Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini
bisa selesai pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada ibu Katerina Rante Kanan sebagai guru mata
pelajaran dan teman-teman yang telah berkontribusi dengan memberikan ide-idenya
sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

PENYUSUN

KELOMPOK 4

1
Daftar isi
Kata pengantar .............................................................................1

Daftar isi ........................................................................................2

Bab I :Pendahuluan
1.1 Latar Belakang .............................................................3
1.2 Rumusan masalah........................................................3
1.3 Tujuan pembahasan ....................................................3
Bab II :Pembahasan
a. Dampak pembakaran bahan bakar..................................4
b. Reaksi Pembakaran Bahan Bakar...................................6
c. Cara mengatasi dampak negatif......................................7
Bab III : Daftar pustaka .................................................................8

2
BAB I : PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
Pembakaran bahan bakar fosil (batubara, minyak bumi dan gas alam) dapat
menyebabkan masalah pencemaran lingkunagan, khususnya pencemaran udara.
Seperti yang terjadi di kota-kota besar dan padat penduduk. Agar lebih memahami
manfaat pemakaian bahan bakar fosil dan dampak yang mungkin terjadi, akan dibahas
berbagai pencemaran udara, efek rumah kaca dan hujan asam.

Minyak bumi merupakan bahan bakar utama yang tidak dapat diperbaharui
(nonrenewable energy sources), karena didapat dari fosil-fosil organisme yang
membutuhkan waktu berjuta-juta tahun. Oleh karena itu, kita harus menggunakannya
seefisien mungkin. Hasil pembakaran bahan bakar yang berasal dari minyak bumi
menimbulkan banyak masalah terhadap lingkungan

I.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa dampak positif dan negatif pembakaran bahan bakar ?
2. Reaksi pembakaran bahan bakar ?
3. Bagaimana cara mengatasinya?

I.3 TUJUAN PEMBAHASAN


1. Agar kami dapat mengetahui dampak positif dan negatif pembakaran
bahan bakar
2. Agar kami dapat mengetahui Reaksi pembakaran bahan bakar
3. Agar kami dapat mengetahui Bagaimana cara mengatasinya

3
BAB II : PEMBAHASAN
A. Dampak pembakaran bahan bakar
1. Dampak positif
 Mendorong kreativitas rakyat dan pemerintah untuk menemukan energi
alternatif .Biodiesel merupakan salah satu alternatif bahan bakar Dengan
naiknya harga BBM, mau tidak mau masyarakat harus bisa menyesuaikan
kemampuannya dalam mengkonsumsi bahan bakar.
 Pemerintah dapat menghemat dana hingga triliunan rupiah.Menghemat
dana hingga triliunan rupiah Dengan dihapusnya anggaran subsidi untuk
bahan bakar minyak (BBM) jenis RON 88 atau premium, pemerintah dapat
melakukan banyak penghematan.
 Pengelolahan dari minyak bumi dan gas alam sebenarnya dilakukan
dengan beberapa cara yang sangat ringan dibandingkan dengan
pengelolahan yang dilakukan untuk sumber daya lain uang juga memiliki
pengaruh besar untuk kehidupan manusia.
 Minyak bumi sebenarnya memiliki manfaat dalam pembangaun
pembangkit tenaga listirk karena memiliki sitem penyaluran bahan bakar
yang cukup ringan dan juga cukup cepat serta dalam proses yang mudah.
Bahkan dalam sistem untuk pembangkit tenag listirk bisa dipasangan
dikasawan manapun.
2. Dampak negatif
 Sumber daya minyak bumi dan gas memerlukan waktu yang cukup lama
dalamproses membentuknya kembali. Karena minyak bumi sebenarnya
memiliki sifat sekalo pakai yang tidak baik. Sehingga sumber minyak bumi
bisa habis kapanpun.
 Pemanasan Global.Penggunaan minyak bumi untuk bahan bakar
kendaraan ataupun dalam perindustrian yang mengeluarkan karbon
dioksida dapat menyebabkan terjadinya pencemaran udara. Selain hal
tersebut, karbon dioksida yang dihasilkan juga dapat menyebabkan
terjadinya pemanasan global yang nantinya juga akan
mempengaruhi lapisan ozon.
 Mempengaruhi Iklim.Udara yang telah tercemar oleh gas-gas berbahaya
nantinya akan mempengaruhi iklim dunia. Dimana gas-gas tersebut
nantinya akan terkumpul dalam lapisan atmosfer yang lama kelamaan
akan mengendap disana. Hal ini tentunya akan membuat lapisan ozon
menjadi tidak stabil dan terjadinya perubahan iklim seperti musim hujan
yang sangat lama serta musim panas yang sangat ekstream. Hingga saat
ini panas bumi semakin meningkat karena kejadian tersebut dan yang
ditakutkan
 Gas karbondioksida (CO₂) hasil dari reaksi pembakaran dapat
menyebabkan pemanasan global dan Gas karbon monoksida (CO) dari
kendaraan akan menyebabkan gangguan pernapasan
 Gas H₂S yang dihasilkan dari proses pengolahan minyak bumi dapat
menyebabkan kematian jika terhirup oleh manusia dalam jumlah yang
tinggi.
 Lahan Tanah Menipis.Seperti yang sudah kita ketahui bahwa dalam bidang
pertambangan pasti akan memerlukan lahan luas. Batu bara yang diolah
menjadi bahan bakar biasanya didapatkan dari tanah yang subur.
Sehingga hal ini menyebabkan tanah yang dipergunakan dalam bidang
pertambangan tersebut nantinya tidak akan bisa lagi dimanfaatkan dalam
bidang pertanian ataupun penanaman pohon-pohon dalam jangka waktu

