Anda di halaman 1dari 11

KELOMPOK

3
Teks Laporan Pengamatan

Disusun Oleh:

Heidy Desry Noviany


Puti Jeannisa Audy Kristi
Sabrina Sita Theodora Sembiring
Sarah Aulia
Thariq Shafwan Rasyando
KENAKALAN REMAJA

Kenakalan remaja (juvenile delinquency) adalah suatu


perbuatan yang melanggar norma, aturan, atau hukum
dalam masyarakat yang dilakukan pada usia remaja atau
transisi masa anak-anak ke dewasa. Kenakalan Remaja
merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang
disebabkan oleh suatu bentuk pengabaian sosial yang pada
akhirnya menyebabkan perilaku menyimpang. Kenakalan
remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari
norma-norma dalam masyarakat, pelanggaran status,
maupun pelanggaran terhadap hukum pidana.
Pelanggaran status seperti halnya kabur dari rumah, membolos sekolah, merokok,
minum minuman keras, balap liar, dan lain sebagainya. Pelanggaran status ini
biasanya tidak tercatat secara kuantitas karena bukan termasuk pelanggaran
hukum. Sedangkan yang disebut perilaku menyimpang terhadap norma antara lain
seks pranikah di kalangan remaja, aborsi, dan lain sebagainya. Menurut penelitian
yang dilakukan Balitbang Departemen Sosial (2002), Hamzah (2002, Prahesti
(2002), mengindikasikan bahwa kematangan emosi pada remaja yang masih labil
merupakan salah satu faktor terjadinya kenakalan remaja. Tidak matangnya emosi
seseorang ditandai dengan meledaknya emosi di hadapan orang lain, tidak dapat
melihat situasi dengan kritis, dan memiliki reaksi emosi yang tidak stabil dan
sebaliknya.
Jika kita menelusuri lebih dalam Mereka melakukan tindakan tersebut
mengenai kenakalan remaja, akan secara sengaja bahkan karena
ada banyak sekali jenisnya. Seperti ketidaksengajaan, dan bisa saja
tawuran, penyalahgunaan narkotika, disebabkan oleh pengaruh
minum minuman keras, melakukan lingkungan terdekatnya. Selain
tindakan kriminal, dan lain-lain. merokok, siswa-siswa tersebut
Seperti yang kita bisa lihat dalam meminum minuman keras sampai
video mengenai kenakalan remaja, mabuk. Minuman keras di Indonesia
mereka sedang melaksanakan memiliki regulasi yang jelas, sebagai
pembelajaran dikelas, namun ada salah satu pihak yang belum boleh
salah satu siswa yang membawa minum minuman keras, sebagian
rokok ke dalam tasnya. Dikalangan remaja ada saja yang merasa
remaja, merokok merupakan suatu penasaran untuk bisa mencicipi
kebiasaan yang sulit untuk minuman beralkohol sebelum
dihilangkan. waktunya.
Menurut Direktur Bina Kesehatan Anak
Kemenkes Republik Indonesia, dr.
Ellizabeth Jane Soepardi,
MPHP kenakalan anak-anak biasa makin
menjadi di kala mereka sudah
berada pada tahap pertumbuhan yakni
saat usia 14-19 tahun. Banyak alasan
seorang anak dapat terikut dengan
pergaulan kenakalan remaja. Lingkungan
pertemanan merupakan faktor utama
seorang remaja jatuh dalam kenakalan
remaja. Hal ini terjadi karena teman –
teman yang selalu berada disekitar remaja
dan memengaruhi pola pikir remaja untuk
mengikuti jalannya. Contohnya ketika
seorang teman mengajak untuk merokok,
seorang remaja akan merasa tidak enak
jika menolak dianggap tidak setia kawan.
Keluarga juga menjadi salah satu alasan remaja
terjerumus kedalam kenakalan remaja, keluarga yang
seharusnya mendukung dan manjadi pelindung anak
tanpa sadar malah memicu anak ke kekenakan remaja.
Selain itu, Banyak remaja terjerumus kenakalan
remaja berawal dari coba – coba. Tindakan coba –
coba ini bisa dipicu karena mengikut teman ataupun
inisiatif sendiri. Ini merupakan faktor yang lucu
namun keberadaanya memang terjadi karena berawal
dari coba – coba membimbing remaja untuk
menjadikannya suatu kebiasaan baru. Contoh dari
coba – coba tersebut adalah mencoba merokok
ternyata memberikan euforia sehingga berubah
menjadi kebiasaan baru, mencoba meminum alkohol,
pergi ke club, tawuran dan seks bebas.
Paksaan keadaan yang dialami remaja, juga sangat
berpengaruh besar. Paksaan keadaan yang
dimaksudkan adalah ketika seorang remaja tidak
enak hati menolak ajakan seorang teman untuk
melakukan kenakalan remaja, ingin terlihat keren
di hadapan orang lain dan kasus bully yang terjadi
pada remaja. Hal ini terjadi ketika keadaan remaja
yang merasa tertekan, bingung mengekspresikan
dirinya, tidak bisa meluapkan emosinya sehingga
menyalurkannya ketindakan kenakalan remaja.
Kenakalan remaja bisa terjadi karena adanya dampak dari pergaulan
bebas yang dialami oleh remaja tanggung. Masa depan yang suram
bisa terjadi akibat dari kenakalan remaja, seperti mabuk-mabukkan,
seks bebas, judi, tawuran, narkoba, dan lain-lain. Di dalam video ini,
terdapat dampak dari kenakalan remaja yang bisa merusak generasi
bangsa yaitu, berimbas pada diri sendiri, seperti yang terlihat dalam
video diketahui seorang remaja mengikuti temannya yang
mengajaknya untuk minum-minum alkohol yang dampaknya bisa
mengenai dirinya sendiri, remaja tersebut bisa merasakan sakit,
bersikap buruk, dan bahkan berujung dengan kematian.
Dari video tersebut dapat kita lihat bahwa pergaulan
memang dapat mempengaruhi perilaku dan tingkah
polah seseorang dalam berbuat. Dalam hal ini perilaku
tersebut dapat berujung pada kenakalan remaja.
Untuk itu sengat penting bagi kita untuk menghindari
kenakalan remaja. Berikut ini beberapa cara yang
dapat dilakukan, diantaranya yaitu; dengan
memperkuat ilmu agama (Imtaq-Iman dan Taqwa),
membentuk karakter yang positif, dikelilingi oleh
orang-orang yang positif dan suportif, menjaga dan
merawat hubungan baik dengan orang tua (agar kita
sebagai anak tidak luput dari pengawasan dan kontrol
mereka), meningkatkan serta memperluas ilmu
pengetahuan.
Manusia sejatinya merupakan makhluk sosial, dengan begitu
tidak akan lepas dari yang namanya pergaulan. Kita sebagai
individu tentu harus memilah dan memilih pergualan yang
mana yang dirasa dapat membuat kita menjadi seseorang
yang berguna, mampu menebar manfaat, serta lebih baik
setiap waktunya. Bukan malah sebaliknya, menjadi seseorang
yang bahkan kerap kali melakukan keburukan dan hal yang
sia-sia. Selama kita masih memiliki pilihan untuk berbuat baik
dan melakukan sesuatu lebih bermanfaat, mengapa tidak?
Terima Kasih
Ada pertanyaan?

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


including icons by Flaticon, infographics & images by Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai