BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
I sampai dengan Pelita VI. Diharapkan pada tahun 2000, setiap orang
berbagai upaya pelayanan kesehatan gigi dan mulut, angka kesakitan gigi
dan mulut cenderung terus meningkat (Julianti, 2001). Dalam hal ini,
Perawatan gigi dan mulut pada masa balita dan anak sangat
selanjutnya. Beberapa penyakit gigi dan mulut bisa mereka alami bila
(Fitriana, 2006).
para orang tua ada sekitar 90% yang mempunyai anggapan tidak perlu
merawat gigi anak, karena suatu saat gigi anak akan tanggal dan
3
Prevalensi atau kasus terjadinya karies gigi diantara bayi dan anak-anak
kecil prasekolah telah diteliti oleh banyak ahli dan ternyata paling sedikit
25% karies gigi terdapat pada anak-anak yang berusia 2 tahun dan
yang masih berusia 4 tahun tetapi gigi depannya sudah karies atau
4
Sedini mungkin lepas minum dengan botol, latih dengan gelas yang
PhD dari bagian kedokteran gizi anak FKG Univ Gajah Mada, sekitar
gigi. Karies gigi tersebut disebabkan antara lain kualitas gigi yang kurang
kecil melihat kakak, ayah atau ibunya mengosok gigi dengan begitu anak
gigi. Selain itu sikat gigi juga bisa dilakukan sambil bermain tak perlu
menyikat gigi, paling konkret adalah gigi jadi bersih, putih dan sehat
(Fitriana, 2006).
sangat berpengaruh dalam kesehatan gigi dan mulut anak, peran perawat
kepada orang tua tentang manfaat kesehatan dan kebersihan gigi yang
baik, serta cara memelihara kesehatan dan kebersihan gigi dan mulut
pada balita.
B. Rumusan Masalah
dan mulut dengan cara ibu menggosok gigi pada balita di Dusun Losari
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
dan mulut dengan cara ibu menggosok gigi pada balita di Dusun
2. Tujuan Khusus
7
Kecamatan Mojosari.
gigi dan mulut dengan cara ibu menggosok gigi pada balita di
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
2. Bagi Masyarakat
dan mulut.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Pengetahuan
A. Pengertian Pengetahuan
telinga.
menjadi 2 yaitu :
6
berhasil di coba, kemungkinan yang sampai masalah
penelitian ilmiah.
C. Dasar Pengetahuan
12
(2003).
a. Awarenes
yang disampaikan.
b. Interest
c. Evaluation
13
d. Trial
e. Adaption
D. Tingkatan Pengetahuan
a. Tahu (know)
penyalahgunaan narkoba.
b. Memahami (comprehension)
narkoba.
c. Aplikasi (aplication)
d. Analisis (analysis)
e. Sintesis (syntetis)
f. Evaluasi (evaluation)
a. Pendidikan
kualitas hidup.
b. Pengalaman
kesan yang kuat karena itu sikap akan lebih mudah terbentuk
c. Usia
B. Konsep Perilaku
1. Pengertian perilaku
(1998) perilaku manusia berasal dari dorongan yang ada dalam diri
2003)
C. Konsep Ibu
1. Pengertian Ibu
21
melahirkan kita, wanita yang sudah bersuami dan juga panggilan yang
1988 ).
2. Peran Ibu
1. Pengertian Gigi
gigi-gigi pada rahang atas dan rahang bawah, lidah serta saluran-
diberikan karena gigi ini berwarna putih seperti susu. Gigi ini
berjumlah 20 buah dengan jenis gigi seri, gigi taring, dan gigi
geraham. Jenis ini sama dengan jenis gigi tetap kecuali gigi susu
hanya punya satu jenis geraham. Sedangkan gigi tetap ada 2 jenis
geraham, yakni geraham kecil dan geraham besar. Gigi tetap jika
gigi susu berwarna lebih putih seperti susu dibanding gigi tetap.
Gigi susu relatif lebih kecil dan satu gigi dengan gigi lainnya
diketahui oleh semua dokter gigi yang membedakan gigi susu atau
Jenis gigi susu terdiri dari 8 gigi insisif (gigi seri), 4 gigi
pertama akan mulai tumbuh pada masa bayi berusia kurang lebih
ada gigi susu yang muncul, ada pula sampai lilin pertamanya
ditiup saat ulang tahun pertama, gigi susunya baru mau tumbuh.
Usia yang disebutkan disini adalah relatif, bisa lebih atau kurang.
pertanda bagi orang tua untuk mengunjungi dokter gigi. Dokter gigi
mulut juga dapat bervariasi antara satu anak dengan anak lainnya.
Selanjutnya gigi seri kedua atas dan bawah akan tumbuh pada
usia satu tahun. Bila munculnya gigi seri pertama lambat, bisa
usia 18 bulan akan tumbuh gigi geraham pertama atas dan bawah
yang diikuti oleh tumbuhnya gigi taring. Usia 2 tahun tumbuh gigi
lengkung rahang. Pada saat ini akan terlihat mulai terbentuk jarak
cukup tersedia.
nomor satu akan digantikan oleh gigi seri tetap nomor satu pula,
gigi geraham susu akan digantikan oleh gigi geraham kecil tetap.
Jadi semua itu sudah ada peranannya, ke arah mana gigi tetap
bawah yang diikuti oleh gigi seri pertama atas pada saat usia
rahang bawah dan atas. Pertumbuhan ini akan diikuti oleh gigi
taring. Gigi geraham kecil satu dan dua, pada saat anak mencapai
antara ukuran gigi dan lebar lengkung rahang, bisa terjadi gigi
gigi tetap. Seorang anak yang secara fisik tinggi besar bisa saja
pada anak-anak yang tidak mempunyai salah satu jenis gigi tetap,
misalnya saja yang terjadi pada gigi taring. Apabila tidak berganti
dengan gigi taring tetap, perlu dilakukan rontgen foto gigi untuk
melihat apakah ada benih gigi taring tetap yang belum tumbuh
kasus seperti ini, gigi susu taring tetap dipertahankan karena kalau
periode itu, karena baru muncul pada saat usia kurang lebih 18 –
saat gigi bungsu akan tumbuh, tidak ada tempat lagi untuk
dengan sempurna dan saluran akar masih terlihat besar. Karena itu
sempurna.
Akar gigi susu yang akan diganti oleh gigi tetap secara
alamiah akan diserap oleh tubuh dan gigi akan kehilangan akarnya
sejalan dengan munculnya gigi tetap yang muncul dari bawah. Gigi
dan tidak goyang sama sekali. Hal itu disebabkan benih gigi tetap
bisa timbul variasi seperti ini. Kasus ini dalam kedokteran gigi
tua dalam hal ini adalah membawa anak ke dokter gigi untuk
sikat gigi bayi. Saat ini telah banyak tersedia sikat gigi latihan
bayi asal orang tua yakin sudah bersih. Tahap dua bentuknya
karet. Tahap ketiga berupa sikat gigi biasa dengan ukuran yang
kecil dan bulu yang lembut. Apabila gigi bayi sudah terbiasa
usia tiga tahun) tidak usah memakai ritual kumur atau pasta
gigi. Yang paling mudah bagi mereka adalah minum air putih
rasa yang dipilihnya sendiri dan setelah habis satu tube bisa
kadar fluor dalam air minum yang dipakai anak dan keluarga
tanah atau sekitar panjang 0,5 cm. Pada usia 3,5 sampai 4
sikat gigi dengan bulu yang pendek dan sempit. Namun, apabila
gigi dan rahangnya agak besar, pilih sikat gigi dengan bulu yang
lebih lebar dan lebih sesuai. Selalu cari sikat gigi dengan bulu
sikat gigi dan ujung yang kasar dapat melukai gusi. Sedangkan
giginya.
dia memilih sikat gigi dengan bulu yang lembut (sikat gigi perlu
gigi anak diganti setidaknya 2 bulan sekali atau segera ganti jika
bulu sikat gigi sudah melebar. Sikat gigi anak lebih cepat rusak
warna yang sama atau berubah warna antara satu anak dan
kali sisa pasta gigi mengendap pada dasar bulu sikat gigi.
cepat kering.
tersebut.
mengandung gula.
dua kali sehari, pagi 30 menit setelah sarapan pagi dan malam
kiri dan kanan bawah, setelah itu seluruh bagian gigi yang
sama untuk gigi atas dan juga bagian gigi yang menghadap ke
gigi secara benar, plak pun akan ikut bersih dari permukaan
gigi, namun plak ini secara alamiah akan terbentuk lagi dari
tidak bisa dilihat oleh mata telanjang dan melekat erat pada
49
cairan berwarna merah. Saat gigi diwarnai dengan zat ini, plak
motivasi yang baik bagi anak untuk dapat menyikat gigi dengan
sumber utama kalsium, fosfat, dan fluor dimana bahan ini dapat
sedap dan nikmat juga akan merangsang pengeluaran air ludah lebih
banyak dan ini penting untuk pengolahan makanan dalam mulut dan
proses tumbuh kembang gigi dan rahang. Bayi yang telah bertambah
Oleh karena itu pada anak yang tidak mau makan nasi, hanya
makan makanan ringan yang mudah lumat seperti biskuit saja, bisa
terjadi kelainan ukuran rahang (rahang atas dan rahang bawah yang
sangat sempit). Hal ini disebabkan tidak ada atau sedikitnya gerakan
54
menjadi makin kuat. Jika kurang berfungsi, otot menjadi lunak, lemas,
karies gigi. Oleh karena itu keju ini disebut mempunyai efek
karies gigi.
gigi.
56
MSc, dkk pada 5014 anak usia 5-14 tahun di Banten memberikan
dan rahang bawah, dan Molar satu rahang atas dibanding anak yang
cukup gizi.
apa lagi selain rasa kenyang itu. Akibatnya selera makan anak akan
dikunyah, sehingga air ludah tidak akan terpacu untuk banyak keluar
akan banyak keluar dan makanan akan mudah ditelan tanpa banyak
pengawet, zat pewarna, dan zat perasa. Zat-zat tambahan ini dapat
merusak komposisi air ludah. Padahal air ludah yang sehat sangat
macam kelainan dan penyakit gigi dan mulut. Oleh karena itu
anak bahwa satu hari dalam seminggu dia bebas untuk memakan
permen apa saja, namun 6 hari lainnya sama sekali dilarang untuk
susu dari payudara ibu, langit-langit keras akan terbentuk oleh lidah
(maloklusi).
dengan usia bayi Dot orthodontik telah didesain secara ilmiah untuk
pada bayi adalah susu dan aktivitas makan pada bayi dimulai dengan
bulan mulai diberi makanan cair atau semi padat dengan sendok
(spoon feeding). Pada saat ini bibir menjadi lebih aktif. Bibir dan pipi
62
makanan. Hal yang penting yaitu makanan tidak hanya tinggi nilai
9. Air Putih
manis dan makan-makanan yang merusak gigi, air putih adalah salah
64
dalam mulut akibat fermentasi makanan di dalam gigi dan mulut oleh
gigi selalu bersih setelah makan atau minum manis, susu, atau jus.
makan yang baik sejak kecil akan membantu menjaga gigi secara
a. Karies Gigi
b. Midline Shifting
65
proses karies ini terjadi karena paparan terus menerus antara gigi
d. Pulpitis Gigi
e. Abses Gigi
66
f. Ginggivitis
g. Periodontitis
h. Candidiasis
42
E. KERANGKA KONSEP
Ibu
dengan balita
Menggosok gigi
Faktor-faktor yang Perilaku menggosok
pada balita
mempengaruhi prilaku : gigi balita
dengan tepat atau
a. Fator predisposisi
- Pengalaman
- Pendidikan
1. Pengetahuan tentang
- Pengetahuan perawatan gigi dan
mulut pada balita :
Pertumbuhan gigi
b. Faktor pendukung - Usia balita mulai
balita yang sehat
- Peralatan dibersihkan gigi dan
menggosok gigi mulutnya.
z balita - Waktu yang tepat
- Makanan dan untuk menyikat gigi.
- Contoh penyakit
kerusakan gigi.
- Pemilihan pasta gigi
dan sikat gigi yang
baik pada balita.
68
Keterangan :
: Tidak diteliti
: Diteliti
F. HIPOTESA PENELITIAN
69
gigi dan mulut dengan cara ibu menggosok gigi pada balita.
BAB 3
METODE PENELITIAN
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai Desain Penelitian, Kerangka Kerja,
Analisa Data
korelasi antara fenomena, baik antara faktor resiko dengan faktor efek,
antar faktor resiko, maupun antar faktor efek. Yang dimakud faktor efek
adalah suatu akibat dari adanya faktor resiko, sedangkan faktor resiko
71
(Notoatmodjo, 2005).
Populasi : Semua ibu yang mempunyai anak balita di Dusun Losari Desa Pekukuhan Kecamatan Mojosari Mojo
44
B. FRAME WORK Sampel 43 ibu yang
mempunyai anak balita
C. Identifikasi Variabel
(Notoatmodjo, 2005).
oleh variabel lain, variabel respon akan muncul sebagai akibat dan
D. Definisi Operasional
Tabel 3.1 Definisi Operasional Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan Gigi Dan
Mulut Dengan Cara Ibu Menggosok Gigi Pada Balita.
Definisi
Variabel Parameter Alat Ukur Kriteria Skoring Skala
operasional
Variabel Perawatan - Definisi Kuesioner Pengetahuan Ibu Ordinal
agar tepat
sisa - Langkah
berlangsung ketika
gigi
- Contoh
penyakit
kerusakan
gigi
- Makanan dan
76
minuman
yang
merusak gigi
makanan Tepat
yang - £ 55 % = Tidak
menempel tepat
pada gigi
E. Populasi
F. Sampel
G. Sampling
1999). Hari ini berarti sampel dalam penelitian ini adalah semua ibu yang
Mojosari.
78
dari kepala keluarga ini bukan saja informasi mengenai diri kepala
keadaan anggota keluarga yang lain dan bahkan informasi tentang rumah
dan lingkungannya.
Mojosari.
a. Instrumen Penelitian
b. Pengumpulan Data
c. Analisa Data
80
setiap pertanyaan yang benar di beri skor 1 (satu) dan jika salah
SP
P= x 100 %
SM
Keterangan :
P : Pengetahuan responden
Kriteria :
Baik : 76 % - 100 %
Cukup : 56 % - 75 %
81
Dilakukan = 1
Tidak dilakukan = 0
Kriteria :
- > 55 % = Tepat
- £ 55 % = Tidak Tepat
perawatan gigi dan mulut dengan cara ibu menggosok gigi pada
progam SPSS.
J. Etika Penelitian
82
boleh bertentangan dengan etika. Tujuan penelitian ini harus etis dalam
tersebut.
(kuesioner) yang diisi oleh subyek lembar tersebut hanya diberi kode
tertentu.
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
83
BAB 4
A. Hasil Penelitian
data khusus meliputi pengetahuan ibu tentang perawatan gigi dan mulut
pada balita dan cara ibu menggosok gigi pada balita. Menyampaikan
Mojokerto.
serta ada 5 RT yaitu 17, 18, 19, 20, dan 21. dusun losari jumlah
berikut :
52
2. Data Umum
Kecamatan Mojosari.
dibawah ini.
1. < 20 Tahun 0 0
2. 21 - 25 Tahun 14 32,55
3. 26-30 Tahun 12 28
4. > 30 Tahun 17 39,53
Total 43 100
1. Swasta 9 21
2. Wiraswasta 6 14
3. Buruh Tani / Tani 1 2
4. Ibu Rumah Tangga 27 63
Total 43 100
%).
3 Data Khusus
perawatan gigi dan mulut pada balita dan cara ibu menggosok gigi
Balita.
89
tentang perawatan gigi dan mulut pada balita dapat dilihat pada
NO Cara Ibu
Menggosok Gigi Frekuensi Prosentase (%)
Pada Balita
1. Tepat 22 51,16
2.
Tidak Tepat 21 48,9
Total 43 100
(48,9 %).
91
perawatan gigi dan mulut dengan cara ibu menggosok gigi pada
Kriteria
Pengetahuan
Prose
Kurang
Cukup
Baik
ntase
menggosok
(%)
gigi pada balita
Tepat 14 32,5 7 16,2 1 2,32 22 51,16
5 7
Tidak tepat 5 11,62 12 28 4 9,3 21 48,9
Total 19 44,1 19 44,1 5 11,6 43 100
9 9
P = 0,025
Berdasarkan tabel 4.6 diatas dapat diketahui bahwa
92
B. Pembahasan
93
mulut
oleh beberapa faktor antara lain usia, sosial ekonomi, sosial budaya.
sini usia juga dapat berhubungan karena dengan usia yang lebih
pengalaman kita dapat belajar lebih baik lagi dari sebelumya, seperti
pribadi haruslah meninggalkan kesan yang kuat karena itu sikap akan
95
pencegahan yang paling mudah dan relatif murah. Sikat gigi secara
diantara gigi manapun pada titik dan cekungan pada permukaan gigi
berbagai bentuk dan jenis sikat gigi dipasarkan, baik yang manual
bentuk, jenis elektrik maupun manual, tetapi cara menyikat dari anak
sebelum memulai selalu mencuci sikat gigi, untuk batita sediakan air
dengan meminta anak untuk mengucapkan ”Iiii...” dan gosok gigi seri
mengenai gusi dan gigi, lakukan terus menerus sampai ke bagian gigi
yang menghadap pipi sebelah kiri dan kanan. Setelah itu katakan
kunyah kiri dan kanan bawah, setelah itu seluruh bagian gigi yang
97
menghadap ke lidah, kiri kanan, dan depan. Lakukan hal yang sama
untuk gigi atas dan juga bagian gigi yang menghadap ke langit-langit.
perawatan gigi dan mulut dengan cara ibu menggosok gigi pada balita
98
pengetahuan kurang dan cara ibu menggosok gigi balita dengan tepat
tentang perawatan gigi dan mulut pada balita dengan cara ibu
Dari hasil penelitian diatas yang dapat diketahui bahwa cara ibu
menggosok gigi yang tepat pada balita dapat dipengaruhi oleh tingkat
yang tepat pada balita. Disini jelas bahwa faktor yang mempengaruhi
cara ibu menggosok gigi yang tepat pada balita bukan pengetahuan
saja, akan tetapi masih banyak faktor lain dan itu memerlukan
BAB 5
A. Kesimpulan
pengetahuan ibu tentang perawatan gigi dan mulut dengan cara ibu
P = 0,025.
B. SARAN 62
disampaikan adalah :
Puskesmas, BPS.
2. Bagi Penulis
3. Bagi Ibu.
karies gigi.
C. PERTANYAAN
a. Suatu cara untuk membersihkan gigi dan mulut dari sisa makanan
2. Menurut Ibu umur berapakah anak mulai dibersihkan gigi dan mulutnya
a. Umur 5 tahun
b. Umur 4 tahun
c. Umur 3 tahun
a. Pada balita yang tidak bisa berkumur dipilihkan pasta gigi yang tidak
mengandung flour
4. Sikat gigi yang baik untuk balita itu mempunyai bentuk seperti …
b. Pada pagi hari 30 menit setelah sarapan pagi dan malam hari
sebelum tidur
7. Di bawah ini manakah contoh yang benar tentang cara menggosok gigi
pada balita…
b. Meminta anak untuk mengatakan ”Iiii…” dan gosok gigi seri depan
gigi.
menggosok gigi
menggosok gigi
107
balita…..
a. Karies gigi
b. Gondok
c. Amandel
a. Buah-buahan
b. Permen, coklat
c. Es cream
108
109
LEMBAR KUESIONER
A. Petunjuk Pengisian
tanda silang
B. Identitas Responden
1. Umur
a. ≤ 20 Tahun
b. 21 – 25 Tahun
c. 26 – 30 Tahun
d. > 30 Tahun
2. Pendidikan
a. SD
b. SMP
c. SMA
d. Perguruan Tinggi
3. Pekerjaan
110
a. Swasta
b. Wiraswasta
CEK LIST CARA IBU MENGGOSOK GIGI PADA BALITA DENGAN BENAR
air matang
111
menggosok gigi.
5. giginya.
depan.
langit-langit.
TOTAL 9 0