PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
lebih kurang 5000 tahun yang lalu. Fenomena saat ini menunjukkan bahwa
keras ini terdiri dari berbagai kalangan. Tidak hanya mereka yang sudah
dewasa saja, melainkan terdapat pembeli yang masih remaja. Bahkan dari data
lebihnya adalah dewasa dan orang tua. Banyak kejadian seperti perkelahian
yang dilakukan oleh pengguna minuman beralkohol yang pada akhirnya bisa
44 %. Perempuan dari kelompok usia 15-24 tahun yang pernah minum alkohol
adalah 2 % sedangkan dari kelompok usia 20-24 tahun sebesar 3 %. Data lain
1
2
masih banyak generasi muda yang menjadi masalah bagi masyarakat dan
yang muncul dari lingkungan maupun dari hati mereka (anonim, 2007). Selain
massalpun sering terpicu oleh tindakan orang – orang yang setengah sadar
sudah sampai ke desa – desa dan meracuni penduduk dan pemuda desa
(Anonim, 2002).
pada umumnya. Lingkungan keluarga juga bisa menjadi salah satu faktor
dominant, keluarga tidak bisa memberikan bimbingan yang baik kepada para
remaja, bahkan memberikan contoh yang tidak baik terhadap mereka, hal
sikap remaja tersebut dalam menjadi pecandu minuman keras., kalau orang tua
karena dipengaruhi oleh teman, dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan tempat
tinggal. Berdasarkan latar belakang dan hasil study pendahuluan diatas, maka
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENELITIAN
4
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi peneliti
3. Bagi masyarakat
5
remaja.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
atau tidak menambahkan bahan lain, maupun yang diproses dengan cara
minuman ethanol.
beralkohol dengan kadar ethanil (C 2H5OH), lebih dari 20% (dua puluh
6
2
tergantung dari jumlah atau kadar alkohol yang dikonsumsi. Dalam jumlah
penyakit liver, dan kerusakan otak. Salah satu penelitian yang baru – baru ini
pada kaum perempuan, terlebih pada yang sudah memasuki masa menopause
(Munaf, 2007).
remaja
a. Faktor individu
antara lain :
adalah sifat mudah kecewa, sifat tidak dapat menunggu dan tidak
2). a). Gangguan Emosi : emosi labil, kurang percaya diri, terlalu
percaya diri.
tidak tekun.
4
(Yanny, 2001).
suka hati, tidak tahu masalah yang baik dan buruk dan tidak takut
b. Faktor Lingkungan
kelompok.
5
1). Keluarga
akan terlepas dari apa yang akan disediakan dan diberikan oleh
orang tua dan teman sebaya. Sudut pandang ini melihat orang tua
tuanya, teman sebaya akan menjadi sumber dari tekanan antara dua
3). Sekolah
(Agustiani, 2006).
7
4). Teman
dengan teman sebayanya yang berasal dari teman luar sekolah. Teman-
yang baik, sama halnya bahwa remaja dalam relasinya dengan teman
para remaja yang belum kukuh dan kuat imannya akan dengan mudah
B. KONSEP REMAJA
1. Definisi
masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa dibawah tingkat
orang-orang yang lebih tua melainkan berada pada tingkatan yang sama,
a. Secara Biologis
b. Secara Psikologis
mandiri.
9
usia dimana anak tidak lagi merasa dibawah tingkat orang-orang yang lebih
masalah hak.
yaitu usia matang secara hokum dengan demikian akhir masa remaja
ada periode yang lebih penting dari periodenya, karena yang langsung
terdapat sikap dan prilaku yang lebih penting karena akibat fisik dan
psikologis.
10
bagi sebagian anak muda usia 12- 16 tahun merupakan tahun yang penuh
akan meninggalkan bekas pada apa yang terjadi sekarang dan yang akan
dawasa dan seorang remaja yang belajar untuk berprilaku sesuai dangan
umumnya.
kemampuannya.
masalah sebagian diselesaikan oleh orang tua / guru dan mereka sangat
kelompok masih tetap penting bagi anak laki-laki dan perempuan, lambat
laun mereka akan mendambakan identitas diri dan tidak puas lagi dengan
yaitu dalam halnya pakaian, berbicara dan prilaku. Identitas yang dicari
dalam masyrakat.
menimbulkan pertentangan dengan orang tua dan antara orang tua untuk
yang ia inginkan dan bukan sebagai mana adanya, terlebih dalam halnya
emosi yang merupakan cirri awal masa remaja. Semakin tidak realistik
cukup, oleh karena itu remaja mulai memusatkan diri pada prilaku yang
inginkan.
remaja adalah :
dengan binatang.
periode ini adalah ingin main – main, lari – lari untuk melatih
Dalam masa ini terdapat energi dan kekuatan fisik yang luar
d. Umur 15 – 20 tahun
“narcistik“.
a. Mencapai hubungan baru dan yang lebih matang dengan teman sebaya
lainnya.
dilahirkan telah memilki bakat dan pembawaan, baik karena berasal dari
ditakdirkan demikian.
16
laksana kertas yang putih bersih atau meja yang tertutup lapisan lilin
putih.
manusia.
diingat, yaitu bahwa jiwa remaja adalah jiwa yang penuh gejolak (strumund
memang lebih rawan dari pada tahap-tahap lain dalam perkembangan jiwa
manusia.
lingkungan keluarga.
sekolah pada hakikatnya tidak jauh dari peranan keluarga, yaitu sebagai
teater, musik, olah raga, dan sebagainya), maka remaja itu dapat
a. Kepercayaan 24
(orang tua, guru, psikolog, ulama, dan sebagainya), ia harus yakin bahwa
b. Kemurnian hati
d. Kejujuran
C. KERANGKA KONSEP
Faktor individu :
- Gangguan kepribadian
- a. Gangguan emosi
b. Gangguan kehendak
- Faktor usia
- Pandangan / keyakinan
yang keliru
- Religius yang rendah
Penggunaan Miras
pada Remaja
Faktor lingkungan :
- Keluarga
- Tempat tinggal
- Sekolah
- Teman
- Keadaan masyarakat
pada umumnya
Keteranagan :
: Yang diteliti
METODE PENELITIAN
menggunakan metode keilmuan. Pada bab ini akan disjikan desain penelitian,
kerangka kerja, populasi, sampel dan sampling, identifikasi variabel dan definisi
A. DESAIN PENELITIAN
dua variabel pada suatu situasi atau sekelompok subjek ( Notoatmodjo, 2005).
25
2
B. VARIABEL
1. Identifikasi variabel
Variabel adalah suatu yang digunakan sebagai ciri dan sifat atau
ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu
Definisi
Variabel Parameter Skala Kriteria
Operasional
Variabel Seluruh kondisi Factor – factor Interval Jawaban Ya
independent:fak yang ada disekitar lingkungan : - =1
tor lingkungan. manusia yang keluarga Tidak= 0
pengaruhnya dapat -tempat tinggal
mempengaruhi -sekolah
perkembangan dan -teman
perilaku orang atau -keadaan
kelompok, di ukur masyarakat pada
dengan umumnya
menanyakan
langsung dengan
panduan kuesioner.
C. POPULASI
diteliti (Nursalam, 2003). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
D. SAMPEL
anggota populasi, hal ini dilakukan jika jumlah anggota populasi sangat
representative.
Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan adalah semua remaja putra
1. Waktu Penelitian
2. Tempat Penelitian
data dengan cara angket atau quisionery, berupa data primer yaitu faktor-
5
sudah tersedia, responden tinggal memilih jawaban yang ada. Dan pertanyaan
r xy =
∑ xy
(∑ x 2 ) (∑ y 2 )
Keterangan :
x2 = (X – X)2
y2 = (Y – Y)2
SPSS windows, rho dengan tingkat kemaknaan α< 0,05. Apabila α<0,05 berarti
H. ETIKA PENELITIAN
maksud dan tujaun penelitian yang dilakukan serta dampak jika subyek
hak – haknya.
nama responden pada lembar pengumpulan data, cukup diberi nomor kode
kelompok data tertentu saja yang akan disajikan atas laporan sebagai hasil
riset.
BAB 4
A. HASIL PENELITIAN
dusun.dusun Nyamplung terdiri dari 9 RT, dusun Moro terdiri dari 5 RT,
dusun Gampeng terdiri dari 4 RT, dan dusun Kedung Sari terdiri dari 2 RT.
minuman keras.
2. Data Umum
yaitu :
2
32
Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa sebagian besar responden
3. Data Khusus
lingkungan sekolah.
lingkungan masyarakat.
