Anda di halaman 1dari 30

PENATALAKSANAAN

KERACUNAN MAKANAN Pharmacy

DAN MINUMAN PADA


SIANIDA DALAM
MAKANAN, ZAT
TAMBAHAN MAKANAN
DAN MINUMAN
ALKOHOL
KELOMPOK 1
our team
Alynatul Choir FauziaH
Dina MAghfirna
Linda Nurarini
Mirna Putri Hendrayani
Nadia Jamilatul Lu’Lua
Vadea Kristi Lazuarda
Vera Paula Crysti
 
TOKSIKOLOGI
• Toksikologi dapat didefinisikan sebagai kajian tentang hakikat dan mekanisme efek
berbahaya (efektoksik)berbagai bahan kimia terhadap makhluk hidup dan system biologi
lainnya.
• Faktor utama yang mempengaruhi toksisitas yang berhubungan dengan situasi
pemaparan(pemajanan)terhadap bahan kimia tertentu adalah  jalur masuk kedalam
tubuh, jangkawaktu dan frekuensi pemaparan.
• Interaksi bahan kimia dapat terjadi melalui sejumlah mekanisme dan efek dari dua atau
lebih bahan kimia yang diberikan secara bersamaan akan menghasilkan suatu respons
yang mungkin bersifat aditif ,sinergis,potensiasi,dan antagonistik.
• Apabila zat kimia dikatakan berracun (toksik ), maka kebanyakan diartikan sebagai zat
yang berpotensial memberikan efek berbahaya terhadap mekanisme biologi tertentu
pada suatu organisme
1. Minuman beralkohol

● Minuman beralkohol adalah semua jenis minuman yang mengandung etanol atau yang
biasa disebut dengan grainalcohol.  Alkohol, dalam ilmu kimia adalah nama umum untuk
senyawa organik yang memiliki gugus hidroksil (OH) yang terikat pada atom karbon, yang
ia sendiri terikat pada atom hidrogen dan atom karbon lain. Alkohol sendiri bermacam-
macam, yang biasa kita jumpai di minuman keras adalah jenis ethyl methyl alcohol atau
sering disebut methanol.   Methanol  inilah yang dilarang dioplos ke minuman keras,
karena dapat menyebabkan kebutaan .
DAMPAK PENYALAHGUNAAN
ALKOHOL DALAM DUNIA INDUSTRI APABILA
CEDERA DARI KECELAKAAN MOBIL KARYAWAN ATAU BAHKAN PIMPINAN
ATAU KEKERASAN DAN PENYAKIT-

01 02
PERUSAHAAN KECANDUAN
PENYAKIT, SEPERTI CIRRHOSIS  HATI, ALKOHOL, MAKA PERUSAHAAN AKAN
KANKER, KEHILANGAN PRODUKTIVITAS,
 PENYAKIT JANTUNG, DAN SISTEM MENGALAMI KERUGIAN, DAN PADA
PEREDARAN DARAH. AKHIRNYA PERUSAHAAN TERSEBUT
AKAN BANGKRUT

DI LINGKUNGAN KELUARGA, DI LINGKUNGAN MASYARAKAT,


PECANDU ALKOHOL INI (BAIK PECANDU ALKOHOL INI SERING

03 04
ORANGTUA MAUPUN ANAK) MENJADI PEMBUAT
AKAN MERUSAK KEARMONISAN KEONARAN, SEPERTI
HUBUNGAN ANTAR ANGGOTA PERKELAHIAN/TAWURAN,
KELUARGA, DAN BAHKAN PEMERKOSAAN, PEMBUNUHAN,
AKIBAT ALCOHOL INI TIDAK DAN KRIMINALITAS
SEDIKIT YANG MENYEBABKAN
TERJADINYA BROKEN HOME
MEKANISME TOKSISITAS
PADA TUBUH
Rumus fungsional dari alcohol adalah OH dengan formula umum untuk
alkoholROH, dimana R adalah alkil atau substitusi kelompok
alkil”Alkohol dapat dianggap sebagai molekul organikyang
analog dengan air. Kedua ikatan C-O dan H-Obersifat polar karena
elektronegatifitas pada oksigen. Sifatikatan O-H yang sangat polar
menghasilkan ikatan hidrogen dengan alkohol lain atau dengan
sistem ikatan hidrogen yang lain, misal alkohol dengan air dan
dengan amina. Jadi, alkohol mempunyai titik didih yang cukup
tinggi disebabkan oleh adanya ikatan hidrogen antarmolekul.
Alkohol lebih polar dibanding hidrokarbon, dan alkohol merupakan
pelarut yang baik untuk molekulpolar.
A.PENGGUNAAN
ALKOHOL
Alkohol yang sering digunakan sebagai pelarut adalah
jenis metanol, etanol dan isopropanol.
Metanoldigunakan sebagai pelarut dalam cat, bahan
anti beku dan senyawa kimia lainnya. Sedangkan
etanol banyak digunakan sebagai pelarut, antiseptic,
campuran obat batuk, anggur obat, bahan minuman
keras dan minuman lain yang mengandung alkohol.
B. BAHAYA ALKOHOL
Kendati alkohol dalam dosis yang rendah bermanfaat bagi tubuh,
namun alkohol juga bersifat racun. Ada dua jenis alkohol
yang bersifat racun yaitu etil alcohol atau etanol dan metil
alkohol atau metanol. Etil alcohol terdapat dalam minuman
alkohol dan obat yang diolah (larutan alkohol), keracunan
ini ditandai dengan mabuk, perubahan emosi yang
mendadak, mual, muntah, tidak sadarkan diri bahkan
meninggal akibat lumpuhnya alat pernapasan.
C. ALKOHOL
DALAM

CAMPURAN
Berdasarkan ketentuan Standar Industri Indonesia(SII) dari departemen perindustrian RI,
minuman berkadar alkohol dibawah 20 % tidak tergolong minuman keras tapi juga bukan
minuman ringan.
• Sedangkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 86/Men.Kes/Per/IV/1977 tanggal 29 April
1977 yang mengatur produksi dan peredaran minuman keras, yang dimaksud dengan minuman
keras adalah semua jenis minuman beralkohol, tetapi bukan obat yang meliputi 3 golongan
sebagai berikut

1. Golongan A (Bir), dengan kadar etanol 1% sampai dengan 5%. Golongan ini dapat
menyebabkan mabuk emosional dan bicara tidak jelas.
2. Golongan B (Champagne, Wine), dengan kadar etanol 5% sampai dengan 20%. Golongan
ini dapat menyebabkan gangguan penglihatan, kehilangan sesorik, ataksia, dan waktu reaksI
yang lambat.
3. Golongan C (Wiski), dengan kadar atanol lebih dari 20 sampai 50%. Golongan ini dapat
menyebabkan gejala ataksia parah, penglihatan ganda atau kabur, pingsan dan kadang terjadi
konvulsi.
TANDA & GEJALA KERACUNAN
ALKOHOL
 
• Kebingungan
• Muntah
• Kejang
• Nafas lambat
• Pernapasan tidak teratur
• Kulitnya yang berwarna biru atau
kulitnya pucat
• Suhu tubuh rendah
• Melewati (ketidaksadaran) dan tidak
bisa terbangun
PENYEBAB KERACUNAN
ALKOHOL
•  Tersedak Alkohol dapat menyebabkan muntah. Karena menekan refleks muntah, ini
meningkatkan risiko tersedak muntah jika pingsan.
• Menghentikan napas. Sengaja menghirup alkohol bisa menyebabkan gangguan nafas
yang berbahaya atau fatal.
• Dehidrasi berat. Muntah dapat menyebabkan dehidrasi berat, yang menyebabkan tekanan
darah rendah dan denyut jantung yang berbahaya.
• Kejang Tingkat gula darah mungkin turun cukup rendah sehingga menyebabkan kejang.
• Hipotermia. Suhu tubuh mungkin turun begitu rendah sehingga menyebabkan serangan
jantung.
• Detak jantung tak teratur. Keracunan alkohol bisa menyebabkan jantung berdetak
tak beraturan atau bahkan berhenti.
• Kerusakan otak. Minum berat bisa menyebabkan kerusakan otak ireversibel.
• Kematian. Salah satu masalah di atas bisa menyebabkan kematian.
solusi kecanduan alkohol
01 02 03

