Anda di halaman 1dari 8

Kenakalan Remaja dan

Cara Mencegahnya
Daffa Fauzan Putra
sayurlaut17@gmail.com

Abstrak
Kenakalan remaja adalah suatu fenomena sosial yang sering terjadi di berbagai
negara termasuk Indonesia. Tindakan kenakalan remaja dapat merusak norma-norma
sosial dan membawa dampak negatif pada diri remaja itu sendiri, keluarganya, dan
lingkungan sekitarnya. Faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya kenakalan remaja
dapat berasal dari buruknya pergaulan, kurangnya pengawasan dari orang tua,
pengaruh lingkungan yang buruk, dan ketidakstabilan emosi remaja yang pada akhirnya
memicu tindakan kenakalan. Untuk mencegah kenakalan remaja, perlu adanya upaya
serius dari berbagai pihak. Orang tua, sebagai pemegang peran utama dalam mendidik
anak, harus memberikan pengawasan yang lebih ketat dan memberikan kasih sayang
yang cukup pada anak-anaknya. Selain itu, sekolah harus memberikan pendidikan
moral dan karakter yang baik bagi siswanya sehingga mereka memahami dan
menghargai norma- norma sosial yang berlaku di masyarakat. Lembaga agama juga
dapat berperan serta dalam memberikan bimbingan dan pengajaran moral serta etika
yang baik kepada remaja. Kesimpulannya, masalah kenakalan remaja tidak bisa
dianggap remeh karena berdampak pada kehidupan sosial, moral dan akademis para
remaja. Oleh karena itu, perlu adanya usaha yang serius dari berbagai pihak untuk
mencegah tindakan kenakalan remaja. Anggota keluarga, para guru dan lembaga
sekolah, lembaga agama, serta pemerintah setempat perlu bekerjasama untuk
memberikan pengawasan, pembinaan, dan pendidikan pada para remaja agar mereka
dapat tumbuh sebagai orang yang baik dan bertanggungjawab di masa depan. Semua
upaya dan perhatian yang diberikan pada remaja ini tidak sepenuhnya dapat
menghilangkan kenakalan remaja, namun dapat meminimalkan dan menekan angka
tindakan kenakalan remaja.

Kata Kunci: Kenakalan, Remaja, Mencegah

1. Pendahuluan
Kenakalan remaja menjadi salah satu masalah yang sering dialami oleh sebagian
besar orang tua, guru, atau bahkan masyarakat. Bagaimana tidak, kenakalan remaja memang
menjadi salah satu penyebab berbagai jenis masalah yang lebih besar, seperti kecelakaan,
tindakan kriminal, penyalahgunaan narkoba dan alkohol, dan banyak masalah lainnya.
Meskipun demikian, masih banyak orang yang belum sepenuhnya memahami apa sebenarnya
yang dimaksud dengan kenakalan remaja.

Kenakalan remaja dapat diartikan sebagai perilaku yang melanggar norma-norma dan
aturan yang berlaku dalam masyarakat. Kenakalan remaja mencakup berbagai jenis perilaku,
seperti bullying, vandalisme, pergaulan bebas, narkoba, alkohol dan tindakan kriminal
lainnya. Kenakalan remaja ini umumnya terjadi pada anak yang usianya antara 10 hingga 21
tahun. Perilaku tidak sesuai dengan norma-norma itu tidak hanya merugikan diri sendiri,
tetapi juga
merugikan orang lain dan bahkan mungkin dapat membawa dampak yang sangat besar pada
masa depan anak itu sendiri.

Kenakalan remaja adalah suatu masalah yang kompleks dan harus diatasi secara
komprehensif. Melalui upaya sejak dini, kenakalan remaja dapat dicegah dan dihindari.
Namun bagaimana menjalankan tugas yang besar ini? Mungkin banyak orang tua atau guru
yang bingung bagaimana cara menghadapi kenakalan remaja dan bagaimana mencegahnya.

Melihat pentingnya upaya pencegahan kenakalan remaja ini, maka dalam artikel ini
akan membahas tentang kenakalan remaja serta cara-cara untuk mencegahnya. Dalam
beberapa hal, kenakalan remaja dapat diatasi dengan berbagai cara dan usaha pencegahan
dapat dilakukan dengan cara yang sederhana namun efektif. Beberapa upaya pencegahan
kenakalan yang direkomendasikan dapat dilakukan antara lain dengan memperhatikan pola
asuh dan memberikan pemahaman moral yang baik, melakukan edukasi mengenai kenakalan
remaja dan akibat negatifnya, mengembangkan potensi anak melalui kegiatan positif,
memperkuat akses anak terhadap informasi yang positif dan mendukung perkembangan anak
yang sehat. Tidak sedikit orang yang mampu melihat bahwa setiap orang tua dan masyarakat
berperan penting dalam pencegahan kenakalan remaja. Sehingga peran utama orang tua dan
lingkungan sangat penting untuk memastikan remaja tidak terjerumus melakukan kenakalan.

Selama beberapa tahun terakhir, telah terjadi peningkatan jumlah kasus kenakalan
remaja yang sangat signifikan. Fenomena ini terjadi di seluruh dunia, tidak terkesan oleh
kelas atau jenis kelamin, mengenai anak pribumi maupun non pribumi, pada usia yang lebih
dini hari demi hari, dan polemik memanjang ini dianggap sangat mengkhawatirkan. Dengan
demikian, langkah-langkah yang tegas dan terencana harus diterapkan dalam upaya untuk
mencegah dan mengatasi kenakalan remaja.

Dapat disimpulkan bahwa kenakalan remaja merupakan masalah yang kompleks dan
seringkali menjadi masalah bagi banyak orang. Namun demikian, permasalahan ini tidaklah
putus asa. Setiap orang tua, guru, dan masyarakat dapat melakukan upaya pencegahan dengan
cara yang sederhana tetapi efektif untuk mencegah kenakalan remaja. Dalam artikel ini, akan
dibahas beberapa cara yang dapat dilakukan dalam upaya pencegahan kenakalan remaja.
Semoga artikel ini dapat memberikan wawasan dan manfaat bagi orang tua, guru, dan
masyarakat dalam menghadapi dan mencegah kenakalan remaja. (Unayah, 2016)

2. Pembahasan
2.1 Gejala dan Tanda-tanda Kenakalan Remaja
Gejala dan tanda-tanda kenakalan remaja dapat dikenali dengan beberapa cara.
Perilaku remaja yang semakin menjauh dari nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat adalah
gejala utama dari kenakalan remaja. Berikut adalah beberapa gejala dan tanda-tanda yang
perlu diperhatikan dalam mengenali kenakalan remaja.

Pertama, perilaku merusak atau vandalisme. Remaja yang melakukan vandalisme


biasanya akan merusak fasilitas umum, fasilitas sekolah, bahkan lingkungan tempat
tinggalnya. Tindakan ini seringkali dilakukan secara bersama-sama dengan teman-temannya
dan dilakukan berulang-ulang tanpa rasa bersalah.

Kedua, keberatan terhadap otoritas atau aturan. Remaja yang seringkali mengalami
kenakalan cenderung suka melawan aturan yang dibuat oleh orang-orang di sekitar mereka
seperti orang tua, guru atau bahkan pihak berwajib. Mereka akan menolak otoritas dan sulit
diperintah.

Ketiga, perilaku seksual. Ada beberapa remaja yang melakukan perilaku seksual
dengan teman-temannya secara bebas dan tanpa mempertimbangkan konsekuensi dari
perilaku tersebut. Tindakan ini dapat mengakibatkan remaja mengalami kehamilan di usia
yang sangat muda atau terkena penyakit seksual.

Keempat, perilaku penyalahgunaan narkoba dan alkohol. Remaja yang melakukan


kenakalan seringkali menggunakan narkoba atau alkohol untuk meredakan stres atau
mendapatkan pengalaman baru. Tindakan ini sangat berbahaya dan dapat merusak kesehatan
fisik dan mental mereka.

Kelima, perilaku sekolah yang buruk. Remaja yang sering melakukan kenakalan juga
seringkali memperlihatkan perilaku buruk di sekolah, seperti bolos, jarang melakukan tugas
sekolah, atau bahkan sering membolos sekolah tanpa alasan yang jelas.

Itulah beberapa gejala dan tanda-tanda dari kenakalan remaja yang sering terlihat.
Dalam menghindari perilaku ini, orang tua dan guru harus mampu memperhatikan perilaku
anak-anak mereka lebih baik dan memperhatikan bahaya dari perilaku remaja tersebut.
Dalam pandangan ini, pencegahan lebih baik daripada pengobatan. (Aviyah, 2014)

2.2 Dampak dan Konsekuensi Kenakalan Remaja


Dampak dan konsekuensi dari kenakalan remaja dapat sangat merugikan diri sendiri
dan orang-orang di sekitarnya. Berikut adalah beberapa dampak dan konsekuensi yang dapat
terjadi sebagai hasil dari mengalami kenakalan remaja.

Pertama, kekerasan dan perilaku kriminal. Remaja yang cenderung melakukan


kenakalan seringkali cenderung melakukan tindakan kekerasan, seperti bullying, perkelahian,
atau tindakan kriminal lainnya. Tindakan ini dapat merugikan diri sendiri dan orang lain dan
bahkan dapat mengakibatkan masalah hukum yang serius di kemudian hari.

Kedua, penyalahgunaan narkoba dan alkohol. Remaja yang melakukan kenakalan


seringkali mencoba untuk mengalihkan perhatian dan meredakan stres dan masalah dengan
menggunakan narkoba dan alkohol. Dampaknya dapat sangat merugikan diri sendiri dan
bahkan orang lain, seperti kematian akibat overdosis.

Ketiga, gangguan mental dan emosional. Kenakalan remaja dapat memberikan


dampak negatif pada kesehatan mental dan emosional. Remaja yang sering melakukan
kenakalan dapat mengalami stres, depresi, dan bahkan masalah kesehatan mental yang lebih
parah di kemudian hari.

Keempat, kurangnya kesempatan dalam hal akademis atau pekerjaan. Remaja yang
sering melakukan kenakalan cenderung memiliki tingkat ketidakhadiran dan prestasi
akademis yang buruk, bahkan dapat menyebabkan mereka terlambat lulus atau bahkan putus
sekolah. Hal ini dapat mengganggu kesempatan mereka untuk mendapatkan pekerjaan yang
stabil dan menguntungkan di masa depan.

Kelima, masalah dalam hubungan sosial. Remaja yang sering melakukan kenakalan
seringkali memiliki masalah dalam hubungan sosial. Hal ini bisa membuat mereka kesulitan
mencari teman atau mengembangkan hubungan yang positif di masa depan.

Semua dampak dan konsekuensi tersebut dapat mengancam masa depan remaja
tersebut dan bahkan keselamatan mereka. Karenanya, sangat penting bagi orang tua, guru dan
lingkungan untuk memahami apa faktor-faktor yang memicu kenakalan remaja dan
memberikan perlindungan serta bimbingan yang tepat untuk mencegah masalah ini terjadi.
(Nur Utami, 2021)

2.3 Strategi Penanganan Kenakalan Remaja


Ada beberapa strategi yang dapat dilakukan dalam mengatasi kenakalan remaja.
Beberapa strategi penanganan kenakalan remaja yang dapat dilakukan antara lain:

Pertama, memperkuat pendidikan di rumah. Pendidikan keluarga adalah kunci untuk


mengurangi kenakalan remaja. Maka dari itu, penting bagi orang tua untuk berkomunikasi
dengan anak-anak mereka secara terbuka dan jujur tentang nilai-nilai yang baik dan buruk
serta memberikan dukungan dalam menyelesaikan masalah mereka.

Kedua, memperkuat hubungan sosial. Hubungan sosial yang kuat dapat membantu
remaja dalam membangun rasa percaya diri, kepercayaan diri, dan menjalin hubungan yang
baik dengan orang lain. Orang tua, guru, dan masyarakat harus membantu remaja untuk
membangun hubungan yang positif dengan teman-teman mereka.

Ketiga, memberikan pengarahan moral. Menciptakan lingkungan sosial yang positif


dan mendukung dapat membantu remaja memahami nilai-nilai moral yang baik dan
memperkuat ciri khas diri yang positif.

Keempat, memberi edukasi tentang kenakalan remaja. Para pihak yang terlibat dalam
membimbing remaja seperti orang tua, guru dan lingkungan juga harus memberikan
pengetahuan tentang kenakalan remaja, termasuk bahaya perkembangan dari kenakalan
tersebut.

Kelima, memberikan bantuan kepada remaja yang mengalami masalah. Remaja yang
mengalami masalah dapat memerlukan bantuan dari orang tua, guru, dan lingkungan dalam
mengatasi masalah tersebut. Memberikan dukungan ini sangat penting dalam membantu
remaja menyelesaikan masalah dan mencegah tindakan yang semakin buruk.

Untuk mengatasi kenakalan remaja, peran orang tua dan lingkungan sangat penting.
Ada banyak strategi yang dapat diambil untuk mengatasi masalah ini, tetapi penting untuk
mengetahui bahwa setiap remaja memiliki kebutuhan unik dan strategi yang efektif mungkin
berbeda antara satu remaja dengan remaja yang lain. Oleh karena itu, perlu adanya upaya
komprehensif dalam penanganan kenakalan remaja dan kolaborasi yang baik antara semua
pihak yang terlibat. (Sumara, 2017)

3. PENUTUP

Kesimpulan
Kenakalan remaja merupakan salah satu masalah yang cukup sering dialami oleh
orang tua, guru, maupun masyarakat. Kenakalan remaja dapat dikatakan sebagai suatu
perilaku pengrusakan atau pelanggaran terhadap norma-norma dan aturan yang ada di
masyarakat. Kenakalan remaja akan menimbulkan dampak buruk baik bagi diri sendiri
maupun orang lain yang berada di sekitarnya, seperti kekerasan, penyalahgunaan narkoba dan
alkohol, gangguan mental dan emosional, kurangnya kesempatan dalam hal akademis atau
pekerjaan, maupun masalah dalam hubungan sosial.

Dalam mengatasi masalah kenakalan remaja, terdapat beberapa strategi yang dapat
dilakukan, seperti memperkuat pendidikan di rumah, memperkuat hubungan sosial,
memberikan pengarahan moral, memberikan edukasi tentang kenakalan remaja, dan
memberikan bantuan pada remaja yang mengalami masalah. Seluruh pihak dalam lingkungan
remaja harus saling bekerjasama dan berkolaborasi dalam memberikan dukungan dan
bimbingan kepada para remaja agar mereka tidak terjerumus ke dalam kenakalan remaja.
(Prasasti, 2017)

Saran

Melihat berbagai risiko dan dampak buruk yang muncul dari kenakalan remaja, maka
ada beberapa saran yang dapat dilakukan agar kenakalan remaja dapat dicegah dan dikelola
dengan lebih baik. Pertama, peran orang tua dalam mengontrol dan membimbing perilaku
anak sangat penting, karena keluarga adalah lingkungan pertama yang dialami oleh anak.
Kedua, sekolah dapat memberikan peran yang besar dalam mengajarkan dan membimbing
nilai-nilai moral yang baik pada anak-anak dan remaja. Ketiga, masyarakat yang peduli juga
dapat membantu mengatasi masalah kenakalan remaja melalui peningkatan kesadaran tentang
bahaya kenakalan remaja dan memberikan dukungan pada lingkungan remaja. Keempat,
pemerintah dapat melakukan intervensi dan menyediakan fasilitas atau program pencegahan
kenakalan remaja. Dengan cara ini, kolaborasi akan tercipta dan kenakalan remaja dapat
dicegah dengan lebih baik. (Karlina, 2020)
DAFTAR PUSTAKA

Unayah, N., & Sabarisman, M. (2016). Fenomena Kenakalan Remaja Dan Kriminalitas.
Sosio Informa, 1(2), 121–140. https://doi.org/10.33007/inf.v1i2.142

Aviyah, E., & Farid, M. (2014). Religiusitas, Kontrol Diri dan Kenakalan Remaja. Persona:
Jurnal Psikologi Indonesia, 3(02), 126–129. https://doi.org/10.30996/persona.v3i02.376

Nur Utami, A. C., & Raharjo, S. T. (2021). Pola Asuh Orang Tua Dan Kenakalan Remaja.
Jurnal Pekerjaan Sosial, 4(1), 1. https://doi.org/10.24198/focus.v4i1.22831

SUMARA, D. S., HUMAEDI, S., & SANTOSO, M. B. (2017). Kenakalan Remaja Dan
Penanganannya. Prosiding Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(2), 346–
353. https://doi.org/10.24198/jppm.v4i2.14393

Karlina, L. (2020). Fenomena Terjadinya Kenakalan Remaja. Jurnal Edukasi Nonformal,


1(52), 147–158.

Prasasti, S. (2017). Kenakalan remaja dan faktor penyebabnya. Prosiding Seminar Nasional
Bimbingan dan Konseling. Prosiding SNBK (Seminar Nasional Bimbingan Dan
Konseling, 1(1), 28–45.
BIODATA PENULIS

Daffa Fauzan Putra, lahir di Balikpapan pada 16 Mei. Saat ini sedang menempuh
pendidikan semester 1 di Universitas Muhammadiyah Malang dengan Program Studi
Fisioterapi.

Anda mungkin juga menyukai