PRAKTIK PEMANTAUAN
DELAPAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
DISUSUN OLEH
PANGKALAN KERINCI
KABUPATEN PELALAWAN
PROPINSI RIAU
2018
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN
PRAKTIK PEMANTAUAN
DELAPAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
DISAHKAN OLEH,
MENTOR
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur yang tiada henti - hentinya penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis / calon pengawas sekolah dapat menyelesaikan
Laporan Praktik Pemantauan 8 Standar Nasional Pendidikan ini dengan baik dan tepat pada
waktunya.
Terimakasih banyak, penulis yang dalam hal ini adalah calon pengawas
sekolah, sampaikan kepada Bapak Salman, S.Pd,MM.Pd yang telah memberikan arahan dan
bimbingan. Selanjutnya terimakasih teruntuk guru – guru, kepala SMP Negeri Bernas, dan
Kepala SMP Negeri 3 Pagkalan Kerinci yang telah memberikan kesempatan kepada calon
pengawas untuk melaksanakan kegiatan di sekolah yang mereka pimpin.
Secara umum Laporan Pemantauan 8 SNP ini bertujuan memberikan gambaran
tentang ketercapaian delapan Standar Nasional Pendidikan pada dua sekolah binaan. Secara
khusus Laporan pengawasan tersebut merupakan hasil pelaksanaan program kepengawasan
untuk sekolah binaan di Kabupaten Pelalawan. Laporan tersebut berupaya memberikan
informasi / gambaran yang konkrit tentang pemantauan 8 Standar Nasional Pendidikan di
sekolah yang sebenarnya dan sesuai program yang telah dibuat.
Untuk itu penulis berharap agar pemangku kepentingan di tingkat Kabupaten dapat
memberikan kebijakan dengan dasar laporan ini. Kebijakan tersebut agar mampu mengurangi
kesenjangan antar sekolah dalam hal teknis pendidikan dan pemenuhan administrasi
Pendidikan. Sehingga cepat atau lambat tidak tertlihat kesenjangan dalam pemenuhan 8 SNP
antar sekolah tidak mencolok .Sehingga pemenuhan 8 (delapan ) Standar Nasional Pendidikan
secara bertahap dapat terwujut .
Penulis sangat berharap saran dan koreksi dari semua pihak terutama Pengawas
Sekolah dan pengamat pendidikan demi kesempurnaan laporan ini.
DAFTAR TABEL
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................... ii
KATA PENGANTAR....................................................................................... iii
DAFTAR TABEL............................................................................................. v
DAFTAR ISI..................................................................................................... vi
BAB 1 PENDAHULUAN
1.3. Tujuan................................................................................................... 3
1.4. Sasaran................................................................................................ 4
1.5. Manfaat................................................................................................ 4
3.2. Metode.................................................................................................. 9
4.1. Materi.................................................................................................... 10
4.2 Hasil....................................................................................................... 11
4.3 Pembahasan......................................................................................... 15
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan............................................................................................ 17
5.2 Rekomendasi........................................................................................ 19
Lampiran
2. Daftar Hadir
4. Instrument – instrument
BAB 1
PENDAHULUAN
Salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan adalah ditetapkannya
delapan (8) Standar Nasional Pendidikan (SNP) sebagaimana dituangkan dalam Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Permendiknas nomor
13 tahun 2007 tentang standar kepala sekolah juga mengamanatkan tentang tugas pokok kepala
sekolah pada semua jenjang mencakup tiga bidang, yaitu: (a) tugas manajerial, (b) supervisi dan (c)
kewirausahaan Tugas pokok tersebut dalam implementasinya perlu dikawal oleh pemangku kepentingan
untuk mengetahui keterlaksanaannya.
Dalam Rangka menjamin perluasan dan pemerataan akses peningkatan mutu dan inovasi, serta
tata kelola pendidikan yang baik dan akutantabilitas pendidikan yang mampu menghadapi tantangan
sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional dan global perlu dilakukan pemberdayaan
dan peningkatan mutu dan profesionalisme pengawas yang merupakan kepanjangan tangan dari
kebijakan Kepala Dinas Pendidikan Kaabupaten Dompu untuk memberikan layanan teknis terhadap
keberhasilan pendidikan di Tingkat TK/SD/SMP/SMA/SMK/SLB secara terencana, terarah, dan
berkesinambungan.
