Anda di halaman 1dari 3

Nama : Syavira Nurmavita

No BP : 1811122019

Mata Kuliah : Teknologi dan Manajemen Pangan Halal / C

Defenisi Alkohol
Alkohol merupakan senyawa kimia organik dengan karakteristik khas terdapat
gugus hidroksil (-OH) yang berikatan dengan salah satu gugus karbon dalam rumus
kimia suatu molekul. Alkohol adalah suatu minuman yang mengandung alkohol yang
apabila dikonsumsi secara berlebihan dan terus menerus dapat merugikan dan
membahayakan jasmani, rohani maupun bagi kepentingan perilaku dan cara berpikir
kejiwaan, sehingga akibat lebih lanjut akan mempengaruhi kehidupan keluarga dan
hubungan masyarakat sekitarnya.

Dampak Mengkonsumsi Alkohol


Alkohol dapat merusak enzyme tranketolase, selanjutnya dapat terjadi demensia
konsumsi alkohol dalam tekanan besar dan jangka panjang dapat menyebabkan
gangguan mood, depresi dan kecemasan serupa serangan panik. Ketergantungan akan
alkohol harus dipertimbangkan dengan gangguanmental lainnya seperti : gangguan
kepribadian, anti sosial, gangguan skizofrenia, gangguan bipolar dan depresi. Adapun
beberapa dampak gangguan yang disebabkan akibat konsumsi alkohol adalah sebagai
berikut :

a. Gangguan kesehatan fisik, mengkonsumsi minuman keras dapat menimbulkan


kerusakan hati, jantung, pankreas, lambung dan otot.

b. Gangguan kesehatan jiwa, mengkonsumsi alkohol dapat menimbulkan


gangguan pada jaringan otak seperti : gangguan daya ingat, kemampuan
belajar dan gangguan jiwa tertentu.

c. Gangguan fungsi sosial dan pekerjaan, mengkonsumsi alkohol dapat


menyebabkan sifat seseorang menjadi mudah tersinggung terhadap lingkungan
dan hilangnya daya ingatan sehingga hal ini menyebabkan terganggunya
kemampuan menilai sehingga berisiko terhadap perkejaan.

Perbedaan Alkohol dan Khamer


Alkohol merupakan minuman yang mengandung etanol dan senyawa lain
diantaranya : metanol, asetaldehida dan etilasetat, dimana minuman yang
mengandung etanol atau metanol ditambahkan dengan sengaja. Secara umum, alkohol
bersifat narkosis (memabukkan) demikian pula dengan komponen-komponen lain
yang terdapat pada minuman keras seperti; aseton,ester,dll, dimana senyawa organik
tersebut dalam bentuk murninya bersifat racun. Oleh karena itu, tidak dapat
ditentukan keharaman sesuatu hanya dari alkoholnya saja.
Khamer merupakan segala zat yang dapat menutupi dan menghilangkan
kesadaran diri baik berupa minuman maupun makanan. Khamer pasti mengandung
alkohol (etanol), namun tidak segala sesuatu yang berakohol adalah khamer.
Minuman atau makanan yang mengandung alkohol (etanol) sebanyak 1% atau lebih
masuk kedalam golongan khamer. Khamer yang mutlak keharamannya baik sedikit
ataupun banyak. Berbeda dengan alkohol, sebab semua benda yang didalamnya
mengandung alkohol belum tentu dinamakan dengan khamer.

Peraturan Mengenai Alkohol


Minuman keras yang mengandung alkohol diharamkan didalam islam. Hal ini
disebabkan karena minuman keras yang mengandung alkohol banyak mudharatnya
dibandingkan manfaatnya. Hal ini sudah disebutkan dalamal-qur’an dan hadist.
Orang-orang yang meminum minuman keras juga dilarang menunaikan ibadah shalat.
Allah SWT berfirman dalam QS. An-Nisa ayat 43 yang artinya :
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu salat, sedang kamu dalam keadaan
mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan,(jangan pula hampiri
masjid), sedang kamu dalam keadaan junub,terkecuali sekedar berlalu saja hingga
kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat
buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air,
maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci);sapulah mukamu dan
tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun”.

Peraturan mengenail alkohol juga dibahas pada RUU Larangan Minuman


Beralkohol yang terdiri dari 7 bab dan 24 Pasal. Pada Pasal 1 ayat 1, disebutkan
bahwa yang dimaksud dengan minuman beralkohol pada RUU ini adalah minuman
yang mengandung etanol yang diproses dari bahan hasil pertanian yang mengandung
karbohidrat dengan cara fermentasi dan destilasi atau fermentasi tanpa destilasi baik
dengan cara memberikan perlakuan terlebih dahulu atau tidak,menambahkan bahan
lain atau tidak,maupun yang diproses dengan etanol dengan cara mencampur
kosentrat dengan etanol atau dengan pengenceran minuman mengandung etanol.
Kemudian pada bab II tentang klasifikasi, Pasal 4 ayat (1), tentang jenis minuman
alkohol adalah :
1. Golongan A (kadar etanol kurang dari 5%
2. Golongan B (kadar etanol antara 5% - 20%
3. Golongan C (kadar etanol antara 20% - 55%
Pada Pasal 4 ini, setiap orang dilarang memproduksi minuman beralkohol
golongan A, golongan B, golongan C, minuman beralkohol tradisional dan minuman
beralkohol campuran atau racikan. Pada pasal 7 dibahas setiap orang yang
mengkonsumsi alkohol diberi hukuman pidana penjara paling sedikit 3 bulan dan
paling lama 2 tahun atau denda paling sedikit 10 juta dan paling banyak 50 juta.

Anda mungkin juga menyukai