Anda di halaman 1dari 7

NAMA : DELLA CARISA APRILIA PUTRI

NIM : 202001052
JUDUL : PENGARUH AEROBIC EXERCISE TERHADAP KADAR
GULA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELLITUS

A. Fenomena Masalah

Diabetes Mellitus merupakan penyakit gangguan metabolisme yang

ditandai dengan meningkatnya kadar gula darah sebagai akibat dari gangguan

produksi insulin atau gangguan kinerja insulin atau karena kedua-duanya

(Kusuma et al., 2020). Kadar gula darah pada penderita diabetes yang meningkat

menyebabkan penyakit jantung, stroke, gagal ginjal kronis, ulkus diabetes, dan

kerusakan mata (Reddy, 2017). Fenomena yang terjadi di masyarakat seiring

dengan perkembangan zaman seperti kemajuan teknologi menyebabkan

perubahan pada gaya hidup, tersedianya berbagai produk teknologi yang

memberikan kemudahan sehingga aktivitas manusia menjadi kurang bergerak.

Perubahan perilaku dan pola makan yang mengarah pada makanan siap saji

dengan kandungan tinggi energi, lemak dan rendah serat bisa meningkatkan kadar

gula darah (Azmaina et al., 2021).

Menurut data WHO tahun 2021, 1,6 juta (4%) penduduk dunia meninggal

akibat diabetes (WHO, 2022). Data Survei Kesehatan Dasar 2018 (Riskesdas)

menyatakan bahwa Indonesia memiliki prevalensi diabetes sebesar 2,0%

berdasarkan diagnosis dokter, dan 10,9% menurut Konsensus Perkeni, sedangkan

provinsi Jawa Timur melebihi prevalensi nasional, namun angka tersebut tidak

disebutkan dalam Laporan Riskesdas 2018 (Kemenkes RI, 2019). Pada data
kesehatan Jawa Timur tahun 2017 terdapat 102.409 penderita diabetes (Dinkes

Provinsi Jawa Timur, 2019).

Diabetes mellitus dipengaruhi oleh gaya hidup yaitu akibat pola makan

yang salah, kurang latihan fisik dan kebiasaan merokok (Perkeni, 2021). Diet

tinggi lemak dan rendah buah-buahan segar, sayuran, dan biji-bijian dapat

meningkatkan kadar gula darah (Codella et al., 2018). Peningkatan kadar glukosa

darah dapat menyebabkan berbagai komplikasi, seperti hipoglikemia, ketoasidosis

diabetik, mikroangiopati (nefropati, retinopati), makroangiopati (penyakit

kardiovaskular, otak dan pembuluh darah sistemik), neuropati dan komplikasi

dengan mekanisme gabungan: kerentanan terhadap infeksi, seperti tuberkulosis

paru, infeksi saluran kemih infeksi kulit dan infeksi kaki serta disfungsi ereksi

(Laumara et al., 2021).

Upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalkan komplikasi diabetes

mellitus dengan cara 4 pilar yaitu edukasi, perencanaan makanan, olahraga

(aktivitas fisik) dan pengobatan (Soelistijo et al., 2019). Terapi non farmakologi

merupakan terapi yang dapat dilakukan oleh perawat sebagai pendamping selain

dengan konsumsi obat, salah satunya adalah terapi komplementer. Terapi

komplementer selain relaksasi, olahraga, meditasi, musik, dan doa (Novieastari, et

al., 2020). Olahraga aerobic olahraga dalam arti gerak fisik atau kerja otot dapat

meningkatkan metabolisme atau pembentukan dan pengeluaran energi tubuh

(energi output), mengakibatkan konsumsi oksigen dan energi meningkat sekitar

20 kali lipat, sehingga penggunaan glukosa juga dapat digunakan dalam jumlah

besar dengan tidak membutuhkan sejumlah besar insulin karena serat otot menjadi
lebih permeabel terhadap glukosa akibat kontraksi dari otot itu sendiri (Delevatti

et al., 2019). Latihan jasmani secara langsung dapat menyebabkan terjadinya

peningkatan pemakaian glukosa oleh otot yag aktif. Latihan yang teratur

menyebabkan permeabilitas membran meningkat pada otot yang berkontraksi

sehingga latihan resistensi insulin berkurang dan sensitivtas insulin meningkat.

Senam dilakukan selama total 30 menit, maka akan memelihara atau

meningkatkan kapasitas denyut nadi yang wujudnya adalah gerakan- gerakan

senam yang terdiri dari 3 tahap yakni pertama pemanasan, inti, dan pendinginan

(Nababan & Nababan, 2022)

B. Variabel Penelitian

Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran yang

dimilki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu konsep pengertian

dan berdasarkan hubungan fungsional antara variabel independent (bebas) dan

variabel dependent (tergantung) (Notoatmodjo, 2016). Varibel bebas (independen)

dalam penelitian ini adalah Aerobic Exercise, sedangkan variabel terikat

(dependen) dalam penelitian ini adalah kadar gula darah

C. Definisi Operasional

Definisi Skala
Variabel Parameter Alat ukur Kriteria
operasional data
Variable Melakukan 1. Dilakukan 2 SOP
independe olahraga senam minggu
n: yang 2. Frekuensi
Aerobic gerakannya seminggu 3
Exercise agak cepat dan kali
banyak 3. Durasi 30
menggunakan menit
Definisi Skala
Variabel Parameter Alat ukur Kriteria
operasional data
oksigen
Variable Banyaknya Kadar gula Glukometer Ordinal 1. Rendah : <
dependen: glukosa yang acak digital 70 mg/dl
Kadar gula terdapat dalam 2. Normal:
darah darah yang 70-179
terbentuk dari mg/dL
karbohidrat 3. Tinggi : ≥
dalam makanan 180 mg/dL
pasien diabetes (Perkeni, 2021)
mellitus
JURNAL YANG RELEVAN

Hasil Studi Lite ratur


Penulis, Tahun Judul Penelitian Jenis Terapi Subjek Periode Waktu Hasil Penelitian

(Zheng et al., 2020) Effects of Exercise on Latihan aerobic 20 - Durasi 30 Kadar gula darah sebelum latihan rata-
Blood Glucose and intensitas sedang pasien menit rata 8,37 mmol/L dan sesudahnya
menjadi 7,8 mmol/L
Glycemic Variability in DM selama 2
Type 2 Diabetic tipe 2 hari
Patients with Dawn - Pengukuran
Phenomenon 3 menit
setelah
latihan
aerobic
(Alli & Fauzi, 2023) Pengaruh Senam Aerobik Senam aerobik 35 1-4 tahun Sebelum senam aerobik DM dari 3 5
Diabetes Melitus pasien responden, terdapat responden dengan
Terhadap Kadar Gula DM kadar glukosa darah rendah 6 responden
Darah Pada Penderita (17,1%), responden dengan kadar glukosa
Diabetes Melitus Tipe 2 darah sedang 13 responden (37,1%),
di Desa Mekarwangi responden dengan kadar glukosa darah
Tahun 2023 tinggi 16 responden (45,7%), kadar
glukosa darah sesudah senam aerobik DM
dari 35 responden, terdapat responden
dengan kadar glukosa darah rendah 10
responden (28,6%), responden dengan
kadar glukosa darah sedang 22 responden
(62,9%), responden dengan kadar glukosa
darah tinggi 3 responden (8,6%).
Hasil Studi Lite ratur
Penulis, Tahun Judul Penelitian Jenis Terapi Subjek Periode Waktu Hasil Penelitian

(Nababan & Pengaruh senam aerobic Senam aerobic 30 - Durasi 45 Menunjukkan bahwa pada kelompok
Nababan, 2022) terhadap penurunan kadar intensitas sedang pasien menit intervensi sebelum diberikan intervensi
glukosa darah sewaktu DM - selama 2 senam aerobic rerata memiliki kadar
pada penderita diabetes tipe 2 minggu glukosa darah sewaktu sebanyak 193,73
mellitus tipe 2 di - Pengukuran dengan standar deviasi 39,442, kemudian
Puskesmas Poriaha 3 menit mengalami penurunan menjadi rerata
setelah 153,80 dengan standar deviasi 40,899
latihan
aerobic

Anda mungkin juga menyukai