About
Uncategorized
Category B
o Category C
o Category D
Home SMA I YESUS ADALAH SAHABAT, TOKOH IDOLA, PUTRA ALLAH, DAN
JURUSLAMAT
Dalam pelajaran-pelajaran yang lampau kita telah mendalami tugas dan obsebsi pokok
Yesus, yaitu mewartakan Kerajaan Allah. Pada pelajaran-pelajaran berikut ini kita akan lebih
mendalami dan kepribadian Yesus.
Secara berturut-turut kita akan belajar tentang ;
Dengan dua pelajaran ini, kita diharapkan dapat mengenal pribadi Yesus Kristus sebagai
sahabat sejati, tokoh idola, Putra Allah dan juruslamat.
YESUS ADALAH
SAHABAT SEJATI DAN
TOKOH IDOLA
Syarat-syarat dan dan sikap-sikap yang dibutuhkan dalam persahabatan antara lain sebagai
berikut :
1. Sikap saling mencintai, misalnya :
a. Selalu mau membantu
b. Selalu rela berkorban tanpa perhitungan
c. Tehu tenggang rasa
2. Sikap saling percaya, misalnya :
a. Berani membuka diri, menceritakan suka duka hidup
b. Selalu mau memberi pujian dan kritik secara jujur
3. Sikap saling menghormati, misalnya :
a. Menerima teman seadanya, dengan segala kelebihan dan kekurangannya;
b. Suka mendengar, menerima segala tindakan dan ucapannya sebagai sesuatu yang penting
c. Tidak memperalat teman.
Setiap orang umumnya memiliki tokoh idola. Orang mencoba meniru kehidupan tokoh
idolanya. Bahkan pakaiannya, dandanannya, tingkah lakunya, dan sikapnya senantiasa ditiru.
Orang ingin menjadi seperti sang tokoh. Kita memang membutuhkan tokoh idola untuk dapat
kita jadikan panutan dalam hidup kita.
Yang paling penting yang dapat kita pelajari dari tokoh penutan kita itu adalah
ajarannya, kepribadiannya, dan perbuatan-perbuatannya yang kita anggap luhur.
Apapun rumusnya, Yesus baru berarti bagiku jika Ia menjadi Yesusku, Yesus bagiku.
Bukan Yesus hafalan dari perjalanan agama atau dari kotbah atau dari rumusan-rumusan doa,
tetapi Yesus yang menyangkut pribadiku. Itulah Yesus yang berarti bagiku. Apa yang
disampaikan dalam pelajaran agama, kotbah, ataupun rumusan-rumusan doa baru memiliki
arti jika dihayati secara pribadi dalam kehidupan pribadi dalam kehidupan setiap hari.
Iman selalu merupakan tantangan. Iman menjadi cemerlang justru dalam tantangan.
Sebagai seorang beriman, Yesus dapat mengatasi semua tantangan.
Yesus sungguh-sungguh idola bagi kita, kaum remaja, terutama pada zaman yang
penuh tantangan ini.
GELAR-GELAR YESUS
Dalam Kitab Suci, khususnya Kitab Suci Perjanjian Baru, Yesus memiliki banyak
gelar. Dalam pelajaran ini kita hanya akan membatasi gelar Yesus sebagai Tuhan,Anak
Allah, dan Juruselamat.
Kerajaan Allah berarti Allah mulai memerintah sebagai raja, Allah yang
memerintah dilukiskan oleh Yesus sebagai Bapa. Allah itu sungguh-sungguh
Bapa yang baik hati dan suka mengampuni.
Allah meraja dengan kasih. Oleh sebab itu, manusia dituntut sikap pasrah
dan sikap iman kepada Allah. Allah menjadi sumber harapan, sandaran, dan
andalan bagi manusia. Manusia tidak boleh mengandalkan hal-hal lain, seperti
harta, kekuasaan, bahakn dirinya sendiri.
Kerajaan Allah adalah karunia bagi Allah, bukan hanya jasa manusia.
Kerajaan Allah sebagai karunia Allah harus diperjuangkan dan dikembangkan
oleh manusia sebagai nilai yang paling tinggi. Karena manusia yang
memperolehnya patut bergembira dan bersedia memperjuangkan dan
mengembangkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Uang, harta, dan kekeyaan pasti memiliki nilai, sehingga kita harus
memilikinya. Namun, kita yang harus menguasai harta, bukan harta yang
mengusai kita. Uang, harta, dan kekayaan tidak boleh menghalangi kita untuk
mencapai nilai-nilai yang luhur, yakni kerajaan Allah. Yesus mendorong agar
orang tidak terbelenggu uang/harta dan kekayaan. Yesus mendorong agar orang
kaya memiliki semangat solidaritas terhadap orang miskin dan menderita dan
suka membantu mereka dengan kekayaannya.
2. Kekuasaan dan Kerajaan Allah
Ada dua cara yang sangat berbeda dalam mengerti dan melaksanakan
kekuasaan. Yang satu adalah penguasaan, yang lain adalah pelayanan.
Kekuasaan dalam Kerajaan Allah tidak mementingkan diri sendiri dan
kelompoknya.
Evaluasi
1. Mengapa Yesus mewartakan Kerajaan Allah dengan perumpamaan-
perumpamaan?
Harta harus kita gunakan untuk orang miskin keluar dari kemiskinan dan
orang menderita keluar dari penderitaan.
KLS XI.
PELAJARAN 1
GEREJA SEBAGAI UMAT ALLAH
3
hierarki saja dan awam seolah-olah hanya merupakan tambahan, pendengar dan pelaksana.
Singkatnya: Gereja hendaknya MENGUMAT.
6
c. Konsekuensi bagi Hubungan Awam dan Hierarki
Paham Gereja sebagai Umat Allah jelas membawa konsekuensi dalam hubungan antara
hierarki dan kaum awam. Kaum awam bukan lagi pelengkap penyerta, melainkan partner
hierarki.
Awam dan hierarki memiliki martabat yang sama, hanya berbeda dalam hal fungsi
PELAJARAN 4
HUBUNGAN AWAM & HIERARKI SEBAGAI PARTNER KERJA
2. Peranan Awam
a. Kerasulan dalam Tata Dunia
Berdasarkan panggilan khasnya, awam bertugas mencari Kerajaan Allah dengan
mengusahakan hal-hal duniawi dan mengaturnya sesuai dengan kehendak Allah.Awam dalam
kehidupan sehari-hari hendaknya menggunakan fungsi dan perannya dalam masyarakat dan
keluarga untuk mewartakan Kerajaan Allah.Status dan jabatan serta pekerjaan yang dimiliki
harus digunakan sebaik-baiknya dalam menata dunia agar menjadi lebih baik.
7
Memimpin kegiatan pendalaman Kitab Suci atau pendalaman iman.
Tugas sebagai imam, menguduskan, seorang awam dapat:
Memimpin doa dalam pertemuan-pertemuan umat.
Memimpin koor atau nyanyian dalam ibadat.
Membagi komuni sebagai prodiakon.
Menjadi pelayan altar.
Tugas sebagai raja, memimpin atau melayani, seorang awam dapat:
Menjadi anggota dewan paroki
Menjadi ketua stasi, ketua lingkungan atau wilayah.
Menjadi ketua mudika, sekami dan organisasi gerjani lainnya.
3. Kerja Sama
Walaupun tiap komponen Gereja memiliki fungsinya masing-masing, namun untuk
bidang-bidang dan kegiatan tertentu, lebih dalam kerasulan internal gereja yaitu membangun
hidup menggereja, masih dibutuhkan partisipasi dan kerjasama dari semua komponen. Dan
hal ini hendaknya hierarki tampil sebagai pelayanan yang memimpin dan mempersatukan.
Pimpinan tertahbis, yaitu dewan diakon, dewan uskup yang bertugas menyatukan rupa-rupa,
jenis dan fungsi pelayanan yang ada.Hierarki berperan memelihara keseimbangan dan
persatuan diantara sekian banyak pelayanan.Para pemimpin tertahbis memperhatikan serta
memelihara keseluruhan visi, misi dan reksa pastoral. Karena itu, tidak mengherankan bahwa
di antara mereka yang termasuk dalam dewan hierarki bertanggung jawab memelihara ajaran
yang benar dan memimpin perayaan sakramen.
BAGIAN KETIGA
SIFAT-SIFAT GEREJA
Gereja adalah persekutuan orang-orang yang dipanggil dan dihimpun oleh Allah sendiri,
oleh karena itu disadari pula bahwa Gereja adalah suatu persekutuan yang khas. Mulai dari
jaman yang langsung menyusul era rasul, Gereja diyakini mempunyai keempat sifat yaitu:
Gereja itu satu karena Roh Kudus yang mempersatukan para anggota jemaat satu sama
lain, dan juga dengan kepala jemaat yang kelihatan, yakni uskup; lagi pula mempersatukan
para uskup satu sama lain dengan pusatnya di Roma.
Gereja itu kudus karena berkat Roh Kudus yang menjiwaiNya, Gereja bersatu dengan
Tuhan, satu-satunya yang dari diriNya sendiri kudus.
Gereja itu katolik, menyeluruh, am atau umum karena tersebar di seluruh dunia
sehingga mencakup semua.
Gereja itu apostolik karena warganya dikatakan anggota umat Allah jika bersatu dengan
pusat-pusat Gereja yang mengakui diri sebagai tahta para Rasul (apostoloi), seperti
Keuskupan Yerusalem (Yakobus), Antiokhia (Petrus), Roma (Petrus), Konstantinopel
(Andreas).
Keempat sifat itu memang kait mengait, tetapi tidak merupakan rumus yang siap
pakai.Gereja memahaminya dengan merefleksikan dirinya sendiri dengan karya Roh Kudus
di dalam dirinya.Gereja itu Ilahi sekaligus insane, berasal dari Yesus dan berkembang dalam
sejarah.Gereja itu bersifat dinamis, tidak sekali jadi dan statis, oleh karena itu sifat-sifat
Gereja tersebut harus selalu diperjuangkan.8[24]
16
Dan kesebelas murid itu berangkat ke Galilea, ke bukit yang telah ditunjukkan Yesus
kepada mereka.17Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-
ragu.18Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di
sorga dan di bumi. 19Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah
mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, 20dan ajarlah mereka melakukan segala
sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu
senantiasa sampai kepada akhir zaman."
10
1. Sabda/pewartaanpara rasul sebagai daya yang membangun Gereja.
2. Sabda dalam Kitab Suci sebagai kesaksian normatif.
3. Sabda Allah dalam pewartaan aktual gereja sepanjang zaman.
Tugas pewartaaan adalah untuk mengaktualisasi apa yang disampaikan Allah dalam
Kristus sebagaimana diwartakan Para Rasul. Dengan demikian, sabda Allah sungguh datang
pada manusia menyelamatkan mereka yang mendengar dan melaksanakan pewartaan gereja.
Menjadi pewarta merupakan suatu panggilan. Oleh karena itu, seorang pewarta harus:
a. Dekat dengan yang diwartakannya.
b. Menjadi senasib dengan yang diwartakannya.
c. Berani menanggung derita seperti yang diwartakannya.
d. Siap untuk diutus dan diserahkan kepada umat yang mendengar pewartaannya.
e. Memiliki komitmen yang utuh kepada umat.
GEREJA YANG MELAYANI (DIAKONIA)
35
Lalu Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, mendekati Yesus dan berkata
kepada-Nya: "Guru, kami harap supaya Engkau kiranya mengabulkan suatu permintaan
36
kami!" Jawab-Nya kepada mereka: "Apa yang kamu kehendaki Aku perbuat bagimu?"
37
Lalu kata mereka: "Perkenankanlah kami duduk dalam kemuliaan-Mu kelak, yang seorang
lagi di sebelah kanan-Mu dan yang seorang di sebelah kiri-Mu." 38Tetapi kata Yesus kepada
mereka: "Kamu tidak tahu apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan yang
harus Kuminum dan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima?" 39Jawab mereka: "Kami
dapat." Yesus berkata kepada mereka: "Memang, kamu akan meminum cawan yang harus
40
Kuminum dan akan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima. Tetapi hal duduk di
sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya.Itu akan
diberikan kepada orang-orang bagi siapa itu telah disediakan."
41
Mendengar itu kesepuluh murid yang lain menjadi marah kepada Yakobus dan
Yohanes. 42Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa mereka yang
disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-
pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. 43Tidaklah demikian di antara
kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu,
44
dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi
45
hamba untuk semuanya. Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani,
melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak
orang.
2. Penjelasan
Yesus sangat menekankan semangat pengabdian dan semangat pelayanan kepada murid-
muridNya yang rupanya sangat berambisi untuk memiliki kedudukan dan kekuasaan. Yesus
mengenal struktur masyarakat feudal pada zamanNya, yakni adanya kelas-kelas dan tingkat-
tingkat dalam masyarakat. tetapi, Yesus berkata tidaklah demikian di antara murid-
muridNya. Mereka harus memiliki sikap melayani. Sikap yang mau melayani itu
ditunjukkan Yesus dengan membasuh kaki para muridNya. Semangat pelayanan itu harus
diteruskan di dalam GerejaNya. Tugas kegembalaan atau kepemimpinan dalam Gereja adalah
tugas pelayanan.
Yesus datang untuk melayani bukan dilayani. Sebagai murid kristus maka kita juga harus
mengambil sikap untuk melayani, bukan dilayani. Saling melayani,prinsip dasar kehidupan
gereja, itulah panggilan gereja menurut hidup Kristus. Pelayanan dalam perwujudan iman
kristiani adalah dengan mengikuti jejak kristus. Pelayanan dalam hal ini adalah kerjasama,
tolong menolong, saling membantu, menyadari, dan menghayati bahwa kemerdekaan adalah
kesempatan untuk melayani sesama yang tercapai dalam kebersamaan dan persaudaraan.
PELAJARAN 10
GEREJA YANG MENJADI SAKSI (MARTYRIA)
Kata saksi sering diartikan sebagai orang yang melihat atau mengetahui sendiri suatu
peristiwa (kejadian). Saksi menunjuk pada personal atau pribadi seseorang yakni pribadi yang
mengetahui atau mengalami dan mampu memberikan keterangan yang benar.
Menjadi saksi Kristus berarti menyampaikan/menunjukan apa yang di alami dan di
ketahui tentang Kristus kepada orang lain. Penyampaian, penghayatan/pengalaman itu dapat
di laksanakan melalui kata-kata, sikap, dan tindakan nyata.
Injil pertama-tama diwartakan dengan kesaksian yakni diwartakan dengan tingkah laku
dan peri hidup. Gereja juga mewarkatan Injil kepada dunia dengan kesaksian hidup yang setia
kepada Tuhan Yesus. Para murid Yesus memang dipanggil untuk menjadi saksiNya, mulai
dari Yerusalem, kemudian berkembang ke seluruh Yudea dan Samaria, bahkan sampai ke
ujung bumi.11[41]
Menjadi saksi Kristus ternyata dapat menuai banyak resiko. Yesus telah berkata: Kamu
akan dikucilkan, bahkan akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan
menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Allah. (Yoh 16:2). Yesus sendiri telah menjadi
martir dengan menderita dan wafat di salib demi Kerajaan Allah.Dalam sejarah Gereja, kita
tahu bahwa banyak orang telah merelakan dirinya menjadi saksi Kristus
11
A. Hubungan Gereja dan Dunia
Adanya Konsili Vatikan II memberikan pengaruh yang besar bagi gereja dalam
memberikan pandangannya terhadap dunia. Gereja membaharui pandangan yang bersifat
negatif kepada dunia menjadi lebih positif.
b. Manusia
Martabat Manusia
Gereja mengajarkan bahwa manusia mempunyai martabat yang luhur karena manusia
diciptakan menurut citra Allah dan dipanggil untuk memanusiawikan dan mengembangkan
diri menyerupai Kristus, dimana citra Allah tampak secara utuh.
Manusia adalah ciptaan yang istimewa karena memiliki akal budi, kehendak bebas dan hati
nurani.
Masyarakat Manusia
Tuhan menciptakan manusia sebagai makhluk yang bermasyarakat. Allah menghendaki
agar semua manusia membentuk satu keluarga dan memperlakukan seorang akan yang lain
dengan jiwa persaudaraan (GS. 24). Kristus sendiri berdoa agar semua menjadi
satu..........seperti kita pun satu adanya (Yak 17:21-22).
1. Martabat Manusia
Peranan Gereja bagi martabat manusia antara lain:
o Membebaskan martabat kodrat manusia dari segala perubahan paham.
o Menolak dengan tegas segala macam perbudakan dan pemerkosaan martabat dan pribadi
manusia.
o Menempatkan dan memperjuangkan martabat manusia sesuai dengan maksud Penciptanya.
B. Inspirasi dan Visi dari Injil dan Ajaran Gereja untuk Memperjuangkan Masyarakat
yang Adil, Damai dan Sejahtera.
Dasar inspirasi dan visi serta ajaran Gereja dalam memperjuangkan masyarakat yang adil,
damai dan sejahtera adalah kedatangan sang Juruselamat.12[42] Lukisan tentang damai
sejahtera yang dikehendaki Allah sama seperti yang dinubuatkan Nabi Yesaya dalam Kitab
Perjanjian Lama.13[43]
Kedatangan Tuhan ke dalam dunia menjamin adanya pembebasan dan pendamaian yang
benar, baik dalam keluarga, komunitas Gereja, maupun masyarakat dunia. Tuhan yang telah
mendamaikan kita dengan diriNya menghendaki agar manusia hidup dalam damai sejahtera
dengan sesamanya.
Juruselamat, Sang Raja Damai, datang ke dunia dan membangun kerajaanNya agar
manusia mengalami kesejahteraan lahir dan batin. Sebagai pengikutNya, kita dipanggil untuk
12
13
membangun Kerajaan Allah di dunia agar dunia lebih manusiawi dan layak di huni. Kita
diajak untuk menjadi garam dan terang dunia14[44] serta ragi bagi orang lain.
Konstitusi Pastoral Gaudium et Spes, art. 1 mengatakan bahwa kegembiraan dan harapan,
duka dan kecemasan orang-orang zaman sekarang, terutama kaum miskin dan menderita,
merupakan keprihatinan Gereja. Itu tandanya bahwa Gereja diutus ke tengah-tengah dunia
untuk membawa damai sejahtera.
D. Kendala-kendala
a. Menciptakan suatu masyarakat yang damai dan sejahtera adalah tidak gampang
karena berhadapan dengan struktur dan sistem yang tidak adil dalam masyarakat.
Karena itu dibutuhkan suatu gerakan kooperatif dan sungguh-sungguh yang berasal
dari masyarakat luas.
b. Masih adanya anggota masyarakat yang bersikap acuh tak acuh dan bersikap pasrah
saja.
14
c. Ada kelemahan-kelemahan manusiawi seperti ketidakjujuran, keserakahan, egois dll.
d. Kurangnya dana dan sarana yang digunakan dalam proses memperjuangkan keadilan
dan kesejahteraan
e. PELAJARAN 15
f. PERJUANGAN MENEGAKKAN HAM DI INDONESIA
g.
h. A. Pelanggaran Hak Asasi di Indonesia
i. Pelanggaran hak asasi manusia di Indonesia sudah berlangsung lama, yaitu sejak
zaman feodal, kemudian zaman kolonial Belanda dan pendudukan Jepang dan masih
disambung dengan zaman demokrasi terpimpin dan Orde Baru. Beberapa contoh
pelanggaran HAM di Indonesia antara lain:
j. Tahun 1965, ribuan orang dieksekusi dengan hukuman mati atau dibuang ke
Pulau Buru tanpa proses pengadilan.
k. Kerusuhan di berbagai daerah.
l. Kasus penggusuran terhadap rakyat kecil.
m. Hak orang untuk mengeluarkan pendapat, untuk berdemonstrasi, untuk berpolitik
bahkan untuk tinggal dan hidup dilanggar. Dll.
n. Yang paling menderita dan tak berdaya ialah orang-orang miskin dan kaum
perempuan serta anak-anak.
o.
p. B. Pelanggaran Hak Asasi terhadap Kaum Miskin
q. Kata miskin memiliki cakupan yang luas. Mereka yang tergolong dalam miskin
antara lain:
r. Mereka yang hidup tidak layak dalam hal sandang, pangan dan papan.
s. Mereka yang tidak memiliki hak dalam partisipasi pengambilan keputusan
politik.
t. Orang yang terancam hidupnya.
u. Orang yang terbelenggu kebebasannya untuk bersuara, berpendapat dan
berserikat.
v. Orang yang tidak mendapatkan tempat dalam masyarakat.
w. Orang miskin di desa; para petani garapan, para nelayan dan penganggur.
x. Orang miskin di kota; para buruh, pemulung, gelandangan, pelacur, preman,
pedagang kaki lima, penjual surat kabar, anak jalanan dan pembantu rumah tangga.
y. Mereka adalah orang-orang yang hampir tidak mempunyai hak, setiap saat
diperlakukan semena-mena oleh berbagai pihak dan tidak dapat membela
kepentingannya karena sarana kesejahteraan sosial dan hukum yang masih sangat
kurang memadai.
z.
aa. C. Pelanggaran Hak Asasi terhadap Kaum Perempuan
ab. Perendahan martabat perempuan, dimana perempuan diposisikan lebih rendah.
ac. Kaum perempuan kurang mendapat tempat dan peran di lembaga-lembaga
negara, seperti lembaga eksekutif dan legislatif.
ad. Diskriminasi undang-undang atau peraturan terhadap perempuan, lebih-lebih di
perusahan-perusahan. Misalnya; gaji atau upah bagi perempuan sering lebih rendah
dibandingkan dengan laki-laki, walaupun pekerjaannya sama.
ae. Wanita karier sering bekerja rangkap, di tempat kerja dan di rumah.
af. Perempuan sering dijadikan sumber devisa sebagai TKW tetapi sering tanpa
perlindungan hukum.
ag. Perempuan (dan anak-anak) sering diperdagangkan dan dijadikan wanita
penghibur/pelacur.
ah. Kekerasan dalam rumah tangga. Dll.
ai.
aj. D. Sebab Terdalam Terjadinya Pelanggaran HAM
ak. Struktur kemasyarakatan yang diciptakan oleh orang-orang yang memiliki
kekuasaan dan uang sehingga yang tidak berdaya dalam keadaan terjepit dan menjadi
bulan-bulanan kaum penguasa dan kaum kaya.
al. Sistem sosial, politik dan ekonomi yang disusun penguasa dan penguasa
menciptakan ketergantungan rakyat jelata kepadanya, sehingga mereka dapat
bertindak sewenang-wenang.
am. Pembangunan ekonomi, sosial dan politik dunia dewasa ini belum menciptakan
kesempatan yang luas bagi orang-orang kecil, melainkan justru mempersempit
ruang gerak orang-orang kecil untuk mengungkapkan jati dirinya secara penuh.
an. Sistem patriarkhi yang diciptakan oleh kaum laki-laki, menjadikan wanita dalam
posisi yang kedua dan bukan yang utama.
ao.
ap. E. Sikap Yesus terhadap Kaum Lemah
aq. Sikap dan tindakan Yesus berpihak pada kaum miskin zamanNya.
ar. Ia sering menyerang para penguasa agama dan politik yang memperberat hidup
orang-orang kecil yang tidak berdaya.
as. Yesus berani berdiri pada pihak yang kurang beruntung, pendosa, orang miskin,
wanita, orang sakit dan tersingkir baik orang Yahudi maupun bukan Yahudi.
at. Yesus mengajak orang-orang kecil untuk mengatasi kekurangan dan kemiskinan
mereka dengan kerelaan untuk saling membagi dan memberi.
au. Terhadap perempuan, Yesus bersikap terbuka, bergaul dengan wanita tanpa takut
kehilangan nama baik. Yesus berbicara terbuka dengan wanita dan dengan cara itu Ia
melawan arus zamanNya. Yesus menerima dan menghormati mereka. Yesus
menghargai kedudukan dan peran wanita dalam kehidupan bersama.
av.
aw. F. Usaha Menegakkan HAM di Indonesia
ax. 1. Pemerintah
ay. Pemerintah mengeluarkan Undang-Undang tentang Hak Asasi Manusia.
az. Keputusan Presiden tentang Komisi Nasional Hak Asasi Manusia.
ba. Tap MPR tentang Hak Asasi Manusia.
bb. Undang-Undang RI tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka
Umum.
bc. Undang-Undang RI tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia.
bd.
be.
bf. 2. Komnas HAM
bg. Dalam usaha menegakan HAM, dibentuklah Komisi Nasional HAM yang bertujuan
untuk memperjuangkan hak-hak setiap orang dalam kehidupan bermasyarakat.
Namun dalam prakteknya, lembaga ini belum dapat bekerja dengan maksimal.
bh. Selain itu, muncul juga beberapa lembaga swasta yang memperjuangkan HAM seperti
Indonesia Coruption Watch (ICW), Komisi untuk oang hilang dan korban tindak
kekerasan (Kontras), dll. Namun semua bentuk lembaga tersebut kadang mengalami
kesulitan karena dihadang oleh sistem dan struktur politik, ekonomi dan budaya yang
ada.
bi.
bj. 3. Gereja
bk. Sepanjang sejarahnya, Gereja telah berusaha untuk senantiasa memberikan perhatian
dan memperjuangkan nasib orang-orang miskin. Perhatian Gereja nampak dalam
ensiklik-ensiklik para Paus, konferensi-konferensi para uskup dan surat gembala yang
menyuarakan supaya hak-hak rakyat kecil diperhatikan dan ditegakkan.
bl. KWI (Konferensi Wali Gereja Indonesia), selalu berpegang teguh pada ajaran sosial
Gereja yang antara lain: karena semua manusia mempunyai jiwa berbudi dan
diciptakan menurut citra Allah, karena mempunyai kodrat dan asal yang sama, serta
karena penebusan Kristus mempunyai panggilan dan tujuan ilahi yang sama, maka
kesamaan asasi antara manusia harus senantiasa diakui (Gaudium et Spes, Art. 29).
Gereja mendesak diatasinya dan dihapuskannya setiap bentuk diskriminasi, entah
yang bersifat sosial atau kebudayaan, entah yang didasarkan pada jenis kelamin,
warna kulit, suku, keadaan sosial, bahasa ataupun agama, karena berlawanan
dengan maksud dan kehendak Allah (Gaudium et Spes, Art. 29).
bm. KWI dan hampir semua keuskupan membentuk lembaga yang antara lain
memperjuangkan hak asasi manusia dari rakyat kecil itu, misalnya:
bn. a. Komisi Keadilan dan Perdamaian
bo. b. Komisi Migran
bp. c. Komisi Hubungan Antara Agama
bq. d. Jaringan Mitra Perempuan
br. e. Crisis Center dll.
bs. Lembaga-lembaga diatas telah bekerja keras, antara lain:
bt. a. Mengadakan pendidikan dan pelatihan tentang HAM kepada para fasilitator dan
masyarakat luas supaya mereka mengetahui dan menyadari akan hak-haknya dan
kemudian terlibat untuk turut memperjuangkan haknya.
bu. b. Mengadakan berbagai lembaga advokasi untuk membela hak-hak rakyat.
bv. c. Memperluas jaringan kerjasama dengan pihak mana saja untuk memperjuangkan
HAM.
PELAJARAN 16
KEKERASAN DAN BUDAYA KASIH
2. Wajah-Wajah Kekerasan
a. Kekerasan Sosial; situasi diskriminatif yang mengucilkan sekelompok orang yang tanah atau
harta milik mereka dapat dijarah dengan alasan Pembangunan Negara.
b. Kekerasan Kultural; terjadi ketika ada pelecehan, penghancuran nilai-nilai budaya minoritas
demi hegemoni penguasa. Apa yang menjadi milik kebudayaan daerah tertentu dijadikan
budaya nasional tanpa proses yang demokratis dan budaya daerah lainnya dilecehkan.
c. Kekerasan Etnis; pengusiran atau pembersihan sebuah etnis karena ada ketakutan menjadi
bahaya atau ancaman bagi kelompok tertentu. Suku tertentu dianggap tidak layak atau tidak
disenangi diusir keluar.
d. Kekerasan Keagamaan; kekerasan yang terjadi karena ada fanatisme, fundamentalisme dan
ekslusivisme yang melihat agama lain sebagai musuh.
e. Kekerasan Gender; situasi dimana hak-hak perempuan dilecehkan akibat budaya patriarkhi
yang dihayati sebagai peluang untuk tidak atau kurang memperhitungkan peranan
perempuan.
f. Kekerasan Politik; kekerasan yang terjadi dengan paradigma politik adalah panglima.
Karena politik adalah panglima, maka paradigma politik harus diamankan lewat pendekatan
keamanan. Semua yang berbicara vokal dan kritis harus dibungkam dengan cara isolaso atau
penjara.
g. Kekerasan Militer; kekerasan yang terjadi karena ada militerisasi semua bidang kehidupan
masyarakat, misalnya larangan berkumpul.
h. Kekerasan Terhadap Anak-Anak; anak-anak dibawah umur dipaksa bekerja dengan jaminan
yang sangat rendah sebagai pekerja rumah.
i. Kekerasan Ekonomis; masyarakat yang sudah tidak berdaya secara ekonomis diperlakukan
secara tidak manusiawi.
j. Kekerasan Lingkungan Hidup; sebuah sikap dan tindakan yang melihat dunia dengan sebuah
tafsiran eksploitasi.
3. Akar dari Konflik dan Kekerasan
Analisis teori konflik menemukan alasan kekerasan pada berbagai bentuk perbedaan
kepentingan kelompok-kelompok masyarakat sehingga kelompok yang satu ingin
menguasai bahkan mencaplok kelompok lainnya.
Analisis fungsionalisme stuktural berpendapat bahwa hampir semua kerusuhan berdarah di
Indonesia disebabkan oleh disfungsi sejumlah institusi sosial, terutama lembaga politik.
Yesus mengajak kita untuk mengembangkan budaya kasih dengan mencintai sesama,
bahkan mencintai musuh.16[48]
Pesan Yesus untuk kita memang sangat radikal dan bertolak belakang dengan
kebiasaan, kebudayaan dan keyakinan gigi ganti gigi yang kini sedang berlaku. Kasih
yang berdimensi keagamaan sungguh melampaui kasih manusiawi. Kasih Kristiani
tidak terbatas lingkungan keluarga karena hubungan darah; tidak terbatas pada
lingkungan kekerabatan atau suku, tidak terbatas pada lingkungan daerah atau idiologi
atau agama. Kasih Kristiani menjangkau semua orang, sampai kepada musuh-musuh
kita.
Dasar kasih Kristiani adalah keyakinan dan kepercayaan bahwa semua orang adalah
putra dan putri Bapa kita yang sama di surga. Dengan menghayati cinta yang
demikian, kita meniru cinta Bapa di surga. Dengan menghayati cinta yang demikian,
kita meniru citna Bapa di surga, yang memberi terang matahari dan curah hujan
kepada semua orang (baik orang baik maupun orang jahat).
15
16
C. Mengembangkan Budaya Non Violence dan Budaya Kasih
1. Usaha-usaha Membangun Budaya Kasih Sebelum Terjadi Konflik dan Kekerasan
a. Dialog dan komunikasi supaya dapat lebih saling memahami kelompok lain. Kalau diadakan
komunikasi yang jujur dan tulus, segala prasangka buruk dapat diatasi.
b. Kerja sama atau membentuk jaringan lintas batas untuk memperjuangkan kepentingan umum
yang sebenarnya menjadi opsi bersama. Rasa senasib dan seperjuangan dapat lebih
mengakrabkan kita satu sama lain.
PELAJARAN 17
17
18
MENGHARGAI HIDUP
19
20
Hidup setiap orang harus dipelihara dengan kasih. Hidup manusia tidak boleh
dimusnahkan dengan kekerasan, tidak boleh dibahayakan dengan sembrono, dll. Sebab setiap
orang adalah anak Allah.
3. Ajaran Kristiani
a. Perang
Konsili Vatikan II, perang belum enyah dari kehidupan manusia dan setiap hari di mana
pun juga, perang meneruskan permusuhannya.21[53] Tanpa berkecamuk peperangan, dunia
senantiasa dilanda kekerasan dan pertentangan antar-manusia.22[54]
Dalam ensiklik Pacem in Terris, Paus Yohanes XXIII mengatakan bahwa perang tidak lagi
boleh dipandang sebagai sarana menegakkan kembali keadilan. Keamanan masyarakat tidak
dapat dijamin dengan tertib kontrol dengan sejata. Masyarakat hanya menjadi aman jika
dalam kebersamaan diakui hak asasi setiap orang.
b. Hukuman Mati
Gereja tidak mendukung adanya hukuman mati, namun tidak melarangnya juga. Gereja
mempertahankan bahwa kuasa negara yang sah berhak menjatuhkan hukuman mati dalam
kasus yang amat berat. Dilain pihak, dalam etika (termasuk moral Katolik), makin diragukan
alasan-alasan yang membenarkan hukuman mati, sebab sama sekali tidak jelas, manakah
perkara-perkara yang amat berat yang dapat membenarkan hukuman mati.
21
22
5. Umat Katolik harus menunjukkan sikap hidup yang nyata dan tegas bahwa kita sungguh
menghormati kehidupan manusia. Kita ingin menghayati budaya cinta kehidupan.
A. Narkoba
a. Narkotika. Menurut UU RI No. 22 tahun 1997, Narkotika meliputi zat atau obat yang berasal
dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yaitu:
Golongan opiat: heroin, morfin, candu, dll.
Golongan kanabis: ganja, hashis, dll.
Golongan koka: kokain, crack, dll.
b. Alkohol; minuman yang mengandung etanol (etil alkohol) tetapi bukan obat.
c. Psikotropika; menurut UU RI No. 5 tahun 1997, psikotropika meliputi zat atau obat, baik
alamiah maupun sintetis bukan narkoba, seperti ecstasy, shabu-shabu, obat penenang/obar
tidur, obat anti dprresi dan obat anti psikosis.
d. Zat Adiktif; adalah inhalasia (aseton, thinner cat, lem), nikotin (tembakau) dan kafein (kopi).
Napza tergolong zat psikoaktif. Zat psikoaktif adalah zat yang terutama mempengaruhi
otak sehingga menimbulkan perubahan pada perilaku, perasaan, pikiran, persepsi dan
kesadaran.
a. User (pemakai coba-coba). Pada tahap ini orang menggunakan narkoba hanya sekali-kali
dan dalam waktu yang realtif jarang. Pada tahap ini hubungan seseorang dengan keluarga dan
masyarakatnya masih terjalin dengan baik, demikian juga dalam bidang pendidikan. Semua
terjadi karena orang tersebut masih dapat mengontrol kebiasaan memakainya.
b. Abuser (pemakai iseng). Pada tahap ini seorang mengkonsumsi narkoba lebih sering
daripada saat ia berada dalam tahap pertama. Pengguna narkoba tersebut mulai menggunakan
narkoba sebagai suatu keisengan untuk melupakan masalah, mencari kesenangan dan
sebagainya. Pada tahap ini, orang tersebut sebenarnya mulai dihantui masalah-masalah. Hal
itu terjadi karena kontrol dirinya terhadap penggunaan narkoba semakin lemah sehingga
mempengaruhi hubungannya dengan keluarga dan masyarakat secara langsung. Pendidikan
mereka juga mulai terganggu karena konsentrasi mereka terhadap pelajaran semakin
melemah.
c. Pecandu (pemakai tetap). Pada tahap ini seseorang telah kehilangan kontrol sama sekali
dalam penggunaan narkoba. Pada saat ini, bukan mereka yang mengontrol kebiasaan
penggunaan narkoba, melainkan mereka yang dikontrol oleh narkoba. Hubungan antara orang
tersebut dengan keluarga dan masyarakat sudah rusak karena perilaki mereka benar-benar
tidak terkontrol lagi.
a. Fisik; berat badan turun drastis, sering menguap, mengeluarkan air mata, keringan
berlebihan, mata cekung dan merah, muka pucat, bibir kehitan-hitaman, sering batuk dan
pilek yang berkepanjangan, tangan penuh bintik-bintik merah seperti bekas gigitan nyamuk
dan ada luka bekas sayatan, ada goresan dan perubahan warna kulit di tempat bekas suntikan,
buang air besar dan buang air kecil berkurang dan juga gejala sembelit atau sakit perut tanpa
alasan yang jelas.
b. Emosi; sangat sensitif dan cepat bosan, bila ditegur atau dimarahi akan menunjukkan sikap
membangkang, emosinya tidak stabil dan tidak ragu untuk memukul orang dan berbicara
kasar kepada anggota keluarga atau orang disekitarnya.
c. Perilaku; malas dan sering melupakan tanggung jawab dan tugas-tugas rutinnya, sering
berbohong dan ingkar janji, menunjukkan sikap tidak peduli dan jauh dari keluarga, suka
mencuri uang, menggadaikan barang-barang berharga di rumah, takut akan air karena
menyakitkan sehingga mereka malas mandi, waktu di rumah kerap kali dihabiskan di kamar
tidur, kloset, gudang, ruang yang gelap, kamar mandi/tempat-tempat sepi lainnya.
4. Tanda-tanda Sakaw
a. Obat jenis opiat (heroin, morfin, putaw); menimbulkan gejala: banyak keringat, sering
menguap, gelisah, mata berair, gemetar, hidung berair, tak ada selera makan, pupil mata
melebar, mual atau muntah, tualgn atau otot sendi menjadi sakit, diare, panas dingin, tidak
dapat tidur, tekanan darah sedikit naik.
b. Obat jenis ganja; menyebabkan gejala-gejala: banyak berkeringat, gelisah, gemetar, tak ada
selera makan, mual atau muntah, diare, tak dapat tidur (insomnia).
c. Obat jenis amphetamin (shabu-shabu, ekstasi); menimbulkan gejala: depresif, gangguan
tidur dan mimpi bertambah, merasa lelah.
d. Obat jenis kokain; menimbulkan gejala: depresi, rasa lelah yang berlebihan, banyak tidur,
mimpi, gugup, ansietas dan perasaan curiga.
e. Obat jenis alkohol atau benzodiazepin; menimbulkan gejala: banyak keringat, mudah
tersinggung, gelisah, murung, mual/muntah, lemah, berdebar-debar, tangan gemetar, lidah
dan kelopak mata bergetar, bila dehidrasi (kekurangan cairan) tekanan darah menurun dan
seminggu kemudian dapat timbul halusinasi atau delirium.
a. Faktor Intern
Faktor intern berarti faktor penyebab yang berasal dari diri orang itu sendiri. Faktor intern
dibagi menjadi:
1) Kepribadian
Adapun ciri kepribadian seorang remaja adalah:
Kegelisahan; karena banyaknya keinginan yang harus dipenuhi tetapi kadang tidak
semuanya yang terpenuhi akibatnya mengalami kegelisahan.
Pertentangan; pertentangan yang ada, baik di dalam diri remaja itu sendiri maupun
pertentangan dengan orang lain, pada umumnya disebabkan oleh emosi remaja yangmasih
labil.
Berkeinginan besar untuk mencoba hal baru.
Senang berkhayal dan berfantasi.
Mencari identitas diri denga kegiatan berkelompok.
Senang suasana meriah dan keramaian.
Mudah bosan dan kesepian.
Kurang sabar dan mudah kecewa.
Suka mencari perhatian.
Mudah tersinggung.
Jika semua ciri kepribadian ini tidak dikontrol dengan hati-hati dan bijaksana, maka
remaja akan sangat mudah terjerumus menjadi seorang pencandu narkoba.
2) Inteligensi; remaja yang kemampuan inteliegnsinya kurang, kurang dapat menggunakan
pikirannya secara kritis dan kurang dapat mengambil keputusan untuk memilih yang baik dan
yang buruk. Mereka cenderung mengambil keputusan dengan pemikiran yang dangkal, yang
bersifat kenikmatan sementara.
3) Mencari pemecahan masalah; berhadapan dengan depresi atau beban hidup yang berat,
maka remaja cenderung mencoba mencari jalan keluar tanpa berpikir panjang dalam
mengambil keputusan. Akibatnya, mereka akan gampang menjadi pengguna narkoba.
4) Dorongan kenikmatan; setiap orang mempunyai dorongan hedonistis yaitu dorongan untuk
mengulangi pengalaman yang dirasakan kenikmatan. Narkoba dapat memberikan kenikmatan
sesaat bagi penggunanya. Akibanya, orang terdorong untuk merasakannya lagi.
5) Ketidaktahuan; kurangnya informasi tentang narkoba, bisa menyebabkan orang tersebut
menjadi pengguna narkoba.
b. Faktor Ekstern
1) Pengaruh keluarga; keluarga yang tidak utuh dan tidak harmonis bisa membuat anak-anak
frustasi. Keluarga yang terlalu memanjakan anak atau terlalu keras terhadap anak, dapat
memberi dampak negatif bagi kepribadian anak sehingga dengan mudah menjadi pengguna
narkoba.
2) Pengaruh sekolah; sekolah yang tidak disiplin dan mempunyai banyak siswa yang sudah
menjadi pengguna narkoba dapat menjadikan anak-anak lain untuk terlibat dengan narkoba.
3) Pengaruh masyarakat; situasi masyarakat yang dipenuhi dengan bandar-bandar narkoba
serta nilai komersial yang sangat tinggi serta politis dari penjualan narkoba. Hal ini
mengakibatkan orang gampang terjerumus ke dalam dunia narkoba.
B. HIV/AIDS
1. Arti HIV/AIDS
AIDS adalah singkatan dari Acquired Immune Defliciency Syndrome. Acquired artinya
didapat. Immune artinya kekebalan tubuh. Syndrome artinya kumpulan gejala penyakit. Jadi,
AIDS artinya kumpulan gejala penyakit yang timbul akibat menurunnya kekebalan tubuh.
HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. HIV adalah virus yang secara
pelan-pelan mengurangi kekebalan tubuh manusia.
Infeksi kekebalan tubuh terjadi bila virus tersebut masuk ke dalam sel darah putih yang
disebut limfosit. Di dalam sel, virus berkembangbiak dan pada akhirnya menghancurkan sel
serta melepaskan partikel virus yang baru.
2. Penularan HIV/AIDS
Penularan HIV terjadi melalui kontak dengan cairan tubuh yang mengandung sel
terinfeksi atau partikel virus. Cairan tubuh itu antara lain; darah, semen, cairan vagina, cairan
serebrospinal dan air susu ibu, bahkan virus juga terdapat di dalam air mata, air kemih dan air
ludah. HIV ditularkan dengan melalui cara-cara berikut:
Hubungan seksual dengan penderita, dimana selaput lendir mulut, vagian atau rektum
berhubungan langsung dengan cairan tubuh yang terkontaminasi.
Suntikan atau infus darah yang terkontaminasi, seperti yang terjadi pada transfusi darah,
pemakaian jarum bersama-sama atau tidak sengaja tergores oleh jarum yang terkontaminasi
virus HIV.
Pemindahan virus dari ibu yang terinfeksi kepada anaknya sebelum atau selama proses
kelahiran atau melalui ASI.
Penularan melalui oral seks (hubungan seksual melalui mulut).
Virus HIV pada penderita wanita yang sedang hamil dapat ditularkan kepada janinnya pada
awal kehamilan (melalui plasenta) atau pada saat persalinan (melalui jalan lahir).
23
e. Membantu orang tua meningkatkan keterampilan untuk membangun kekeluargaan yang
kuat.
f. Membantu orang tua melakukan strategi pencegahan penggunaan obat terlarang di rumah
dengan memberi contoh yang baik dan sehat, meningkatkan peran pengawasan dan mengajari
cara menolak penawaran obat terlarang oleh orang lain.
g. Menyatakan cinta kasih ke-bapa-an Allah yang diarahkan kepada keselamatan setiap
pengguna narkoba dan para penderita HIV/AIDS, melalui cinta mengatasi rasa bersalah.
Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit (Mat 9:12; Luk 15:11-32).
h. Melakukan tindakan pengobatan dan rehabilitasi, antara lain dengan cara: menggalang kerja
sama di antara komunitas-komunitas yang menyelenggarakan pengobatan atau rehabilitasi
dan menambah lembaga-lembaga yang mengelola pencegahan penyalahgunaan narkoba dan
penularan HIV/AIDS.
i. Memutuskan mata rantai permintaan atau distribusi narkoba denagn cara memperkuat
pertahanan keluarga dan pembinaan remaja di tingkat lingkungan, wilayah dan paroki.
3. Apa yang dapat Dilakukan oleh Setiap Orang untuk Membantu Orang Lain yang
Kecanduan Narkoba atau Menderita HIV/AIDS?
a. Jangan menjauhi atau menolak mereka yang kecanduan narkoba atau terinfeksi HIV/AIDS,
karena mereka adalah manusia yang paling kesepian di dunia ini.
b. Memberikan peneguhan bahwa mereka dapat mengatasi persoalannya dengan menjadi
sahabat dan pendamping mereka.
c. Mendengarkan keluhan para pecandu narkoba dan pengidap HIV/AIDS.