Pengaruh Jus Buah Mengkudu Dan Madu Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada
Penderita Hipertensi
1
Nanda Masraini Daulay, Febrina Angraini Simamora )
¹Stikes Aufa Royhan Padangsidimpuan
ABSTRAK
Penyakit darah tinggi yang lebih dikenal sebagai hipertensi memang bukan pembunuh sejati,
tetapi penyakit ini digolongkan sebagai the silent killer. Angka kejadian hipertensi di dunia
cukup tinggi yaitu 10% dari populasi dunia menyebutkan bahwa hipertensi diderita lebih dari
1,5 miliar jiwa diseluruh dunia dan garam yang berlebihan adalah faktor utama dalam
meningkatkan tekanan darah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Pengaruh Jus Buah
Mengkudu dan Madu Terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi di desa
pasar Matanggor Kecamatan Batang Onang Kab. Padang Lawas Utara Tahun 2017.
Penelitian ini menggunakan desain quasy eksperimen dengan metode non equvalent control
group pretes and postest design. Responden pada penelitian ini berjumlah 26 orang. Uji
statistik yang digunakan adalah uji T-Dependen dan uji T-Independen. Hasil penelitian ini
menunjukkan adanya pengaruh jus buah mengkudu dan madu terhadap penurunan tekanan
darah penderita hipertensi pada kelompok eksperimen dengan nilai p-value 0,000 dan tidak
ada pengaruh jus buah mengkudu dan madu pada penderita hipertensi pada kelompok kontrol
dengan nilai 0,450. Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi responden untuk
menjadikan jus buah mengkudu sebagai salah satu upaya untuk menurunkan tekanan darah.
38
JURNAL KESEHATAN ILMIAH INDONESIA
(INDONESIAN HEALTH SCIENTIFIC JOURNAL) Vol 3 No. 2 Desember 2018
berlebihan adalah faktor utama dalam tinggi tidak terdistribusi secara merata,
meningkatkan tekanan darah. hingga usia 55 tahun lebih banyak
Berdasarkan hasil survey di Indonesia ditemukan pada pria, namun setelah terjadi
INA-MONICA (Multinational Monitoring menopause (biasanya setelah usia 50
of Trends and Determinants In tahun), tekanan darah wanita terus
Cardiovascular Disease) tahun 1988 meningkat hingga usia 75 tahun tekanan
angka hipertensi mencapai 14,9%, jumlah darah tinggi lebih banyak ditemukan pada
penderita hipertensi terus meningkat wanita.
hingga 16,9% pada survei 5 tahun Pengobatan hipertensi dapat di
kemudian. Gaya hidup modern telah lakukan dengan dua cara yaitu
membuat hipertensi menjadi masalah farmakologis dan non –farmakologis.
besar. Pengobatan non farmakologis di lakukan
Di Indonesia prevalensi hipertensi dengan mengontrol hipertensi, seperti
cukup tinggi 7% sampai 22%, bahkan pengaturan pola makan dan gaya hidup
berdasarkan hasil penelitian, penderita (Dalimartha, 2008). Sedangkan
akan berujung pada penyakit jantung 75%, pengobatan secara farmakologis dengan
stroke 15% dan gagal ginjal 10%. menggunakan obat-obatan sintesis. Karna
Penelitian menunjukkan prevalensi daya beli masyarakat semakin menurun
hipertensi meningkat dengan sehingga terdapat kesulitan dalam
bertambahnya usia, dari berbagai mendapatkan obat- obat sintesis. Alternatif
penelitian epidemiologis yang dilakukan di yang dapat di gunakan yaitu dengan
Indonesia menunjukkan 1,8%-28,6% memanfaatkan pengobatan secara non
penduduk yang berusia di atas 20 tahun farmakologis menggunakan jus buah
adalah penderita hipertensi (Palmer, 2009). mengkudu yang dapat di jangkau dari segi
Menurut dr. Salli Rosseffi Nasution materil.
bahwa 2,6 % masyarakat di provinsi Penatalaksanaan buah mengkudu
Sumatera Utara terkena hipertensi yaitu dengan cara meramu atau membuat
berdasarkan survei kesehatan yang di jus mengkudu. Pada penderita hipertensi
lakukan oleh Prodia pada tahun 2012. disediakan 1 buah mengkudu (250 gram)
Berdasarkan hasil survei di Padang Lawas masak di buang bijinya, kemudian daging
Utara, angka hipertensi mencapai 5040 buahnya di potong- potong, kemudian
jiwa. Penelitian sebelumnya yang diambil airnya serta air saringannya 100
dilakukan oleh Muhammadun (2010) pada ml ditambah air masak 100 ml dan madu
populasi umum, kejadian tekanan darah
39
JURNAL KESEHATAN ILMIAH INDONESIA
(INDONESIAN HEALTH SCIENTIFIC JOURNAL) Vol 3 No. 2 Desember 2018
20 ml maka larutan inilah yang kemudian tehnik pendekatan dengan terapi herbal
diminum sebagai obat. yaitu memberikan buah mengkudu pada
Rasa manis madu di sebabkan oleh penderita hipertensi.