Menerapkan pola Melakukan kegiatan


Mencari support system
hidup sehat positif

05 06

Detoksifikasi Obat-obatan
PENGOBATAN MEDIS
detoksifikasi Obat-obatan
Detoksifikasi bertujuan untuk mengeluarkan alkohol dan zat Disulfiram, jenis obat yang dapat memberikan efek
beracun dari tubuh. Proses ini merupakan langkah rasa sakit pada tubuh saat mengonsumsi
penanganan pertama dan paling penting untuk bisa lepas minuman beralkohol, sehingga menurunkan
dari kecanduan alkohol. keinginan untuk minum minuman tersebut
  Acamprosate, obat yang berkerja dengan cara
Terapi detoksifikasi alkohol biasanya membutuhkan waktu menyeimbangkan kimia tertentu di otak,
sekitar 5–7 hari dan bisa dilakukan di rumah sakit sehingga mampu menahan keinginan untuk
ketergantungan obat (RSKO). mengonsumsi minuman beralkohol
  Naltrexone, untuk menghalangi munculnya efek
Dalam proses detoksifikasi, Anda akan merasakan gejala seperti senang atau nyaman yang ditimbulkan oleh
gemetar, kebingungan, halusinasi, dan kejang. Namun, hal alkohol
ini dapat dicegah dengan pemberian obat-obatan tertentu.
2.SIANIDA
Istilah Sianida mengacu pada bahan kimia yang mengandung ikatan Karbon-Nitrogen
(CN). Sianida secara alami terdapat dalam alam, bahan industri, dan rumah tangga.
Inhalasi asap dari hasil pebakaran merupakan penyebab paling umum dari keracunan
sianida di negara barat. Bahan  barat. Bahan bahan seperti bahan seperti wol, sutra,
wol, sutra, dan polimer dan polimer sintetik sintetik mengandung karbon dan nitrogen
mengandung karbon dan nitrogen juga dapat menghasilkan gas sianida bila terpapar
pada suhu. Garam sianida seperti sianida merkuri, tembaga sianida, sianida emas, dan
sianida perak menghasilkan gas hidrogen sianida bila dikombinasikan dengan asam,
sehingga memungkinkan terjadinya kecelakaan pada industri atau paparan yang
berbahaya. Sianida juga ditemukan pada insektisida yang digunakan untuk
pengasapan/desinfeksi massal. Salah satu sumber iatrogenic sianida adalah pemberian
antihipertensi sodium nitroprusside secara intravena.
Sianida atau bahan kimia umumnya masuk ke dalam
tubuh melalui beberapa cara antara lain:

01 02 03

Melalui paru-paru
Melalui mulut karena karena terhirup melalui Melalui kulit yang
tertelan (ingesti) mulut atau hidung terkena cairan atau spray
(inhalasi)
MANIFESTASI KLINIS KERACUNAN
SIANIDA
• Manifestasi klinis dari keracunan sianida yang sebagian besar merupakan
gambaran dari hipoksia intraseluler. Terjadinya tanda-tanda dan gejala ini biasanya
kurang dari 1 menit setelah menghirup dan dalam beberapa menit setelah
konsumsi.
• Awal manifestasi neurologis termasuk kecemasan, sakit kepala, dan pusing.
• Pasien kemungkinan tidak bisa memfokuskan mata dan terjadi midriasis yang
dapat disebabkan oleh hipoksia. Hipoksia yang terus berlanjut akan berkembang
menjadi penurun  berlanjut akan berkembang menjadi penurunan tingkat
kesadaran, kejang, dan koma.
• Pada kasus keracunan sianida akut, pasien kemungkinan memiliki kulit normal
atau penampilan sedikit ashen meskipun jaringan jaringan hipoksia, dan saturasi
oksigen arteri juga mungkin normal.
EFEK PADA SISTEM TUBUH
A. SISTEM RESPIRASI

Tanda-tanda awal keracunan sianida pada sistem


respirasi antara lain  pernapasan yang cepat dan
dalam. Perubahan pada sistem respirasi ini
disebabkan oleh adanya stimulasi pada
kemoreseptor perifer dan sentral dalam batang otak,
dalam upaya mengatasi hipoksia jaringan
EFEK PADA SISTEM TUBUH
A. SISTEM KARDIOVASKULAR

Sianida juga memiliki efek pada sistem kardiovaskular, dimana pada awalnya
pasen akan mengalami gejala berupa palpitasi, diaphoresis, pusing, atau
kemerahan. Mereka juga akan megalami peningkatan curah jantung dan tekanan
darah yang disebabkan oleh adanya pengeluaran katekolamin.  Di samping itu juga
terjadi vasodilasi pembuluh darah, hipotensi, dan penurunan kemampuan inotropik
jantung, sianida juga menekan nodus sinoatrial (SA node) dan menyebabkan
terjadinya aritmia serta mengurangi kekuatan kontraksi jantung. Dengan demikian,
selama terjadinya keracunan sianida, status hemodinamik pasien menjadi tidak
stabil, karena adanya aritmia ventrikel, bradikardia, blok jantung, henti jantung,
dan kematian.
Pertolongan pertama untuk korban yang menghirup atau meminum
racun sianida

● Cepatlah bawa korban untuk menghirup udara


bersih.
● Tunggu sampai ruangan sudah bebas dari gas
racun tersebut atau tunggu pertolongan tim
ahli datang.
● Kalau korban kesulitan bernapas atau bahkan
berhenti bernapas, lakukanlah
cardiopulmonary resuscitation (CPR) sesuai
dengan usia korban
● Jangan lakukan resusitasi mulut ke mulut
(usaha untuk menyadarkan korban dengan
melakukan ventilasi buatan mulut ke mulut)
Pertolongan pertama untuk korban yang terekspos racun sianida di mata

1. Lepaskan kaca mata atau lensa kontak yang


dipakai oleh si korban
2. Secepatnya alirkan air bersih ke mata si
korban selama 10 menit
3. Letakkan lensa kontak korban di plastik
darurat khusus untuk dibuang oleh personel
tim medis. Jangan buang lensa kontak ini
langsung di tempat sampah karena bisa
mengontaminasi orang lain.
4. Kacamata yang digunakan korban bisa
dipakai lagi setelah kacamata dicuci dengan
sabun dan air.
Pengobatan yang dilakukan di rumah sakit untuk korban keracunan
sianida
● Kalau pasien benar-benar dalam keadaan tidak sadar, pengobatan
yang akan dilakukan bertujuan untuk menyelamatkan nyawa
korban. Berbagai macam tindakan kesehatan mungkin dilakukan
oleh dokter untuk mengontrol keadaan si korban secaraintensif.

● Kalau keadaan korban tidak terlalu parah, maka korban akan


diteliti secara intensif. Biasanya, pakaian korban akan diganti
karena racun sianida yang menempel pada pakaian korban bisa
jadi malah meracuni tim medis atau bahkan memperparah
keracunan si korban itu sendiri.

