Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH ALKOHOL

MATA KULIAH : TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN PANGAN HALAL

OLEH :

RENI GUSRIANTI

( 1811122065 )

KELAS B/THP

DOSEN PENGAMPU : Prof. Dr. Ir., RINA YENRINA, MS

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Alkohol merupakan zat kimia yang dapat menimbulkan berbagai dampak terhadap tubuh
karena akan mengalami proses detoksifikasi didalam organ tubuh. Penggunaan alkohol
sebagai minuman saat ini sangat meningkat di masyarakat. Penggunaan alkohol terutama
secara kronis dapat menimbulkan kerusakan jaringan hati melalui beberapa mekanisme
seperti melalui induksi enzim dan radikal bebas. Masing-masing negara memiliki kebiasaan
yang berbeda dlam mengkonsumsi minuman beralkohol, baik itu jumlah keseluruhan alkohol
yang dikonsumsi maupun jenis-jenis minuman keras. Alkohol yang terkandung di dalam
minuman keras adalah etanol.

Etanol merupakan zat kimia yang dapat menimbulkan kerusakan melalui mekanisme
radikal bebas. Etanol apabila masuk kedalam tubuh dalam jangka waktu yang llama akan
menyebabkan timbulnya metabolit sekunder yang dapat bertindak sebagai radikal bebas dan
dapat menyebabkan kerusakan pada paru-paru dengan mneyerang lemak tak jenuh ganda
dalam membran sel dan akibat yang ditimbulkan bersifat irreversibel.

Radikal bebas merupakan suatu senyawa atau molekul yang mengandung satu atau lebih
elektron yang tidak berpasangan pada orbital luarnya, sehingga senyawa tersebut sangat
reaktif mencari pasangannya. Kelebihan radikal bebas didalam tubuh manusia merupakan
salah satu tanda ketidakseimbangan . hal tersebut akan mengganggu proses metabolimse
didalam tubuh. Pada dasarnya makhluk hidup beserta sel yang menyusunnya dan proses
metabolime yang terjadi di dalamnya telah diciptakan Allah dalam kondisi seimbang.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah alkohol ini adalah :

1. Defenisi alkohol
2. Dampak mengkonsumsi alkohol
3. Perbedaan alkohol dan khamer
4. Bahan bahan yang menggunakan alkohol
5. Peraturan mengenai alkohol

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah alkohol adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui defenisi alkohol


2. Untuk mengetahui dampak dari mengkonsumsi alkohol
3. Untuk mengetahui perbedaan alkohol dan khamer
4. Untuk mengetahui bahan-bahan yang menggunakan alkohol
5. Untuk mengetahui peraturan mengenai alkohol
BAB II

PEMBAHASAN

A. Defenisi Alkohol

Dalam kimia, alkohol (atau alkanol) adalah istilah yang umum untuk senyawa organik
apa pun yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon, yang ia sendiri
terikat pada atom hidrogen dan/atau atom karbon lain. Menurut tinjauan ilmu kimia, alkohol
adalah nama umum dari senyawa hidrokarbon yang mempunyai gugus hidroksil (OH) yang
terikat pada atom karbon yang berikatan dengan atom hidrogen. Dikenal jenis-jenis senyawa
yang termasuk kelompok alkohol seperti metanol (CH3OH), etanol (C2H5OH), propanol
(C3H7OH), benzil alkohol (C6H5CH2OH), dan sebagainya

Alkohol sering dipakai untuk menyebut etanol, yang juga disebut grain alcohol, dan
kadang untuk minuman yang mengandung alkohol. Hal ini disebabkan karena memang etanol
yang digunakan sebagai bahan dasar pada minuman tersebut, bukan metanol, atau grup
alkohol lainnya. Begitu juga dengan alkohol yang digunakan dalam dunia farmasi. Alkohol
yang dimaksudkan adalah etanol. Sebenarnya alkohol dalam ilmu kimia memiliki pengertian
yang lebih luas lagi. Kelas alkohol yang penting, dimana metanol dan etanol adalah bagian
yang paling sederhana, mencakup semua senyawa yang memiliki rumus umum CnH2n+1OH.

B. Dampak Mengkonsumsi Alkohol


 Efek alkohol pada tubuh dalam jangka pendek

Faktanya, efek alkohol pada tubuh dan pikiran bisa kita rasakan setelah tegukan pertama.
Efek ini dapat berkisar dari ringan hingga parah. Berikut beberapa efek alkohol pada tubuh
dan pikiran yang perlu kita ketahui.

 Jantung berdebar-debar

 Wajah memerah

 Suhu tubuh inti turun menyebabkan tubuh Anda terasa hangat ketika disentuh

 Berkeringat deras

 Pandangan kabur

 Tekanan darah meningkat

 Perubahan suasana hati

 Berjalan sempoyongan

 Meracau, atau bicara tidak jelas

 Mual dan muntah


 Heartburn (asam lambung naik)

 Diare

 Dehidrasi

 Buang air kecil lebih banyak

 Gelisah saat tidur

 Hangover

 Keracunan alkohol

Penting untuk dipahami bahwa tingkat keparahan efek jangka pendek alkohol pada tubuh
biasanya tergantung pada seberapa banyak seseorang meminumnya. Selain itu, faktor lain
seperti jenis alkohol, asupan cairan tubuh, serta makanan yang dikonsumsi seseorang
sebelum minum alkohol juga memengaruhi seberapa parah efek yang ditimbulkan.

 Efek alkohol jangka panjang

Keseringan minum alkohol dalam jumlah yang banyak dari waktu ke waktu dapat
menyebabkan berbagai masalah kesehatan fisik dan mental kronis. Bahkan, Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan alkohol menyebabkan lebih dari 200 jenis penyakit
dan cedera.

Beberapa efek jangka panjang alkohol pada tubuh yang paling umum meliputi:

 Kerusakan hati dan ginjal

 Kerusakan pankreas

 Kerusakan saraf

 Kerusakan otak permanen

 Penyakit kardiovaskular

 Infeksi paru-paru

 Diabetes

 Kanker, termasuk kanker rongga mulut, kanker faring, kanker laring, kanker
kerongkongan, kanker hati, kanker usus, dan kanker payudara

 Kelebihan berat badan dan obesitas

 Kekurangan folat dan bahkan malnutrisi

 Masalah seksual, seperti impotensi, ejakulasi dini, dan tidak subur (infertiliti)
 Kondisi kesehatan mental, seperti kecemasan berlebih dan depresi

 Gangguan perilaku jangka panjang, seperti senang melukai diri sendiri bahkan hingga
melakukan percobaan bunuh diri.

Pada tahun 2012, WHO melaporkan bahwa hampir 6 persen dari semua kematian di
seluruh dunia disebabkan oleh konsumsi alkohol. Di seluruh dunia, lebih banyak pria
meninggal akibat konsumsi alkohol daripada wanita. Maka, bijaklah jika ingin mengonsumsi
minuman keras.

C. Perbedaan Alkohol dan Khamer

Terkadang, kita masih rancu dan bingung dalam membedakan antara alkohol dan khamr.
Masih kita duga, alkohol adalah khamr. Dan begitu pula sebaliknya. Padahal, ada perbedaan
alkohol dan khamr. Bahkan, tidak semua alkohol itu dapat dikatakan khamr. Sehingga, halal
dan haramnya menjadi dipertanyakan.

Terdapat kerancuan tentang alkohol, ada yang mengidentikkan dengan khamr, sehingga
sering kali muncul pertanyaan apakah alkohol suci atau najis, menggunakan alkohol halal
atau haram. Pertanyaannya pun berlanjut apakah parfum yang diencerkan dengan alkohol
suci atau najis. Untuk menguraikannya perlu difahami terlebih dahulu pengertian khamr.

Istilah khamr terdapat dalam Al-Qur’an maupun hadits. Yang dimaksud dengan khamr
adalah segala yang memabukkan apabila dikonsumsi secara normal. Hal ini sebagaimana
dijelaskan Rasulullah saw.:

‫ُكلُّ ُم ْس ِك ٍر خَ ْم ٌر َو ُكلُّ ُم ْس ِك ٍر َح َرا ٌم‬

“Setiap yang memabukkan adalah khamr dan setiap yang memabukkan adalah haram” (H.R.
Muslim)

Dalam hadits Nabi saw. juga dijelaskan, mengkonsumsi khamr, banyak atau sedikit, setetes
sekalipun, walaupun tidak sampai mabuk hukumnya haram.

‫َما َأ ْس َك َر َكثِي ُرهُ فَقَلِيلُهُ َح َرا ٌم‬

“Apapun kalau banyaknya memabukkan, maka sedikitnya pun haram.” (HR al-Tirmidzi)

Fakta yang perlu diketahui, senyawa yang terdapat dalam khamr yang bisa
menimbulkan sifat memabukkan adalah alkohol atau etanol. Namun tidak semua yang
mengandung etanol mempunyai sifat memabukkan. Ada banyak buah-buahan masak yang di
dalamya mengandung senyawa etanol atau alkohol ini. Keberadaan alkohol muncul dari
proses fermentasi alami. Yang menarik, ada makanan yang dibuat melalui proses fermentasi
yang disengaja yang juga menghasilkan alkohol, tetapi tidak sampai memabukkan.
Contohnya adalah tape, baik tape singkong maupun tape ketan.

Tape adalah produk makanan tradisional Indonesia yang merupakan hasil fermentasi
alkoholik dari bahan baku singkong/ketela (dikenal dengan tape singkong) atau beras ketan
(dikenal dengan tape ketan). Kandungan alkohol dari tape berasal dari proses fermentasi
alkoholik ini, yaitu proses perubahan dari gula sederhana (monosakarida) menjadi alkohol
(etanol) dengan bantuan jamur Saccharomyces cereviceae (ragi). Gula sederhana
(monosakarida) sendiri diperoleh dari penguraian pati (polisakarida) yang terdapat dalam
singkong atau beras ketan.

Sekalipun tape mengandung alkohol, secara empirik tidak ada orang yang mabuk
setelah mengkonsumsi tape. Kebanyakan ulama tidak mengharamkan tape. Fatwa MUI
Nomor 4 Tahun 2003 tentang Standardisasi Fatwa Halal juga telah menetapkan bahwa tape
dan air tape tidak termasuk khamr kecuali apabila terbukti memabukkan.

Kategori Alkohol Bukan Khamr

Di sinilah sebenarnya letak perbedaan, bahan-bahan yang mengandung alkohol bukan


karena ditambahkan dan tidak mempunyai sifat memabukkan, tidak dihukumi sebagai khamr.
Contohnya seperti tape itu. Analog dengan tape, minuman legen yang masih segar dan belum
menjadi tuak secara alami juga mengandung alkohol, tetapi tidak memabukkan sehingga
tidak diharamkan. Ada banyak jenis buah seperti mangga, buah anggur, buah pir dan durian
juga mempunyai kandungan alkohol, namun tidak memabukkan dan halal dikonsumsi.

Secara kimiawi, alkohol atau etanol akan mempunyai sifat memabukkan jika
bercampur dengan air dalam kadar tertentu, sebagaimana yang terdapat pada berbagai jenis
minuman beralkohol seperti bir, vodka, wiski, wine, rum, sampanye, arak, sake, mirin, tuak,
dan sejenisnya. Bahan campuran seperti itu hukumnya haram karena sifatnya yang
memabukkan. Ketika sudah dihukumi sebagai khamr, maka berlaku hukum najis, sehingga
sekalipun diambil sedikit maka tidak diperbolehkan.

Dalam hal ini MUI telah menetapkan fatwa Nomor 4 Tahun 2003 Tentang Standardisasi
Fatwa Halal dengan memberikan ketentuan:

1. Etanol yang merupakan senyawa murni yang bukan berasal dari industri khamr adalah
suci.

2. Penggunaan etanol yang merupakan senyawa murni yang bukan berasal dari industri
khamr untuk proses produksi industri pangan hukumnya mubah, apabila dalam hasil produk
akhirnya tidak terdeteksi. Hukumnya haram, apabila dalam hasil produk akhirnya masih
terdeteksi. (Keharaman ini adalah bagian dari pencegahan /‫)سد الذريعة‬.

3. Penggunaan etanol yang merupakan senyawa murni yang berasal dari industri khamr untuk
proses produksi industri hukumnya haram. (Etanol yang berasal dari khamr adalah komponen
khamr sehingga hukumnya seperti khamr yaitu najis dan haram.

4. Fusel oil yang bukan berasal dari khamr adalah halal dan suci.

5. Fusel oil yang berasal dari khamr adalah haram dan najis. (Fusel oil dari khamr adalah
komponen khamr sehingga hukumnya seperti khamr yaitu najis dan haram).
6. Komponen yang dipisahkan secara fisik dari fusel oil yang berasal dari khamr hukumnya
haram. (karena dipisahkan secara fisik saja sehingga masih termasuk komponen khamr
sehingga hukumnya seperti khamr yaitu najis dan haram).

7. Komponen yang dipisahkan secara fisik dari fusel oil yang berasal dari khamr dan
direaksikan secara kimiawi sehingga berubah menjadi senyawa baru hukumnya halal dan
suci. (Hal ini karena telah mengalami perubahan sifat kimiawi (‫)استحالة‬, analog dengan khamr
yang telah menjadi cuka)

Jadi tidak selamanya yang mengandung alkohol itu haram. Selama hasil fermentasi tidak
menghasilkan kadar alkohol yang memabukkan, maka meminumnya tetap halal. Namun jika
ada kesengajaan menambahkan alkohol ke dalam makanan atau minuman sekalipun alkohol
non khamr, menurut fatwa MUI tidak diperbolehkan dengan maksud untuk kehati-hatian.
Kecuali jika hanya digunakan dalam produk antara dan dalam produk akhir tidak terdeteksi.

D. Bahan-Bahan Yang Menggunakan Alkohol

Dalam kegiatan sehari –hari, terkadang banyak sekali bahan ataupun produk yang perlu
digunakan untuk mendapatkan hasil yang sempurna. Namun ada beberapa diantaranya
mengandung bahan-bahan yang berbahan dasar dari alkohol. Berikut ini beberapa produk
yang mengandung alkohol.

1. Ekstrak vanilla

Pada penggunaan ekstrak vanilla bagi masyarakat ada ketentuan tertentu pada penggunaanya,
ada standar takarannya. Karena didalam ekstrak vanilla terdapat alkohol oleh karena itu
penggunaanya dibatasi.

2. Sanitisers Tangan

Sanitiser tangan yang mengandung alkohol,lebih efektif dalam membunuh mikroorganisme


dari sabun. Tingkat alkohol dalam sanitiser tangan bervariasi antara 60 persen dan 80 persen.
Ada juga sanitiser bebas alkohol, tetapi mereka tidak seefektif yang berbasis alkohol.

3. Obat batuk

Obat batuk biasanya mengandung 10 sampai 40 persen alkohol. Oleh karen aitu disarankan
untuk mengambil dosis sesuai saran dokter.

4. Mouthwash

Obat kumur yang digunakan memiliki kadar alkohol yang tinggi. Mouthwash biasanya
mengandung 30 persen alkohol dan bisa membuat mabuk jika benar-benar tertelan.

5. Windshield wiper fluid

Cairan yang digunakan untuk menyeka kaca depan mobil mengandung alkohol dan beracun
jika dikonsumsi.
6. Parfum dan cologne

Semua parfum dan cologne mengandung 50 persen sampai 90 persen alkohol. Gunakan ini
dengan hati-hati karena parfum dan cologne bisa menjadi racun jika dikonsumsi.

7. Protein bar

Mengandung gula alkohol yang berbeda dari alkohol biasa. Gula alkohol adalah jenis
pemanis rendah kalori dan juga umumnya ditemukan pada ek krim dan kue.

E. Peraturan Mengenai Alkohol

Sedangkan perihal ketentuan mengenai promosi bir di tempat hiburan / tempat makan
( food court ) dengan ketentuan pembeli akan mendapatkan kupon undian jika membeli bir,
maka ini berhubungan dengan ketentuan mengenai penjualan bir.

Peraturan Presiden Nomor 74 Tahun 2013 tentang Pengendalian dan Pengawasan


Minuman Beralkohol (“Perpres 74/2013”) pembantuan minuman beralkohol yang berasal
dari produksi dalam negeri atau asal impor yang dikelompokkan dalam golongan:

Minuman Beralkohol golongan A, yaitu minuman yang mengandung etil alkohol atau etanol
(C2H5OH) dengan kadar sampai dengan 5%;

Minuman Beralkohol golongan B, yaitu minuman yang mengandung etil alkohol atau etanol
(C2H5OH) dengan kadar lebih dari 5% sampai dengan 20%; dan

Minuman Beralkohol golongan C, yaitu minuman yang mengandung etil alkohol atau etanol
(C2H5OH) dengan kadar lebih dari 20% sampai dengan 55%.

Minuman beralkohol hanya dapat diatur oleh pelaku usaha yang telah memiliki izin
memperdagangkan minuman beralkohol sesuai dengan penggolongan di atas dari menteri
yang mengatur urusan pemerintahan di bidang perdagangan. Berikut adalah beberapa
ketentuan dalam penjualan minuman beralkohol.

Minuman beralkohol golongan A, B, dan C hanya dapat dijual di: hotel, bar, dan
restoran yang memenuhi persyaratan sesuai peraturan peraturan-undangan di bidang
kepariwisataan; toko bebas bea; dan tempat tertentu selain huruf a dan b yang ditetapkan oleh
Bupati / Walikota dan Gubernur untuk Daerah Khusus Ibukota Jakarta, dengan ketentuan
tempat tersebut tidak berhubungan dengan tempat peribadatan, lembaga pendidikan dan
rumah sakit. Minuman beralkohol golongan A juga dapat dijual di toko pengecer dalam
bentuk kemasan. Penjualan minuman beralkohol dilakukan terpisah dengan barang-barang
jualan lainnya.

Lebih lanjut mengenai penjualan minuman beralkohol di atur dalam Peraturan


Menteri Perdagangan Nomor 20 / M-Dag / Per / 4/2014 Tahun 2014 tentang Pengendalian
dan Pengawasan Terhadap Pengadaan, Peredaran, dan Penjualan Minuman Beralkohol
(“Permendag 20/2014”) berikut aturan perubahannya .
Berdasarkan Permendag 20/2014, penjualan minuman beralkohol untuk diminum langsung di
tempat hanya dapat dijual di: Hotel, restoran, bar sesuai dengan peraturan peraturan-
undangan di bidang kepariwisataan; dant empat tertentu lainnya yang ditetapkan oleh
Bupati/Walikota dan Gubernur untuk Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Lalu,
penjualan minuman beralkohol secara eceran hanya dapat dijual oleh pengecer, pada: Toko
bebas bea (TBB); Tempat tertentu lainnya yang ditetapkan oleh Bupati/Walikota dan
Gubernur untuk Daerah Khusus Ibukota Jakarta; Khusus bagi minuman beralkohol golongan
A juga dapat dijual di supermarket dan hypermarket.

Pengecer wajib menempatkan minuman beralkohol pada tempat khusus atau


tersendiri dan tidak bersamaan dengan produk lain. Selain itu, perlu diketahui juga bahwa
pengecer atau penjual langsung dilarang memperdagangkan minuman beralkohol di lokasi
atau tempat yang berdekatan dengan: gelanggang remaja, kaki lima, terminal, stasiun, kios-
kios kecil, penginapan remaja, dan bumi perkemahan; tempat ibadah, sekolah, rumah sakit;
dan tempat tertentu lainnya yang ditetapkan oleh Bupati/ Walikota atau Gubernur Daerah
Khusus Ibukota Jakarta untuk Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, dengan
memperhatikan kondisi daerah masing-masing. Penjualan minuman beralkohol hanya dapat
diberikan kepada konsumen yang telah berusia 21 tahun atau lebih dengan menunjukkan
kartu identitas kepada petugas/pramuniaga. Ini berarti, di tempat hiburan atau tempat makan
diperbolehkan menjual minuman beralkohol asalkan sesuai dengan persyaratan yang telah
dijelaskan di atas dan juga pelaku usaha harus memiliki izin memperdagangkan minuman
beralkohol.
BAB IV

KESIMPULAN

Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan :

1. Alkohol merupakan zat kimia yang dapat menimbulkan berbagai dampak terhadap
tubuh karena akan mengalami proses detoksifikasi didalam organ tubuh.
2. Penggunaan alkohol terutama secara kronis dapat menimbulkan kerusakan
jaringan hati melalui beberapa mekanisme seperti melalui induksi enzim dan
radikal bebas, dan masih banyak lagi dampaknya baik dari segi dampak jangka
pendek dan dampak jangka panjang.
3. senyawa yang terdapat dalam khamr yang bisa menimbulkan sifat memabukkan
adalah alkohol atau etanol. Namun tidak semua yang mengandung etanol
mempunyai sifat memabukkan.
4. Terdapat beberapa bahan yang sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari
yang mengandung alkohol diantaranya, ekstrak vanilla, hand sanitiser, obat batuk,
parfum dan cologne dll.
5. Peraturan Presiden Nomor 74 Tahun 2013 tentang Pengendalian dan Pengawasan
Minuman Beralkohol (“Perpres 74/2013”)

Anda mungkin juga menyukai