Anda di halaman 1dari 12

BAHAYA MINUMAN KERAS BAGI KALANGAN

REMAJA

Falaria kolo

Kolofalaria@gmail.com

Abstrak :

Minum minuman keras sebagai perilaku menyimpang remaja merupakan gambaran kepribadian
remaja yang memiliki berbagai permasalahan. Banyak factor penyebab penggunaan minuman keras di
kalangan remaja. Adanya berbagai tahap-tahap remaja menjadi ketergantungan alcohol. Minuman
keras juga akan memberikan dampak buruk pada psikologi remaja. Dapat dilakukan upaya dalam
pencegahan terhadap bahaya minuman keras pada remaja. Pencegahan penggunaan minum minuman
keras diperlukan peran dari berbagai pihak peran orang tua, lembaga pendidikan, masyarakat, dan
pihak berwajib sangat dibutuhkan kerja samanya.

Kata kunci : Psikologi remaja, menyebabkan penggunaan minuman keras,


ketergantungan alcohol, dampak psikolgi penggunaan minuman keras, upaya
pencegahan

Banyak permasalahan yang terjadi pada masa remaja, salah satunya


penggunaan minuman keras di kalangan remaja. Kebiasaan minum minuman keras
di kalangan remaja merupakan fenomena yang sering terjadi di Indonesia. Remaja
merupakan masa transisi atau peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa
(Willis Sofyan,2005:43).
Berbagai karakteristik remaja dan permasalahannya dapat memicu banyak
remaja dalam penggunaan minuman keras. Banyak factor yang menyebabkan
mereka sering menghabiskan waktu luangnya dengan minum minuman keras.

Faktor-faktor seprti ketidak stabilan dalam kehidupan social, krisis ekonomi,


perceraian orang tua, sikap, dan perlakuan orang tua dapat mempengaruhi psikologi
pada remaja.

Permasalahan dan krisis yang terjadi pada masa remaja ini menjadikan banyak
ahli dalam bidang psikologi perkembangan yang menyebutnya sebagai masa krisis.
Banyak teori-teori psikologi yang menggali lebih dalam pemecahan terhadap
permasalahan remaja sesuai psikologi remaja. Seluruh masa depan individu sangat
tergantung pada penyelesaian krisis pada masa ini.

Semakin banyaknya remaja yang meminum minuman keras apabila dibiarkan


tentunya akan menghambat kepribadian seseorang dan yang lebih jauh lagi
menghambat perkembangan bangsa Indonesia. Penyalagunaan minuman keras saat
ini merupakan permasalahan yang cukup berkembang di dunia remaja dan
menunjukan kecenderungan yang meningkat dari tahun ke tahun, yang akibatnya
dirasakan dalam bentuk kenakalan-kenakalan, perkelahian, munculnya geng-geng
remaja, perbuatan asusila, dan maraknya premanisme pada kalangan remaja.
Kalangan remaja merupakan generasi penerus bangsa dan aset bangsa yang akan
melanjutkan dan mengisi pembangunan bangsa Indonesia.

Minum minuman keras sebagai perilaku menyimpang merupakan gambaran dari


kepribadian remaja yang memiliki berbagai permasalahan. Minum minuman keras
juga akan memberi dampak buruk pada psikologi remaja.
Berbagai dampak buruk dalam penggunaan minuman keras dan pentingnya
perkembangan pada masa remaja, sehingga sangat perlu diketahui penyebab dan
pemecahan masalah dalam penggunaan minuman keras di kalangan remaja.

Faktor-Faktor Penyebab Penggunaan Minuman Keras Pada Remaja.

 Pengertian Remaja
Remaja merupakan masa transisi atau peralihan dari masa anak-
anak ke masa dewasa. Remaja bukan anak-anak lagi, akan tetapi belum
mampu memegang tanggung jawab seperti orang dewasa. Karena itu pada
masa remaja ini terdapat kegoncangan pada individu remaja. Tingkah
laku remaaja labil dan tidak mampu menyesuaikan diri secara baik
terhadap lingkungannya (Willis Sofyan,2005:43).

 Pengertian Minuman Keras


Minuman keras memang identic dengan minuman yang
mengandung alcohol. Alkohol merupakan senyawa yang berbahaya bagi
tubuh manusia jika dikonsumsi. Jadi, dengan kata lain minuman keras
adalah alcohol. Minuman keras juga mengandung zat etanol, zat psikoaktif
yang menyebabkan hilangnya kesadaran seseorang. Minuman beralkohol
juga termasuk dalam minuman yang mengandung zat narkotika, tidak
peduli berapapun kandungan alcohol didalamnya.
Faktor Faktor yang Menyebabkan Remaja Menggunakan Minuman Keras

Remaja sangat mudah untuk terjerumus dalam penggunaan minuman keras.


Faktor-faktor yang menyebabkan remaja menggunakan minuman keras pada
umumnya, yaitu factor ingin menyelesaikan masalah dan faktor lingkungannya :

Faktor Ingin Menyelesaikan Masalah

Remaja sebagai manusia akan mempunyai berbagai kebutuhan yang akan


menuntut untuk dipenuhi. Kebutuhan-kebutuhan remaja amat menentukan terhadap
motif yang melatar belakangi tingkah laku remaja (Willis Sofyan,2005:43-44).

Jika kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi remaja tersebut tidak dapat


tercapai maka akan memunculkan berbagai problem pada remaja dan akan memicu
perilaku-perilaku menyimpang,salah satunya perilaku minum minuman.

Problem yang dialami remaja ini merupakan salah satu factor penyebab remaja
menggunakan minuman keras. Problem remaja, seperti problem di dalam
keluarga,problem di sekolah problem penyesuaian diri di masyarakat,problem
ekonomi,problem pendidikan, problem mengisi waktu luang, dan problem agama
yang sangat berperan dalam penggunaan minuman keras pada remaja.

Para remaja disini menganggap bahwa minuman keras bukan suatu hal yang
merugikan dan terlihat dari gejala untuk meniru budaya bangsa.Negara-negara barat
yang sudah menjadikan minuman keras sebagai minuman budaya, artinya setiap
orang dewasa boleh meminumnya,
misalnya di pesta dan terutama jika mengalami masalah pribadi yang sedang
dialaminya maka mereka lari kepada minuman keras (Willis Sofyan,2005:158).

Hal itu adalah hasil tontonan di tv dimana jika orang barat mengalami masalah
pribadi maka lari ke minuman keras, dengan banyak minuman lalu mereka mabuk,
maka kesusahannya akan hilang untuk sementara dan akibatnya menjadi kecanduan
alcohol (Willis Sofyan,2005:159).

Faktor Lingkungannya

Motif ingin tahu, bahwa remaja selalu mempunyai sifat selalu ingin tahu segala
sesuatu yang belum atau kurang diketahui dampak negatifnya. Misalnya saja ingin
tahu bagaimanakah rasanya minuman keras. Remaja yang awalnya mencoba coba
kemudian menjadi kebiasaan. Adanya ajakan atau tawaran dari teman serta
banyaknya film dan sarana hiburan yang memberikan contoh model pergaulan
modern.

Kesempatan, karena kesibukan orang tua maupun keluarga dan kegiatannya


masing-masing, yaitu kurangnya perhatian dari keluarga atau kurangnya kasih
sayang dari orang tua sehingga membuat mental seorang anak menjadi frustasi dan
susah diatur. Kurang kasih sayang dan sebaigainya maka dalam kesempatan
tersebut kalangan remaja berupaya mencari pelarian dengan cara minum minuman
keras. Sarana dan prasarana, sebagai ungkapan rasa kasih sayang terhadap anak-
anaknya terkadang orang tua memberikan fasilitas dan uang yang berlebihan.
Namun hal tersebut disalahgunakan untuk memuaskan segala keinginan dirinya
antara lain berawal dari minum minuman keras Apabila remaja telah menjadi
terbiasa minum minuman keras dan karena mudah mendapatkannya maka remaja
akan memakainya sendiri sehingga tanpa disadari lama kelamaan akan
ketagihan.Penggunaan minuman keras dikalangan remaja umumnya karena
minuman keras tersebut menjanjikan sesuatu yang menjadi rasa kenikmatan,
kenyamanan, kesenangan dan ketenangan. Walaupun hal itu dirasakan secara semu.

Tahap-Tahap Perkembangan Remaja Menjadi Ketergantungan


Alcohol

Minum alcohol digunakan untuk melarikan diri dari kenyataan atau masalah
yang dialaminya. Alkohol digunakan remaja untuk membantu melarikan diri dari
tekanan, ketakutan dan kekwat

Tahap pertama, remaja minum minuman keras atau minum minuman beralkohol
sebagai pelarian. Remaja yang sudah menghadapi tahap awal kecanduan alcohol
telah terbiasa terhadap minum minuman beralkohol, dan mungkin tidak muncul
mabuk. Remaja yang sudah mengalami kecanduan alcohol pada tahap yang sangat
awal biasanya menunjukan dengan sangat suka meneguk minuman alcohol,
menyelinapkan minuman alcohol, dan penolakan untuk mendiskusikan minuman
alcohol.

Tahap kedua, minum minuman alcohol menjadi suatu kebutuhan. Remaja akan
didorong untuk minum oleh keinginan batin yang tak tertahankan. Pada tahap ini
remaja pecandu mungkin memiliki perasaan untuk tidak ingin minum alcohol,
tetapi dia akan selalu minum kembali.
Remaja akan berpikir minum minuman beralkohol supaya mengurangi
masalahnya. Keinginan yang kuat untuk minum mulai membuat remaja tergantung
pada alcohol. Pada tahap ini remaja mungkin akan menampilkan perilaku yang
agresif.

Tahap ketiga, minum tanpa kendali. Pada kedua tahap di awal, walaupun sering
minum tetapi masih dapat memperthankan control, namun pada tahap ketiga ini
pecandu tidak lagi mempunyai kuasa atas kebutuhan alcohol.Tahap ini merupakan
tahap yang paling mudah dikenali oleh teman ataupun keluarga. Semua kegiatannya
mulai terbengkalai dan mulai bermasalah dengan hukum.

Tahap keempat, minum karena ketergantungan. Hari-harinya selalu dimulai


dengan minum minuman alcohol dan menunjukan sikap agresif. Tanda-tanda fisik
mulai terlihat pada tahap ini, seperti kerusakan otak, penilaian yang rendah,
kehilangan memori dan gangguan konsentrasi. Remaja yang dalam tahap ini
memiliki resiko yang sangat tinggi untuk penyakit hati, jantung, kanker mulut atau
kerongkongan yang sangat berpengaruh pada perkembangannya dan prestasi
akademiknya.

Dampak Psikologi Penggunaan Minum Minuman Keras

Dampak psikologi mengkonsumsi minum minuman keras diantaranya dengan


hilangnya kesadaran diri sehingga sulit mengendalikan pikiran, perasaan dan
tindakan. Juga timbulnya perilaku agresif,destruktif,rasa takut, apatis,dan tidak
bertanggung jawab, serta emosi yang tidak stabil,dan intelektual yang semakin hari
semakin berkurang.
Seseorang yang mengkonsumsi alcohol juga akan kehilangan kemampuan
mengambil keputusan. Selain itu, alcohol juga menimbulkan perilaku kurang
menghargai orang lain bahkan tidak hormat terhadap orang lain,serta hilangnya
kemampuan untuk membedakan hal yang baik dan buruk. Pikirannya juga tidak
bisa berjalan dengan baik dan cara bicaranya tidak jelas.

Dampak psikologis lainnya, para peminum alcohol juga akan kehilangan


kemampuan untuk membedakan alam yang nyata dan alam bawah sadar. Hal ini
disebabkan alcohol bersifat halusinogen. Alkohol juga mempengaruhi kewarasan
pikiran manusia. Saat dibawah pengaruh alcohol seseorang akan bertindak tanpa
akal sehat.

Banyak tindakan tidak baik seperti pemerkosaan terjadi saat berada dibawah
pengaruh alcohol. Selain itu hilangnya kewarasan ini membuat orang akan
bertindak bodoh, bahkan sampai menghabisi nyawanya sendiri. Dampak paling
merugikan bagi pengguna alcohol adalah kematian.

Dampaknya tak hanya untuk diri kita sendiri, tetapi juga orang lain. Bahkan
kejadian criminal yang terjadi seperti pembunuhan, pemerkosaan, perkelahian
terjadi saat berada dibawah pengaruh alcohol. Banyak kecelakaan mobil terjadi
karena pengendara berada dibawah pengaruh alcohol. Selain itu alcohol juga
membuat orang lain menjauhi kita.Di Negara-negara timur seperti Indonesia yang
pendidikan moralnya masih tinggi, masyarakat akan menghukum pengguna dengan
cara mengasingkannya dari kehidupanbermasyaraka.

