Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH POLUSI UDARA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Banyaknya kendaraan berbahan bakar fosil dan berbagai industri dikota-kota


membuat kualitas udara kota menurun dan membahayakankesehatan masyarakatnya. Warga
kota terlalu sibuk dengan segala aktifitasnya sehari-hari sehingga tidak bisa memikirkan
selain pekerjaannya. Kekurang pedulian masyarakat kota memperparah polusi udara di kota.
Dimulai dari asap kendaraan bermotor, asap dapur sampai cerobong-cerobong industri. Kita
sebagai penerus kehidupan umat manusia haruslah menjaga lingkungan kita tinggal yang kian
hari semakin rusah. Pencemaran udara di kota dapat ditanggulangi dengan menanam pohon,
pembuatan hutan kota dan lain-lain, sehingga terciptalah lingkungan yang nyaman dan sehat
untuk kita tinggali.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang menyebabkan polusi udara?


2. Bagaimana dampak polusi udara terhadap kesehatan
manyarakat kota?
3. Zat apa saja yang menyebabkan polusi udara beracun bagi
tubuh kita?
4. Bagaimana mekanisme gangguan kesehatan akibat polusi udara
secara umum?
5. Apa solusi terbaik untuk mangatasi masalah ini?

1.3 Tujuan Pembahasan


Menyadarkan masyarakat kota-kota besar Indonesia akan pentingnya udara yang
bersih dan sehat. Karena masyarakat kota kurang peduli terhadap lingkungan sekitanya. Pada
halnya polusi udara sendiri tercipta akibat kegiatan masyarakat kota itu sendiri sehingga tidak
ada pihak yang harus disalahkan atas polusi udara melainkan mansyarakat kota itu sendiri.
Jadi, tidak akan pernah berhasil pengurangan dampak polusi udara jika kita tidak bersama-
sama menanggulanginya. Perlu diingatkan di sini bahwa kegiatan positif yang kita lakukan
juga untuk diri kita sendiri. Jadi mengapa kita tidak menyelamatkan lingkungan kita kalau
kita juga akan selamat?

1.4 Metode

Cara mendapatkan informasi:


Mencari di internet dengan alamat:
http://www.yahoo.com
http://www.google.co.id
http://www.images.google.com
http://www.bing.com
http://www.walhi.com

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Polusi


Polusi Udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer
dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan,
mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.
Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia.
Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi cahaya
dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara
dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global.
POLUSI udara kota di beberapa kota besar di Indonesia, khususnya di Jakarta, telah sangat
memprihatinkan. Beberapa hasil penelitian tentang polusi udara dengan segala risikonya telah
dipublikasikan, termasuk risiko kanker darah. Namun, jarang disadari, entah berapa ribu
warga kota yang meninggal setiap tahunnya karena infeksi saluran pernapasan, asma, maupun
kanker paru akibat polusi udara kota.

Meskipun sesekali telah mulai turun hujan, tetapi coba sempatkan menengok ke langit saat
udara cerah sejak pagi sampai sore hari. Langit di Jakarta dan kota-kota besar di Indonesia
sudah tidak biru lagi. Udara kota telah dipenuhi oleh jelaga dan gas-gas yang berbahaya bagi
kesehatan manusia.

Diperkirakan, dalam sepuluh tahun mendatang terjadi peningkatan jumlah penderita penyakit
paru dan saluran pernapasan dengan sangat bermakna. Bukan hanya infeksi saluran
pernapasan akut yang kini menempati urutan pertama dalam pola penyakit di berbagai
wilayah di Indonesia, tetapi juga meningkatnya jumlah penderita penyakit asma dan kanker
paru.

2.2 Sumber Polusi Udara

Pencemar udara dibedakan menjadi dua yaitu, pencemar primer dan pencemar sekunder.
Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber
pencemaran udara. [Karbon monoksida]adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer
karena ia merupakan hasil dari pembakaran. Pencemar sekunder adalah substansi pencemar
yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer. Pembentukan ozon dalam
[smog fotokimia] adalah sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder.
Belakangan ini tumbuh keprihatinan akan efek dari emisi polusi udara dalam konteks global
dan hubungannya dengan pemanasan global (global warming) yg memengaruhi;
Kegiatan manusia
Transportasi

Industri

Pembangkit listrik

Pembakaran (perapian, kompor, furnace,[insinerator]dengan berbagai jenis bahan


bakar

Gas buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya seperti (CFC)

Sumber alami

Gunung berapi

Rawa-rawa

Kebakaran hutan

Nitrifikasi dan denitrifikasi biologi

Sumber-sumber lain

Transportasi amonia

Kebocoran tangki klor

Timbulan gas metana dari lahan uruk /tempat pembuangan akhir sampah

Uap pelarut organik

Di kota-kota besar, kontribusi gas buang kendaraan bermotor sebagai sumber polusi udara
mencapai 60-70 persen. Sedangkan kontribusi gas buang dari cerobong asap industri hanya
berkisar 10-15 persen, sisanya berasal dari sumber pembakaran lain, misalnya dari rumah
tangga, pembakaran sampah, kebakaran hutan, dan lain-lain.
Sebenarnya banyak polutan udara yang perlu diwaspadai, tetapi Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO) menetapkan beberapa jenis polutan yang dianggap serius. Polutan udara yang
berbahaya bagi kesehatan manusia, hewan, serta mudah merusak harta benda adalah
partikulat yang mengandung partikel (asap dan jelaga), hidrokarbon, sulfur dioksida, dan
nitrogen oksida. Kesemuanya diemisikan oleh kendaraan bermotor.

WHO memperkirakan bahwa 70 persen penduduk kota di dunia pernah menghirup udara
kotor akibat emisi kendaraan bermotor, sedangkan 10 persen sisanya menghirup udara yang
bersifat "marjinal". Akibatnya fatal bagi bayi dan anak-anak. Orang dewasa yang berisiko
tinggi, misalnya wanita hamil, usia lanjut, serta orang yang telah memiliki riwayat penyakit
paru dan saluran pernapasan menahun. Celakanya, para penderita maupun keluarganya tidak
menyadari bahwa berbagai akibat negatif tersebut berasal dari polusi udara akibat emisi
kendaraan bermotor yang semakin memprihatinkan.

Kita perlu belajar melalui pengalaman dari negara lain dalam hal polusi udara kota ini.
Pada tahun 1990-an dilaporkan bahwa di Cubatao, Brasil, terjadi tragedi lingkungan yang
cukup fatal bagi bayi. Empat puluh dari setiap 1000 bayi yang lahir di kota itu meninggal saat
dilahirkan, sedangkan 40 yang lain kebanyakan cacat atau meninggal pada minggu pertama
hidupnya. Pada era tahun tersebut, dengan 80.000 penduduk, Cubatao mengalami sekitar
10.000 kasus kedaruratan medis, yang meliputi penyakit tuberkulosis (TBC), pneumonia,
bronkitis, emfisema, asma bronchiale, serta beberapa penyakit pernapasan lain.

Polusi udara berasal dari berbagai sumber, dengan hasil pembakaran bahan bakar fosil
merupakan sumber utama. Contoh sederhana adalah pembakaran mesin diesel yang dapat
menghasilkan partikulat (PM), nitrogen oksida, danprecursor ozon yang semuanya
merupakan polutan berbahaya. Polutan yang ada diudara dapat berupa gas (misal SO2, NOx,
CO, Volatile Organic Compounds) ataupun partikulat. Polutan berupa partikulat tersuspensi,
disebut juga PM (Particulate Matter) merupakan salah satu komponen penting terkait dengan

2.3 Dampak Polusi Udara Terhadap Kesehatan


Pengaruhnya terhadap kesehatan, dapat diklasifikasikan menjadi 3 yaitu :

coarse, bersumber dari abrasi tanah, debu jalan (debu dari ban atau kampas rem), ataupun
akibat agregasi partikel sisa pembakaran. Partikel seukuran ini dapat masuk dan terdeposit di
saluran pernapasan utama pada paru (trakheobronkial).
fine dan ultrafine berasal dari pembakaran bahan bakar fosil dan dapat dengan mudah
terdeposit dalam unit terkecil saluran napas (alveoli) bahkan dapat masuk ke sirkulasi darah
sistemik. Klasifikasi berdasar ukuran ini juga terkait dengan akibat buruk partikel tersebut
terhadap kesehatan sehingga WHO dan juga US Environmental Protection Agency
menetapkan standar PM dan polutan lain untuk digunakan sebagai dasar referensi/

Efek yang ditimbulkan oleh polutan tergantung dari besarnya pajanan (terkait dosis/kadarnya
di udara dan lama/waktu pajanan) dan juga faktor kerentanan ho s t (individu) yang
bersangkutan (misal: efek buruk lebih mudah terjadi pada anak, individu pengidap penyakit
jantung- pembuluh darah dan pernapasan, serta penderita diabetes melitus). Pajanan polutan
udara dapat mengenai bagian tubuh manapun, dan tidak terbatas pada inhalasi ke saluran
pernapasan saja. Sebagai contoh, pengaruh polutan udara juga dapat menimbulkan iritasi
pada kulit dan mata. Namun demikian, sebagian besar penelitian polusi udara terfokus pada
efek akibat inhalasi/terhirup melalui saluran pernapasan mengingat saluran napas merupakan
pintu utama masuknya polutan udara kedalam tubuh. Selain faktor zat aktif yang dibawa oleh
polutan tersebut, ukuran polutan juga menentukan lokasi anatomis terjadinya deposit polutan
dan juga efeknya terhadap jaringan sekitar.Fine dapat dengan mudah terserap masuk ke
pembuluh darah sistemik. Indikator efek dalam jangka pendek dan jangka panjang polutan
terhadap kesehatan sangat berbahasa bagi kesehatan.

Berikut ini beberapa mekanisme biologis bagaimana polutan udara


Terjangkitnya gejala penyakit:
1.Timbulnya reaksi radang/inflamasi pada paru, misalnya akibat ozon.
2.Terbentuknya radikal bebas/stres oksidatif, misalnya PAH(polyaromatic hydrocarbons).
3.Modifikasi ikatan kovalen terhadap protein penting intraselular seperti enzim-enzim yang
bekerja dalam tubuh.
4.Komponen biologis yang menginduksi inflamasi/peradangan dan gangguan sistem imunitas
tubuh, misalnya golongan glukan dan endotoksin.
5.Stimulasi sistem saraf otonom dan nosioreseptor yang mengatur kerja jantung dan saluran
napas.
6.Efek ad j u v a nt (tidak secara langsung mengaktifkan sistem imun) terhadap sistem
imunitas tubuh, misalnya logam golongan transisi dan DEP/diesel exhaust particulate.
7.Efek procoagulant yang dapat menggangu sirkulasi darah dan memudahkan penyebaran
polutan ke seluruh tubuh, misalnya ultrafine.
8.Menurunkan sistem pertahanan tubuh normal (misal: dengan menekan fungsi alveolar
makrofag pada paru).

Pengaruh polusi udara terhadap kesehatan jangka pendek dan jangka panjang :
Pengaruh atau efek jangka pendek

- Perawatan di rumah sakit, kunjungan ke Unit Gawat Darurat atau kunjungan rutin dokter,
akibat penyakit yang terkait dengan respirasi (pernapasan) dan kardiovaskular.
- Berkurangnya aktivitas harian akibat sakit
- Jumlah absensi (pekerjaan ataupun sekolah)
- Gejala akut (batuk, sesak, infeksi saluran pernapasan)
- Perubahan fisiologis (seperti fungsi paru dan tekanan darah

Pengaruh atau efek jangka panjang

- Kematian akibat penyakit respirasi/pernapasan dan kardiovaskular


- Meningkatnya Insiden dan prevalensi penyakit paru kronik (asma, penyakit paru osbtruktif
kronis)
- Gangguan pertumbuhan dan perkembangan janin
- Kanker

