PEMBAHASAN
2018
38,239 dengan kadar glukosa darah puasa terendah 109 mg/dL dan kadar
glukosa darah puasa tertinggi 243 mg/dL. Rata-rata kadar glukosa darah
puasa sebelum / awal pada kelompok kontrol adalah 149,89 mg/dL ± 34,911
dengan kadar glukosa darah puasa terendah 106 mg/dL dan kadar glukosa
Hal ini tak jauh beda dengan penelitian yang dilakukan oleh Baequny,
Hartono & Harnany (2015), yang diketahui rata-rata kadar glukosa darah
178,5 ± 46,51. Rata-rata kadar glukosa darah sebelum pada kelompok kontrol
perlakuan yaitu 110,62 mg/dL. Rata-rata kadar glukosa darah sebelum pada
menjadi 3 kategori yaitu normal (<100 mg/dL), sedang (100-125 mg/dL) dan
tinggi (≥126 mg/dL). Jadi, dapat disimpulkan bahwa rata-rata responden
memiliki kadar glukosa darah puasa yang tinggi. Kadar glukosa darah yang
tinggi dapat dipengaruhi oleh faktor yang tidak dapat dirubah seperti jenis
kelamin dan umur serta faktor yang dapat dirubah seperti pola
Hal ini sejalan dengan penelitian Rudi & Kwureh (2017), didapatkan
hasil bahwa variable umur (P value = 0.013), dan jenis kelamin (P value =
0.043) berhubungan dengan kadar gula darah puasa pada pasien penyakit
(2012), terdapat hubungan antara aktifitas fisik, obesitas dan perubahan pola
antara tingkat stres dengan kadar gula darah pada pasien diabetes melitus tipe
indeks massa tubuh yang lebih besar dibandingkan dengan laki-laki. Selain
perempuan dan laki-laki. Pada saat wanita mengalami fase monopouse, akan
terjadi penurunan hormon estrogen yang salah satu fungsinya adalah untuk
dengan kecepatan pemulihan gula darah otot. Saat aktivitas fisik dilakukan,
keadaan tersebut akan terdapat reaksi otot yang mana otot akan mengambil
glukosa di dalam darah sehingga glukosa di dalam darah menurun dan hal
2008).
hal ini dikarenakan sel – sel beta pulau Langerhans menjadi kurang peka
terhadap rangsangan dan obesitas juga akan menekan jumlah reseptor insulin
pada sel – sel seluruh tubuh. Stress dapat meningkatkan kadar glukosa darah
glukosa darah puasa yang tinggi. Berdasarkan hasil wawancara tidak tertulis
gorengan, tidak ada melakukan aktivitas fisik, tidak mengontrol berat badan
Tahun 2018
29,326 dengan kadar glukosa darah puasa terendah 102 mg/dL dan kadar
glukosa darah puasa tertinggi 197 mg/dL. Rata-rata kadar glukosa darah
puasa sesudah pada kelompok kontrol adalah 138,11 mg/dL ± 30,353 dengan
kadar glukosa darah puasa terendah 97 mg/dL dan kadar glukosa darah puasa
Hal ini tak jauh beda dengan penelitian yang dilakukan oleh Baequny,
Hartono & Harnany (2015), yang diketahui rata-rata kadar glukosa darah
perlakuan yaitu 167,11 ± 75,47. Rata-rata kadar glukosa darah sebelum pada
susu kedelai pada kelompok perlakuan yaitu 84,31 mg/dL. Rata-rata kadar
darah puasa sesudah diberikan susu kedelai pada kelompok intervensi dan
kadar glukosa darah puasa akhir pada kelompok kontrol. Terdapat 16 orang
kadar glukosa darah seperti pola makan yang baik, Berat badan normal (tidak
usaha responden dalam mengontrol kadar glukosa darah seperti pola makan
yang tidak baik, berat badan meningkat (obesitas), tidak melakukan aktivitas
fisik < 3 x / minggu, dan mengalami stress pada kelompok intervensi maupun
kelompok kontrol.
Menurut Putri & Isfandiari (2013), Kadar glukosa darah dapat dikontrol
salah satu pilar yang penting dalam menurunkan kadar glukosa darah
darah. Kandungan susu kedelai seperti protein, isoflavon, serat dan lesitin
disebabkan oleh pemberian susu kedelai pada kelompok intervensi dan juga
seperti mengatur pola makan yang baik, melakukan aktivitas fisik, tidak
perbedaan kadar glukosa darah puasa antara sebelum dan sesudah diberikan
susu kedelai pada kelompok intervensi (p=0,001), dan ada perbedaan kadar
glukosa darah puasa antara awal dan akhir pada kelompok kontrol (p=0,001).
glukosa darah puasa, namun demikian penurunan lebih banyak terjadi pada
(11,778 mg/dL). Dan setelah dilakukan uji independen sampel t-test diperoleh
nilai p=0,035 artinya ada pengaruh pemberian susu kedelai susu kedelai
terhadap kadar glukosa darah puasa pada kelompok intervensi dan kelompok
Penurunan kadar gula darah juga sejalan dengan hasil penelitian yang
terdapat efek pemberian susu kedelai terhadap kadar gula darah penderita DM
rata-rata adalah dari 307,58 mg/dl (pre test) menjadi 247,42 mg/dl (post test)
darah puasa penderita Diabetes Mellitus tipe 2. Susu kedelai bubuk sebanyak
kadar glukosa darah (Dwi, 2011). Kandungan susu kedelai seperti protein,
Secara teoritis penurunan kadar glukosa darah oleh susu kedelai dapat
dijelaskan melalui dua mekanisme utama, yaitu secara intra pankreatik dan
melindungi sel β dari kerusakan lebih lanjut. Kemampuan ini dimiliki oleh
susu kedelai yang kaya akan lechitin. Lechitin sebagai antioksidan yang
pada sel beta pankreas, sehingga antioksidan tersebut mampu menjaga sel-sel
sel-sel yang rusak dengan cepat dan akan berfungsi baik kembali serta dengan
Selain itu Protein yang terkandung dalam kedelai diketahui kaya akan asam
amino arginin dan glisin. Perbedaan komposisi asam amino pada diet protein
berpengaruh pada dinamika insulin dan kadar glukosa darah, dalam hal ini
arginin yang terkandung dalam susu kedelai diduga banyak berperan dalam
insulin di otot skelet. Karena itu makin tinggi asupan protein dari susu
darah akan berkurang karena sebagian akan diubah menjadi energi (Widy,
2009 ; Baequny, Hartono & Harnany tahun 2015). Tidak hanya itu,
diabetes mellitus tipe 2, karena kandungan susu kedelai dapat melindungi sel