Pengawas satuan pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam upaya
peningkatan mutu pendidikan. Hal ini disebabkan karena tugas pokok dan fungsi (TUPOKSI) pengawas
satuan pendidikan adalah melakukan penilaian, pemantauan dan pembinaan terhadap sekolah
binaannya masing-masing baik mengenai aspek-aspek yang berkaitan dengan unsur manajerial maupun
unsur akademik.
Hasil pengawasan dan pembinaan yang dilakukan oleh pengawas satuan pendidikan agar
mempunyai manfaat sebesar-besarnya tentunya selain harus dijadikan acuan untuk penyusunan program
pengawasan dan pembinaan pengawas satuan pendidikan itu sendiri juga harus diinformasikan kepada
berbagai instansi terkait seperti kepada kepa dinas pendidikan kabupaten bengkalis melalui koordinasi
dengan kepala bidang pendidikan menengah. Hal inilah yang melatar belakangi penyusunan laporan ini.
1.2. Dasar Hukum
5. Peraturan Pemerintah No. 63 tahun 2009 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan
Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2007 Tentang Standar
Pengawas Sekolah/Madrasah.
7. Peraturan Mentri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 tahun 2016
tentang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya.
8. Peraturan Bersama Menetri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor
01/III/PB/2011 dan No 6 Tahun 2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengawas
Sekolah dan Angka Kreditnya.
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 143 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Jabatan
Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya.
10. Peraturan Pemerintah Nomor 13 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan
15. Permendikbud No 24 tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
16. Permendikbud No 04 tahun 2018 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan dan Pemerintah
17. Surat Perintah Tugas dari Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pelalawan nomor: 800/DISDIK/2018/137
tentang Pelaksanaan On The Job Training ( OJT ) II Pendidikan dan Pelatihan Calon Pengawas Sekolah
1.3. Tujuan
1) Dalam rangka memenuhi salah satu kewajiban sebagai pengawas satuan pendidikan dinas pendidikan
kabupaten bengkali, untuk memberikan laporan kepada kepala dinas pendidikan kabupaten bengkalis.
2) Agar hasil pengawasan dan pembinaan terdokumentasikan dengan sebaik-baiknya yang sangat
bermanfaat untuk penyusunan program-program pengawasan selanjutnya.
3) Agar kegiatan pengawasan dan pembinaan yang dilakukan oleh pengawas satuan pendidikan lebih
terarah.
4) Agar para pengambil kebijakan di bidang pendidikan seperti dinas pendidikan kabupaten bengkalis.
5) Mendapat informasi yang sebanyak-banyaknya untuk kepentingan penyusunan berbagai program yang
berkaitan dengan peningkatan mutu pendidik dan kependidikan.
6) Agar proses pembelajaran yang melibatkan peserta didik dan pendidik dapat meningkatkan mutu
pendidikan.
1.4. Sasaran
Sasaran dari pemantauan ini adalah yang menyangkut aspek standar nasional pendidikanl.
Sesuai dengan yang direkomendasikan oleh PP 19 tahun 2005, aspek-aspek evaluasi tersebut
difokuskan untuk pencapaian 4 standar nasional pendidikan yang merupakan standar minimal yang harus
dicapai oleh semua sekolah melalui kegiatan-kegiatan sekolah mulai dari perencanaan yang berupa
RKAS1, RKAS 2, KTSP, RAPBS sampai dengan pelaksanaan dan evaluasi dari program-program
tersebut. Sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah masing-masing.
1.5. Manfaat
BAB 2
KERANGKA PIKIR PEMECAHAN MASALAH
Peraturan pemerintah no. 32 tahun 2013 tentang standar nasional pendidikan bab II pasal 2 ayat
1 menerangakan bahwa ruang lingkup standar nasional pendidikan meliputi:
1. Standar Isi
2. Standar Proses
3. Standar Kompetensi Lulusan
4. Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan
5. Standar Sarana dan Prasarana
6. Standar Pengelolaan
7. Standar Pembiayaan
8. Standar Penilaian
Standar nasional pendidikan diatas adalah acuan dasar standar yang merupakan standar
minimal tentang sistem pendidikan diseluruh wilayah hukum republik indonesia. Dengan diberikannya
standar ini, maka sekolah-sekolah menyelenggarakan pendidikan wajib menerapkan dan memberlakukan
standar pendidikan ini disekolah.
Siklus Kerangka berpikir pengawasan dan pemecahan masalah dalam pelaksanaan
pengawasan sekolah sebagai berikut .
1. Diawali penyusunan program kerja yang dilandasi oleh hasil pengawasan pada tahun sebelumnya.
Dengan berpedoman pada program kerja yang disusun, dilaksanakan kegiatan inti pengawasan meliputi
penilaian, pembinaan, dan pemantauan pada setiap komponen sistem pendidikan di sekolah binaannya.