unsur monosakarida fruktosa dan glukosa Penelitian ini menggunakan rancangan
dan memiliki rasa manis yang hampir non equivalent control group yaitu
sama dengan gula. Madu memiliki ciri-ciri rancangan perlakuan menggunakan
kimia yang menarik, madu memiliki rasa kelompok eksperimen dan kelompok
yang berbeda dari pada gula dan pemanis kontrol yang dilakukan perlakuan hanya
lainnya. Kebanyakan mikroorganisme kelompok eksperimen saja (Sugiyono,
tidak bisa berkembang di dalam madu 2010).
karena rendahnya aktivitas air (Codex Populasi dan Sampel Penelitian
Standard For Honey, 2007) . Populasi dalam penelitian ini adalah
Berdasarkan survei awal yang di seluruh penderita hipertensi yang ada di
lakukan Di Desa Pasar Matanggor Desa Pasar Matanggor. Jumlah penderita
Kecamatan Batang Onang Kabupaten hipertensi yang berada di Desa Pasar
Padang Lawas Utara, di peroleh data yang Matanggor sebanyak 60 orang tahun 2017.
menderita hipertensi 6 orang yang minum Jumlah sampel dapat ditentukan dari
obat anti hipertensi 3 orang, selebihnya power analisis berjumlah 25 responden.
tidak mengkonsumsi obat anti hipertensi, Sehingga peneliti menggenapkan menjadi
karena dari hasil observasi penderita 26 responden. Kelompok kontrol di
hipertensi mengatakan tidak mampu dapatkan 13 responden dan kelompok
membeli obat anti hipertensi. eksperimen 13 responden. Dalam
Tujuan Penelitian penelitian ini, peneliti menggunakan tehnik
Adapun tujuan penelitian ini secara purposive Sampling.
umum untuk mengetahui Apakah ada Waktu Lokasi Penelitian
Pengaruh Buah Mengkudu (Morinda Penelitian ini dilaksanakan mulai
citrifolis) dan Madu terhadap Penurunan bulan Oktober 2017 s/d April 2018. Waktu
Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi. pengumpulan data dilakukan pada bulan
Jenis dan Desain Penelitian Februari s/d Maret 2018.
Desain penelitian ini merupakan Lokasi penelitian ini di Desa Pasar
penelitian dengan pendekatan eksperimen Matanggor Kec. Batang Onang
semu/quasi eksperimen yaitu rancangan Kab.Padang Lawas Utara. Lokasi
percobaan tidak murni dengan penelitian penelitian ini dipilih berdasarkan
uji klinis tetapi melakukan perlakuan pertimbangan bahwa di desa tersebut
40
JURNAL KESEHATAN ILMIAH INDONESIA
(INDONESIAN HEALTH SCIENTIFIC JOURNAL) Vol 3 No. 2 Desember 2018
41
JURNAL KESEHATAN ILMIAH INDONESIA
(INDONESIAN HEALTH SCIENTIFIC JOURNAL) Vol 3 No. 2 Desember 2018
Hasil Penelitian
Karakteristik Demografi Responden
Tabel 1. Distribusi responden berdasarkan umur (Depkes,2008)
No. Umur F %
1. 45-48 10 38.5
2. 49-52 9 34.6
3. 53-56 7 26.9
Total 26 100.0
Tabel 2. Distribusi tekanan darah responden pada kelompok eksperimen sebelum dan
sesudah pemberian intervensi berupa jus mengkudu (N=13).
Variabel Mean Selisih Median SD Min Maks N
Mean
Rata-rata tekanan darah
responden kelompok
eksperimen
a. Sebelum pemberian
119.02 120.0 6.960 110 134 13
intervensi
10.26
b. Sesudah pemberian
108.76 106.6 4.040 106.6 120 13
intervensi
Tabel 3. Distribusi tekanan darah responden pada kelompok kontrol sebelum dan sesudah
intervensi tanpa pemberian jus mengkudu (N=13)
Variabel Selisih
Mean Median SD Min Maks N
mean
Rata-rata tekanan darah
responden kelompok kontrol
a. Sebelum pemberian
112.06 110 8.422 106 136 13
intervensi
2.13
b. Sesudah pemberian
114.19 110 8.189 103 123 13
intervensi
Tabel 4. Perbedaan rata-rata tekanan darah kelompok eksperimen sebelum dan sesudah
pemberian intervensi berupa jus mengkudu (N=13)
Variabel Mean SD SE P -value N
Rata-rata suhu responden
kelompok eksperimen
a. Sebelum pemberian
intervensi 119.02 6.960 1.9304 13
0.000
b. Sesudah pemberian
intervensi 108.76 4.040 1.1206 13
42
JURNAL KESEHATAN ILMIAH INDONESIA
(INDONESIAN HEALTH SCIENTIFIC JOURNAL) Vol 3 No. 2 Desember 2018
Tabel 5. Perbedaan rata-rata tekanan darah kelompok kontrol sebelum dan sesudah
intervensi tanpa pemberian jus mengkudu N(13)
Variabel Mean SD SE P -value N
Rata-rata suhu responden
kelompok eksperimen
c. Sebelum pemberian
intervensi 112.06 112.06 2.3360 13
0.450
d. Sesudah pemberian
intervensi 114.19 114.19 2.2713 13
43
JURNAL KESEHATAN ILMIAH INDONESIA
(INDONESIAN HEALTH SCIENTIFIC JOURNAL) Vol 3 No. 2 Desember 2018
44
JURNAL KESEHATAN ILMIAH INDONESIA
(INDONESIAN HEALTH SCIENTIFIC JOURNAL) Vol 3 No. 2 Desember 2018
anti -bakteri, anti -alergi, dan anti – radang bahan aktif dalam ekstrak jus buah
(Rukmana, 2008). mengkudu tersebut berjalan lancar.
Mengkudu (Morinda citrifolis) adalah Pada penelitian Suidah (2011)
termasuk suku rubiaceae yang mempunyai mengenai pengaruh mengkudu terhadap
banyak manfaat, buahnya berwarna putih penurunan tekanan darah pada penderita
keruh berbentuk bulat, permukaannya hipertensi di Sidoarjo di dapatkan
berbenjol - benjol, berbiji banyak, daging penurunan MAP (Mean Arterial
buahnya yang masak lunak dan banyak Pressure).
mengandung air dan rasanya agak masam, Tekanan darah tinggi disebut juga
digunakan sebagai obat peluruh kencing hipertensi adalah dimana tekanansistolik
dan dapat menurunkan tekanan darah lebih dari 140 mmHgdan tekanan diastolik
tinggi, daunnya digunakan sebagai obat lebih dari 90mmHg (Palmer, 2008)
sakit perut, akar dan kulit batangnya sedangkan menurut Muhammadun (2010)
mengandung zat warna merah yang tekanan darah tinggi merupakan tekanan
digunakan dalam pembantikan (Sjabana & tinggi di dalam arteri.
Bahalwan, 2010). Kesimpulan
Solomon (2008) Hasil pengujian jus Berdasarkan hasil penelitian dan
buah mengkudu, bahwa pengujian pembahasan yang dilakukan tentang
memperlihatkan hasil yang positif, pada Pengaruh Jus Buah mengkudu dan Madu
masa pengujian tekanan darah yang terhadap Penurunan tekanan darah pada
semula 170/110 mmHg turun menjadi penderita hipertensi di Desa Pasar
115/80 mmHg setelah 7 hari pada masa Matanggor Kecamatan Batang Onang Kab.
pengujian. Takaran atau jumlah jus buah Padang Lawas Utara tahun 2017, diperoleh
mengkudu yang di berikan dalam masa kesimpulan sebagai berikut:
pengujian berpengaruh terhadap hasil yang 1. Distribusi responden berdasarkan usia,
di peroleh. Secara normal takaran yang di mayoritas usia responden adalah 45-48
berikan pada manusia adalah sebanyak tahun (38,5%).
200ml di berikan 2 kali sehari, pada pagi 2. Pada kelompok eksperimen, rata-rata
di berikan sebelum makan pagi jam 07.00 (mean) tekanan darah responden
dan malam di berikan sebelum makan sebelum dan sesudah intervensi
malam jam 07.00. Kira-kira setengah jam mengalami penurunan sebesar 10.26
sebelum makan nasi atau 2 jam sesudah mmHg.
makan nasi agar penyerapan /absorsi 3. Pada kelompok kontrol, rata-rata
tekanan darah responden sebelum dan
45
JURNAL KESEHATAN ILMIAH INDONESIA
(INDONESIAN HEALTH SCIENTIFIC JOURNAL) Vol 3 No. 2 Desember 2018
46