Anda di halaman 1dari 17

DASAR-DASAR ILMU LINGKUNGAN

“PENCEMARAN UDARA”

Disusun oleh:

2017 65 011 Mozes Markus Sapari


2017 65 024 Abraham Yoku
2017 65 042 Aryum N. Erliandi
2017 65 053 Ryan Surya Anggara
2017 65 073 Devina Fakdawer

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PAPUA
MANOKWARI
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat, rahmat, taufik dan hidayah-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas makalah Pencemaran Udara ini dengan baik.
Sesuai dengan materi pembelajaran mahasiswa. Mahasiswa dituntut untuk
mengetahui dan memahami segala sesuatu yang berhubungan dengan Pencemaran
Lingkungan salah satunya mengenai Pencemaran Udara. Maka dari itu, kami
membuat makalah ini agar mahasiswa lebih mengetahui tentang Pencemaran
Udara.
Kami sebagai manusia menyadari bahwa masih ada kelemahan dan
kekurangan dalam penyusunan tugas makalah ini dan untuk menyempurnakannya
kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari teman-teman maupun dosen
pembimbing. Atas perhatiannya, saya ucapkan terima kasih.

Manokwari, 24 Oktober 2019

ii
Daftar Isi

KATA PENGANTAR ................................................................................... ii

Daftar Isi ....................................................................................................... iii

I PENDAHULUAN....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 1

1.3 Tujuan............................................................................................ 1

II PEMBAHASAN ........................................................................................ 2

2.1 Pengertian Pencemaran Udara....................................................... 2

2.2 Sumber Pencemaran Udara ........................................................... 2

2.3 Bentuk dari Pencemaran Udara ..................................................... 4

2.3.1 Pencemaran dalam Bentuk Gas. ................................................... 4

2.3.2 Pencemaran dalam Bentuk Partikel. ............................................. 4

2.4 Komponen Bahan Pencemaran Udara........................................... 5

2.5 Dampak dari Pencemaran Udara ................................................... 7

2.5.1 Dampak Polutan terhadap Alam................................................... 7

2.5.2 Dampak Polutan terhadap Manusia .............................................. 7

2.5.3 Dampak Polutan terhadap Hewan ................................................ 8

2.5.4 Dampak Polutan terhadap Tumbuhan .......................................... 9

2.6 Upaya Penanggulangan Polutan .................................................... 9

2.6.1 Upaya Preventif (Sebelum Pencemaran) .................................... 10

2.6.2 Upaya Kuratif (Setelah Pencemaran) ......................................... 10

III PENUTUP .............................................................................................. 12

3.1 Kesimpulan.................................................................................. 12

iii
3.2 Saran ............................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 13

iv
I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perwujudan kualitas lingkungan yang sehat merupakan bagian pokok di


bidang kesehatan. Udara sebagai komponen lingkungan yang penting dalam
kehidupan perlu dipelihara dan ditingkatkan kualitasnya sehingga dapat
memberikan daya dukungan bagi mahluk hidup untuk hidup secara optimal.
Namun, saat ini kualitas udara sangat memprihatinkan akibat pencemaran udara.
Pencemaran udara atau polutan dewasa ini semakin menampakkan kondisi
yang sangat memprihatinkan. Sumber pencemaran udara dapat berasal dari
berbagai kegiatan antara lain industri, transportasi, perkantoran, dan perumahan.
Berbagai kegiatan tersebut merupakan kontribusi terbesar dari pencemar udara
yang dibuang ke udara bebas. Sumber pencemaran udara juga dapat disebabkan
oleh berbagai kegiatan alam, seperti kebakaran hutan, gunung meletus, gas alam
beracun, dll. Dampak dari pencemaran udara tersebut adalah menyebabkan
penurunan kualitas udara, yang berdampak negatif terhadap kesehatan manusia.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan pencemaran udara?