2.4 Cara Mengatasi Polusi Udara


Solusi untuk mengatasi polusi udara kota terutama ditujukan pada pembenahan sektor
transportasi, tanpa mengabaikan sektor-sektor lain. Hal ini kita perlu belajar dari kota-kota
besar lain di dunia, yang telah berhasil menurunkan polusi udara kota dan angka kesakitan
serta kematian yang diakibatkan karenanya.
* Pemberian izin bagi angkutan umum kecil hendaknya lebih dibatasi, sementara kendaraan
angkutan massal, seperti bus dan kereta api, diperbanyak.
* Pembatasan usia kendaraan, terutama bagi angkutan umum, perlu dipertimbangkan sebagai
salah satu solusi. Sebab, semakin tua kendaraan, terutama yang kurang terawat, semakin
besar potensi untuk memberi kontribusi polutan udara.
* Potensi terbesar polusi oleh kendaraan bermotor adalah kemacetan lalu lintas dan tanjakan.
Karena itu, pengaturan lalu lintas, rambu- rambu, dan tindakan tegas terhadap pelanggaran
berkendaraan dapat membantu mengatasi kemacetan lalu lintas dan mengurangi polusi udara.
* Pemberian penghambat laju kendaraan di permukiman atau gang- gang yang sering
diistilahkan dengan "polisi tidur" justru merupakan biang polusi. Kendaraan bermotor akan
memperlambat laju
* Uji emisi harus dilakukan secara berkala pada kendaraan umum maupun pribadi meskipun
secara uji petik (spot check). Perlu dipikirkan dan dipertimbangkan adanya kewenangan
tambahan bagi polisi lalu lintas untuk melakukan uji emisi di samping memeriksa surat-surat
dan kelengkapan kendaraan yang lain
* Penanaman pohon-pohon yang berdaun lebar di pinggir-pinggir jalan, terutama yang lalu
lintasnya padat serta di sudut-sudut kota, juga mengurangi polusi udara.

BAB III
PENUTUP
Polusi udara dan dampaknya terhadap kesehatan merupakan masalah nyata terkait
dengan urbanisasi/pembangunan. Untuk mengurangi pengaruh polusi udara tergadap
kesehatan, pengurangan sumber polutan sudah pasti harus merupakan target utama jangka
panjang baik dengan pemanfaatan teknologi maupun regulasi pemerintah. Namun demikian,
untuk jangka pendek, mengurangi pajanan individual merupakan salah satu cara yan cos
t- effec t i v e. Pengurangan pajanan secara makro dapat dilakukan misalnya dengan
pemberlakuan zona khusus kendaraan bermotor ataupun penentuan lokalisasi industri. Secara
mikro misalnya dengan memperbaiki ventilasi/sirkulasi udara di tempat tinggal/kerja ataupun
memberikan pendidikan/informasi bagi populasi yang rentan agar mengurangi pajanan
tersebut serta meningkatkan daya tahan tubuh

Kesimpulan
Untuk mengurangi dampak polusi udara terhadap kesehatan masyarakat perkotaan
dapat dilakukan dengan cara-cara yang sudahdisebutkan dalam kajian pustaka. Dalam
pelaksanannya harus bersama dengan semua pihak yang terkait mulai dari Pemerintah, LSM
dan masyarakat secara umum.

Saran
Kita menyarankan kepada pemerintah agar membuat peraturan yang ketat terkait pencemaran
lingkungan udara, air ataupun tanah. Juga menyarankan kepada kepolisian agar menjaga lalu
lintas tetap lancer sehinnga mengurangi emisi gas yang terbuang ke udara. Juga peran
masyarakat terhadap lingkungan itu sendiri

Daftar pustaka

1. American Thoracic Society. What constitutes and adverse health effect of air pollution?
Am J Respir @Crit Care Med 2000;161:66573.
2. Air Pollution and Cardiovascular Disease: A Statement for Healthcare Professionals From
the Expert Panel on Population and Prevention Science of American Heart Association.
Circulation 2004;109;2655-2671
3. Bhatnagar A. Environmental Cardiology: Studying Mechanistic Links Between Pollution
and Heart Disease. Circ. Res. 2006;99:692-705.
4. Holguin F. Traffic related exposures and lung function in adult. Thorax
2007;62:837-8.
5. Jerrett M. Does traffic-related air pollution contribute to respiratory diseases formation in
children? Eur Respir J 2007;29:8256.
6. Lippmann M. Health Effects of Airborne Particulate Matter. N Engl J Med 2007;357:23.
7. Napitupulu L, Resosudarmo BP. Health and Economic Impact of Air Pollution in Jakarta.
Economic Record 2004;80:s1:s65-75
8. Nel A. Atmosphere. Air PollutionRelated Illness: Effects of Particles. Science
2005;308:804-6.
9. Ostro, B. 1994 Estimating Health Effects of Air Pollutants: A Methodology with an
Application to Jakarta. Policy Research Working Paper 1301. Washington, D.C. the World
Bank

dan daftar pustaka dari sebuah situs yang kami kunjungi:


http://www.yahoo.com
http://www.google.co.id
http://www.images.google.com
http://www.bing.com
http://www.wahli.com
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakanga
Udara dimana di dalamnya terkandung sejumlah oksigen, merupakan komponen esensial
bagi kehidupan, baik manusia maupun makhluk hidup lainnya. Udara merupakan campuran
dari gas, yang terdiri dari sekitar 78 % Nitrogen, 20 % Oksigen; 0,93 % Argon; 0,03 %
Karbon Dioksida (CO2) dan sisanya terdiri dari Neon (Ne), Helium (He), Metan (CH4) dan
Hidrogen (H2). Udara dikatakan "Normal" dan dapat mendukung kehidupan manusia apabila
komposisinya seperti tersebut diatas. Sedangkan apabila terjadi penambahan gas-gas lain
yang menimbulkan gangguan serta perubahan komposisi tersebut, maka dikatakan udara
sudah tercemar/terpolusi.
Akibat aktifitas perubahan manusia udara seringkali menurun kualitasnya. Perubahan
kualitas ini dapat berupa perubahan sifat-sifat fisis maupun sifat-sifat kimiawi. Perubahan
kimiawi, dapat berupa pengurangan maupun penambahan salah satu komponen kimia yang
terkandung dalam udara, yang lazim dikenal sebagai pencemaran udara. Kualitas udara yang
dipergunakan untuk kehidupan tergantung dari lingkungannya. Kemungkinan disuatu tempat
dijumpai debu yang bertebaran dimana-mana dan berbahaya bagi kesehatan. Demikian juga
suatu kota yang terpolusi oleh asap kendaraan bermotor atau angkutan yang dapat
menimbulkan gangguan kesehatan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, rumusan masalah yang harus dibahas dalam makalah ini
adalah:
1. Apa itu pencemaran udara?
2. Apa saja jenis pencemaran udara?
3. Apa yang menjadi sumber pencemaran udara?
4. Apa dampak pencemaran udara?
5. Bagaimana cara mencegah pencemaran udara?

C. Tujuan penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas Ipa tentang polusi
(pencemaran) khususnya polusi udara dan untuk memperluas pengetahuan tentang
pencemaran udara beserta dampak yang ditimbulkannya terhadap lingkungan dan kesehatan
manusia.
D. Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah menambah pengetahuan kita mengenai
pencemaran udara, jenis-jenisnya, sumber, dampak, dan bagaimana cara kita untuk
menanggulangi pencemaran udara.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pencemaran Udara
Pencemaran lingkungan atau polusi adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk
hidup, zat energy dan atau komponen lain kedalam lingkungan, atau berubahnya tatanan
lingkungan oleh kegiatan manusia atau proses alam sehingga kualitas lingkungan turun
sampai ktingkat tertentu yang menyebapkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat
brfungsi lagi sesuai peruntukya ( Undang-Undang Pengelolaan lingkungan Hidup No. 4
Tahun 1982).
Polutan adalah zat atau bahan yang menyebapkan terjadinya polusi. Suatu zat disebut
polutan, bila keberadaanya disuatu lingkungan dapat menyebabkan kerugian terhadap
makhluk hidup. Contoh : karbondioksida dengan kadar 0,032 % dapat memberikan dampak
merusak. Dengan kata lain suatu zat dapat disebut polutan apabila :
1. Jumlah melebihi jumlah normal
2. Berada pada waktu yang tidak tepat
3. Berada pada tempat yang tidak tepat
Pencemaran udarah adalah masuknya, atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya
kedalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan
pada kesehatam manusia secara umum menurunkan kualitas lingkungan. Pencemaran udara
dapat terjadi dimana-mana, misalnya didalam rumah, sekolah, kantor atau yang sering disebut
pencemaran dalam ruangan (indoor pollution). Selain itu gejala ini secara akumulatif juga
terjadi di luar ruangan (outdoor pollution). Mulai dari tingkat lingkungan rumah, perkotaan
hingga ketingkat regional, bahkan saat ini sudah menjadi gejala global. Beberapa unsure
pencemaran (pollutant) kembali kebumi melalui deposisi asam atau salju yang
mengakibatkan sifat korosif pada bagunan, tanaman, hutan disamping itu juga membuat
sungai dan danau menjadi suatu lingkungan yang berbahaya bagi ikan-ikan karena nilai pH
yang rendah
B. Jenis-Jenis Pencemaran Udara
1. Menurut bentuk
a. Gas
Pencemaran udara berbentuk gas dapat dibedakan menjadi :
1) Golongan belerang terdiri dari Sulfur Dioksida (SO2), Hidrogen Sulfida (H2S) dan Sulfat
Aerosol.
2) Golongan Nitrogen terdiri dari Nitrogen Oksida (N2O), Nitrogen Monoksida (NO), Amoniak
(NH3) dan Nitrogen Dioksida (NO2).
3) Golongan Karbon terdiri dari Karbon Dioksida (CO2), Karbon Monoksida (CO),
Hidrokarbon .
4) Golongan gas yang berbahaya terdiri dari Benzen, Vinyl Klorida, air raksa uap.
b. Pertikel
Pencemaran udara berbentuk partikel dibedakan menjadi :
1) Mineral (anorganik) dapat berupa racun seperti air raksa dan timah.
2) Bahan organik terdiri dari ikatan hidrokarbon, klorinasi alkan, Benzen.
3) Makhluk hidup terdiri dari bakteri, virus, telur cacing.
2. Menurut tempat dan sumbernya
a. Ruangan (indoor)
Pencemaran udara ruangan (In door air pollution), berupa pencemaran udara didalam ru-
a-ngan yang berasal dari pemukiman, perkantoran ataupun gedung tinggi.
b. Udara bebas (outdoor)
Pencemaran udara bebas (Out door air pollution), Sumber Pen-cemaran udara bebas :
1) Alamiah, berasal dari letusan gunung berapi, pembusukan, dll.
2) Kegiatan manusia, misalnya berasal dari kegiatan industri, rumah tangga, asap kendaraan,
dll.
3. Berdasarkan pengaruhnya terhadap gangguan kesehatan
Pencemaran udara berdasarkan pengaruhnya terhadap gangguan kesehatan dibedakan
menjadi 4 jenis yaitu:
a. Irintasia.
Biasanya polutan ini bersifat korosif. Merangsang proses peradangan hanya pada saluran
pernapasan bagian atas, yaitu saluran pernapasan mulai dari hidung hingga tenggorokkan.
Misalnya Sulfur Dioksida, Sulfur Trioksida, Amoniak, debu. Iritasi terjadi pada saluran
pernapasan bagian atas dan juga dapat mengenai paru-paru sendiri.
b. Asfiksia
Disebabkan oleh ber-kurangnya kemampuan tubuh dalam menangkap oksigen atau
mengakibatkan kadar O2 menjadi berkurang. Keracunan gas Karbon Monoksida
mengakibatkan CO akan mengikat hemoglobin sehingga kemampuan hemoglobin mengikat
O2 berkurang terjadilah Asfiksia. Yang termasuk golongan ini adalah gas Nitrogen, Oksida,
Metan, Gas Hidrogen dan Helium.
c. Anestesia
Bersifat menekan susunan syaraf pusat sehingga kehilangan kesadaran, misalnya aeter,
aetilene, propane dan alkohol alifatis.
d. Toksis
Titik tangkap terjadinya toksis berbagai jenis, yaitu :
1) Menimbulkan gangguan pada sistem pembuatan darah, mi-salnya benzene, fenol, toluen dan
xylene.
2) Keracunan terhadap susunan syaraf, misalnya karbon disulfid, metil alkohol.
4. Menurut asal
a. Pencemar primer
Polutan yang bentuk dan komposisinya sama dengan ketika dipancarkan, lazim disebut
sebagai pencemar primer, antara lain CO, CO2, hidrokarbon, SO, Nitrogen Oksida, Ozon
serta berbagai partikel.
b. Pencemar Sekunder
Berbagai bahan pencemar kadangkala bereaksi satu sama lain menghasilkan jenis
pencemar baru, yang justru lebih membahayakan kehidupan. Reaksi ini dapat terjadi secara
otomatis ataupun dengan cara bantuan katalisator, seperti sinar matahari. Pencemar hasil
reaksi disebut sebagai pencemar sekunder. Contoh pencemar sekunder adalah Ozon, formal
dehida, dan Peroxy Acyl Nitrate (PAN).

C. Sumber Pencemaran Udara


1. Kegiatan manusia
a. Transportasi
Pertumbuhan penduduk dan urbanisasi mengakibatkan pengembangan wilayah perkotaan
ke daerah pinggiran kota. Akibatnya aktivitas penduduk dengan alat transportasi pun
meningkat. Kegiatan transportasi menjadi penyebab pencemaran udara karena senyawa kimia
yang dihasilkan dari kendaraan bermotor. Senyawa kimia tersebut antara lain karbon
dioksida, nitrogen dioksida, dan beberapa partikel mikro.
b. Industri
Jenis industri yang menjadi sumber pencemaran melalui udara diantaranya industri besi
dan baja, industri semen, industri kendaraan bermotor, industri pupuk, industri alumunium,
industri pembangkit tenaga air, industri kertas, industri kilang minyak, industri
pertambangan. Industrialisasi di Indonesia sedang berkembang, tetapi perkembangan tersebut
seringkali mengabaikan pengendalian pencemaran. Oleh karena itu pemilik usaha industri
harus melengkapi industrinya dengan fasilitas untuk pengendalian limbah.
c. Pembangkit listrik
d. Pembakaran (perapian, kompor, furnace,[insinerator]dengan berbagai jenis bahan bakar
e. Gas buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya seperti (CFC)
2. Sumber alami
a. Gunung berapi
b. Rawa-rawa
c. Kebakaran hutan
d. Nitrifikasi dan denitrifikasi biologi
3. Sumber-sumber lain
a. Transportasi amonia
b. Kebocoran tangki klor
c. Timbulan gas metana dari lahan uruk /tempat pembuangan akhir sampah
d. Uap pelarut organik

D. Dampak Pencemaran Udara


1. Dampak kesehatan
Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh
melalui sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung
kepada jenis pencemar. Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan
bagian atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat mencapai paru-paru.
Dari paru-paru, zat pencemar diserap oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke
seluruh tubuh.
Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISNA (infeksi saluran
napas atas), termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya.
Beberapa zat pencemar dikategorikan sebagai toksik dan karsinogenik.
2. Dampak terhadap tanaman
Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat
terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis,
dan bintik hitam. Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat
proses fotosintesis.
3. Hujan asam
pH biasa air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara
seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH
air hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lain:
a. Mempengaruhi kualitas air permukaan
b. Merusak tanaman
c. Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga
memengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan
d. Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan
4. Efek rumah kaca
Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O
di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh
permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan
menimbulkan fenomena pemanasan global. Dampak dari pemanasan global adalah:
a. Pencairan es di kutub
b. Perubahan iklim regional dan global
c. Perubahan siklus hidup flora dan fauna
5. Kerusakan lapisan ozon
Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan
pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari.
Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di
stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan
laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga
terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon.
Berikut dampak pencemaran udara berupa gas
N BAHAN SUMBER DAMPAK/AKIBAT PADA
O PENCEMAR INDIVIDU/MASYARAKAT
1. Sulfur Dioksida Batu bara atau bahan bakar Menimbulkan efek iritasi pada saluran nafas
(SO2) minyak yang mengandung sehingga menimbulkan gejala batuk dan
Sulfur. Pembakaran limbah sesak nafas.
pertanah. Proses dalam
industri.
2. Hidrogen Sulfa Dari kawah gunung yang Menimbulkan bau yang tidak sedap, dapat
(H2S) masih aktif. merusak indera penciuman (nervus
olfactory)
3. Nitrogen Oksida Berbagai jenis pembakaran. Menggangu sistem pernapasan.
Gas buang kendaran Melemahkan sistem pernapasan paru dan
(N2O)
Nitrogen bermotor. saluran nafas sehingga paru mudah terserang
Peledak, pabrik pupuk.
Monoksida (NO) infeksi.
Nitrogen Dioksida
(NO2)
4. Amoniak (NH3) Proses Industri Menimbulkan bau yang tidak
sedap/menyengat.
Menyebabkan sistem pernapasan,
Bronchitis, merusak indera penciuman.
5. Karbon Dioksida Semua hasil pembakaran. Menimbulkan efek sistematik, karena
Proses Industri
(CO2) meracuni tubuh dengan cara pengikatan
Karbon Monoksida .
hemoglobin yang amat vital bagi oksigenasi
(CO) jaringan tubuh akaibatnya apabila otak
Hidrokarbon
kekurangan oksigen dapat menimbulkan
kematian.
Dalam jumlah kecil dapat menimbulkan
gangguan berfikir, gerakan otot, gangguan
jantung.

E. Cara Mencegah Pencemaran Udara


Terjadinya pencemaran udara, tentu harus segera ditanggulangi dengan melakukan
pencegahan sedini mungkin agar tidak terjadi kesakitan pada manusia. Dalam melakukan
pencegahan secara tepat tergantung pada sifat dan sumber polutan udara. Pada dasarnya
caranya dibedakan menjadi mengurangi polutan dengan alat-alat, mengubah polutan,
melarutkan polutan, dan mendispersikan polutan.
Menurut dr.drh. Mangku Sitepoe (1997), ada lima dasar dalam mencegah atau
memperbaiki pencemaran udara berbentuk gas.
1. Absorbsi. Melakukan solven yang baik untuk memisahkan polutan gas dengan konsentrasi
yang cukup tinggi. Biasanya absorbennya air, tetapi kadang-kadang dapat juga tidak
menggunakan air (dry absorben).
2. Adsorbsi. Mempergunakan kekuatan tarik-menarik antara molekul polutan dan zat adsorben.
Dalam proses adsorbsi dipergunakan bahan padat yang dapat menyerap polutan. Berbagai
tipe adsorben antara lain Karbon Aktif dan Silikat.
3. Kondensasi. Dengan kondensasi dimaksudkan agar polutan gas diarahkan mencapai titik
kondensasi, terutama dikerjakan pada polutan gas yang bertitik kondensasi tinggi dan
penguapan yang rendah (Hidrokarbon dan gas organik lain).
4. Pembakaran. Mempergunakan proses oksidasi panas untuk menghancurkan gas Hidrokarbon
yang terdapat di dalam polutan. Hasil pembakaran berupa Karbon Dioksida dan air. Adapun
proses pemisahannya secara fisik dikerjakan bersama-sama dengan proses pembakaran secara
kimia.
5. Reaksi kimia. Banyak dipergunakan pada emisi golongan Nitrogen dan Belerang.
Membersihkan gas golongan Nitrogen, caranya dengan diinjeksikan Amoniak yang akan
bereaksi kimia dengan NOx dan membentuk bahan padat yang mengendap. Untuk
menjernihkan golongan Belerang dipergunakan copper oksid atau kapur dicampur arang.
Sementara itu, pencegahan pencemaran udara berbentuk partikel dapat dilakukan melalui
enam konsep.
1. Membersihkan (Scrubbing). Mempergunakan cairan untuk memisahkan polutan. Alat
scrubbing ada berbagai jenis, yaitu berbentuk plat, masif, fibrous, dan spray.
2. Menggunakan filter. Dimaksudkan untuk menangkap polutan partikel pada permukaan filter.
Filter yang dipergunakan berukuran sekecil mungkin. Filter bersifat semipermeable yang
dapat dibersihkan, kadang-kadang dikombinasikan dengan pembersihan gas dan filter polutan
partikel.
3. Mempergunakan presipitasi elektrostatik. Cara ini berbeda dengan cara mekanis lainnya,
sebab langsung ke butir-butir partikel. Polutan dialirkan di antara pelat yang diberi aliran
listrik sehingga presipitator yang akan mempresipitasikan polutan partikel dan ditampung di
dalam kolektor. Pada bagian lain akan keluar udara yang telah dibersihkan.
4. Mempergunakan kolektor mekanis. Dengan menggunakan tenaga gravitasi dan tenaga kinetis
atau kombinasi keduanya untuk mengendapkan partikel. Sebagai kolektor dipergunakan gaya
sentripetal yang memakai siklon.
5. Program langit biru. Yaitu program untuk mengurangi pencemaran udara, baik pencemaran
udara yang bergerak maupun stasioner. Dalam hal ini, ada tiga tindakan yang dilakukan
terhadap pencemaran udara akibat transportasi yaitu: Pertama, mengganti bahan bakar
kendaraan. Bahan bakar disel dan premium pembakarannya kurang sempurna sehingga
terjadi polutan yang berbahaya. Dalam program lagit biru, hal ini dikaitkan dengan
penggantian bahan bakar ke arah bahan bakar gas yang memberikan hasil pembakaran lebih
baik. Kedua, mengubah mesin kendaraan. Mesin dengan bahan bakar disel diganti dengan
mesin bahan bakar gas. Ketiga, memasang alat-alat pembersihan polutan pada kendaraan
bermotor.
6. Menggalakan penanaman pohon. Mempertahankan paru-paru kota dengan memperluas
pertamanan dan penanaman berbagai jenis pohon sebagai penangkal pencemaran. Sebab
tumbuhan akan menyerap hasil pencemaran udara (CO2) dan melepaskan oksigen sehingga
mengisap polutan dan mengurangi polutan dengan kehadiran oksigen.
7. Bentuk pencegahan yang lain adalah membiasakan diri untuk mengkonsumsi makanan
mengandung serat tinggi. Serat makanan dapat menetralkan zat pencemar udara dan
mengurangi penyerapan logam berat melalui sistem pencernaan kita. Dan yang paling penting
pemerintah hendaknya komitmen terhadap mengganti bensin bertimbal dengan bensin tanpa
Timbal.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa:
Pencemaran udarah adalah masuknya, atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya kedalam
atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan pada
kesehatam manusia secara umum menurunkan kualitas lingkungan
Jenis-jenis pencemaran udara menurut bentuk : gas, pertikel. Menurut tempat : ruangan
(indoor), udara bebas (outdoor). Gangguan kesehatan : Iritansia, asfiksia, anetesia, toksis.
Menurut asal : primer, sekunder
Sumber pencemaran udara yaitu: kegiatan manusia, sumber alami, kebocoran tangki klor,
dan lain-lain
Pencemran udara dapat membahayakan kesehatan manusia, kesehatan tanaman, dapat
menyebabkan hujan asam, efek ruma kaca, kerusakan lapisan ozon, dan sebagainya.
Ada lima dasar dalam mencegah atau memperbaiki pencemaran udara berbentuk gas yaitu:
absorbsi, adsorbsi, kondensasi, pembakaran, dan reaksi kimia.

B. Saran
Untuk mencegah terjadinya pencemaran udara yang lebih lanjut hendaknya kita semua
ikut menjaga kebersihan udara dan meminimalkan pencemaran udara, misalnya tidak
memakai kendaraan bermotor yang mengeluarkan banyak asap, tidak membuang gas yang
berbahaya secara sembarangan terutama bagi kegiatan industri, dan lain sebagainya agar
kebersihan udara tetap terjaga.

DAFTAR PUSTAKA

Modul Ilmu Pengetahuan Alam, Kharisma


Buku lingkungan hidup, mahkota offset jakarta.
Wikipedia bahasa indonesia, ensiklopedia bebas
Indah kastiyowati, st. Staf puslitbang tek balitbang dephan. Dampak dan upaya
penanggulangan pencemaran udara
Pencemaran Alam Sekitar, Siri Pencemaran Alam, Jasiman Ahmad, Eddiplex Sdn. Bhd. 1996
Pencemaran Udara dan Bunyi, Siri Utamakan Alam Sekitar Anda, Jasman Ahmad & Siti
Razmah Idris, Penerbit Mikamas, 1996
www.miqra.blogspot.com

MAKALAH POLUSI UDARA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dalam Diktum yang digunakan sebagai dasar perkembangan untuk peraturan
pemerintah republik Indonesia Nomor 41 tahun 1999 tentang pengendalian pencemaran udara
di sebutkan :
1. Bahwa udara sebagai sumber daya alam yang mempengaruhi kehidupan manusia serta
makhluk hidup lainnya harus di jaga dan di pelihara kelestarian fungsinya untuk
pemeliharaan kesehatan dan kesejahteraan manusi serta perlindungan bagi makhluk hidup
lainnya.
2. Bahwa agar udara dapat bermanfaat sebesar-besarnya bagi pelestarian fungsi lingkungan
hidup, maka udara perlu dipelihara, di jaga dan dijamin mutunya melalui pengendalian
pencemaran udara
Setiap waktu kita bernafas, seorang dewasa rata-rata menghirup lebih dari 3.000
gallon (11,4 m3) udara setiap hari. Udara yang kita hirup, jika tercemar oleh bahan berbahaya
dan beracun, akan berdampak seriu pada kesehatan kita, terutama anak-anak yang lebih
banyak bermain di udara terbuka dan lebih rentan daya tahan tubuhnya. Walaupun tidak
terlihat oleh kasat mata, pencemaran diudara mengancam kehidupan kita dan makhluk hidup
lainnya.
Organisasi kesehatan dunia (WHO) memperkirakan bahwa 70% penduduk kota di
dunia pernah sesekali menghirup udara yang tidak sehat, sedangkan 10% lainnya menghirup
udara yang bersifat Marjinal. Bahwa di AS, yang tingkat pencemaran udaranya cenderung
lebih rendah dari pada di kota-kota di Negara berkembang, studi oleh para peneliti di
Universitas Harvard menunjukkan bahwa kematian akibat pencemaran udara berjumlah
antara 50.000 dan 100.000 per tahun. Hal itulah yang membuat kami merasa tertarik untuk
mengangkat sebuah masalah pencemaran udara terhadap kesehatan makhluk hidup di dunia.
B. Rumusan Masalah
Setelah melihat pemaparan latar belakang diatas, kami merumuskan beberapa hal
yang dijadikan rumusan masalah dalam makalah ini antara lain :
1. Apakah pengertian pencemaran udara ?
2. Apa pengaruh pencemaran udara ?
3. Bagaimanakah klasifikasi pencemaran udara itu ?
4. Apakah jenis-jenis dan penyebab utama terjadinya pencemaran udara ?
5. Seperti apakah dampak pencemaran udara, dan bagaimana cara mengatasinya ?
C. Tujuan Penulisan
Dalam penulisan suatu makalah tentunya harus memiliki beberapa hal yang
direncanakan sebagai tujuan penulisan. Adapun tujuan penulisan makalah ini ialah :
1. Untuk memnuhi tugas Bahasa Indonesia.
2. Menambaha pengetahuan tentang pencemaran udara.
3. Cara mengatasi pencemaran udara.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pencemaran Udara
Pencemaran udara diartikan sebagai adanya bahan - bahan atau zat - zat asing di
dalam udara yang menyebabkan perubahan susunan (komposisi) udara dari keadaan
normalnya.
Kehadiran bahan atau zat asing di dalam udara dalam jumlah tertentu serta dalam waktu yang
cukup lama, akan dapat mengganggu kehidupan manusia, hewan dan binatang. Bila keadaan
seperti tersebut terjadi, maka udara dikatakan telah tercemar.
Udara merupakan campuran beberapa macam gas yang perbandingannya tidak
tetap, tergantung pada keadaan suhu udara, tekanan udara dan lingkungannya. Udara adalah
juga atmosfir yang berada disekeliling bumi yang fungsinya sangat penting bagi kehidupan di
dunia ini. Dalam udara terdapat oksigen (O 2) untuk bernafas, karbondioksida (CO2) untuk
proses fotosintesis oleh khlorofil daun dan ozone (O 3) untuk menahan sinar ultra-
violet.Susunan (komposisi) udara bersih dan kering, kira - kira tersusun oleh :
Nitrogen (N2) = 78,09 % volume
Oksigen (O2) = 21,94 %
Argon (Ar) = 0,93 %
Karbondioksida (CO2) = 0,032 %
Zat lain yang terdapat dalam udara antara lain gas - gas mulia, nitrogen oksida, hidrogen,
methana, belerang dioksida, amonia dan lain-lain.
B. Pengaruh Pencemaran Udara
1. Pada sistim pernapasan (Respiracy System)
Udara tercemar masuk ke dalam tubuh melalui mulut sampai ke paru - paru
kemudian terserap ke dalam aliran darah, menetap atau dapat disingkirkan dari paru - paru
oleh sel rambut halus.Polutan gas dan partikel dapat merusak sistim pernapasan.
2. Efek pada tanaman.
Tanaman akan rusak akibat pencemaran udara dalam tiga cara, yaitu :
a) Necrosis (daun rontok)
b) Chlorosis (luntur atau perubahan warna pada daun)
c) Perubahan pertumbuhan (alteration in grouts)
Penyebabnya adalah,
- Belerang dioksida menyebabkan warna polos pada daun, kerusakan rumput dan juga
tanaman
kapas, gandum dan apel, dll.
- Fluorida juga menyebabkan Necrosis pada ujung-ujung daun.
- Peroxy Asil Nitrat (PAN) menyebabkan daun-daun berwarna bronze (kelabu)

3. Efek pada binatang


Selain manusia, polusi/pencemaran udara juga mengakibatkan kematian pada
binatang. Dimulai dari Donora dimana 20 % burung kenari dan 15 % dari anjing terinfeksi
dan mati. Di Mexico sejumlah burung kenari, ayam, babi, angsa, bebek, anjing menjadi mati
karena hidrogen sulfat dan juga pada daerah - daerah lain. Racun kronik umumnya
diakibatkan dari tanaman yang telah terkontaminasi oleh polutan lalu dimakan oleh binatang
sehingga menyebabkan kematian. Polutan yang terutama penyebab kematian adalah arsenik,
timah dan molybdenum.
Akibat Pada Material
Akibat yang paling umum dari polusi udara pada material adalah mengotori permukaan
bangunan, pakaian dan benda - benda lain
Selain itu ada beberapa akibat dari pengotoran material yaitu,
a. Pengotoran dari endapan asap akan menyebabkan pemudaran warna dan penggelapan
permukaan material.
b. Efek dari polusi udara pada logam adalah mempercepat korosi.
c. Efek lain dari asap (smoke) pada karet akan menyebabkan peretakan karet.
d. Efek sulfur pada pakaian dapat menyebabkan perubahan warna, luntur/pemudaran warna.
e. Hidrogen sulfat bereaksi dengan timah akan menyebabkan warna kelabu dan hitam pada
material
4. Akibat Pada Atmosfer
Pengaruh langsung polusi udara khususnya partikulat adalah mengurangi
penglihatan (visibility) pada pilot pesawat udara, sehingga menyulitkan pesawat untuk
mendarat (landing) dan lepas landas (take-off).
Penyebabnya adalah karbondioksida sisa dari pembakaran bahan bakar fosil
(minyak bumi, batubara, dan lain-lain).Selain itu pengaruh dari CO2 juga dapat
mempengaruhi iklim/cuaca pada permukaan bumi.
C. Klasifikasi Pencemaran Udara
1. Pencemar primer : pencemar yang di timbulkan langsung dari sumber pencemaran udara.
2. Pencemar sekunder : pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di
atmosfer.
Contoh: Sulfur dioksida, Sulfur monoksida dan uap air akan menghasilkan asam sulfurik.
D. Jenis-Jenis Dan Penyebab Utama Pencemaran Udara
Jenis-jenis Bahan Pencemar:
- Karbon monoksida (CO)
- Nitrogen dioksida (N02)
- Sulfur Dioksida (S02)
- CFC
- Karbon dioksida (CO2)
- Ozon (03 )
- Benda Partikulat (PM)
- Timah (Pb)
- HydroCarbon (HC)
Penyebab Utama Pencemaran Udara :
Di kota besar sangat sulit untuk mendapat udara yang segar, diperkirakan 70 % pencemaran
yang terjadi adalah akibat adanya kendaraan bermotor.
Contoh : di Jakarta antara tahun 1993-1997 terjadi peningkatan jumlah kendaraan berupa :
- Sepeda motor 207 %
- Mobil penumpang 177 %
- Mobil barang 176 %
- Bus 138 %
Di Indonesia sekarang ini kurang lebih 70% pencemaran udara di sebabkan emisi kendaraan
bermotor kendaraan bermotor mengeluarkan. zat-zat berbahaya yang dapat menimbulkan
dampak negative, baik terhadap kesehatan manusia maupun terhadap lingkungan, seperti
timbal/timah hitam (Pb). Kendaraan bermotor menyumbang hampir 100% timbal. Yang dapat
menyebabakan terganggunya aktifitas manusia dalam bekerja dan juga mengerjakan apa yang
seharusnya dilakukan.
E. Dampak Pencemaran Udara Dan Cara Mengatasinya
Dampak Pencemaran Udara :
- Penipisan Ozon
- Pemanasan Global ( Global Warming )
- Penyakit pernapasan, misalnya : jantung, paru-paru dan tenggorokan
- Terganggunya fungsi reproduksi
- Stres dan penurunan tingkat produktivitas
- Kesehatan dan penurunan kemampuan mental anak-anak
- Penurunan tingkat kecerdasan (IQ) anak-anak.
Untuk melindungi masyarakat terhadap bahaya polusi udara, maka perlu dilakukan usaha-
usaha sebagai berikut, antara lain :
1. Setiap pabrik diwajibkan melakukan pengolahan terlebih dahulu terhadap asap pabriknya
sebelum
di buang ke udara bebas. Pengolahan yang dapat dilakukan adalah :
a. Untuk udara yang mengandung gas atau uap :
- Dengan cara mencuci, yaitu udara dialirkan ke dalam air atau cairan yang mudah
bereaksi
dengan gas atau uap yang terdapat dalam udara kotor tersebut sehingga terikat.
- Dengan jalan membakar, yaitu udara yang kotor di lewatkan pada alat pembakar agar
terbakar
semua.
b. Untuk udara yang mengandung debu atau alcohol :
- Udara kotor yang akan di buang di alirkan dalam satu kamar khusus, yang di sebut
kamar
pengendap agar debu-debunya mengendap.
- Udara kotor di lewatkan pada alat khusus perangkap kelembapan sehingga partikel
yang ada di
dalam nya tidak ikut bersama aliran udara.
- Udara kotor di lewatkan pada ruangan khusus secara melingkar-lingkar (cyclone)
sehingga
partikel yang terdapat di dalamnya melekat di dinding.
- Dengan presipitasi dinamis, alat yang bentuknya seperti baling-balingyang
menyebabkan
partikel-partikel yang terdapat pada udara kotor terhempas dan terkumpul di sekitar
baling-
baling.
- Partikel-partikel yang terdapat dalam udara kotor di saring dengan suatu filter khusus.
- Partikel dalam udara kotor di endapkan secara elektrik karena adanya perbedaan
tegangan
listrik diantara dua kutub listrik.
2. Untuk kendaraan bermotor, digunakan bahan bakar yang sedikitnya mencemari udara,
seperti
bahan bakar gas atau bahan bakar sinar matahari. Bagi kendaraan bermotor yang sisa
pembakarannya lebih banyak, sebaiknya menggunakan jalan-jalan di pinggir kota.
3. Melakukan penghijauan kota, karena tumbuh-tumbuhan dapat menghasilkan oksigen pada
siang
hari di samping menyerap karbon dioksida dari udara. Oleh alam, hujan yang turun
menyebabkan
kotoran di udara berkurang dan angin akan menyebabkan kotoran di udara tersebar luas,
sehingga
tidak terkonsentrasi pada daerah tertentu.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pencemaran udara dapat berasal dari udara itu sendiri, asap kendaraan bermotor,
asap pabrik, efek rumah kaca adalah sumber-sumber pencemaran udara. Berbagai zat kimia
yang berbahaya dapat merusak kesehatan kita, penyakit-penyakit dapat timbul karena efek
pencemaran udara. Selain penyakit, dari segi ekonomi, pendidikan dan sosial budaya
penecemaran udara dapat memberikan efek negatif, dan memberikan hal yang tidak baik
untuk masa depan negara kita.
Maka dari itu perlu adanya perubahan peraturan dari pemerintah dalam hal pengaturan
pengelolaan limbah pabrik dan jumlah kendaraan bermotor. Jumlah kendaraan bermotor yang
semakin banyak diiringi oleh jumlah masyarakat yang semakin banyak dapat memperparah
pencemaran udara.
Usaha yang keras juga harus juga dimiliki oleh warga negara, karena tanpa usaha tersebut
maka walaupun pemerintah berusaha yang keras tidak akan memberikan hasil yang maksimal
sehingga dapat menyegarkan bumi kita kembali seperti dulu kala
B. Saran
Saran yang dapat diambil dari makalah ini adalah :
- Pengurangan efek rumah kaca
- Reboisasi hutan yang gundul
- Pengurangan jumlah kendaraan bermotor, dan standarisasi emisi gas buang kendaraan
bermotor.
- Penanaman hutan kota
- Peningkatan jumlah kendaraan massal
- Pengurangan jumlah industri yang dapat menyebabkan pencemaran udara dan peraturan
yang dipertegas
DAFTAR PUSTAKA

Buku Lingkungan Hidup, Mahkota Offset Jakarta.


http://www.gusdur.net
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0402/05/opini/833909.htm
http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/1203/11/0801.htm
http://www.polarhome.com/pipermail/nusantara/
Diposkan oleh Mohammad Qadarusman di 07.34

Anda mungkin juga menyukai