Anda di halaman 1dari 20

REFERAT FORENSIK

KERACUNAN ALKOHOL

Pembimbing :
dr. Reinhard John Devison Hutahaean, S.H, Sp.F

Disusun Oleh :
Puty Annisa Prilina
Syahrial
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Alkohol banyak terdapat dalam berbagai minuman dan sering
menimbulkan keracunan. Keracunan alkohol menyebabkan penurunan
daya reaksi atau kecepatan, kemampuan untuk menduga jarak dan
keterampilan mengemudi sehingga cenderung menimbulkan kecelakaan
lalulintas dijalan, pabrik, dan sebagainya. Penurunan kemampuan untuk
mengontrol diri dan hilangnya kapasitas untuk berpikir kritis mungkin
menimbulkan tindakan yang melanggar hukum seperti, perkosaan,
penganiayaan, dan kejahatan lain ataupun tindakan bunuh diri.
Dari sudut pandang medikolegal, alkohol merupakan faktor yang
paling sering berkontribusi terhadap kematian akibat kekerasan atau
kematian natural, juga insiden non fatal. Istilah yang sering digunakan
untuk menindikasikan penggunaan alkohol yang berulang atau berlebihan
adalah alcoholmisuse, yang dapat menyebabkan permasalahan sosial,
psikologis, dan fisik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Racun adalah suatu zat yang apabila kontak atau
masuk kedalam tubuh dalam jumlah tertentu (dosis toksik)
merusak faal tubuh baik secara kimia ataupun fisiologis
sehingga menyebabkan sakit ataupun kematian.
Keracunan/intoksikasi menurut WHO adalah kondisi
yang mengikuti masuknya suatu zat psikoaktif yang
menyebabkan gangguan kesadaran, kognisi, persepsi, afek,
prilaku, fungsi, dan respon psikofisiologis.
Alkohol adalah senyawa organik yang memiliki gugus
hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon, yang ia
sendiri terikat pada atom hidrogen dan atau atom karbon
lainnya.
B. Faktor - Faktor yang
Mempengaruhi Daya Kerja Racun
1. Dosis
2. Umur
3. Idiosinkrasi/kepekaan individu
4. Cara masuk racun kedalam tubuh
5. Keadaan umum korban
6. Adanya kebiasaan pemakaian suatu bahan atau
obat
7. Daya kerja kumulatif
8. Kombinasi kimia maupun mekanis
9. Adanya sinergisme
10. Adanya metabolisme bahan dalam tubuh
C. Kandungan Alkohol dalam
Minuman
1. Alkohol absolut (99,9%)
2. Whisky, Gin, Brandy (40-45%)
3. Anggur/Wine (10-15%)
4. Bir (4-8%)
5. Minuman keras daerah (5-10%)
D. Metabolisme
Absorbsi : 1. Lambung (20%)
2. Usus halus (80%)
5 - 10 menit setelah minum konsentrasi dalam
darah.
Habituasi (ketergantungan) butuh waktu lama.
Terdapat air dalam saluran usus/lambung absorbsi
.
Metabolisme alkohol di hati (90%) dan ekskresi (10%).
Ekskresi alkohol (kulit, paru-paru, kelenjar liur, dan
ginjal).
E. Keracunan Alkohol Akut
Tahap :
1. Merasa dalam keadaan senang
Pasien sadar dan senang karena penekanan
pada pusat hambatan di otak
2. Tahap Kebingungan
Pasien setengah sadar
3. Tahap Koma
Pasien tidak sadarkan diri hingga mengalami
kematian
Penatalaksanaan Keracunan
Alkohol Akut
1. Muntah mekanis (menekan orofaring)
2. Bilas lambung
3. Beri minuman hangat (teh/kopi)
4. Nafas buatan/0ksigen
5. Obat suntik stimulan (coramine, nikethamide)
6. Upayakan suhu selalu hangat
7. Soda bikarbonat oral Asidosis
8. Mephenesin (1 3 gr) gelisah
9. Antibiotik profilaksis infeksi paru
F. Keracunan Alkohol Kronis
Tanda dan Gejala
1. Biasanya penderita psikosis/neurosis
2. Nafsu makan, mual, muntah, diare
3. Tremor tangan dan lidah
4. Gangguan daya ingat dan kemampuan
menilai
5. Stress psikologis, neuritis perifer
6. Tiba-tiba koma dan pingsan
Penatalaksanaan Keracunan
Alkohol Kronis
1. Antabuse 0,25-0,75 gr/hari, untuk
mengurangi kebiasaan minum alkohol
2. Makanan gizi seimbang
3. Multivitamin
G. Mabuk Alkohol
Orang minum alkohol dalam jumlah sangat
banyak sehingga tidak dapat menguasai
dirinya secara fisik dan mental sehingga tidak
mampu bertindak baik dan aman untuk
dirinya dan sekitarnya
H. Kadar Alkohol dalam Darah dan
Dampaknya
0,1 % : gembira
0,15% : batas keamanan mengemudi
0,2% : intoksikasi menengah
0,2-0,4 % : kesadaran delirium dan stupor
0,5% : koma
0,6% : asfiksia darah
I. Kriteria Diagnostik Keracunan
1. Gejala-gejala sesuai dengan racun penyebab
2. Analisa kimia (+) adanya racun pada sisa barang
bukti
3. Ditemukan racun pada cairan tubuh korban
(darah, urin)
4. Autopsi, baik makroskopik dan mikroskopik
sesuai dengan racun penyebab
5. Riwayat penyakit korban kontak dengan racun

Diagnosa pasti : 3 dan 4 bila positif


J. Pemeriksaan Kedokteran Forensik
Keracunan Alkohol
1. Pada orang hidup
Bau alkohol dari udara pernapasan. Dibuktikan denga pemeriksaan kadar
alkohol darah, baik melalui pemeriksaan udara pernapasan atau urine
maupun langsung dari darah vena.
2. Pada korban meninggal
- Gejala-gejala sesuai dengan asfiksia (mungkin)
- Tanda perbendungan seluruh organ
- Darah lebih encer berwarna merah gelap
- Tanda perbendungan mukosa lambung
- Kemerahan dan tanda inflamasi pada mukosa lambung (kadang-
kadang)
- Organ-organ termasuk otak dan darah berbau alkohol
3. Pemeriksaan Histopatologi
- Edema dan pelebaran pembuluh darah otak dan selaput otak
- Degenerasi bengkak keruh pada bagian parenkim organ
4. Pada kasus keracunan kronik yang meninggal
- Jantung memperlihatkan fibrosis interstisial
- Hipertrofi serabut otot jantung
- Sel-sel radang kronik pada beberapa tempat
- Gambaran serat lintang otot jantung menghilang
- Hialinisasi, edema, dan vakuolisasi serabut otot jantung
- Pada Hati terdapat infiltrasi lemak dan perubahan sirosis
5. Pemeriksaan Kimia
Yang diperiksa darah, paru, otak. Bahan yang diambil tidak
boleh diberi pengawet dan pemeriksaan dilakukan segera
K. Cara Pengiriman
Harus memenuhi kriteria :
1. Satu tempat hanya berisi satu contoh bahan
pemeriksaan
2. Contoh bahan pengawet harus disertakan untuk
kontrol
3. Tiap tempat yang telah terisi disegel dan diberi
label
4. Hasil autopsi harus dilampirkan secara singkat
5. Adanya surat permintaan dari penyidik
Jika jenazah akan diawetkan maka
pengambilan contoh bahan harus dilakukan
sebelum pengawetan.
Pada pengambilan contoh bahan dari
korban hidup, alkohol tidak dapat dipakai
sebagai desinfektan lokal saat pengambilan
darah. Sebagai gantinya dapat digunakan
sublimat 1% atau merkuri klorida 1%.
L. Dampak dari Segi Medikolegal
1. Kecelakaan lalu lintas
2. Kecelakaan industri
3. Gangguan hubungan antarpribadi (masalah
perkawinan)
4. Cedera
5. Pembunuhan
ALKOHOL PENYEBAB KETERGANTUNGAN DAN
KERACUNAN YANG PALING SERING

Thanks for your


attention

Anda mungkin juga menyukai