Anda di halaman 1dari 38

BAB 3

HASIL

3.1 Hasil
Hasil pencarian artikel
P : Pasien Diabetes Tipe 2
I : Relaksasi Otot Progresif
C :-
O : Penurunan Kadar Gula Darah
Kata kunci P, hasil temuan : 16.800 artikel
Kata kunci P AND I, hasil temuan :1.290 artikel
Kata kunci P AND I AND O, hasil temuan : 918 artikel
Kata kunci P AND I AND O AND QUASI EXPERIMENT, hasil temuan :
149 artikel

3.2 Tabel Screening Artikel

No Judul Sumber Jumlah Keterangan


Artikel Cited By
1. Teknik Puji Astuti, 10 https://journal2.unusa.ac.id/index.php/JHS/a
Progressive 2014. rticle/view/499/450
Muscle
Relaxation
Mempengar
uhi
Kadar
Glukosa
Darah
Penderita
Diabetes
Melitus Tipe
2
2. Upaya Dian - http://jurnal.akper-
Penurunan Riskinah whs.ac.id/index.php/mak/article/view/6/21
Kadar Gula dan
Darah Maulidta
Dengan Karunianin
Penerapan gtyas
Relaksasi Wirawati,
Otot 2016.
Progresif
Pada
Penderita
Diabetes
Mellitus
Tipe II
Di RSUD
dr. H
Soewondo
Kendal
3. Progressive Nani 15 https://www.scirp.org/pdf/OJN_201603301
Muscle Avianti, 6450966.pdf
Relaxation Desmaniart
Effectivenes i Z., dan
s of the Hotma
Blood Sugar Rumahorbo
Patients , 2016.
with Type 2
Diabetes
4. Pengaruh Sukhri 0 http://jurnal.unar.ac.id/index.php/health/arti
Progressive Herianto cle/view/86/48
Muscle Ritonga,
Relaxation Eka Putri
(PMR) Kesumawat
Dikombinas y dan
i Musik Martua
Terhadap Nainggolan
Penurunan , 2016.
Kadar
Glukosa
Darah
(KGD)
Pada Pasien
Diabetes
Melitus Tipe
2.
5. Pengaruh Galvani 2 http://e-
Latihan Volta repository.unsyiah.ac.id/INJ/article/view/87
Relaksasi Simanjunta 03/7025
Otot k, dan
Progresif Marthalena
Terhadap Simamora,
Kadar Gula 2017.
Darah Dan
Ankle
Brachial
Index Pada
Pasien
Diabetes
Melitus Tipe
II
6. Relaksasi Devi 1 http://prosiding.unimus.ac.id/index.php/mah
Otot Putriani asiswa/article/view/110/140
Progresif dan Dewi
terhadap Setyawati,
Kadar Gula 2018
Darah pada
Pasien
Diabetes
Mellitus
Tipe 2
7. Pengaruh Tati Murni 1 https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JK
Teknik Karokaro F/article/view/169/104
Relaksasi dan
Otot Muhamma
Progresif d Riduan,
Terhadap 2019
Penurunan
Kadar Gula
Darah Pada
Pasien
Diabetes
Mellitus
Tipe 2 Di
Rumah
Sakit
Grandmed
Lubuk
Pakam
8. Pengaruh Wahyuning 2 http://ejournal.stikespku.ac.id/index.php/mp
Terapi sih Safitri p/article/view/275/220
Relaksasi dan
Progresif Rahajeng
Terhadap Putriningru
Kadar Gula m, 2019
Darah
Pasien
Diabetes
Mellitus
Tipe 2
9. Progressive Dian Arif - https://wellness.journalpress.id/index.php/w
Muscle Wahyudi ellness/article/view/15
Relaxation dan Indah
Diabetes Arlita,
Melitus Tipe 2019
2 Terkontrol
dan Tidak
Terkontrol
10. Efektivitas Winda
Antara Brisk Yunita
Walk Miftahul
Exercise Jannah,
Dan Nurul
Relaksasi Hidayah
Otot dan Agus
Progresif Setyo
Terhadap Utomo,
Penurunan 2019.
Kadar Gula
Darah Pada
Pasien
Diabetes
Mellitus
Tipe 2
3.3 Tabel Analisis PICOT

No Judul Penulis Tahu P I C O T


n
1. Teknik Puji 2014 Populasi Relakasi Tidak Hasil Relaksasi
Progress Astuti dalam otot ada penelitian otot progresi
ive penelitian progresif kelompo menunjuk dilakukan
Muscle ini . k kan ada selama 3
Relaxati adalah intervens pemband pengaruh hari. Setiap
on seluruh i ing. pemberian harinya
Mempe pasien dilakuka teknik dilakukan
ngaruhi DM tipe 2 n dengan Progressiv selama 2
Kadar tanpa cara e muscle kali. Dan
Glukosa komplikas Penelitia realaxatio setiap kali
Darah i di rawat n ini n dilakukan
Penderit inap RSI dilakuka terhadap perlakukan,
a Surabaya n selama kadar gula intervensi
Diabetes sebanyak 3 hari. darah dilakukan
Melitus 23 orang. hal penderita selama 8-10
Tipe 2 Sampel pertama diabetes menit.
diambil yang tipe 2 di
secara dilakuka Rumah
simple n peneliti Sakit
random melakuka Islam
sampling. n Surabaya.
sampel penjelasa
dalam n
penelitian kepada
ini adalah pasien
pasien untuk
DM tipe dilakuka
2 tanpa n
komplikas penelitia
i. n dan
Berdasark informed
an consent
sampel serta
pada intervens
penelitian i yang
ditentukan akan
dengan dilakuka
rumus n. Jika
(Wasis, pasien
2008) sudah
diperoleh menandat
besar angani
sampel informed
dalam consent ,
penelitian dilakuka
ini n pre test
adalah 22 (penguku
orang. ran
KGD)
dan
pengisian
Kuesione
r. 10
menit
setelah
pre test,
diberikan
PMR
yang
pertama
selama
(8-15
menit)
dan PMR
yang
kedua 4
jam
setelah
PMR
pertama
diberikan
.
(c). Pada
hari
kedua
pada
responde
n
dilakuka
n PMR
yang
ketiga
sampai
dengan
keempat.
(d). Pada
hari
ketiga
dilakuka
n PMR
ke lima
sampai
dengan
ke enam
dan 2
jam
setelah
PMR
keenam
dilakuka
n post
test
(penguku
ran
KGD).
2. Upaya Dian 2016 Populasi Intervens Tidak Hasil Penelitian
Penurun Riskina penelitian i ada penelitian dimulai
an h dan ini adalah dilakuka ini pada bulan
Kadar Maulidt penderita n selama menunjuk Agustus
Gula a diabetes 3 an adanya 2016 sampai
Darah Karunia mellitus hari perbedaan bulan
Dengan ningtyas tipe 2 dengan kadar gula Januari
Penerap Wirawa RSUD dr. frekuensi darah 2016.
an ti. H latihan kelompok Intervensi
Relaksa Soewondo dua kali intervensi dilakukan
si Otot Kendal. sehari dan selama 3
Progresi mellitus dan kelompok hari dengan
f Pada tipe 2. durasi ± kontrol, frekuensi
Penderit Metode 15-20 menunjuk latihan dua
a pemilihan menit. kan kali sehari
Diabetes sampel adanya dan durasi ±
Mellitus adalah perbedaan 15-20 menit.
Tipe II mengguna sebelum
Di kan non dan
RSUD probabilit sesudah
dr. H y dilakukan
Soewon sampling intervensi.
do dengan
Kendal pendekata
n
consecutiv
e
sampling.
Jumlah
sempel
pada
penelitian
ini adalah
6 orang.
3. Progres Nani 2016 Populasi Intervens Tidak Terdapat latihan
sive Avianti, penelitian i latihan ada perbedaan relaksasi
Muscle Desman ini adalah relaksasi pemband yang otot
Relaxati iarti Z., asien otot ing signifikan progresif
on dan diabetes progresif diberikan antara dilakukan 2
Effectiv Hotma tipe 2 di dilakuka nya rata-rata kali sehari
eness of Rumaho Rumah n 2 kali interveni kadar gula selama 3
the rbo. Sakit dr. sehari ng lain. darah hari
Blood Salamun . selama 3 Hanya penderita berturut-
Sugar teknik hari terdapat diabetes turut .
Patients pengambil berturut- kelompo tipe 2
with an sempel turut . k kontrol. pada
Type 2 diambil dengan kelompok
Diabete dengan durasi 25 perlakuan
s teknik - 30 dan
randomize menit kelompok
d control dalam kontrol,
group satu kali dengan
design. latihan. nilai p =
Jumlah 0,000
sempel (p <0,05)
terdiri dari
48 sempel.
Terbagi
menjadi 2
kelompok,
kelompok
intervensi
dan
kelompok
kontrol.
Masing-
masing
kelompok
terdiri dari
24 sempel.

4. Pengaru Sukhri 2016 Penelitian Relaksasi Kelompo Hasil Relaksasi


h Heriant dilakukan otot k kontrol penelitian otot
Progress o di Kota progresif menunjuk progresif
ive Ritonga, Padangsid dilakuka kan dilakukan
Muscle Eka impuan n selama Relaksasi selama 2
Relaxati Putri pada 2 hari otot hari dengan
on Kesuma bulan dengan progresif frekuensi
(PMR) waty April-Juni frekuensi dikombina sekali sehari
Dikomb dan 2016. sekali si musik dan durasi
inasi Martua Partisipan sehari berpengar masing-
Musik Naingg dalam dan uh masing sesi
Terhada olan penelitian durasi terhadap 15-20 menit.
p ini masing- penurunan
Penurun berjumlah masing kadar
an 50 orang sesi 15- glukosa
Kadar dengan 20 menit. darah
Glukosa masing- Pengump pada
Darah masing ulan data kelompok
(KGD) kelompok dilakuka intervensi.
Pada 25 orang n dengan Sedangka
Pasien pada menggun n Kadar
Diabetes kelompok akan alat glukosa
Melitus intervensi glukomet darah
Tipe 2. dan 25 er untuk pada
orang pemeriks kelompok
pada aan kadar kontrol
kelompok glukosa tidak ada
kontrol.ya darah, penurunan
ng dipilih kuesioner bahkan
melalui karakteri cenderung
snowball stik meningkat
sampling. responde .
n, lembar
observasi
pelaksan
aan PMR
dan
pengukur
an kadar
glukosa
darah.
5. Pengaru Galvani 2017 Populasi Pengukur Tidak Hasil Latihan otot
h Volta dalam an kadar Ada penelitian progresif
Latihan Simanju penelitian gula menunjuk dilakukan
Relaksa ntak, ini adalah darah kan bahwa selama 15-
si Otot dan seluruh dilakuka ada 20 menit
Progresi Marthal pasien n dengan perbedaan sebanyak 3
f ena DM Tipe glukomet kadar gula kali sehari
Terhada Simamo II. er yang darah selama satu
p Kadar ra. Populasi sudah sebelum minggu.
Gula dalam terkalibra dan
Darah penelitian si. setelah
Dan ini adalah Latihan dilakukan
Ankle seluruh otot latihan
Brachial pasien progresif otot
Index DM Tipe dilakuka relaksasi
Pada II. Sampel n selama progresif.
Pasien penelitian 15-20
Diabetes ini menit
Melitus sebanyak sebanyak
Tipe II 30 orang 3 kali
yang sehari
diambil selama
dengan satu
teknik minggu.
purposive Dalam
sampling penelitia
dengan n ini
kriteria Idea
inklusi Nursing
pasien Journal
yang Galvani
sudah Volta
terdiagnos Simanjun
a diabetes tak, dkk
melitus 47
tipe 2 ≥ 10 peneliti
tahun dibantu
yang oleh dua
menjalani asisten
terapi peneliti
obat, ABI untuk
< 0,91, mengajar
tidak kan dan
memiliki memanta
penyakit u latihan
penyerta relaksasi
seperti otot
gagal progresif.
ginjal, Asisten
penyakit peneliti
jantung. terlebih
Kriteria dahulu
eksklusiny dilatih
a adalah oleh
pasien peneliti
yang untuk
mengalam melakuka
i n latihan
ulkus/gan relaksasi
ggren. otot
progresif
dan
pengukur
an nilai
ABI dan
kadar
gula
darah
selama 1
minggu.
Hasil
penelitia
n
menunju
kkan
bahwa
rata-rata
nilai ABI
sebelum
dilakuka
n latihan
relaksasi
otot
progresif
sebesar
0,762
dan
setelah
dilakuka
n
meningk
at
menjadi
0,807.
Hasil uji
statistik
menggun
akan
paired t-
test
menunju
kkan
bahwa
nilai
p>0,05
yang
berarti
tidak ada
perbedaa
n
signifika
n rata-
rata nilai
6. Relaksa Devi 2018 Penelitian Tidak Tidak Hasil Penelitian
si Otot Putriani ini dilakuka ada penelitian ini
Progresi dan mengguna n kelompo ini dilakukan
f Dewi kan desain intervens k menunjuk pada bulan
terhadap Setyawa penelitian i pemband kan Desember-
Kadar ti. deskriptif ing dari 27 Juli 2018
Gula berupa responden
Darah mendeskri sampel
pada psikan yang
Pasien variabel mengalam
Diabetes terkait i penyakit
Mellitus dengan diabetes
Tipe 2 mengguna mellitus
kan tipe 2
pendekata lebih
n banyak
pendekata perempua
n n dengan
correlation presentase
study (63,0%)
yaitu dibanding
pengambil kan
an dengan
data atau laki-laki
penelaaha yang
n didapatka
hubungan n nilai
antara dua prestase
variabel presentase
pada suatu (37,0%),
situasi.Pen dari 27
elitian ini responden
dilakukan didapatka
pada n usia
bulan termuda
Desember 50 dan
-Juli 2018 usia tertua
diperoleh 70 tahun
sebanyak dengan
27 rata-rata
sampelden usia
gan (58,93%),
mengguna berat
kan badan
sampel responden
mengguna didapatka
kan n nilai
nonprobab rata-rata
ility (62,67%),
sampling dari 27
berupa responden
purposive sebelum
sampling. melakuka
Alat n relaksasi
pengumpu otot
lan data progresif
pada dengan
penelitian nilai rata-
ini rata
mengguna sebanyak
kan (188,85%)
catatan dan
medis sesudah
pasien. didapatka
n nilai
rata-rata
(179,22%)
.
7. Pengaru Tati 2019 Populasi Intervens Tidak Ada Penelitian
h Murni pada i yang ada pengaruh ini
Teknik Karokar penelitian dilakuka kelompo teknik dilakukan
Relaksa o dan ini pasien n k relaksasi selama 2
si Otot Muham diabetes relaksasi pemband otot minggu.
Progresi mad mellitus otot ing progresif
f Riduan. tipe 2 di progresif. terhadap
Terhada RS.GRAN Pada penurunan
p DMED penelitia kadar gula
Penurun Lubuk n ini darah
an Pakam. tidak pada
Kadar Pada dipapark pasien
Gula penelitian an cara diabets
Darah ini teknik intevensi mellitus
Pada pengambil ini tipe 2.
Pasien an sampel dilakuka
Diabetes yang n.
Mellitus digunakan
Tipe 2 yatitu
Di purposive
Rumah sampling.
Sakit Dengan
Grandm jumlah
ed sempel 10
Lubuk orang
Pakam yang
sesuai
dengan
kriteria
inklusi
yang telah
ditentukan
.namun
kriteria
inklusi
dan
eksklusi
tidak
dipaparka
n dalam
penelitian
ini.
8. Pengaru Wahyun 2019 Populasi Alat yang Penelitia Hasil Penelitian
h Terapi ingsih dalam digunaka n hanya penelitian ini
Relaksa Safitri penelitian n dalam menggun menunjuk dilakukan
si dan ini adalah penelitia akan satu kan selama satu
Progresi Rahajen penderita n ini kelompo adanya minggu
f g DM di adalah k sempel. pengaruh
Terhada Putrinin RSUD lembar signifikan
p Kadar grum, Banyudon observasi terapi
Gula o. Teknik kadar relaksasi
Darah pengambil gula progresif
Pasien an sempel darah terhadap
Diabetes yang puasa. kadar gula
Mellitus digunakan Kadar darah
Tipe 2 adalah gula penderita
purposive darah diabetes
sampling, diukur mellitus
dengan dengan tipe 2,
jumlah glukomet kadar
sempel er yang gula darah
yang sudah sebelum
didapatka terkalibra perlakuan
n dalam si. didapatka
penelitian Latihan n rata-rata
ini adalah otot sebesar
18 orang progresif 173,07
yang telah dilakuka mg/dL
menandata n setelah
ngani selama diberikan
lembar 15-20 perlakuan
persetujua menit rata-rata
n menjadi sebanyak sebesar
responden 2 kali kadar gula
penelitian sehari darah
(informed selama sempel
consent). satu 161,68
Kriteria minggu. mg/dL.
Jumlah Observas
sempel i kadar
penelitian gula
ini adalah darah
18 orang. puasa
dilakuka
n
sebanyak
2 kali
yaitu
sebelum
dilakuka
n latihan
relaksasi
otot
progresif
dan
setelah
latihan
relaksasi
otot
progresif
dilakuka
n
selama 1
minggu.
9. Progress Dian 2019 Populasi intervens Tidak Hasil Intervensi
ive Arif dalam i ada Penelitian Progressive
Muscle Wahyud penelitian Progressi meneunju Muscle
Relaxati i dan ini adalah ve kan bahwa Relaxation
on Indah penderita Muscle Progressi selama 30
Diabetes Arlita Diabetes Relaxatio ve Muscle menit
Melitus Melitus n selama Relaxatio
Tipe 2 Tipe 2 30 menit n
Terkontr yang untuk berpengar
ol dan tergabung membant uh
Tidak dalam u terhadap
Terkontr komunitas responde penurunan
ol Diabetes n dalam rata-rata
Melitus kondisi kadar
Tipe 2 di nyaman glukosa
RSUD dan fokus darah
Pringsewu dalam puasa
Lampung. pemberia Diabetes
Jumlah n Melitus
sempel Progress Tipe 2,
pada ive baik kadar
penelitian Muscle gula darah
ini 26 Relaxati Diabetes
orang on, Melitus
dibagi responde Tipe 2
menjadi 2 n terkontrol
kelompok. diajarkan ±30,546
Dengan tehnik mg/dl
kriteria relaksasi maupun
inklusi napas kadar
menderita dalam glukosa
Diabetes sebelumn darah
Melitus ya. Diabetes
Tipe 2 Melitus
Dengan tipe 2
kadar gula tidak
darar 200 terkontrol
mg/dl dan 60,363
tidak mg/dl.
terkontrol
> 200
mg/dl
dengan
kriteria
tanpa
adanya
komplikas
i
dibedakan
berdasarka
n kadar
glukosa
darah 2
jam puasa

10. Efektivit Winda 2019 Populasi Intervens Brisk Selisih Intervensi


as Yunita dalam i yang walk antara yang
Antara Miftahu penelitian dilakuka dilakuka sebelum dilakukan
Brisk l ini adalah n pada n selama dan pada
Walk Jannah, semua penelitia 3 kali sesudah penelitian
Exercise Nurul pasien n ini dengan dilakukan ini selama
Dan Hidayah diabetes dengan durasi Brisk 15 menit
Relaksa dan mellitus cara setiap Walk yaitu selama 3
si Otot Agus tipe 2 di tehnik brisk 11,47 kali.
Progresi Setyo RSUD dr latihan walk 15 mg/dL.
f Utomo. R. jalan kaki menit. sedangkan
Terhada Soedarson dan selisih
p o, relaksasi nilai rata-
Penurun Pasuruan. otot rata antara
an Teknik dengan sebelum
Kadar pengambil rutin dan
Gula an sampel selama sesudah
Darah mengguna 15 menit dilakukan
Pada kan selama 3 relaksasi
Pasien consecutiv kali. otot
Diabetes e progresif
Mellitus sampling yaitu
Tipe 2 sesuai 36,13
dengan mg/dL.
kriteria Hasil uji
inklusi, lebih
terbagi lanjut
menjadi 2 mengguna
kelompok kan Paired
intervensi T-Test
yaitu dan
kelompok didapatka
yang n Pvalue =
diberi 0,000 <
perlakuan a=0,05
brisk walk Ada
dan pengaruh
relaksasi yang
otot signifikan
progresif . antara pre
setiap dan post
kelompok relaksasi
terdiri dari otot
15 sempel. progresif.
Total Hasil uji
sempel 2 lebih
kelompok lanjut
adalah 30 mengguna
sempel. kan Paired
T-Test
dan
didapatka
n Pvalue =
0,000 <
a=0,05
Relaksasi
otot
progresif
lebih
efektif
daripada
brisk walk
exercise
dalam
penurunan
kadar gula
darah

3.4 Tabel Analisis VRA

N Judul Penulis Tahun V R A


o
1. Teknik Puji Astuti 2014 Penelitian ini Penelitian ini Semple pada
Progressive merupakan dapat penelitian ini
Muscle penelitian quasi menjawab ditemukan pada
Relaxation Experiment tujuan tatanan praktif.
Mempengaruhi One penelitian. Manfaat yang
Kadar Glukosa Group Pretest Pada penelitian didapatkan lebih
Darah Postest Design. ini, intervensi besar dari resiko
Penderita Populasi dalam dilakukan yang
Diabetes penelitian ini Penelitian ini ditimbulkan.
Melitus Tipe 2 adalah seluruh dilakukan Implementasika
pasien DM tipe selama 3 hari. n
2 tanpa Sebelum dilakukansecara
komplikasi di melakukan sederhana dan
rawat inap RSI intervensi. juga dapat
Surabaya dilakukan pre dilakukan
sebanyak 23 test secaramandiri
orang. Sampel (pengukuran oleh pasien.
dalam KGD) dan Sehingga dapat
penelitian ini pengisian diadaptasikan
adalah sepasien kuesioner. 10 untuk
DM tipe menit setelah diaplikasisan di
2 tanpa pre test, tatanan praktik.
komplikasi. diberikan PMR
Berdasarkan yang pertama
sampel pada selamam(8-15
penelitian menit) dan
ditentukan PMR yang
dengan rumus kedua 4 jam
(Wasis, 2008) setelah PMR
diperoleh pertama
besar sampel diberikan. (c).
dalam Pada hari
penelitian ini kedua pada
adalah 22 responden
orang. dilakukan PMR
yang ketiga
sampai dengan
keempat. (d).
Pada hari
ketiga
dilakukan PMR
ke lima sampai
dengan
ke enam dan 2
jam setelah
PMRkeenam
dilakukan post
test pengukuran
KGD). Hasil
penelitian
didapatkan .
Ada pengaruh
pemberian
teknik.Progress
ive muscle
realaxation
terhadap kadar
gula darah
penderita
diabetes tipe 2
di Rumah Sakit
Islam
Surabaya.
2. Upaya Dian 2016 Penelitian ini Hasil penelitian Penderita
Penurunan Riskinah dan merupakan two ini menunjukan diabetes tipe II
Kadar Gula Maulidta group pre – adanya juga ditemukan
Darah Dengan Karunianingt post desain, perbedaan di tatanan
Penerapan yas dengan metode kadar gula praktik. Manfaat
Relaksasi Otot Wirawati. pemilihan darah yang didapatkan
Progresif Pada sampel kelompok dari intervensi
Penderita non probability intervensi dan ini lebih besar
Diabetes sampling kelompok dari pada resiko,
Mellitus Tipe dengan kontrol, karena
II pendekatan menunjukkan intervensi ini
Di RSUD dr. consecutive adanya dilakukan tanpa
H Soewondo sampling.pada perbedaan menggunakan
Kendal artikel ini tidak sebelum dan alat tertentu,
dipaparkan sesudah mudah dan
kriteria inklusi dilakukan aman untuk
dan eksklusi. intervensi. diimplementasik
Jumlah sempel Intervensi an ditatanan
penelitian ini dilakukan praktik.
adalah 6 selama 3
sempel, sempel hari dengan
dikelompokkan frekuensi
menjadi 3 latihan dua kali
kelompok yang sehari dan
jumlah sempel durasi ± 15-20
setiap menit,
kelompoknya dilakukan oleh
sama besar. kedua
kelompok. Jika
dianalisis satu
persatu
responden baik
kelompok
intervensi
maupun
kelompok
kontrol, tidak
semua
responden
mengalami
penurunan
kadar glukosa
darah setelah
dilakukan
observasi
selama 3 hari,
bahkan ada
yang kadar
glukosanya
meningkat.
Sehingga jika
intervensi ini
dilakukan. Hal
ini disebabkan
oleh beberapa
faktor yaitu
masih
kurangnya
intensitas
latihan, adanya
faktor diet yang
kurang
ketat, dan
penggunaan
terapi obat
yang
mempengaruhi
penurunan dan
kenaikan KGD.
Jika faktor-
faktor tersebut
dapat di pantau
saat intervensi
dilakukan di
tatanan praktik,
maka ada
kemungkinan
hasil yang
didaptkan lebih
signifikan.
3. Progressive Nani 2016 Penelitian ini Penelitian ini Semple pada
Muscle Avianti, merupakan dapat penelitian ini
Relaxation Desmaniarti penelitian menjawab ditemukan pada
Effectiveness Z., dan quasy tujuan tatanan praktif.
of the Blood Hotma eksperimental penelitian. Manfaat yang
Sugar Rumahorbo. dengan Dengan didapatkan lebih
Patients with rancangan melakukan besar dari resiko
Type 2 randomized intervensi yang
Diabetes control group latihan ditimbulkan.
design pre and relaksasi otot Implementasika
post test. progresif n
Jumlah sempel dilakukan 2 dilakukansecara
terdiri dari 48 kali sehari sederhana dan
sempel. selama 3 hari juga dapat
Terbagi berturut-turut . dilakukan
menjadi 2 dengan secaramandiri
kelompok, durasi 25 - 30 oleh pasien.
kelompok menit dalam Sehingga dapat
intervensi dan satu kali diadaptasikan
kelompok latihan. Setelah untuk
kontrol. dilakukan diaplikasisan di
Masing-masing perlakuan, hasil tatanan praktik
kelompok penelitian
terdiri dari 24 didapatkan
sempel. terdapat
Kriteria inklusi perbedaan yang
pada penelitian signifikan
ini adalah antara rata-rata
pasien DMT2 kadar gula
yang dirawat darah
pada hari penderita
pertama. pasien diabetes tipe 2
dengan depresi pada kelompok
dalam kisaran perlakuan dan
skor 8 - 21; kelompok
pasien dengan kontrol, dengan
kadar glukosa nilai p = 0,000
darah> 160 (p <0,05).
mg / dl; pasien
saat ini tidak
diobati dengan
anti depresan
apa pun; pasien
tanpa masalah
pernapasan dan
muskuloskeleta
l; pasien
yang mampu
membaca dan
menulis; pasien
yang tidak
memiliki
gangguan
pendengaran;
dan pasien
yang tidak
pernah
telah dirawat
dengan
relaksasi
progresif serta
mereka yang
bersedia
mengikuti
pelatihan atau
latihan.

4. Pengaruh Sukhri 2016 Penelitian Penelitian ini Semple pada


Progressive Herianto inimerupakan dapat penelitian ini
Muscle Ritonga, Eka kuasi menjawab ditemukan pada
Relaxation Putri eksperimen tujuan tatanan praktif.
(PMR) Kesumawaty dengan pre and penelitian. Manfaat yang
Dikombinasi dan Martua post with Hasil penelitian didapatkan lebih
Musik Nainggolan control grou didapatkan, besar dari resiko
Terhadap pdesign. relaksasi otot yang
Penurunan Penelitian progresif ditimbulkan.
Kadar Glukosa dilakukan di dengna Implementasika
Darah (KGD) Kota Padang kombinasi n
Pada Pasien sidimpuan pada music, efektif dilakukansecara
Diabetes bulan April- untuk sederhana dan
Melitus Tipe Juni 2016. menurunkan juga dapat
2. Partisipan kadar gula dilakukan
dalam darah pasien secaramandiri
penelitian ini diabetes. oleh pasien.
berjumlah 50 Sehingga dapat
orang dengan diadaptasikan
masing-masing untuk
kelompok 25 diaplikasisan di
orang pada tatanan praktik
kelompok
intervensi dan
25 orang pada
kelompok
kontrol.yang
dipilih melalui
snowball
sampling.pada
penelitian ini
tidak
dipaparkan
kriteria inklusi
dan eksklusi.
5. Pengaruh Galvani 2017 Penelitian ini Penelitian ini Semple pada
Latihan Volta adalah quasy dapat penelitian ini
Relaksasi Otot Simanjuntak, eksperiment menjawab ditemukan pada
Progresif dan dengan tujuan tatanan praktif.
Terhadap Marthalena pendekatan one penelitian. Cara Manfaat yang
Kadar Gula Simamora. group pre-post intervensi ini didapatkan lebih
Darah Dan test. Populasi dilakukan besar dari resiko
Ankle Brachial dalam adalah dengan yang
Index Pada penelitian ini adalah ditimbulkan.
Pasien adalah seluruh mengukuran Implementasika
Diabetes pasien DM ABI sempel n
Melitus Tipe II Tipe II. Sampel dilakuka dilakukansecara
penelitian ini dengan sederhana dan
sebanyak 30 Spygmomanom juga dapat
orang yang eter aneroid dilakukan
diambil dengan dan vascular secaramandiri
teknik Doppler oleh pasien.
purposive ultrasound Sehingga dapat
sampling probe yang diadaptasikan
dengan kriteria sudah untuk
inklusi pasien terkalibrasi. diaplikasisan di
yang sudah Pengukuran tatanan praktik
terdiagnosa kadar gula
diabetes darah
melitus tipe 2 ≥ dilakukan
10 tahun yang dengan
menjalani glukometer
terapi obat, yang sudah
ABI < 0,91, terkalibrasi.
tidak memiliki Latihan otot
penyakit progresif
penyerta seperti dilakukan
gagal ginjal, selama 15-20
penyakit menit sebanyak
jantung. 3 kali sehari
Kriteria selama satu
eksklusinya minggu. Dalam
adalah pasien penelitian ini
yang dengan peneliti
mengalami dibantu oleh
ulkus/ganggren dua asisten
. peneliti untuk
mengajarkan
dan memantau
latihan
relaksasi otot
progresif.
Asisten peneliti
terlebih dahulu
dilatih oleh
peneliti untuk
melakukan
latihan
relaksasi otot
progresif dan
pengukuran
nilai ABI dan
kadar gula
darah selama 1
minggu.
Observasi nilai
ABI dan kadar
gula darah
dilakukan
sebanyak 2 kali
yaitu sebelum
dilakukan
latihan
relaksasi otot
progresif dan
setelah latihan
relaksasi otot
progresif
dilakukan
selama 1
minggu.
6. Relaksasi Otot Devi 2018 Penelitian ini Hasil penelitian Kriteria inklusi
Progresif Putriani dan merupakan ini tidak dipaparkan
terhadap Dewi penelitian menunjukkan dalam penelitian
Kadar Gula Setyawati. deskriptif, dari 27 ini. namun
Darah pada dengan responden secara umum,
Pasien menggunakan sampel yang sempel yang
Diabetes pendekatan mengalami mengalami
Mellitus Tipe correlation penyakit diabetes tipe 2
2 study. Teknik diabetes dapat ditemukan
pengambilan mellitus tipe 2 di tatanan
sampel lebih banyak praktik..
yang perempuan
digunakan denga
pdaada presentase
penelitian ini (63,0%)
adalah dibandingkan
nonprobability dengan laki-
sampling laki didapatkan
berupa nilai presentase
purposive (37,0%), dari
sampling. 27 responden
Jumlah sempel didapatkan usia
adalah 27 termuda 50 dan
orang. usia tertua 70
tahun dengan
rata-rata usia
(58,93%), berat
badan
responden
didapatkan
nilai rata-rata
(62,67%), dari
27 responden
sebelum
melakukan
relaksasi otot
progresif
dengan nilai
rata-rata
sebanyak
(188,85%) dan
sesudah
didapatkan
nilai rata-rata
(179,22%).
Hasil pebelitian
ii dapat
menjawab
tujuan dari
penelitian.
Intervensi tidak
dilakukan
dalam. Alat
pengumpulan
data penelitian
ini adalah
catatan medis
pasien yang
dipilih dan
dilihat
keberasilan
relaksasi otott
progresif dari
catatan mesis
pasien yang
sesuai dengan
krteria inklusi.
penelitian ini.
7. Pengaruh Tati Murni 2019 Penelitian ini Hasil penelitian Kriteria inklusi
Teknik Karokaro menggunakan dapat tidak dipaparkan
Relaksasi Otot dan metode menjawab dalam penelitian
Progresif Muhammad penelitian quasi tujuan ini. namun
Terhadap Riduan. experiment penelitian, dan secara umum,
Penurunan dengan teknik hasil penelitian sempel yang
Kadar Gula pengambilan ini mengalami
Darah Pada sempel menunjukkan diabetes tipe 2
Pasien purposive ada pengaruh dapat ditemukan
Diabetes sampling . teknik relaksasi di tatanan
Mellitus Tipe sempel dipilih otot progresif praktik dan
2 Di Rumah sesuai dengan terhadap relaksasi otot
Sakit kriteria inklusi penurunan progresif dapat
Grandmed yang telah kadar gula dilakukan di
Lubuk Pakam ditentukan. darah pada tatanan praktik
pada peneitian pasien diabetes karena
ini keriteria mellitus tipe 2. intervensi ini
inklusi dan Pada penelitian aman, murah
eksklusi tidak ini tidak dan mudah
dipaparkan dipaparkan cara untuk dilakukan.
didalam jurnal. intervensi ini
jumlah sempel dilakukan.
sebanyak 10
orang.

8. Pengaruh Wahyuningsi 2019 Penelitian ini Hasil penelitian Sempel pada


Terapi h Safitri dan merupakan dapat penelitian ini,
Relaksasi Rahajeng penelitian quasi menjawab dapat saya
Progresif Putriningrum Eksperimental tujuan temukan di
Terhadap , dengan penelitian. tatanan praktik.
Kadar Gula rancangan Intervensi Manfaat yang
Darah one-group dilakukan didapatkan dari
Pasien pretest-posttest dilakukan intervensi ini
Diabetes design hanya selama 15-20 lebih besar dari
Mellitus Tipe ada satu menit sebanyak resiko yang
2 kelompok 2 kali sehari dapat
sempel yang selama satu ditimbulkan,
diberikan minggu. Hasil intervensi ini
perlakuan. penelitian dapat
Populasi dalam menunjukkan diimplementasik
penelitian ini adanya an karena
adalah pengaruh mudah, murah
penderita DM signifikan aman dan
di RSUD terapi bahkan dapatkan
Banyudono. relaksasi dilakukan secara
Teknik progresif mandiri oleh
sampling yang terhadap kadar pasien.
dalam gula darah
penelitian ini penderita
dengan diabetes
menggunakan mellitus tipe 2.
purposive
sampling,
sempel dipilih
sesuai dengan
kriteria yang
telah
ditentukan.
Kriteria inklusi
dalam
penelitian ini
pasien DM tipe
2 dengan kadar
gula darah
lebih dari
normal atau
lebih dari 145
mg/dl,
Pasien DM
tanpa
komplikasi,
bersedia
menjadi
responden. dan
kriteria
eksklusi dalam
penelitian ini
pasien DM tipe
2 yang yang
tidak dapat
mengikuti
kegiatan secara
penuh, pasien
DM tipe 2
dengan
komplikasi
antara
lain jantung,
stroke dan
hipertensi
berat. Jumlah
sempel
penelitian ini
adalah 18
orang.
9. Progressive Dian Arif 2019 Penelitian ini Penelitian ini Semple pada
Muscle Wahyudi menggunakan dapat penelitian ini
Relaxation dan Indah metode quasi menjawab ditemukan pada
Diabetes Arlita experimental tujuan tatanan praktif.
Melitus Tipe 2 two group pre- penelitian. Manfaat yang
Terkontrol dan posttest design. Hasil peneitian didapatkan lebih
Tidak Populasi meneunjukan besar dari resiko
Terkontrol dalam bahwa yang
penelitian ini Progressive ditimbulkan.
adalah Muscle Implementasika
penderita Relaxation n
Diabetes berpengaruh dilakukansecara
Melitus Tipe 2 terhadap sederhana dan
yang tergabung penurunan rata- juga dapat
dalam rata kadar dilakukan
komunitas glukosa darah secaramandiri
Diabetes puasa Diabetes oleh pasien.
Melitus Tipe 2 Melitus Tipe 2, Sehingga dapat
di RSUD baik kadar gula diadaptasikan
Pringsewu darah untuk
Lampung. Diabetes diaplikasisan di
Penelitian Melitus Tipe 2 tatanan praktik
dilakukan pada terkontrol
bulan maret ±30,546 mg/dl
2018, dengan maupun kadar
besar sampel glukosa darah
26 orang dibagi Diabetes
menjadi 2 Melitus tipe 2
kelompok tidak terkontrol
Diabetes 60,363 mg/d.
Melitus Tipe 2 setelah
terkontrol <200 melakukan
mg/dl dan tidak intervensi
terkontrol > relaksasi otot
200 mg/dl progresif
dengan kriteria selama 30
tanpa adanya menit.
komplikasi
dibedakan
berdasarkan
kadar glukosa
darah 2 jam
puasa dan
keduanya
diberikan
intervensi
Progressive
Muscle
Relaxation
10. Efektivitas Winda 2019 Penelitian ini Tujuan Semple pada
Antara Brisk Yunita menggunakan penelitian ini penelitian ini
Walk Exercise Miftahul metode Quasi dapat terjawab ditemukan pada
Dan Relaksasi Jannah, Eksperimental pada hasil tatanan praktif.
Otot Progresif Nurul dengan penelitian. Manfaat yang
Terhadap Hidayah dan menggunakan Hasil penelitian didapatkan lebih
Penurunan Agus Setyo rancangan Pre- adanya besar dari resiko
Kadar Gula Utomo. test and Post- pengaruh brisk yang
Darah Pada test Group walk dan ditimbulkan.
Pasien Design. relaksasi otot Implementasika
Diabetes Populasi dalam progresif n
Mellitus Tipe penelitian ini terhadap kadar dilakukansecara
2 adalah semua gula darah sederhana dan
pasien diabetes pasien. Uji spss juga dapat
mellitus tipe 2 menunjukkan dilakukan
di RSUD dr R. relaksasi otot secaramandiri
Soedarsono, progresif lebih oleh pasien.
Pasuruan. efektif untuk Sehingga dapat
Teknik menurunkan diadaptasikan
pengambilan kadargula untuk
sampel darah. diaplikasisan di
menggunakan Intervensi yang tatanan praktik
consecutive dilakukan pada
sampling sesuai penelitian ini
dengan kriteria dengan cara
inklusi. Dengan tehnik latihan
kriteria inklusi jalan kaki dan
pasien diabetes relaksasi otot
mellitus tipe 2 dengan rutin
dengan kadar selama 15
gula darah menit selama 3
≥200 mg/dL; kali.
pasien yang
tidak
mengalami
ulkus diabetic;
berusia 30
sampai 60
tahun; dan mau
melakukan
terapi brisk
walk exercise
dan relaksasi
otot progresif.
Sedangkan
Kriteria
ekslusinya:
pasien yang
memiliki
keterbatasan
gerak,
membatalkan
partisipasinya
dalam
penelitian.
Sampel yang
diperoleh
berjumlah 30
sampel.
Instrumen
dalam
penelitian ini
menggunakan
stopwatch dan
glucometer.

3.5 Tabel Analisis Risiko Bias

No. Judul Desain Metode Metode Drop Out Kriteria Tujuan


Artikel Dan Penelitian Pengambilan Pelaksanaa Responden Inklusi Manfaat
Tahun Dijelaska Sampel n Dijelaskan Dan Serta
n Dijelaskan Intervensi Eklusi Etika
Dijelaskan Dijelaska Penelitian
Dengan n Dijelaskan
Rinci
1. Teknik Ya Ya Ya Tidak Tidak Tidak
Progressive
Muscle
Relaxation
Mempenga
ruhi
Kadar
Glukosa
Darah
Penderita
Diabetes
Melitus
Tipe 2
[ CITATION
Ast14 \l
1033 ]
2. Upaya Ya Ya Ya Tidak Tidak Tidak
Penurunan
Kadar Gula
Darah
Dengan
Penerapan
Relaksasi
Otot
Progresif
Pada
Penderita
Diabetes
Mellitus
Tipe II
Di RSUD
dr. H
Soewondo
Kendal ,
(2016)
3. Progressiv Ya Ya Ya Tidak Ya Tidak
e Muscle
Relaxation
Effectivene
ss of the
Blood
Sugar
Patients
with Type
2 Diabetes[
CITATION
Avi16 \l
1033 ]
4. Pengaruh Ya Ya Ya Tidak Tidak Tidak
Progressive
Muscle
Relaxation
(PMR)
Dikombina
si Musik
Terhadap
Penurunan
Kadar
Glukosa
Darah
(KGD)
Pada
Pasien
Diabetes
Melitus
Tipe 2.
2016
5. Pengaruh Ya Ya Ya Ya Ya Ya
Latihan
Relaksasi
Otot
Progresif
Terhadap
Kadar Gula
Darah Dan
Ankle
Brachial
Index Pada
Pasien
Diabetes
Melitus
Tipe II
(2017)
6. Relaksasi ya Ya Tidak Tidak Tidak Tidak
Otot
Progresif
terhadap
Kadar Gula
Darah pada
Pasien
Diabetes
Mellitus
Tipe
2(2018)
7. Pengaruh ya Ya Tidak Tidak Tidak Tidak
Teknik
Relaksasi
Otot
Progresif
Terhadap
Penurunan
Kadar Gula
Darah Pada
Pasien
Diabetes
Mellitus
Tipe 2 Di
Rumah
Sakit
Grandmed
Lubuk
Pakam
(2019)
8. Pengaruh Ya Ya Ya Tidak Ya Tidak
Terapi
Relaksasi
Progresif
Terhadap
Kadar Gula
Darah
Pasien
Diabetes
Mellitus
Tipe 2
(2019)
9. Progressive Ya Ya Ya Tidak Ya Tidak
Muscle
Relaxation
Diabetes
Melitus
Tipe 2
Terkontrol
dan Tidak
Terkontrol
2019
10. Efektivitas Ya Ya Ya Tidak Ya Tidak
Antara
Brisk Walk
Exercise
Dan
Relaksasi
Otot
Progresif
Terhadap
Penurunan
Kadar Gula
Darah Pada
Pasien
Diabetes
Mellitus
Tipe 2.
2019
3.6 Rancangan/Prosedur/SOP Relaksasi Otot Progresif
A. Pengertian Terapi Relaksasi Otot Progresif
Terapi relaksasi otot progresif yang merupakan salah satu bentuk mind-body
therapy (terapi pikiran dan otot tubuh) dalam terapi komplementer. Dalam
relaksasi otot,individu akan diberikan kesempatan untuk mempelajari
bagaimana cara menegangkan sekelompok otot tertentu kemudian melepaskan
ketegangan itu (Safitri dan Putrianingrum, 2019).

B. Tujuan Terapi Relaksasi Otot Progresif


Menurut Herodes (2010), Alim (2009), dan Potter (2005) dalam Setyoadi dan
Kushariyadi (2011) bahwa tujuan dari teknik ini adalah:
- Menurunkan ketegangan otot, kecemasan, nyeri leher dan punggung,
tekanan darah tinggi, frekuensi jantung, laju metabolik.
- Mengurangi distritmia jantung, kebutuhan oksigen.
- Meningkatkan gelombang alfa otak yang terjadi ketika klien sadar dan
tidak memfokus perhatian seperti relaks.
- Meningkatkan rasa kebugaran, konsentrasi.
- Memperbaiki kemampuan untuk mengatasi stres.
- Mengatasi insomnia, depresi, kelelahan, iritabilitas, spasme otot, fobia
ringan, gagap ringan, dan
- Membangun emosi positif dari emosi negatif.

C. Indikasi Terapi Relaksasi Otot Progresif


Menurut Setyoadi dan Kushariyadi (2011) bahwa indikasi dari terapi relaksasi
otot progresif, yaitu:
- Klien yang mengalami insomnia.
- Klien sering stres.
- Klien yang mengalami kecemasan.
- Klien yang mengalami depresi.
D. Teknik Terapi Relaksasi Otot Progresif
Menurut Setyoadi dan Kushariyadi (2011) persiapan untuk melakukan
teknik ini yaitu:
1. Persiapan
Persiapan alat dan lingkungan : kursi, bantal, serta lingkungan yang
tenang dan sunyi.
- Pahami tujuan, manfaat, prosedur.
- Posisikan tubuh secara nyaman yaitu berbaring dengan mata
tertutup menggunakan bantal di bawah kepala dan lutut atau duduk
di kursi dengan kepala ditopang, hindari posisi berdiri.
- Lepaskan asesoris yang digunakan seperti kacamata, jam, dan
sepatu.
- Longgarkan ikatan dasi, ikat pinggang atau hal lain sifatnya
mengikat.
2. Prosedur
2.1 Gerakan 1 : Ditunjukan untuk melatih otot tangan.
- Genggam tangan kiri sambil membuat suatu kepalan.
- Buat kepalan semakin kuat sambil merasakan sensasi
ketegangan yang terjadi.
- Pada saat kepalan dilepaskan, rasakan relaksasi selama 10
detik.
- Gerakan pada tangan kiri ini dilakukan dua kali sehingga dapat
membedakan perbedaan antara ketegangan otot dan keadaan
relaks yang dialami.
- Lakukan gerakan yang sama pada tangan kanan.
2.2 Gerakan 2 : Ditunjukan untuk melatih otot tangan bagian belakang.
- Tekuk kedua lengan ke belakang pada peregalangan tangan
sehingga otot di tangan bagian belakang dan lengan bawah
menegang.
- Jari-jari menghadap ke langit-langit.
2.3 Gerakan 3 : Ditunjukan untuk melatih otot biseps (otot besar
padabagian atas pangkal lengan).
- Genggam kedua tangan sehingga menjadi kepalan.
- Kemudian membawa kedua kapalan ke pundak sehingga otot
biseps akan menjadi tegang.
2.4 Gerakan 4 : Ditunjukan untuk melatih otot bahu supaya mengendur.
- Angkat kedua bahu setinggi-tingginya seakan-akan hingga
menyentuh kedua telinga.
- Fokuskan perhatian gerekan pada kontrak ketegangan yang
terjadi di bahu punggung atas, dan leher.
2.5 Gerakan 5 dan 6: ditunjukan untuk melemaskan otot-otot wajah
(seperti dahi, mata, rahang dan mulut).
- Gerakan otot dahi dengan cara mengerutkan dahi dan alis
sampai otot terasa kulitnya keriput.
- Tutup keras-keras mata sehingga dapat dirasakan ketegangan
di sekitar mata dan otot-otot yang mengendalikan gerakan
mata.
2.6 Gerakan 7 : Ditujukan untuk mengendurkan ketegangan yang dialami
oleh otot rahang. Katupkan rahang, diikuti dengan menggigit gigi
sehingga terjadi ketegangan di sekitar otot rahang.
2.7 Gerakan 8 : Ditujukan untuk mengendurkan otot-otot di sekitar mulut.
Bibir dimoncongkan sekuat-kuatnya sehingga akan dirasakan
ketegangan di sekitar mulut.
2.8 Gerakan 9 : Ditujukan untuk merilekskan otot leher bagian depan
maupun belakang.
- Gerakan diawali dengan otot leher bagian belakang baru
kemudian otot leher bagian depan.
- Letakkan kepala sehingga dapat beristirahat.
- Tekan kepala pada permukaan bantalan kursi sedemikian rupa
sehingga dapat merasakan ketegangan di bagian belakang leher
dan punggung atas.
2.9 Gerakan 10 : Ditujukan untuk melatih otot leher bagian depan.
- Gerakan membawa kepala ke muka.
- Benamkan dagu ke dada, sehingga dapat merasakan
ketegangan di daerah leher bagian muka.
2.10 Gerakan 11 : Ditujukan untuk melatih otot punggung
- Angkat tubuh dari sandaran kursi.
- Punggung dilengkungkan
- Busungkan dada, tahan kondisi tegang selama 10 detik,
kemudian relaks.
- Saat relaks, letakkan tubuh kembali ke kursi sambil
membiarkan otot menjadi lurus.
2.11 Gerakan 12 : Ditujukan untuk melemaskan otot dada.
- Tarik napas panjang untuk mengisi paru-paru dengan udara
sebanyak-banyaknya.
- Ditahan selama beberapa saat, sambil merasakan ketegangan di
bagian dada sampai turun ke perut, kemudian dilepas.
- Saat tegangan dilepas, lakukan napas normal dengan lega.
- Ulangi sekali lagi sehingga dapat dirasakan perbedaan antara
kondisi tegang dan relaks
2.12 Gerakan 13 : Ditujukan untuk melatih otot perut
- Tarik dengan kuat perut ke dalam.
- Tahan sampai menjadi kencang dan keras selama 10 detik,
lalu dilepaskan bebas.
- Ulangi kembali seperti gerakan awal untuk perut.
2.13 Gerakan 14-15 : Ditujukan untuk melatih otot-otot kaki (seperti
paha dan betis).
- Luruskan kedua telapak kaki sehingga otot paha terasa tegang.
- Lanjutkan dengan mengunci lutut sedemikian rupa sehingga
ketegangan pindah ke otot betis.
- Tahan posisi tegang selama 10 detik, lalu dilepas.
- Ulangi setiap gerakan masing-masing dua kali.

Anda mungkin juga menyukai