Anda di halaman 1dari 16

HPV

IKA MARISKA SPOG MKES


Pengertian
Human papillomavirus atau HPV adalah virus yang dapat menyebabkan infeksi di
permukaan kulit,

HPV dapat menyebabkan kanker serviks. Infeksi virus ini ditandai dengan tumbuhnya
kutil pada kulit di berbagai area tubuh, seperti lengan, tungkai, mulut, serta area kelamin.

Menular melalui kontak langsung dengan kulit penderita atau melakukan hubungan seks dengan
penderita. Sebagian besar infeksi HPV tidak berbahaya dan tidak menimbulkan gejala.
Gejala HPV
Infeksi virus HPV sering kali tidak menimbulkan gejala. Namun pada beberapa kasus, virus ini dapat
bertahan hingga menimbulkan gejala berupa tumbuhya kutil di permukaan kulit. Kutil bisa tumbuh di
lengan, tungkai, wajah, dan kelamin. Berikut adalah ciri-ciri kutil pada kulit sesuai dengan area
tumbuhnya :
•Kutil yang tumbuh di bahu, lengan, dan jari tangan
Kutil yang tumbuh di area ini berbentuk benjolan yang terasa kasar. Kutil ini dapat terasa sakit dan
rentan mengalami perdarahan.

•Kutil yang tumbuh pada telapak kaki (plantar warts)


Berbentuk bejolan keras dan terasa kasar, sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman saat menapak.
•Kutil di daerah wajah
Kutil di wajah memiliki permukaan yang datar (flat warts). Pada anak-anak, lebih sering muncul
di daerah rahang bawah.

•Kutil kelamin
Kutil kelamin berbentuk seperti kembang kol dan bisa tumbuh pada kelamin wanita maupun laki-
laki. Selain di kelamin, kutil juga bisa tumbuh di dubur dan menimbulkan rasa gatal.
Penyebab HPV
Virus HPV hidup dalam sel permukaan kulit yang masuk melalui luka di kulit.

Penyebaran infeksi HPV dapat terjadi melalui kontak langsung dengan kulit penderita.

Sebagian besar virus HPV menimbulkan kutil pada bagian tubuh, sedangkan sebagian kecil
lainnya dapat memasuki tubuh melalui hubungan seksual.

Ibu hamil juga dapat menularkan virus ini pada bayinya saat persalinan.
Faktor risiko Infeksi HPV
•Sering berganti pasangan seksual.

•Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.

•Memiliki luka terbuka pada kulit.

•Menderita penyakit menular seksual, seperti gonore atau chlamydia .

•Melakukan hubungan seksual melalui anal.


Diagnosis
Tampak kutil pada kulit.
Infeksi HPV pada kelamin wanita berisiko menimbulkan kanker serviks.
Untuk melihat adanya infeksi HPV yang berisiko mengakibatkan kanker serviks, dilakkukan pemeriksaan:
•Tes IVA
Prosedur ini dilakukan dengan meneteskan cairan asam asetat pada area serviks. Jika mengalami infeksi HPV,
warna kulit akan berubah menjadi putih.
•Pap smear
Pap smear bertujuan untuk mengetahui perubahan kondisi serviks yang mengarah pada kanker akibat infeksi
HPV. Pap smear dilakukan dengan mengambil sampel sel serviks untuk selanjutnya diperiksa di laboratorium.
•Tes HPV DNA
Tes HPV DNA dilakukan untuk mendeteksi adanya unsur genetik (DNA) dari virus HPV yang berisiko tinggi
menimbulkan kanker serviks
Pengobatan Infeksi HPV
Sebagian besar kasus HPV dapat hilang dengan sendirinya tanpa diobati. 

Pemberian obat oles

Untuk kutil di kulit, dokter dapat memberikan obat oles yang berisi asam salisilat. Asam salisilat berfungsi
mengikis lapisan kutil secara bertahap.

Pengangkatan kutil

Jika obat oles tidak berhasil menghilangkan kutil, dokter dapat melakukan pengangkatan kutil dengan cara:

•Krioterapi, yaitu membekukan kutil dengan cairan nitrogen.

•Kauter, yaitu pembakaran kutil dengan aliran listrik.


•Operasi.

•Sinar laser.

Berbagai penanganan terhadap kutilini tidak dapat membunuh virus HPV,  sehingga kutil dapat
tumbuh kembali selama virus masih ada di dalam tubuh. Hingga saat ini tidak ada pengobatan
yang dapat membunuh HPV. HPV dapat hilang dengan sistem kekebalan tubuh yang baik.
Komplikasi Infeksi HPV
•Luka pada mulut dan saluran pernapasan atas
Luka ini dapat timbul di lidah, tenggorokan, laring, atau hidung.
•Kanker
Beberapa jenis kanker yang dapat timbul adalah kanker serviks, kanker anus, dan kanker pada
saluran pernapasan atas. 
•Gejala kanker serviks pada stadium awal biasanya tidak khas, bahkan bisa tidak bergejala sama
sekali.
Komplikasi Infeksi HPV
•Gangguan kehamilan dan persalinan
Komplikasi ini bisa terjadi pada wanita hamil yang menderita infeksi HPV dengan kutil kelamin.

Perubahan hormon dapat membuat kutil kelamin menyebar dan menghalangi jalan lahir. Pada
beberapa kasus, kutil tersebut juga dapat mengalami perdarahan dan menularkan infeksi HPV ke bayi
saat dilahirkan.
Pencegahan Infeksi HPV
Vaksinasi HPV bertujuan untuk mencegah infeksi HPV yang berisiko menimbulkan kanker serviks.
Usia yang dianjurkan untuk mendapat vaksin HPV adalah 9-26 tahun.

Berikut ini adalah anjuran dalam vaksinasi HPV:


•Perempuan berusia di bawah 15 tahun dianjurkan untuk menjalani 2 kali vaksinasi HPV, dengan selang
waktu 6 bulan.

•Perempuan di atas 15 tahun diajurkan untuk menjalani 3 kali vaksinasi HPV, dengan jarak waktu 2
bulan antara vaksinasi pertama dan kedua, serta 6 bulan antara vaksinasi kedua dan ketiga.
•Melakukan pemeriksaan rutin 
Makin cepat terdeteksi, infeksi HPV bisa segera ditangani.
•Tidak menyentuh kutil secara langsung
Jika tidak sengaja menyentuh dengan tangan, segera cuci tangan setelahnya.
•Melakukan hubungan seksual yang aman
Melakukan hubungan seksual yang aman artinya tidak bergonta-ganti pasangan dan menggunakan
kondom.

•Memakai alas kaki


Memakai alas kaki ketika beraktivitas di luar rumah adalah salah satu upaya agar tidak tertular infeksi
HPV di tempat umum.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai