Anda di halaman 1dari 31

BAB III

CRITICAL APPRAISAL

A. Pengaruh Senam Kaki Terhadap Kadar Gula Darah Pasien Diabetes


Mellitus di RSU Serang Provinsi Banten Tahun 2014
1. Abstrak
Diabetes Mellitus merupakan gangguan metabolik yang
dikarakteristikkan dengan hiperglikemi bersama dengan gangguan
metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang disebabkan oleh defek
sekresi insulin dan aksi insulin. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh senam kaki terhadap kadar gula darah pada pasien
diabetes mellitus di RSU Serang. Penelitian ini menggunakan desain
quasi eksperimental one group pretest-posttest dengan melibatkan 22
responden. Penelitian ini menggunakan t test, diperoleh hasil adanya
perbedaan rata-rata kadar gula darah sebelum dan setelah dilakukan
senam kaki (p=0.001; α=0.05). Tidak hanya itu, faktor usia (p=0.001; α
=0.05), intensitas melakukan senam (p=0.002; α =0.05), konsumsi obat
(p=0.000; α =0.05) sebagai confounding variabel dilihat pengaruhnya
terhadap perubahan kadar gula darah setelah dilakukan senam kaki. Saran
untuk penelitian ini bahwa senam kaki diabetes dapat dijadikan salah satu
standar asuhan keperawatan yang dapat diaplikasikan dalam pelayanan
keperawatan, baik di rumah sakit dan komunitas. Dan untuk penelitian
selanjutnya, sebaiknya variable lamanya terkena diabetes harus disertakan
dan waktu penelitian harus lebih diperhatikan untuk mengetahui secara
pasti efek dari senam kaki diabetes. Hasil dari penelitian ini diharapkan
bisa menjadi salah satu bahan kajian, dan rujukan dalam penelitian
sejenis.
2. Ringkasan Artikel Ilmiah
Pengelolaan DM dapat dilakukan dengan terapi farmakologis dan
terapi non farmakologis. Pengelolaan terapi farmakologis yaitu pemberian
insulin dan obat hipoglikemik oral. Sedangkan non farmakologis meliputi
pengendalian berat badan, latihan olahraga, dan diet. Latihan jasmani
merupakan salah satu dari empat pilar utama penatalaksanaan diabetes
mellitus (Perkeni, 2006). Latihan jasmani dapat menurunkan kadar
glukosa darah karena latihan jasmani akan meningkatkan pemakaian
glukosa oleh otot yang aktif (Yunir & Soebardi, 2009).
Salah satu dari latihan jasmani adalah senam kaki. Senam kaki
dapat meningkatkan aliran darah dan memperlancar sirkulasi darah, hal
ini membuat lebih banyak jala-jala kapiler terbuka sehingga lebih banyak
reseptor insulin yang tersedia dan aktif (Soegondo, 2009). Kondisi ini
akan mempermudah saraf menerima nutrisi dan oksigen yang mana dapat
meningkatkan fungsi saraf (Guyton & Hall, 2007). Senam kaki adalah
kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh pasien Diabetes Mellitus untuk
mencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan peredaran darah
bagian kaki. Senam kaki ini bertujuan untuk memperbaiki sirkulasi darah
sehingga nutrisi ke jaringan lebih lancar, memperkuat otot-otot kecil, otot
betis, dan otot paha, serta mengatasi keterbatasan gerak sendi yang sering
dialami oleh pasien Diabetes Mellitus (Wibisono, 2009).
Senam kaki ini sangat dianjurkan untuk pasien diabetes yang
mengalami gangguan sirkulasi darah dan neuropathy di kaki, tetapi
disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan tubuh pasien. Gerakan
dalam senam kaki diabetes seperti yang disampaikan dalam 3rd National
Diabetes Educators Training Camp tahun 2005 dapat membantu
memperbaiki sirkulasi darah di kaki. Mengurangi keluhan dari neuropathy
sensorik seperti: rasa pegal, kesemutan, gringgingen di kaki. Manfaat dari
senam kaki diabetes yang lain adalah dapat memperkuat otot-otot kecil,
mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki, meningkatkan kekuatan otot
betis dan paha (gastroenemius, hamstring, quadriceps), dan mengatasi
keterbatasan gerak sendi, latihan seperti senam kaki diabetes dapat
membuat otot- otot di bagian yang bergerak berkontraksi (Soegondo,
2009).
a. Bahan dan Metode
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain
penelitian yaitu quasi eksperimental one group pretest-posttest. pada
penelitian ini menggunakan metode pengambilan sampel aksidental
atau convenience sampling dengan kriteria inklusi. Penelitian ini
dilakukan di RSU Serang, yaitu peserta senam diabetes (Persadia
Cabang Serang). Penelitian ini dilakukan pada minggu ke-4 bulan
September 2014, pelaksanaan intervensi dilakukan selama 1 minggu.
Alat pengumpul data yang digunakan meliputi orang yang melatih,
orang yang mengobservasi dan alat yang digunakan. Orang yang
melatih senam kaki dilakukan oleh peneliti dan asisten peneliti yang
telah mendapatkan pelatihan. Orang yang mengobservasi senam kaki
adalah peneliti dan asisten peneliti yang telah diberikan apersepsi
terhadap tool/instrument observasi senam kaki. Sedangkan macam
alat yang digunakan adalah instrument untuk menilai senam kaki; dan
alat yang digunakan untuk menilai kadar gula darah yaitu glukometer.
b. Hasil dan Bahasan
1) Kadar gula darah sebelum dan setelah mengikuti senam kaki yang
diperoleh pada sesi 1, 2, dan 3

Dari hasil penelitian dari 22 responden, 14 responden dari


kelompok usia diatas 40. Hal ini sesuai dengan Black dan Hawks
(2005), DM tipe 2 merupakan tipe dari penyakit DM yang tidak
bergantung insulin, penyakit ini sering terdiagnosa pada orang
dewasa berumur lebih dari 40 tahun. Hasil penelitian ini
menemukan bahwa kelompok yang banyak terdiagnosis diabetes
adalah perempuan, dengan jumlah responden 12 orang (54.5%).
Menurut Taylor, hal ini disebabkan oleh penurunan kadar hormon
estrogen akibat monopause. Estrogen pada dasarnya berfungsi
untuk menjaga keseimbangan kadar gula darah dan meningkatkan
penyimpanan lemak, serta progesteron yang berfungsi untuk
menormalkan kadar gula darah dan membantu menggunakan
lemak sebagai energi (Taylor, 2008). Hormon estrogen dan
progesteron mempengaruhi sel-sel merespon insulin. Setelah
menopause, perubahan kadar hormon akan memicu fluktuasi
kadar glukosa darah, hal ini yang menyebabkan kejadian DM
lebih tinggi pada wanita dibanding pria (Mayoclinic, 2010).
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, terdapat
perbedaan selisih mean rata-rata kadar gula darah kaki sebelum
dan setelah intervensi. Nilai rata-rata kadar gula darah setelah
dilakukan senam kaki lebih rendah dari nilai kadar gula darah
sebelum dilakukan senam kaki. Hal ini menggambarkan bahwa
responden yang diberikan intervensi relatif memiliki nilai lebih
rendah.
c. Kesimpulan dan Saran
Terdapat pengaruh senam kaki pada kadar gula darah dan
perbedaan pengaruh usia terhadap perubahan rata-rata kadar gula
darah antara sebelum dan setelah senam kaki. Untuk kelompok muda
pengaruh senam kaki terbukti lebih efektif. Tidak ada pengaruh dari
jenis kelamin terhadap senam kaki pada kadar gula darah. Terdapat
perbedaan yang signifikan dari intensitas melakukan senam diabetes
terhadap perubahan kadar gula darah. Mereka yang lebih lama
melakukan senam diabetes mengalami penurunan kadar gula lebih
tinggi setelah melakukan senam kaki. Terdapat perbedaan pengaruh
yang signifikan dari konsumsi obat anti diabetes terhadap perubahan
kadar gula. Mereka yang tidak teratur minum obat cenderung
mengalami penurunan kadar gula darah lebih besar setelah melakukan
senam kaki. Saran dalam penelitian ini bahwa senam kaki diabetes
dapat dijadikan salah satu standar asuhan keperawatan yang dapat
diaplikasikan dalam pelayanan keperawatan, baik di rumah sakit dan
komunitas.
3. Critical Appraisal
POINT
CRITICAL TIDA HASIL KRITISI
CRITICAL YA
APPRAISAL K JURNAL
APPRAISAL
ABSTRAK Apakah peneliti √ Pada jurnal ini, peneliti
mencantumkan sudah menampilkan
abstrak di dalam abstrak di halaman
jurnal? pertama, di dalam
abstrak sudah
tercantum:
1. Latar belakang,
yaitu Diabetes
Mellitus
merupakan
gangguan
metabolik yang
dikarakteristikkan
dengan
hiperglikemi
bersama dengan
gangguan
metabolisme
karbohidrat, lemak,
dan protein yang
disebabkan oleh
defek sekresi
insulin dan aksi
insulin.
2. Metode, Penelitian
ini menggunakan t
test, diperoleh hasil
adanya perbedaan
rata-rata kadar gula
darah sebelum dan
setelah dilakukan
senam kaki
(p=0.001; α=0.05).
Tidak hanya itu,
faktor usia
(p=0.001; α =0.05),
intensitas
melakukan senam
(p=0.002; α =0.05),
konsumsi obat
(p=0.000; α =0.05)
sebagai
confounding
variabel dilihat
pengaruhnya
terhadap perubahan
kadar gula darah
setelah dilakukan
senam kaki
3. Hasil penelitian,
menunjukkan
adanya perbedaan
rata-rata kadar gula
darah sebelum dan
setelah dilakukan
senam kaki
(p=0.001; α=0.05).
Tidak hanya itu,
faktor usia
(p=0.001; α =0.05),
intensitas
melakukan senam
(p=0.002; α =0.05),
konsumsi obat
(p=0.000; α =0.05).
Apakah tujuan √ Tujuan penelitian ini
penelitian adalah untuk
disebutkan? mengetahui pengaruh
senam kaki terhadap
kadar gula darah pada
pasien diabetes mellitus
di RSU Serang.
Apakah judul √ Kata yang ada di dalam
memenuhi kaidah judul jurnal ini sesuai
penulisan judul? dengan persyaratan
penulisan judul, yaitu
berjumlah 17 kata.
Apakah penulisan √ Penulisan jurnal ini
judul tidak mengunakan tanda
JUDUL
menggunakan hubung (-), dengan
tanda baca (?) (!) judul, Pengaruh Senam
atau tanda hubung Kaki Terhadap Kadar
(-) ? Gula Darah Pasien
Diabetes Mellitus di
RSU Serang Provinsi
Banten Tahun 2014
Apakah nama √ Pada jurnal ini nama
penulis penulis dicantumkan
dicantumkan? tepat di bawah judul
peneliti. Sehingga jurnal
ini dapat
dipertanggungjawabkan
dan merupakan hak
paten bahwa Elang
Wibisana dan Yani
Sofiani adalah penulis
jurnal tersebut.
Apakah asal √ Asal institusi penulis
institusi penulis sudah dicantumkan
dicantumkan? sehingga pembaca
mengerti asal penulis
dan jurnal dapat
PENULIS dianggap valid, bahwa
penulis adalah Elang
Wibisana dan Yani
berasal dari Universitas
Muhammadiyah
Tangerang dan Sofiani
berasal dari Universitas
Muhammadiyah
Jakarta.
Apakah asal √ Asal institusi penulis
institusi penulis tidak dijelaskan secara
sesuai dengan lengkap, harusnya pada
topik penelitian? jurnal dicantumkan asal
institusi sesuai dengan
topik penelitian apakah
dari kesehatan atau
keperawatan.
Apakah bidang √ Bidang ilmu peneliti
ilmu peneliti sesuai dengan judul
sesuai dengan risetnya sehingga dalam
judul penelitian? penelitian tidak terjadi
BIDANG ILMU banyak bias karena
bidang ilmu peneliti
yaitu kesehatan sesuai
dengan judul
penelitiannya.
LITERATUR Apakah peneliti √ Pada jurnal ini peneliti
REVIEW mencantumkan mencantumkan literatur
literatur review review, penelitian ini
dalam dapat menunjukkan
penelitiannya? bahwa metode yang
akan dilakukan relevant
terhadap penelitian ini.
Apakah peneliti √ Di dalam jurnal peneliti
menampilkan tidak menampilkan
KERANGKA
kerangka konsep kerangka konsep.
KONSEP
dalam
penelitiannya?
Apakah peneliti √ Di dalam jurnal peneliti
mencantumkan tidak menampilkan
definisi definisi operasional di
operasional pada penelitiannya,
penelitiannya? seharusnya peneliti
menampilkan definisi
DEFINISI
operasional pada
OPERASIONAL
penelitiannya agar
pembaca atau peneneliti
selanjutnya dapat lebih
memahami dan bisa
melanjutkan pada
penelitian berikutnya.
Apakah desain √ Peneliti menggunakan
penelitian sesuai desain metode
dengan model praeksperimen dengan
penelitian? desain quasi
eksperimental one
group pretest-posttest
Apakah sesuai √ Desain penelitian
level of evidence menggunakan desain
(fakta) dari desain quasi eksperimental one
penelitian? group pretest-posttest.
Level of evidence dari
penelitian ini termasuk
METODE
derajat IIB dimana
PENELITIAN
evidenece berasal dari
paling sedikit satu hasil
penelitian dengan
rancangan pra-
eksperimental.
Apakah sesuai √ Sejumlah 22 sampel
pemilihan sampel dipilih dengan teknik
dalam penelitian menggunakan metode
tersebut? pengambilan sampel
aksidental atau
convenience sampling
dengan kriteria inklusi.
ANALISA Apakah peneliti √ Analisa data pada
DATA menggunakan penelitian ini sudah
analisa data yang sesuai dengan jenis
tepat atau tidak? penelitian eksperiment
untuk melihat adakah
pengaruh variabel x
terhadap variabel y.
Apakah peneliti √ Jurnal ini
mencantumkan mencantumkan jenis uji
jenis uji statistik statistik menggunakan
yang digunakan? uji t test.
HASIL Dalam bentuk apa √ Hasil penelitian,
PENELITIAN hasil peneliti menunjukkan adanya
disajikan? perbedaan rata-rata
kadar gula darah
sebelum dan setelah
dilakukan senam kaki
(p=0.001; α=0.05).
Tidak hanya itu, faktor
usia (p=0.001; α =0.05),
intensitas melakukan
senam (p=0.002; α
=0.05), konsumsi obat
(p=0.000; α =0.05).
Apakah hasil √ Hasil penelitian pada
penelitian jurnal ini disajikan pada
disajikan? jurnal ini, peneliti dapat
menunjukkan skor
terendah dan tertinggi
sehingga dapat
menunjukkan seberapa
pengaruh terapi yang
dilakukan oleh
penelitian ini.
Apakah ada √ Pada penelitian ini
rekomendasi menyarankan bahwa
khusus terkait hasil senam kaki diabetes
penelitian? dapat dijadikan salah
satu standar asuhan
keperawatan yang dapat
diaplikasikan dalam
pelayanan keperawatan,
baik di rumah sakit dan
komunitas
DAFTAR Apakah daftar √ Pada penelitian ini
PUSTAKA pustaka yang terdapat 48 daftar
digunakan up to pustaka yang terdiri dari
date? jurnal, artikel dan buku.
Ada beberapa daftar
pustaka yang sudah out
of date.
Apakah daftar √ Daftar pustaka dalam
pustaka yang penelitian ini sudah
digunakan sesuai? sesuai dengan isi pada
pembahasan maupun
pendahuluan.
Apakah daftar √ Daftar pustaka yang
pustaka yang digunakan yaitu sudah
digunakan dari terpercaya, yaitu
sumber yang menggunakan literatur
terpercaya? yang sesuai dengan
bidang ilmunya.
KESIMPULAN √ Terdapat pengaruh
senam kaki pada kadar
gula darah dan
perbedaan pengaruh
usia terhadap perubahan
rata-rata kadar gula
darah antara sebelum
dan setelah senam kaki.
Untuk kelompok muda
pengaruh senam kaki
terbukti lebih efektif.
SARAN √ Pada penelitian ini
menyarankan bahwa
senam kaki diabetes
dapat dijadikan salah
satu standar asuhan
keperawatan yang dapat
diaplikasikan dalam
pelayanan keperawatan,
baik di rumah sakit dan
komunitas.

B. Artikel Ilmiah II (Pengaruh Senam Diabetes mellitus terhadap


Penurunan Kadar Glukosa Darah pada Wanita Penderita Diabetes
mellitus Tipe II di Persadia RSUD Pringsewu Tahun 2016)
1. Abstrak
Pada penderita diabetes mellitus responden terbanyak adalah
wanita karena dipicu oleh adanya persentase timbunan lemak pada wanita
lebih besar dibandingkan dengan laki-laki yang dapat menurunkan
sensitifitas terhadap kerja insulin pada otot dan hati. Oleh karena itu perlu
adanya penatalaksanaan untuk penyakit diabetes mellitus salah satunya
dengan senam diabetes mellitus untuk menurunkan kadar glukosa darah.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah pengaruh senam
diabetes mellitus terhadap penurunan kadar glukosa darah pada wanita
penderita diabetes mellitus tipe 2 di PERSADIA RSUD Pringsewu Tahun
2016. Desain penelitian Quasy Eksperiment dengan model Pre test and
Post test Non-equivalent Group kontrol pada 44 responden, 22 pada
kelompok intervensi dan 22 pada kelompok kontrol yang memenuhi
kriteria inklusi diperoleh secara purposive sampling. Hasil analisis
menggunakan uji paired-t test terdapat pengaruh yang bermakna glukosa
darah pada wanita penderita diabetes mellitus sesudah diberikan senam
diabetes pada kelompok intervensi dengan nilai P-value 0,000 dimana P-
value < 0,05. Hal ini menunjukan bahwa senam diabetes mellitus dapat
menurunkan kadar glukosa darah pada wanita penderita diabetes mellitus
tipe 2. Diharapkan bagi layanan kesehatan untuk menjadikan kegiatan
senam diabetes mellitus sebagai intervensi menurunkan kadar glukosa
darah agar tidak terjadi komplikasi.
2. Ringkasan Artikel Ilmiah
Diabetes mellitus merupakan kelompok penyakit gangguan
metabolisme kronis yang ditandai peningkatan glukosa darah
(hiperglikemia), disebabkan karena ketidakseimbangan antara supplai dan
kebutuhan insulin. Insulin dalam tubuh dibutuhkan untuk memfasilitasi
masuknya glukosa dalam sel agar dapat digunakan untuk metabolisme
dan pertumbuhan sel. Berkurang atau tidak adanya insulin menjadikan
glukosa tertahan di dalam darah dan menimbulkan peningkatan gula
darah, sementara sel menjadi kekurangan glukosa yang sangat dibutuhkan
dalam kelangsungan dan fungsi sel.
Diabetes mellitus tipe 2 menunjukkan lebih besar terjadi pada wanita
karena pada wanita terdapat hormon estrogen yang efeknya adalah
meningkatkan lemak dalam tubuh pada jaringan sub-kutis sehingga
wanita cendrung memiliki lemak tubuh yang lebih banyak, lemak tubuh
pada lakilaki adalah >25% dan pada perempuan lemak tubuhnya adalah
>35%. Pada penderita diabetes mellitus tipe 2 untuk mengatur kadar
glukosa darah adalah dengan melakukan latihan jasmani yaitu senam
diabetes mellitus.
Latihan jasmani merupakan upaya awal dalam mencegah, mengontrol
dan mengatasi diabetes mellitus. Latihan jasmani menyebabkan terjadinya
peningkatan aliran darah, jala-jala kapiler lebih banyak terbuka sehingga
lebih banyak tersedia reseptor insulin dan reseptor menjadi lebih aktif
yang akan mempengaruhi terhadap penurunan glukosa darah pada pasien
diabetes mellitus.
a. Metode
Penelitian ini menggunakan desain quasy experimen design,
dengan bentuk pendekatan “Pre test and Post test Nonequivalent
Group Control” dan dilakukan pada bulan April sampai Mei 2016 di
wilayah kerja Puskesmas Pringsewu Lampung. Populasi dalam
penelitian adalah seluruh wanita diabetes mellitus tipe 2 di
PERSADIA Rumah Sakit Umum Daerah Pringsewu, yang berjumlah
77 orang menggunakan purposive sampling. Metode pengumpulan
data menggunakan pengamatan langsung terhadap aktivitas responden
atau partisipan yang terencana dilakukan secara aktif dan sistematis
dengan mengisi lembar observasi dari hasil pemeriksaan glukosa
darah pada wanita penderita diabetes mellitus tipe 2. Yaitu dengan
hasil pre-test dan post-test yang menggunakan kelompok intervensi
dan kelompok kontrol dan satu set alat GDS yaitu glukotest. Analisis
dari penelitian ini dengan menggunakan uji paired-t test pada tingkat
kemaknaan 95% (a=0,05).
b. Hasil
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa rata-rata penurunan
kadar glukosa darah pada kelompok intervensi sebelum dilakukan
senam diabetes mellitus adalah 150,2 dengan standar deviasi 8,27
sedangkan rata-rata penurunan kadar glukosa darah pada kelompok
kontrol sebelumnya adalah 150,9 dengan standar deviasi 7,34 hasil uji
statistik didapatkan nilai P= 0,78.
Pada setelah perlakuan, pengukuran kadar glukosa darah pada
kelompok intervensi rata-ratanya 137,1 dengan standar deviasi 6,04
dan kelompok kontrol rata-ratanya 151,0 dengan standar deviasi 7,02
dengan nilai P= 0,000.
Berdasarkan hasil penelitian terdapat perbedaan sebelum perlakuan
antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol dengan nilai p >
0,05 sedangkan setelah perlakuan terdapat perbedaan yang signifikan
antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol dengan p < 0,000.

c. Pembahasan
1) Penurunan kadar glukosa darah pada kelompok intervensi
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh rata-rata kadar
glukosa darah responden pada kelompok intervensi sebelum
diberikan senam diabetes mellitus 150,2 dan rata-rata kadar
glukosa darah responden setelah diberikan senam diabetes mellitus
menjadi 137,1. hasil uji statistik P-value didapatkan nilai 0,000
maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan
antara penurunan kadar glukosa darah pada pengukuran pertama
dan pengukuran kedua pada kelompok intervensi.
Menurut pendapat peneliti melakukan senam diabetes
mellitus merupakan salah satu cara untuk menurunkan kadar
glukosa darah pada penderita diabetes mellitus, karena pada saat
melakukan latihan fisik seperti senam diabetes mellitus akan
menyebabkan terjadinya peningkatan aliran darah, jala-jala kapiler
lebih banyak terbuka sehingga lebih banyak tersedia reseptor
insulin dan reseptor menjadi aktif yang akan berpengaruh
terhadap penurunan glukosa darah pada pasien diabetes mellitus
tipe 2.
2) Penurunan kadar glukosa darah pada kelompok kontrol
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh rata-rata penurunan
kadar glukosa darah responden pada kelompok kontrol sebelum
diberikan senam diabetes mellitus 150,9 dan ratarata penurunan
kadar glukosa darah responden setelah diberikan senam diabetes
mellitus menjadi 151,0 hasil uji statistik P-value didapatkan nilai
0,525 maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang
signifikan antara penurunan kadar glukosa darah pengukuran
pertama dan pengukuran kedua pada kelompok kontrol.
Sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya bahwa pada
kelompok tidak terpapar dengan senam diabetes mellitus (kontrol)
tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara pengukuran
pertama dan pengukuran kedua kadar glukosa darah. Sesuai
dengan teori bahwa manfaat dari senam diabetes mellitus adalah
meningkatkan penurunan kadar glukosa darah, mencegah
kegemukan, ikut berperan dalam mencegah kemungkinan
terjadinya komplikasi dan meningkatkan kualitas hidup diabetisi.
3) Perbedaan penurunan kadar glukosa darah pada kelompok
intervensi dan kelompok kontrol
Rata-rata penurunan kadar glukosa darah pada kelompok
intervensi sebelum dilakukan senam diabetes mellitus adalah
150,2 dengan standar deviasi 8,27 sedangkan rata-rata penurunan
kadar glukosa darah pada kelompok kontrol sebelum adalah 150,9
dengan standar deviasi 7,34. hasil uji statistik didapatkan nilai p=
0,789. Pada post perlakuan, pengukuran kadar glukosa darah pada
kelompok intervensi reratanya 137,1 dengan standar deviasi 6,045
dan kelompok kontrol reratanya 151,0 dengan standar deviasi
7,020 dengan nilai p= 0,000.
Kesimpulannya adalah tidak ada perbedaan rerata
penurunan kadar glukosa darah pada saat sebelum perlakuan
antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol dengan nilai P-
value > 0,05, sedangkan setelah perlakuan terdapat perbedaan
yang signifikan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol
dengan nilai P-value < 0,000.
Sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya bahwa rata-rata
penurunan kadar glukosa darah antara kelompok intervensi dan
kelompok kontrol pada pengukuran pertama tidak terdapat
perbedaan yang signifikan, sedangkan setelah perlakuan terdapat
perbedaan yang signifikan antara kelompok intervensi dan
kelompok kontrol. Didukung oleh hasil penelitian yang lain bahwa
adanya perubahan yang signifikan setelah dilakukannya senam
diabetes mellitus.
4) Simpulan
Ada pengaruh yang signifikan antara senam diabetes
mellitus terhadap penurunan kadar glukosa darah pada wanita
penderita diabetes mellitus tipe 2 di PERSADIA Rumah Sakit
Umum Daerah Pringsewu pada kelompok intervensi.
5) Saran
Peneliti mengharapkan agar penelitian ini menjadi program
kegiatan senam diabetes mellitus di PERSADIA Rumah Sakit
Umum Daerah Pringsewu dalam menangani penderita diabetes
mellitus tipe 2.
3. Critical Appraisal
POINT
CRITICAL TIDA HASIL KRITISI
CRITICAL YA
APPRAISAL K JURNAL
APPRAISAL
ABSTRAK Apakah peneliti √ Pada jurnal ini, peneliti
mencantumkan sudah menampilkan
abstrak di dalam abstrak di halaman
jurnal? pertama, di dalam
abstrak sudah
tercantum:
1. Latar belakang,
Pada penderita
diabetes mellitus
responden
terbanyak adalah
wanita karena
dipicu oleh adanya
persentase
timbunan lemak
pada wanita lebih
besar dibandingkan
dengan laki-laki
yang dapat
menurunkan
sensitifitas terhadap
kerja insulin pada
otot dan hati. Oleh
karena itu perlu
adanya
penatalaksanaan
untuk penyakit
diabetes mellitus
salah satunya
dengan senam
diabetes mellitus
untuk menurunkan
kadar glukosa
darah.
2. Metode, pre-test
dan post-test yang
menggunakan
kelompok
intervensi dan
kelompok kontrol
dan satu set alat
GDS yaitu
glukotest. Analisis
dari penelitian ini
dengan
menggunakan uji
paired-t test
3. Hasil penelitian,
menggunakan uji
paired-t test
terdapat pengaruh
yang bermakna
glukosa darah pada
wanita penderita
diabetes mellitus
sesudah diberikan
senam diabetes
pada kelompok
intervensi dengan
nilai P-value 0,000
dimana P-value <
0,05. Hal ini
menunjukan bahwa
senam diabetes
mellitus dapat
menurunkan kadar
glukosa darah pada
wanita penderita
diabetes mellitus
tipe 2.
Apakah tujuan √ Mengetahui adakah
penelitian pengaruh senam
disebutkan? diabetes mellitus
terhadap penurunan
kadar glukosa darah
pada wanita penderita
diabetes mellitus tipe 2
di PERSADIA RSUD
Pringsewu Tahun 2016
Apakah judul Kata yang ada di dalam
memenuhi kaidah judul jurnal ini belum
penulisan judul? sesuai dengan

persyaratan penulisan
judul, yaitu berjumlah
22 kata.
Apakah penulisan √ Penulisan jurnal ini
judul tidak menggunakan
menggunakan tanda hubung (-),
JUDUL
tanda baca (?) (!) dengan judul, Pengaruh
atau tanda hubung Senam Diabetes
(-) ? mellitus terhadap
Penurunan Kadar
Glukosa Darah pada
Wanita Penderita
Diabetes mellitus Tipe
II di Persadia RSUD
Pringsewu Tahun 2016
PENULIS Apakah nama √ Pada jurnal ini nama
penulis penulis dicantumkan
dicantumkan? tepat di bawah judul
peneliti. Sehingga jurnal
ini dapat
dipertanggungjawabkan
dan merupakan hak
paten bahwa Andri
Yulianto
Apakah asal √ Asal institusi penulis
institusi penulis sudah dicantumkan
dicantumkan? sehingga pembaca
mengerti asal penulis
dan jurnal dapat
dianggap valid Andri
Yulianto berasal dari
Sekolah Tinggi Ilmu
Keperawatan (STIKes)
Muhammadiyah
Pringsewu Lampung.
Apakah asal √ Asal institusi penulis
institusi penulis sesuai dengan topik
sesuai dengan penelitian karena asal
topik penelitian? instusi dan topik
penelitian merupakan
bidang keperawatan.
Apakah bidang √ Bidang ilmu peneliti
ilmu peneliti sesuai dengan judul
sesuai dengan risetnya sehingga dalam
judul penelitian? penelitian tidak terjadi
BIDANG ILMU banyak bias karena
bidang ilmu peneliti
yaitu kesehatan sesuai
dengan judul
penelitiannya.
Apakah peneliti √ Pada jurnal ini peneliti
mencantumkan mencantumkan literatur
literatur review review, penelitian ini
dalam dapat menunjukkan
LITERATUR penelitiannya? bahwa metode yang
REVIEW akan dilakukan relevant
terhadap penelitian ini.
Namun literur yang
dicantumkan hanya
sedikit.
Apakah peneliti √ Di dalam jurnal peneliti
menampilkan tidak menampilkan
KERANGKA
kerangka konsep kerangka konsep.
KONSEP
dalam
penelitiannya?
Apakah peneliti √ Di dalam jurnal peneliti
mencantumkan tidak menampilkan
definisi definisi operasional di
operasional pada penelitiannya,
penelitiannya? seharusnya peneliti
menampilkan definisi
DEFINISI
operasional pada
OPERASIONAL
penelitiannya agar
pembaca atau peneneliti
selanjutnya dapat lebih
memahami dan bisa
melanjutkan pada
penelitian berikutnya.
METODE Apakah desain √ Peneliti menggunakan
PENELITIAN penelitian sesuai desain metode
dengan model praeksperimen dengan
penelitian? pendekatan Quasy
Eksperiment dengan
model Pre test and Post
test Non-equivalent
Group kontrol
Apakah sesuai √ Desain penelitian
level of evidence menggunakan desain
(fakta) dari desain quasy eksperimen
penelitian? dimana ada kelompok
kontrol dan juga
kelompok intervensi.
Level of evidence dari
penelitian ini termasuk
derajat IIA dimana
evidenece berasal dari
paling sedikit satu hasil
penelitian dengan
rancangan quasy-
eksperimental.
Apakah sesuai √ Penelitian pada 44
pemilihan sampel responden, 22
dalam penelitian pada kelompok
tersebut? intervensi dan 22 pada
kelompok kontrol yang
memenuhi kriteria
inklusi diperoleh secara
purposive sampling.
ANALISA Apakah peneliti √ Analisa data pada
DATA menggunakan penelitian ini sudah
analisa data yang sesuai dengan jenis
tepat atau tidak? penelitian eksperiment
untuk melihat adakah
pengaruh variabel x
terhadap variabel y.
Apakah peneliti √ Jurnal ini
mencantumkan mencantumkan jenis uji
jenis uji statistik statistik, yaitu uji
yang digunakan? paired-t test.
HASIL Dalam bentuk apa √ Hasil penelitian
PENELITIAN hasil peneliti menunjukkan terdapat
disajikan? pengaruh yang
bermakna glukosa
darah pada wanita
penderita diabetes
mellitus sesudah
diberikan senam
diabetes pada kelompok
intervensi
dengan nilai P-value
0,000 dimana P-value <
0,05
Apakah hasil √ Hasil penelitian pada
penelitian jurnal ini disajikan pada
disajikan? jurnal ini, peneliti dapat
menunjukkan skor
terendah dan tertinggi
sehingga dapat
menunjukkan seberapa
pengaruh terapi yang
dilakukan oleh
penelitian ini.
Apakah ada √ Pada penelitian ini
rekomendasi menyarankan bagi
khusus terkait hasil layanan
penelitian? kesehatan untuk
menjadikan kegiatan
senam diabetes mellitus
sebagai intervensi
menurunkan kadar
glukosa
darah agar tidak terjadi
komplikasi.
DAFTAR Apakah daftar √ Pada penelitian ini
PUSTAKA pustaka yang terdapat 17 daftar
digunakan up to pustaka yang terdiri dari
date? jurnal, artikel dan buku.
Ada beberapa daftar
pustaka yang sudah out
of date.
Apakah daftar √ Daftar pustaka dalam
pustaka yang penelitian ini sudah
digunakan sesuai? sesuai dengan isi pada
pembahasan maupun
pendahuluan.
Apakah daftar √ Daftar pustaka yang
pustaka yang digunakan yaitu sudah
digunakan dari terpercaya, yaitu
sumber yang menggunakan literatur
terpercaya? yang sesuai dengan
bidang ilmunya.
KESIMPULAN √ Ada pengaruh yang
signifikan antara senam
diabetes mellitus
terhadap penurunan
kadar glukosa darah
pada wanita penderita
diabetes mellitus tipe 2
di PERSADIA Rumah
Sakit Umum Daerah
Pringsewu pada
kelompok intervensi.
SARAN √ Penulis mengharapkan
agar penelitian ini
menjadi program
kegiatan senam diabetes
mellitus di PERSADIA
Rumah Sakit Umum
Daerah Pringsewu
dalam menangani
penderita diabetes
mellitus tipe 2

C. Artikel Ilmiah III (Effect of The Diabetes Exercise on The Blood Sugar
Levels in Diabetes mellitus Patients)
1. Abstrak
Diabetes adalah suatu kondisi dimana pankreas tidak menghasilkan
cukup insulin atau tubuh dapat menggunakan secara efektif insulin dan
dampaknya pada komplikasi penyakit. Latihan fisik adalah salah satu
aspek dari manajemen diabetes yang mempengaruhi penurunan kadar
glukosa darah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh latihan diabetes pada tingkat gula darah di Puskesmas
Mertoyudan II. Penelitian ini adalah eksperimen semu yang menerapkan
kelompok kontrol tidak setara. Responden adalah 37 untuk kelompok
intervensi dan 37 ke grup kontrol. Latihan diabetes dilakukan enam kali
dalam dua minggu. Hasilnya menemukan bahwa hasil uji-t berpasangan
dengan tingkat signifikansi (α) 95% adalah p-value = 0,001. Ada
perbedaan yang signifikan dalam penurunan rata-rata kadar gula darah
antara intervensi dan kelompok kontrol. Lebih lanjut diperlukan penelitian
dengan meningkatkan intervensi menjadi tiga kali per minggu selama
intervensi 4 minggu.
2. Ringkasan Artikel Ilmiah
Diabetes Mellitus (DM) adalah metabolisme penyakit yang
ditandai dengan peningkatan kadar gula darah di atas normal. Diabetes
adalah penyakit kronis yang terjadi ketika pankreas tidak menghasilkan
cukup insulin atau jika tubuh tidak menggunakan insulin itu
menghasilkan secara efektif. DM berdampak pada berbagai komplikasi.
(WHO, 2017).
Menurut ADA (2017), gaya hidup manajemen adalah aspek
mendasar Diabetes Mellitus. Diabetes mellitus Manajemen termasuk
pendidikan, swadaya, diet, aktivitas fisik. Aktivitas fisik adalah dilakukan
3-4 kal seminggu, waktu minimum 75 menit seminggu. Komplikasi
diabetes dapat dihindari dengan melakukan yang teratur dan benar
olahraga. Komponen aktivitas fisik di bentuk latihan fisik atau olahraga
adalah satu hal penting dalam manajemen diabetes karena efeknya dalam
mengurangi kadar glukosa darah. Meningkatkan glukosa diserap oleh otot
dan meningkatkan penggunaan insulin, sehingga risiko komplikasi akan
menjadi berkurang (Syamsyiah, 2017). Prinsip latihan untuk penderita
diabetes tidak berbeda dari olahraga lain. Latihan ini bertujuan untuk
membakar kalori, ubah glukosa menjadi energi, jadi gula dalam darah
akan berkurang. Satu latihan fisik yang bisa dilakukan oleh pasien adalah
senam diabetes. Ini dampak rendah aerobik dan ritmik (Widianti, 2010).
Pasien Diabetes Mellitus di Indonesia Puskesmas Mertoyudan II
menunjukkan peningkatan sekitar 28% (926 pasien) berdasarkan pada
laporan kunjungan Penyakit Kronis Program Manajemen (Polaris). Utama
Tujuan terapi adalah untuk menormalkan insulin aktivitas dan kadar gula
darah berkurang penampilan vaskular dan neuropatik komplikasi. Latihan
penting untuk meningkatkan efektivitas insulin (Smeltzer & Bare, 2013).
Otot aktif menyerap gula ke dalam sel tanpa insulin dan juga otot yang
aktif meningkatkan insulin kepekaan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui efek latihan diabetes pada gula darah tingkat pasien dengan
Diabetes Mellitus.
a. Metode
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian
kuasi-eksperimental dengan kelompok kontrol non-Equivalent.
Penelitian ini dilakukan di Pusat Kesehatan Mertoyudan II. Populasi
dalam penelitian ini adalah penderita diabetes mellitus. Sampel dipilih
menggunakan purposive sampling. Itu jumlah sampel adalah 34
pasien untuk masing-masing kelompok, kelompok intervensi, dan
kontrol kelompok, pengukuran GDS menggunakan Glucotest. Uji
Homogenitas yang telah dikalibrasi 30 menit sebelum dan sesudah
ujian.
b. Hasil
1) Hasil uji homogenitas.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa ada lebih banyak
responden wanita daripada pria di kelompok intervensi dan
kontrol. Sebagian besar responden adalah kisaran 50-59 tahun.
Satu respondendalam kelompok intervensi tidak bersekolah.
Sebagian besar responden adalah buruh, ibu rumah tangga atau
menganggur. Mayoritas responden adalah DM tipe 2, mereka telah
mengkonsumsi DM obat-obatan secara teratur.
2) Analisis Univariat
a) Kadar gula darah kelompok intervensi dan kelompok kontrol
sebelum melakukan senam diabetes
Kadar gula darah rata-rata sebelum pengobatan hasilnya
menunjukkan tingkat gula darah rata-rata pada kelompok
intervensi sebelum latihan diabetes adalah 250, 54 mg / dL,
kadar gula darah terendah adalah 203 mg / dL dan tertinggi
adalah 287 mg / dL. Rata-rata pada kelompok kontrol adalah
255, 43 mg / dL dengan nilai terendah 209 mg / dL dan nilai
tertinggi 290 mg / dL.
b) Kadar gula darah kelompok intervensi dan kelompok kontrol
setelah olahraga senam diabetes
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kadar gula
darah pada kelompok intervensi setelah latihan diabetes
selama 6 kali setiap 2 hari selama 2 minggu, adalah 231,41 mg
/ dL dengan yang terendah nilai 187 mg / dL dan nilai tertinggi
299 mg / dL. Kelompok kontrol memiliki rata-rata nilai 253,02
mg / dL, kadar gula darah terendah 208 mg / dL dan darah
tertinggi kadar gula 289 mg / dL.
3) Analisis Bivariat
a) Hasil uji-t berpasangan
Hasil analisis statistik menggunakan uji paired t-test diperoleh
nilai p = 0,001 (p <0,05) yang berarti bahwa ada efek latihan
diabetes pada tingkat kadar gula darah klien diabetes mellitus
di Pusat Kesehatan Mertoyudan II. Independent t-test
menunjukkan hal itu sebelum perawatan tidak ada perbedaan
yang signifikan di mana nilai p> 0,05. Hasil setelahnya
dirawat menunjukkan nilai-p <0,05 yang berarti bahwa ada
perbedaan yang signifikan setelah pengobatan.
c. Diskusi
Peningkatan kadar gula darah disebabkan oleh gangguan
sensitivitas insulin. Itu bisa saja dikompensasi oleh aktivitas fisik, otot
kegiatan menyebabkan sensitivitas insulin. Ini Sejalan dengan Sanjaya
(2016) yang rutin berolahraga dapat mengurangi resistensi insulin dan
meningkatkan sensitivitas insulin. Dari hasil ini, bisa disimpulkan
bahwa klien Diabetes Mellitus mengalami penurunan signifikan yang
ditunjukkan oleh penurunan 19,13 mg / dL dalam intervensi kelompok
dan 2,4 mg / dL pada kelompok kontrol. Ada perbedaan penurunan
antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol di mana kelompok
intervensi mengalami penurunan yang lebih besar daripada kelompok
kontrol.
Hasil penelitian ini mirip dengan temuan penelitian oleh Nugraha
(2016), kadar gula darah sebelum dan sesudah diabetes latihan
menunjukkan penurunan sekitar 23,708 mg / dL, ia menyatakan
bahwa olahraga memiliki jurusan peran dalam mengatur glukosa
darah. Pelajaran ini menunjukkan bahwa Ha diterima yang artinya ada
pengaruh signifikan dari diabetes latihan pada tingkat gula darah.
Dalam kelompok kontrol, ada juga penurunan karena ketidakstabilan
gula darah saat mengukur GDS. Penurunan kadar gula darah terjadi
karena aktivitas fisik seperti latihan, peningkatan penggunaan glukosa
oleh otot mempengaruhi kalori yang terbakar dan saklar glukosa
menjadi energi. Selama latihan, permeabilitas membran meningkat,
dan kemudian otot-otot berkontraksi otot, dampaknya pada
peningkatan insulin sensitivitas dan glukosa dalam darah berkurang
(Widianti, 2010).
d. Kesimpulan dan rekomendasi
Ada perbedaan yang signifikan dalam darah kadar gula sebelum
dan sesudah diabetes berolahraga pada kelompok intervensi dengan a
nilai p <0,05 yang berarti ada pengaruh latihan diabetes pada darah
kadar gula klien Diabetes Mellitus. Ada kebutuhan untuk penelitian
lebih lanjut dengan topik yang sama menggunakan pengacakan dalam
pengambilan sampel. Masyarakat bisa menerapkan latihan diabetes
secara teratur untuk kondisi kesehatan mereka, pertahankan kadar
glukosa darah dan meningkatkan kualitas hidup. Perawat diharapkan
untuk meningkatkan kemampuan memberikan pendidikan dan
pelatihan secara independen kepada klien yang terkait dengan fisik
pelatihan aktivitas dalam bentuk senam. Penyedia layanan kesehatan
mungkin memperhatikan intervensi inovatif yang akan mengurangi
kadar gula darah, misalnya, diabetes latihan, dan menambahkan
latihan ini sebagai bagian dari program untuk mengelola diabetes
mellitus.
3. Critical Appraisal

POINT
CRITICAL TIDA HASIL KRITISI
CRITICAL YA
APPRAISAL K JURNAL
APPRAISAL
ABSTRAK Apakah peneliti √ Pada jurnal ini, peneliti
mencantumkan sudah menampilkan
abstrak di dalam abstrak di halaman
jurnal? pertama, di dalam
abstrak sudah
tercantum:
1. Latar belakang,
Diabetes adalah
suatu kondisi
dimana pankreas
tidak menghasilkan
cukup insulin atau
tubuh dapat
menggunakan
secara efektif
insulin dan
dampaknya pada
komplikasi
penyakit. Latihan
fisik adalah salah
satu aspek dari
manajemen diabetes
yang
mempengaruhi
penurunan kadar
glukosa darah.
2. Metode, Penelitian
ini adalah
eksperimen semu
yang menerapkan
kelompok kontrol
tidak setara.
Responden adalah
37 untuk kelompok
intervensi dan 37
ke grup kontrol.
Latihan diabetes
dilakukan enam
kali dalam dua
minggu.
3. Hasil penelitian,
mengetahui
pengaruh latihan
diabetes pada
tingkat gula darah
di Puskesmas
Mertoyudan II.
Penelitian ini
adalah eksperimen
semu yang
menerapkan
kelompok kontrol
tidak setara.
Hasilnya
menemukan bahwa
hasil uji-t
berpasangan
dengan tingkat
signifikansi (α)
95% adalah p-value
= 0,001
Apakah tujuan √ Mengetahui pengaruh
penelitian latihan diabetes pada
disebutkan? tingkat gula darah di
Puskesmas Mertoyu dan
II. Penelitian ini adalah
eksperimen semu yang
menerapkan kelompok
kontrol tidak setara.
Apakah judul Kata yang ada di dalam
memenuhi kaidah judul jurnal ini belum
penulisan judul? sesuai dengan

persyaratan penulisan
judul, yaitu berjumlah
14 kata.
Apakah penulisan √ Penulisan jurnal ini
JUDUL
judul tidak mengunakan tanda
menggunakan hubung (-), dengan
tanda baca (?) (!) judul, Effect Of The
atau tanda hubung Diabetes Exercise On
(-) ? The Blood Sugar
Levels In Diabetes
Mellitus Patients
PENULIS Apakah nama √ Pada jurnal ini nama
penulis penulis dicantumkan
dicantumkan? tepat di bawah judul
peneliti. Sehingga jurnal
ini dapat
dipertanggungjawabkan
dan merupakan hak
paten bahwa Dwi
Mustikawati, Erna
Erawati, dan Heru
Supriyatno
Apakah asal √ Asal institusi penulis
institusi penulis sudah dicantumkan
dicantumkan? sehingga pembaca
mengerti asal penulis
dan jurnal dapat
dianggap valid Dwi
Mustikawati berasal
dari Mahasiswa
Program Studi Sarjana
Terapan Keperawatan,
Erna Erawati dan Heru
Supriyatno berasal dari
Dosen Jurusan
Keperawatan Poltekkes
Kemenkes Semarang
Apakah asal √ Asal institusi penulis
institusi penulis sesuai dengan topik
sesuai dengan penelitian karena asal
topik penelitian? instusi dan topik
penelitian merupakan
bidang keperawatan.
Apakah bidang √ Bidang ilmu peneliti
ilmu peneliti sesuai dengan judul
sesuai dengan risetnya sehingga dalam
judul penelitian? penelitian tidak terjadi
BIDANG ILMU banyak bias karena
bidang ilmu peneliti
yaitu kesehatan sesuai
dengan judul
penelitiannya.
Apakah peneliti √ Pada jurnal ini peneliti
mencantumkan mencantumkan literatur
literatur review review, penelitian ini
dalam dapat menunjukkan
LITERATUR penelitiannya? bahwa metode yang
REVIEW akan dilakukan relevant
terhadap penelitian ini.
Namun literur yang
dicantumkan hanya
sedikit.
Apakah peneliti √ Di dalam jurnal peneliti
menampilkan tidak menampilkan
KERANGKA
kerangka konsep kerangka konsep.
KONSEP
dalam
penelitiannya?
Apakah peneliti √ Di dalam jurnal peneliti
mencantumkan tidak menampilkan
definisi definisi operasional di
operasional pada penelitiannya, harusnya
penelitiannya? peneliti menampilkan
DEFINISI definisi operasional
OPERASIONAL pada penelitiannya agar
pembaca atau peneneliti
selanjutnya dapat lebih
memahami dan bisa
melanjutkan pada
penelitian berikutnya.
METODE Apakah desain √ Menggunakan desain
PENELITIAN penelitian sesuai metode pra-eksperimen
dengan model dengan pendekatan
penelitian? eksperimen semu yang
menerapkan kelompok
kontrol tidak setara.
Apakah sesuai √ Desain penelitian
level of evidence menggunakan desain
(fakta) dari desain quasy eksperimen
penelitian? dimana ada kelompok
kontrol dan juga
kelompok intervensi.
Level of evidence dari
penelitian ini termasuk
derajat IIA dimana
evidenece berasal dari
paling sedikit satu hasil
penelitian dengan
rancangan quasy-
eksperimental.
Apakah sesuai √ Responden adalah 37
pemilihan sampel untuk kelompok
dalam penelitian intervensi dan 37 ke
tersebut? grup kontrol.
ANALISA Apakah peneliti √ Analisa data pada
DATA menggunakan penelitian ini sudah
analisa data yang sesuai dengan jenis
tepat atau tidak? penelitian eksperiment
untuk melihat adakah
pengaruh variabel x
terhadap variabel y.
Apakah peneliti √ Jurnal ini
mencantumkan mencantumkan jenis uji
jenis uji statistik statistik, yaitu uji
yang digunakan? paired-t test.
HASIL Dalam bentuk apa √ Hasilnya menemukan
PENELITIAN hasil peneliti bahwa hasil uji-t
disajikan? berpasangan dengan
tingkat signifikansi (α)
95% adalah p-value =
0,001
Apakah hasil √ Hasil penelitian pada
penelitian jurnal ini disajikan pada
disajikan? jurnal ini, peneliti dapat
menunjukkan skor
terendah dan tertinggi
sehingga dapat
menunjukkan seberapa
pengaruh terapi yang
dilakukan oleh
penelitian ini.
Apakah ada √ Peneliti mengharapkan
rekomendasi agar perawat
khusus terkait hasil diharapkan untuk
penelitian? meningkatkan
kemampuan
memberikan pendidikan
dan pelatihan secara
independen kepada
klien yang terkait
dengan fisik pelatihan
aktivitas dalam bentuk
senam. Penyedia
layanan kesehatan
mungkin
memperhatikan
intervensi inovatif yang
akan mengurangi kadar
gula darah, misalnya,
diabetes latihan, dan
menambahkan latihan
ini sebagai bagian dari
program untuk
mengelola diabetes
mellitus.
DAFTAR Apakah daftar √ Pada penelitian ini
PUSTAKA pustaka yang terdapat 19 daftar
digunakan up to pustaka yang terdiri dari
date? jurnal, artikel dan buku.
Apakah daftar √ Daftar pustaka dalam
pustaka yang penelitian ini sudah
digunakan sesuai? sesuai dengan isi pada
pembahasan maupun
pendahuluan.
Apakah daftar √ Daftar pustaka yang
pustaka yang digunakan yaitu sudah
digunakan dari terpercaya, yaitu
sumber yang menggunakan literatur
terpercaya? yang sesuai dengan
bidang ilmunya.
KESIMPULAN √ Terdapat perbedaan
yang signifikan kadar
gula darah sebelum dan
sesudah senam diabetes
pada kelompok
intervensi dengan nilai
p < 0,05.
SARAN √ Perawat diharapkan
dapat meningkatkan
kemampuan untuk
memberikan pendidikan
dan pelatihan secara
mandiri kepada klien
yang berhubungan
dengan fisik latihan
aktivitas dalam bentuk
senam. Penyedia
layanan kesehatan
mungkin
memperhatikan
intervensi inovatif yang
akan mengurangi kadar
gula darah, misalnya
penderita diabetes
latihan, dan
menambahkan latihan
ini sebagai bagian dari
program untuk
mengelola diabetes
mellitus

Anda mungkin juga menyukai