Anda di halaman 1dari 38

Hipotesis bintang kembar awalnya

dikemukakan oleh Fred Hoyle (19152001) pada tahun 1956. Hipotesis


mengemukakan bahwa dahulunya
Tata Surya berupa dua bintang yang
hampir sama ukurannya dan
berdekatan yang salah satunya
meledak meninggalkan serpihan-

serpihan kecil. Serpihan itu


terperangkap oleh gravitasi bintang
yang tidak meledak dan mulai
mengelilinginya. Teori bintang
kembar juga dikemukakan astronom
Inggris bernama Lyttleton. Teori ini
menyatakan bahwa pada awalnya
matahari merupakan bintang

kembar yang satu dengan lainnya


saling mengelilingi, pada suatu
masa melintas bintang lainnya dan
menabrak salah satu bintang
kembar itu dan menghancurkannya
menjadi bagian-bagian kecil yang
terus berputar dan mendingin
menjadi planet-planet yang

mengelilingi bintang yang tidak


hancur, yaitu matahari.
Hipotesis Bintang Kembar
Sumber: http://geografiana2006
.blogspot.com

Berdasarkan teori
ledakan besar, dahulu
kala galaksi2 pernah
saling berdekatan.

Dengan demikian
mungkin semua galaksi
dalam jagad raya
berasal dari massa
tunggal. Dalam keadaan

massa tunggal, jagad


raya memiliki suhu dan
energi sangat besar.
Untuk itu, hanya ledakan
besarlah yang dapat

menghancurkan massa tunggal


menjadi serpihan2 sebagai
awal jagad raya. Teori ini
didukung oleh Stephen

Hawking, seorang ahli fisika


teoritis.

Big Bang Sumber:


www.rabulalamin.blogsp
ot.
com

Teori Bintang Kembar

Teori Bintang Kembar


Teori ini mengemukakan bahwa awalnya Matahari merupakan bintang kembar yang satu dengan lainnya saling mengelilingi. Pada suatu masa, melintas
bintang lain dan menabrak salah satu bintang kembar tersebut kemudian menghancurkannya menjadi bagian-bagian kecil yang terus berputar dan mendingin
menjadi planet-planet yang mengelilingi bintang yang tetap bertahan, yaitu Matahari.

Teori Bintang Kembar ini dikemukakan oleh seorang astronom berkebangsaan Inggris yang bernama Lyttleton (1930). Teori ini merupakan modifikasi dari teori
benturan yang telah ada sebelumnya. Dalam beberapa hal, teori ini memberikan penjelasan yang lebih baik tentang asal Tata Surya berdasarkan teori
benturan.
Read more: http://edu.anashir.com/2014/03/tata-surya-dan-teori-terbentuknya.html#ixzz3KSoXEqoq

Hipotesis bintang kembar dikemukakan oleh Fred Hoyle pada tahun 1956. Hipotesis ini menyatakan bahwa :
pada awalnya tata surya berupa dua bintang yang berukuran hampir sama dan letaknya berdekatan. Dari kedua bintang tersebut, dengan salah satunya belum stabil. Pada bintang
yang tidak stabil ini suatu saat terjadi reaksi yang sangat cepat sehingga menghasilkan energi berupa panas, dan akhirnya bintang tersebut meledak menjadi serpihan-serpihan kecil.
Serpihan-serpihan tersebut terperangkap oleh gaya gravitasi bintang yang tidak meledak dan mulai bergerak mengelilinginya. Karena adanya gaya gravitasi serpihan yang letaknya
berdekatan bergabung sedikit demi sedikit dan akhirnya membentuk planet, dan terbentuklah susunan tata surya.
Kelebihan teori Bintang Kembar : Diterima oleh para ahli lainnya. Sekarang ini banyak ditemukan bintang ganda atau bintang ekor.
Kelemahan teori Bintang Kembar : berdasarkan analisis matematis yang dilakukan oleh para ahli menunjukan bahwa momentum anguler dalam sistem tatasurya yang ada sekarang
ini tidak mugkin dihasilkan oleh peristiwa tabrakan dua buah bintang.

Teori Big Bang


Terbentuknya alam semesta dan
tata surya diawali dari dentuman
yang dahsyat meledak,
menyebarlah serpihan debu dan
awan hidrogen, hasil ledakan
berupa debu dan awan hidrogen
membentuk bintang-bintang.

Matahari merupakan salah


satunya. Akibat adanya gaya
gravitasi antarmolekul
menyebabkan terjadinya gerakan
memutar, bagian pusat menjadi
Matahari, sedangkan gumpalan
lainnya menjadi planetplanet. Ketika daya pancar sinar

matahari semakin besar, selubung


gas yang letaknya lebih dekat
dengan matahari tersapu sehingga
ukurannya menjadi lebih kecil dan
padat. Planet yang atmosfernya
tersapu bersih adalah merkurius
dan venus, sedangkan bumi
merupakan planet ketiga yang

berjarak ideal. TEORI BIG BANG


ADALAH TEORI YANG DIANGGAP
PALING BENAR.

Teori Bintang Kembar


Teori ini diberi nama teori bintang kembar karna Lyttleton beranggapan bahwa tata surya ( matahari dan planet ) terbentuk dari dua buah bintang, yang
kemudian salah satunya hancur dan membentuk panet dan yang lainnya menjadi bintang ( matahari ) adapun alasan dari pendapat ini karena setelah
penelitian terhadap tata surya lain ternyata ada tata surya yang memiliki bintang kembar, oleh karna itulah Lyttleton beranggapan bahwa tata surya kita
terbentuk dari proses meladaknya bintang kembar. Pada awalnya di tata surya kita ada dua buah bintang kembar yaitu matahari dan kembarannya. Entah
karena sebab apa kemudian lama kelamaan kembaran dari matahari tersebut mengalami ledakan ledakan kecil hinga pada suatu ketika kemudian kembaran
dari matahari tersebut benar benar meledak menjadi serpihan serpihan kecil dan debu debu. Serpihan dan debu tersebut kemudian terperangkap oleh
gaya gravitasi matahari, namun tidak tersedot masuk. Kemudian debu debu yang terbentuk berkumpul dan mempilin sehingga membentuk planet dan

serpihan serpihan batuan membentuk jalur asteroid yang memisahkan planet dalam dan luar.

Kelemahan teori big bang


1. Tidak dapat menjelaskan bagaimana akhir

dari alam semesta


2. Jika alam semesta berasal dari ledakan
besar, seharusnya terdapat sisa radiasi
ledakan yang melingkupi seluruh alam
semesta dalam bentuk alam
3. Teori ledakan dahsyat tidak dan tidak dapat
memberikan beberapa penjelasan mengenai
kondisi awal alam semesta, melainkan
mendeskripsikan dan menjelaskan

perubahan umum alam semesta sejak


pengembangan awal tersebut
Kelebihan teori big bang
1. Merupakan teori yang didukung oleh cukup
banyak bukti
2. Teori ini telah memberikan penjelasan
paling komprehensif dan akurat yang
didukung oleh metode ilmiah beserta
pengamatan

3. Dalam teori ini telah dibuktikan secarapasti


bahwa cikal bakal galaksi terbentuk dimana
materi muncul 350.000 tahun menyusul
peristiwa big bang saling berkumpuldengan
kerapatan yang sedikit lebih besar.
4. Penemuan dan konfirmasi radiasi latar
belakang gelombang mikro kosmis pada
tahun 1964 mengukuhkan ledakan dahsyat

sebagai teori yang terbaik dalam


menjelaskan asal usul dan evolusi kosmos
5. Teori Ledakan Dahsyat memprediksikan
berbagai feomena fisika yang tak pernah
terpantau di Bumi maupun terdapat pada
Model Standar fisika partikel
6. Teori ini terus-menerus dibuktikan
kebenarannya melalui sejumlah pengkajian
yang terdiri dari puluhan tahun pengamatan

astronomi, dan berdiri tegar tak terkalahkan


di atas pijakan yang teramat kokoh.
Big Bang diterima oleh sebagian besar
astrofisikawan masa kini,dan menjadi bukti
ilmiah yang membenarkan kenyataanbahwa
Allah telah menciptakan alam semesta dari
ketiadaan.

Teori Bintang Kembar (Seri Terbentuknya Alam Semesta)


Teori Bintang Kembar ini mendasarkan bahwa pada permulaan terbentuknya alam semesta terdapat dua bintang yang saling berdekatan. Akibat dari gaya tarik menarik kedua bintang
tersebut, salah satunya meledak berkeping-keping menjadi serpihan-serpihan yang lebih kecil. Serpihan-serpihan tersebut kemudian terpengaruh oleh gaya gravitasi bintang yang tidak
meledak dan beredar dalam orbit bintang tersebut.
Teori ini dikemukakan oleh seorang ilmuwan bernama Fred Hoyle sekitar tahun 1956.
Teori ini masih mengandung unsur kelemahan setelah ditemukannya dua bintang identik yang berumur kurang lebih 1 juta tahun. Bintang kembar ini ditemukan oleh para ahli pada
Nebula Orion yang berjarak 1500 tahun cahaya dari bumi. Namun kedua bintang tersebut mempunyai perbedaan dalam hal kecerlangan, suhu permukaan dan ukuran keduanya.

Teori Bintang Kembar


Menurut teori bintang kembar, awalnya ada dua buah bintang yang berdekatan (bintang kembar), salah satu bintang tersebut meledak dan berkeping-keping. Akibat pengaruh
gravitasi dari bintang kedua, maka keping-keping ini bergerak mengelilingi bintang tersebut dan berubah menjadi plnet-planet. Sedangkan bintang yang tidak meledak adalah matahari.
Teori ini mempunyai kelemahan karena berdasarkan analisis matematis yang dilakukan oleh para ahli menunjukan bahwa momentum anguler dalam sistem tatasurya yang ada
sekarang ini tidak mugkin dihasilkan oleh peristiwa tabrakan dua buah bintang.
Sepasang bintang kembar identik berhasil ditemukan beberapa waktu lalu. Yang mengejutkan, kedua bintang yang kembar identik ini memiliki perbedaan dalam hal kecerlangan,
temperatur permukaan dan juga ukuran keduanya
Oleh para astronom, diperkirakan salah satu dari si kembar ini lahir lebih dahulu dari yang lainnya. Masalahnya, para ahli astrofisika telah mengasumsikan sejak dahulu kalau
pembentukan bintang ganda terjadi secara simultan. Dengan demikian penemuan ini jadi uji coba baru atas teori model pembentukan bintang, sehingga bisa diuji lagi apakah dengan
model yang sudah ada bisa terbentuk sistem bintang ganda dari dua buah bintang yang lahir di saat yang berbeda.
Kedua bintang kembar ini ditemukan pada Nebula Orion, yang berada 1500 tahun cahaya jauhnya. Bintang yang baru berumur 1 juta tahun itu, masih merupakan bayi bintang
mengingat masa hidupnya akan mencapai usia 50 milyar tahun. Kalau dibandingkan dengan manusia, bintang ini baru merupakan bayi berusia satu hari.
Menurut Keivan Stassun, dari Vanderbilt University, bintang kembar identik ini merupakan bintang ganda gerhana yang masih sangat muda. Bintang ganda gerhana lainnya yang
masih sangat muda adalah batuan Rosetta yang menceritakan sejarah hodup bintang yang baru terbentuk. Keivan dan Robert D. Mathieu dari University of Wisconsin-Madison yang
mengepalai proyek tersebut.
Bintang ganda gerhana merupakan pasangan bintang yang berevolusi mengelilingi sumbunya pada sudut kanan ke arah Bumi. Orientasi ini membuat para astronom dapat menentukan
laju orbit kedua bintang saat mengelilingi satu sama lainnya, bahkan disaat keduanya tak dapat dipisahkan sebagai bintang tunggal. Laju orbit tersebut ditentukan dengan mengukur
perubahan periodisitas kecerlangan yang dihasilkan saat bintang yang satu lewat didepan bintang lainnya. Istilahnya menggerhanai bintang lainnya. Dengan informasi tersebut, para
astronom dapat menentukan massa kedua bintang menggunakan hukum gerak Newton.
Dalam penemuan bintang kembar identik ini, perhitungan menunjukan massa keduanya hampir identik yakni 41% dari massa Matahari. Nah menurut teori yang ada saat ini, massa dan
komposisi adalah dua faktor utama yang menentukan karakteristik fisik sebuah bintang dan juga yang mendikte seluruh silus hidup si bintang. Kedua bintang yang ditemukan ini
terbentuk dari kondensasi awan gas dan debu yang sama, tentunya mereka juga memiliki komposisi yang sama. Dan dengan massa dan komposisi yang sama, tentunya keduanya akan
memiliki persamaan dalam segala hal. Ternyata, kenyataan berkata lain. Para astronom terkejut saat mengetahui bintang kembar yang mereka temukan memiliki perbedaan signifikan
dalam kecerlangan, temperatur permukaan dan juga ukuran.

Pengukuran awal pada gerhana kedua bintang ini dilakukan dengan mengayak hasil pengamatan beberapa ribu bintang selama 15 tahun yang dilakukan dengan teleskop di Kitt Peak
National Observatory , Arizona dan teleskop SMARTS di Cerro Tololo Inter-American Observatory, Chile. Untuk mendapatkan informasi yang lebih banyak lagi, dilakukan
pengukuran tambahan menggunakan Hobby Eberly Telescope di Texas.
Dari hasil pengukuran selisih banyaknya cahaya yang meredup saat terjadi gerhana, diperkirakan salah satu bintang memiliki kecerlangan 2 kali lebih terang dari yang lainnya. Hasil
kalkulasi yang dilakukan juga menunjukan kalau bintang yang lebih terang memiliki temperatur permukaan sekitar 300 derajat lebih tinggi dari kembarannya. Analisis tambahan yang
dilakukan pada spektrum cahaya menunjukan salah satu bintang memiliki ukuran 10% lebih besar dari bintang pasangannya. Namun untuk memastikannya, dibutuhkan pengamatan
tambahan Lantas bagaimana menjelaskan ada bintang kembar identik yang memiliki perbedaan seperti itu? Kembar memang tak selamanya sama semuanya. Untuk kasus bintang
kembar ini, diperkirakan perbedaan yang terlihat di antara keduanya timbul karena perbedaan waktu kelahiran di anatara keduanya. Menurut Stassun, diperkirakan salah satu
bintangnya terbentuk 500 000 tahun lebih awal dari kembarannya.
Atau bisa dikatakan ekivalen dengan selang kelahiran bayi kembar selama setengah hari.
Penemuan ini tentunya akan membawa para astronom untuk menguji kembali model pembentukan bintang yang sudah ada. Salah satunya adalah dalam masalah penentuan massa dan
umur ribuan bintang muda yang usianya kurang dari bberapa juta tahun. Perhitungan yang ada saat ini semuanya dilandasi pada teori bahwa bintang ganda muda terbentuk secara
simultan.

Kelebihan teori Bintang


Kembar : Diterima oleh para ahli
lainnya. Sekarang ini banyak
ditemukan bintang ganda atau
bintang ekor.
Kelemahan teori Bintang
Kembar : berdasarkan analisis
matematis yang dilakukan oleh para
ahli menunjukan bahwa momentum

anguler dalam sistem tatasurya


yang ada sekarang ini tidak mugkin
dihasilkan oleh peristiwa
tabrakan dua buah bintang.

Anda mungkin juga menyukai