Menkonsumssei jumlah kecil tampaknya tidak mempengaruhi kinerja mental,


tetapi minum dalam jumlah besar secara jarangpun dapat merusak pikiran-pikiran
abstrak di kemudian hari. Dengan kata lain, minum minuman keras dalam jumlah
besar di malam minggu lebih potensial mengakibatkan kerusak dibandingkan
minum sedikit setiap hari (carole wade & carol tavris:183).
Upaya Pencegahan Bahaya Minuman Keras Pada Remaja

Dalam mencegah penggunaan minum minuman keras pada remaja sangat


dibutuhkan peran dari berbagai pihak, dari peran orang tua, peran sekolah, peran
masyarakat, peran aparat penegak hukum.

Peran Orang Tua

Orang tua harus menciptakan kehidupan rumah tangga atau keluarga menjadi
kehidupan yang beragama sehingga menuntun anak menjadi anak yang bertakwa
dan bermoral. Orang tua juga harus dapat menciptakan keluarga yang harmonis
sehingga anak menjadi nyaman dan merasa senang di rumah.

Orang tua juga harus dapat memberikan kasih sayang secara wajar kepada anak,
tidak kurang atau lebih. Orang tua juga harus memberikan pwrhatian yang memadai
kepada anak. Memberikan pengawasan secara wajar terhadap pergaulan anak
remaja di lingkungan masyarakat.

Peran Sekolah

Peran sekolah tidak kalah pentingnya dengan upaya pencegahan di keluarga.


Hal ini disebabkan karena di sekolah merupakan tempat pendidikan yang kedua
setelah keluarga.
Guru sebagai pendidik hendaknya memehami aspek-aspek psikis murid
sehingga memudahkan guru dalam memberikan bantuan kepada murid-muridnya.
Sekolah harus mengitentifikan pelajaran agama atau acara keagamaan agar siswa
dapat memenuhi kebutuhan religinya.

Menginntesifikan bimbingan dan mengkonseling di sekolah. Konselor bisa


membantu siswa secara langsung maupun dengan berkolaborasi dengan orang tua
dan guru wali kelas.Guru harus memberikan tingkah laku yang baik dan bermoral
karena merupakan tokoh panutan dari siswa.

Peran Masyarakat

Masyarakat merupakan pendidikan ketiga setelah rumah dan sekolah.


Ketiga lingkungan ini haruslah mempunyai keselarasan agar dapat mengarahkan
anak menjadi anak yang memiliki moral, pengetahuan dan berbudi. Tokoh
masyarakat atau organisasi social sedapat mungkin merangkul pemuda remja
masuk kedalam organisasinya untuk diarahkan kegiatan-kegiatan posetif. Ajaklah
arah remaja atau pemuda untuk turut berperan serta dalam aksi-aksi social dalam
kemasyarakatan. Tingkatan kegiatan ceramah agama bagi remaja atau pemuda di
lingkungan.
Peran Aparat Penegak Hukum

Peran aparat hukum atau kepolisian secara berkesenambungan berkunjung ke


sekolah untuk memberikan penyuluhan, penerangan dan akibat penyalahgunaan
minuman keras dan narkoba. Mengadakan razai-razia ke tempat- tempat penjualan
miras untuk mengetahui apakah di dalam tas pelajar terdapat atau tidak.

Simpulan :

Penggunaan minum minuman keras pada remaja yang cenderung mengalami


peningkatan Masa remaja yang merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak
ke masa dewasa sangatlah penting untuk diperhatikan, masa depan individu sangat
tergantung pada penyelesaian krisis pada masa ini.

Penggunaan minum minuman keras yang cenderung memberikan dampak buruk


kepada remaja sangatlah perlu diberikan perhatian yang lebih dari berbagai pihak,
agar remaja dapat berkembang lebih optimal. Pencegahan penggunaan minum
minuman keras diperlukan peran dari berbagai pihak, peran orang tua, lembaga-
lembaga pendidikan, masyarakat, dan pihak yang berwajib sangat diperlukan kerja
samanya agar pencegahan yang dilakukan dapat terlaksana dengan maksimal.
DAFTAR PUSTAKA

Willis, Sofyan S.2005. Remaja dan Masalahnya. Bandung : ALFABETA

Wade, Carole. & Tavris, Carol. 2008. Psikologi (9 Ed). Erlangga

Anda mungkin juga menyukai