Anda di halaman 1dari 6

BAHAYA PENGARUH PENGGUNAAN MINUMAN

KERAS PADA KALANGAN MAHASISWA

Luis Febrianto
NIM. 111231023
Abstrak
Minuman keras adalah minuman yang mengandung zat etanol. Etanol sendiri merupakan zat atau
bahan yang bila dikonsumsi akan mengurangi kesadaran konsumennya (mabuk). Minuman keras
dapat merusak proses berpikir dan membuat seseorang tidak sadarkan diri atau bertindak sesuai
kemauannya.
Anggapan bahwa banyak remaja yang meminum minuman keras rasa percaya diri mereka
meningkat dari penakut menjadi pemberani dan segala permasalahan dapat teratasi dengan
minuman keras.
Peluang mendapatkan minuman keras sangat mudah terutama di desa Kali. Penjual tidak
memiliki izin resmi untuk menjual minuman keras. Karena sebagian besar minuman keras di
desa Kali diproduksi oleh masyarakat setempat.
Faktor dominan yang menjadi penyebab perilaku melaut remaja adalah pertama faktor individu,
rasa ingin tahu setiap individu khususnya bagi remaja yang mana salah satu penyebabnya adalah
pertama-tama ingin mencoba dan hal-hal baru yang kemudian menjadi penyebab mengkonsumsi
minuman keras. Rasa penasaran terhadap minuman keras yang mereka anggap sebagai sesuatu
yang baru lalu mencobanya, ingin mengetahui hal tersebut karena akhirnya menjadi ketagihan.
Abstract
Liquor is a drink containing a substance ethanol. Ethanol himself is the substances or ingredients
that when consumed would reduce the awareness of it has its consumers (drunk). Liquor may
destroy the thought processes and make somebody unconscious or acting according to volition.
The assumption that many teenagers with the drink liquor their confidence increased from a
timid to be brave and all problems can be handled with drink of liquor.
The opportunity to get liquor very easy especially in desa Kali. The seller does not have formal
permission to sell liquor. Because most liquor in desa Kali produced by local people.
The dominant factor that causes behavior wassail the youth is the first individual factors,
curiosity every individual, especially for teenagers by which either are first of all is want to try
and new things and then into the causes of consume liquor. Curiosity toward liquor who they
regard as something new and then try it, want to know that that is due to finally become hooked.

Pendahuluan
Modernisasi yang dikatakan sebagai tonggak awal kemajuan zaman telah memberi pengaruh dan
dampak kemanusiaan yang luar biasa pada abad kedua puluh ini. Modernisasi yang membawa
dampak perubahan fisik mental dalam berbagai bidang dan nilai kehidupan, yang tentunya akan
memberi konsekuensi dan pengaruh bagi manusia sebagai komponen dalam kehidupan. Pada
dasarnya modernisasi merupakan kemajuan teknologi yang mengakibatkan perubahan cukup
kompleks, bahwasanya kemajuan ilmu pengetahuan teknologi dan modernisasi merupakan faktor
sosial ekonomi baru yang juga akan memberikan dampak pengaruh dalam bidang kesehatan.
Faktor sosial ekonomi yangada di dalam masyarakat merupakan pemicu bagi individu untuk
memunculkan perilaku dan pengalamn yang tidak sehat diantaranya adalah ketidakstabilan
dalam rumah tangga, kekerasan anak, orang tua perokok, orang tua peminum, akses kesehatan
yang sulit, penyalahgunaan minuman keras dan narkoba oleh remaja. Salah satu dampak
modernisasi dari faktor sosial ekonomi baru baru ini cukup nyata di tengah masyarakat kita
adalah penyalahgunaan minuman keras pada kalangan remaja dan mahasiswa. Bila keadaan ini
dibiarkan maka bencana yang akan terjadi, remaja yang telah keracunan alkohol atau minuman
keras ini adalah remaja yang tidak efektif bagi kehidupan sosialnya.
Hasil dan Pembahasan
Minuman keras memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan masyarakat, mencakup aspek
fisik, mental, serta sosial dan ekonomi. Konsumsi berlebihan minuman keras dapat menyebabkan
peningkatan angka kematian. Selain kematian langsung akibat keracunan alkohol, dampak tidak
langsung seperti kecelakaan dan perilaku berisiko yang diinduksi oleh alkohol juga berkontribusi
pada angka kematian yang tinggi dalam masyarakat. Penyakit hati alkoholik, seperti sirosis hati,
merupakan dampak kesehatan utama dari konsumsi alkohol yang berlebihan. Selain itu,
gangguan mental seperti depresi dan kecanduan alkohol juga menjadi masalah serius yang dapat
merugikan kesehatan mental masyarakat. Konsumsi minuman keras seringkali terkait dengan
peningkatan tingkat kriminalitas dan kecelakaan. Hubungan antara alkohol dan perilaku kriminal
telah terbukti, baik dalam bentuk kekerasan fisik maupun tindakan kriminal lainnya. Selain itu,
pengemudi yang mengonsumsi alkohol dapat menjadi penyebab kecelakaan lalu lintas yang
serius.

Dampak Peningkatan Tingkat Kriminalitas dan Kecelakaan


Konsumsi minuman keras tidak hanya mengancam kesehatan individu tetapi juga memberikan
dampak yang merugikan pada tingkat kriminalitas dan kecelakaan di masyarakat. Perlu dipahami
bahwa hubungan antara alkohol dan perilaku kriminal, serta kecelakaan lalu lintas, membentuk
aspek serius dari beban kesehatan masyarakat.

1. Kriminalitas Terkait Alkohol


- Alkohol dapat mengubah perilaku seseorang dan mengurangi kontrol diri, meningkatkan
kemungkinan terlibat dalam tindakan kriminal. Kondisi ini diperparah oleh fakta bahwa alkohol
dapat memicu konflik interpersonal, seringkali mengarah pada kekerasan dalam rumah tangga,
pelecehan seksual, dan tindak kriminal lainnya.
- Studi empiris menunjukkan bahwa pada malam-malam dengan tingkat konsumsi alkohol
yang tinggi, terdapat peningkatan signifikan dalam insiden kejahatan, termasuk perampokan dan
tindak kekerasan.

2. Kecelakaan Terkait Alkohol


- Pengemudi yang mengonsumsi alkohol mengalami gangguan kognitif yang serius, seperti
penurunan waktu reaksi dan kesulitan mempertahankan keseimbangan. Dampak ini
meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas.
- Meskipun banyak negara telah memberlakukan undang-undang dan sanksi terkait mengemudi
di bawah pengaruh alkohol, kecelakaan yang disebabkan oleh pengemudi yang mabuk masih
menjadi masalah serius. Kejadian ini tidak hanya menyebabkan kerugian nyawa, tetapi juga
menyisakan dampak traumatis bagi keluarga korban dan masyarakat pada umumnya.

Dampak Sosial dan Ekonomi


Konsumsi minuman keras juga memberikan dampak sosial dan ekonomi yang signifikan di
masyarakat.
1. Hubungan Interpersonal
- Konsumsi berlebihan minuman keras dapat merusak hubungan interpersonal, baik dalam
lingkup keluarga maupun komunitas. Kekerasan dalam rumah tangga dan konflik interpersonal
seringkali terkait dengan penggunaan alkohol yang berlebihan, menciptakan lingkungan yang
tidak aman dan tidak stabil.
- Pemberdayaan masyarakat melalui edukasi dan dukungan sosial dapat membantu mengurangi
dampak negatif ini dan membangun lingkungan yang lebih sehat secara sosial.

2. Beban Ekonomi
- Biaya terkait dengan dampak kesehatan akibat konsumsi minuman keras, seperti perawatan
medis dan rehabilitasi, memberikan beban ekonomi yang besar pada sistem kesehatan dan
masyarakat secara keseluruhan.
- Produktivitas yang menurun akibat absensi kerja dan kinerja yang buruk juga menyebabkan
kerugian ekonomi yang dapat dihindari. Upaya untuk memitigasi dampak ekonomi ini termasuk
investasi dalam program pencegahan dan rehabilitasi.

Permasalahan yang dihadapi oleh remaja semakin kompleks dan mengundang keprihatinan,
terutama di era globalisasi saat ini. Akses mudah terhadap berbagai informasi melalui internet,
bahkan yang seharusnya ditujukan untuk kalangan dewasa, sering menjadi pemicu perilaku
negatif pada remaja. Berbagai gejala yang mencirikan perilaku remaja belakangan ini semakin
tampak mencolok di tengah masyarakat. Remaja, dengan beragam sifat dan sistem nilai,
terkadang menunjukkan perilaku yang tidak selaras dengan norma masyarakat. Perhatian
terbesar saat ini, yang menjadi fokus perhatian banyak kalangan, adalah terkait dengan
penyalahgunaan minuman keras.

Kasus penyalahgunaan minuman keras saat ini sangat memprihatinkan. Banyak remaja di bawah
umur terlibat dalam penggunaan minuman beralkohol. Sebagian besar dari mereka terpengaruh
oleh pergaulan dan teman sebaya yang sering mengonsumsi minuman keras. Mereka mungkin
merasa bahwa dengan menggunakan minuman keras, mereka dapat sedikit meredakan beban
pikiran.

Berbagai perilaku menyimpang dari norma moral yang ditunjukkan oleh remaja seringkali
menimbulkan kekhawatiran dan permasalahan bagi orang lain. Pergaulan negatif remaja,
terutama yang melibatkan konsumsi minuman keras secara berlebihan, berpotensi menimbulkan
keresahan sosial. Perilaku semacam ini membawa risiko dan dampak negatif yang signifikan,
baik terhadap kesehatan remaja itu sendiri maupun lingkungan sekitarnya, terutama di daerah
perkotaan. Dampak ini seringkali mengakibatkan pengucilan sosial terhadap para remaja dan
membuat mereka mendapat reputasi buruk di masyarakat. Minuman keras memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap kehidupan seseorang, terutama ketika seseorang sudah terlibat di
dalamnya. Oleh karena itu, diperlukan upaya serius untuk mengatasi dan mencegah
penyalahgunaan minuman keras di kalangan remaja, termasuk pendekatan pendidikan,
pengawasan lingkungan, dan peran aktif masyarakat dalam membentuk lingkungan yang lebih
sehat serta mendukung perkembangan positif remaja.

