Anda di halaman 1dari 4

TELAAH BAB V PASAL 23 -25 ANGGARAN RUMAH

TANGGA ( ART ) ORGANISASI IKATAN BIDAN INDONESIA


TENTANG KAPASITAS KEPENGURUSAN ORGANISASI IBI
TINGKANG PUSAT

Kelompok VII
Kelas B Sarjana Terapan Kebidanan
Miatul Khumro
Nunung Nurhayati
Euis Rahmawati
Aan anisah
Linah Lianti
Siti Hardiyanti Rukmana
Verra Theresia Pane
Hani Bela Rahmadianti
Tri Atminingsih

POLITEKNIK BHAKTI ASIH PURWAKARTA


Jalan Veteran No 256 Ciseureuh Purwakarta
A. PENDAHULUAN
Tugas dan fungsi serta kewenangan dari masing masing pengurus disusun yang
dimaksudkan akan lebih memudahkan dan terarah bagi masing masing pengurus dalam
merealisasikan rencana kerja yang sudah disusun secara rasional serta sistematis yang
terpimpin atau terkendali dengan penyampaian hak dan sanksi serta tata cara berhenti
sebagai pengurus yang sudah disepakati pada sidang organisasi dalam Kongres
Nasional setiap periode kepengurusan IBI yang senantiasa berkomitmen dalam
meningkatkan pelayanannya terhadap pihak internal maupun eksternal.

B. TELAAH ANGGARAN RUMAH TANGGA BAB V PASAL 23 - 25


ORGANISASI IBI PERIODE 2018 – 2023
Bab V pasal 23
1. Hak Pengurus
Pengurus berhak :
a) Mewakili organisasi sesuai kewenanagan/bidang/majelis/seksi masing masing
yang tersusun dengan sederhana dan sistemis
b) Mengeluarkan pendapatmemperoleh penghargaan sesuai dengan prestasi kerja
atau kinerja yang telah di capai yang berkaitan dengan keorganisasian dan
profesi
c) Diperlakukan yang sama sejajar dan sederajat dalam melaksanakan program
organisasi
d) Memperoleh perlindungan hukum
e) Memperoleh santunan bilamana mendapatkan kecelakaan dalam tugas sesuai
kemampuan/kondisi organisasi

2. Sanksi Pengurus (Bab V pasal 24 )


a) Pengurus dikenakan sanksi jika:
1) Tidak melaksanakan tugas yang dibebankan selama 3 bulan berturut turut
2) Tidak dapat beradaptasi dan bekerja secara tim dalam kepengurusan yang
berakibat mengganggu kelancaran organisasi
3) Mencemarkan nama baik/citra organisasi
4) Terkena tindak pidana

pg. 2
b) Jenis Sanksi :
1) Teguran lisan yang diberikan 1 – 3 kali dibuktikan dengan surat pernyataan
/ perjanjian dari yang bersangkutan dan diketahui oleh ketua PR dan PC dan
di tembuskan ke PD
2) Teguran tertulis 1-3 kali yang diberikan dalam waktu 3 bulan bila yang
bersangkutan tidak mengindahkan teguran tersebut maka akan diberikan
sanksi pencabutan surat rekomendasi dari OP untuk melakukan praktik
mandiri selama 6 bulan.
3) Bila selama kurun waktu yang bersangkutan tidak mengindahkan teguran
tersebut maka sanksi yang berlaku adalah diberi surat pemberhentian sebagai
pengurus.
c) Mekanisme pemberian sanksi dijabarkan dalam juklak organisasi

3. Berhenti dari Pengurus ( Bab V Pasal 25 )


a) Apabila Ketua Umum/Ketua PD/Ketua PC/Ketua PR tidak bisa melaksanakan
tugas karena berhalangan tetap dan atau mengundurkan diri atau meninggal
sebelum selesai masa bakti, maka tugas ketua dijabat oleh salah saatu pengurus
harian yang mendapat suara terbanyak kedua dalam
Kongres/Musda/Muscab/Musran atas kesepakatanrapat pengurus serta disahkan
oleh pengurus Pusat
b) Apabila salah satu anggota pengurus tidak dapat menlaksanakan tugas secara
fisik/mental danatau meninggal sebelum masa bakti serta berhalangan hadir tetap,
maka tugas anggota pengurus tersebut digantikan oleh anggota atas penunjukan
oleh ketua Umum/ketua PD/Ketua PC/Ketua PRdan disepakati oleh seluruh
anggota pengurus setempat.
c) Alasan berhenti dari pengurus
1) Absen dari kepengurusan 6 bulan tanpa ada keterangan
2) Terpidana
3) Sakit berat
4) Meninggal

pg. 3
C. KESIMPULAN
Bab V Anggaran Rumah Tangga ( ART) sebanyak 3 pasal yaitu pasal 23 -25
berkaitan hak, sanksi dan berhenti dalam kepengurusan baik tingkat pusat maupun
tingkat daerah, kabupaten/kota dan ranting yang didapatkan dari hasil Kongres
Nasional dengan ketentuan kepengurusan yang disepakati dengan penjelasan yang
sederhana sesuai dengan kebutuhan berdasarkan tugas dan fungsi masing masing
pengurus harian sehingga dapat menjalankan nya dengan baik untuk mencapai tujuan
organisasi yang sudah ditetapkan.

pg. 4

Anda mungkin juga menyukai