Anda di halaman 1dari 3

Remaja mabuk,diamankan polisi

Perilaku mabuk-mabukan dapat dimengerti sebagai kegiatan mengkonsumsi minuman keras


sehingga melalaikan tanggung jawab kemanusiaan sebagai wakil Allah di bumi. Dalam
pandangan Islam tindakan di atas diistilahkan dengan khamr yang secara kebahasaan berarti
menghalangi, menutupi. Perilaku tersebut merupakan salah satu bentuk kenakalan remaja yang
dimana merupakan perilaku menyimpang dari norma-norma hukum perdana yang dilakukan oleh
remaja. Perilaku tersebut akan merugikan diri sendiri, yang disebabkan oleh satu bentuk
pengabaian sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang.

Penyebab Terjadinya Kenakalan Remaja, yaitu bisa disebabkan oleh faktor dari remaja itu
sendiri (internal) maupun dari luar (eksternal).
Faktor Penyebab Kenakalan Remaja Internal

1. Kontrol diri yang lemah

Pada saat remaja menjadi masa peralihan dari masa anak-anak. Masa remaja menjadi proses
perubahan yang signifikan pada seseorang dengan mencari hal-hal yang baru. Namun, dalam
mencari hal-hal yang baru ini seringkali tak banyak orang yang mampu mengontrol dirinya.

Kontrol diri yang lemah tersebut lah yang membuat banyak remaja yang terjerumus pada
kenakalan remaja. Pengontrolan diri yang kuat pada diri sendiri akan membantu dalam
mencegah terjadinya kenakalan remaja.

2. Krisis identitas

Selain itu, faktor internal yang menjadi penyebab kenakalan remaja adalah krisis identitas.
Identitas diri atau jati diri seseorang memang dicari pada saat remaja. Perubahan dari masa anak-
anak menuju remaja ini akan membentuk karakter dirinya sendiri. Sehingga, ketika seorang
remaja mengalami krisis identitas akan menimbulkan kenakalan remaja yang merugikan dirinya
sendiri dan juga orang lain.

Faktor Penyebab Kenakalan Remaja Internal Eksternal

1. Ekonomi

Selanjutnya, faktor luar yang yang bisa memengaruhi kenakalan remaja adalah ekonomi. Sebuah
keluarga yang memiliki ekonomi yang kurang apabila tidak mampu mengerti dengan kondisi
tersebut, maka bisa berdampak pada anaknya.
Apalagi ketika remaja biasanya selalu ingin memiliki gaya tinggi. Namun, dengan ekonomi yang
kurang, maka anak bisa melampiaskan pada melakukan kenakalan-kenakalan pada masa remaja
seperti mabuk-mabukan, mencuri, berjudi ataupun hal lainnya.

2. Kasih sayang keluarga yang minim

Faktor dukungan keluarga juga akan sangat berarti dalam mendukung karakter anak. Karena,
kasih sayang yang minim kepada sang anak akan membuat pengawasan dari orang tua pun tidak
maksimal.

Hal tersebut akan menyebabkan terjadinya kenakalan remaja. Selain itu, anak pasti
menginginkan sosok perhatian dan kasih sayang dari orang tua dan juga keluarganya. Namun,
karena ia tak mampu mendapatkannya, maka mencari pelampiasan dengan melakukan hal-hal
yang buruk.

3. Pemahaman agama yang minim

Selain dari pemahaman akademik, pemahaman agama pun harus menjadi tiang dalam
membangun jiwa dan karakter remaja lebih baik dan terbebas dari kenakalan remaja. Setiap
agama pasti mengajarkan hal-hal yang baik dan menjauhi hal-hal yang buruk.

Itu sebabnya, penanaman pemahaman mengenai agama sejak dini perlu dilakukan agar tidak
salah jalan, karena remaja akan menjadi generasi penerus bangsa. Jika remajanya sudah hancur,
maka siapa yang akan meneruskan bangsa ini.

4. Lingkungan yang mendukung

Penyebab selanjutnya adalah lingkungan yang mendukung terjadinya kenakalan remaja.


Misalnya, lingkungan pertemanan yang suka merokok, penyalahgunaan narkoba atau alkohol,
balap liar, berjudi atau kenakalan remaja lainnya akan sangat mudah memengaruhi seseorang.

Dampak Negatif dari Kenakalan Remaja


Kenakalan remaja dapat mengakibatkan dampak negatif bagi diri sendiri dan orang lain. Bagi
diri sendiri mengakibatkan gangguan kesehatan. Hal ini mengakibatkan orang lain terganggu
dengan kenakalan tersebut.

Cara Mengatasi Kenakalan Remaja, antara lain:

1. Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa di cegah atau di atasi
dengan prinsip keteladanan.
2. Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan point pertama.
3. Kemauan orang tua untuk memenuhi kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga yang
harmonis, komunikasi, dan nyaman bagi remaja.
4. Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orang tua memberi arahan
dengan siapa dan komunitas mana remaja harus bergaul.
5. Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman
sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.

Anda mungkin juga menyukai