Mengatasinya
Pergaulan bebas adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang yang melewati batas
kewajiban, tuntutan,aturan, syarat,dan perasaan malu. Pengertian pergaulan bebas di ambil
dari kata Pergaulan yang artinya proses interaksi antar individu atau individu dengan kelompok,
sedang kata Bebas yang artinya terlepas dari kewajiban, aturan, tuntutan, norma agama, dan
pancasila.
Pergaulan bebas menurut agama, pengertian pergaulan bebas menurut agama adalah
proses dengan orang lain terlepas dari ikatan yang mengatur pergaulan. Pergaulan bebas
tertuang dalam surah An-Nur ayat 30-31 bahwa hendaknya kita menjaga pandangan mata
dalam bergaul.
Beberapa sebab remaja melakukan pergaulan bebas yaitu sikap mental yang tidak sehat,
pelampiasan rasa kecewa terhadap keluarga yang tidak harmonis, kegagalan remaja menyerap
norma-norma agama dan norma-norma pancasila.
Dampak dari pergaulan bebas memberikan pengaruh besar bagi diri sendiri, orang tua, dan
negara. Seperti ketergantungan obat-obatan terlarang, menurunnya tingkat kesehatan,
meningkatnya kriminalitas, meregangkan hubungan keluarga, meyebarkan penyakit,
menurunnya prestasi belajar, berdosa.
Dengan cara-cara di atas diharapkan kepada orang tua, guru (pendidik), pemerintah, mampu
berkerja sama dalam mengurangi tingkat pergaulan bebas yang terjadi di tanah Sumbawa ini,
agar anak-anak di tanah Sumbawa terbebas dari pergaulan bebas dan menjadi anak-anak yang
berguna bagi bangsa dan negara.
√ Kenakalan Remaja : Pengertian, Ciri,
Contoh, Penyebab Dan Solusinya
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering sekali melihat kenakalan remaja, misalnya tawuran antar
sekolah, tawuran antar sekolah merupakan salah satu dari kenakalan remaja. Pada kesempatan kali
ini disini akan mengulas tentang kenakalan remaja secara lengkap. Oleh karena itu marilah simak
ulasan yang ada dibawah berikut ini.
Kehidupan remaja pada masa kini mulai memprihatinkan. Remaja yang seharusnya menjadi
kader-kader penerus bangsa kini tidak bisa lagi menjadi jaminan untuk kemajuan Bangsa dan
Negara. Bahkan perilaku mereka cenderung merosot. Oleh karena itu , kami sebagai remaja yang
berpendidikan sadar bahwa kenakan remaja harus segera dihilangkan , kami mengangkat
permasalahan ini sebagai bahan karya tulis.
Contoh :
Contoh :
Contoh :
Berikut ini terdapat beberapa jenis kenakalan remaja, yaitu sebagai berikut :
1) Penyalahgunaan Narkotika
Fungsi utama narkotika dalam segi medis adalah sebagai analgetik untuk mengurangi rasa sakit
dan penenang yang hanya digunakan dirumah sakit untuk orang yang mendirita sakit berat
(misalkan kanker) dengan rekomendasi dokter atau diberikan kepada orang- orang yang akan
menjalani operasi. Disamping itu, narkotika juga menimbulkan efek halusinasi (khayalan),
impian yang indah atau rasa nyaman. Dengan timbul efek halusinasi inilah yang menyebabkan
sekelompok masyarakat terutama kalangan remaja ingin menggunakan narkotika meskipun tidak
sedang menderita sakit.
Adiksi adalah keracunan obat yang bersifat kronik atau periodik sehingga penderita kehilangan
kontrol terhadap dirinya dan menimbulkan kerugian terhadap dirinya sendiri dan masyarakat.
Beberapa jenis tanaman bahan narkotika dan obat bius antara lain candu atau opium, morfin,
alcohol, kokain, ganja atau mariyuana, kafein, LSD (Lasergic Adid Diethy Lamide) dan
tembakau jika disalahgunakan akan menimbulkan adiksi.
Perilaku seksual di luar nikah terjadi di kalangan remaja sebagai akabat masuknya kebudayaan
barat barat. Perilaku seksual di luar nikah sangat bertentangan dengan nilai- nilai agama dan
nilai-nilai sosial pada masyarakat Indonesia. Hubungan seksual di luar nikah menurut agama
adalah dosa besar.
3) Perkelahian Pelajar
Perkelahian antar pelajar dapat merusak dan memperlemah persatuan dan kesatuan parapelajar
dan merusak nilai-nilai sosial. Peranan organisasi pelajar seperti OSIS, Palang Merah Remaja
(PMR), dan Pramuka sangat penting dalam pembentukan sikap dan tingkah laku para pelajar.
Organisasi pelajar dapat mengemkembangkan kreativitas dan efektivitas kaum pelajar. Apabila
terjadi masalah, pelajar terlatih untuk menyelesaikannya dengan musyawarah atau jalur hukum,
bukan menggunakan kekuatan fisik.
7). Membentuk kelompok atau geng dengan ciri-ciri dan tindakan yang menyeramkan, seperti
kelompok bertato, kelompok berpakaian acak-acakan, blackmetal, geng motor. Dalam kelompok
tersebut para remaja nakal melakukan tindakan yang tercela yang mengarah pada perbuatan
anarkis dan mengganggu masyarakat.
8). Berpakaian dengan mode yang tidak sesuai dengan keadaan lingkungan, misal:
memakai rok mini, youcansee, mamakai pakaian yang serba ketat sehingga terlihat lekuk
tubuhnya, sehingga dipandang kurang sopan di mata lingkunganya dan dapat memicu orang lain
untuk berbuat kejahatan yang akhirnya membahayakan diri remaja yang bersangkutan.
Di samping contoh yang dikemukakan di atas , masih banyak bentuk kenakalan remaja.
Misalnya minum-minuman keras, membolos sekolah, berbohong, keluyuran, aksi coret-coret di
tembok atau pagar, dan sebagainya
kenakalan biasa, misalnya seperti suka berkelahi, suka keluyuran, membolos sekolah,
pergi dari rumah tanpa pamit
kenakalan yang menjurus pada pelanggaran dan kejahatan misalnya seperti
mengendarai sepera motor tanpa SIM, mengambil barang orang tua tanpa ijin
kenakalan khusus misalnya seperti penyalahgunaan narkotika, hubungan seks diluar
nikah, pemerkosaan dan lain sebagainya.
1. Faktor internal
Krisis identitas: suatu Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan
terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam
kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran. Kenakalan ramaja terjadi karena remaja
gagal mencapai masa integrasi kedua.
Kontrol diri yang lemah: Remaja yang tidak dapat mempelajari dan membedakan tingkah laku
yang bisa diterima dengan yang tidak bisa diterima akan terseret pada perilaku ‘nakal’.
Begitupun bagi mereka yang sudah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, tapi tidak
dapat mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.
2. Faktor eksternal
Keluarga dan Perceraian orangtua, tidak adanya sebuah komunikasi antar anggota
keluarga, atau perselisihan antar anggota keluarga dapat memicu perilaku negatif pada
remaja. Pendidikan yang salah di keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak
memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi
penyebab terjadinya kenakalan remaja.
Teman sebaya yang kurang baik
Komunitas/lingkungan tempat tinggal yang kurang baik.
Pendidikan agama pada sistem pendidikan kurang memadai.Pada kenyataaannya, alokasi
waktu pendidikan agama di lingkungan pendidikan negara kita relatif sedikit. Meskipun
standar nilai untuk pelajaran agama dan PPKN tinggi, tetapi nilai nilai tinggi
berhamburan, sengaja didongkrak agar para murid tidak dicap tidak agamis dan tidak
bermoral. Hal ini menyebabkan kasus – kasus kenakalan remaja sangat rentan terjadi
pada siswa. Semua itu karena benteng iman, ketakwaan, dan akhlak para siswa sangat
rapuh karena pendidikan religi yang tidak memadai.
Kemajuan teknologi Teknologi di era globalisasi menunjukkan pengaruh dahsyatnya
sebagai faktor penyebab kenakalan remaja.
Teknologi ibarat pisau yang bemata dua yang bisa melukai pemakainya sendiri, teknologi
sebenarnya merupakan media untuk mempermudah hidup manusia, tetapi teknologi juga
mempunyai potensi merusak apabila tidak dipergunakan secara bijaksana. Apabila kita kaitkan
dengan kenakalan – kenakalan remaja akhir akhir ini, sifat dari kenakalan tesebut sudah berubah
dari zaman kenakalan berbasis tradisional seperti tawuran dan bolos sekolah sekarang sudah
berevolusi menjadi kenakalan remaja berbasis teknologi seperti video porno di handphone para
siswa sampai situs – situs porno yang berserakan di dunia maya.
Namun kita tidak dapat mempersalahkan kemajuan teknologi, karena teknologi diciptakan untuk
mempermudah kegiatan manusia, tergantung bagaimana manusia tersebut mempergunakannya,
apakah memanfaatkannya dengan baik, atau malah menyalahgunakannya.
Peran Orangtua :
Menanamkan pola asuh yang baik pada anak sejak prenatal dan balita
Membekali anak dengan dasar moral dan agama
Mengerti komunikasi yang baik dan efektif antara orangtua – anak
Menjalin kerjasama yang baik dengan guru
Menjadi tokoh panutan bagi anak baik dalam perilaku maupun dalam hal menjaga
lingkungan yang sehat
Peran Guru :
Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orang tua member arahan
dengan siapa dan dikomunitas mana remaja harus bergaul.
Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak terpengaruh jika ternyata teman sebaya
atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.
Dengan demikian remaja dapat diharapkan menjaga remaja yang handal dan sehat. Remaja harus
mengetahui dirinya memiliki kekhawatiran dan harapan, dengan kata lain remaja harus mengerti
dirinya sendiri. Faktor yang berkembang pada setiap remaja antara lain fisik, intelektual,
emosional, spiritual. Kecepatan perkembangan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Fisik 35%
2. Intelektual 20%
3.Emosional 30%
4. Spiritual 15%
Faktor fisik berkembang secara tepat sedangkan faktor lainnya berkembang tidak sama besar.
Perkembangan yang tidak seimbang inilah yang menimbulkan kejanggalan dan berpengaruh
terhadap perilaku remaja. Bagaimana seseorang remaja melihat dirinya sendiri, orang lain serta
hubungannya dengan orang lain termasuk orang tua dan pembina? Kadangkadang ia ingin
dianggap sebagai anak-anak, orang dewasa, orang lain dianggap sebagai orang tua, teman.
Hubungan dirinya dengan orang lain dianggap bersifat:
Semua tersebut di atas dalam keadaan “dalam perjalanan menuju” Sehingga dapat dilihat
segalanya masih dalam proses dan tidak berada dalam kutub atau masa anak-anak ataupun kutub
atau masa dewasa.
“Dalam perjalanan menuju” ini yang menonjol adalah:
Menuju mempercayai hal-hal yang agamais, bersifat falsafah dan bersifat tatakrama.
Upaya Mengatasi Kenakalan Remaja
1. Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau diatasi
dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur
orang-orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka
yang berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.
2. Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan point pertama.
3. Kemauan orang tua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga yang
harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi remaja.
4. Remaja dididik untuk pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orang tua
memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul.
5. Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman
sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.
Simpulan
Pada dasarnya kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-
norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan
dirinya sendiri dan orang-orang disekitarnya.
Kenakalan remaja pada zaman sekarang ini disebabkan oleh beberapa factor. Perilaku
nakal remaja disebabkan oleh factor remaja itu sendiri (internal) maupun factor dari luar
(eksternal).
Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah
melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri
setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.
Adanya motivasi dari keluarga , guru , teman sebaya merupakan hal-hal yang bisa
dilakukan untuk mengatasi kenakalan remaja.
Anak-anak yang tidak disukai oleh teman-temannya anak tersebut menyendiri. Anak
yang demikian akan dapat menyebabkan kegoncangan emosi.
Saran
Itulah ulasan tentang Pengertian, Ciri, Bentuk, Dan Penyebab Kenakalan Remaja Beserta
Contohnya Secara Lengkap Semoga apa yang diulas diatas bermanfaat bagi pembaca. Sekian
dan Terima Kasih.