Anda di halaman 1dari 4

Bahaya Minum Minuman Keras bagi Kesehatan dan lingkungan.

A. PENGERTIAN MIRAS
Minuman keras adalah minuman yang mengandung etanol. Etanol adalah bahan
psikoaktif dan konsumsinya menyebabkan penurunan kesadaran. Di berbagai negara,
penjualan minuman keras dibatasi ke sejumlah kalangan saja, umumnya orang-orang yang
telah melewati batas usia tertentu (Darmawan, 2010).
Minuman Keras adalah minuman yang memabukan dan dapat membahayakan kaum
remaja dan harus dijauhi oleh remaja-remaja karena itu akan merusak masa depannya
(Widianarko, 2006).
Minuman Keras (MIRAS) adalah minuman yang mengandung alcohol yang bila
dikonsumsi secara berlebihan dan terus menerus dapat merugikan dan mmbahayakan
kesehatan baik jasmani dan rohani maupun bagi kepentingan perilaku dan secara berfikir
kejiwaan (Sisworo, 2008).
Minuman Keras adalah minuman yang mengandung etanol yang diproses dari bahan
pertanian yang mengandung karbohidrat dengan cara fermentasi dan distilisasi/fermentasi
tanpa distilisasi, baik dengan cara memberikan perlakuan terlebih dahulu/tidak,
menambahkan bahan lain/tidak, maupun yang diproses dengan cara mencampur konsentrat
dengan etanol/dengan cara pengenceran minuman mengandung etanol(Peraturan MENKES
RI Nomer 282/KEMENKES/SK/11/1998).

B. BAHAYA MIRAS
1.Pengaruh langsung setelah minum
a. kehilangan keseimbangan tubuh
b. pusing, merasa gembira, kulit menjadi merah
c. fikiran menjadi tumpul
2. Pengaruh pada sistem pernapasan
a. denyut jantung dan pernafasan lambat.
3. Pada sistem pencernaan
a. selera makan hilang dan kekurangan makanan
b. peradangan hati
c. kanker mulut, kerongkongan dan mulut
d.luka dan radang lambung.
4. pada sistem jantung dan pembuluh darah
a. pembengkakan jantung
b. kegagalan fungsi jantung.dll

C. UNSUR/CIRI-CIRI MIRAS
Minuman keras mengandung alkohol dengan berbagai golongan terutama etanol
(CH3CH2OH) dengan kadar tertentu yang mampu membuat peminumnya menjadi mabuk
atau kehilangan kesadaran jika diminum dalam jumlah tertentu. Secara kimia alkohol
adalah zat yang pada gugus fungsinya mengandung gugus – OH. Alkohol diperoleh dari
proses peragian zat yang mengandung senyawa karbohidrat seperti gula, madu, gandum,
sari buah atau umbi-umbian. Jenis serta golongan dari alkohol yang akan dihasilkan
tergantung pada bahan serta proses peragian. Dari peragian tersebut akan didapat alkohol
sampai berkadar 15% tapi melalui proses destilasi memungkinkan didapatnya alkohol
dengan kadar yang lebih tinggi bahkan sampai 100% (Widianarko, 2000).
Minuman keras atau minuman beralkohol juga termasuk zat adiktif. Minuman keras
dibedakan menjadi 3 golongan yaitu:
1. Golongan A yaitu minuman keras yang berkadar alkohol 1%-5%, contohnya: Bir
2. Golongan B yaitu minuman keras yang berkadar alkohol 5%-20%, contohnya:
Anggur/wine
1. Golongan C; kadar etanol 20%-45% misalnya arak, whiskey dan vodca.

D. BENTUK MINUMAN KERAS


Minuman beralkohol biasanya dipisah menjadi 6 jenis:
1. Bir
Bir terbuat dari biji-bijian gandum barley yang direndam di dalam air dan dikeringkan,
dibumbui dengan tanaman hop yang menambah rasa pahit khas bir, lalu diproses dan
difermentasikan dengan ditabur ragi, untuk kemudian dibiarkan selama beberapa hari atau
beberapa minggu sampai proses fermentasi, di mana ragi mengubah kandungan gula di
dalam campuran itu menjadi alkohol dan karbon dioksida. Setelah itu, bir dimasukkan lagi
ke dalam tangki tertutup dan dibiarkan ‘menua’ selama beberapa minggu atau beberapa
bulan. Setelah kemudian difilter dan dipasteurisasi, akhirnya jadilah bir. Dalam hasil
akhirnya, kandungan alkohol di dalam bir adalah 2-6 persen, walau beberapa jenis bir
mengandung sekitar 14 persen alkohol.
2. Wine
Wine dibuat dari anggur yang diproses, kemudian difermentasikan. Jenis anggur yang
dipilih untuk difermentasikan, detail-detail kecil dalam pemrosesan seperti seberapa besar
tekanan yang diberi ke anggur untuk memisahkan antara kulit dengan airnya, sampai faktor
seperti iklim dan jenis tanah tempat anggur ditumbuhkan pun diperhitungkan untuk
membuat satu botol wine.
3. Spirits
Spirits adalah istilah yang diberikan untuk minuman-minuman keras yang dibuat dari
proses penyulingan. Hasil fermentasi tertentu disuling, dan proses penyulingan ini
mengkonsentrasikan kandungan alkoholnya serta menghilangkan rasa-rasa yang dianggap
tidak enak. Hasilnya adalah minuman beralkohol dengan kandungan alkohol yang terbilang
tinggi, sekitar 40-50 persen alkohol. Contoh minuman yang bisa disebut sebagai spirits
adalah whiskey dan vodka (Encarta Encyclopedia, 2006).
4. Sampanye
Sampanye adalah minuman anggur yang dihasilkan di kawasan Champ, sekitar 90
kilometer di timur laut. Ialah satu wilayah penghasil champ, umumnya terbuat dari anggur
yang berkualitas bagus.
5. Vodka
Vodka mengandung air dan alkohol (etanol), yang biasanya memiliki kandungan alkohol
sebesar 35 sampai 80%. Vodka merupakan bahan dasar dari sejumlah minuman.
6. Brendi
Brendi adalah minuman anggur atau ampas buah anggur sisa pembuatan minuman anggur
(fermentasi sari buah) hasil destilasi, memiliki kadar alkohol sekitar 40 sampai 80%.

E. CARA MENGHINDARI MIRAS


Minum minuman keras sudah selayaknya diberantas karena dampak negatif yang dapat
ditimbulkan selain kerena dalam ajaran agama tertentu minum minuman keras adalah
perbuatan yang dilarang. Cara yang paling tepat dalam memberantas suatu masalah adalah
dengan cara mencari sumber permasalahan tersebut. Sehingga apabila sumber permasalahan
tersebut terselesaikan maka masalah-masalah lain tidak akan timbul atau muncul kembali.
Begitu pula dengan pemberantasan minum minuman keras.
Cara yang paling efektif untuk menghindari minuman keras adalah jangan coba-caba
datang ke tempat yang menjual minuman keras, memilih teman bergaul yang baik.
Meskipun kita bergaul dengan seorang pemabuk, kita jangan meniru kelakuannya tapi
alangkah baiknya kita menyadarkannya kalau perbuatan yang dilakukannya itu salah.
Perkuat iman kita, mengerti dampak yang ditimbulkan jika mengkonsumsi MIRAS,
menjaga diri kita dari hal-hal yang sekiranya merusak dan tidak berguna bagi diri sendiri
atau orang lain (Sarwono, 2011).

F. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SESEORANG MENJADI


ALCOHOLIC.
1.Faktor Internal
a. Keadaan Psikologis
Terjadi ketika individu tersebut mengalami stres berat.
b. Kerohaniaan.
Iman yang dimiliki oleh seseorang terebut tidak kuat,sehingga beranggapan minum
minumn keras adalah hal yang lumrah dan mudah terbujuk rayuan teman.
c. Faktor individu
Rasa ingin tau dari seseorang (remaja). Sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembangnya,
remaja selalu ingin mencari pengalaman baru atau sering juga dikatakan taraf coba-coba,
termasuk juga mencoba menggunakan alkohol.
2. Faktor Ekstrnal
a. Tingkat Pendidikan
kurangnya pengetahuan mengenai dampak yang ditimbulkan ketika minum minuman
keras.
b. Ekonomi
karena keterhimpitan ekonomi mereka akhirnya stres.agar stresnya hilang mereka
mengkonsumsi miras.
c. Budaya
Di Indonesia banyak dijumpai produk lokal minuman keras yang merupakan warisan
tradisional (arak, tuak, badeg, dll) dan banyak dikonsumsi oleh remaja dengan alasan
tradisi.
d. Latar belakang kehidupan
Biasanya kalangan remaja yang sering minum-minuman keras berasal dari keluarga
ekonomi menengah, oleh karena itu dalam minum-minuman keras dengan cara patungan
dan lingkungan pergaulan yang sering minum-minuman keras dalam jangka waktu yang
lama. Kurangnya pengendalian diri kalangan remaja itu sendiri karena tidak dilandasi
dengan keimanan yang kuat. Kurangnya konrtol orang tua.
e.Pengaruh Sosial
salah pergaulan membuat seseorang bertingkah laku buruk, akibatnya karena ada ajakan
dari teman akhirnya ikut-ikutan mengkonsumsi minuman keras.
f. tidak adanya kontrol sosial di masyarakat.
masyarakat, pendidik, aparat desa, aparat keamanan tidak bekerjasama untuk
menghilangkan atau meminimalkan penggunaan minum-minuman keras di kalangan
remaja. Mereka hanya bersikap acuh tak acuh dan tidak mau memperingatinya.

Anda mungkin juga menyukai