KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta karuniaNya,
Sholawat dan sallam semoga senantiasa tercurah limpahkan kepada Baginda Nabi
Muhammad SAW. beserta segenap keluarga dan shahabatnya. Khusus pada kesempatan ini
penyusun juga bersyukur karena telahpun berhasil melakukan sebuah penelitian dan sekarang
penyusunpun telahpun selesai membuat laporan hasil penelitianya. Penelitian yang penyusun
lakukan adalah mengenai bahayanya merokok bagi remaja, dan laporan penelitianya
penyusun beri judul “dampak pengaruh merokok di lingkungan sekolah SMA Negeri 1
Barru”
Penelitian dan penyusunan laporanya ini berhasil penyusun lakukan atas jerih payah
penyusun dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penyusun mengucapkan
terimakasih yang sebanyak-banyaknya, semoga bantuanya dibalas oleh Alloh SWT dengan
berlipat ganda kebaikan.
Tak salah apabila ada pepatah yang menyebutkan bahwa tak ada gading yang tak
retak, demikian juga laporan hasil penelitian ini adanya. Penyusun menyadari bahwa laporan
penelitian ini masih sangat jauh dari sempurna, baik dari segi materi maupun cara
penyampaianya. Oleh karena itu penyusun mengharap kritik dan saran demi perbaikan
penyusun kedepanya.
iii
DAFTAR ISI
JUDUL ...………………………………………………………………..……………………..i
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………. ii
DAFTAR ISI …………………………………………………………… …………………...iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang …………………………………………………. …………………..1
1.2. Rumusan Masalah ………………………………………………...…………………. 2
1.3. Tujuan Penelitian ……………………………………………….. ………………….. 2
1.4. Manfaat Penelitian ………………………………………………...…………………... 2
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Rokok …………………………………………………. …………………...3
2.2. Dampak rokok bagi diri sendiri …………………………………… …………………..8
2.3. Penyakit yang diakibatkan oleh Rokok …………………………… …………………...9
BAB III METODOLOGI
3.1. Waktu dan tempat penelitian……………………………………… ………………….12
3.2. Jenis dan strategi penelitian ……………………………………..... ………………….12
3.3. Sumber Data ……………………………………………………… ………………….12
3.4. Instrumen Penelitian ..…………………………………………….. ………………….13
3.5. Teknik Pengumpulan Data ……………………………………….. ………………….13
3.6. Analisis Data …………………………………………………………………………..14
3.7. Prosedur Kegiatan Penelitian …………………………………….. …………………..15
BAB IV PEMBAHASAN
4.1. Penyebab siswa merokok di lingkungan sekolah SMA Negeri 1 Barru …………….16
4.2. Dampak dari Merokok ……………………………………..…. .. ………………….16
4.3. Ciri-ciri Seorang Perokok ………………………….…………. .. ………………….16
4.4. Faktor Alasan Seorang siswa Merokok ……..….....………………………………….17
4.5. Alasan Rokok tidak Boleh Dikonsumsi ….……………………… ………………….17
4.6. Upaya Sekolah dalam Mengurangi Perokok ……………….. ……………………….18
4.7. Pendapat dari siswa(i) terhadap dampak merokok di lingkungan sekolah SMA Negeri 1
Barru ………………………………………………………………………………….. 18
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan ………………….……………………………………………………….. 19
5.2 Saran ……………………………………………..…………………………………… 19
Daftar Pustaka …………………………………………………………….………………... 20
Lampiran …………………………………………………………………………………… 21
1
BAB I
PENDAHULUAN
Merujuk kepada Wikipedia Indonesia, Rokok adalah silinder dari kertas berukuran
panjang antara 70-120 mm dengan diameter 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang
telah di cacah. Rokok dibakar disalah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya
dihirup melalui mulut pada ujung lain. Bahan dasar rokok adalah tembakau. Tembakau terdiri
dari berbagai bahan kimia yang dapat membuat seseorang ketagihan, walaupun mereka tidak
ingin mencobanya lagi.
Terutama remaja masa kini, masa remaja merupakan masa dimana seorang individu
mengalami peralihan dari satu tahap ke tahap berikutnya dan mengalami perubahan baik
emosi, tubuh, minat pola perilaku, dan juga panuh dengan masalah-masalah.
Bahkan sebagian penelitian menunjukkan bahwa para perokok pasif memiliki resiko
kesehatan lebih tinggi daripada para prokok itu sendiri. Penyakit-penyakit mulai dari
menderita batuk hingga kanker paru-paru mengancam para perokok aktif maupun pasif.
2
Selain itu, apabila melihat pokok bahasan yang penyusun teliti, maka penyusun
berharap semoga laporan hasil observasi ini dapat dijadikan referensi atau paling tidak
menjadi sebuah bahan pertimbangan bagi pembaca yang ingin mengetahui tentang bahayanya
merokok, dan bagaimana cara untuk bisa menghindari rokok.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang
dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong. Sejak beberapa tahun terakhir,
bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang
memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari merokok,
misalnya, kanker paru-paru atau serangan jantung (walaupun pada kenyataannya itu hanya
tinggal hiasan, jarang sekali dipatuhi).
Manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku bangsa Indian di
Amerika, untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh. Pada abad 16, Ketika bangsa
Eropa menemukan benua Amerika, sebagian dari para penjelajah Eropa itu ikut mencoba-
coba menghisap rokok dan kemudian membawa tembakau ke Eropa. Kemudian kebiasaan
merokok mulai muncul di kalangan bangsawan Eropa. Tapi berbeda dengan bangsa Indian
yang merokok untuk keperluan ritual, di Eropa orang merokok hanya untuk kesenangan
semata-mata. Abad 17 para pedagang Spanyol masuk ke Turki dan saat itu kebiasaan
merokok mulai masuk negara-negara Islam.
Kita tahu bahwa bagi sebagian orang, rokok merupakan bagian dari pengisi kehidupan.
Terutama perokok, sebagian besar mereka beranggapan bahwa rokok adalah kebutuhan
pokok, bahkan lebih penting dari pada makanan berkarbohidrat tertinggi sekalipun (nasi).
Mereka rela menyisihkan paling tidak dua puluh persen dari pendapatan harian mereka untuk
rokok, bahkan mereka rela tidak makan demi membeli rokok. Menurut Survei Sosial
Ekonomi Nasional 2005-2006, sekitar 78,8 persen kepala keluarga miskin di perkotaan
adalah perokok. Dan ternyata disebutkan bahwa pengeluaran mingguan mereka untuk rokok
adalah lebih besar yakni 22 persen daripada pengeluaran mereka untuk membeli beras yang
hanya 19 persen.
4
Walaupun dirasa rokok penopang ekonomi indonesia yang paling berpengaruh akan
tetapi hal ini ditolak hal ini dipatahkan oleh Ketua Badan Khusus Pengendalian Tembakau
Widyastuti Soerojo yang mengatakan bahwa menurutnya pemerintah hanya beralasan saja
dan beliaupun memperkuat pernyataannya dengan data dari APBN dan Dirjen Cukai yang
dikutip oleh Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI), cukai
tembakau hanya menyumbang lima persen dari APBN tahun 1997-2007.
Di sisi lain, masyarakat anti rokok bersikukuh bahwa rokok merupakan masalah yang
sangat sulit untuk diselesaikan. Mereka menunjukan fakta – fakta bahwa asap rokok sangat
berbahaya bagi kesehatan, ditambah lagi rokok juga dapat meruak perilaku dan mental
seseorang. Hal itu dibenarkan oleh Setyo Budiantoro dari Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat
Indonesia (IAKMI) bahwa perokok pasif lebih berbahaya dibandingkan perokok aktif,
bahkan bahaya yang harus ditanggung perokok pasif tiga kali lipat dari bahaya perokok aktif.
Sebanyak 25 persen zat berbahaya yang terkandung dalam rokok masuk ke tubuh perokok,
sedangkan 75 persennya beredar di udara bebas yang berisiko masuk ke tubuh orang di
sekelilingnya.
Dalam sebuah penelitian tentang rokok dikatakan bahwa rokok menimbulkan bahaya
yang sangat merusak kesehatan. Rokok mengandung 4000 racun yang diantaranya adalah
5
nikotin yang mengandung zat adiktif dan tar yang merupakan zat karsinogenik. Mengenai
“tulisan” dalam sampul rokok yang mengatakan “rokok dapat menyebabkan kanker, serangan
jantung, hiportensi dan gangguan kehamilan dan janin”, itu karena hasil dari racun dan
karsinogenik yang muncul dari hasil pembakaran tembakau itu sendiri.
Kemudian untuk memperkuat, ternyata rokok melalui zat – zat yang dikandungnya
berdampak buruk bagi kepribadian. Mereka (perokok) yang mengatakan rokok dapat
membuat mereka lebih percaya diri, tidak melihat atau bahkan menyadari sisi lain dari
dampak konsumsi rokok mereka. Misalnya orang yang biasa merokok di tempat homogen
(artinya bersama teman – teman atau perokok lainnya), mempunyai kepribadian yang
cenderung menghargai mereka yang tidak merokok, mereka hanya merokok di smoking area.
Adapun mereka yang biasa merokok di tempat – tempat heterogen (bercampur dengan non-
perokok) umumnya mereka adalah orang – orang yang tidak memerdulikan keadaan orang
lain yang tidak menyukai mereka. Mereka juga menunjukkan sikap ketidak pedulian mereka
dengan merokok dimanapun bahkan di depan anak kecil, ibu hamil atau membawa
bayi. Sikap seperti ini biasanya diperparah dengan sikap penolakan keras mereka ketika
mereka diminta untuk mematikan rokok.
6
Sebagian besar dampak yang ditimbulkan oleh keberadaan rokok dan pabrik rokok di
Indonesia adalah negatif, hanya sedikit kepositifannya. Dari beberapa sumber yang kami
dapat sebagian besar mereka setuju agar di kuranginya keeksisan pabrik rokok di Indonesia
menurut mereka hal itu lebih baik dilakukan agar tidak mengurangi tingkat produktifitas
penduduk, gangguan kesehatan bagi masyarakat, dan dampak negatif lain-lainnya.
Karena sebagian besar yang ditimbulkan rokok adalah sangat sedikit sekali
keuntungannya untuk negeri ini, akan lebih baik masyarakat mulai menyadari bahwa tidak
seharusnya kita menggantungkan hidup secara langsung ataupun tidak pada rokok.
Menurut hasil penelitian dari King’s College London, merokok dapat membusukkan
otak dengan merusak memori, kemampuan belajar serta daya berpikir. Subjek penelitian
dilakukan terhadap 8800 orang dengan rentan usia sekitar 50 tahun ke atas yang mengalami
tekanan darah tinggi dan kelebihan berat badan.
Tidak hanya itu, penelitian yang dilakukan oleh American Jurnal of Public
Health menunjukkan hasil yang cukup mencengangkan yaitu terdapat 42.000 perokok pasif
meninggal dunia setiap tahunnya. Dari korban tersebut 900 orang diantaranya adalah bayi.
Tidak hanya itu, ada kemungkinan 600.000 orang lainnya berpotensi meninggal dunia.
Agar penelitian tersebut mendapatkan hasih yang akurat, para peneliti memeriksa
penanda toksin dari rokok yang berada di dalam tubuh yang disebut dengan Cotinine. Para
peneliti tersebut meneliti kadar cotinine dalam darah orang yang telah meninggal dunia akibat
merokok dan mendapati bahwa penyebab kematian yang paling tinggi diakibatkan oleh
dampak rokok terhadap paru- paru dibandingkan jantung.
Telah diketahui secara umum bahwa merokok merupakan kebiasaan yang bisa merusak
kesehatan orang yang merokok dan orang di sekitarnya. Rokok menjadi berbahaya karena
megandung bahan kimia yang berbahaya di dalamnya. Rata-rata satu batang rokok memiliki
kandungan hingga 3.000 lebih bahan kimia berbahaya.
Dibawah ini akan kami ungkapkan bahan-bahan kimia paling berbahaya dari yang
terkandung dalam rokok antara lain :
1. Nikotin
Rokok mengandung nikotin yang sangat tinggi. Zat nikotin dalam rokok berasal dari
tembakau. Nikotin dapat mengakibatkan kanker serta merusak struktur DNA.
7
2. Benzene
Benzene merupakan petrokimia yang diipakai untuk men-dry clean pakaian. Bahkan
kandungan benzene adalah karsinogen yang dapat mengakibatkan kanker darah.
3. Arsenik
Arsenik adalah logam yang bisa meracuni darah dengan mudah. Terlebih sudah banyak
pekerja pabrik yang meninggal karena keracunan arsenik. Kemampuan sel untuk
memperbarui diri dapat tergganggu karena akumulasi arsenik.
4. Tar
Tar yang sifatnya karsinogenik timbul ketika rokok dibakar. Tar bisa menyebabkan beraneka
ragam penyakit seperti kanker, impotensi, penyakit jantung, penyakit darah, bronkitis kronik,
enfisema serta gangguan kehamilan dan janin.
5. Formaldehida
Formaldehida merupakan bahan kimia yang berfungsi untuk mengawetkan mayat. Nah, zat
berbahaya ini bahkan terdapat pada rokok.
6. Aseton
Aseton merupakan bahan kimia yang terdapat pada penghilang cat kuku. Rokok juga
memiliki kandungan aseton. Berbahaya jika zat aseton masuk melewati saluran udara serta
bersemayam di paru-paru.
7. Karbon Monoksida
5% dari asap rokok merupakan karbon monoksida. Karbon monoksida adalah gas beracun
yang bisa menempel pada sel darah merah serta mengganggu pengangkutan oksigen dalam
darah sehingga menimbulkan kerusakan pada paru-paru serta berpotensi menyebabkan
penyakit koroner.
8. Amonia
Aroma amonia bisanya tercium pada pembersih toilet. Bahan kimia ini dapat mengakibatkan
rasa pusing tatapi menyebabkan kebiasaan merokok menjadi sangat candu.
8
9. Kadmium
Kadmium merupakan satu diantara logam-logam bahan untuk membuat baterai. Bagi orang
yang merokok, zat kadmiun yang terhirup akan tersimpan di lapisan ginjal sehingga dapat
mengakibatkan kerusakan ginjal.
11. Kromium
Kromium adalah logam yang terbukti mengakibatkan kanker. Kromium menempel pada
DNA serta merusaknya, sehingga membuat zat kromium lebih berbahaya untuk kesehatan.
12. Naftalena
Naftalena adalah bahan kapur barus yang berfungsi untuk mengusir serangga ataupun tikus
dari pakaian. Bahkan rokok juga mengandung bahan berbahaya ini. Betapa berbahayanya
menghisap bahan kapur barus dari mulut.
14. Timbal
Timbal juga merupakan karsinogen. Kenaikan kadar timbal pada darah bisa mengakibatkan
keracunan, terlebih lagi bisa mengakibatkan kematian.
15. Kumarin
Kumarin adalah zat adiktif organik pada bahan tambahan ]makanan yang sekarang sudah
dilarang oleh standar dunia. Tetapi zat ini masih digunakan dalam pembuatan rokok.
2. Menimbulkan sugesti kepada diri kita, bahwa jika kita tidak merokok mulut tidak
enak dan asam.
3. Rasa ingin tahu, semangat untuk belajar, dan berbagai hal positif yang ada pada diri
kita hilang ketika kita menjadi seorang perokok.
Selain diri sendiri yang terkena dampaknya, ternyata orang lainpun yang berada di sekitar
kita akan terkena juga, antara lain :
1. Ketika kita sedang merokok, asap rokok kita adapat mengganggu orang lain dan juga
menyebabkan polusi udara.
2. Menyebabkan seseorang yang dekat dengan kita menjadi perokok pasif.
3. Jika membuang puntung rokok sembarangan tanpa mematikan terlebih dahulu dapat
menyebabkan kebakaran.