5
minuman keras
sehingga α< 0,05 maka Ho ditolak yang berarti ada hubungan yang
0,394 sehingga α> 0,05 maka Ho diterima yang berarti tidak ada
sehingga α> 0,05 maka Ho diterima yang berarti tidak ada hubungan
keras selama 4-12 bulan dan 13-21 bulan dengan proporsi yang sama,
selama 4-12 bulan dan 13-21 bulan dengan proporsi yang sama.
sehingga α> 0,05 maka Ho diterima yang berarti tidak ada hubungan
sehingga α> 0,05 maka Ho diterima yang berarti tidak ada hubungan
B. PEMBAHASAN
lingkungan keluarga, hal itu didukung oleh data dari hasil penelitian yang
belah pihak. Sering kali orang tua tidak menolak untuk memperbaiki
mereka seperti ketika anak- anak itu masih kecil (Hurlock, 1998).
dukungan faktor lingkungan tempat tinggal, Hal itu didukung oleh data
besar dari pada pengaruh keluarga, demikian juga bila anggota kelompok
dan membahas hal-hal yang tidak dapat dibicarakan dengan orang tua
belajar mengajar, tapi bukan jaminan dengan pergi ke sekolah anak akan
menjadi lebih baik, mungkin juga justru dari teman sekolahnya anak-anak
budaya asing yang masuk indonesia. Bagi para remaja yang belum kukuh
luar yang kadang kurang sesuai bagi remaja tersebut, dimulai dari
minuman keras
bulan. Hal ini didukung dengan adanya hasil penelitian yang didapatkan
prosentase 27,8 %.
14
untuk memberikan kesan bahwa mereka sudah hampir dewasa, oleh karena
itu remaja mulai memusatkan diri pada prilaku yang dihubungkan dengan
dan terlihat dalam perubahan seks, mereke menganggap bahwa prilaku ini
prosentase 25,8 %, disamping itu remaja yang tidak didukung oleh faktor
analisa pada data khusus yang dilakukan dengan uji korelasi product
maka Ho ditolak yang berarti ada hubungan yang signifikan antara faktor
15
remaja.
orang tersebut dalam menjadi pecandu minuman keras, kalau orang tua
karakter anak. Dari sejak dilahirkan anak diasuh dalam keluarga, sehingga
hubunagn orang tua yang kurang harmonis, orang tua terlalu otoriter,
Hal itu dibuktikan lebih dari 50 % hubungan orang tua yang tidak baik
prosentasi 51,8 %.
16
proporsi yang sama, Sedangkan remaja yang tidak didukung oleh faktor
remaja yang tidak didukung oleh faktor lingkungan tempat tinggal paling
0,118 dengan α= 0,394 sehingga α> 0,05 maka Ho diterima yang berarti
penggunaan minuman keras dan zat telarang lainya (Yanny, 2001). Hal itu
17
minuman keras selama 4-12 bulan dan 13-21 bulan dengan proporsi yang
keras selama 13-21 bulan. Hal ini didukung dengan adanya hasil penelitian
selama 4-21 bulan dan 13-21 bulan mempunyai proporsi yang sama
dengan prosentase 28,9 %, disamping itu remaja yang tidak didukung oleh
Berdasarkan analisa pada data khusus yang dilakukan dengan uji korelasi
0,05 maka Ho diterima yang berarti tidak ada hubungan yang signifikan
pada remaja.
18
baik buruknya, serta adanya tekanan dari teman juga bisa menyebabkan
dari fakta tersebut ada dua kemungkinan yang terjadi, pertama seseorang
19
minuman keras selama 4-12 bulan dan 13-21 bulan dengan proporsi yang
keras selama 4-12 bulan dan 13-21 bulan dengan proporsi yang sama. Hal
disamping itu remaja yang tidak didukung oleh faktor lingkungan sekolah
4-12 bulan dan 13-21 bulan mempunyai proporsi yang sama dengan
α= 0,187 sehingga α> 0,05 maka Ho diterima yang berarti tidak ada
bukan jaminan dengan pergi ke sekolah anak akan menjadi lebih baik,
34,3 %, disamping itu remaja yang tidak didukung oleh faktor lingkungan
pada data khusus yang dilakukan dengan uji korelasi product moment
diterima yang berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara faktor
remaja.
dan bangsa. Banyak persoalan dan kasus meresahkan yang dilakukan oleh
dorongan negatif baik yang muncul dari lingkungan mupun dari hati
C. KETERBATASAN PENELITIAN
2. Responden yang diambil dalam penelitian adalah orang yang sudah pernah
Pada bab ini disajikan kesimpulan hasil penelitian tentang studi korelasi
A. SIMPULAN
prosentase 27,8 %.
dan α=0,000
53
2
B. SARAN
1. Bagi Peneliti
minuman keras pada remaja dan melakukan uji coba instrument terlebih
dahulu.
kenakalan remaja.
3
3. Bagi Masyarakat
remaja putra sebaiknya lebih banyak berinteraksi dengan anak usia remaja
karena pada usia remaja selain sebagai orang tua juga harus bisa menjadi