Anda di halaman 1dari 10

REVIEW JURNAL

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP


PENURUNAN KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DIABETES
MELLITUS TIPE 2
STASE KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
Cover

Disusun oleh:

Nama : Devi Fani Arista

NIM : G1B222052

Pembimbing Akademik:
Ns. Nurhusna, S.Kep., M.Kep
Ns. Andika Sulistiawan, S.Kep., M.Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2022
DAFTAR ISI

Cover..................................................................................................................................................1
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................2
BAB I.................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.............................................................................................................................3
1.1. Latar Belakang..................................................................................................................3
1.2. Tujuan...............................................................................................................................4
1.3. Manfaat.............................................................................................................................4
BAB II................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN................................................................................................................................5
2.1 Hasil Jurnal..............................................................................................................................5
2.2 Pembahasan..............................................................................................................................7
KESIMPULAN.................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Diabetes Melitus merupakan kumpulan gejala pada seseorang yang
disebabkan adanya peningkatan kadar glukosa darah akibat penurunan sekresi
insulin yang progresif oleh resistensi insulin (Soegondo, 2011). Keadaan ini
ditandai dengan ketidakrentanan /ketidakmampuan organ menggunakan
insulin, sehingga insulin tidak bisa berfungsi optimal dalam mengatur
metabolisme glukosa. Akibatnya, kadar glukosa darah meningkat
(hiperglikemi).
Organisasi Internasional Diabetes Federation (IDF) memperkirakan
sedikitnya terdapat 463 juta orang pada usia 20-79 tahun di Dunia menderita
diabetes pada tahun 2019 atau setara dengan angka prevalensi sebesar 9,3%
dari total penduduk pada usia yang sama. Prevalensi diabetes diperkirakan
meningkat seiring penambahan umur penduduk menjadi 19,9% atau 111,2 juta
orang pada umur 65-79 tahun.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menunjukkan bahwa populasi
penderita DM tipe II di Indonesia pada tahun 2018 mencapai 1,5 % atau
sekitar 4,1 juta jiwa dari jumlah penduduk. Proporsi jumlah penderita DM tipe
II di Indonesia pada tahun 2018 masih didominasi oleh kaum perempuan
dengan total sebesar 1,8 % daripada laki-laki sebesar 1,2 %. Diperkirakan
pada tahun 2030 dengan asumsi tanpa adanya perbaikan, angka DM tipe II di
Indonesia akan meningkat sebesar 21,3 juta jiwa.
Salah satu terapi yang dapat dilakukan untuk menurunkan kadar gula
darah yaitu dengan latihan pergerakan, Relaksasi otot progresif merupakan
salah satu tindakan yang dapat menurunkan kadar glukosa didalam darah
terkhusus pada pasien DM, hal ini dapat terjadi dikarenakan adanya proses
penekanan pada saat mengeluarkan hormon-hormon yang dapat memicu
terjadinya meningkatkan kadar glukosa didalam darah, yaitu epinefrin,
kortisol, glukagon, adrenocorticotropic hormone (ACHT), kortikosteroid, dan
tiroid.
Sebagian besar manajemen DM di rumah sakit masih terkonsentrasi pada
pengobatan dan diet, sedangkan perhatian terhadap pemenuhan aktivitas fisik
masih rendah. Aktivitas fisik akan membuat metabolisme tubuh bekerja lebih
optimal yang mengakibatkan kadar glukosa darah akan terkontrol sehingga
penanganan holistik diperlukan (Akbar et al, 2018) Salah satu aktivitas fisik
yang dapat diterapkan yaitu relaksasi otot progresif.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka perlu dilakukan literatur review
mengenai pengaruh teknik rileksasi progesif terhadap penurunan kadar gula
darah pada pasien diabetes melitus tipe 2.