● Tim medis mungkin akan memompa perut korban bila dokter


memperkirakan tubuh korban mencerna sianida tersebut.
Caranya, tabung akan diletakkan di mulut dan di perut korban,
lalu diikuti dengan “mencuci” perut korban untuk mengeluarkan
racun sianida dari tubuh. NEXT
• Cyanide Antidote Kit (CAK) atau Hydroxocobalamin (Cyanokit) bisa digunakan
bila korban terekspos oleh racun sianida dengan cukup parah. Meskipun tidak
100% berhasil, tapi CAK dan Cyanokit dapat mencegah racun sianida
meracuni korban lebih parah lagi.

• Kalau korban juga terekspos dengan racun karbon monoksida, maka terapi
oksigen hiperbarik akan digunakan. Terapi oksigen hiperbarik dilakukan
dengan meletakkan pasien di sebuah ruangan, dan pasien akan menghirup
oksigen dalam jumlah yang banyak.
• Kalau dokter mendiagnosis bahwa risiko dari sianida di dalam tubuh pasien
tidak terlalu berbahaya, maka pasien akan dikontrol untuk beberapa jam. Jika
korban terlihat baik-baik saja, maka ia diperbolehkan pulang ke rumah dengan
syarat-syarat khusus untuk secepatnya kembali ke dokter bila ada tanda-tanda
keracunan sianida kembali muncul.

NEXT
PREVIOS
• Kalau korban terekspos sianida dengan cukup
parah, memiliki penyakit lain, ada tanda-tanda
masalah kesehatan yang belum terdiagnosis,
atau terlalu lemah untuk pulang, maka ia akan
dirawat di rumah sakit untuk pengobatan dan
observasi lebih lanjut.

• Biasanya, korban akan direkomendasikan untuk


pergi ke ahli saraf atau neuropsikiatri (dokter
spesialis pikiran, otak, dan saraf) untuk
mengontrol apakah ada masalah pada otak dan
sistem saraf si korban.

PREVIOS
Cara mencegah agar tidak keracunan sianida
Menerapkan childproofing
lingkungan rumah yang aman untuk anak-anak

Aturan keamanan bekerja yang ketat


untuk menghindari terekspos dari racun sianida

Pencegahan kebakaran standar


dianjurkan dilakukan di dalam rumah, seperti memasang
pendeteksi asap rokok, menghindari penggunaan lampu
halogen, dan tidak merokokdi atas tempat tidur.
waspada
Jika melihat ada tanda-tanda keinginan bunuh diri atau keinginan
seseorang meracuni orang lain, cepatlah meminta bantuan dan
bujuk orang tersebut untuk pergi ke psikiater agar mendapat
penanganan lebih lanjut.
3. Zat tambahan makanan

Aditif makanan atau bahan tambahan makanan adalah bahan


yang ditambahkan dengan sengaja ke dalam makanan dalam
jumlah kecil, dengan tujuan untuk memperbaiki penampakan,
cita rasa, tekstur, dan memperpanjang daya simpan.Selain itu
dapat meningkatkan nilai gizi seperti protein, mineral dan
vitamin. Penggunaan aditif makanan telah digunakan sejak
zaman dahulu.
Bahan aditif makanan

1 2

bahan aditif bahan aditif makanan


makanan alami buatan/sintetis
Manifestasi Klinik

• Diare
• Mual
• Muntah
• Kram perut
• Sakit kepala.
Efek Samping
Bahan aditif juga bisa membuat penyakit jika tidak digunakan
sesuai dosis, apalagi bahan aditif buatan atau sintetis. Penyakit
yang biasa timbul dalam jangka waktu lama setelah
menggunakan suatu bahan aditif adalah kanker, kerusakan 
ginjal, dan lain-lain.
Cara Mengatasi Keracunan Makanan

1. Mencegah dehidrasi adalah pertolongan pertama untuk


mengatasi keracunan makanan. Untuk mencegah
dehidrasi penderita dapat minum air putih sedikit demi
sedikit.
2. Menghindari makanan yang merangsang, seperti makanan
pedas atau terlalu manis untuk mencegah muntah.
3. Jangan minum obat antimuntah maupun antidiare tanpa
anjuran dari dokter.
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai