CRITICAL APPRAISAL
c. Pembahasan
1) Penurunan kadar glukosa darah pada kelompok intervensi
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh rata-rata kadar
glukosa darah responden pada kelompok intervensi sebelum
diberikan senam diabetes mellitus 150,2 dan rata-rata kadar
glukosa darah responden setelah diberikan senam diabetes mellitus
menjadi 137,1. hasil uji statistik P-value didapatkan nilai 0,000
maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan
antara penurunan kadar glukosa darah pada pengukuran pertama
dan pengukuran kedua pada kelompok intervensi.
Menurut pendapat peneliti melakukan senam diabetes
mellitus merupakan salah satu cara untuk menurunkan kadar
glukosa darah pada penderita diabetes mellitus, karena pada saat
melakukan latihan fisik seperti senam diabetes mellitus akan
menyebabkan terjadinya peningkatan aliran darah, jala-jala kapiler
lebih banyak terbuka sehingga lebih banyak tersedia reseptor
insulin dan reseptor menjadi aktif yang akan berpengaruh
terhadap penurunan glukosa darah pada pasien diabetes mellitus
tipe 2.
2) Penurunan kadar glukosa darah pada kelompok kontrol
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh rata-rata penurunan
kadar glukosa darah responden pada kelompok kontrol sebelum
diberikan senam diabetes mellitus 150,9 dan ratarata penurunan
kadar glukosa darah responden setelah diberikan senam diabetes
mellitus menjadi 151,0 hasil uji statistik P-value didapatkan nilai
0,525 maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang
signifikan antara penurunan kadar glukosa darah pengukuran
pertama dan pengukuran kedua pada kelompok kontrol.
Sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya bahwa pada
kelompok tidak terpapar dengan senam diabetes mellitus (kontrol)
tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara pengukuran
pertama dan pengukuran kedua kadar glukosa darah. Sesuai
dengan teori bahwa manfaat dari senam diabetes mellitus adalah
meningkatkan penurunan kadar glukosa darah, mencegah
kegemukan, ikut berperan dalam mencegah kemungkinan
terjadinya komplikasi dan meningkatkan kualitas hidup diabetisi.
3) Perbedaan penurunan kadar glukosa darah pada kelompok
intervensi dan kelompok kontrol
Rata-rata penurunan kadar glukosa darah pada kelompok
intervensi sebelum dilakukan senam diabetes mellitus adalah
150,2 dengan standar deviasi 8,27 sedangkan rata-rata penurunan
kadar glukosa darah pada kelompok kontrol sebelum adalah 150,9
dengan standar deviasi 7,34. hasil uji statistik didapatkan nilai p=
0,789. Pada post perlakuan, pengukuran kadar glukosa darah pada
kelompok intervensi reratanya 137,1 dengan standar deviasi 6,045
dan kelompok kontrol reratanya 151,0 dengan standar deviasi
7,020 dengan nilai p= 0,000.
Kesimpulannya adalah tidak ada perbedaan rerata
penurunan kadar glukosa darah pada saat sebelum perlakuan
antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol dengan nilai P-
value > 0,05, sedangkan setelah perlakuan terdapat perbedaan
yang signifikan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol
dengan nilai P-value < 0,000.
Sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya bahwa rata-rata
penurunan kadar glukosa darah antara kelompok intervensi dan
kelompok kontrol pada pengukuran pertama tidak terdapat
perbedaan yang signifikan, sedangkan setelah perlakuan terdapat
perbedaan yang signifikan antara kelompok intervensi dan
kelompok kontrol. Didukung oleh hasil penelitian yang lain bahwa
adanya perubahan yang signifikan setelah dilakukannya senam
diabetes mellitus.
4) Simpulan
Ada pengaruh yang signifikan antara senam diabetes
mellitus terhadap penurunan kadar glukosa darah pada wanita
penderita diabetes mellitus tipe 2 di PERSADIA Rumah Sakit
Umum Daerah Pringsewu pada kelompok intervensi.
5) Saran
Peneliti mengharapkan agar penelitian ini menjadi program
kegiatan senam diabetes mellitus di PERSADIA Rumah Sakit
Umum Daerah Pringsewu dalam menangani penderita diabetes
mellitus tipe 2.
