Anda di halaman 1dari 13

DAFTAR ISI

Daftar Isi...................................................................................................................i
A. Definisi Keracunan Alkohol Oplosan...............................................................1
B. Jenis Keracunan................................................................................................1
C. Penyebab Keracunan........................................................................................2
D. Patofisiologi......................................................................................................3
E. Tanda dan gejala keracunan alkohol.................................................................3
F. Tata Laksana Pre Hospital................................................................................3
G. Tata Laksana di RS...........................................................................................4
H. Komplikasi Keracunan.....................................................................................5
I. Insiden Kejadian di Masyarakat Dalam Kurun 3 Tahun Terakhir...................5
Daftar Pustaka..........................................................................................................8

i
A. Definisi Keracunan Alkohol Oplosan
Minuman keras adalah jenis NAZA (Narkotika, Alkohol, dan Zat
adiktif) dalam bentuk minuman yang mengandung alkohol, tidak peduli
berapa kadar alkohol di dalamnya. Minuman keras merupakan penekan
(depressant) aktifitas susunan syaraf pusat, serta pada penggunaan yang
kronis alkohol akan menyebabkan perubahan pada fungsi ion chanel
(Hawari, 2012)
Keracunan oplosan merupakan suatu keadaan dimana seseorang
mengalami overdosis yang secara sengaja atau tidak tertelan methanol
sehingga menyebabkan asidosis metabolic (suatu kondisi saat terlalu
banyak asam menumpuk didalam tubuh), dimana miras oplosan sendiri
merupakan minuman keras yang terdiri dari berbagai campuran yaitu
alcohol industry (methanol) dan obat herbal seperti obat kuat / suplemen
Kesehatan, biasanya minuman ini dibuat dan dijual secara illegal

B. Jenis Keracunan
a. Berdasarkan kadarnya, minuman beralkohol dibagi menjadi 3 yaitu :
1. Golongan A, kadar alcohol rendah yaitu 1-5% seperti Bir, Vibe,
Dan Vodka Mix-Max.
2. Golongan B, kadar alcohol sedang yaitu 5-20% seperti Wine,
Anggur, Vermouth.
3. Golongan C, kadar alcohol tinggi yaitu mencapai 20-25% seperti
Gin, Arak, Vodka, Brandy, Scotch, Johny Walker.
b. Berdasarkan gugusan kimianya, yaitu :
1. Alkohol primer yaitu gugus fungsi hodroksi terikat pada atom
karbon yang mengikat satu atom karbon yang lain. Contohnya:
etanol.
2. Alcohol sekunder yaitu gugus fungsi hidroksi terikat pada atom
karbon yang mengikat dua atom karbon yang lain. Contohnya: 2-
propannol.

1
3. Alcohol tersier yaitu gugus fungsi hidroksi terikat pada atom
karbon yang mengikat 3 atom karbon yang lain. Contohnya: 2-
metil-2-propanol.
4. Vinil alcohol yaitu senyawa yang mempunyai gugus hidroksi
yang terikat pada atom karbon berikatan rangkap dua. Contohnya:
2-propenol.
5. Benzil alcohol senyawa yang mempunyai gugus hidroksi yang
terikat pada gugus benzyl.
6. Alcohol dihidrat yaitu senyawa yang mengandung dua gugus
hidroksi. Contohnya: etilen glikol.
7. Alcohol trihidrat yaitu senyawa yang mengandung tiga gugus
hidroksi. Contohnya: gliserol.

C. Penyebab Keracunan
Kondisi keracunan alkohol dapat disebabkan karena beberapa
hal, termasuk ajakan minum alkohol bersama dengan sekelompok
teman atau orang lain yang patut diperhatikan. Berikut ini beberapa
faktor yang mempengaruhi seseorang kecanduan alkohol, yaitu:
 Rasa kurang percaya diri.
 Rasa ingin coba-coba.
 Pelarian dari masalah karena menurut orang yang kecanduan alkohol,
minuman keras dapat menjanjikan sesuatu menjadi rasa kenikmatan,
kenyamanan, kesenangan dan ketenangan, dan menghilangkan beban
serta semua permasalahan yang dihadapi.
 Faktor lingkungan dan teman.
 Faktor keluarga, yang mana bila kontrol keluarga kurang, kurang
komunikasi atau kasih sayang memungkinkan anak mengambil
budaya luar yang mengonsumsi alkohol.
 Faktor pendidikan dan kurangnya pengetahuan akan berpengaruh pada
pandainya memilah pergaulan yang baik atau buruk dan berpengaruh
pada pemahaman tentang efek samping mengonsumsi alcohol.

2
D. Patofisiologi
Alkohol dapat larut sempurna dalam air, dan dapat masuk ke dalam
hampir semua sel, kecuali adiposit, & bersifat toksik pada semua jenis sel.
Metabolisme alkohol menghasilkan aldehid, yang juga bersifat larut dalam
air dan sangat toksik. Alkohol dan aldehid menyebabkan gangguan pada
hampir semua proses biokimia dalam tubuh.
Penyebab kematian pada intoksikasi alkohol akut adalah depresi
napas, aspirasi, hipotensi dan depresi kardiovaskular. Semua jenis alkohol
dapat menyebabkan intoksikasi bila diminum dalam jumlah yang cukup
banyak, namun yang paling sering menyebabkan intoksikasi adalah
isopropanol ethylene glycol dan metanol.
Efek Utama keracunan alkohol adalah depresi susunan saraf
pusat.Gejala yang timbul sangat tergantung pada kadar alkohol dalam
darah (BAC=Blood alcohol concentration). Pada kadar alkohol darah >
30mg/dl, risiko depresi napas dan henti jantung meningkat. Kematian
dapat terjadi pada kadar alkohol>500mg/dl.

E. Tanda dan gejala alkohol


Alkohol yang menjadi racun dan terkonsumsi oleh tubuh akan
menyebakan keracunan dengan gejala:
 Gangguan emosi dan perasaan.
 Agresif.
 Koordinasi dan reflek lemah.
 Diplopia, pusing, nadi cepat, berkeringat, muka merah.
 Mual muntah, hipotensi dan hipotermi, kulit pucat, takikardi,
drowsiness, sinkop, dan syok.

3
Mengenali tanda-tanda keracunan alcohol

Sadari risiko terjadinya keracunan alkohol yang bisa Anda alami.

Awasi tingkat konsumsi minumanberalkohol

Amati gejala-gejala fisik yang dirasakan

Perhatikan tanda-tanda kognitif yang mungkin muncul.

Segera cari bantuan

4
5
F. Tata Laksana Pre Hospital
Berikut ini langkah-langkah pertolongan pertama pada orang yang
kecanduan alkohol, yaitu:
1. Melakukukan teknik Airway, Breathing, Circulation untuk menjaga
jalan napas dan mengembalikan fungsi sirkulasi darah.
2. Memberikan banyak minum untuk mencegah dehidrasi.
3. Mengupayakan pasien muntah bila pasien sadar.

4. Tanyakan apakah ada riwayat minum alkohol sebelumnya, waktu,


jumlah cairan alkohol, dan produk alkohol yang diminum.

5. Segera bawa ke RS untuk dilakukan hemodialisis guna membersihkan


methanol dalam darah.
G. Tata Laksana di RS
Penanganan keracunan miras oplosan dilakukan oleh petugas
medis secara suportif dan simtomatik, yaitu:
1. Penatalaksanaan jalan napas, yaitu membebaskan jalan napas untuk
menjamin pertukaran udara.
2. Penatalaksanaan fungsi pernapasan untuk memperbaiki fungsi
ventilasi dengan cara memberikan pernapasan buatan untuk menjamin
cukupnya kebutuhan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida.
3. Penatalaksaan sirkulasi, bertujuan mengembalikan fungsi sirkulasi
darah.
4. Jika terjadi mual dan muntah dapat diberikan antiemetik (antimuntah).
5. Jika korban mengalami ketoasidosis alkohol dapat diberikan Dextrose
5% dalam NaCl 0,9%, vitamin B1 dan vitamin lainnya serta pengganti
Kalium apabila diperlukan.
6. Jika korban menunjukkan asidosis berat atau kejang dapat diberikan
Natrium Bikarbonat dan Benzodiazepin.
7. Asidosis metabolik ditandai dengan napas cepat dan dalam
(hiperventilasi). Untuk melihat ada atau tidaknya metanol dalam miras

6
oplosan dapat dilakukan pemeriksaan laboratorium terhadap
osmolaritas (anion gap) atau kepekatan darah dalam tubuh.
8. Dekontaminasi gastrointestinal dapat dilakukan melalui aspirasi
nasogastrik apabila ingesti terjadi dalam rentang 30 menit.

H. Komplikasi Keracunan
Jika keracunan alkohol tidak segera ditangani, komplikasi yang
mungkin bisa terjadi adalah:
1. Berhentinya napas.
2. Dehidrasi berat.
3. Kejang.
4. Suhu tubuh rendah yang dapat menyebabkan jantung berhenti
berdetak, kerusakan otak, hingga kematian.