4. Menyebabakan menipisnya lapisan ozon.
3. Kanker payudara
Perempuan yang merokok lebih berisiko mengembangkan kanker payudara. Hasil studi
menunjukkan perempuan yang mulai merokok pada usia 20 tahun dan 5 tahun sebelum
ia hamil pertama kali berisiko lebih besar terkena kanker payudara.
4. Kanker serviks
Sekitar 30 persen kematian akibat kanker serviks disebabkan oleh merokok. Hal ini karena
perempuan yang merokok lebih rentan terkena infeksi oleh virus menular seksual.
5. Kanker kerongkongan
Studi menemukan bahwa asap rokok merusak DNA dari sel-sel esofagus sehingga
menyebabkan kanker kerongkongan. Sekitar 80 persen kasus kanker esofagus telah dikaitkan
dengan merokok.
6. Kanker pencernaan
Meskipun asap rokok masuk ke dalam paru-paru, tapi ada beberapa asap yang tertelan
sehingga meningkatkan risiko kanker gastrointestinal (pencernaan).
7. Kanker ginjal
Ketika seseorang merokok, maka asap yang mengandung nikotin dan tembakau akan masuk
ke dalam tubuh. Nikotin bersama dengan bahan kimia berbahaya lainnya seperti
karbonmonoksida dan tar menyebabkan perubahan denyut jantung, pernapasan sirkulasi
dan tekanan darah. Karsinogen yang disaring keluar dari tubuh melalui ginjal juga mengubah
sel DNA dan merusak sel-sel ginjal. Perubahan ini mempengaruhi fungsi ginjal dan memicu
kanker.
8. Kanker mulut
Tembakau adalah penyebab utama kanker mulut. Diketahui perokok 6 kali lebih besar
mengalami kanker mulut dibandingkan dengan orang yang tidak merokok, dan orang yang
merokok tembakau tanpa asap berisiko 50 kali lipat lebih besar.
9. Kanker tenggorokan
Asap rokok yang terhirup sebelum masuk ke paru-paru akan melewati tenggorokan,
karenanya kanker ini akan berkaitan dengan rokok.
11
12. Aterosklerosis
Nikotin dalam asap rokok bisa mempercepat penyumbatan arteri yang bisa disebabkan oleh
penumpukan lemak. Hal ini akan menimbulkan terjadinya jaringan parut dan penebalan arteri
yang menyebabkan arterosklerosis.
14. Impotensi
Bagi laki-laki berusia 30-an dan 40-an tahun, maka merokok bisa meningkatkan risiko
disfungsi ereksi sekitar 50 persen. Hal ini karena merokok bisa merusak pembuluh darah,
nikotin mempersempit arteri sehingga mengurangi aliran darah dan tekanan darah ke penis.
Jika seseorang sudah mengalami impotensi, maka bisa menjadi peringatan dini bahwa rokok
sudah merusak daerah lain di tubuh.
12
BAB III
METODOLOGI
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini di mulai sejak tanggal 18 April sampai 19 mei 2019
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif, yang bertujuan untuk
menggali dan memahami serta mendeskripsikan lokasi SMA Negeri 1 Barru. Penelitian
kualitatif memiliki sudut pandang naturalistik dan pemahaman interpretif tentang pengalaman
manusia. Artinya dalam penelitian ini akan digali pengalaman manusia yang berkaitan
langsung dengan area lokasi SMA Negeri 1 Barru
2. Strategi Penelitian
1. Data Primer
Sumber data primer diperoleh secara langsung dari lapangan melalui observasi dan
wawancara dengan informan. Observasi dilakukan dengan mengamati peristiwa dan
aktivitas-aktivitas masyarakat di lingkungan pasar mattirowalie, . Wawancara dilakukan
secara langsung dari sumbernya yaitu informasi dari masyarakat yang terlibat baik secara
langsung maupun tidak langsung dalam kegiatan.
2. Data Sekunder
Sumber data sekunder diperoleh dari buku referensi, Hadiningrat, surat kabar, data
data dari Pemerintah Kota Barru, internet dan berbagai dokumen yang terkait dengan lokasi
SMA Negeri 1 Barru
Dalam penelitian ini menggunakan teknik cuplikan yang bersifat purposive. Peneliti
melakukan seleksi terhadap informan. Peneliti memilih informan yang dianggap paling tahu
dan cukup memahami tentang lokasi SMAN 1 Barru. Penentuan informan dilakukan
berdasarkan informasi yang diperoleh dari pihak-pihak yang memiliki banyak informasi
mengenai lokasi SMAN 1 Barru terebut. Kemudian dari yang dipilih tersebut dijadikan
sebagai sumber data yang akan membantu dalam mengungkap permasalahan tentang
pengaruh merokok di lingkungan sekolah SMAN 1Barru
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, sebagai berikut:
1. Observasi
Teknik observasi digunakan untuk menggali data dari jenis data yang berupa
peristiwa, tempat atau lokasi dan benda. Metode observasi dalam penelitian ini yaitu
observasi berperan pasif. Observasi bisa dilakukan secara langsung dengan mengadakan
pencatatan secara sistematis tentang keadaan yang sebenarnya dari objek yang diteliti. Dalam
penelitian ini menggunakan observasi berperan pasif, yang digunakan untuk mengamati
tentang aktivitas atau perilaku informan. Pengamatan ini dilakukan di lokasi sekitar SMA
Negeri 1Barru
14
2. Wawancara
Jenis data yang sangat penting dalam penelitian kualitatif berupa manusia yang dalam
posisi sebagai nara sumber (informan). Untuk mengumpulkan informasi dari jenis data ini,
peneliti menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur atau wawancara mendalam dalam
berbagai situasi. Ini bertujuan untuk menciptakan suasana akrab antara peneliti dan informan.
Keakraban ini dilakukan guna mendapatkan data yang punya kedalaman dan rinci. Di dalam
proses wawancara selain mendengarkan dan menulis, peneliti juga dapat merekamnya tetapi
harus meminta ijin terlebih dahulu pada informan demi kelancaran penelitian ini. Dalam
penelitian ini, peneliti melakukan wawancara dengan orang-orang yang terlibat secara
langsung maupun tidak langsung.
3. Dokumen
Dokumen dilakukan untuk mendapatkan fakta dan data.
Penelitian ini menggunakan teknik analisis data dengan model analisis interaktif.
Model analisis ini terdapat empat (4) langkah diantaranya pengumpulan data, reduksi data,
sajian data, dan penarikan simpulan/verifikasi. Untuk bentuk sederhananya dapat dilihat
dalam bagan berikut:
Dari gambar di atas berarti peneliti dalam mengumpulkan data selalu membuat
reduksi data dan sajian data yang berupa catatan lapangan berupa data yang telah didapat.
Reduksi data disini berupa pokok-pokok penting atau pemahaman segala peristiwa yang
dikaji supaya peristiwa menjadi lebih jelas dipahami setelah itu ditarik kesimpulannya tetapi
dalam hal ini masih mengacu pada pengumpulan data. Untuk merefleksi kembali apa yang
telah ditemukan dan digali dalam penelitian yang dilakukan. Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan model interaktif sebab dalam aktivitasnya dilakukan dengan cara interaksi
dengan orang-orang yang terlibat langsung maupun tidak langsung . Model interaktif ini
dilakukan agar dalam mengambil kesimpulan akhir nanti dapat merefleksikan kembali dari
data-data yang didapat sebelumnya sehingga penelitian yang dilakukan benar-benar dapat
menjelaskan fenomena yang sebenarnya terjadi di dalam lokasi SMAN 1 Barru
15
Prosedur kegiatan penelitian yang dilakukan meliputi empat tahap, yaitu: persiapan,
pengumpulan data, analisis data, dan penyusunan laporan penelitian. Untuk lebih jelas akan
diuraikan sebagai berikut:
1. Persiapan
a. Mengajukan judul penelitian kepada pembimbing.
b. Mengumpulkan bahan/sumber materi penelitian.
c. Menyusun proposal penelitian.
d. Mengurus perizinan penelitian.
e. Menyiapkan instrumen penelitian/alat observasi.
