DISUSUN OLEH :
No. 08
XI – IPS 3
SMA NEGERI 3 BANGKALAN
TAHUN PELAJARAN 2015-2016
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Minuman Keras (Miras)”.
Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki
makalah ini. Akhir kata saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul.......................................................................................................i
Kata Pengantar.......................................................................................................ii
Daftar Isi................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan..................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan..........................................................................................9
3.2 Saran....................................................................................................9
Daftar Pustaka.......................................................................................................10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Budaya minum minuman keras memang sudah ada sejak dulu, tidak hanya
di Bali, di Indonesia, bahkan di seluruh belahan dunia mengenal apa yang disebut
dengan minuman keras. Di belahan Eropa terdapat berbagai jenis minuman keras
yang memiliki berbagai nama tergantung dari bahan, kegunaan serta kadar alkohol
dari minuman itu sendiri, seperti anggur, wiski, tequila, bourbon dan lain-lain.
Dari waktu ke waktu korban minuman keras (miras) oplosan terus
berjatuhan, ada yang menjadi buta dan bahkan meninggal dunia. Apa saja jenis
oplosan miras yang sering dibuat dan apa bahayanya ?. Hingga kadar tertentu,
sebenarnya alkohol dapat membantu menjaga kesehatan. Namun jika berlebihan,
minuman ini bisa menyebabkan keracunan. Risiko tersebut meningkat ketika
alkohol atau miras dioplos dengan berbagai bahan berbahaya.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
NADH. Asetil KoA kemudian memasuki siklus asam trikarboksilik(TCA),
yang kemudian menghasilkan , dan yang digunakan untuk membentuk
adenosin tripospat(ATP) yaitu senyawa energi yang berperan sebagai
cadangan energi yang mobile di dalam sel.
Bila alkohol yang diminum banyak, enzim dehidrogenase tidak
cukup untunk memetabolisme alkohol menjadi asetaldehida. Sebagai
penggantinya hati menggunakan sistem enzim lain yang dinamakan
Microsomal Ethanol Oxidzng System (MEOS). Asetaldehida yang
dihasilkan dari pemecahan alkohol oleh enzim dehidrogenase, manakala
berinteraksi kembali dengan alkohol akan menghasilkan senyawa yang
susunannya mendekati morfin. Hingga orang menjadi kecanduan atau
alkoholik( orang yang meminum alkohol). Selain mendekati pada situasi
mati konyol seperti kejadian di Indramayu hingga puluhan orang mati
konyol akibat meminum-minuman keras oplosan, seandainya memiliki
umur panjang alkoholik terancam rupa-rupa penderitaan. Alkohol atau
minuman keras dapat juga menyebabkan muka terlihat lebih tua, kusam,
dan kurang gairah.
Disisi lain alkoholik cenderung mempunyai simpanan besi (Fe) lebih
banyak dari manusia normal, selain bisa menimbulkan rasa enek, muntah
dan diare. Ancaman lain yang tidak mustahil diidap alkoholik(peminum
alkohol) adalah kerusakan hati disebabkan faktor menutrisi alkohol yang
terus menerus dikonsumsi, hal inilah yang menimbulkan OD( Over Dosis).
Mengkonsumsi alkohol yang terus menerus akan berdampak pada rasio
NADH/NAD. Kondisi ini menyebabkan terdongkraknya rasio
laktat/piruvat, mengakibatkan hiperlaktisidemia serta menurunkan
kemampuan ginjal untuk mengsekresikan asam urat.