1.2. Tujuan
Untuk memperoleh gambaran implementasi Terapi Relaksasi Progresif
terhadap penurunan kadar gula darah pada pasien diabetes melitus tipe 2.
1.3. Manfaat
1. Bagi Perawat
Meningkatkan pengetahuan perawat dalam memahami Asuhan Keperawatan
pada klien Diabetes Melitus Tipe 2 yang kadar gulanya tinggi dengan
Teknik Rileksasi Progesif.
2. Bagi Rumah Sakit
Sebagai masukan bagi tenaga kesehatan untuk Memberikan informasi
pendidikan kesehatan pada klien yang mengalami Diabetes Melitus Tipe 2
yang kadar gulanya tinggi dengan Teknik Rileksasi Progesif.
3. Bagi klien
Penelitian ini dapat memberikan inovasi tindakan kemandirian keperawatan
terhadap pasien yang berguna untuk meningkatkan pelayanan yang
maksimal .
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Hasil Jurnal
No. Judul Nama Peneliti Tujuan Populasi/Sampel Metode Hasil
1. Pengaruh Terapi Wahyuningsih Tujuan dalam Populasi dalam Penelitian ini merupakan Hasil penelitian
Relaksasi Progresif Safitri1, Rahajeng penelitian ini penelitian ini adalah penelitian dengan menunjukkan kadar gula
Terhadap Kadar Gula Putriningrum2 untuk penderita DM di RSUD pendekatan quasi darah sebelum perlakuan
Darah mengetahui Banyudono. eksperimen dengan didapatkan rata-rata
Pasien Diabetes pengaruh terapi Sampel dalam penelitian rancangan one group pre and sebesar 173,07 mg/dL;
Mellitus Tipe 2. 2019 relaksasi ini adalah 18 pasien yang post test design, Hasil pengukuran kadar
progresif telah menandatangani menggunakan teknik gula darah sesudah
terhadap kadar lembar persetujuan purposive sampling. perlakuan didapatkan data
gula darah menjadi responden Analisis dengan uji paired rata-rata sebesar 161,68
pasien diabetes penelitian (informed simple t test. mg/dL. Kesimpulan
mellitus tipe 2. consent). dalam penelitian ini
adalah ada pengaruh
signifikan terapi relaksasi
progresif terhadap kadar
gula darah penderita
diabetes mellitus tipe 2
(pvalue = 0,001).
2. Pengaruh Terapi Tati Murni Tujuan Populasi dalam Metode penelitian ini Hasil uji hipotesis
Relaksasi Progresif Karokaro1, penelitian untuk penelitian ini adalah menggunakan pre- berpasangan sampel uji-t
Terhadap Penurunan Muhammad mengetahui penderita DM di RS experimental design dengan pada taraf signifikansi
Kadar Gula Darah Riduan2 pengaruh terapi GRANDMED Lubuk one group pretest posttest 95% diperoleh p Value <
Pasien Diabetes relaksasi otot Pakam, besar sampel menggunakan teknik yaitu 0,001 menunjukkan
Mellitus Tipe 2 di progresif sebanyak 10 responden sampling non-probability bahwa ada pengaruh
Rumah Sakit terhadap sampling tipe consecutive terapi relaksasi otot
Grandmed Lubuk penurunan kadar sampling. progresif terhadap
Pakam. 2019 gula darah pada penurunan kadar glukosa
pasien diabetes darah pada pasien
melitus tipe 2 di diabetes mellitus tipe 2.
RS Kesimpulan yang
GRANDMED diperoleh ada perbedaan
Lubuk Pakam. yang signifikan antara
kadar glukosa darah
sebelum dan sesudah
terapi relaksasi otot
progresif.
3. Pengaruh Relaksasi Indah Juniarti 1, Penelitian ini Populasi seluruh pasien Penelitian ini menggunakan Hasil penelitian ini
Otot Progresif Meta Nurbaiti 2, bertujuan untuk DM tipe II yang dirawat metode kuantitatif quasy menunjukkan Ada
Terhadap Kadar Gula Raden Surahmat 3 mengetahui di Ruangan Penyakit eksperimental dengan pengaruh relaksasi otot
Darah pengaruh Dalam RSUD Dr. H. pendekatan one group pre progresif terhadap kadar
Pasien Diabetes relaksasi otot Ibnu Sutowo Baturaja test - post test desaign. glukosa darah pasien
Mellitus Tipe 2 di progresif sebanyak 38 orang Populasi dalam penelitian Diabetes Melitus Tipe 2
RSUD IBNU terhadap pasien. Sampel dalam ini adalah pasiendiabetes di RSUD Dr. H. Ibnu
SUTOWO. 2021 penurunan kadar penelitian ini berjumlah melitus tipe II dengan tehnik Sutowo Baturaja Tahun
gula darah 32 orang pasien Accidental sampling. 2021 dengan p value
pasien diabetes Analisis data dilakukan (0,000). Kesimpulan:
melitus tipe II di secara univariat dan bivariat Relaksasi otot progresif
RSUD Dr. H. dengan menggunakan uji efektif menurunkan kadar
Ibnu Sutowo Wilcoxon. gula darah.
Baturaja Tahun
2021. Penelitian
dilaksanakan
pada bulan Juni
tahun 2021.
2.2 Pembahasan
Dari hasil kajian artikel pertama yang dilakukan di RSUD Banyudono.
Penelitian ini menggunakan pendekatan quasi eksperimen dengan rancangan one
group pre and post test design, menggunakan teknik purposive sampling. Analisis
dengan uji paired simple t test. Populasi dalam penelitian ini adalah penderita DM
di RSUD Banyudono dan sampel dalam penelitian ini adalah 18 pasien yang telah
menandatangani lembar persetujuan menjadi responden penelitian (informed
consent). Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi kadar
gula darah puasa, kadar gula darah diukur dengan glukometer yang sudah
terkalibrasi. Hasil penelitian menunjukkan kadar gula darah sebelum perlakuan
didapatkan rata-rata sebesar 173,07 mg/dL; Hasil pengukuran kadar gula darah
sesudah perlakuan didapatkan data rata-rata sebesar 161,68 mg/dL Kesimpulan
dalam penelitian ini adalah ada pengaruh signifikan terapi relaksasi progresif
terhadap kadar gula darah penderita diabetes mellitus tipe 2 (p-value = 0,001).

Dari hasil kajian artikel kedua yang dilakukan di RS GRANDMED Lubuk


Pakam. penelitian ini menggunakan pre-experimental design dengan one group
pretest-posttest. Besar sampel sebanyak 10 responden yang dipilih dengan teknik
sampling non-probability sampling tipe consecutive sampling. Hasil uji hipotesis
berpasangan sampel uji-t pada taraf signifikansi 95% diperoleh p Value < yaitu
0,001 menunjukkan bahwa ada pengaruh terapi relaksasi otot progresif terhadap
penurunan kadar glukosa darah pada pasien diabetes mellitus tipe 2. Kesimpulan
yang diperoleh ada perbedaan yang signifikan antara kadar glukosa darah sebelum
dan sesudah terapi relaksasi otot progresif.

Dari hasil kajian artikel ketiga yang dilakukan di RSUD IBNU SUTOWO.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif quasy eksperimental dengan
pendekatan one group pre test - post test desaign. Populasi seluruh pasien DM
tipe II yang dirawat di Ruangan Penyakit Dalam RSUD Dr. H. Ibnu Sutowo
Baturaja sebanyak 38 orang pasien. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 32
orang pasien dengan tehnik Accidental sampling. Analisis data dilakukan secara
univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian ini
menunjukkan Ada pengaruh relaksasi otot progresif terhadap kadar glukosa darah
pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di RSUD Dr. H. Ibnu Sutowo Baturaja Tahun
2021 dengan p value (0,000). Kesimpulannya yaitu Relaksasi otot progresif efektif
menurunkan kadar gula darah.

Setelah dilakukan kajian dari 3 artikel diatas didapatkan bahwa sebagian besar
artikel yang membahas mengenai pengaruh teknik rileksasi progesif terhadap
penurunan kadar gula darah pada pasien diabetes melitus tipe 2 menunjukkan bahwa
semua artikel mendapatkan hasil yang sama. Berdasarkan hasil analisis artikel diatas
menunjukkan bahwa ada pengaruh teknik rileksasi progesif terhadap penurunan
kadar gula darah pada pasien diabetes melitus tipe 2.
KESIMPULAN
Relaksasi otot progresif merupakan salah satu tindakan yang dapat
menurunkan kadar glukosa didalam darah terkhusus pada pasien DM, hal ini
dapat terjadi dikarenakan adanya proses penekanan pada saat mengeluarkan
hormon-hormon yang dapat memicu terjadinya meningkatkan kadar glukosa
didalam darah, yaitu epinefrin, kortisol, glukagon, adrenocorticotropic hormone
(ACHT), kortikosteroid, dan tiroid.
Berdasarkan literatur review yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa 3
artikel yang ditelaah terdapat 3 artikel yang signifikan antara pengaruh teknik
rileksasi progesif terhadap penurunan kadar gula darah pada pasien diabetes
melitus tipe 2. Latihan otot progresif yang dilakukan secara teratur dapat
memberikan efek positif berupa relaksasi berupa menurunnya ketegangan, stres
pada pasien, memperbaiki laju metabolik, dan meningkatkan gelombang alfa
diotak yang dapat memberikan berbagai manfaat pada pasien yang melakukannya
secara teratur. Sehingga akan berimbas pada penurunan kadar gula darah pasien
secara berkala dan membuat pasien menjadi lebih bugar. Maka dapat diambil
kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara teknik rileksasi
progesif terhadap penurunan kadar gula darah pada pasien diabetes melitus tipe 2.
DAFTAR PUSTAKA

Akbar, M. A., Malini, H., & Afriyanti, E. (2018). Progressive Muscle Relaxation in
Reducing. Blood Glucose Level among Patients with Type 2 Diabetes.

Indah Juniarti, Meta Nurbaiti, R S. (2021). Pengaruh Relaksasi Otot Progesif terhadap
Kadar Gula Darah Pasien Diabetes Melitus Tipe II di RSUD Ibnu Sutowo, 1
November , PP 115-121. Doi: https://doi.org /10.36086/jkm.v1i2.991.

Safitri Wahyuningsih, Rahajeng Putriningrum, 2019. Pengaruh Terapi Relaksasi


Progresif Terhadap Kadar Gula Darah Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2. Profesi
(Profesional Islam) Media Publikasi Penelitian Volume 16 Nomor 2.
http://ejournal.stikespku.ac.id/index.php/mpp/article/view/275.
Soegondo S. 2021. Diagnosis dan Kalsifikasi Diabetes Mellitus Terkini,
Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu.
T. M. Karokaro, M. Riduan, (2019). Pengaruh Terapi Relaksasi Progresif Terhadap
Penurunan Kadar Gula Darah Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di Rumah Sakit
Grandmed Lubuk Pakam. 2019. Jurnal Keperawatan dan Fisioterapi (JKF), e-ISSN:
2655-0830. Vol. 1 No.2 Edisi November2018-April 2019
https://ejournal.medistra.ac.id/index.php.JFK

Anda mungkin juga menyukai