4
yang tertentu. Hal ini disebabkan karena tanah yang dijadikan sebagai
pertambangan tersebut sudah kehilangan kesuburannya dan untuk
menjadikan tanah tersebut menjadi subur lagi tentunya membutuhkan
waktu yang lama.
 Pencemaran Udara.Penggunaan bahan bakar fosil jika pembakarannya
tidak sempurna dapat menimbulkan pencemaran udara yang berupa
partikulat atau gas dapat membahayakan kesehatan manusia atau
kestabilan bumi. Berikut beberapa pencemaran yang mungkin terjadi :

a. Pengotor dalam bahan bakar


Batubara mengandung sedikit belerang dan saat dibakara akan
menghasilkan SO2 dan meninggalkan abu yang mengandung oksida-oksida
logam.

b. Bahan Additif
Untuk menaikkan bilangan oktan dalam bensin ditambahkan zat-zat additive
yang pembakarannya menghasilkan PbBr2 sebagai pencemar udara karena
dapat merusak ginjal, otak dan hati.

c. Karbon dioksida (CO2)


CO2 yang dihasilkan kendaraan bermotor sebenarnya tidak berbahaya bagi
manusia, namun peningkatan suhu permukaan bumi (efek rumah kaca) atau
pemanasan global yang berpengaruh pada iklim dan pencairan es di kutub

d. Karbon Monoksida (CO)


Pembakaran yang berlangsung tidak sempurna selain menghasilkan CO2
juga menghasilkan CO dan Jelaga. CO beracun dan dapat menimbulkan
rasa sakit pada mata, saluran pernafasan dan paru-paru. Jika CO masuk
dalam darah melalui pernafasan dapat bereaksi dengan hemoglobin dalam
darah membentuk karbosihemoglobin sehingga menghalangi darah
membawa oksigen ke seluruh tubuh sehingga tubuh kekurangan oksigen
yang dapat menimbulkan kematian yang diawali rasa lemas.

e. Oksida belerang (SO2 dan SO3)


Gas hasil pembakaran bahan bakar fosil khususnya batu bara adalah SO2
dan SO3. Jika SO2 terhisap dalam pernafasan membentuk asam sulfit yang
akan merusak jaringan sehingga menimbulkan rasa sakit. Sedangkan jika
yang terhisap SO3 akan membentuk asam sulfat yang berbahaya. Jika
oksida belerang larut dalam hujan akan menyebabkan hujan asam.

f. Oksida Nitrogen (NO dan NO2)


Dalam silinder bunga api listrik menyebabkan sedikit nitrogen bereaksi
dengan oksigen membbentuk NO dan setelah keluar dari knalpot NO
bereaksi dengan udara (oksigen) membentuk NO2.
N2 + O2 2NO(g)
2NO(g) + O2(g) 2NO2(g)
Sebenarnya NO dan NO2 tidak beracun secara langsung tetapi NO bereaksi
dengan bahan pencemar lain menimbulkan asap kabut atau Smog yang
dapat menimbulkan iritasi pada mata dan saluran pernafasan. Smog juga
mengurangi daya pandang dan tanaman menjadi rumah kayu.
 Efek Rumah Kaca (Greenhouse Effect).Cahaya matahari dapat menembus
atap kaca dan menghangatkan tanaman atau apa saja yang terdapat dalam
rumah kaca. Tanaman atau material apa saja yang mengalami pemanasan
tersebut akan memancarkan radiasi infra merah (gelombang panas) yang
akan diserap kaca dan meradiasikannya ke dalam rumah kaca dan terjadi
peningkatan suhu. Keadaan tersebut merupakan gambaran pengaruh sinar

5
matahari terhadap suhu permukaan bumi. Di atmosfer yang bertindak
sebagai kaca adalah gas rumah kaca (GRK) yang meliputi karbondioksida
(CO2), uap air (CO), metana (CH4) dan senyawa golongan CFC. Jadi gas-
gas tersebut berfungsi sebagai selimut yang menjaga suhu permukaan bumi
rata-rata sekitar 15°C dan jika tanpa GRK, suhu permukaan bumi
diperkirakan mencapai -25°C.

Gas-Gas Rumah Kaca (GRK)


1) Karbon dioksida (CO2)
CO2 merupakan gas rumah kaca paling penting karena kelimpahan
diatmosfer paling banyak. Akhir-akhir ini kelimpahan CO2 meningkat
dengan adanya kemajuan teknologi, pertambahan penduduk dan semakin
banyaknya pabrik, kendaraan dan pembakaran utan.
2) Uap air
Kelimpahan uap air di udara cukup besar, namun keberadaannya tidak
terkait langsung dengan aktivitas manusia, sehingga peningkatan atau
berkurangnya tidak mengkhawatirkan.
3) Metana
Kelimpahan metana jauh lebih sedikit dibandingkan CO2(g) dan H2O
namun mempunyai efek rumah kaca yang lebih kuat daripada CO2 per
molekulnya. Keberadaan CH4 merupakan hasil penguraian sisa-sisa
tumbuhan.
4) Keluarga CFC
CFC merupakan gas rumah kaca namun keberadaannya dapat merusak
lapisan ozon. CFC dihasilkan dari penggunaan lemari es, berbagai alat
semprot (deodorant, minyak wangi, hairspray, berbagai pembersih dll)

B. Reaksi Pembakaran Bahan Bakar


1. Reaksi Pembakaran Sempurna
Misalnya pada reaksi pembakaran sempurna pada senyawa isooktana yang d
ituliskan melalui reaksi kimia yaitu
C8H18 (l) +12 ½ O2 (g) –> 8 CO2 (g) + 9 H2O (g) ΔH = -5460 kJ.
Pada reaksi pembakaran sempurna, bahan bakar fosil atau senyawa
hidrokarbon akan beraksi dengan oksigen membentuk uap air dan karbon
dioksida. Secaragaris besar ditulskan :
Bahan Bakar + O2 À H2o + Co2
2. Pembakaran tidak sempurna
Misalnya pada reaksi pembakaran tidak sempurna senyawa isooktana yaitu :
C8H18 (l) + 8 ½ O2 (g) -> 8 CO (g) + 9 H2O (g) ΔH = -2924,4 kJ.
Reaksi pembakaran tidak sempurna biasanya terjadi pada proses pembakaran
bahan bakar pada industri maupun mesin kendaraan bermotor.Pada reaksi
pembakaran tidak sempurna, produk yang dihasilkan berupa uap air (H2O) dan
karbon monoksida (CO).secara garis besar ditulis:
Bahan bakar + O2 à H2O + CO
3. Reaksi Pembakaran pada Senyawa Hidrokarbon

6
Hidrokarbon merupakan senyawa yang terkandung dalam bahan bakar yang
berfungsi untuk menunjang terjadinya reaksi pembakaran. Unsur karbon (C) dan
hidrogen (H) merupakan unsur yang terkandung dalam senyawa hidrokarbon.
Gas alam adalah salah satu contoh bahan bakar fosil yang mengandung
senyawa hidrokarbon metana (CH4).
Reaksi pembakaran sempurna yang terjadi pada metana dapat dituliskan
CH4 + 2O2 → CO2 + 2H2O.
Gas alam sering digunakan untuk menyalakan kompor gas pada rumah tangga.

C. Cara mengatasi dampak negatif


 Mengurangii Konsumsi Bahan Bakar Fosil.Mengurangi konsumsi bahan
bakar fosil / minyak bumi berguna untuk mengurasi efek pencemaran gas-
gas yang ditimbulkan dari pembakaran bahan bakar fosil tersebut
 Menggunakan Energi Alternatif pengganti minyak bumi.Seperti
mengembangkan mobil listrik maupun mobil tenaga surya. Selain itu dapat
juga menggunakan energi alternatif lain seperti energi surya dan
memproduksi energi biodiesel pengganti solar, memproduksi bensin bebas
timbel , Bioetanol sebagai pengganti Bensin,
 Mengurangi penggunaan Kendaraan bermotor.Mengurangi penggunaan
kendaraan bermotor seperti menggunakan sepeda ontel, berjalan kaki,
menggunakan kendaraan umum dalam berpergian
 Memproduksi Bensin Bebas Timbal (Pb).TEL ditambahkan pada bensin
untuk meningkatkan kualitas bensin. Namun demikian, penggunaan TEL ini
memberikan dampak yang tidak baik bagi kesehatan manusia karena gas
buangan kendaraan bermotor menghasilkan partikel – partikel timbal.
 Mengembangkan Mobil Listrik.Mobil listrik adalah jenis mobil yang
menggunakan energi listrik sebagai sumber tenaganya. Mobil listrik di
Indonesia dikembangkan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuin Indonesia (LIPI)
dengan merek Marlip (Marmut Listrik LIPI). Marlip secara mekanis
digerakkan dengan energi listrik.
 Dalam setiap unit mobil dilengkapi dengan komponen penyimpanan energi
yang menyerupai sebuah baterai. Komponen itu diperlukan agar
kendaraan dapat dijalankan hingga jarak tertentu dari sumber
listriknya. Sumber tenaga yang digunakan sebanyak 3 (tiga) buah
dengan tegangan 200Ah/12V. Karena tidak menggunakan bahan
bakar minyak, otomatis mobil listrik tersebut tidak menimbulkan
pencemaran udara.

7
BAB III : DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/37668120/REAKSI_PEMBAKARAN_BAHAN_BAKAR

https://biofar.id/reaksi-pembakaran/

https://brainly.co.id/tugas/11715070

https://hisham.id/2015/10/pengertian-dan-contoh-reaksi-pembakaran.html

https://ilmugeografi.com/ilmu-sosial/dampak-penggunaan-minyak-bumi-dalam-kehidupan-sehari-
hari

https://www.scribd.com/doc/297869058/Makalah-Kimia-Dampak-Pembakaran-Bahan-Bakar

https://www.boombastis.com/dampak-positif-kenaikan-bbm/202995

Anda mungkin juga menyukai