2. Apa saja sumber pencemaran udara?
3. Bagaimana bentuk dari pencemaran udara?
4. Zat-zat apa saja yang terkandung dalam polutan?
5. Bagaimana dampak dari pencemaran udara?
6. Bagaimana upaya penanggulangan polutan?

1.3 Tujuan

1. Memahami maksud dari pencemaran udara


2. Mengetahui sumber-sumber pencemaran udara
3. Mengetahui bentuk-bentuk pencemaran udara
4. Mengetahui zat-zat yang terkandung dalam polutan
5. Mengetahui dampak pencemaran udara
6. Mengetahui cara penanggulangan polutan.

1
II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pencemaran Udara

Pencemaran udara adalah suatu kondisi dengan kehadiran satu atau lebih
substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat
membahayakan manusia, hewan, tumbuhan, dan mengganggu estetika dan
kenyamanan. Perusakan terhadap kualitas udara juga disebut polutan. Polutan ini
disebabkan oleh beberapa sumber alami atau aktivitas manusia.
Sumber-sumber alami biasanya berupa aktivitas alam seperti erupsi gunung
merapi, kebakaran hutan dll. Aktivitas manusia juga sangat mempengaruhi kualitas
udara seperti asap kendaraan, asap pabrik dll. Dampak yang ditimbulkan dari
perusakan udara tidak hanya sebatas makhluk hidup, tetapi alam juga terkena
dampaknya, seperti menipisnya lapisan ozon, hujan asam, efek rumah kaca dll.
Umumnya, polutan ini berupa gas dan asap. Gas dan asap ini merupakan hasil
oksidasi dari berbagai unsur penyusun bahan bakar, seperti karbondioksida (CO2),
karbon monoksida (CO), sulfur oksida (SO), dan nitrogen oksida (NO).

2.2 Sumber Pencemaran Udara

Sumber pencemaran udara atau polutan dikategorikan menjadi dua:


1. Polutan Primer

Polutan primer adalah mereka yang langsung dipancarkan ke atmosfer dari


sumber. Ini dapat dipancarkan dengan cara alami atau karena perbuatan manusia.
Gas dan debu yang dikeluarkan dari reaksi vulkanik adalah polutan primer yang
dipancarkan dengan cara alami. Gas karbon dioksida yang dipancarkan dari
kendaraan adalah polutan primer yang dirilis akibat aktivitas manusia. Ada berbagai
polutan utama yang berbahaya.
Sulfur dioksida, karbon monoksida, nitrogen oksida, senyawa organik yang
mudah menguap, partikel, nitrat peroxyacetyl, dan chlorofluorocarbon adalah
beberapa polutan utama. Sulfur dioksida dihasilkan dari gunung berapi maupun
oleh proses industri (di mana belerang yang mengandung senyawa yang menjadi
sasaran pembakaran). Nitrogen oksida diproduksi secara alami selama keringanan.

2
Karbon monoksida dan partikel yang timbul dari pembakaran tidak sempurna
terutama ketika pembakaran bahan bakar fosil.
2. Polutan Sekunder

Polutan sekunder tidak dipancarkan langsung ke atmosfer seperti polutan


primer. Sebaliknya mereka dibuat di udara dengan menggunakan polutan lainnya.
Terutama ketika polutan primer bereaksi atau berinteraksi dengan molekul polutan
sekunder lain yang dibuat. Oleh karena itu, dengan melepaskan polutan primer ke
udara, tidak hanya memiliki efek langsung, tetapi mempengaruhi udara secara tidak
langsung juga.
Ozon adalah salah satu polutan sekunder. Hal ini terbentuk dari hidrokarbon
dan nitrogen oksida dengan adanya sinar matahari. Polutan sekunder menyebabkan
masalah seperti asap fotokimia.
Secara umum, umber-sumber pencemaran udara ada dua jenis, yaitu:
1. Sumber alamiah

