Anda di halaman 1dari 20

MATA KULIAH VULKANOLOGI

Gunung
Rinjani
Anggota
Kelompok
MUHAMMAD TIDAR LIMANIANTO
YUNUS
ALBI YUSBAR RAHMANTO
DIMAS OKTADITA
HILL RIDHIA HATI
FARADHEA SAFIRA
ALIFIA SHAFA'ANA

OL C | Fu nd ra ising Gu id e
Discussion
Outline
Key Topics

Letak Geografis
Morfologi
Tektonik Gunung Rinjani
Sejarah Letusan
Jenis dan Tipe Letusan
Evolusi pembentukan Kaldera
Masa kegiatan Gunung Rinjani

OL C | Fu nd ra ising Gu id e
Letak Geografis
• Secara Adiminstratif, Gunung
Rinjani berada di 3 wilayah
kabupaten, yaitu Lombok Barat,
Lombok timur, dan lombok tengah.
• Secara geografis, gunung rinjani
terletak pada koordinat 8º25' LS
dan 116º28' BT dengan titik tertinggi
3.726 mdpl.
Morfologi Gunung
Rinjani
Pada Gunung Rinjani, terdapatnadanya Kaldera Segara
anak, Kokoh putih, Kawah tapal kuda, dan tiga buah
kerucut. yaitu, kerucut mas, kerucut rinjani, dan kerucut
barujari.
Luas kaldera 3.500 m × 4.800 m, memanjang kearah
timur dan barat. Segara Anak seluas 11.000.000 m
persegi dengan kedalaman 230 m. Gunung Baru
(Gunung Barujari dan Mas) yang memiliki kawah
berukuran 170m×200 m dengan ketinggian 2.296 - 2376
mdpl.
Morfologi Gunung
Rinjani
Morfologi utama G. Rinjani adalah morfologi kaldera dan kerucut gunungapi. Morfologi kaldera berbentuk
elip, dengan kemiringan lereng 60 - 80 derajat. Batuan dasarnya adalah lava dan jatuhan piroklastik.
Morfologi kerucut gunungapi yaitu kerucut G. Barujari, G. Mas, Rinjani. sedangkan batuan dasarnya
adalah jatuhan piroklastik.
kerucut Rinjani, yang puncaknya berelevasi 3.726 meter dpl. Inilah yang menjadikan Gunung Rinjani
menduduki peringkat gunung berapi aktif tertinggi kedua di Indonesia, setelah Gunung Kerinci. Puncak
Rinjani berhiaskan sebuah cekungan kawah dengan beberapa titik solfatara (sumber gas belerang)
didalamnya. Uniknya, sisi barat kerucut Rinjani nampak tergerus cukup dalam hingga ke kaldera Segara
Anak. Gerusan itu merupakan jejak dari peristiwa runtuhnya/longsornya lereng sektor tersebut dalam
sejarahnya, hingga membentuk apa yang dikenal sebagai cekungan/kawah tapalkuda nan khas.
Tektonik Gunung Rinjani
Terjadinya Gunung Rinjani, merupakan hasil dari subduksi
Lempeng oceanic Australia, dan lempeng continental
Eurasia.
Sedikit berbeda dengan subduksi sejenis yang membentuk
pulau Jawa, di Kepulauan Sunda Kecil ini muncul salah satu
gejala unik subduksi. Yakni terbentuknya sesar naik busur
belakang (back-arc thrust), dalam rupa sesar naik Wetar di
sisi timur dan sesar naik Flores di sisi barat. Sama halnya
dengan zona subduksi, zona sesar naik ini pun merupakan
sumber gempa tektonik potensial dan bisa membangkitkan
tsunami. Maka praktis kepulauan Sunda Kecil dikepung
oleh jalur sumber gempa dan tsunami, baik di sisi selatan
maupun di sisi utaranya.
Proses VulkanismeGunung
Rinjani
Aktivitas gunung berapi di kawasan ini dimulai pada 450
ribu tahun silam. Gunung Rinjani seperti yang kita lihat,
mungkin baru muncul sekitar 12.000 tahun silam.
Gunung Rinjani lebih merupakan gunung berapi kembar,
yakni dua gunung berapi yang saling bersebelahan dan
memiliki satu sumber pasokan magma yang sama. Kembaran
Rinjani tumbuh di sisi baratnya, di tempat yang kini menjadi
Danau Segara Anak. Kembaran Rinjani bernama Gunung
Samalas. Puncak Samalas memiliki elevasi 4.300 +/- 100
meter dpl. Kedua gunung berapi tersebut tumbuh bersama-
sama hingga cukup besar, hingga akhirnya bagian bawah
kedua tubuhnya pun menyatu. Sehingga secara keseluruhan
gunung berapi besar itu dapat disebut sebagai Gunung
Rinjani-Samalas.
Proses Meletusnya Gunung Rinjani
Sejarah letusan Gunung
Rinjani
1846 Gunung Api Rinjani dalam stadia fumarola,selanjutnya letusan yang terjadiberlangsung di
dalam Kaldera Rinjani (G. Barujari dan G. Rombongan/Mas).
1884 Asap dan nyala api tampak pada beberapa hari pertama bulan Agustus.
1901 1 Juni, pukul 23.00 terdengar suara ledakan, disertai hujan abu tipis di Mataram.
1906 April, pukul 21.15 terdengar suara ledakan.
1909 30 November, pukul 21.15 hujan abu di Lombok yang berlangsung hingga 2 Desember.
Setelah itu tampak kegiatan meningkat berupa asap tebal yang mengepul. Air sungai tampak
keruh.
1909 4 November tampak tiang asap.
1944 30 Mei terlihat asap di atas puncak G. Rinjani. G.Rombongan atau G. Mas muncul dari dalam
danau (2110 m) yang berada di kaki G.Barujari sebelah baratlaut, melebar ke utara dan barat.
Sejarah letusan Gunung
Rinjani
2004 Terjadi letusan abu pada bulan oktober dan diakhiri aliran lava yang berasal dari lereng
utara G. Barujari.
2009 Tanggal 2 Mei 2009 pukul 16.01 WITA terjadi letusan asap berwarna coklat peka mencapai
ketinggian 1000 meter di atas titik letusan Gunung Barujari disertai suara dentuman lemah.
Aliran lava mengalir dari titik letusan
2015 1 Juni, pukul 23.00 terdengar suara ledakan, disertai hujan abu tipis di Mataram.
Sejarah letusan Gunung
Rinjani
Tipe dan Jenis letusan
Gunung Rinjani
•Merupakan jenis gunung api strato dengan danau kawah, memiliki komposisi magma
yang bervariasi, namun umumnya berupa magma intermidiet hingga asam yang
menghasilkan letusan eksplosif besar.

•Tipe letusan Gunung Rinjani Purba termasuk dalam tipe letusan Plinian yang
merupakan tipe letusan yang paling membahayakan dengan jangkauan puluhan
kilometer dan dapat menghilangkan seluruh puncak gunung, Namun untuk saat ini tipe
letusannya termasuk dalam tipe letusan Strombolian ( tidak terlalu kuat tapi terjadi
secara terus menerus).
Evolusi pembentukan
kaldera
Pembentukan Kaldera
Sejarah letusan yang membentuk morfologi Gunung Rinjani seperti sekarang ini, dimulai pada kala
Plistosen atau sekitar satu juta tahun lalu. Jauh sebelumnya, pada Zaman Tersier, Kala Miosen (kl. 11 juta
tahun lalu) Gunung Rinjani Tua – yang kelak dikenal dengan nama Samalas – secara berangsur terus aktif
tumbuh membentuk gunung api strato, sejalan dengan pergerakan lempeng yang mempengaruhinya.
Selanjutnya, dikarenakan lubang kawah Rinjani Tua tersumbat oleh hasil aktivitas magma berupa lava,
maka secara bertahap aktivitasnya berpindah ke bagian yang paling lemah, yaitu ke arah lereng timur
Rinjani Tua. Proses ini akhirnya membentuk gunung api baru yang dikenal dengan nama Rinjani yang
tingginya hampir menyamai tinggi Gunung Rinjani Tua.
Tahap berikutnya, aktivitas magma berhenti sementara dan kedua lubang kaldera Rinjani mengalami
penyumbatan oleh aliran lava sebelumnya yang membeku. Pada saat kedua lubang kaldera tersebut
tersumbat, terjadi peningkatan kegiatan magma menghasilkan akumulasi gas yang besar serta dorongan
magma yang kuat. Karena dorongan magma dan gas melebihi kekuatan sumbatan, maka terjadilah letusan
dahsyat dari Rinjani Tua (Samalas) membentuk kaldera yang disebut Kaldera Rinjani.
Produk Masa kegiatan
Gunung Rinjani
• G. Rinjani memiliki 3 masa kegiatan, yaitu kegiatan sebelum pembentukan kaldera (pra kaldera),
masa pembentukan kaldera dan masa sesudah pembentukan kaldera (purna kaldera) :
•1. Pra Kaldera
• didominasi oleh endapan lava dan aliran piroklastik, merupakan produk dari Gunung Rinjani Purba
(Bersifat basal), Gunung Kondo (E.Lava masif,terdapat bekas lubang gas), Gunung Sangkareang
(bersifat andesitik- andesit basaltis), Gunung Rinjani (Perselingan keduanya)
•2. Pembentukan Kaldera
•Batuan aliran piroklastik ( fragmen batuapung, fragmen litik, scoria)
•batuan endapan jatuhan piroklastik ( batuapung berukuran pasir-kerikil serta litik berwarna putih
kotor, fragmen scoria warna abu kehitaman, dijumpai graded bedding)
Produk Masa kegiatan
Gunung Rinjani
Pasca Kaldera
Hasil analisa batuan yang dilakukan terhadap batuan
lava dari lava 1944 adalah basalt andesit dan basalt
menurut hasil analisa dari Suyatna (1969), sedangkan
lava 1966 hasil dari analisa Hardjadinata (1969)
adalah berjenis basalt
Dampak Letusan Gunung
Rinjani
Berkurangnya intensitas cahaya Matahari yang diterima Bumi membuat suhu
udara rata-rata paras Bumi menurun. Imbasnya, tingkat penguapan air pun ikut
menurun. Sehingga cuaca menjadi kacau-balau. Di sisi lain tutupan salju dan es
meluas. Akibatnya tanaman pangan yang sensitif terhadap perubahan suhu pun
sangat terpengaruh. Produksi pangan merosot drastis. Kelaparan pun melanda. Di
saat bersamaan, sanitasi memburuk khususnya di kawasan yang diguyur hujan
lebih deras dari normal. Bibit penyakit pun mulai berpesta pora. Dikombinasikan
dengan udara yang mendingin, maka penyakit pun bergentayangan kian jauh
hingga melampaui wilayah tradisionalnya. Inilah mimpi terburuk yang harus
dihadapi dunia kala berhadapan dengan sebuah letusan dahsyat gunung berapi,
horor yang lebih dikenal dengan nama musim dingin vulkanis.
Kesimpulan

Gunung Rinjani yaitu gunung yang berlokasi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Gunung yang yaitu gunung berapi kedua tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3.726 m dpl.
Proses Vulkanisme gunng rinjani etrdriri dari tahap yaitu pembentukan rinjani tua,pembentukan
rinjani tua dan pembentukan pascakaldera.Gunung Rinjani termasuk jenis tipe gunung api
stratovulkano dengan tipe letusan plinian pada letusan rinjani tua dan tipe letusan strombolian
pada letusan gunung rinjani yang sekarang.Tipe magma dari gunung rinjani adalah intermediet
.Produk batuan yang terbentuk pada masa pra kaldera adalah batuan lava basalt. Dampak letusan
dari gunung rinjani purba (1257) membuat keadaan bumi tidak stabil.

Anda mungkin juga menyukai