak minuman beralkohol juga menumpulkan sistem


kekebalan tubuh. Alkoholik kronis membuat jauh lebih rentan terhadap virus termasuk
HIV. Mereka yang sudah ketagihan biasanya mengalami suatu gejala yang disebut
sindrom putus alkohol, yaitu rasa takut diberhentikan minum alkohol. Mereka akan
sering gemetar dan jantung berdebar-debar, cemas, gelisah, murung, dan banyak
berhalusinasi.1

2.3 Hukum Alkohol dalam Islam

Islam dengan tegas dan jelas telah mengharamkan khamr dan judi bagi seluruh kaum
Muslim berdasarkan nash al-Qur‟an dan Hadis. Khamr diharamkan karena dapat
menghilangkan akal sehat, dan menyebabkan manusia keluar dari kesadaranya yang
benar.29 Bahkan lebih dari pada itu khamr adalah sumber maksiat dan pangkal dari
tindak kejahatan lainya. Orang yang sudah terbiasa minum khamr akan selalu melakukan
hal tersebut, dia tidak akan segan mencuri, merampok, dan melakukan tindak kejahatan
lainya untuk melampiaskan ketergantunganya.

Pada awalnya khamr merupakan minuman yang memabukan terbuat dari perasan
anggur. Tetapi selanjutnya mencakup semua jenis minuman yang diproduksi untuk
memabukan. Oleh karena itu, semua jenis minuman memabukan yang terbuat dari benda
apapun, baik benda itu najis atau suci termasuk kategori khamr.31 Seperti sabda Nabi
Muhamad Saw sebagai berikut:

‫عن ابن عمر ا ّن رسول الله صلئ الله عليو وسلّم قالك ّل مسكر خمر وك ّل مسكرحرام‬

Artinya: Dari Ibnu Umar R.A. bahwa Nabi Muhammad Saw bersabda: “ setiap benda
yang memabukan itu adalah khmar dan setiap benda yang memabukan itu
haram”(HR. Muslim)

Pengharaman Khamr dilakukan secara berangsur-angsur, karena pada zaman jahiliah,


meminum khamr adalah suatu hal yang sangat disenangi. Ada beberapa tahap
pengharaman khamr dalam al-Qur‟an yaitu sebagai berikut:

Tahap pertama, khamr digambarkan sebagai sesuatu yang menyenangkan yang


disejajarkan dengan rezeki lainya. Ia disebut sebagai minuman yang memabukan yang
terbuat dari anggur. Seperti dalam Q.S An-Nahl 67 sebagai berikut:

‫ب تَتَّ ِخ ُذونَ ِم ْنهُ َس َك ًرا َو ِر ْزقًا َح َسنًا ۗ إِ َّن فِي َٰ َذلِكَ ََليَةً لِقَوْ ٍم يَ ْعقِلُون‬
ِ ‫ت النَّ ِخي ِل َو ْاْلَ ْعنَا‬
ِ ‫َو ِم ْن ثَ َم َرا‬

1
Idris ahmad, Fiqh al Syafi‟iyah (Fiqh Menurut Mazhab Syafi‟i), (Jakarta: Widjaya.2004)
hlm. 365.
Artinya: dan dari buah korma dan anggur, kamu buat minimuman yang memabukkan
dan rezki yang baik. Sesunggguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang memikirkan.(QS. An-Nahl:
67).2

Menurut Sayid Sabiq, umat Islam masih terus meminum Khamr hingga Nabi
Muhammad hijrah dari Mekah ke Madinah. Sehingga banyak umat Islam yang bertanya-
tanya tentang minum Khamr dan judi karena melihat kejahatan-kejahatan dan kerusakan-
kerusakan yang ditimbulkan dari kedua perbuatan itu kepada Nabi Muhamad Saw.
Diantaranya adalah sahabat Mu’az, Umar dan sahabat-sahabat lainya.34 Oleh karena
itulah Allah menurunkan ayat sebagai berikut:

َ َ‫اس َوإِ ْث ُمهُ َما أَ ْكبَ ُر ِم ْن نَ ْْف ِع ِه َما ۗ َويَسْأَلُون‬


‫ك َما َذا يُ ْنْفِقُونَ قُ ِل‬ ِ َّ‫ك ع َِن ْال َخ ْم ِر َو ْال َم ْي ِس ِر ۖ قُلْ فِي ِه َما إِ ْث ٌم َكبِي ٌر َو َمنَافِ ُع لِلن‬ َ َ‫يَسْأَلُون‬
ِ ‫ْال َع ْْف َو ۗ َك َٰ َذلِكَ يُ َبيِّنُ اللَّهُ لَ ُك ُم ْاَليَا‬
َ‫ت لَ َعلَّ ُك ْم تَتَ َْف َّكرُون‬

Artinya: mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: "Pada
keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi
dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya"... (QS. al-Baqoroh : 219)35

Mendengar ayat tersebut sekelompok mereka berkata “ Khamr tidak diharamkan


kepada manusia, Allah hanya menjelaskan bahwa dosa keduanya (khamr dan judi) lebih
besar dari manfaatnya. Mengingat dalam khamr dan judi terdapat bahaya dan kerusakan
fisik dan moral, sebagaimana dalam keduanya terdapat manfaat bagi manusia. Kedua hal
tersebut memiliki manfaat yang bersifat material, yaitu keuntungan bagi penjual khamr
dan kemungkinan memperoleh harta benda tanpa susah payah bagi penjudi. Akan tetapi
dosanya jauh lebih banyak dari pada manfaat-manfaatnya. Karena lebih besar dosanya
dari manfaatnya itulah yang menjadikanya haram. Namun demikian haramnya khamr
dan judi belum ditetapkan secara pasti. Maka mereka tetap meminumnya, sampai datang
kejadian yang menimpa Abdurrahman bin ‘Auf. Ia menyediakan makananmakanan,
minuman dan mengundang saudara-saudaranya serta tetangganya untuk menikmatinya.
Maka merekapun meminum Khamr sampai mabuk. Kemudian salah seorang dari mereka
menjadi imam sholat. Ketika sholat ia melakukan kesalahan dalam membaca ayat al
Qur‟an. Kemudian turunlah ayat sebagai berikut:

2
Syaikh Sulaiman ahmad Yahya al- Faifi, Ringkasan Fiqh Sunnah Sayid Sabiq, Jakarta:
Pustaka al-Kausar, cet.2, 2014, hlm.558
‫يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا ََل تَ ْق َربُوا الص َََّلةَ َوأَ ْنتُ ْم ُس َكا َر َٰى َحتَّ َٰى تَ ْعلَ ُموا َما تَقُولُونَ َو ََل ُجنُبًا إِ ََّل عَابِ ِري َسبِي ٍل َحتَّ َٰى تَ ْْت َِسلُوا‬
‫َ ِعيدًا طَيِّبًا‬ َ ‫ض َٰى أَوْ َعلَ َٰى َسْفَ ٍر أَوْ َجا َء أَ َح ٌد ِم ْن ُك ْم ِمنَ ْالَْائِ ِط أَوْ ََل َم ْستُ ُم النِّ َسا َء فَلَ ْم تَ ِجدُوا َما ًء فَتَيَ َّم ُموا‬
َ ْ‫َوإِ ْن ُك ْنتُ ْم َمر‬
‫فَا ْم َسحُوا بِ ُوجُو ِه ُك ْم َوأَ ْي ِدي ُك ْم ۗ إِ َّن اللَّهَ َكانَ َعْفُ ًوا َغْفُورًا‬

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam
Keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula
hampiri mesjid) sedang kamu dalam Keadaan junub36, terkecuali sekedar
berlalu saja, hingga kamu mandi... (QS. An-Nisa’: 43)

Dalam Tafsir Al-Azhar dijelaskan bahwa Asbab an-Nuzul ayat diatas adalah kasus
seorang muslim yang mengerjakan sholat padahal dia sedang dalam keadaan mabuk38,
sehingga ia salah dalam ayat membaca alQur’an:

Artinya: Katakanlah: "Hai orang-orang kafir. Aku akan menyembah apa


yang kamu sembah. Dalam bacaan ayat tersebut tanpa menyebutkan kata ,‫ ال‬seharusnya
ayat tersebut dibaca . ‫ال اعبد ما تعبدون‬

Setelah turunya surat An-Nisa‟: 43 tersebut, orang-orang yang meminum khamr


mulai berkurang. Kemudian pada suatu saat, Utbah bin Malik mengundang Sa‟ad bin
Abi Waqqosh dalam suatu perjalanan. Maka ketika mereka mabuk, mereka saling
membanggakan diri sendiri sambil mendendangkan lagu-lagu. Kemudian Sa‟ad
melantunkan sebuah Sya’ir yang mengejek orang Anshar. Maka orang Anshar
memukulnya sampai kepalanya pecah, dia pun mengadukan hal tersebut kepada
Rasulullah Saw. Lalu Rasulullah Saw berdoa

ُّ َ
‫لذم بَّ ّي لنا فئ الخمر بيانا ً شا‬

Artinya: Ya Allah, jelaskanlah kepada kami mengenai hukum khamr dengan penjelasan
yang memuaskan.

Kemudian turunlah ayat sebagai berikut:

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi,


(berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah 40adalah Termasuk
perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat
keberuntungan. Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan
permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan
berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang;
Maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu). (QS. Al-Maidah: 90-
91).