7
I. Insiden Kejadian di Masyarakat Dalam Kurun 3 Tahun Terakhir

Salatiga - Tiga orang mahasiswa di Kabupaten Salatiga, Jawa


Tengah, meninggal dunia akibat keracunan usai pesta minuman keras atau
miras. Miras yang dikonsumsi para korban merupakan miras oplosan.
"Tiga mahasiswa asal Papua di Salatiga meninggal dunia setelah
melakukan pesta miras oplosan. Ketiganya mengalami intoksikasi atau
keracunan miras tersebut," jelas Kapolres Salatiga AKBP Rahmad
Hidayat, dalam jumpa pers di kantornya, Sidomukti, Salatiga, Jumat
(12/3/2021).

8
Ketiganya masing-masing inisial OW (21), RC (24), dan MMS
(23). Ketiganya, kata Rahmad, merupakan mahasiswa Universitas Kristen
Satya Wacana (UKSW) Salatiga.
"Ketiganya adalah mahasiswa UKSW Salatiga," paparnya.
Rahmad menjelaskan kejadian bermula saat OW mengalami sesak
napas karena penurunan sel darah di kamar kosnya, Rabu (10/3). Sempat
dirawat di RSUD Salatiga, OW meninggal dunia pada Rabu (10/3) malam.
Sementara RC dan MMS masing-masing meninggal dunia Kamis
(11/3) dan Jumat (12/3) setelah mengalami gejala yang sama.
Dari hasil penelusuran kepolisian, ketiganya bersama empat
rekannya yang lain melakukan pesta miras oplosan di kamar kos salah
seorang korban, Senin (8/3).
"Lima hari yang lalu 7 orang termasuk ketiga mahasiswa
meninggal dunia itu melakukan pesta miras oplosan. Selain ketiga
mahasiswa meninggal, empat mahasiswa lainnya harus dirawat di rumah
sakit namun saat ini kondisi mereka stabil," ujarnya.
Dari hasil olah TKP, polisi mengamankan beberapa botol miras di
kamar kos yang digunakan untuk melakukan pesta miras tersebut. Polisi
juga telah meminta keterangan penjual miras yang dikonsumsi korban.
"Penjual ada kemungkinan menjadi tersangka karena melakukan
kelalaian sehingga ada korban meninggal," jelasnya.
Pembantu Rektor 3 UKSW, Andeka Rocky Tanamaah, mengaku
adanya pengawasan yang tak maksimal sehingga ada mahasiswanya yang
melakukan pesta miras. Andeka mengungkap pihak kampus telah
melakukan imbauan secara kontinu agar mahasiswanya menjauhi
minuman keras.
"Kami selalu memberi imbauan secara kontinu untuk mahasiswa
menjauhi minuman keras dan lainnya. Ini catatan kami untuk
meningkatkan komunikasi ke mahasiswa," jelasnya ditemui di Mapolres
Salatiga.

9
Jenazah tiga mahasiswa tersebut telah dipulangkan ke Papua.
"Untuk OW diterbangkan ke Mimika pagi ini. Sementara dua lainnya
diterbangkan dari Semarang ke Papua sore ini," jelasnya.
(sip/rih)

10
DAFTAR PUSTAKA

Dokterpost.com. 2016. Penatalaksanaan Intoksikasi Alkohol Secara Umum


(Online). http://dokterpost.com/penatalaksanaan-intoksikasi-alkohol-secara-
umum/. Diakses pada 03 Mei 2021.
Klikdokter.com.KeracunanAlkohol(Online).
https://www.klikdokter.com/penyakit/keracunan-alkohol. Diakses pada 30
April 2020.
Klikdokter.com.KeracunanAlkohol(Online).
https://m.klikdokter.com/penyakit/keracunan-alkohol. Diakses pada 03 Mei
2021.
Maula, L. K., Yuniastuti, A. 2017. Analisis Faktor yang Mempengaruhi
Penyalahgunaan dan Adiksi Alkohol Pada Remaja Di Kabupaten Pati. Public
Health Perspective Journal, 2(2).
Mumpuni, R. Y. 2017. Tata Laksana Keracunan Minuman Keras Oplosan
(Metanol dan Ethylene Glycol) dengan Fomepizole, Etanol, dan
Hemodialisis. Journal of Nursing Care and Biomoleculer, 1(1), pp-1.
News.detik.com. 2021. 3 Mahasiswa di Salatiga Meninggal Keracunan Usai
Pesta Miras Oplosan (Online). https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-
5491209/3-mahasiswa-di-salatiga-meninggal-keracunan-usai-pesta-miras-
oplosan. Diakses pada 03 Mei 2021.

11

Anda mungkin juga menyukai