Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MINUMAN KERAS (MIRAS)

DISUSUN OLEH :

DIMAS NOFA A.C

No. 08

XI – IPS 3
SMA NEGERI 3 BANGKALAN
TAHUN PELAJARAN 2015-2016
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Minuman Keras (Miras)”.
Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki
makalah ini. Akhir kata saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Bangkalan, 12 Desember 2015

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul.......................................................................................................i

Kata Pengantar.......................................................................................................ii

Daftar Isi................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.....................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...............................................................................1

1.3 Tujuan..................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Jenis-Jenis Minuman Keras........................................2

2.2 Dampak Meminum Minuman Keras...................................................6

2.3 Penanggulangan Minuman Keras........................................................7

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan..........................................................................................9

3.2 Saran....................................................................................................9

Daftar Pustaka.......................................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Budaya minum minuman keras memang sudah ada sejak dulu, tidak hanya
di Bali, di Indonesia, bahkan di seluruh belahan dunia mengenal apa yang disebut
dengan minuman keras. Di belahan Eropa terdapat berbagai jenis minuman keras
yang memiliki berbagai nama tergantung dari bahan, kegunaan serta kadar alkohol
dari minuman itu sendiri, seperti anggur, wiski, tequila, bourbon dan lain-lain.
Dari waktu ke waktu korban minuman keras (miras) oplosan terus
berjatuhan, ada yang menjadi buta dan bahkan meninggal dunia. Apa saja jenis
oplosan miras yang sering dibuat dan apa bahayanya ?. Hingga kadar tertentu,
sebenarnya alkohol dapat membantu menjaga kesehatan. Namun jika berlebihan,
minuman ini bisa menyebabkan keracunan. Risiko tersebut meningkat ketika
alkohol atau miras dioplos dengan berbagai bahan berbahaya.

1.2 Rumusan Masalah


 Apa pengertian minuman keras?
 Apa dampak meminum minuman keras?
 Bagaimana cara penanggulangan minuman keras?

1.3 Tujuan Penelitian


 Mengetahui pengertian minuman keras
 Mengetahui dampak meminum minuman keras
 Mengetahui cara penanggulangan minuman keras

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Minuman Keras


Minuman alkohol yang terkenal dengan nama minuman keras adalah
sebuah minuman yang membuat orang mabuk(pusing) kata orang
meminumnya terasa plong bahkan tidak punya beban. Minuman keras
oplosan adalah minuman keras yang ditambahkan suatu bahan-bahan
lainnya. Minuman keras memang terasa kita tidak mempunyai masalah
ketika meminumnya namun itu justru berbahaya bagi kesehatan. Masa
muda memang masa penuh dengan tantangan, Selalu ingin mencoba hal-
hal baru terutama menginjak SMP (Sekolah Menengah Pertama).
Disinilah awal anak-anak diuji, awal merokok atau meminum-
minuman keras biasanya berawal kumpul-kumpul, kumpul disini dalam
tanda kutip . Awalnya disuruh mencoba terlebih dahulu diberi dan diberi
supaya orang tersebut kecanduan. Ya kalau sudah kecanduan bagaimana
lagi? Ya harus beli bahkan nanti kita cenderung akan membelikan
minuman untuk mereka, dari minuman beralih ke tingkat lebih tinggi pil
ekstasi bahkan ganja.
Minuman alkohol atau biasa disebut minuman keras merupakan zat
psikopat yaitu golongan zat yang bekerja secara selektif terutama pada
otak hingga dapat menimbulkan perilaku, emosi kognitif, persepsi,
kesadaran, dan lain-lain.
Metabolisme alkohol terjadi didalam hati bila diminum dalah dosis
rendah, alkohol dihidrogenase menjadi asetaldehida (hampir 95% etanol
menjadi asetaldehid dan asetat sedangkan 5% sisanya akan diekskresi
bersama urin). Enzim ini membutuhkan seng(Zn) sebagai katalisator.
Asetaldehida kemudian diubah menjadi asetil KoA, lagi-lagi oleh enzim
dehidrogenase.
Kedua reaksi ini membutuhkan koenzim NAD. Ion H yang terbentuk
diikat oleh NAD dan membentuk NADH. Asetil KoA kemudian,
memasuki siklus asam trikarboksilik(TCA), yang kemudian menghasilkan

2
NADH. Asetil KoA kemudian memasuki siklus asam trikarboksilik(TCA),
yang kemudian menghasilkan , dan yang digunakan untuk membentuk
adenosin tripospat(ATP) yaitu senyawa energi yang berperan sebagai
cadangan energi yang mobile di dalam sel.
Bila alkohol yang diminum banyak, enzim dehidrogenase tidak
cukup untunk memetabolisme alkohol menjadi asetaldehida. Sebagai
penggantinya hati menggunakan sistem enzim lain yang dinamakan
Microsomal Ethanol Oxidzng System (MEOS). Asetaldehida yang
dihasilkan dari pemecahan alkohol oleh enzim dehidrogenase, manakala
berinteraksi kembali dengan alkohol akan menghasilkan senyawa yang
susunannya mendekati morfin. Hingga orang menjadi kecanduan atau
alkoholik( orang yang meminum alkohol). Selain mendekati pada situasi
mati konyol seperti kejadian di Indramayu hingga puluhan orang mati
konyol akibat meminum-minuman keras oplosan, seandainya memiliki
umur panjang alkoholik terancam rupa-rupa penderitaan. Alkohol atau
minuman keras dapat juga menyebabkan muka terlihat lebih tua, kusam,
dan kurang gairah.
Disisi lain alkoholik cenderung mempunyai simpanan besi (Fe) lebih
banyak dari manusia normal, selain bisa menimbulkan rasa enek, muntah
dan diare. Ancaman lain yang tidak mustahil diidap alkoholik(peminum
alkohol) adalah kerusakan hati disebabkan faktor menutrisi alkohol yang
terus menerus dikonsumsi, hal inilah yang menimbulkan OD( Over Dosis).
Mengkonsumsi alkohol yang terus menerus akan berdampak pada rasio
NADH/NAD. Kondisi ini menyebabkan terdongkraknya rasio
laktat/piruvat, mengakibatkan hiperlaktisidemia serta menurunkan
kemampuan ginjal untuk mengsekresikan asam urat.
Hampir di semua tempat, baik secara agama maupun hukum,
penyalahgunaan alkohol (alkoholsm) sangat dilarang. Hal tersebut karana
dampak negatif yang ditimbulkan oleh alkohol itu sendiri baik dari sagi
kesehatan, sosial, keamanan. Walaupun telah dilarang, namun tindak
penyalahgunaan alkohol tetap saja terjadi. Sebenarnya, hampir setiap
orang dapat menjadi orang yang hidupnya bergantung (dependent) kepada

3
obat-obatan yang bersifat aditif, khususnya alkohol. Kecanduan biasanya
terjadi jikalau orang yang bersangkutan terus-menerus membiasakan
minum-minuman keras dalam takaran yang tinggi. Namun dari hasil
survey diketahui bahwa hanya 10% dari orang yang pernah minum
minuman keras menjadi pecandu alkohol (alcoholic). Jadi dapat
disimpulkan bahwa ada faktor-faktor tertentu yang dapat menyebabkan
seseorang menjadi alcoholic. Faktor tersebut dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor
yang bersumber pada diri seseorang, baik itu gen, keadaan psikologis yang
tertekan, penyimpangan kepribadian, ataupun keadaan rendahnya tingkat
rohani seseorang. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal
dari lingkungan individu itu sendiri, baik itu kerena keadaan ekonomi,
pendidikan, budaya, latar belakang kehidupan, maupun kerana kurangnya
pengaruh kontor sosial masyarakat.

1. Akibat rendahnya tingkat pendidikan dan ekonomi mayarakat


Akibat rendahnya tingkat pendidikan dan ekonomi mayarakat maka
banyak dari para remaja dan orang dewasa menganggur, mau bekerja
sebagai PNS tidak mungkin kerena hanya tamat SMA, mau membuka
usaha tapi modal tidak ada, pilihan mereka hanya bekerja sebagai petani,
namun banyak remaja yang merasa gengsi dan malu menekuni pekerjaan
tersebut, terutama terhadap teman-teman mereka yang dari luar daerah
Sidemen.
tidak ada kegiatan, mereka lebih memilih untuk berkumpul dengan
sesamanya, berjudi, sambil ditemani minum minuman keras tentunya. Di
seluruh belahan dunia perilaku berjudi dan minum minuman keras
merupakan sebab utama terjadinya kemiskinan di suatu daerah, sehingga
daerah tersebut menjadi menjadi sulit untuk berkembang dan bersaing
dengan daerah lain.

2. Kebudayaan dan Latar Belakang Kehidupan

4
Salah satu faktor yang mendorong berkembangnya perilaku minum
minuman beralkohol adalah kebudayaan serta latar belakang kehidupan
seseorang (Garry R. Collins, 2000).
Karena kebiasaan yang sudah membudaya ini maka muncul
kecenderungan untuk merasionalkan norma-norma dan nilai-nilai menurut
persepsi dan kepentingan mereka sendiri. Penyimpangan perilaku berupa
minum minuman keras ini dilakukan dengan cara mengikuti arus pelaku
lainnya melalui sebuah proses pembenanan, hal ini sesuai dengan teori
netralisasi yang dikemukakan oleh Matza dan Sykes.
Jadi secara tidak langsung kebudayaan masyarakat ikut membantu
perkembangan perilaku menyimpang di masyarakat berupa minum
minuman keras. Latar belakang kehidupan seseorang juga berpengaruh
menentukan perilaku seseorang di masyarakat termasuk berbagai bentuk
penyimpangan seperti minum minuman keras.
Orang yang pada masa kecilnya bergaul bersama dengan pemabuk
tentu akan cinderung untuk menjadi pemabuk juga. Hal tersebut karena
dalam lingkungan sosial, seseorang cinderung untuk berusaha diterima
olah kelompok sosialnya dengan cara mengikuti perilaku dan gaya hidup
mereka.

3. Tidak Adanya Peran Orang Tua dan Tokoh Masyarakat Sebagai kontrol
Sosial
Masa kanak-kanak dan remaja adalah masa dimana seseorang belajar
untuk meniru berbagai perilaku orang yang berada di lingkungannya untuk
kemudian dipahami dan sebagai suatu bentuk nilai yang sering disebut
sebagai proses imitasi.
Dalam proses imitasi orang tua adalah berperan sangat penting dalam
membentuk kepribadian seseorang, anak-anak akan cenderung untuk
meniru perbuatan orang tua yang dianggap sebagai orang terdekat.
Masalah yang terjadi adalah banyaknya orang tua yang bukannya
memberikan contoh baik, mereka malah minum minuman keras di depan
anak-anak tanpa memikirkan dampak yang akan timbul. Anak-anak yang

5
menyaksikan orang tua mereka minum mendapatkan nilai bahwa seakan-
akan minum minuman keras itu adalah sesuatu yang wajar sehingga
mereka cenderung berprilaku yang sama dengan orang tua mereka. Selain
karena contoh buruk yang diberikan, masalah lain adalah tidak adanya
peran orang tua sebagai kontrol sosial sehingga norma serta nilai luhur
yang seharusnya dijaga terkesan terabaikan.
Akibat dari tidak adanya kontrol sosial tersebut menyebabkan
timbulnya berbagai bentuk penyimpangan sosial. Penyimpangan sosial
dapat diartikan sebagai perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan dengan
norma-norma di masyarakat, artinya penyimpangan tersebut terjadi jika
seseorang tidak mematuhi patokan norma yang sudah ada. Disfungsi dari
perilaku menyimpang dapat menyebabkan terancamnya kehidupan sosial,
karena tatanan sistem yang sudah ada dapat tidak berjalan sebagaimana
mestinya karena ada individu yang tidak dapat menjalankan tugasnya
dalam sistem masyarakat (Wawan Hermawan, 2008).

2.2 Dampak Meminum Minuman Keras


Bila dikonsumsi berlebihan, minuman beralkohol dapat
menimbulkan ganggguan mental organik (GMO), yaitu gangguan dalam
fungsi berpikir, merasakan, dan berprilaku. Timbulnya GMO itu
disebabkan reaksi langsung alkohol pada sel-sel saraf pusat. Karena sifat
adiktif alkohol itu, orang yang meminumnya lama-kelamaan tanpa sadar
akan menambah takaran/dosis sampai pada dosis keracunan atau mabuk.
Mereka yang terkena GMO biasanya mengalami perubahan perilaku,
seperti misalnya ingin berkelahi atau melakukan tindakan kekerasan
lainnya, tidak mampu menilai realitas, terganggu fungsi sosialnya, dan
terganggu pekerjaannya. Perubahan fisiologis juga terjadi, seperti cara
berjalan yang tidak mantap, muka merah, atau mata juling.
Perubahan psikologis yang dialami oleh konsumen misalnya mudah
tersinggung, bicara ngawur, atau kehilangan konsentrasi. Mereka yang
sudah ketagihan biasanya mengalami suatu gejala yang disebut sindrom
putus alkohol, yaitu rasa takut diberhentikan minum alkohol. Mereka akan

6
sering gemetar dan jantung berdebar-debar, cemas, gelisah, murung, dan
banyak berhalusinasi. Berikut ini ada beberapa akibat yang di timbulkan
oleh minuman keras
Tentunya semua minuman keras akan menimbulkan akibat bagi para
pelakunya dan bagi lingkungan di sekitarnya. Berikut dalah beberapa
akibat meminum minuman keras.
1.        Dampak penyalahgunaan bagi pelakunya:
           Gangguan Fisik : meminum minuman beralkohol banyak, akan
menimbulkan kerusakan hati, jantung, pangkreas dan peradangan lambung,
otot syaraf, mengganggu metabolisme tubuh, impoten serta gangguan seks
lainnya
           Gangguan Jiwa : dapat merusak secara permanen jaringan otak sehingga
menimbulkan gangguan daya ingatan, kemampuan penilaian, kemampuan
belajar dan gangguan jiwa tertentu.
           Gangguan Kamtibmas: perasaan seorang tersebut mudah tersinggung dan
perhatian terhadap lingkungan juga terganggu, menekan pusat pengendalian
diri sehingga yang bersangkutan menjadi berani dan agresif dan bila tidak
terkontrol akan menimbulkan tindakan-tindakan yang melanggar norma-
norma dan sikap moral yang lebih parah lagi akan dapat menimbulkan
tindakan pidana atau kriminal.
2.        Bagi orang tua dan keluarga:
           Menimbulkan bebadn mental, emosional, dna sosial yang sangat berat
           Menimbulkan beban biaya yang sangat tinggi yang dapat membuat
bangkrutnya keluarga.
           Menimbulkan beban penderitaan berkepanjangan dan hancurnya harapan
tentang masa depan anak.
3.        Bagi masyarkat dan bangsa:
           Menimbulkan beban ekonomi yang tinggi bgai program pencegahan,
penegeakan hukum dan perawatan serta pemulhan penderita ketergantungan
narkoba
           Menimbulkan gangguan terhadap ketertiban, ketentraman, dan keamanan
masyarakt.

7
           Menghancurkan kualitas dan daya saing bangsa serta membunuh masa depan
dan kejayaan bangsa.

2.3 Penanggulangan Minuman Keras


Minum minuman keras sudah selayaknya diberantas karena dampak
negatif yang dapat ditimbulkan selain kerena dalam ajaran agama tertentu
minumminumankeras adalah perbuatan yang dilarang. Cara yang paling
tepat dalam memberantas suatu masalah adalah dengan cara mencari
sumber permasalahan tersebut. Sehingga apabila sumber permasalahan
tersebut terselesaikan maka masalah-masalah lain tidak akan timbul atau
muncul kemBalii.
Begitu pula dengan pemberantasan minum minuman keras di
Sidemen. Motif seseorang menjadi alcoholic tentu berbeda-beda, sehingga
untuk mencari tahu sumber permasalahnnya diperlukan suatu konseling.
Namun perkembangan konseling itusendiri benar- benar menganbil
keputusan untuk berhenti minum.
Salah satu faktor yang menghambat adalah kerena alkohol bersifat
aditif sehingga peminum yang berusaha untuk berhenti akan mengalami
sindrom putus obat yaitu keadaan yang sangat tidak menyanangkan dari
tubuh akubat kekurangan zat aditif.
Biasanya cairan infus, magnesium dan glukosa sering diberikan
untuk mencegah beberapa gejala putus obat dan untuk menghindari
dehidrasi atau bisa juga dengan pembarian benzodiazepin selama beberapa
hari untuk menenangkan dan membantu mencegah gejala putus obat.
Obat-obatan anti-psikosa umumnya diberikan untuk sejumlah kecil
pecandu dengan halusinasi alkoholik.
Setelah masalah medis darurat berhasil diatasi, program detoksikasi
dan rehabilitasi harus dimulai. Pada tahap pertama pengobatan, alkohol
sama sekali tidak digunakan. Kemudian seorang pecandu harus mengubah
perilakunya. Tanpa bantuan, sebagian besar pecandu akan kambuh dalam
beberapa hari atau beberapa minggu.

8
Seorang alcoholic dapat dikatakan sembuh dari pengaruh minuman
keras tidak hanya dilihat dari berhentinya ia minum minuman keras,
namun juga dari kesembuhan tubuhnya yang telah rusak akibat minum
minuman keras, caranya mengatasi tekanan hidup, serta cara mengatasi
rasa percaya diri dan rasa bersalah.
Di indonesia minum minuman kerasan sudah menjadi gaya hidup
yang tidak bisa ditinggalkan. sudah jelas, bahwa miras itu sangat
berbahasa. apalagi saat ini banyak sekali miras oplosan yang dicampur
dengan baygon , putas dan racun-racun yang lain. dengan adanya berita
miras oplosan seperti ini para pencandu miras tetap tidak takut dan pada
akhirnya mereka mati ditangan miras.
Fenomena itu sangat menyedihkan sekali. saya mempunyai beberapa
tips untuk mengatasi kecanduan dari miras. tips-nya sebagai berikut :
1.        Ingat bahwa miras itu berbahaya buat kesehatan.
2.        Konsultasi ke psikolog berobat kedokter.
3.        Untuk keluarga dari pecandu miras, ingatkan anggota keluarga yang
kecanduan miras. Dan jangan menekan orang tersebut ( contohnya menekan :
kamu sih seperti itu dll ).
4.        Pergi ketempat-tempat pengajian.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa minuman keras dan minuman
keras oplosan sangat berbahaya bagi para pemakainya dan lingkungannya.
Minuman ini dapat memabukan. Bahan-bahan yang terkandung dalam
minuman keras dan minuman keras oplosan secara berlebihan dapat
menimbulkan kerusakan hati, jantung, pangkreas dan peradangan lambung,
otot syaraf, mengganggu metabolisme tubuh, impoten serta gangguan seks
lainnya dan yang paling sering terjadi adalah menyebabkan kematian.

3.2 Saran
Minum minuman keras karena dampak negatif yang ditimbulkannya,
baik itu kemiskinan, kebodohan dan penyakit yang ditimbulkan. Sayangi
tubuh Anda dengan menjaganya dari pengaruh negatif zat-zat aditif.

10
DAFTAR PUSTAKA

Adiwisastra, A . 1987 . Keracunan, Sumber, Bahaya serta Penanggulangannya.


Bandung : Penerbit Angkasa.

Admin. 2014. Makalah Miras Oplosan (online) (http://tugasfiles.blogspot.


co.id/2014/02/makalah-miras-oplosan.html, diakses 11 Desember
2015)

11

Anda mungkin juga menyukai