Ayat tersebut diatas merupakan ayat yang menegaskan keharaman khmar tanpa ada
keraguan lagi, dan merupakan ayat terakhir yang diturunkan mengenai pelarangan
khamr. Selain itu ayat diatas nyatalah bahwa Allah Swt mengkategorikan judi, berkorban
untuk berhala, bertenung (mengadu nasib) sama dengan khmar. Semua hal tersebut
dihukumkan pada hal-hal sebagai berikut:

1. Termasuk dalam perbuatan yang keji dan menjijikan, sehingga harus dihindari
oleh setiap orang yang mempunyai akal sehat.
2. Termasuk dalam perbuatan, godaan dan tipu daya syaitan.
3. Tujuan syaitan menggoda manusia agar meminum khamr dan berjudi tak lain
untuk menciptakan permusuhan dan persengketaan. Kedua perbuatan tersebut
merupakan kerusakan duniawi.
4. Menghalangi orang dari mengingat Allah dan melalaikan sholat. Hal
tersebut jelas merupakan kerusakan agama.
Atas dasar itulah manusia diwajibkan untuk menjauhi dan menghentikan perbuatan-
perbuatan tersebut. Ayat diatas merupakan ayat terakhir yang menghukumi minuman
khamr dengan hukum haram mutlak (Qoth‟i). Dalam QS. surat Al-Maidah : 90- 91 juga
terdapat 10 (sepuluh) hal yang menunjukan keharaman khamr.
Pertama, khamr dirangkai seiring dengan judi, berkorban untuk berhala, mengadu
nasib dengan panah adalah mengisyaratkan bahwa khamr sama dengan yang mengiringi
dalam haramnya. Kedua, Khmar dinamai dengan ‫رجسن‬yang artinya ‫المحرم‬yang
ّ dilarang
(diharamkan). Ketiga, khamr termasuk perbuatan syaitan. Keempat, manusia disuruh
menjauhinya. Kelima, kebahgiaan akan tercapai manakala menjauhi khmar. Keenam,
khmar merupakan kehendak syaitan yng menimbulkan permusuhan. Ketuju, kehendak
syaitan untuk menimbulkan kebencian. Kedelapan, menghalangi dari mengingat Allah.
Kesembilan, menghalangi menjalankan sholat. Kesepuluh, bentuk laranganya fashih
dengan bentuk istifham dengan kata-kata ‫ فهل انتم منتهون‬yang sekaligus mengisyaratkan
sebuah ancaman.
Adapun hadist yang menjadi landasan bahwa khamr itu haram antara
lain sebagai berikut:
‫ ما اسكر كثيره فقليلو‬:‫وعن جابر ابن عمر رضي ا ّل ّل عنو ا ّن رسول ا ّل ّل صلى ا ّل ّل عليو وسلم قال‬
‫)حرام (احرجو احمد واالربعو وصححو ابن حبان‬

Artinya: Dari Jabir ra. Mengatakan Rasulullah Saw bersabda: minuman yang
memabukan jika diminum agak banyak, maka sedikitnya juga haram. (HR.
Ahmad, Abu Dawud, Imam Tirmidzi, Imam Nasa‟i, Ibnu Majah dan disahkan
oleh Ibnu Hibban)

‫ من شرب الخمر فى الدنيا ث ّم‬:‫وعن ابن عمر رضي ا ّل ّل عنو ا ّن رسول ا ّل ّل صلى ا ّل ّل عليو وسلم قال‬
‫)لم يتب منها حرمها فى االخرة (رواه الجماعة االّالترمذى‬45
Artinya: Dari Ibnu Umar Ra. Bahwa Rasulullah Saw bersabda: barang siapa meminum
arak (khamr) di dunia kemudian tidak bertaubat, maka ia cegah mendapkanya di
akhirat. (HR. Jama’ah kecuali Tirmidzi).

‫ ك ّل مسكر خمرو ك ّل مسكر‬: ‫وعن ابن عمر رضي ا ّل ّل عنهما ا ّن النبي صلى ا ّل ّل عليو وسلم قال‬
‫)حرام ( اخرجو مسلم‬46
Artinya: Dari Ibnu Umar Ra. Berkata bahwa Nabi Muhamad Saw bersabda: setiap yang
memabukan, maka itu khamr, dan setiap yang memabukan haram. (HR.
Muslim).