3. Critical Appraisal
POINT
CRITICAL TIDA HASIL KRITISI
CRITICAL YA
APPRAISAL K JURNAL
APPRAISAL
ABSTRAK Apakah peneliti √ Pada jurnal ini, peneliti
mencantumkan sudah menampilkan
abstrak di dalam abstrak di halaman
jurnal? pertama, di dalam
abstrak sudah
tercantum:
1. Latar belakang,
Pada penderita
diabetes mellitus
responden
terbanyak adalah
wanita karena
dipicu oleh adanya
persentase
timbunan lemak
pada wanita lebih
besar dibandingkan
dengan laki-laki
yang dapat
menurunkan
sensitifitas terhadap
kerja insulin pada
otot dan hati. Oleh
karena itu perlu
adanya
penatalaksanaan
untuk penyakit
diabetes mellitus
salah satunya
dengan senam
diabetes mellitus
untuk menurunkan
kadar glukosa
darah.
2. Metode, pre-test
dan post-test yang
menggunakan
kelompok
intervensi dan
kelompok kontrol
dan satu set alat
GDS yaitu
glukotest. Analisis
dari penelitian ini
dengan
menggunakan uji
paired-t test
3. Hasil penelitian,
menggunakan uji
paired-t test
terdapat pengaruh
yang bermakna
glukosa darah pada
wanita penderita
diabetes mellitus
sesudah diberikan
senam diabetes
pada kelompok
intervensi dengan
nilai P-value 0,000
dimana P-value <
0,05. Hal ini
menunjukan bahwa
senam diabetes
mellitus dapat
menurunkan kadar
glukosa darah pada
wanita penderita
diabetes mellitus
tipe 2.
Apakah tujuan √ Mengetahui adakah
penelitian pengaruh senam
disebutkan? diabetes mellitus
terhadap penurunan
kadar glukosa darah
pada wanita penderita
diabetes mellitus tipe 2
di PERSADIA RSUD
Pringsewu Tahun 2016
Apakah judul Kata yang ada di dalam
memenuhi kaidah judul jurnal ini belum
penulisan judul? sesuai dengan
√
persyaratan penulisan
judul, yaitu berjumlah
22 kata.
Apakah penulisan √ Penulisan jurnal ini
judul tidak menggunakan
menggunakan tanda hubung (-),
JUDUL
tanda baca (?) (!) dengan judul, Pengaruh
atau tanda hubung Senam Diabetes
(-) ? mellitus terhadap
Penurunan Kadar
Glukosa Darah pada
Wanita Penderita
Diabetes mellitus Tipe
II di Persadia RSUD
Pringsewu Tahun 2016
PENULIS Apakah nama √ Pada jurnal ini nama
penulis penulis dicantumkan
dicantumkan? tepat di bawah judul
peneliti. Sehingga jurnal
ini dapat
dipertanggungjawabkan
dan merupakan hak
paten bahwa Andri
Yulianto
Apakah asal √ Asal institusi penulis
institusi penulis sudah dicantumkan
dicantumkan? sehingga pembaca
mengerti asal penulis
dan jurnal dapat
dianggap valid Andri
Yulianto berasal dari
Sekolah Tinggi Ilmu
Keperawatan (STIKes)
Muhammadiyah
Pringsewu Lampung.
Apakah asal √ Asal institusi penulis
institusi penulis sesuai dengan topik
sesuai dengan penelitian karena asal
topik penelitian? instusi dan topik
penelitian merupakan
bidang keperawatan.
Apakah bidang √ Bidang ilmu peneliti
ilmu peneliti sesuai dengan judul
sesuai dengan risetnya sehingga dalam
judul penelitian? penelitian tidak terjadi
BIDANG ILMU banyak bias karena
bidang ilmu peneliti
yaitu kesehatan sesuai
dengan judul
penelitiannya.
Apakah peneliti √ Pada jurnal ini peneliti
mencantumkan mencantumkan literatur
literatur review review, penelitian ini
dalam dapat menunjukkan
LITERATUR penelitiannya? bahwa metode yang
REVIEW akan dilakukan relevant
terhadap penelitian ini.
Namun literur yang
dicantumkan hanya
sedikit.
Apakah peneliti √ Di dalam jurnal peneliti
menampilkan tidak menampilkan
KERANGKA
kerangka konsep kerangka konsep.
KONSEP
dalam
penelitiannya?
Apakah peneliti √ Di dalam jurnal peneliti
mencantumkan tidak menampilkan
definisi definisi operasional di
operasional pada penelitiannya,
penelitiannya? seharusnya peneliti
menampilkan definisi
DEFINISI
operasional pada
OPERASIONAL
penelitiannya agar
pembaca atau peneneliti
selanjutnya dapat lebih
memahami dan bisa
melanjutkan pada
penelitian berikutnya.
METODE Apakah desain √ Peneliti menggunakan
PENELITIAN penelitian sesuai desain metode
dengan model praeksperimen dengan
penelitian? pendekatan Quasy
Eksperiment dengan
model Pre test and Post
test Non-equivalent
Group kontrol
Apakah sesuai √ Desain penelitian
level of evidence menggunakan desain
(fakta) dari desain quasy eksperimen
penelitian? dimana ada kelompok
kontrol dan juga
kelompok intervensi.
Level of evidence dari
penelitian ini termasuk
derajat IIA dimana
evidenece berasal dari
paling sedikit satu hasil
penelitian dengan
rancangan quasy-
eksperimental.
Apakah sesuai √ Penelitian pada 44
pemilihan sampel responden, 22
dalam penelitian pada kelompok
tersebut? intervensi dan 22 pada
kelompok kontrol yang
memenuhi kriteria
inklusi diperoleh secara
purposive sampling.
ANALISA Apakah peneliti √ Analisa data pada
DATA menggunakan penelitian ini sudah
analisa data yang sesuai dengan jenis
tepat atau tidak? penelitian eksperiment
untuk melihat adakah
pengaruh variabel x
terhadap variabel y.
Apakah peneliti √ Jurnal ini
mencantumkan mencantumkan jenis uji
jenis uji statistik statistik, yaitu uji
yang digunakan? paired-t test.
HASIL Dalam bentuk apa √ Hasil penelitian
PENELITIAN hasil peneliti menunjukkan terdapat
disajikan? pengaruh yang
bermakna glukosa
darah pada wanita
penderita diabetes
mellitus sesudah
diberikan senam
diabetes pada kelompok
intervensi
dengan nilai P-value
0,000 dimana P-value <
0,05
Apakah hasil √ Hasil penelitian pada
penelitian jurnal ini disajikan pada
disajikan? jurnal ini, peneliti dapat
menunjukkan skor
terendah dan tertinggi
sehingga dapat
menunjukkan seberapa
pengaruh terapi yang
dilakukan oleh
penelitian ini.
Apakah ada √ Pada penelitian ini
rekomendasi menyarankan bagi
khusus terkait hasil layanan
penelitian? kesehatan untuk
menjadikan kegiatan
senam diabetes mellitus
sebagai intervensi
menurunkan kadar
glukosa
darah agar tidak terjadi
komplikasi.
DAFTAR Apakah daftar √ Pada penelitian ini
PUSTAKA pustaka yang terdapat 17 daftar
digunakan up to pustaka yang terdiri dari
date? jurnal, artikel dan buku.
Ada beberapa daftar
pustaka yang sudah out
of date.
Apakah daftar √ Daftar pustaka dalam
pustaka yang penelitian ini sudah
digunakan sesuai? sesuai dengan isi pada
pembahasan maupun
pendahuluan.
Apakah daftar √ Daftar pustaka yang
pustaka yang digunakan yaitu sudah
digunakan dari terpercaya, yaitu
sumber yang menggunakan literatur
terpercaya? yang sesuai dengan
bidang ilmunya.
KESIMPULAN √ Ada pengaruh yang
signifikan antara senam
diabetes mellitus
terhadap penurunan
kadar glukosa darah
pada wanita penderita
diabetes mellitus tipe 2
di PERSADIA Rumah
Sakit Umum Daerah
Pringsewu pada
kelompok intervensi.
SARAN √ Penulis mengharapkan
agar penelitian ini
menjadi program
kegiatan senam diabetes
mellitus di PERSADIA
Rumah Sakit Umum
Daerah Pringsewu
dalam menangani
penderita diabetes
mellitus tipe 2
C. Artikel Ilmiah III (Effect of The Diabetes Exercise on The Blood Sugar
Levels in Diabetes mellitus Patients)
1. Abstrak
Diabetes adalah suatu kondisi dimana pankreas tidak menghasilkan
cukup insulin atau tubuh dapat menggunakan secara efektif insulin dan
dampaknya pada komplikasi penyakit. Latihan fisik adalah salah satu
aspek dari manajemen diabetes yang mempengaruhi penurunan kadar
glukosa darah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh latihan diabetes pada tingkat gula darah di Puskesmas
Mertoyudan II. Penelitian ini adalah eksperimen semu yang menerapkan
kelompok kontrol tidak setara. Responden adalah 37 untuk kelompok
intervensi dan 37 ke grup kontrol. Latihan diabetes dilakukan enam kali
dalam dua minggu. Hasilnya menemukan bahwa hasil uji-t berpasangan
dengan tingkat signifikansi (α) 95% adalah p-value = 0,001. Ada
perbedaan yang signifikan dalam penurunan rata-rata kadar gula darah
antara intervensi dan kelompok kontrol. Lebih lanjut diperlukan penelitian
dengan meningkatkan intervensi menjadi tiga kali per minggu selama
intervensi 4 minggu.
2. Ringkasan Artikel Ilmiah
Diabetes Mellitus (DM) adalah metabolisme penyakit yang
ditandai dengan peningkatan kadar gula darah di atas normal. Diabetes
adalah penyakit kronis yang terjadi ketika pankreas tidak menghasilkan
cukup insulin atau jika tubuh tidak menggunakan insulin itu
menghasilkan secara efektif. DM berdampak pada berbagai komplikasi.
(WHO, 2017).
Menurut ADA (2017), gaya hidup manajemen adalah aspek
mendasar Diabetes Mellitus. Diabetes mellitus Manajemen termasuk
pendidikan, swadaya, diet, aktivitas fisik. Aktivitas fisik adalah dilakukan
3-4 kal seminggu, waktu minimum 75 menit seminggu. Komplikasi
diabetes dapat dihindari dengan melakukan yang teratur dan benar
olahraga. Komponen aktivitas fisik di bentuk latihan fisik atau olahraga
adalah satu hal penting dalam manajemen diabetes karena efeknya dalam
mengurangi kadar glukosa darah. Meningkatkan glukosa diserap oleh otot
dan meningkatkan penggunaan insulin, sehingga risiko komplikasi akan
menjadi berkurang (Syamsyiah, 2017). Prinsip latihan untuk penderita
diabetes tidak berbeda dari olahraga lain. Latihan ini bertujuan untuk
membakar kalori, ubah glukosa menjadi energi, jadi gula dalam darah
akan berkurang. Satu latihan fisik yang bisa dilakukan oleh pasien adalah
senam diabetes. Ini dampak rendah aerobik dan ritmik (Widianti, 2010).
Pasien Diabetes Mellitus di Indonesia Puskesmas Mertoyudan II
menunjukkan peningkatan sekitar 28% (926 pasien) berdasarkan pada
laporan kunjungan Penyakit Kronis Program Manajemen (Polaris). Utama
Tujuan terapi adalah untuk menormalkan insulin aktivitas dan kadar gula
darah berkurang penampilan vaskular dan neuropatik komplikasi. Latihan
penting untuk meningkatkan efektivitas insulin (Smeltzer & Bare, 2013).
Otot aktif menyerap gula ke dalam sel tanpa insulin dan juga otot yang
aktif meningkatkan insulin kepekaan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui efek latihan diabetes pada gula darah tingkat pasien dengan
Diabetes Mellitus.
a. Metode
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian
kuasi-eksperimental dengan kelompok kontrol non-Equivalent.
Penelitian ini dilakukan di Pusat Kesehatan Mertoyudan II. Populasi
dalam penelitian ini adalah penderita diabetes mellitus. Sampel dipilih
menggunakan purposive sampling. Itu jumlah sampel adalah 34
pasien untuk masing-masing kelompok, kelompok intervensi, dan
kontrol kelompok, pengukuran GDS menggunakan Glucotest. Uji
Homogenitas yang telah dikalibrasi 30 menit sebelum dan sesudah
ujian.
b. Hasil
1) Hasil uji homogenitas.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa ada lebih banyak
responden wanita daripada pria di kelompok intervensi dan
kontrol. Sebagian besar responden adalah kisaran 50-59 tahun.
Satu respondendalam kelompok intervensi tidak bersekolah.
Sebagian besar responden adalah buruh, ibu rumah tangga atau
menganggur. Mayoritas responden adalah DM tipe 2, mereka telah
mengkonsumsi DM obat-obatan secara teratur.
2) Analisis Univariat
a) Kadar gula darah kelompok intervensi dan kelompok kontrol
sebelum melakukan senam diabetes
Kadar gula darah rata-rata sebelum pengobatan hasilnya
menunjukkan tingkat gula darah rata-rata pada kelompok
intervensi sebelum latihan diabetes adalah 250, 54 mg / dL,
kadar gula darah terendah adalah 203 mg / dL dan tertinggi
adalah 287 mg / dL. Rata-rata pada kelompok kontrol adalah
255, 43 mg / dL dengan nilai terendah 209 mg / dL dan nilai
tertinggi 290 mg / dL.
b) Kadar gula darah kelompok intervensi dan kelompok kontrol
setelah olahraga senam diabetes
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kadar gula
darah pada kelompok intervensi setelah latihan diabetes
selama 6 kali setiap 2 hari selama 2 minggu, adalah 231,41 mg
/ dL dengan yang terendah nilai 187 mg / dL dan nilai tertinggi
299 mg / dL. Kelompok kontrol memiliki rata-rata nilai 253,02
mg / dL, kadar gula darah terendah 208 mg / dL dan darah
tertinggi kadar gula 289 mg / dL.
3) Analisis Bivariat
a) Hasil uji-t berpasangan
Hasil analisis statistik menggunakan uji paired t-test diperoleh
nilai p = 0,001 (p <0,05) yang berarti bahwa ada efek latihan
diabetes pada tingkat kadar gula darah klien diabetes mellitus
di Pusat Kesehatan Mertoyudan II. Independent t-test
menunjukkan hal itu sebelum perawatan tidak ada perbedaan
yang signifikan di mana nilai p> 0,05. Hasil setelahnya
dirawat menunjukkan nilai-p <0,05 yang berarti bahwa ada
perbedaan yang signifikan setelah pengobatan.
c. Diskusi
Peningkatan kadar gula darah disebabkan oleh gangguan
sensitivitas insulin. Itu bisa saja dikompensasi oleh aktivitas fisik, otot
kegiatan menyebabkan sensitivitas insulin. Ini Sejalan dengan Sanjaya
(2016) yang rutin berolahraga dapat mengurangi resistensi insulin dan
meningkatkan sensitivitas insulin. Dari hasil ini, bisa disimpulkan
bahwa klien Diabetes Mellitus mengalami penurunan signifikan yang
ditunjukkan oleh penurunan 19,13 mg / dL dalam intervensi kelompok
dan 2,4 mg / dL pada kelompok kontrol. Ada perbedaan penurunan
antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol di mana kelompok
intervensi mengalami penurunan yang lebih besar daripada kelompok
kontrol.
Hasil penelitian ini mirip dengan temuan penelitian oleh Nugraha
(2016), kadar gula darah sebelum dan sesudah diabetes latihan
menunjukkan penurunan sekitar 23,708 mg / dL, ia menyatakan
bahwa olahraga memiliki jurusan peran dalam mengatur glukosa
darah. Pelajaran ini menunjukkan bahwa Ha diterima yang artinya ada
pengaruh signifikan dari diabetes latihan pada tingkat gula darah.
Dalam kelompok kontrol, ada juga penurunan karena ketidakstabilan
gula darah saat mengukur GDS. Penurunan kadar gula darah terjadi
karena aktivitas fisik seperti latihan, peningkatan penggunaan glukosa
oleh otot mempengaruhi kalori yang terbakar dan saklar glukosa
menjadi energi. Selama latihan, permeabilitas membran meningkat,
dan kemudian otot-otot berkontraksi otot, dampaknya pada
peningkatan insulin sensitivitas dan glukosa dalam darah berkurang
(Widianti, 2010).
d. Kesimpulan dan rekomendasi
Ada perbedaan yang signifikan dalam darah kadar gula sebelum
dan sesudah diabetes berolahraga pada kelompok intervensi dengan a
nilai p <0,05 yang berarti ada pengaruh latihan diabetes pada darah
kadar gula klien Diabetes Mellitus. Ada kebutuhan untuk penelitian
lebih lanjut dengan topik yang sama menggunakan pengacakan dalam
pengambilan sampel. Masyarakat bisa menerapkan latihan diabetes
secara teratur untuk kondisi kesehatan mereka, pertahankan kadar
glukosa darah dan meningkatkan kualitas hidup. Perawat diharapkan
untuk meningkatkan kemampuan memberikan pendidikan dan
pelatihan secara independen kepada klien yang terkait dengan fisik
pelatihan aktivitas dalam bentuk senam. Penyedia layanan kesehatan
mungkin memperhatikan intervensi inovatif yang akan mengurangi
kadar gula darah, misalnya, diabetes latihan, dan menambahkan
latihan ini sebagai bagian dari program untuk mengelola diabetes
mellitus.
3. Critical Appraisal
POINT
CRITICAL TIDA HASIL KRITISI
CRITICAL YA
APPRAISAL K JURNAL
APPRAISAL
ABSTRAK Apakah peneliti √ Pada jurnal ini, peneliti
mencantumkan sudah menampilkan
abstrak di dalam abstrak di halaman
jurnal? pertama, di dalam
abstrak sudah
tercantum:
1. Latar belakang,
Diabetes adalah
suatu kondisi
dimana pankreas
tidak menghasilkan
cukup insulin atau
tubuh dapat
menggunakan
secara efektif
insulin dan
dampaknya pada
komplikasi
penyakit. Latihan
fisik adalah salah
satu aspek dari
manajemen diabetes
yang
mempengaruhi
penurunan kadar
glukosa darah.
2. Metode, Penelitian
ini adalah
eksperimen semu
yang menerapkan
kelompok kontrol
tidak setara.
Responden adalah
37 untuk kelompok
intervensi dan 37
ke grup kontrol.
Latihan diabetes
dilakukan enam
kali dalam dua
minggu.
3. Hasil penelitian,
mengetahui
pengaruh latihan
diabetes pada
tingkat gula darah
di Puskesmas
Mertoyudan II.
Penelitian ini
adalah eksperimen
semu yang
menerapkan
kelompok kontrol
tidak setara.
Hasilnya
menemukan bahwa
hasil uji-t
berpasangan
dengan tingkat
signifikansi (α)
95% adalah p-value
= 0,001
Apakah tujuan √ Mengetahui pengaruh
penelitian latihan diabetes pada
disebutkan? tingkat gula darah di
Puskesmas Mertoyu dan
II. Penelitian ini adalah
eksperimen semu yang
menerapkan kelompok
kontrol tidak setara.
Apakah judul Kata yang ada di dalam
memenuhi kaidah judul jurnal ini belum
penulisan judul? sesuai dengan
√
persyaratan penulisan
judul, yaitu berjumlah
14 kata.
Apakah penulisan √ Penulisan jurnal ini
JUDUL
judul tidak mengunakan tanda
menggunakan hubung (-), dengan
tanda baca (?) (!) judul, Effect Of The
atau tanda hubung Diabetes Exercise On
(-) ? The Blood Sugar
Levels In Diabetes
Mellitus Patients
PENULIS Apakah nama √ Pada jurnal ini nama
penulis penulis dicantumkan
dicantumkan? tepat di bawah judul
peneliti. Sehingga jurnal
ini dapat
dipertanggungjawabkan
dan merupakan hak
paten bahwa Dwi
Mustikawati, Erna
Erawati, dan Heru
Supriyatno
Apakah asal √ Asal institusi penulis
institusi penulis sudah dicantumkan
dicantumkan? sehingga pembaca
mengerti asal penulis
dan jurnal dapat
dianggap valid Dwi
Mustikawati berasal
dari Mahasiswa
Program Studi Sarjana
Terapan Keperawatan,
Erna Erawati dan Heru
Supriyatno berasal dari
Dosen Jurusan
Keperawatan Poltekkes
Kemenkes Semarang
Apakah asal √ Asal institusi penulis
institusi penulis sesuai dengan topik
sesuai dengan penelitian karena asal
topik penelitian? instusi dan topik
penelitian merupakan
bidang keperawatan.
Apakah bidang √ Bidang ilmu peneliti
ilmu peneliti sesuai dengan judul
sesuai dengan risetnya sehingga dalam
judul penelitian? penelitian tidak terjadi
BIDANG ILMU banyak bias karena
bidang ilmu peneliti
yaitu kesehatan sesuai
dengan judul
penelitiannya.
Apakah peneliti √ Pada jurnal ini peneliti
mencantumkan mencantumkan literatur
literatur review review, penelitian ini
dalam dapat menunjukkan
LITERATUR penelitiannya? bahwa metode yang
REVIEW akan dilakukan relevant
terhadap penelitian ini.
Namun literur yang
dicantumkan hanya
sedikit.
Apakah peneliti √ Di dalam jurnal peneliti
menampilkan tidak menampilkan
KERANGKA
kerangka konsep kerangka konsep.
KONSEP
dalam
penelitiannya?
Apakah peneliti √ Di dalam jurnal peneliti
mencantumkan tidak menampilkan
definisi definisi operasional di
operasional pada penelitiannya, harusnya
penelitiannya? peneliti menampilkan
DEFINISI definisi operasional
OPERASIONAL pada penelitiannya agar
pembaca atau peneneliti
selanjutnya dapat lebih
memahami dan bisa
melanjutkan pada
penelitian berikutnya.
METODE Apakah desain √ Menggunakan desain
PENELITIAN penelitian sesuai metode pra-eksperimen
dengan model dengan pendekatan
penelitian? eksperimen semu yang
menerapkan kelompok
kontrol tidak setara.
Apakah sesuai √ Desain penelitian
level of evidence menggunakan desain
(fakta) dari desain quasy eksperimen
penelitian? dimana ada kelompok
kontrol dan juga
kelompok intervensi.
Level of evidence dari
penelitian ini termasuk
derajat IIA dimana
evidenece berasal dari
paling sedikit satu hasil
penelitian dengan
rancangan quasy-
eksperimental.
Apakah sesuai √ Responden adalah 37
pemilihan sampel untuk kelompok
dalam penelitian intervensi dan 37 ke
tersebut? grup kontrol.
ANALISA Apakah peneliti √ Analisa data pada
DATA menggunakan penelitian ini sudah
analisa data yang sesuai dengan jenis
tepat atau tidak? penelitian eksperiment
untuk melihat adakah
pengaruh variabel x
terhadap variabel y.
Apakah peneliti √ Jurnal ini
mencantumkan mencantumkan jenis uji
jenis uji statistik statistik, yaitu uji
yang digunakan? paired-t test.
HASIL Dalam bentuk apa √ Hasilnya menemukan
PENELITIAN hasil peneliti bahwa hasil uji-t
disajikan? berpasangan dengan
tingkat signifikansi (α)
95% adalah p-value =
0,001
Apakah hasil √ Hasil penelitian pada
penelitian jurnal ini disajikan pada
disajikan? jurnal ini, peneliti dapat
menunjukkan skor
terendah dan tertinggi
sehingga dapat
menunjukkan seberapa
pengaruh terapi yang
dilakukan oleh
penelitian ini.
Apakah ada √ Peneliti mengharapkan
rekomendasi agar perawat
khusus terkait hasil diharapkan untuk
penelitian? meningkatkan
kemampuan
memberikan pendidikan
dan pelatihan secara
independen kepada
klien yang terkait
dengan fisik pelatihan
aktivitas dalam bentuk
senam. Penyedia
layanan kesehatan
mungkin
memperhatikan
intervensi inovatif yang
akan mengurangi kadar
gula darah, misalnya,
diabetes latihan, dan
menambahkan latihan
ini sebagai bagian dari
program untuk
mengelola diabetes
mellitus.
DAFTAR Apakah daftar √ Pada penelitian ini
PUSTAKA pustaka yang terdapat 19 daftar
digunakan up to pustaka yang terdiri dari
date? jurnal, artikel dan buku.
Apakah daftar √ Daftar pustaka dalam
pustaka yang penelitian ini sudah
digunakan sesuai? sesuai dengan isi pada
pembahasan maupun
pendahuluan.
Apakah daftar √ Daftar pustaka yang
pustaka yang digunakan yaitu sudah
digunakan dari terpercaya, yaitu
sumber yang menggunakan literatur
terpercaya? yang sesuai dengan
bidang ilmunya.
KESIMPULAN √ Terdapat perbedaan
yang signifikan kadar
gula darah sebelum dan
sesudah senam diabetes
pada kelompok
intervensi dengan nilai
p < 0,05.
SARAN √ Perawat diharapkan
dapat meningkatkan
kemampuan untuk
memberikan pendidikan
dan pelatihan secara
mandiri kepada klien
yang berhubungan
dengan fisik latihan
aktivitas dalam bentuk
senam. Penyedia
layanan kesehatan
mungkin
memperhatikan
intervensi inovatif yang
akan mengurangi kadar
gula darah, misalnya
penderita diabetes
latihan, dan
menambahkan latihan
ini sebagai bagian dari
program untuk
mengelola diabetes
mellitus