Hampir di semua tempat, baik secara agama maupun hukum,
penyalahgunaan alkohol (alkoholsm) sangat dilarang. Hal tersebut karana
dampak negatif yang ditimbulkan oleh alkohol itu sendiri baik dari sagi
kesehatan, sosial, keamanan. Walaupun telah dilarang, namun tindak
penyalahgunaan alkohol tetap saja terjadi. Sebenarnya, hampir setiap
orang dapat menjadi orang yang hidupnya bergantung (dependent) kepada
3
obat-obatan yang bersifat aditif, khususnya alkohol. Kecanduan biasanya
terjadi jikalau orang yang bersangkutan terus-menerus membiasakan
minum-minuman keras dalam takaran yang tinggi. Namun dari hasil
survey diketahui bahwa hanya 10% dari orang yang pernah minum
minuman keras menjadi pecandu alkohol (alcoholic). Jadi dapat
disimpulkan bahwa ada faktor-faktor tertentu yang dapat menyebabkan
seseorang menjadi alcoholic. Faktor tersebut dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor
yang bersumber pada diri seseorang, baik itu gen, keadaan psikologis yang
tertekan, penyimpangan kepribadian, ataupun keadaan rendahnya tingkat
rohani seseorang. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal
dari lingkungan individu itu sendiri, baik itu kerena keadaan ekonomi,
pendidikan, budaya, latar belakang kehidupan, maupun kerana kurangnya
pengaruh kontor sosial masyarakat.
4
Salah satu faktor yang mendorong berkembangnya perilaku minum
minuman beralkohol adalah kebudayaan serta latar belakang kehidupan
seseorang (Garry R. Collins, 2000).
Karena kebiasaan yang sudah membudaya ini maka muncul
kecenderungan untuk merasionalkan norma-norma dan nilai-nilai menurut
persepsi dan kepentingan mereka sendiri. Penyimpangan perilaku berupa
minum minuman keras ini dilakukan dengan cara mengikuti arus pelaku
lainnya melalui sebuah proses pembenanan, hal ini sesuai dengan teori
netralisasi yang dikemukakan oleh Matza dan Sykes.
Jadi secara tidak langsung kebudayaan masyarakat ikut membantu
perkembangan perilaku menyimpang di masyarakat berupa minum
minuman keras. Latar belakang kehidupan seseorang juga berpengaruh
menentukan perilaku seseorang di masyarakat termasuk berbagai bentuk
penyimpangan seperti minum minuman keras.
Orang yang pada masa kecilnya bergaul bersama dengan pemabuk
tentu akan cinderung untuk menjadi pemabuk juga. Hal tersebut karena
dalam lingkungan sosial, seseorang cinderung untuk berusaha diterima
olah kelompok sosialnya dengan cara mengikuti perilaku dan gaya hidup
mereka.
3. Tidak Adanya Peran Orang Tua dan Tokoh Masyarakat Sebagai kontrol
Sosial
Masa kanak-kanak dan remaja adalah masa dimana seseorang belajar
untuk meniru berbagai perilaku orang yang berada di lingkungannya untuk
kemudian dipahami dan sebagai suatu bentuk nilai yang sering disebut
sebagai proses imitasi.
Dalam proses imitasi orang tua adalah berperan sangat penting dalam
membentuk kepribadian seseorang, anak-anak akan cenderung untuk
meniru perbuatan orang tua yang dianggap sebagai orang terdekat.
Masalah yang terjadi adalah banyaknya orang tua yang bukannya
memberikan contoh baik, mereka malah minum minuman keras di depan
anak-anak tanpa memikirkan dampak yang akan timbul. Anak-anak yang
5
menyaksikan orang tua mereka minum mendapatkan nilai bahwa seakan-
akan minum minuman keras itu adalah sesuatu yang wajar sehingga
mereka cenderung berprilaku yang sama dengan orang tua mereka. Selain
karena contoh buruk yang diberikan, masalah lain adalah tidak adanya
peran orang tua sebagai kontrol sosial sehingga norma serta nilai luhur
yang seharusnya dijaga terkesan terabaikan.
Akibat dari tidak adanya kontrol sosial tersebut menyebabkan
timbulnya berbagai bentuk penyimpangan sosial. Penyimpangan sosial
dapat diartikan sebagai perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan dengan
norma-norma di masyarakat, artinya penyimpangan tersebut terjadi jika
seseorang tidak mematuhi patokan norma yang sudah ada. Disfungsi dari
perilaku menyimpang dapat menyebabkan terancamnya kehidupan sosial,
karena tatanan sistem yang sudah ada dapat tidak berjalan sebagaimana
mestinya karena ada individu yang tidak dapat menjalankan tugasnya
dalam sistem masyarakat (Wawan Hermawan, 2008).