‫ ا ّن ا ّل ّل لعن الخمر و عاصرىا ومعتصرىا وشربها وحا ملها والمحمولة‬,‫ يا مح ّمد‬:‫اتا ني جبريل فقال‬
‫اليو‬
‫)وبا ئعها ومبتا عها ولدساقيها ومسقا ىا (اخرجو أحمد‬
.Artinya: Dari Ibnu Abbas RA. Bahwa Nabi Muhammad Saw bersabda: malaikat Jibril
datang kepadaku, lalu berkata, “Wahai Muhamad sesungguhnya Allah melaknat
Khamr, orang yang memerahnya, orang yang meminta diperahkanya, orang
yang meminumnya, orang yang membawanya, orang yang dibawakanya, orang
yang menjualnya, orang yang membelinya, orang yang menuangkanya, dan
orang yang dituangkan untuknya.” (HR. Ahmad).
Hemat penulis bahwa alkohol bukanlah khamr secara mutlak. Alkohol dihukumi
seperti khamr manakala dalam penggunaanya menyebabkan mabuk. Jika penggunaan
alkohol tidak sampai memabukan, maka alkohol tidak dapat dikatakan sebagai khamr.
Hal ini berdasarkan pada pendapat mayoritas ulama‟ yang menyatakan bahwa yang
dimaksud khamr itu adalah minuman yang berasal dari perasan anggur dan kurma,
yang meminum banyak atau sedikit itu haram.
Sedangkan alkohol adalah cairan tidak berwarna yang mudah menguap dan mudah
terbakar bukan berasal dari anggur atau kurma. Umumnya dipakai di industri dan
pengobatan, serta merupakan unsur ramuan yang memabukkan dalam kebanyakan
minuman keras. Jadi, alkohol bukanlah khamr. Alkohol hanya memiliki illat yang sama
dengan khamr yaitu apabila diminum bisa memabukan.3

2.4 Perbedaan Alkohol dan Khamr

1. Khamar

Khamar adalah segala sesuatu yang memabukkan, apa pun bahan mentahnya.
Minuman yang berpotensi memabukkan bila diminum dengan kadar normal oleh
seorang normal, minuman itu adalah khamar sehingga haram hukum meminumnya.11
Setiap sesuatu yang memabukkan adalah termasuk khamar, dan tidak menjadi soal
tentang apa asalnya. Oleh karena itu jenis minuman apapun sejauh memabukkan
adalah khamar menurut pengertian syari‟at, dan hukum-hukum yang berlaku terhadap
khamar adalah juga berlaku atas minuman-minuman tersebut, baik ia terbuat dari
anggur, kurma, madu, gandum dan biji-bijian lain maupun dari jenis-jenis lain.
Semuanya termasuk khamar dan haram hukumnya.12 Adapun hikmah haramnya ialah
karena di dalam Alquran dan hadis sudah jelas bahwa hukum dari khamar adalah
haram. (QS. Al-Maidah : 90-91)

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, sesunggunya meminum khamar, berjudi,


berkorban untuk berhala dan mengundi nasib dengan panah adalah
perbuatan-perbuatan keji yang termasuk perbuatan syaitan.Maka jauhilah
perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.

3
Ahmad Wardi Muslich, Hukum Pidana Islam, (Jakarta: Sinar Grafika, 2005), hlm. 71
Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan
dan kebencian diantara kamu lantaran meminum khamar dan berjudi itu
dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan shalat.Maka berhentilah
kamu mengerjakan perbuatan itu”.

Meminum minuman keras yang memabukkan , misalnya khamar hukumnya


haram dan merupakan sebagian dari dosa besar karena menghilangkan akal adalah
suatu larangan yang keras sekali. Betapa tidak, karena akal itu sungguh penting dan
berguna.Maka wajib dipelihara dengan sebaik-baiknya. Khamar adalah pangkal
segala bala, sumber segala penyakit, dan induk segala malapetaka.Khamar dapat
merusak jiwa dan raga, harta benda, sanak keluarga, merusak harga diri dan
kehormatan.Betapa banyak rumah-rumah terjual, tanah dan pekarangan
tergadaikan akibat dari minuman berbahaya ini.Betapa kericuhan terjadi dimana-
mana, fitnah dan keributan merajalela, merusak ketentraman runah tangga, dan
mengacaukan akal pikiran orang-orang waras hingga berlaku tidak ubahnya seperti
orang gila.Khamar juga dapat meruntuhkan martababat dan harga diri orang orang
terhormat hingga bertindak tidak ubahnya seperti orang-orang terlaknat.

2. Alkohol
Menurut keterangan Sayyid Usman al-Batawi dalam kitabnya Al-Mubahits al
Wafiyyah fi Hukm al-A‟thar al-Afranjiya, yang dinamakan alkohol adalah;