3. Analisis Data
a. Menentukan teknik analisis data yang tepat sesuai proposal penelitian.
b. Mengembangkan sajian data dengan analisis lanjut kemudian di recheckkan dengan
temuan di lapangan.
c. Melakukan verifikasi dan pengayaan dengan pembimbing.
d. Membuat simpulan akhir sebagai temuan penelitian.
BAB IV
PEMBAHASAN
Nafas bau
4.4 Faktor alasan seorang siswa merokok di lingkungan SMA Negeri 1 Barru
Melihat orang yang lebih besar darinya merokok membuat para remaja terpengaruh
dan ingin melakukan hal yang serupa sehingga itu menjadi sebuah kebiasaan yang sulit di
hilangkan.
2. Masalah keluarga
Seorang remaja yang kondisi keluarganya tidak baik maka mereka akan cenderung
stres memikirkan hal itu, untuk melampiaskan kekesalannya biasanya mereka melakukan hal-
hal yang kurang baik seperti merokok.
3. Sikap keingintahuan
Di usia remaja seseorang pasti memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, mereka selalu
ingin tahu bagaimana hal tersebut dapat bermanfaat bagi dirinya atau sebaliknya dan mereka
menunjukkan keingintahuan mereka dengan melakukan suatu percobaan.
Teman sebaya dalam lingkungannya berpengaruh besar terhadap seorang remaja yang
belum merokok, sebab teman akan selalu mempengaruhi untuk merokok karena biasanya
kalau tidak merokok seseorang tersebut di anggap tidak jantan atau penakut padahal itu
merupakan persepsi yang salah.
4.5 Alasan rokok tidak boleh di komsumsi Di Lingkungan Sekoolah SMA Negeri 1
Barru
kali lipat bahan pemicu kanker di udara dan lima puluh kali mengandung bahan pengiritasi
mata dan pernapasan
4.6 Upaya sekolah dalam mengurangi perokok dilingkungan sekolah SMA Negeri 1
Barru
Para guru lebih ketat lagi dalam melakukan pengawasan dengan menyusuri tempat-
tempat yang sering di jadikan untuk merokok, selain itu juga guru harus member sanksi tegas
Kepada siswa yang suka merokok agar siswa tersebut jera.
4.7 Pendapat dari siswa siswi SMA Negeri 1 Barru terhadap dampak merokok di
Lingkungan Sekolah SMA Negeri 1 Barru
Menurut Andi Fachrul tentang penyebab siswa merokok di lingkungan sekolah SMA
Negeri 1 Barru yaitu rasa ingin coba- coba
Menurut pendapat Muliawan idham tentang jika ada siswa merokok di lingkungan
sekolah SMA Negeri 1 Barru dia akan melaporkannya kepada guru atau orang tuanya agar
dia memberikan sanksi kepada siswa yang merokok tersebut
BAB V
PENUTUP
5.1 SIMPULAN
Kebiasaan merokok di kalangan siswa siswi amat membahayakan baik ditinjau dari
segi pendidikan maupun kesehatan serta social ekonomi. Di pandang dari segi pendidikan
sudah jelas bahwa hal ini akan menganggu studinya, sedangakan dari segi kesehatan akibat
dari segi kesehatan kebiasaan merokok akan menyababkan berbagai penyakit misalnya
serangan jantung, gangguan pernafasan dan sebagainya. Dari segi ekonomimerupakan
pengeluaran anggaran yang tidak perlu atau memboroskan.
5.2 SARAN
Setelah membaca karya tulis ilmiah ini, semoga siswa siswi SMA Negeri 1 Barru
dapat tersadarkan akan bahaya rokok bagi kesehatan mereka dan segera meninggalkan
kebiasaan merokok, agar kesehatan Mereka tidak terganggu dan terhindar dari penyakit yang
dapat mengancam jiwa mereka
20
DAFTAR PUSTAKA
PERTANYAAN
3. Jika ada salah satu siswa merokok di Lingkungan sekolah SMA Negeri Barru apa yang
akan kamu lakukan ?