Anda di halaman 1dari 20

PENGARUH SENAM KAKI DIABETES MODIFIKASI DAN TANPA MODIFIKASI

TERHADAP PENURUNAN
KADAR GULA DARAH SEWAKTU PADA PENDERITA DM TIPE II DI PUSKESMAS
BENGKURING SAMARINDA
TAHUN 2017

Oleh :
Bertolomeus Seda
P07220213007

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia


Politeknik Kesehatan Kalimantan Timur
Program Studi D-IV Keperawatan
Samarinda
2017
Latar Belakang
 Kasus DM di Dunia Meningkat Empat Kali dari 108 Juta menjadi 422 juta
WHO (1980-2014)
 Penyebab 3,7 juta kematian setiap tahun
 Indonesia perinkat ke-5 teratas penderita DM tahun 2015
PERKENI  Tahun 2015 penderita DM di Indonesia mencapai 9,1 Juta dan
diperkirakan meningkat menjadi 21,3 juta pada tahun 2030
 Penderita DM Tipe 2 kota Samarinda tahun 2015 mencapai 9.315 jiwaa
Dinkes Kota dan pada lima bulan pertama tahun 2016 mencapai 5.534 jiwa
Samarinda  Penderita DM tipe 2 Puskesmas Bengkuring tahun 2013 berjumlah 316
jiwa dan meningkat menjadi 463 pada tahun 2014

 Komplikasi kaki merupakan komplikasi yang sering terjadi pada penderita DM


dimana 50% - 75% mengalami amputasi
 Namun, 50% dari kasus tersebut dapat dihindari melalui tindakan preventif melalui
pengendalian berat badan, diet dan latihan jasmani
Smeltzer, 2005
Latar Belakang
 Penelitian tentang senam kaki diabetes untuk penderita DM, menunjukan efektif
menurunkan kadar gula darah sewaktu penderita DM (Wahyuni,2013; Flora &
Purwanto 2014)
Selain Itu
Olahraga Endurance (aerobic) seperti berjalan, pemanasan statis dan pemanasan
dinamis yang dilakukan selama kurang lebih 30 menit dapat meningkatakan denyut
maksimal 75 – 85 % (Waspaji,2011)
Sehingga

Modifikasi gerakan senam kaki diabetes dengan gerakan


endurance
Rumusan Masalah

Apakah ada perbedaan penurunan kadar gula darah


sewaktu anatara penderita DM tipe 2 yang diberikan senam
kaki diabetes modifikasi dan tanpa modifikasi selama 2 kali
meminggu?
Tujuan

1. Tujuan Umum
Mengidentifikasi pengaruh senam kaki diabetes
modifikasi dan tanpa modifikasi terhadap penurunan
kadar gula darah sewaktu penderita DM tipe 2.
Tujuan
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi penurunan kadar gula darah sewaktu penderita
DM tipe 2 setelah diberikan senam kaki diabetes modifikasi pada
kelompok intervensi
b. Mengidentifikasi penurunan kadar gula darah sewaktu
penderita DM tipe 2 setelah diberikan senam kaki
diabetes tanpa modifikasi pada kelompok kontrol
c. Mengidentifikasi perbedaan penurunan kadar gula
darah sewaktu setelah dilakukan intervensi pada
kelompok intervensi dan kelompok kontrol.
Modifikasi dari : Model Cronic Care
Model (Fallis, 2013)
Kerangka Teori
Faktor Resiko DM
Penatalaksanaan DM
Usia
DM Tipe 2 1. Farmakologi
Obesitas
Riwayat Keluarga Obat Hipoglikemik Oral
Kelompok Etnis Sulfonilurea
Hasil Pemeriksaan Tiazolidindion
DIagnostik Insulin
Glukosa plasma puasa >126 1. Non Farmakologi
mg/dl a. Edukasi
Glukosa plasma ≥200 mg/dl b. Pengaturan Diet
Peran Perawat plasma sewaktu ≥200 mg/dl c. Latihan Jasmani

Pemberi Asuhan
Keperawatan
Sebagai Advokat Komplikasi DM
Sebagai Edukator Tipe 2
Sebagai Koordinator a. Komplikasi Akut
Sebagai Kolaborator b. Komplikasi Kronik
Sebagai Konsultan • Makrovaskuler
Sebagai Pembeharu • Mikrovaskuler

Senam Kaki
Cronic Care Model Diabetes
Kerangka Teori

Variabel Independen Variabel Independen

Senam Kaki Diabetes Kadar Gula darah Sewaktu


Modifikasi

Variabel Kontrol

Usia
Konsumsi obat
Hipotesis
1. Ada penurunan kadar gula darah sewaktu penderita
DM tipe 2 setelah diberikan senam kaki diabetes
modifikasi
2. Ada penurunan kadar gula darah sewaktu penderita
DM tipe 2 setelah diberikan senam kaki diabetes tanpa
modifikasi
3. Ada perbedaan penurunan kadar gula darah sewaktu
antara penderita DM tipe 2 yang diberikan senam kaki
diabetes modifikasi dan senam kaki diabetes tanpa
modifikasi.
Rancangan Penelitian

Metode : eksperimen murni atau pure experiment dengan rancangan


penelitian randomize pre and post test group design

K1 : Kelompok I: Senam kaki diabetes dengan modifikasi,


Bagan Rancangan Penelitian frekuensi 2 kali seminggu

K2 : Kelompok 2: Senam kaki diabetes tanpa modifikasi, frekuensi 2


R K1
A kali seminggu
N
D
O
M K2
P1 : Pre test
E
C P1 P2
E
P2 : Post test
Populasi dan Sampel

Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penderita


DM tipe 2 diwilayah kerja Puskesmas Bengkuring
Samarinda
Populasi dan Sampel
Sampel : Responden yang diambil berdasarkan kriteria inklusi dari
populasi

Kriteria Eksklusi :
Kriteria Inklusi :
1. Penderita DM tipe 2 yang
1. Bersedia menjadi responden
mengalami hipoglikemi
2. Pasien yang telah didiagnosa
2. Penderita DM tipe 2 yang
menderita DM Tipe 2
mengalami komplikasi
3. Penderita DM tipe 2 yang
penyakit jantung, ginjal dan
mengonsumsi obat oral
mengalami luka diabetes
diabetes
3. Penderita DM tipe 2 yang
4. Penderita DM tipe yang
mengalami gangguan sendi
berusia 45 – 90 tahun
Populasi dan Sampel
Sampel
Metode Sampling : Simple random sampling >> Bloked
randomization dengan metode concealment
Besar Sampel : Analitik numerik berpasangan

(𝑍𝛼 + 𝑍𝛽)2 𝑆 2 Selanjutnya dilakukan penambahan jumlah sampel


N1 = N2 = 2
(𝑋1 − 𝑋2)2
dengan memprediksi sampel drop out
(𝑍𝛼 + 𝑍𝛽)2 𝑆 2
N1 = N2 = 2 𝑛 11
(𝑋1 − 𝑋2)2 n′ = n′ = 1−0,15= 12,94=13 orang
1−𝑓
N1 = N2 = 10,46 ≈ 11

Maka jumlah sampel keseluruhan setelah dikoreksi


yaitu 26 orang (kelompok 1 dan 2 masing – masing
berjumlah 13 orang)
Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu Penelitian : Bulan Maret s.d. Mei tahun 2017

Tempat Penelitian : Puskesmas Bengkuring Samarinda


Definisi Opresional

No Variabel Defisi operasional Hasil ukur Alat Ukur Skala

independen
1. Senam Kaki Setiap tahapan latihan gerakan 1. Ya Menggunakan Ordinal

Diabetes kaki dengan teknik yang tepat 2. Tidak lembar observasi


sesuai instruksi atau petunjuk dari prosedur teknis
perrawat yang dilakukaan selama senam kaki
30 menit dengan frekuensi 2 x 8 modifikasi.
setiap gerakan sebanyak dua kali
dalam jangka waktu seminggu.
Definisi Opresional
No Variabel Defisi operasional Hasil ukur Alat Ukur Skala

Dependen

2. Kadar Gula Kadar gula darah sewaktu Satuan kadar Glucometer Rasio

Darah Sewaktu yang diukur menggunakan gula darah; dengan sampel


glukometer ACCU-CHEK mg/dl darah perifer
sebanyak dua kali yang diambil
pengukuran (sebelum dan pada ujung jari
sesudah) setelah diberikan telunjuk.
intervensi senam kaki
dengan modifikasi dan
tanpa modifikasi.
Definisi Oprasional
No Variabel Defisi operasional Hasil ukur Alat Ukur Skala

Perancu

3. Umur Umur dalam penelitian ini Tahun Lembar Rasio

yaitu usia responden dalam Observasi


dalam tahun sesuai dengan
data yang terdapat pada
kartu berobat di Puskesmas
Bengkuring Samarinda.

4. Obat Oral Obat yang digunakan untuk gram Lembar Rasio

penanganan pasien observasi


diabetes mellitus Tipe II.
Instrumen Penelitian

1. Alat dan Bahan : Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah glukometer yang telah dikalibrasi terlebih dahulu. Selain itu tape
recorder juga digunakan sebagai musik pengiring senam.

2. Uji Validitas dan Reliabilitas : Uji validitas dan realibilitas tidak dilakukan
karena instrumen berupa alat ukur kadar gula darah (Glukomanometer
ACCU-CHEK) yang telah terstandarisasi
Analisa Data
1. Uji Normalitas: uji Shapiro Wilk
Jika nilai p value > 0,05 maka, data terdistribusi normal,
jika nilai pvalue < 0,05 maka, data tidak terdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas: Uji Levene statistics,


jika nilai Levene statistic > 0,05 maka dapat dikatakan bahwa variasi data
adalah homogen.
3. Analisis Univariat : Untuk melihat distribusi frekuensi
jenis kelamin dan usia disajikan dalam bentuk tabel/grafik.
Data kadar gula darah disajikann dalam bentuk mean, median, modus, dan
rentang(range)

4. Analisis Bivariate : Uji berpasangan dan Uji Tidak Berpasangan


a. uji Paired T-Test . Jika data tidak terdistribusi normal, maka >> Mann Withney Test
b. Independent Samples t-Test. Jika data tidak terdistriusi normal, maka >> Wilcoxon Test
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai