Anda di halaman 1dari 36

PENDIDIKAN KESEHATAN

BERDASARKAN HASIL PENELITIAN (EVIDENCE BASE


PRACTICE) PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM
ENDOKRIN DIABETES MELITUS

Kelompok 11
 
Ilmy Nurul Amalia C1AA19041
Muhammad Adrian Firdaus C1AA19063
Silvi Dwi Yulianti C1AA19099
Villyani Delvia Rizki C1AA19111
PENGERTIAN EBP

• Evidence Based Practice (EBP), merupakan pendekatan yang dapat


digunakan dalam praktik perawatan kesehatan, yang berdasarkan evidence
atau fakta. Penggunaan evidence base dalam praktek akan menjadi dasar
scientific dalam pengambilan keputusan klinis sehingga intervensi yang
diberikan dapat dipertanggungjawabkan.
• Tujuan dari EBP adalah tiada lain dan tiada bukan adalah untuk
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, meningkatkan pelayanan yang
selalu mendahulukan keselamatan pasien dan pada akhirnya membantu
untuk menurunkan hospital costs.
PENGERTIAN DIABETES MELITUS

• Diabetes Melitus adalah salah satu penyakit yang berbahaya yang kerap
disebut sebagai silent killer selain penyakit jantung, Orang lazim
menyebutnya sebagai penyakit gula atau kencing manis.Sebelum
menjelaskan lebih lanjut soal penyebab dan cara perawatan pasien
diabetes melitus ada baiknya kita simak dulu definisi mengenai diabetes
melitus itu sendiri.
• Diabetes mellitus atau penyakit gula atau kencing manis adalah penyakit
yang ditandai dengan kadar glukosa darah yang melebihi normal
(hiperglikemia) akibat tubuh kekurangan insulin baik absolut maupun
relatif.
METODE PENERAPAN EBP

• Penerapan EBP ini menggunakan metode pre dan post tindakan. Untuk
melihat tingkat keberhasilan EBP ini, penulis mengobservasi hasil-hasil
pada jurnal penelitian terhadap pasien Diabetes Melitus, dengan
membandingkan hasil sebelum dan sesudah dilakukan intervensi.
STRATEGI PENGUMPULAN DATA

• Dalam menyusun makalah ini penulis mengumpulkan jurnal penelitian


sebagai data acuan pelaksanaan pendidikan kesehatan, yang diakses
melalui media elektronik yaitu Goggle Scholar. Jurnal yang dicari
berhubungan dengan intervensi keperawatan pada pasien Diabetes
melitus.
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan dengan ketidak adekuatan


insulin, penurunan masukan oral.
2. Resiko tinggi infeksi (sepsis) berhubungan dengan kadar glukosa tinggi.
3. Kelelahan berhubungan dengan penurunan produksi energi metabolik.
4. Ketidak berdayaan berhubungan dengan penyakit atau progresif yang
tidak dapat diobati.
5. Kurang pengetahuan mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan
pengobatan berhubungan dengan kurangnya informasi.
Hasil-hasil Penelitian Berdasarkan Evidence Base
Practice

1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan dengan ketidakadekuatan


insulin, penurunan masukan oral.
ANALISI LITERATUR

• Dari hasil 3 kajian jurnal yang didapatkan bahwa tpola makan pada pasien
dengan diagnosa Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan dengan
ketidak adekuatan insulin, penurunan masukan oral menunjukkan adanya
hubungan kefektifan dan keberhasilan yang berarti.
• Dimana tindakan pemberian pola makan ini tersebut membantu
Mengurangi rasa mual dan memberi rasa nyaman.
LAMPIRAN MATERI

• Pola Makan
Pola makan merupakan asupan makanan yang memberikan berbagai macam
jumlah, jadwal dan jenis makanan yang didapatkan seseorang. Pengaturan pola makan
yang tidak tepat seperti yang dianjurkan 3J (Jadwal, Jumlah dan Jenis) dapat
mengakibatkan peningkatan kadar gula darah (Susanti, 2018).
• Pola Diet
Pola diet pada penderita diabetes mellitus tipe 2 bertujuan membantu penderita
memperbaiki kebiasaan makan sehingga dapat mengendalikan kadar glukosa darah dalam
batas normal sebagai akibat dari hiperglikemia (peningkatan kadar gula dalam darah).
Oleh karena itu penatalaksanaan terapi pola diet diabetes mellitus tipe 2 sangat berperan
penting dalam upaya menormalkan kadar gula darah pada diabetes mellitus tipe 2 serta
mencegah berbagai macam komplikasi yang timbul dari penyakit.(Rudini, D, 2016)
2. Resiko tinggi infeksi (sepsis) berhubungan dengan kadar glukosa
tinggi.
ANALISI LITERATUR

• Dari hasil 3 kajian jurnal yang didapatkan bahwa tindakan terapi pijat pada
pasien dengan diagnosa Resiko tinggi infeksi (sepsis) berhubungan
dengan kadar glukosa tinggi.menunjukkan kefektifan dan keberhasilan
yang berarti. Baik itu terapi pijat maupun massage effleurance dimana
tindakan-tindakan ini tersebut membantu saat tekanan yang diberikan pada
saat massage meningkatkan sirkulasi darah dan kelenjar getah bening,
meningkatkan sirkulasi jaringan, mencegah terjadinya edema
LAMPIRAN MATERI

• Terapi pijat refleksi kaki


Terapi pijat refleksi kaki merupakan stimulasi pada kulit dan jaringan di bawahnya dengan
menggunakan berbagai tingkatan tekanan tangan untuk mengurangi nyeri, membuat rileks atau
meningkatkan sirkulasi. Pijat refleksi kaki merupakan salah satu terapi komplementer yang
menggabungkan berbagai teknik dalam keperawatan seperti sentuhan, teknik relaksasi dan
teknik distraksi
• Massage Effleurage
Massage effleurage merupakan memijat dengan cara mengusap secara lembut, mengikuti
lekuk tubuh, dan dilakukan mulai dari distal ke proksimal dan sejajar dengan sumbuh panjang
jaringan. Kompresi secara bertahap dapat menstimulus keadaan relaksasi dan mengurangi
ketegangan otot. Tekanan yang diberikan pada saat massage meningkatkan sirkulasi darah dan
kelenjar getah bening, meningkatkan sirkulasi jaringan, mencegah terjadinya edema.
3. Kelelahan berhubungan dengan penurunan produksi energi metabolik
ANALISI LITERATUR

• Dari hasil 3 kajian jurnal yang didapatkan bahwa tindakan kebutuhan akan
aktivitas dengan pemberian aktivitas fisik maupun manajemen energi pada
pasien dengan diagnosa Kelelahan berhubungan dengan penurunan
produksi energi metabolik menunjukkan kefektifan dan keberhasilan yang
berarti.
• Dimana tindakan-tindakan tersebut dapat sehinga dapat menyeimbangkan
antara pola makan, glukosa darah dan kalori yang akan dikeluarkan
didalam aktivitas fisik.
LAMPIRAN MATERI

• Manajemen Energi
Manajemen energi merupakan salah satu upaya dalam keperawatan untuk mengatur
energi yang digunakan untuk menangani atau mencegah kelelahan dan mengoptimalkan fungsi
(Bulechek dkk., 2013).
• Aktifitas Fisik
Efek baik aktivitas untuk meningkatkan metabolisme didalam tubuh, semisal aktivitas fisik
olah raga bagi penderita DM dapat meningkatkan perbaikan ikatan insulin dengan reseptornya
dan perbaikan pada sensitifitas insulin hampir selalu proposional dengan kesegaran jasmani
yang dapat diukur dengan VO2 maksimum
4. Ketidakberdayaan berhubungan dengan penyakit atmu progresif yang
tidak dapat diobati.
ANALISI LITERATUR

• Dari hasil 3 kajian jurnal yang didapatkan bahwa pentingnya dukungan


kepada pasien untuk ikut berperan serta dalam perawatan diri pada pasien
dengan diagnosa Ketidak berdayaan berhubungan dengan penyakit atmu
progresif yang tidak dapat diobati. menunjukkan kefektifan dan
keberhasilan yang berarti.
• Dimana tindakan-tindakan pemberian dukungan tersebut dapat
meningkatkan perasaan kontrol terhadap situasi
LAMPIRAN MATERI

• Dukungan sosial
Dukungan sosial diartikan sebagai bantuan yang diterima dari orang lain yang
memungkinkan untuk mencapai kesejahteraan penerima dukungan (Schafer, 2009 dalam Hunt,
2011).
• Perawatan Diri
Faktor yang mempengaruhi perawatan diri pada klien DM salah satunya adalah
dukungan sosial keluarga Perencanaan pengelolaan diabetes harus dibicarakan secara
terapeutik antara keluarga dan klien, sehingga keluarga menyadari pentingnya
keikutsertaan dalam perawatan pasien diabetes
5. Kurang pengetahuan mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan
pengobatan berhubungan dengan kurangnya informasi.
ANALISI LITERATUR

• Dari hasil 3 kajian jurnal yang didapatkan bahwa tindakan pemberian


penkes maupun pengetahuan pada pasien dengan diagnosa Kurang
pengetahuan mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan
berhubungan dengan kurangnya informasi. menunjukkan kefektifan dan
keberhasilan yang berarti. Baik itu pendidikan kesehatan, peran perawat
sebagai edukator dimana tindakan-tindakan tersebut dapat meningkatkan
tingkat pengetahuan kesehatan dan mengetahui pemahaman klien dan
keluarga setelah diberi pendidikan keschatan
LAMPIRAN MATERI

• Pendidikan Kesehatan
Pendidikan sangatlah penting untuk meningkatkan pengetahuan seseorang. Dalam
penatalaksanaan diabetes melitus terdapat lima pilar diantaranya diet, latihan, pemantauan,
terapi dan pendidikan. pendidikan memiliki andil yang kuat dalam peningkatan pengetahuan
seseorang untuk melakukan sesuatu yang penting bagi kesehatannnya.
• Perawat Sebagai Edukator
Perawat juga berperan sebagai edukator yang dapat membantu klien dalam meningkatkan
tingkat pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang diberikan sehingga
terjadi perubahan prilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan kesehatan.
• Perawatan diri
Perawatan diri merupakan salah satu usaha pencegahan komplikasi dan untuk
menurunkan angka kematian yang tinggi akibat DM (Kemenkes RI, 2014).

Anda mungkin juga menyukai