Pengertian alkohol sebagaimana yang kami dapatkan dari pernyataan orang


yang mengetahui hakikatnya (ahli), yang bisa dirasakan dan bisa dilihat dari
peralatan industri pembuatnya adalah suatu unsur uap yang terdapat pada minuman
yang memabukan. keberadaanya akan mengakibatkan mabuk. Alkohol juga
terdapat pada selain minuman, seperti pada rendaman air bunga, dan buah-buahan
yang dibuat untuk wewangian dan lainya, sebagaimana juga terdapat pada kayu-
kayuan yang diproses dengan menggunakan peralatan khusus dan logam. Dan yang
terakhir ini merupakan alkohol dengan kadar paling rendah, sedangkan yang
terdapat pada perasan anggur merupakan alkohol denagan kadar tinggi.
Sedangkan kata alkohol berasal dari bahasa Arab yaitu ‫الكحؤل‬
(alkuhul), rumusanya adalah C2 H5-OH.= C= Carbonium, artinya zat arang, H
berarti hidroginium, maksudnya zat cair. Dengan demikian C2H5OH artinya
persenyawaan antara 2 atom zat arang dengan 5 atom zat cair. Alkohol semacam
ini disebut alkohol absolutus yaitu alkohol 99%, sedangkan 1%-nya adalah air.19
Alkohol dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu cairan tidak berwarna yang
mudah menguap, mudah terbakar, dipakai dalam industri dan pengobatan,
merupakan unsur ramuan yg memabukkan jika kebanyakan minuman keras, C2
H5-OH, etanol atau senyawa organik dengan gugus OH pada atom karbon jenuh.
Menurut Kamus Kimia, alkohol merupakan senyawa organik antara karbon,
hidrogen, dan oksigen, molekulnya mengandung satu atau lebih radikal hidroksil
(OH -) yang terikat pada atom karbon banyak digunakan, terutama etanol; rumus
alkohol Cn H2n+1OH dan nama sitematikanya berakhiran –ol; bergantung pada
jumlah gugus - OH dalam molekulnya, maka suatu alkohol dapat derajat satu, dua
atau tiga.
Alkohol adalah istilah yang umum bagi senyawa organik apapun yang
memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon, yang ia sendiri
terikat pada atom hidrogen dan atau atom karbon lain. Berdasarkan dari gugus
fungsinya alkohol memiliki banyak golongan. Golongan yang paling sederhana
adalah metanol dan etanol.
Alkohol dihukumi seperti khamr manakala dalam penggunaanya
menyebabkan mabuk. Jika penggunaan alkohol tidak sampai memabukan, maka
alkohol tidak dapat dikatakan sebagai khamr. Hal ini berdasarkan pada pendapat
mayoritas ulama‟ yang menyatakan bahwa yang dimaksud khamr itu adalah
minuman yang berasal dari perasan anggur dan kurma, yang meminum banyak
atau sedikit itu haram.
Sedangkan alkohol adalah cairan tidak berwarna yang mudah menguap dan
mudah terbakar bukan berasal dari anggur atau kurma. Umumnya dipakai di
industri dan pengobatan, serta merupakan unsur ramuan yang memabukkan dalam
kebanyakan minuman keras. Jadi, alkohol bukanlah khamr. Alkohol hanya
memiliki illat yang sama dengan khamr yaitu apabila diminum bisa memabukan.
2.5 Sifat kimia dan struktur alkohol

Alcohol begitu erat hubungannya dengan kehidupan sehari-hari.alkohol digunakan


dalam minuman keras.dalam rabolatorium dan industry semua senyawa ini digunakan
sebagai pelarut.

Dalam ilmu kimia,alcohol adalah istilah yang umum bagi senyawa organic apapun
yang memiliki gugus hidroksi(-OH) yang terikat pada atom karbon, yang ia sendiri
terikat pada atam hydrogen dan atau atom lainnya.dilihhat dari gugus fungsinya, alcohol
memiiki banyak golongan. Golongan paling sederhana adalah methanol dan etanol.
Alcohol dapat dianggap sebagai sebagai molekul organic yang analog dengan air.kedua
ikatan C-O dan H-O bersifat polar karena elektronegatifitas pada oksigen . sifat ikatan O-
H yang sangat polar menghasilkan ikatan hydrogen dan alcohol lain atau dengan system
ikatan ikatan hydrogen lain, misalnya alcohol air dengan amina. 4jadi alcohol memiliki
titik didih yang cukup tinggi disebabkan adanya ikatan hydrogen antar molekul.Alkohol
lebih polar disbanding hidrokarbon dan alcohol merupakan pelarut yang baik untuk
molekul polar.

a. Penggunaan alcohol

Alcohol sering digunakan pelarut adalah jenis methanol, etanol, dan isopropanol.
Metanol digunakan sebagai pelarut dalam cat, bahan anti beku, dan senyawa kimia
lainnya. Sedangkan etanol banyak digunakan sebagai pelrut, antiseptic, campran obat
batuk, anggur obat,bahan minuman keras,dan minuman lainnya yang mengandung
alcohol.

b. Bahaya alcohol

Selama ini stigma yang berkembang di masyarakat adalah alcohol dapat merusak
tubuh. Agaknnya pandangan ini perlu diluruskan. Pasalnya, pada dosis rendah (tidak
memabukkan) alcohol justru menguntungkan bagi tubuh.beberapa hasil studi melaporkan
studi menyatakan bahwa konsumsi alcohol mampu menurunkan serangan jantung,
stroke, dan mencegah kemungkinan munculnya serangan Alzheimer.

