BAB I
PENDAHULUAN
1.4 Metode
BAB II
PEMBAHASAN
Meskipun sesekali telah mulai turun hujan, tetapi coba sempatkan menengok ke langit saat
udara cerah sejak pagi sampai sore hari. Langit di Jakarta dan kota-kota besar di Indonesia
sudah tidak biru lagi. Udara kota telah dipenuhi oleh jelaga dan gas-gas yang berbahaya bagi
kesehatan manusia.
Diperkirakan, dalam sepuluh tahun mendatang terjadi peningkatan jumlah penderita penyakit
paru dan saluran pernapasan dengan sangat bermakna. Bukan hanya infeksi saluran
pernapasan akut yang kini menempati urutan pertama dalam pola penyakit di berbagai
wilayah di Indonesia, tetapi juga meningkatnya jumlah penderita penyakit asma dan kanker
paru.
Pencemar udara dibedakan menjadi dua yaitu, pencemar primer dan pencemar sekunder.
Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber
pencemaran udara. [Karbon monoksida]adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer
karena ia merupakan hasil dari pembakaran. Pencemar sekunder adalah substansi pencemar
yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer. Pembentukan ozon dalam
[smog fotokimia] adalah sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder.
Belakangan ini tumbuh keprihatinan akan efek dari emisi polusi udara dalam konteks global
dan hubungannya dengan pemanasan global (global warming) yg memengaruhi;
Kegiatan manusia
Transportasi
Industri
Pembangkit listrik
Sumber alami
Gunung berapi
Rawa-rawa
Kebakaran hutan
Sumber-sumber lain
Transportasi amonia
Timbulan gas metana dari lahan uruk /tempat pembuangan akhir sampah
Di kota-kota besar, kontribusi gas buang kendaraan bermotor sebagai sumber polusi udara
mencapai 60-70 persen. Sedangkan kontribusi gas buang dari cerobong asap industri hanya
berkisar 10-15 persen, sisanya berasal dari sumber pembakaran lain, misalnya dari rumah
tangga, pembakaran sampah, kebakaran hutan, dan lain-lain.
Sebenarnya banyak polutan udara yang perlu diwaspadai, tetapi Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO) menetapkan beberapa jenis polutan yang dianggap serius. Polutan udara yang
berbahaya bagi kesehatan manusia, hewan, serta mudah merusak harta benda adalah
partikulat yang mengandung partikel (asap dan jelaga), hidrokarbon, sulfur dioksida, dan
nitrogen oksida. Kesemuanya diemisikan oleh kendaraan bermotor.
WHO memperkirakan bahwa 70 persen penduduk kota di dunia pernah menghirup udara
kotor akibat emisi kendaraan bermotor, sedangkan 10 persen sisanya menghirup udara yang
bersifat "marjinal". Akibatnya fatal bagi bayi dan anak-anak. Orang dewasa yang berisiko
tinggi, misalnya wanita hamil, usia lanjut, serta orang yang telah memiliki riwayat penyakit
paru dan saluran pernapasan menahun. Celakanya, para penderita maupun keluarganya tidak
menyadari bahwa berbagai akibat negatif tersebut berasal dari polusi udara akibat emisi
kendaraan bermotor yang semakin memprihatinkan.
Kita perlu belajar melalui pengalaman dari negara lain dalam hal polusi udara kota ini.
Pada tahun 1990-an dilaporkan bahwa di Cubatao, Brasil, terjadi tragedi lingkungan yang
cukup fatal bagi bayi. Empat puluh dari setiap 1000 bayi yang lahir di kota itu meninggal saat
dilahirkan, sedangkan 40 yang lain kebanyakan cacat atau meninggal pada minggu pertama
hidupnya. Pada era tahun tersebut, dengan 80.000 penduduk, Cubatao mengalami sekitar
10.000 kasus kedaruratan medis, yang meliputi penyakit tuberkulosis (TBC), pneumonia,
bronkitis, emfisema, asma bronchiale, serta beberapa penyakit pernapasan lain.
Polusi udara berasal dari berbagai sumber, dengan hasil pembakaran bahan bakar fosil
merupakan sumber utama. Contoh sederhana adalah pembakaran mesin diesel yang dapat
menghasilkan partikulat (PM), nitrogen oksida, danprecursor ozon yang semuanya
merupakan polutan berbahaya. Polutan yang ada diudara dapat berupa gas (misal SO2, NOx,
CO, Volatile Organic Compounds) ataupun partikulat. Polutan berupa partikulat tersuspensi,
disebut juga PM (Particulate Matter) merupakan salah satu komponen penting terkait dengan
coarse, bersumber dari abrasi tanah, debu jalan (debu dari ban atau kampas rem), ataupun
akibat agregasi partikel sisa pembakaran. Partikel seukuran ini dapat masuk dan terdeposit di
saluran pernapasan utama pada paru (trakheobronkial).
fine dan ultrafine berasal dari pembakaran bahan bakar fosil dan dapat dengan mudah
terdeposit dalam unit terkecil saluran napas (alveoli) bahkan dapat masuk ke sirkulasi darah
sistemik. Klasifikasi berdasar ukuran ini juga terkait dengan akibat buruk partikel tersebut
terhadap kesehatan sehingga WHO dan juga US Environmental Protection Agency
menetapkan standar PM dan polutan lain untuk digunakan sebagai dasar referensi/
Efek yang ditimbulkan oleh polutan tergantung dari besarnya pajanan (terkait dosis/kadarnya
di udara dan lama/waktu pajanan) dan juga faktor kerentanan ho s t (individu) yang
bersangkutan (misal: efek buruk lebih mudah terjadi pada anak, individu pengidap penyakit
jantung- pembuluh darah dan pernapasan, serta penderita diabetes melitus). Pajanan polutan
udara dapat mengenai bagian tubuh manapun, dan tidak terbatas pada inhalasi ke saluran
pernapasan saja. Sebagai contoh, pengaruh polutan udara juga dapat menimbulkan iritasi
pada kulit dan mata. Namun demikian, sebagian besar penelitian polusi udara terfokus pada
efek akibat inhalasi/terhirup melalui saluran pernapasan mengingat saluran napas merupakan
pintu utama masuknya polutan udara kedalam tubuh. Selain faktor zat aktif yang dibawa oleh
polutan tersebut, ukuran polutan juga menentukan lokasi anatomis terjadinya deposit polutan
dan juga efeknya terhadap jaringan sekitar.Fine dapat dengan mudah terserap masuk ke
pembuluh darah sistemik. Indikator efek dalam jangka pendek dan jangka panjang polutan
terhadap kesehatan sangat berbahasa bagi kesehatan.
Pengaruh polusi udara terhadap kesehatan jangka pendek dan jangka panjang :
Pengaruh atau efek jangka pendek
- Perawatan di rumah sakit, kunjungan ke Unit Gawat Darurat atau kunjungan rutin dokter,
akibat penyakit yang terkait dengan respirasi (pernapasan) dan kardiovaskular.
- Berkurangnya aktivitas harian akibat sakit
- Jumlah absensi (pekerjaan ataupun sekolah)
- Gejala akut (batuk, sesak, infeksi saluran pernapasan)
- Perubahan fisiologis (seperti fungsi paru dan tekanan darah
BAB III
PENUTUP
Polusi udara dan dampaknya terhadap kesehatan merupakan masalah nyata terkait
dengan urbanisasi/pembangunan. Untuk mengurangi pengaruh polusi udara tergadap
kesehatan, pengurangan sumber polutan sudah pasti harus merupakan target utama jangka
panjang baik dengan pemanfaatan teknologi maupun regulasi pemerintah. Namun demikian,
untuk jangka pendek, mengurangi pajanan individual merupakan salah satu cara yan cos
t- effec t i v e. Pengurangan pajanan secara makro dapat dilakukan misalnya dengan
pemberlakuan zona khusus kendaraan bermotor ataupun penentuan lokalisasi industri. Secara
mikro misalnya dengan memperbaiki ventilasi/sirkulasi udara di tempat tinggal/kerja ataupun
memberikan pendidikan/informasi bagi populasi yang rentan agar mengurangi pajanan
tersebut serta meningkatkan daya tahan tubuh
Kesimpulan
Untuk mengurangi dampak polusi udara terhadap kesehatan masyarakat perkotaan
dapat dilakukan dengan cara-cara yang sudahdisebutkan dalam kajian pustaka. Dalam
pelaksanannya harus bersama dengan semua pihak yang terkait mulai dari Pemerintah, LSM
dan masyarakat secara umum.
Saran
Kita menyarankan kepada pemerintah agar membuat peraturan yang ketat terkait pencemaran
lingkungan udara, air ataupun tanah. Juga menyarankan kepada kepolisian agar menjaga lalu
lintas tetap lancer sehinnga mengurangi emisi gas yang terbuang ke udara. Juga peran
masyarakat terhadap lingkungan itu sendiri
Daftar pustaka
1. American Thoracic Society. What constitutes and adverse health effect of air pollution?
Am J Respir @Crit Care Med 2000;161:66573.
2. Air Pollution and Cardiovascular Disease: A Statement for Healthcare Professionals From
the Expert Panel on Population and Prevention Science of American Heart Association.
Circulation 2004;109;2655-2671
3. Bhatnagar A. Environmental Cardiology: Studying Mechanistic Links Between Pollution
and Heart Disease. Circ. Res. 2006;99:692-705.
4. Holguin F. Traffic related exposures and lung function in adult. Thorax
2007;62:837-8.
5. Jerrett M. Does traffic-related air pollution contribute to respiratory diseases formation in
children? Eur Respir J 2007;29:8256.
6. Lippmann M. Health Effects of Airborne Particulate Matter. N Engl J Med 2007;357:23.
7. Napitupulu L, Resosudarmo BP. Health and Economic Impact of Air Pollution in Jakarta.
Economic Record 2004;80:s1:s65-75
8. Nel A. Atmosphere. Air PollutionRelated Illness: Effects of Particles. Science
2005;308:804-6.
9. Ostro, B. 1994 Estimating Health Effects of Air Pollutants: A Methodology with an
Application to Jakarta. Policy Research Working Paper 1301. Washington, D.C. the World
Bank
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, rumusan masalah yang harus dibahas dalam makalah ini
adalah:
1. Apa itu pencemaran udara?
2. Apa saja jenis pencemaran udara?
3. Apa yang menjadi sumber pencemaran udara?
4. Apa dampak pencemaran udara?
5. Bagaimana cara mencegah pencemaran udara?
C. Tujuan penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas Ipa tentang polusi
(pencemaran) khususnya polusi udara dan untuk memperluas pengetahuan tentang
pencemaran udara beserta dampak yang ditimbulkannya terhadap lingkungan dan kesehatan
manusia.
D. Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah menambah pengetahuan kita mengenai
pencemaran udara, jenis-jenisnya, sumber, dampak, dan bagaimana cara kita untuk
menanggulangi pencemaran udara.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pencemaran Udara
Pencemaran lingkungan atau polusi adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk
hidup, zat energy dan atau komponen lain kedalam lingkungan, atau berubahnya tatanan
lingkungan oleh kegiatan manusia atau proses alam sehingga kualitas lingkungan turun
sampai ktingkat tertentu yang menyebapkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat
brfungsi lagi sesuai peruntukya ( Undang-Undang Pengelolaan lingkungan Hidup No. 4
Tahun 1982).
Polutan adalah zat atau bahan yang menyebapkan terjadinya polusi. Suatu zat disebut
polutan, bila keberadaanya disuatu lingkungan dapat menyebabkan kerugian terhadap
makhluk hidup. Contoh : karbondioksida dengan kadar 0,032 % dapat memberikan dampak
merusak. Dengan kata lain suatu zat dapat disebut polutan apabila :
1. Jumlah melebihi jumlah normal
2. Berada pada waktu yang tidak tepat
3. Berada pada tempat yang tidak tepat
Pencemaran udarah adalah masuknya, atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya
kedalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan
pada kesehatam manusia secara umum menurunkan kualitas lingkungan. Pencemaran udara
dapat terjadi dimana-mana, misalnya didalam rumah, sekolah, kantor atau yang sering disebut
pencemaran dalam ruangan (indoor pollution). Selain itu gejala ini secara akumulatif juga
terjadi di luar ruangan (outdoor pollution). Mulai dari tingkat lingkungan rumah, perkotaan
hingga ketingkat regional, bahkan saat ini sudah menjadi gejala global. Beberapa unsure
pencemaran (pollutant) kembali kebumi melalui deposisi asam atau salju yang
mengakibatkan sifat korosif pada bagunan, tanaman, hutan disamping itu juga membuat
sungai dan danau menjadi suatu lingkungan yang berbahaya bagi ikan-ikan karena nilai pH
yang rendah
B. Jenis-Jenis Pencemaran Udara
1. Menurut bentuk
a. Gas
Pencemaran udara berbentuk gas dapat dibedakan menjadi :
1) Golongan belerang terdiri dari Sulfur Dioksida (SO2), Hidrogen Sulfida (H2S) dan Sulfat
Aerosol.
2) Golongan Nitrogen terdiri dari Nitrogen Oksida (N2O), Nitrogen Monoksida (NO), Amoniak
(NH3) dan Nitrogen Dioksida (NO2).
3) Golongan Karbon terdiri dari Karbon Dioksida (CO2), Karbon Monoksida (CO),
Hidrokarbon .
4) Golongan gas yang berbahaya terdiri dari Benzen, Vinyl Klorida, air raksa uap.
b. Pertikel
Pencemaran udara berbentuk partikel dibedakan menjadi :
1) Mineral (anorganik) dapat berupa racun seperti air raksa dan timah.
2) Bahan organik terdiri dari ikatan hidrokarbon, klorinasi alkan, Benzen.
3) Makhluk hidup terdiri dari bakteri, virus, telur cacing.
2. Menurut tempat dan sumbernya
a. Ruangan (indoor)
Pencemaran udara ruangan (In door air pollution), berupa pencemaran udara didalam ru-
a-ngan yang berasal dari pemukiman, perkantoran ataupun gedung tinggi.
b. Udara bebas (outdoor)
Pencemaran udara bebas (Out door air pollution), Sumber Pen-cemaran udara bebas :
1) Alamiah, berasal dari letusan gunung berapi, pembusukan, dll.
2) Kegiatan manusia, misalnya berasal dari kegiatan industri, rumah tangga, asap kendaraan,
dll.
3. Berdasarkan pengaruhnya terhadap gangguan kesehatan
Pencemaran udara berdasarkan pengaruhnya terhadap gangguan kesehatan dibedakan
menjadi 4 jenis yaitu:
a. Irintasia.
Biasanya polutan ini bersifat korosif. Merangsang proses peradangan hanya pada saluran
pernapasan bagian atas, yaitu saluran pernapasan mulai dari hidung hingga tenggorokkan.
Misalnya Sulfur Dioksida, Sulfur Trioksida, Amoniak, debu. Iritasi terjadi pada saluran
pernapasan bagian atas dan juga dapat mengenai paru-paru sendiri.
b. Asfiksia
Disebabkan oleh ber-kurangnya kemampuan tubuh dalam menangkap oksigen atau
mengakibatkan kadar O2 menjadi berkurang. Keracunan gas Karbon Monoksida
mengakibatkan CO akan mengikat hemoglobin sehingga kemampuan hemoglobin mengikat
O2 berkurang terjadilah Asfiksia. Yang termasuk golongan ini adalah gas Nitrogen, Oksida,
Metan, Gas Hidrogen dan Helium.
c. Anestesia
Bersifat menekan susunan syaraf pusat sehingga kehilangan kesadaran, misalnya aeter,
aetilene, propane dan alkohol alifatis.
d. Toksis
Titik tangkap terjadinya toksis berbagai jenis, yaitu :
1) Menimbulkan gangguan pada sistem pembuatan darah, mi-salnya benzene, fenol, toluen dan
xylene.
2) Keracunan terhadap susunan syaraf, misalnya karbon disulfid, metil alkohol.
4. Menurut asal
a. Pencemar primer
Polutan yang bentuk dan komposisinya sama dengan ketika dipancarkan, lazim disebut
sebagai pencemar primer, antara lain CO, CO2, hidrokarbon, SO, Nitrogen Oksida, Ozon
serta berbagai partikel.
b. Pencemar Sekunder
Berbagai bahan pencemar kadangkala bereaksi satu sama lain menghasilkan jenis
pencemar baru, yang justru lebih membahayakan kehidupan. Reaksi ini dapat terjadi secara
otomatis ataupun dengan cara bantuan katalisator, seperti sinar matahari. Pencemar hasil
reaksi disebut sebagai pencemar sekunder. Contoh pencemar sekunder adalah Ozon, formal
dehida, dan Peroxy Acyl Nitrate (PAN).
