Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN

PELAKSANAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN


DASAR LAYANAN KHUSUS
TAHUN 2014

Disampaikan Kepada

Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat


Up. Kepala Sub Bagian Tata Usaha
Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat
Direktorat Jenderal PAUDNI, Kemdiknas, Gedung E Lantai 6
Jln Jend. Soedirman Senayan Jakarta

Oleh:

PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT


PKBM SONAF MARTHIN
Sekrt : Jl Dr Sam Ratulangi V/Gang II Kelurahan OEsapa Barat
Kecamatan Kelapa Lima Kota Kupang - NTT
Telp : (0380) 826379 HP. : 081339039648
Email : sonaf_marthin@ymail.com
KATA PENGANTAR

Puji Syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Kuasa, karena atas hikmatnya, kami dapat
menyusun laporan pelaksanaan kegiatan program Pendidikan Keaksaraan Dasar Layanan
Khusus bagi warga belajar buta aksara di Desa Tanini Kecamatan Takari Kabupaten Kupang
Nusa Tenggara Timur.

Terima kasih yang tulus kami sampaikan, karena seluruh kegiatan ini dapat kami
laksanakan atas bantuan Pemerintah melalui Direktorat Pendidikan dan Pembinaan
Masyarakat, Direktorat Jenderal PAUDNI Kemedikbud RI Tahun anggaran 2014.

Kami menyadari bahwa keterbatasan yang dimiliki membuat apa yang kami kerjakan
ini tidak sempurna, namun kami tetap berharap agar laporan ini dapat digunakan
sebagaimana mestinya.

Akhirnya kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
mendukung terlaksananya kegiatan ini dan semoga memberi manfaat jangka panjang bagi
upaya pencapaian tujuan program.

Kupang, April 2105


PKBM Sonaf Marthin

Mesakh J. Manoe
Ketua
DAFTAR ISI
A. Pendahuluan

1. Latar Belakang/Rasional

Indonesia merupakan salah satu dari sejumlah Negara yang sedang berkembang, yang
memiliki potensi daya saing dalam segala bidang, namun keinginan untuk meningkatkan
Sumber Daya Manusia yang berkualitas semakin tidak menentu akibat dari jumlah
masyarakat Buta Aksara dan masyarakat tertinggal dalam pendidikan relatif masih tinggi
sehingga berakibat pada tingginya angka kemiskinan serta rendahnya kualitas Sumber
Daya Manusia.

Pencanangan Gerakan Penuntasan Buta Aksara dan Wajib Belajar 9 tahun telah dimulai,
namun harapan untuk itu belumlah mencapai titik klimaks, selain karena belum
maksimalnya seluruh komponen yang berkepentingan dengan dunia pendidikan dalam
mensukseskan kegiatan ini, juga rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya
pendidikan dalam kehidupan.

Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu Propinsi yang memiliki jumlah Buta Aksara
cukup besar dan tingginya Buta Aksara tersebut selain disebabkan oleh faktor ekonomi
juga dipengaruhi oleh faktor budaya dan geografis, oleh sebab itu harapan untuk
menuntaskan Buta Aksara dibutuhkan waktu yang agak lama serta peran serta segala
kalangan sangat dibutuhkan.

Di Kecamatan Takari yang merupakan lokasi sasaran kegiatan, meskipun sudah


terjangkau lewat alokasi program tahun 2009 hingga tahun 2013, namun belumlah
dinikmati dan dirasakan oleh sebagian masyarakat yang sangat membutuhkan, sehingga
perlu diadakan pemerataan program hingga ke pelosok-pelosok desa yang belum
tersentuh program PLS, dengan harapan bahwa Program Penuntasan Buta Aksara dan
Wajib Belajar 9 Tahun dapat terlaksana secara menyeluruh dan merata pada tahun-tahun
mendatang..

Kiat untuk melestarikan kelompok yang pernah terbentuk melalui Program Keaksaraan
Fungsional maupun Keaksaraan Dasar kini mulai terasa sangat urgen, oleh karena perlu
adanya perhatian terhadap Warga Belajar agar tetap termotivasi untuk Belajar sambil
berusaha.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas maka kami merasa terpanggil untuk bersama-
sama Pemerintah menuntaskan serta mensukseskan kegiatan ini, lewat proposal
Pendidikan Keaksaraan Dasar Layanan Khusus yang kami ajukan.

Meskipun terdapat banyak kekurangan pada Proposal ini, harapan kami kiranya berkenan
dan dapat diterima.

A Sasaran Penerima Manfaat


Penerima manfaat adalah penduduk usia 15-59 tahun yang telah mengikuti kegiatan
keaksaraan dasar dan/atau penduduk berusia 15 tahun ke atas, dengan prioritas usia 15-59
tahun yang berkeaksaraan rendah yang berada pada daerah 3T (terluar, terpencil, dan
tertinggal) serta daerah-daerah lain yang mempunyai kondisi kemarjinalan tertentu.
Penerima manfaat dari Program ini ditujukah bagi Warga Belajar yang telah selesai
mengikuti Program Keaksaraan Fungsional maupun Keaksaraan Dasar Layanan Khusus
yang tersebar di 5 Desa dalam wilayah Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang,

JUMLAH
NO. LOKASI PROGRAM ROMBEL
TUTOR

1 Dusun IV Naibatu, Desa Tanini, Kec. Takari 2 4


2 Dususn I Desa Tanini Kec.Takari 3 9
3 Dusun V Nunasi Desa Tanini, Kec. Takari 3 6

4 Dusun III Nefoneke Desa OElnaineno - Kec. Takari 1 1


J U M LAH 20

B Dasar

1 Undang-Undang Republik Indonesia no. 20 Tahun 2003 tentang Sistim


Pendidikan Nasional

2 Inpres no. 5 Tahun 2006 tentang Percepatan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9
Tahun dan Penuntasan Buta Aksara

C Maksud dan Tujuan

1 Maksud
- Memberikan layanan pendidikan kepada masyarakat yang karena berbagai
alasan tidak mengecap pendidikan formal.

- Mensuksesekan program tuntas buta aksara dan wajib belajar 9 tahun.

2 Tujuan

- Dengan kegiatan ini diharapkan masyarakat yang masih Buta Aksara dapat
mengerti angka dan huruf secara baik dan benar

- Dengan kegiatan ini diharapkan Warga Belajar dapat meningkatkan dan


mengembangkan ketrampilan dasar yang dimiliki

- Mengentaskan kemiskinan

D Hasil Yang Akan Dicapai


Sekurang-kurangnya 70% peserta didik pendidikan keaksaraan usaha mandiri layanan
khusus pada daerah 3T (terluar, terpencil, dan tertinggal) mencapai kompetensi dan
memperoleh sertifikat
Meningkatnya partisipasi penduduk berusia 15 tahun ke atas, dengan prioritas usia 15-
59 tahun yang berkeaksaraan rendah dalam mengikuti kegiatan keaksaraan usaha
mandiri pada daerah 3T (terluar, terpencil, dan tertinggal) serta daerah-daerah lain
yang mempunyai kondisi kemarjinalan tertentu.;
Meningkatnya keberdayaan penduduk usia 15 tahun ke atas, dengan prioritas usia 15-
59 tahun yang berkeaksaraan rendah melalui peningkatan pengetahuan, sikap, dan
keterampilan serta berusaha secara mandiri pada daerah 3T (terluar, terpencil, dan
tertinggal) serta daerah-daerah lain yang mempunyai kondisi kemarjinalan tertentu.;
Terpeliharanya dan semakin lestarinya tingkat keberaksaraan penduduk melalui
kegiatan ragam-keaksaraan
Indikator keberhasilan:
o Sekurang-kurangnya 70% peserta didik pendidikan keaksaraan mencapai kompetensi
dan memperoleh SUKMA.
B. Pelaksanaan Kegiatan
1. Persiapan
a. Sasaran
b. Lokus/lokasi
c. RAB
Jumlah
Proporsi
No Komponen yang dibiayai % Satuan kebutuhan
Biaya
biaya

Alat tulis : buku tulis, pensi;, pulpen, 20 5.6


1 7 280.000
penghapus, mistar dll 00.000

Pembelajaran fungsional/tematik untuk 10


org peserta didik, 12.
2 15 600.000 20
penyusunan/pengadaan/pembelian bahan 000.000
praktik fungsional/tematik, dll

Identifikasi calon peserta didik untuk 10 org, 2.0


3 2,5 100.000 20
pendataan calon peserta didik 00.000

Penyelenggaraan penilaian pembelajaran


2.0
4 untuk 10 org peserta didik, penggandaan soal, 2,5 100.000 20
00.000
pengolahan hasil tes dan penulisan SUKMA

40.0
5 Transportasi tutor selama kegiatan 50 2.000.000 20
00.000

Pengelolaan kegiatan, transportasi


18.
6 penyelenggaraan, monitoring, pengawasan, 23 920.000 20
400.000
evaluasi kegiatan dan pelaporan
80.0
Jumlah
00.000

d. Sarana prasarana

e. Jadwal
2. Pelaksanaan

a. Kegiatan pembelajaran

Pembelajaran Program Pendidikan Keaksaraan Dasar Layanan Khusus dilakukan setara


66 jam @60 menit dengan mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan Program
Pendidikan Keaksaraan Dasar Layanan Khusus

Kegiatan Belajar Program Pendidikan Keaksaraan Dasar Layanan Khusus akan dimulai
bulan Desember 2014 hingga Maret 2015 dengan tempat belajar diarahkan pada Balai
desa/dusun maupun rumah warga belajar yang akan ditentukan kemudian sesuai hasil
kesepakatan warga belajar bersama tutor.

1) Mengungkapkan keinginan berusaha berdasarkan minat dan potensi yang tersedia;


2) Mempraktikkan sebuah keterampilan yang berpeluang menjadi bidang usaha sesuai
minat dan potensi yang dimiliki;
3) Mengidentifikasi sumberdaya alam dan manusia di lingkungannya sesuai dengan
bidang usaha yang dipilih;
4) Mengidentifikasi kebutuhan dan permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa yang
sesuai dengan bidang usaha yang dipilih;
5) Menyusun rancangan usaha dan menjalankan usaha mandiri yang dikembangkan;
6) Merancang dan mengelola biaya pada usaha yang akan dikembangkan;
7) Mengidentifikasi risiko-risiko yang mungkin timbul dan mempengaruhi laba rugi usaha;
8) Melakukan interaksi dengan konsumen;
9) Memahami strategi pemasaran;
10) Mengenali kekuatan pesaing dalam pasar produk yang dikembangkan;
11) Menjalin kemitraan; dan
12) Menjaga kelangsungan usaha yang dikembangkan
b. Metode dan pendekatan

3. Penilaian

a. Penilaian pembelajaran

A. Penilaian proses pembelajaran dilakukan dengan cara tutor/narasumber teknis


mengadakan penilaian terhadap peserta didik untuk mengetahui perkembangan
kemampuan atau keterampilan dasar usaha yang dilatihkan melalui pembelajaran
produktif dan keterampilan bermatapencaharian berdasarkan kompetensi minimal yang
harus dicapai berdasarkan Standar kompetensi Lulusan meliputi :
1 Sikap
Memiliki perilaku dan etika yang mencerminkan sikap orang beriman dan
bertanggung jawab dalam berinteraksi dengan lingkungan keluarga, masyarakat
dan alam dalam kehidupan seharihari
2. Menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing
sehingga dapat berperilaku dan memiliki etika sebagai warga masyarakat yang
baik
3. Mampu melakukan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing
Meningkatnya keyakinan terhadap agama dan kepercayaan
Meningkatnya sikap disiplin dalam beribadah
4. Mampu menunjukan sikap santun dalam berkomunikasi dan taat pada aturan yang
disepakati
Meningkatnya sikap santun dalam berkomunikasi dengan menggunakan
Bahasa Indonesia
Meningkatnya sikap percaya diri dalam berkomunikasi menggunakan Bahasa
Indonesia
Meningkatnya sikap taat terhadap aturan tertulis di lingkungan

5. Mampu menunjukan sikap jujur dalam berkomunikasi dan berhitung pada


kehidupan sehari-hari
o Menunjukkan sikap jujur dalam mengisi data yang berhubungan dengan
identitas diri
o Menunjukkan sikap jujur dalam melakukan penghitungan dan pengukuran
6. Pengetahuan

Menguasai pengetahuan faktual tentangcara berkomunikasi melalui Bahasa


Indonesia dan berhitung untuk melakukan aktivitas sehari-hari dalam kehidupan
keluarga dan bermasyarakat
a. Menguasai Pengetahuan faktual tentang cara mendengar, membaca, menulis,
dan berbicara dalam Bahasa Indonesia, serta berhitung untuk
menyelesaikanmasalah sehari-hari
b. Menguasai teknik membaca
o Mampu menunjukkan cara melafalkan huruf (vokal dan konsonan) dan
angka
o Mampu menunjukkan cara membaca suku kata, kata, dan kalimat
c. Mengenal teks personal tentang identitas diri
o Mampu menyebutkan unsur pokok identitas diri (nama, umur, jenis
kelamin)
o Mampu menyebutkan unsur pendukung identitas diri (Nomor Induk
Kependudukan, alamat, pekerjaan, status pernikahan)
d. Mengenal teks deskripsi tentang penggambaran sebuah objek (benda, hewan,
tumbuhan, atau orang) minimal dalam 3 (tiga) kalimat yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari
o Menyebutkan objek yang didesrikpsikan berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari.
o Menyebutkan ciri-ciri objek yang dideskripsikan

b. Pemberian Sertifi kat (SUKMA)

Peserta didik yang telah dinyatakan mencapai kompetensi minimal sebagaimana yang
dipersyaratkan dinyatakan lulus/selesai dan diberikan setifikat (SUKMA)

C. Hasil yang dicapai

D. Penggunaan Dana*)

Penyerahan dan penandatanganan kwitansi biaya ketrampilan

Penyerahan dan penandatanganan kwitansi biaya ketrampilan


Penyerahan dan penandatanganan kwitansi biaya ketrampilan

E. Masalah dan Tantangan

F. Kesimpulan dan Saran

G. Penutup

Lampiran Laporan :

1. Acuan pelaksanaan kegiatan

2. Foto-foto kegiatan/dokumentasi lainnya yang relevan

3. Rekapitulasi penggunaan dana

4. Materi/bahan ajar/modul

5. Sertifi kat hasil pembelajaran (SUKMA)

6. Bukti-bukti pendukung lainnya (jika ada)

*) Penggunaan dana bantuan dituangkan dalam buku kas (sebagaimana format berikut).

Transaksi keuangan sesuai dengan alokasi penggunaan dana sebagaimana tertera


dalam proposal harus disertai dengan bukti-bukti yang sah,seperti kuitansi, bukti
setoran pajak, dll.

Bukti transaksi tersebut harus disimpan sebagai arsip lembaga.

F. DAFTAR PESERTA DIDIK PENDIDIKAN KEAKSARAAN DASAR YANG TELAH


DIBELAJARKAN *

G. DAFTAR SASARAN PESERTA DIDIK PENDIDIKAN KEAKSARAAN DASAR


YANG BELUM DIBELAJARKAN
NO. NAMA
JENIS KELAMIN TANGGAL
LAHIR
NO. KTP ALAMAT PEKERJAAN
LP

H. DAFTAR PESERTA DIDIK PENDIDIKAN KEAKSARAAN DASAR YANG


DIUSULKAN
NO.
NAMA
JENIS KELAMIN TANGGAL
LAHIR
NO. KTP ALAMAT PEKERJAAN
LP
I. LOKASI PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEAKSARAAN DASAR
NO. LOKASI PROGRAM
JUMLAH
TUTOR
ROMBEL
JUMLAH
Lampiran 8. Format Laporan Penerimaan dan Penggunaan Dana
KOP LEMBAGA
=====================================================
Kegiatan Keaksaraan Dasar Layanan Khusus Tahun 2014
Yang bertanda tangan di bawah ini, kami atas nama lembaga penerima bantuan
kegiatan keaksaraan dasar layanan khusus tahun 2014:
Nama Lembaga :
Alamat Lembaga :
Nama Ketua :
Telp./HP/Faks. :
Dengan ini menyatakan sebagai berikut:
1. Dana penyelenggaraan pendidikan keaksaraan dasar layanan khusus dari
Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat telah diterima melalui
transfer bank pada rekening nomor ................. atas nama...........................
pada tanggal ...........................
2. Akan menyelenggarakan pembelajaran bagi sebanyak ........... orang
dengan daftar nama terlampir, sesuai perjanjian kerjasama yang telah
kami tandatangani.
3. Akan menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan keaksaraan dasar
layanan khusus kepada Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat,
dengan tembusan dinas pendidikan kabupaten/kota/provinsi segera
setelah kegiatan berakhir.
Demikian laporan ini kami sampaikan. Atas perhatian dan kerjasama yang
baik kami sampaikan terima kasih.
...... 2013
Tanda tangan dan cap stempel/
Materai 6000
(...)
Ketua lembaga,
Keterangan:
1. Lampirkan foto kopi buku rekening yang memuat nilai bantuan yang diterima.
2. Disampaikan ke Direktur Bindikmas paling lambat 2 minggu setelah dana diterima.

Anda mungkin juga menyukai