Pencemaran udara yang berasal dari sumber alamiah ini berasal dari kejadian-
kejadian atau aktivitas alam yang tidak dapat diduga sebelumnya. Contoh-contoh
sumber alamiah, antara lain:
a. Letusan gunung berapi
b. Gas beracun akibat gempa bumi
c. Batuan yang berada di tanah dan mengeluarkan zat radioaktif yaitu
radon
d. Aerosol di lautan
e. Tanaman (pollen, serbuk sari)
f. Peluruhan H2S, CO2, dan ammonia
g. Nitrifikasi dan denitrifikasi biologi
h. Petir atau loncatan listrik yang dapat memecahkan molekul (misalnya
pemecahan molekul N2 menjadi NO)
i. Kebakaran hutan (namun kejadian ini dapat dipicu oleh aktivitas
manusia)
2. Sumber buatan manusia

Kegiatan manusia dapat mengubah lingkungan hidup yang antara lain


disebabkan oleh perkembangan budaya, penggunaan ilmu dan teknologi, serta

3
diiringi oleh pola konsumsi yang berlebihan. Beberapa aktivitas manusia yang
dapat menimbulkan pencemaran udara, antara lain:
a. Industri (gas buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya, seperti
Chloro Fluoro Carbon)
b. Kendaraan bermotor
c. Pembangkit listrik
d. Asap rokok
e. Ledakan baik kecelakaan ataupun buatan
f. Persampahan (dekomposisi, pembakaran sampah domestik,
pembakaran sampah komersial)
g. Permukiman (pembakaran dari perapian dan kompor)
h. Pertanian (dapat berasal dari pupuk, pembakaran biomassa, sawah
tepatnya dari proses perendaman jerami yang mengeluarkan CO2).

2.3 Bentuk dari Pencemaran Udara

Udara dikatakan mengalami pencemaran atau polusi apabila mengandung


zat-zat yang karena sifatnya atau jumlahnya terlalu banyak. Bentuk pencemaran
udara dapat dikelompokkan dalam dua bagian, yaitu pencemaran dalam bentuk Gas
dan dalam bentuk Partikel.

2.3.1 Pencemaran dalam Bentuk Gas.

Pencemaran dalam bentuk Gas Terjadi karena masuknya gas-gas tertentu ke


dalam udara melebihi kondisi normal sehingga jauh berada diatas ambang normal.
Gas buangan yang mengandung zat yang berbahaya, misalnya karbon monoksida
(CO), karbon dioksida (CO2), sulfur oksida (SO2), nitrogen oksigen (NO, NO2,
NOx), CFC, dan sebagainya.

2.3.2 Pencemaran dalam Bentuk Partikel.

Pencemaran udara dapat terjadi dalam bentuk partikel. Partikel merupakan


polutan yang dapat bersama-sama dengan bahan atau bentuk pencemar lainnya.
Partikel yang dapat masuk dalam saluran pernapasan adalah partikel yang
berukuran 10 mikrometer (PM10).

4
Polusi udara berupa partikel ada dalam bentuk cairan dan ada pula yang dalam
bentuk padat. Partikel atau benda mungil ini terbang dan mengambang di udara
karena warnanya ringan. Partikel padat ada dalam bentuk debu sehingga angin
bertiup ke udara dan ada juga yang turunan dan sisa-sisa asap yang terbakar yang
terbang ke udara. Partikel cair di udara terdiri dari titik air yang terjadi akibat
kondensasi untuk membentuk awan. Tetesan air yang membentuk awan sering juga
dicampur dengan gas polutan lainnya sehingga bisa membahayakan kesehatan.
Berikut ini adalah beberapa jenis Partikel yang dapat menimbulkan pencemaran:
a. Aerosol (partikel) yang terhambur dan melayang di udara
b. Fog (kabut) yang merupakan aerosol berupa butiran air di udara
c. Dust (debu) atau aerosol yang berupa butiran padat yang melayang di
udara karena tiupan angin
d. Smoke (asap) yang merupakan aerosol campuran antara butiran padat
dan cair yang melayang di udara
e. Mist (mirip kabut), berupa butiran zat cair, terhambur, dan melayang di
udara
f. Plume, asap dari cerobong pabrik
g. Smog, campuran smoke dan fog
h. Fume, aerosol dari kondensasi uap logam.

2.4 Komponen Bahan Pencemaran Udara

Pencemaran udara adalah pencemaran udara akibat masuknya bahan atau zat
asing, energi, dan komponen lainnya ke udara. Zat-zat pencemar (polutan) yang ada
di udara umumnya berupa debu, asap, dan gas buangan hasil pembakaran bahan
bakar fosil, seperti minyak dan batu bara, oleh kendaraan/alat transportasi, dan
mesin-mesin pabrik. Berikut ini adalah beberapa jenis gas yang menimbulkan
pencemaran:
1. Karbon dioksida (CO2)

Karbon dioksida sebenarnya dibutuhkan oleh tanaman seperti yang dijelaskan


di atas. Namun, bila jumlah di udara terlalu besar, bisa mengganggu respirasi
manusia. Dari mana sumber karbon dioksida sampai jumlah di udara menjadi besar
Karbon dioksida secara alami terjadi, misalnya saat pembusukan bahan organik

5
akan melepaskan karbon dioksida, pengaruh magma di bumi yang kemudian keluar
dalam bentuk gas dan gunung berapi, dan sebagainya. Peningkatan terbesar karbon
dioksida dihasilkan oleh tindakan manusia sendiri. Karbon dioksida berasal dari
manusia berasal dari pembakaran, seperti pembakaran hutan, asap yang dihasilkan
oleh mesin industri yang menggunakan minyak bumi atau batubara sebagai bahan
bakar, limbah pembakaran, dan lain-lain.
2. Karbon monoksida (CO)

Penambahan gas ini di udara terjadi akibat pembakaran, namun sumber utama
yang terbesar berasal dari knalpot kendaraan dan mesin yang dikeluarkan berupa
asap. Oleh karena itu, kendaraan jalan raya yang ramai dan bengkel motor
mengalami polusi karbon monoksida. Bagaimana perasaan Anda saat mengendarai
sepeda motor dengan berada di belakang mobil yang banyak merokok? Atau jika
Anda tinggal di kota-kota besar, terjebak macet sehingga Anda menghirup udara
yang penuh dengan asap kendaraan? Bagi anda yang tinggal di pedesaan
pengalaman ini tentunya tidak berpengalaman, anda selalu menghirup udara bersih
yang masih jauh dan polusi.
3. Gas Belerang

Belerang diperdagangkan di pasaran dalam bentuk sting padat, kuning, dan


berbau. Namun, belerang yang masuk ke udara dalam bentuk gas, terutama terdiri
dari Sulfur dioxide (SO2) dan Hydrogen Sulfide (H2S). Gas ini banyak dilepas dan
gunung berapi. Gas belerang selain yang berasal dari gunung berapi juga berasal
dari pabrik yang menggunakan bahan baku belerang seperti pabrik ban dan
beberapa pabrik lainnya. Pembakaran batubara dan minyak bumi di industri juga
menghasilkan sulfur karena kedua bahan bakar mengandung belerang. Akibat
polusi udara yang mengandung belerang, jika terhirup oleh manusia bisa
menyebabkan kerusakan paru-paru
4. Gas Hidrogen Fluida

Gas ini bukan elemen udara, tetapi memasuki udara melalui produk
pembakaran dari industri tertentu, seperti industri aluminium. Gas ini memiliki efek
buruk pada tanaman dan juga mudah merusak barang.

6
2.5 Dampak dari Pencemaran Udara

Pencemaran udara dapat mengganggu kesehatan makhluk hidup di


sekitarnya. Kualitas kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan akan menurun
karena polusi udara. Adapun dampak pencemaran udara yaitu sebagai berikut:

2.5.1 Dampak Polutan terhadap Alam

1. Kebakaran hutan

Salah satu kejadian alam yang sangat fatal dan sulit untuk di tanggulangi
adalah kebakaran hutan ini. Apalagi mengingat penyebabnya sering tidak dapat di
duga. Namun ketika menimbulkan asap yang terlalu banyak tentu saja akan sangat
mudah berakibat pada yang namanya polusi. Selain polusi sendiri, kebakaran hutan
juga akan berdampak pada alam, bisa berujung longsor maupun banjir.
2. Terjadinya Hujan Asam

Derajat keasaman (pH) normal air hujan adalah 5,6 karena adanya
karbondioksida (CO2) di atmosfer. Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi
dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari
hujan asam diantaranya yaitu mempengaruhi kualitas air permukaan, tanaman
menjadi layu dan mati, dan bersifat korosif sehingga membentuk karat pada
material dan bangunan.
3. Penipisan Lapisan Ozon

Lapisan ozon berfungsi untuk menyaring sinar matahari yang berbahaya yaitu
sinar ultraviolet, selain itu lapisan ini berfungsi mengendalikan jumlah panas di
atmosfer. Kerusakan ozon dapat mengakibatkan kenaikan suhu di atmofer,
sehingga meningkatkan pemanasan global di bumi ini. Penyebab kerusakan ozon
karena penggunaan gas berbahaya yang berlebihan oleh manusia. Gas tersebut
adalah Klorofluorokarbon (CFC), CFC digunakan dalam system pendingin seperti
lemari es dan AC, aerosol dan Styrofoam.

2.5.2 Dampak Polutan terhadap Manusia

1. Dampak untuk Kesehatan

7
Dampak kesehatan umumnya yang sering dijumpai adalah ISPA yakni
(infeksi saluran pernapasan akut) akibat dari kebakaran hutan yang meluas
misalnya seperti di daerah Kalimantan dan Sumatera. Dampak lainnya adalah
penyakit asma dan bronchitis. Beberapa zat pencemar termasuk sebagai toksik
(beracun) serta karsinogenik (penyebab kanker).
Pengaruh Hg terhadap kesehatan manusia:
a. Pengaruh terhadap fisiologis
Jika Hg ini masuk dalam darah, maka terjadi kemacetan sirkulasi darah.
Pengaruh Hg terhadap tubuh manusia terjadi dalam sistem saluran
pencernaan dan ginjal, terutama akibat dari merkuri terakumulasi.
b. Pengaruh terhadap tumbuhan
Bayi serta ibu yang terjangkit Hg, maka pertumbuhannya menjadi tak
normal. Hasil studi telah membuktikan bahwa bayi yang dilahirkan dari
ibu yang makan gandum berfungi sida bisa mengalami gangguan pada
kerusakan otak, yakni cacat mental, buta.
2. Dampak ekonomi

Mungkin masalah kesehatan menjadi dampak yang sangat mudah untuk di


perkirakan. Namun, siapa sangka bahwa pencemaran ini akan berakibat pula pada
masalah ekonomi. Hal ini dipengaruhi oleh produktivitas setiap orang sendiri.
Ketika mereka merasa tidak nyaman karena kondisi udara dan produktivitas
berkurang, maka akan menimbulkan masalah ekonomi baik pribadi maupun negara.

2.5.3 Dampak Polutan terhadap Hewan

Dampak negatif zat-zat pencemar udara terhadap fauna (hewan) tidak


berbeda jauh dengan dampak-dampak lain seperti terhadap manusia dan tumbuhan.
Dampak terhadap hewan dapat terjadi secara langsung dan tidak langsung, secara
langsung terjadi bila ada interaksi melalui sistem pernafasan sebagaimana terjadi
pada manusia. Dampak tidak langsung terjadi melalui suatu perantara, baik
tumbuhan atau perairan yang berfungsi sebagai bahan makanan hewan.
Terjadinya emisi zat- zat pencemar ke atmosfer (udara) seperti partikulat,
NOx, SO2, HF dan lain-lain yang kemudian berinteraksi dengan tumbuhan dan
perairan baik melalui proses pengendapan atau pun penempelan, akan berpengaruh

8
langsung terhadap vegetasi dan biota perairan hingga dapat menjalar pada hewan-
hewan melalui rantai makanan yang telah terkontaminasi zat pencemar tersebut.
Pengaruh Oksida Nitrogen (NOx) pada dosis tinggi terhadap hewan berupa
terjadinya gejala paralisis sistem syaraf dan konvolusi.

2.5.4 Dampak Polutan terhadap Tumbuhan

Tumbuh-tumbuhan memiliki reaksi yang besar dalam menerima pengaruh


perubahan atau gangguan akibat polusi udara dan perubahan lingkungan. Hal ini
terjadi karena banyak faktor yang berpengaruh, diantaranya spesies tanaman, umur,
keseimbangan nutrisi. Kondisi tanaman, temperatur, kelembaban dan penyinaran.
Beberapa contoh kerusakan yang terjadi pada gangguan nutrisinis dan gangguan
attractional biologis adalah terjadinya penurunan tingkatan kandungan enzim,
gangguan pada respond fisiologis adalah perubahan pada sistem fotosintesis,
sedang gangguan yang tampak secara visual adalah chlorosis (perusakan zat hijau
daun/menguning), flecking (daun bintik-bintik), reduced crop yield (penurunan
hasil panen). Terjadinya gangguan pencema- ran terhadap tumbuhan dapat
digolongkan dalam dua kategori, yaitu pencemaran secara primer dan sekunder.
a. Gangguan secara Primer
Gangguan secara primer adalah terjadinya kontak langsung antara sumber
pencemar dengan bagian-bagian permukaan tumbuhan secara langsung
sehingga dapat mengganggu dan menutupi lapisan epidermal yang
membantu sistem penguapan pada tumbuhan.
b. Gangguan secara Sekunder
Gangguan secara sekunder adalah gangguan yang terjadi pada tumbuhan
karena pencemaran yang mengganggu pada sistem akar, terjadi karena
penumpukan pencemar pada tanah dan permukaan air. Gangguan ini akan
menghalangi proses alterasi nutrisi yang berada di tanah dan sekitar
tumbuhan.

2.6 Upaya Penanggulangan Polutan

Upaya penanggulangan polutan dibedakan menjadi dua, yaitu:

9
2.6.1 Upaya Preventif (Sebelum Pencemaran)

1. Mengembangkan energi alternatif dan teknologi yang ramah lingkungan


2. Mensosialisasikan pelajaran lingkungan hidup (PLH) di sekolah dan
masyarakat
3. Mewajibkan dilakukannya AMDAL (Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan) bagi industri atau usaha yang menghasilkan limbah
4. Tidak membakar sampah di pekarangan rumah
5. Tidak menggunakan kulkas yang memakai CFC (freon) dan membatasi
penggunaan AC dalam kehidupan sehari-hari
6. Tidak merokok di dalam ruangan
7. Menanam tanaman hias di pekarangan atau di pot-pot
8. Ikut berpartisipasi dalam kegiatan penghijauan
9. Ikut memelihara dan tidak mengganggu taman kota dan pohon pelindung
10. Tidak melakukan penebangan hutan, pohon dan tumbuhan liar secara
sembarangan
11. Mengurangi atau menghentikan penggunaan zat aerosol dalam
penyemprotan ruang
12. Menghentikan penggunaan busa plastik yang mengandung CFC
13. Mendaur ulang freon dari mobil yang ber-AC
14. Mengurangi atau menghentikan semua penggunaan CFC dan CCl4.