6
sering gemetar dan jantung berdebar-debar, cemas, gelisah, murung, dan
banyak berhalusinasi. Berikut ini ada beberapa akibat yang di timbulkan
oleh minuman keras
Tentunya semua minuman keras akan menimbulkan akibat bagi para
pelakunya dan bagi lingkungan di sekitarnya. Berikut dalah beberapa
akibat meminum minuman keras.
1. Dampak penyalahgunaan bagi pelakunya:
Gangguan Fisik : meminum minuman beralkohol banyak, akan
menimbulkan kerusakan hati, jantung, pangkreas dan peradangan lambung,
otot syaraf, mengganggu metabolisme tubuh, impoten serta gangguan seks
lainnya
Gangguan Jiwa : dapat merusak secara permanen jaringan otak sehingga
menimbulkan gangguan daya ingatan, kemampuan penilaian, kemampuan
belajar dan gangguan jiwa tertentu.
Gangguan Kamtibmas: perasaan seorang tersebut mudah tersinggung dan
perhatian terhadap lingkungan juga terganggu, menekan pusat pengendalian
diri sehingga yang bersangkutan menjadi berani dan agresif dan bila tidak
terkontrol akan menimbulkan tindakan-tindakan yang melanggar norma-
norma dan sikap moral yang lebih parah lagi akan dapat menimbulkan
tindakan pidana atau kriminal.
2. Bagi orang tua dan keluarga:
Menimbulkan bebadn mental, emosional, dna sosial yang sangat berat
Menimbulkan beban biaya yang sangat tinggi yang dapat membuat
bangkrutnya keluarga.
Menimbulkan beban penderitaan berkepanjangan dan hancurnya harapan
tentang masa depan anak.
3. Bagi masyarkat dan bangsa:
Menimbulkan beban ekonomi yang tinggi bgai program pencegahan,
penegeakan hukum dan perawatan serta pemulhan penderita ketergantungan
narkoba
Menimbulkan gangguan terhadap ketertiban, ketentraman, dan keamanan
masyarakt.
7
Menghancurkan kualitas dan daya saing bangsa serta membunuh masa depan
dan kejayaan bangsa.
8
Seorang alcoholic dapat dikatakan sembuh dari pengaruh minuman
keras tidak hanya dilihat dari berhentinya ia minum minuman keras,
namun juga dari kesembuhan tubuhnya yang telah rusak akibat minum
minuman keras, caranya mengatasi tekanan hidup, serta cara mengatasi
rasa percaya diri dan rasa bersalah.
Di indonesia minum minuman kerasan sudah menjadi gaya hidup
yang tidak bisa ditinggalkan. sudah jelas, bahwa miras itu sangat
berbahasa. apalagi saat ini banyak sekali miras oplosan yang dicampur
dengan baygon , putas dan racun-racun yang lain. dengan adanya berita
miras oplosan seperti ini para pencandu miras tetap tidak takut dan pada
akhirnya mereka mati ditangan miras.
Fenomena itu sangat menyedihkan sekali. saya mempunyai beberapa
tips untuk mengatasi kecanduan dari miras. tips-nya sebagai berikut :
1. Ingat bahwa miras itu berbahaya buat kesehatan.
2. Konsultasi ke psikolog berobat kedokter.
3. Untuk keluarga dari pecandu miras, ingatkan anggota keluarga yang
kecanduan miras. Dan jangan menekan orang tersebut ( contohnya menekan :
kamu sih seperti itu dll ).
4. Pergi ketempat-tempat pengajian.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa minuman keras dan minuman
keras oplosan sangat berbahaya bagi para pemakainya dan lingkungannya.
Minuman ini dapat memabukan. Bahan-bahan yang terkandung dalam
minuman keras dan minuman keras oplosan secara berlebihan dapat
menimbulkan kerusakan hati, jantung, pangkreas dan peradangan lambung,
otot syaraf, mengganggu metabolisme tubuh, impoten serta gangguan seks
lainnya dan yang paling sering terjadi adalah menyebabkan kematian.
3.2 Saran
Minum minuman keras karena dampak negatif yang ditimbulkannya,
baik itu kemiskinan, kebodohan dan penyakit yang ditimbulkan. Sayangi
tubuh Anda dengan menjaganya dari pengaruh negatif zat-zat aditif.
10
DAFTAR PUSTAKA
11