Kendati alcohol dalam dosis yang rendah bermanfaat bagi tubuh, namu alcohol juga
bersifat racun. Ada dua jenis alkhohol yang bersifat beracun yaitu etil alcohol atau etanol
dan metil alcohol atau methanol. Etil alcohol terdapat dalam minuman alcohol dan obat
yang diolah( larutan alcohol), keracunn ini ditandai dengan mabuk, perubahan emosi
yang mendadak, mual, muntah-muntah tidak sadarkan diri bahkan bahkan meninggal
akibat lumpuhnya alat pernafasan.metil alcohol baisanya digunakan sebagai campuran

4
Satyajit D.Sarker dan Lutfun Nahar,Chemistry for Pharmacy Student: General,Organik and Natural product
Chemistry,terj.Abdul Rohman Kimia Untuk farmasi Bahan Kimia Organik, Alam dan Umum,(Yogyakarta:Pustaka
Pelajar,2009),hlm 104
cat ,bahan pengencer,penghancur, dan pemberi panas pada makanan yang
dikalengkan.gejala yang ditimbukan pada keracuna alcohol etil hampir sama dengan
keracunan etil alcohol.hanya saja penderita biasanya mengalami kebutaan akibat adanya
penegrusakn saraf mata.

Pada umumnya konsumsi alcohol merusak semua organ tubuh secara berangsur-
angsur akibat penggunaanya, dapat menyebabkan peradangan hati,menyebabkan
pendarahan dalam perut,penyakit jantung, hormone seks,dan system kekbalan
tubuh.pengaruhnya terhadap otak dapat secara akut(intoksiasi,derilium) atau
kronis(ataxia, pelupa,koordinasi motoric).

Saat keadan normal,di dalam otak terdapat control inhibitorik yang akan mencegah
kita untuk tidak melakukan hal yang memalukan atau hal yang keliru.segala jenis obat-
obatan terlarang yang bersifat supresif.termasuk alcohol,akan menhambat jalan jalan
saraf otak dan menghilangkan hambatan tersebut.kemampuan untuk mwmbuat penilaian,
melindungi,tubuh dan kehormatan,kualitas kemanusianan akan bearada dibawah
pengaruh obat-obatan terlarang.

c. Alcohol dalam campuran

Berdasarkan ukuran Standar Industri Indonesia(SII) dari departemen perindustrian RI,


minuman berkadar alcohol dibawah 20% tidak tergolong minuman keras tapi juga bukan
minuman ringan.sedangkan dalam peraturan menteri kesehatan RI No. 86/Men.
Kes/Per/IV/1997 tanggal 29 april 1977 yang mengatur produksi dan peredaran minuman
keras yang dimaksud dengan minuman keras adlah semua jeis minuman berakohol,tetapi
bukan obat yang meliputi 3 golongan sebagai berikut

1. Golongan A (bir), dengan kadar etanol 1% sampai 5%.golongan ini dapat


menyebabkan mabuk emosional dan bicara tidak jelas.
2. Golongan B (Champage,wine) dengan kadar etanol 5% sampai dengan 20%.
Golongan ini dapat meyebabkan gangguan penglihatan,kehilangan sesorik,
ataksia,dan waktu reaksi yang lambat.
3. Golongan C (wiski), dengan kadar etanol lebih dari 20% sampai 50%.golongan ini
dapat menyebabkan gejala ataksia parah,penglihatan ganda atau kabur,pingsan,dan
kadang terjadi konvulsi.

2.6 Pandangan Ilmu Fiqih terhadap Obat Beralkohol

Alkohol juga digunakan dalam obat-obatan. Pemakaian alkohol dalam obat-


obatan utamanya sebagai bahan pembantu dalam proses formulasi atau pembuatan
obat tersebut. Jadi alkohol dalam obat-obatan bukan merupakan bagian utama yang
dimaksudkan untuk “obat”, tetapi lebih sebagai bahan “penolong”. Bentuk obat-
obatan zaman dulu ada yang berupa tingtur, ekstrak cair yang pada hakekatnya hasil
dari proses penyairan bahan obat, yang umumnya dari tumbuhan, dengan alkohol.
Pada saat ini sediaan seperti itu sudah sangat langka. Pemakaian alkohol dalam obat-
obatan biasanya dalam obat yang berbentuk cair, yang dimaksudkan untuk melarutkan
bahan obat yang sukar larut dalam air. Fungsi alkohol dalam melarutkan ini sudah
banyak diambil alih oleh adanya emulgator (pengemulsi) atau bahan pensuspensi.

Alkohol juga masih digunakan untuk obat-obatan yang dimaksudkan untuk


pemakaian luar seperti pada sediaan yang disebut lotion. Alkohol juga digunakan
sebagai desinfektan misalnya untuk mengoles kulit sebelum ditusuk jarum suntik.
Demikian pula pada proses pembedahan (operasi) kadang kala permukaan kulit yang
akan dibedah dibersihkan dengan alkohol pula.

Alkohol juga terdapat dalam obat batuk dengan kadar tertentu. Kadar sendiri
menurut KBBI adalah ukuran untuk menentukan sesuatu, atau jumlah hasil
pengukuran dalam presentase mengenai gejala tertentu yang terdapat pada populasi
tertentu dalam keadaan dan jangka waktu tertentu. Jadi kadar alkohol dalam obat
berarti banyaknya atau presentase alkohol dalam obat.

Teknologi pembuatan obat non herbal (sintesis kimia) saat ini semakin
berkembang, hal ini terbukti dengan ditemukannya berbagai macam metode peningkat
kelarutan dalam proses pembuatan seperti penambahan surfaktan, memperkecil
ukuran partikel, teknologi nanosuspensi, pengaturan pH, disperse padat, pembentukan
kompleks dan penambahan kosolven.

Pelarut zat aktif dan ekisipien juga sekarang beraneka ragam seperti, Etil
Asetat, Heksana, Asetonitril, n-Propanol dan lain sebagainya. Berdasarkan kemajuan
ilmu farmasi, formulator sediaan farmasi seharusnya bisa memilih pelarut yang baik
dan aman untuk digunakan selain alkohol. Kendati demikian, tidak menutup
kemungkinan pada hasil akhir obat liquid masih mengandung pelarut yang seharusnya
nol persen sebagaimana standard yang ditetapkan BPOM RI. Terlebih lagi saat ini
pemerintah juga sudah mulai mewajibkan produsen untuk mengajukan sertifikasi
(halal) dari sebelumnya yang hanya bersifat sukarela. Kadar obar beralkohol yang
diizinkan menurut fatwa MUI No. 11 Tahun 2009 adalah kurang dari satu persen.

Polemik muncul di masyarakat bahwa, sebagian besar obat liquid non herbal
mengandung alkohol yang kadarnya lebih besar dari satu persen. Obat liquid non
herbal yang sudah mendapatkan label bebas alkohol pun ternyata masih diisukan
masih mengandung alkohol. Dalam temuan lapangan ada beberapa jenis obat batuk
beralkohol yang mempunyai kadar etanol mencapai 6-7% seperti vicks Formula 44,
Woods Ekspectoran, Actifed Plus Cough Suppressant, dan Actifed Plus Expectorant.

Dalam Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan bahwa kandungan


alkohol dalam makanan, minuman, dan obat-obatan tidak boleh lebih dari 1%. Akan
tetapi peraturan Depkes mengenai alkohol dalam obat, jika suatu sirup obat
mengandung alkohol harus mencantumkan kadar alkoholnya dalam label kemasan.
Merujuk pada fatwa tersebut, maka obat batuk sirup yang terbukti tersebut menyalahi
Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Mejelis Ulama Indonesia
(LPPOM MUI), sesuai namanya, sebenarnya juga melayani sertifikasi halal untuk
obat. Namun, seperti tampak pada daftar produk bersertifikat halal, nyaris tidaak ada
obat di dalamnya. Masalahnya MUI atau organisasi di bawah MUI seperti LPPOM
MUI tidak memiliki kewenangan dalam menetapkan boleh tidaknya suatu obat atau
produk pangan beredar. Yang berwenang adalah BPOM.

Alkohol dalam campuran obat batuk sebagai pelarut (solvet) tidak


berpengaruh secara signifikan dalam proses penyembuhan batuk. Namun alkohol
mempunyai manfaat bagi tubuh jika digunaan dalam atas yang wajar yaitu :

1. Mengurangi tekanan darah

Jika alkohol dikonsumsi dalam dosis yang cukup rendah diketahui


sangat efektif membantu mengurangi tekanan darah tinggi. Dalam hal ini
alkohol akan bekerja membersihkan timbunan lemak pada pembuluh darah
arteri dan sekaligus mengurangi pembekuan darah yang terjadi. Hal ini berarti
resiko penyakit jantung dan juga serangan jantung bisa ditekan. Manfaat yang
luar biasa pastinya terlebih setelah mengetahui penyakit jantung menjadi salah
satu jenis penyakit mematikan yang patut dihindari.

2. Meminimalisir resiko stroke

Manfaat alkohol selanjutnya yakni dapat meminimalisir terjadinya


stroke. Namun, manfaat ini bisa didapat selama pengkonsumsian alkohol
masih dalam batas wajar. Adapun jenis stroke iskemik menjadi salah satu
jenis stroke yang paling umum menyerang. Tentu selama resiko stroke bisa
dicegah dan diminimalisir, upaya yang bisa dilakukan harus dicoba dan salah
satunya dengan menggunakan alkohol.

3. Membantu memperbaiki kualitas tidur

Manfaat ini bisa membantu seseorang yang sering mengalami


gangguan susah tidur atau insomnia. Hal ini tidak lain karena efek mengantuk
yang diberikan alkohol pada tubuh manusia. Untuk mendapatkan manfaat ini
bisa dicoba dengan mengkonsumsi alkohol sesuai dosis yang dianjurkan oleh
dokter. Diketahui dosis yang aman dan dianjurkan untuk membantu
memperbaiki kualitas tidur tidak lebih dari satu gelas.

4. Menjaga kesehatan kardiovaskular

The School of Public Health di Harvard University menemukan bahwa


alkohol dalam jumlah dapat meningkatkan kadar HDL (High Density
Lipoprotein) atau kolesterol baik dan tingkat HDL yang lebih tinggi terkait
dengan perlindungan yang lebih besar terhadap penyakit jantung.

5. Meningkatkan kehangatan tubuh

Ketika mengkonsumsi alkohol, otomatis tubuh akan merasa hangat.


Alkohol telah lama digunakan di berbagai negara Eropa dengan intensitas
musim dingin yang tinggi untuk menghangatkan tubuh.

6. Meningkatkan libido

Terkait dengan libido, libido adalah istilah yang penggunaannya secara


umum berarti gairah seksual. Ternyata alkohol dapat mengurangi
kemungkinan disfungsi ereksi sebesar 25-30%.

7. Mengurangi batu ginjal

Studi yang dilakukan oleh peneliti dari University of East Anglia,


menemukan bahwa konsumsi alkohol dalam batas normal dapat menekan
terjadinya batu ginjal.

Syekh Muhammad bin Sholih al-Utsaimin menjelaskan, adapun beberapa obat


yang menggunakan campuran alkohol, maka itu tidaklah haram selama campuran
tersebut sedikit dan tidak nampak memberikan pengaruh. Bahkan obat yang
mengandung alkohol ini dibolehkan karena adanya istihlak. Yang dimaksud dengan
istihlak adalah bercampurnya benda haram atau najis dengan benda lainnya yang suci
dan halal yang jumlahnya lebih banyak sehingga menghilangkan sifat najis dan
keharaman benda yang sebelumnya najis, baik rasa, warna dan baunya.5 Seperti
dalam sabda Nabi Muhammad SAW : ‫الماءطهورَلينجسه شيء‬ (Air itu suci, tidak
ada yang dapat menajiskannya).

Hadits di atas menjelaskan bahwa apabila benda yang najis atau haram
bercampur dengan air suci yang banyak, sehingga najis tersebut lebur dan tidak
menyisakan warna atau baunya, maka dia suci. Maka dari itu alkohol yang
terkandung dalam obat batuk yang penggunaannya sebagai pelarut hukumnya adalah
boleh (mubah), karena hadits-hadits Nabi tentang khamr yang dilarang adalah pada
konteks minuman yang sudah mengandung unsur memabukkan, maka jika diminum
dalam jumlah banyak ataupun sedikit hukumnya tetap haram. Sedangkan alkohol
yang menjadi campuran obat batuk sebagai pelarut tidaklah demikian.

5
Abdul Mudjib, Kaidah-kaidah Ilmu Fiqh, (Jakarta: Kalam Mulia, 2001), Hlm. 48.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Khomr dan alkohol (etanol) adalah minuman yang memabukan. Menurut hokum
asalnya alkohol hukumnya najis sebagaimana Firman Alloh dalam QS. Al-Maidah ayat 90.
pemanfaatan benda najis pada asalnya adalah haram. Adapun bila digunakan untuk
kepentingan pengobatan atau produksi obat, seperti digunakan sebagai desinfektan alat dan
tangan sebelum operasi, pembersih kulit sebelum injeksi, atau sebagai campuran obat,
hukumnya makruh, tidak haram. Menjualbelikan alkohol pada asalnya adalah haram, kecuali
untuk kepentingan pengobatan, hukumnya boleh

3.2 Saran

Minum minuman keras karena dampak negatif yang ditimbulkannya, baik itu
kemiskinan, kebodohan dan penyakin yang ditimbulkan. Sayangi tubuh Anda dengan
menjaganya dari pengaruh negatif zat-zat aditif.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Idris. 2004. Fiqh al Syafi‟iyah (Fiqh Menurut Mazhab Syafi‟i), Jakarta: Widjaya

Yahya al- Faifi, ahmad Sulaiman Syaikh, 2014. Ringkasan Fiqh Sunnah Sayid Sabiq. Jakarta:
Pustaka al-Kausar, cet.2

D, Satyajit. dkk. 2009. Chemistry for Pharmacy Student: General,Organik and Natural
product Chemistry,terj.Abdul Rohman Kimia Untuk farmasi Bahan Kimia Organik,
Alam dan Umum. Yogyakarta:Pustaka Pelajar

Muslich , Wardi, Ahmad. 2005. Hukum Pidana Islam, Jakarta: Sinar Grafika

Mudjib, Abdul, 2001. Kaidah-kaidah Ilmu Fiqh, Jakarta: Kalam Mulia

Anda mungkin juga menyukai