2.6.2 Upaya Kuratif (Setelah Pencemaran)

Bila telah terjadi dampak dari pencemaran udara, maka perlu dilakukan
beberapa usaha untuk memperbaiki keadaan lingkungan, dengan cara:
1. Menggalang dana untuk mengobati dan merawat korban pencemaran
lingkungan
2. Kerja bakti rutin di tingkat RT/RW atau instansi-instansi untuk
membersihkan lingkungan dari polutan
3. Melokalisasi tempat pembuangan sampah akhir (TPA) sebagai
tempat/pabrik daur ulang
4. Menggunakan penyaring pada cerobong-cerobong di kilang minyak atau
pabrik yang menghasilkan asap atau jelaga penyebab pencemaran udara

10
5. Mengidentifikasi dan menganalisa serta menemukan alat atau teknologi
tepat guna yang berwawasan lingkungan setelah adanya
6. Musibah/kejadian akibat pencemaran udara, misalnya menemukan bahan
bakar dengan kandungan timbal yang rendah (BBG).

Selain usaha preventif dan kuratif, Pemerintah juga perlu mencanangkan


program-program yang bertujuan untuk mengendalikan pencemaran, khususnya
pencemaran udara, yaitu:
1. PROGRAM LANGIT BIRU yang dicanangkan sejak Agustus 1996.
Bertujuan untuk meningkatkan kembali kualitas udara yang telah
tercemar, misalnya dengan melakukan uji emisi kendaraan bermotor
2. Keharusan membuat cerobong asap bagi industri / pabrik
3. Imbauan mengurangi bahan bakar fosil (minyak, batu bara) dan
menggantinya dengan energi alternatif lainnya
4. Membatasi beroperasinya mobil dan mesin pembakar yang sudah tua dan
tidak layak pakai
5. Larangan menggunakan gas CFC
6. Larangan beredarnya insektisida berbahaya seperti DDT (dikhloro difenil
trikhloro etana)
7. Melarang penggunaan CFC pada produksi kosmetika
8. Menetapkan undang-undang dan hukum tentang pelaksanaan
perlindungan lapisan ozon (secara nasional dan internasional).

11
III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pencemaran Udara adalah peristiwa masuknya atau bercampurnya polutan


(unsur-unsur berbahaya) ke dalam lapisan udara (atmosfer) yang dapat
mengakibatkan menurunnya kualitas udara (lingkungan).
Sumber pencemaran dapat berasal dari gejala alam seperti letusan gunung,
emisi industri dan buangan gas dari kendaraan bermotor yang dapat mencemari
udara. Hujan asam menyebabkan menurunnya pH perairan dan mengendapnya zat
asam di tanah, yang menyebabkan kerusakan bagi tanaman.
Zat-zat yang berasal dari kegiatan industri maupun kendaraan seperti Karbon
monoksida (CO), Nitrogen dioksida (NO2), Sulfur dioksida (SO2), Particulate
(asap atau jelaga), Chlorofluorocarbon (CFC), Timbal (Pb), karbon dioksida (CO2)
Pencemaran udara tersebut akan mengakibatkan Hujan Asam, Penipisan
Lapisan Ozon Dan Pemanasan Global. Dan berdampak pada lingkungan, manusia,
hewan dan tumbuhan.

3.2 Saran

Untuk mengendalikan pencemaran Pb tersebut dapat dilakukan melalui


pendekatan teknis yaitu dengan mengupayakan pembakaran sempurna dan mencari
bahan bakar alternatif. Pemerintah mempunyai posisi yang strategis untuk
melakukan pendekatan planetology, administrasi dan hukum. Sedangkan untuk
meningkatkan kedisiplinan perawatan dan cara pengemudian yang baik dan benar
dapat dilakukan melalui pendekatan edukatif.

12
DAFTAR PUSTAKA

 https://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran_udara
 https://kanalispolban.wordpress.com/chemlib/makalah/makalah-
pencemaran-udara/
 https://lingkunganhidup.co/pencemaran-udara-pengertian-penyebab-
dampak-solusi/
 http://fat.net76.net/PencemaranUdara/materi4.html
 https://kanalispolban.wordpress.com/chemlib/makalah/makalah-
pencemaran-udara/

Anda mungkin juga menyukai