2. Pada tahap berikutnya pengolahan dan analisis data hasil penilaian, pembinaan, dan
pemantauan dilanjutkan dengan evaluasi hasil pengawasan dari setiap sekolah dan dari semua sekolah
binaan.
3. Berdasarkan hasil analisis data, disusun laporan hasil pengawasan yang menggambarkan sejauh mana
keberhasilan tugas pengawas dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil pendidikan di sekolah
binaan.
4. Tahap akhir dari satu siklus kegiatan pengawasan adalah menetapkan tindak lanjut untuk program
pengawasan tahun berikutnya berdasarkan hasil evaluasi komprehensif terhadap seluruh kegiatan
pengawasan dalam satu periode.Dari siklus proses pengawasan inilah ,laporan kegiatan pengawasan
merupakan tahapan yang sangat penting dan strategis.
1. Standar Isi
2. Standar Proses
3. Standar Kompetensi Lulusan
4. Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan
5. Standar Sarana dan Prasarana
6. Standar Pengelolaan
7. Standar Pembiayaan
8. Standar Penilaian
Untuk itu diperlukan berbagai cara yang dilakukan oleh seorang pengawas Pembina di sekolah
binaan seperti kegiatan pembinaan, pemantauan, pelaksanaan dan penilaian, sehingga terciptanya
informasi yang akurat dan bisa dijadikan acuan bagi sekolah binaan atau oleh dinas pendidikan untuk
membuat suatu program pengembangan sekolah sesuai dengan kebutuhan yang di landasi dengan
delapan standar nasional pendidikan.
Optimalisasi pencapaian program satuan pendidikan dapat terwujud jika seluruh proses kegiatan
yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi, dan pelaporannya dapat terlaksana
secara intens, komprehensif, dan terjadwal secara akurat.
Sekolah seyogyanya memiliki kemampuan dalam membuat kebijakan dan program yang terarah dan
tepat sasaran, dengan memaksimalkan kekuatan (strenght) dan peluang (opportunity) yang dimiliki seta
menanggulangi kelemahan dan ancaman yang mungkin dapat menjadi faktor penghambat.
Karenanya setiap satuan pendidikan haruslah memiliki team work yang kompak, cerdas, dan
dinamis, serta adanya partisipasi yang tinggi dari seluruh warga sekolah. Setiap mereka wajib membekali
diri dengan pengetahuan dan keterampilan (skill), baik akademik maupun manajerial yang dapat mereka
peroleh melaui pendidikan dn latihan, workshop, maupun pengkajian pustaka, dan dokumentasi.
Sungguhpun demikian dalam kenyataannya tidak semua warga sekolah memiliki kemauan dan
kesempatan untuk mengikuti kegiatan yang dimaksud. Bagitu pula dalam hal upaya pengembangan
potensi diri melalui studi pustaka pun ternyata belum dapat diharap banyak dan masih membutuhkan
motivasi eksternal.
Dari realita di atas, maka peran pengawas satuan pendidikan dalam membina, membimbing, dan
memotivasi pendidik dan tenaga kependidikan memiliki arti yang amat urgen. Pemberian bimbingan,
pembinaan, dan dorongan yang dilakukan secara intensif berkesinambungan merupakan solusi logis
pencapaian program dan acuan dalam upaya mewujudkan target secara maksimal.
BAB 3
PENDEKATAN DAN METODE
3.1. Pendekatan
Untuk mendapatkan hasil pengawasan pada sekolah binaan sangat diperlukan pendekatan
seperti, pemantauan, pelaksanaan dan penilaian, sehingga akan mendapatkan hasil yang di harapkan.
Seluruh sekolah binaan dapat di ambilkan laporan hasil pelaksanaan pemantauan delapan
standar nasional pendidikan. Pendekatan yang dilakukan pengawas dalam melaksanakan tugas
kepengawasannya adalah teknik supervisi yang bersifat kooperatif dan kolaboratif, karena dalam
supervisi sudah mengandung makna pembinaan, penilaian dan juga pemantauan sampai sejauh mana
sasaran pembinaan sudah dilaksanakan sebagaimana diuraikan dalam siklus pengawasan pada bab
sebelumnya.
1. Kooperatif
Kegiatan yang dilakukan dalam suatu kelompok untuk kepentingan bersama (mutual benefit)
2. Kolaboratif
Kerja sama dalam pemecahan masalah dan atau penyelesaian tugas dimana tiap anggota melaksanakan
fungsinya yang saling mengisi dan melengkapi
3.2. Metode
1. Observasi langsung
Pengawas secara langsung mengamati objek pengawasan. Metode tersebut oleh pengawas digunakan
untuk melakukan supervise kunjungan kelas untuk mengamati penampilan guru dalam pelaksanaan
pembelajar
2. Wawancara
Tanya jawab baik secara langsung maupun berbasis ICT dimaksudkan untuk memperoleh data/informasi
yang lebih akurat.
3. Study Dokumen
Menelaah, memngamati, dan menganalisa dokumen – dokumen, arsip, dan data – data yang ada pada
sekolah binaan
BAB 4
PELAKSANAAN DAN HASIL
4.1. Materi
Dalam kegiatan pelaksanaan pemantauan pelaksanaan ada delapan standar nasional
pendidikan yang dipantau yaitu:
1. Standar Isi
2. Standar Proses
3. Standar Kompetensi Lulusan
4. Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan
5. Standar Sarana dan Prasarana
6. Standar Pengelolaan
7. Standar Pembiayaan
8. Standar Penilaian
Kegiatan Pemantauan Standar Nasional Pendidikan ini dilaksanakan pada hari dan tempat berbeda,
sebab sekokah yang dipantau berada pada lokasi yang berbeda. Waktu dan tempat tersebut adalah
sebagai berikut:
5.
4.3. Hasil
Berikut ini akan dibahas mengenai permasalahan atau kendala yang dihadapi sekolah sekaligus
memberi alternative untuk pemecahan masalah /tindak lanjut dalam upaya tercapainya pemenuhan 8
standar nasional pendidikan .
HASIL PELAKSANAAN PEMANTAUAN
Tinda
N Sasara Met Kesimp
0
Kegiatan
n
Target
ode
Hambatan Ketercapaian
ulan k
Lanjut
1 Pemantaua Seluru 100% guru Stu Pada Kurikulum 88% Menyia Bimbing
n Standar h di sekolah di sebahagian sekolah keterlaksanaan pkan an Kon
isi sekola Binaan Dok belum tercantum atau kesesuaian standar sultasi
h mampu ume ketentuan mutasi, pelaksanaan/peny isi
Diskusi
binaan melaksana n kalender pendidikan elenggaraan sesuai
kelomp
yang kan Stand dan belum pendidikan SNP,
ok
menja ar Isi Wa mencerminkan dengan standar Isi
di wan kekhasan sekolah
tanggu cara
ngjawa Pelatiha
bnya n
2 Pemantaua Seluru 100% guru Stu Guru belum 88% Menyia Bimbing
n Standar P h di sekolah di melaksanakan keterlaksanaan pkan an Kon
roses sekola Binaan Dok perbaikan atau kesesuaian standar sultasi
h mampu ume pembelajaran pelaksanaan/peny Proses
Diskusi
binaan melaksana n dengan program elenggaraan sesuai
kelomp
yang kan Stand dan pengayaan dan pendidikan SNP,
ok
menja ar Proses Wa remedial dengan standar Pr
di wan oses Pelatiha
tanggu cara n
ngjawa
bnya
3 Pemantaua Sasara 100% Guru Stu Sekolah belum 74% Jumlah data Menyia Melaks
n Standar P n di sekolah di melaksanakan hasil pkan anaka
enilaian seluru binaan Dok penilain sikap, pemantauan keter Standar Bimlat /
h mampu ume pengetahuan, dan laksanaan / keses penilaia Worksh
sekola melaksana n keterampilan sesuai uaian standar n sesuai op
h kan standar dan aturannya yang baik kompetensi penilai SNP, Penilaia
binaan penilaian Wa an guru pada n
yang wan sekolah binaan.
menja cara
di
tanggu
ngjawa
bnya
4 Pemantaua Seluru 100% Guru Stu Belum semua sesuai 93% Menyia Tingkat
n Standar h di sekolah di Jumlah data hasil keterlaksanaan pkan kan
Kelulusan sekola binaan Dok pemantauan atau kesesuaian SKL se
h mampu ume terhadap pelaksanaan/peny suai
binaan untuk n keterlaksanaan /kes elenggaraan SNP,
yang melaksana dan esuaian (standar pendidikan dengan
menja kan standar Wa keluluans, oleh guru standar kelulusan
di kelulusan wan pada sekolah
tanggu cara binaan)
ngjawa
b nya
5 Standar Seluru 100% Stu Belum semua sesuai 96% Menyia Tingkat
pendidikan h Kepala di Jumlah data hasil keterlaksanaan pkan kan
dan tenaga sekola sekolah di Dok pemantauan atau kesesuaian tendik
kependidika h sekolah ume terhadap pelaksanaan/peny sesuai
n binaan binaan n keterlaksanaan/kese elenggaraan SNP,
yang mampu dan suaian(standar pendidikan dengan
menja melaksana Wa proses, oleh kepala standar kelulusan
di kan standar wan sekolah pada
tanggu pendidik cara sekolah binaan))
ngjawa dan tenaga
bnya pendidik
6 Standar Sar Seluru 100% Stu Belum semua sesuai 92% Menyia Tingkat
ana dan h Kepala di Jumlah data hasil keterlaksanaan pkan kan
Prasarana sekola sekolah di Dok pemantauan atau kesesuaian tendik
h sekolah ume terhadap pelaksanaan/peny sesuai
binaan binaan n keterlaksanaan/kese elenggaraan SNP,
yang mampu dan suaian(standar Sapr pendidikan dengan
menja melaksana Wa as oleh kepala standar Sarpras
di kan wan sekolah pada
tanggu standar Sar cara sekolah binaan)
ngjawa ana dan
bnya Prasarana
4.4. Pembahasan
Dari pembahasan dan analisis instrumen 8 Standar Nasional Pendidikan diketahui bahwa semua
sekolah binaan sudah menjalankan dan melaksanakan delapan standar nasional pendidikan dengan
sangat baik. Dari 8 SNP tersebut kedua sekolah binaan mendapat klasifikasi A untuk 7 standar dan nilai
B untuk 1 standar.
Nilai ketercapaian untuk kedelapan SNP tersebut dapat dilihat melalui tabel 1 berikut
Tabel 1
NILAI
NO STANDAR KLASIFIKASI
SMPN
KLASIFIKASI SMPN 3
BERNAS
Standar Kompetensi
4 92,85 A 92,85 A
Lulusan
Standar Pendidik dan
5 96,87 A 95,31 A
Tenaga Kependidikan
Standar Sarana dan
6 94,04 A 89,28 A
Prasarana
Grafik 1
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa dari 8 SNP nilai atau pencapaian yang paling rendah
adalah Standar Penilaian. SMP negeri Bernas mendapat pencapaian sebanyak 75% dan SMP Negeri 3
Pangkalan Kerinci mendapat capaian 73,07%. Dari hasil capaian kedua sekolah binaan ini maka dapat
disimpulkan bahwa standar penilaian masih kurang dari 7 SNP lainnya. Untuk itu perlu penigkatan
kemampuan dan kometensi guru dan kepala sekolah untuk meningkatkannya.
BAB 5
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
1. Ada peningkatan kinerja yang dilaksanakan oleh kepala sekolah, guru, dan
tenaga kependidikan lainnya dalam hal kelengkapan dokumen-dokumen persekolahan meskipun belum
optimal.
2. Pembinaan harus dilakukan dalam hal :
a. Pencapaian standar isi terutama dalam hal kepemilikan sekolah terhadap dokumen KTSP yang bukan
hanya lengkap tetapi juga berkualitas baik.
b. Pencapaian standar proses terutama dalam hal kepemilikan semua guru terhadap dokumen-dokumen
perencanaan pembelajaran
c. Pencapaian standar kompetensi lulusan terutama dalam hal kelulusn ujian nasional dengan nilai siswa
yang baik.
d. Pencapaian standar pendidik dan tenaga kependidikan terutama dalam hal peningkatan kinerja guru
melalui forum-forum pelatihan dan supervisi baik oleh kepala sekolah maupun pengawas.
e. Pencapaian standar sarana prasarana terutama dalam kepemilikan sarana prasarana minimal sesuai
dengan situasi dan kondisi sekolah.
f. Pencapaian standar pengelolaan terutama dalam hal penyusunan program-program sekolah yang
meliputi RKAS 1, RKAS 2, KTSP dan RAPBS.
g. Pencapaian standar pembiayaan terutama dalam hal pendayagunaa dana BOS sesuai peruntukkannya
3. Kegiatan pemantauan perlu dilakukan di sekolah-sekolah binaan dalam hal sebagai berikut:
a. Pengelolaan dan administrasi sekolah
b. Pelaksanaan delapan standar nasional pendidikan
c. Lingkungan sekolah
d. Pelaksanaan ujian sekolah dan ujian nasional
e. Pelaksanaan penerimaan siswa baru
f. Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler
g. Sarana belajar (alat peraga, laboratorium, perpustakaan).