Kesimpulan
Permasalahan perilaku remaja, terutama terkait dengan penyalahgunaan minuman keras,
merupakan tantangan serius yang memprihatinkan dalam masyarakat modern. Era globalisasi
dan akses mudah terhadap informasi, termasuk yang seharusnya ditujukan untuk dewasa, melalui
internet telah memberikan dampak signifikan terhadap perilaku remaja. Beberapa gejala
menyimpang dan perilaku negatif semakin tampak menonjol. Penyalahgunaan minuman keras,
khususnya oleh remaja di bawah umur, menjadi fokus utama perhatian. Faktor lingkungan,
pergaulan, dan persepsi bahwa minuman keras dapat meredakan masalah menjadi pendorong
utama perilaku ini. Kekhawatiran terhadap dampak kesehatan dan dampak sosial dari konsumsi
minuman keras oleh remaja menjadi perhatian utama di berbagai kalangan.

Pergaulan negatif, terutama yang melibatkan mabuk-mabukan, dapat menyebabkan


ketidakmoralan dan perilaku menyimpang dari norma sosial. Dampaknya tidak hanya dirasakan
oleh individu remaja itu sendiri, tetapi juga oleh masyarakat di sekitarnya. Terutama di daerah
perkotaan, dampak sosial dari penyalahgunaan minuman keras dapat menciptakan
ketidakharmonisan dalam masyarakat, mengisolasi remaja, dan memberikan reputasi buruk.
Untuk mengatasi permasalahan ini, perlu adanya upaya kolaboratif dari berbagai pihak, termasuk
pemerintah, lembaga pendidikan, keluarga, dan masyarakat. Pendidikan dan penyuluhan yang
intensif tentang bahaya minuman keras, pembentukan lingkungan yang mendukung, dan
implementasi kebijakan yang ketat dapat membantu mengubah perilaku remaja. Selain itu, perlu
juga perhatian khusus terhadap faktor-faktor lingkungan dan pergaulan yang memicu perilaku
negatif. Dengan adanya langkah-langkah pencegahan yang komprehensif, diharapkan
masyarakat dapat mengatasi permasalahan penyalahgunaan minuman keras oleh remaja dan
menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan positif bagi perkembangan mereka.
Daftar Pusaka
1. Siwu, A. D. (1998). "Cap Tikus sebagai Minuman Khas Orang Minahasa." Fakultas Teologi
Universitas Kristen Tomohon.
2. Anonimity A. "Psikologi Remaja." http://duniapsikologi.dagdigdug.com/category/psikologi-
remaja/. Diakses 24 Mei 2009.
3. Anonimity B. "Minuman Keras dan Narkoba." http://info-g-excess.com/id/online/minuman-
keras-narkoba.info. Diakses 24 Mei 2009.
4. Basman, S. H. (2004). "Gangguan Orang Mabuk dan Upaya Penanggulangannya." Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.
5. Diknas. "Kamus Besar Bahasa Indonesia." http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php.
Diakses 26 Mei 2009.
6. Erasco, Gunarsa, Y. (1995). "Psikologi Anak Remaja dan Keluarga." Bandung.
7. Haditono, S. R. (2004). "Psikologi Perkembangan." Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta.
8. Kartono, Kartini, dan Darajat, Zakiah dalam Rahayu, Uni (2002). "Faktor-faktor Penyebab
Tindakan Kenakalan Remaja di Desa Karang Sari Kecamatan Karangmoncol Kabupaten
Purbalingga." Universitas Indonesia Press.
9. Lexy. L. J. Moleong (1996). "Metodologi Penelitian Kualitatif." Penerbit Remaja Rosdakarya
Bandung.
10. Miles, A., dan N. Huberman (2001). "Metode Penelitian Kualitatif." PT. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
11. Sudrajat, A. (2008). "Problema Masa Remaja."
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/31//problema-masa-remaja-2/. Diakses 22 Mei
2009.
12. Ulfah, D. M. (2005). "Skripsi Tentang Faktor-Faktor Penggunaan Minuman Keras Di
Kalangan Remaja Di Desa Losari Kecamatan Rembang Kabupaten Purbalingga."
http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/wrdpdfe/index/assoc/HASH01bd/17e47c4a.dir/doc.pdf.
Diakses 24 Mei 2009.
13. Yusuf, S. (2007). "Psikologi Perkembangan Anak & Remaja." PT Remaja Rosdakarya,
Bandung.
14. Zulvikar (2008). "Minuman-Minuman Keras."
http://zulv1ck4r.wordpress.com/2008/12/30/minum-minuman-keras/. Diakses 24 Mei 2009.

Anda mungkin juga menyukai