Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

PENDAHULUAN

 Topik: Minuman keras.


 Judul: Dampak penggunaan minuman keras pada kalangan pelajar di SMA pada bidang
prestasi siswa.

A. LATAR BELAKANG.

Penggunaan minuman keras dikalangan remaja menunjukkan kenaikan. Banyak sekali faktor
yang menjadi pendorong remaja mengkonsumsi minuman keras faktor pendorong penggunaan
minuman keras pada remaja yang berusia 15-25 tahun, antara lain mulai dari coba coba , solidaritas
terhadap teman , sdan sebagai pencarian dentitas diri, ataupun sebagai bentuk pelarian diri dari
masalah yang di hadapi.

Selain itu kemudahan untuk mendapatkan minuman keras juga menjadi faktor yang meningkatkan
penggunaan miras pada kalangan remaja .miras bisa didapatkan mudah di tempat umum. Selain itu
ada faktor remaja merasa malu jika tidak minum minuman keras karena selalu di olok-olok teman-
temannya yang berperilaku kurang baik ( Dinkes Provinsi Jateng 2010).

Minuman beralkohol atau disingkat minol adalah minuman yang mengandung etanol. Etanol adalah
bahan psikoaktif dan konsumsinya menyebabkan penurunan kesadaran.(Ahira, 2010). Di samping itu
miras juga menimbulkan dampak negatif bagi pelajar misalnya, membuat prestasi siswa menurun,
dampak pada kesehatan menyebabkan komplikasi penyakit yang berujung pada kematian, gangguan
koordinasi (ketidakmampuan untuk berdiri karena gangguan koordinasi tubuh). Dampak
dilingkungan sosial yaitu meningkatkan kriminalitas, sulit untuk mengontrol emosi sehingga
dikhawatirkan akan melakukan tindakan yang dapat membahayakan orang lain dan penggunaan
minuman keras merupakan tindakan yang melanggar nilai dan norma pada masyarakat Indonesia.

Prestasi siswa sangat dipengaruhi oleh belajar serta tinggi rendahnya nilai yang didicapai. Adapun
faktor yang mempengaruhi prestasi siswa yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern
meliputi intelegensi, minat, bakat, dan motivasi. Sedangkan faktor ekstern meliputi lingkungan
sekolah, lingkungan keluarga, dan lingkungan masyarakat. Jika remaja terlibat penggunaan minuman
keras maka akan berdampak pada prestasi siswa.

B. IDENTIFIKASI MASALAH.

1. Bagaimana peran sekolah dalam pemberantasan minuman keras.

2. Cara mengurangi minuman keras pada kalangan pelajar

3. Mengadakan sosialisasi tentang bahaya minuman keras.

C. PEMBATASAN MASALAH.

1. Penelitian ini hanya fokus pada masalah minuman keras pada kalangan pelajar.

2. Penelitian ini dilakukan hanya digunakan untuk mengurangi penggunaan minuman keras.

3. Penelitian ini khusus sosialisasi minuman keras.

D. RUMUSAN MASALAH.

1. Apa yang melatar belakangi penggunaan minuman keras pada pelajar?


2. Apa dampak minuman keras pada prestasi siswa?

3. Apakah peran sekolah untuk memberantas minuman keras?

4. bagaimanakah penyelesaian untuk siswa yang sudah kecanduan menggunakan Minuman keras

E. MANFAAT PENELITIAN.

1. Dengan diadakannya sosialisasi, maka pelajar dapat mengerti bahaya akan minuman keras
pada diri mereka dan memunculkan rasa hati hati dalam memilih pergaulan. Karena pada era
sekarang pergaulan juga menjadi salah satu faktor pendorong seseorang menggunakan minuman
keras.

2. Pelajar dapat mengetahui jenis jenis minuman keras dan waspada agar terhindar.

3. Dapat menambah wawasan.

BAB II

LANDASAN TEORI

A.LANDASAN TEORI.

1. Minuman keras.

Menurut Peraturan Presiden Nomor 74 Tahun 2013, Minuman Beralkohol adalah minuman yang
mengandung etil alkohol atau etanol (C2H5OH) yang diproses dari bahan hasil pertanian yang
mengandung karbohidrat dengan cara fermentasi dan destilasi atau fermentasi tanpa destilasi.

Minuman beralkohol atau disingkat minol adalah minuman yang mengandung etanol. Etanol
adalah bahan psikoaktif dan konsumsinya menyebabkan penurunan kesadaran.

Minuman keras menurut Islam adalah minuman yang mengandung alkohol dan memabukkan.
Minuman keras yang memabukkan ini membuat seseorang kehilangan kesadarannya jika dikonsumsi
berlebihan. Jika seseorang kehilangan kesadarannya, maka dapat membuat ibadah yang
dilakukannya tidak sah sebab sedang tidak dalam keadaan sadar.

Jenis minum keras dan kandungannya

Terbagi 3 golongan yaitu :

Golongan A berkadar alkohol 0,1% - 0,5% Contoh : Bir Bintang, Grand Sand

Golongan B berkadar alkohol 0,5% - 20% Contoh : Anggur, Malaga

Golongan C berkadar alkohol 20% - 50% Contoh : Brandy, Wisky, Jonovor

Pengaturan minuman beralkohol yang pada umunnya disebut

Sebagai minuman keras, terdapat dalam peraturan mentri kesehatan

Tentang minuman keras Nomor 86/Men/Kes/Per/IV/77. Di dalam

Peraturan tersebut, minuman keras digolongkan sebagai berikut:

Golongan A : Kadar Etanol 1-5%


Golongan B : Kadar etanol 5-20%

Golongan C : Kadar etanol 20-55%

Di bawah ini contoh-contoh minuman keras dengan kadar

Kandungannya.

Bir : mengandung 2-6%

Anggur : mengandung 10-15%

Brandy (Bredewijn) : mengandung 45%

Rum : mengandung 50-60 %

Likeur : mengandung 35- 40 % (20)

2. Pelajar.

Menurut Sudirman (2003) pengertian siswa adalah orang yang datang ke sekolah untuk
memperoleh atau mempelajari beberapa tipe pendidikan. Pada masa ini siswa mengalami berbagai
perubahan, baik fisik maupun psikis. Selain itu juga berubah secara kognitif dan mulai mampu
berpikir abstrak seperti orang dewasa.

Menurut Sarwono (2007) siswa merupakan orang yang secara resmi terdaftar untuk mengikuti
pelajaran didunia pendidikan. Mengacu dari beberapa istilah siswa, siswa diartikan sebagai orang
yang berada dalam taraf pendidikan, yang dalam beberapa literatur murid juga disebut sebagai anak
didik.

Siswa adalah organism yang unik yang berkembang sesuai dengan tahap perkembanganya.
Perkembangan anak adalah perkembangan seluruh aspek kepribadianya, akan tetapi tempo dan
irama perkembangan masing-masing anak pada setiap aspek tidak selalu sama. Hal yang sama siswa
juga dapat dikatakan sebagai sekelompok orang dengan usia tertentu yang belajar baik secara
kelompok atau perorangan. Siswa juga dapat dikatan sebagai murid atau pelajar, ketika berbicara
siswa maka fikiran kita akan tertuju kepada lingkungan sekolah, baik sekolah dasar maupun
menengah (Jawa pos, 1949).

3. prestasi siswa

Prestasi Belajar dari siswa adalah hasil yang telah dicapai oleh siswa yang didapat dari proses
pembelajaran.

Prestasi Belajar adalah hasil pencapaian maksimal menurut kemampuan anak pada waktu tertentu
terhadap sesuatu yang dikerjakan, dipelajari, difahami dan diterapkan.

Prestasi Belajar Siswa adalah hasil yang dicapai seseorang dalam pengusasaan pengetahuan dan
keterampilan yang dikembangkan dalam pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan tes angka nilai yang
diberikan oleh guru ( Asmara. 2009 : 11).

B. HASIL PENELITIAN YANG RELAVAN.

Ismawan Tahun 2011 yang berjudul Dampak Minuman keras terhadap Perkembangan kecerdasan
emosional pada anak remaja di SMA Waengputtang kecematan poleang selatan kabupaten
Bombana, dari hasil Penelitian disebutkan sebagai berikut: Perilaku siswa yang senantiasa
mengkomsumsi minuman keras cenderung Memiliki perilaku yang negatif seperi mudah marah,
tindakan emosional yang Kurang terkontrol, rentan tidak masuk sekolah dan bahkan sering
melakukan Tindakan kriminal baik di sekolah dan juga dilingkungan masyarakat, dari hal Tersebut
maka peranan orang tua dapat melakukan kontrol secara kontinu, Memberikan bimbingan dan
pemahaman tentang nilai-nilai pendidikan agama Serta menjadikan teladan bagi anaknya.

Anda mungkin juga menyukai