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa:
Pencemaran udarah adalah masuknya, atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya kedalam
atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan pada
kesehatam manusia secara umum menurunkan kualitas lingkungan
Jenis-jenis pencemaran udara menurut bentuk : gas, pertikel. Menurut tempat : ruangan
(indoor), udara bebas (outdoor). Gangguan kesehatan : Iritansia, asfiksia, anetesia, toksis.
Menurut asal : primer, sekunder
Sumber pencemaran udara yaitu: kegiatan manusia, sumber alami, kebocoran tangki klor,
dan lain-lain
Pencemran udara dapat membahayakan kesehatan manusia, kesehatan tanaman, dapat
menyebabkan hujan asam, efek ruma kaca, kerusakan lapisan ozon, dan sebagainya.
Ada lima dasar dalam mencegah atau memperbaiki pencemaran udara berbentuk gas yaitu:
absorbsi, adsorbsi, kondensasi, pembakaran, dan reaksi kimia.
B. Saran
Untuk mencegah terjadinya pencemaran udara yang lebih lanjut hendaknya kita semua
ikut menjaga kebersihan udara dan meminimalkan pencemaran udara, misalnya tidak
memakai kendaraan bermotor yang mengeluarkan banyak asap, tidak membuang gas yang
berbahaya secara sembarangan terutama bagi kegiatan industri, dan lain sebagainya agar
kebersihan udara tetap terjaga.
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pencemaran Udara
Pencemaran udara diartikan sebagai adanya bahan - bahan atau zat - zat asing di
dalam udara yang menyebabkan perubahan susunan (komposisi) udara dari keadaan
normalnya.
Kehadiran bahan atau zat asing di dalam udara dalam jumlah tertentu serta dalam waktu yang
cukup lama, akan dapat mengganggu kehidupan manusia, hewan dan binatang. Bila keadaan
seperti tersebut terjadi, maka udara dikatakan telah tercemar.
Udara merupakan campuran beberapa macam gas yang perbandingannya tidak
tetap, tergantung pada keadaan suhu udara, tekanan udara dan lingkungannya. Udara adalah
juga atmosfir yang berada disekeliling bumi yang fungsinya sangat penting bagi kehidupan di
dunia ini. Dalam udara terdapat oksigen (O 2) untuk bernafas, karbondioksida (CO2) untuk
proses fotosintesis oleh khlorofil daun dan ozone (O 3) untuk menahan sinar ultra-
violet.Susunan (komposisi) udara bersih dan kering, kira - kira tersusun oleh :
Nitrogen (N2) = 78,09 % volume
Oksigen (O2) = 21,94 %
Argon (Ar) = 0,93 %
Karbondioksida (CO2) = 0,032 %
Zat lain yang terdapat dalam udara antara lain gas - gas mulia, nitrogen oksida, hidrogen,
methana, belerang dioksida, amonia dan lain-lain.
B. Pengaruh Pencemaran Udara
1. Pada sistim pernapasan (Respiracy System)
Udara tercemar masuk ke dalam tubuh melalui mulut sampai ke paru - paru
kemudian terserap ke dalam aliran darah, menetap atau dapat disingkirkan dari paru - paru
oleh sel rambut halus.Polutan gas dan partikel dapat merusak sistim pernapasan.
2. Efek pada tanaman.
Tanaman akan rusak akibat pencemaran udara dalam tiga cara, yaitu :
a) Necrosis (daun rontok)
b) Chlorosis (luntur atau perubahan warna pada daun)
c) Perubahan pertumbuhan (alteration in grouts)
Penyebabnya adalah,
- Belerang dioksida menyebabkan warna polos pada daun, kerusakan rumput dan juga
tanaman
kapas, gandum dan apel, dll.
- Fluorida juga menyebabkan Necrosis pada ujung-ujung daun.
- Peroxy Asil Nitrat (PAN) menyebabkan daun-daun berwarna bronze (kelabu)