Anda di halaman 1dari 19

SISTEM SARAF OTONOM

KELOMPOK 5
1. KHOIRIAH 1801099
2. ALIYA SYAHIRA 1801100
3. WILDA YUNIATI .P 1801101
4. ISNAINI ANNUR 1801109
5. IRA MELVIDAWATI 1801111
6. GUSTIA PUJI.R 1801113
7. LORENZA ADILA.P 1801114
8. NATASYA AFIVA 1801115
SISTEM SARAF OTONOM

Adalah bagian sistem saraf tepi yang mengatur fungsi


viseral tubuh. Menurut fungsinya susunan saraf otonom terdiri dari
dua bagian yaitu :
1. Sistem simpatis
2. Sistem parasimpatis
1. Sistem simpatis

Sistem saraf simpatis yang terletak didepan


kolumna vertebra dan berhubungan serta bersambung
dengan sumsum tulang belakang melalui serabut-serabut
saraf.
Sistem ini terdiri atas serangkaian urat kembar yang
bermuatan ganglion-ganglion.
Ganglion-ganglion ini tersusun berpasangan dan
disebarkan dari daerah berikut :
 Daerah leher : tiga pasang ganglion servikal
 Daerah dada :sebelas pasang ganglion torakal
 Daerah pinggang : empat pasang ganglion lumbal
 Daerah pelvis : empat pasang ganglion sakral
 Didepan koksigis : ganglion koksigens
2. Sistem parasimpatis
Sistem parasimpatis yang terbagi dalam dau bagian yang
terdiri atas saraf otonom kranial dan saraf otonom sakral.
 Saraf kranial otonom merupakan penghubung, melalui serabut
serabut parasimpatis dalam perjalanan keluar dari otak menuju
organ organ yang sebagian dikendalikan oleh serabut serabut
menuju iris.
Saraf sakral keluar dari sumsum tulang belakang melalui daerah
sakral. Saraf saraf ini membentuk urat saraf pada alat alat dalam
pelvis dan bersama saraf saraf simpatis membentuk pleksus
yang mempersarafi kolon rektum dan kandung kemih.
Jenis reseptor saraf otonom
nama lokasi
Kolinoreseptor muskarinik Sel elektor parasimpatik :otot polos,otot
jantung,kelenjar eksoktrim,otak
nikotinik Ganglia otonom,lempeng akhir saraf
neuro muskular otot rangka,medulla
spinalis
Adrenoreseptor a1 Sel efektor post sinaps,terutama otot
polos
𝛼2 Ujung saraf presinaps
adregergik,trombosit,liposit,otot polos
𝛽1 Sel efektor post sinaps,terutama jantung
liposit,otak,ujung saraf non adrenergik
prasinaps
𝛽2 Sel efektor prasinaps,terutama otot
polos
Jenis reseptor saraf otonom

Dopamin Otak dan efektor post


sinaps,terutama otot polos
vaskulardan ginjal. Reseptor
presinaps pada ujung saraf
terutama pada jantung, pembuluh
darah dan GI
Aktivitas saraf otonom terhadap beberapa sistem
organ
Organ Ransangan simpatis Ransangan parasimpatis
1. Jantung Denyut dipercepat Denyut diperlambat
2. Arteri koronari Dilatasi Konstiksi
3. Pembuluh darah perifer Vasokontriksi Vasodilatasi
4. Tekan darah Naik Turun
5. Bronkus Dilatasi Konstiksi
6. Kelenjar ludah Sekresi berkurang Sekresi bertambah
7. Kelenjar lakrimalis Sekresi berkurang Sekresi bertambah
8. Pupil mata Dilatasi Konstriksi
9. Sitem pencernaan Peristaltik berkurang Peristaltik bertambah
makanan (SPM)
10. Usus Dikendurkan Kontraksi
11. Kandung kemih Dikendurkan Kontraksi
12. Lambung Dikendurkan Kontraksi
NEUROTRANSMITER
Neurotransmiter merupakan zat kimia yang di
sintesis didalam neuron dan berfungsi meneruskan
informasi elektrik dari sebuah neuron ke neuron lain dalam
sel saraf. Berikut sifat-sifat neurotransmiter :
 Disintesis dineuron presinaps
 Disimpan di vesikel dalam neuron presinaps
 Dilepaskan dari neuron dibawah kondisi fisiologis
 Segera dipindahkan dari sinaps melalui uptake atau
degradasi
 Berikatan dengan reseptor menghasilkan respon biologis
Klasifikasi obat
a. Kolinergik atau parasimpatomimetik
Efek obat golongan ini menyerupai efek obat yang
ditimbulkan oleh aktivitas susunan saraf parasimpatik.
Farmakodinamik :
1. meningkatkan tekanan darah
2. Meningkatkan denyut nadi
3. Meningkatkan kontraksi saluran kemih
4. Meningkatkan peristaltik
5. Kontriksi bronkiolus
6. Kontriksi pupil mata
7. Antikolinesterase: meningkatkan tonus otot
b. Simpatomimetik atau adrenergic
Yakni obat yang merangsang sistem saraf simpatis, karena
obat-obat ini menyerupai neurotransmiter.
Farmakodinamik :
1. Bersifat inotropik
2. Bronkodilator
3. Hipertensi
4. Tremor dan gelisah
c. Parasimpatolitik atau antikolinergic
Obat-obat yang menghambat kerja asetilkolin dengan
menempati reseptor-reseptor asetilkolin.
Farmakodinamik :
1. Menghambat efek muskarinik
2. Penurunan salivasi dan sekresi lambung
3. Mengurangi kontraksi tonus kandung kemih
4. Sebagai anti spasmodik
5. Meningkatkan tekanan darah
d. Simpatolitik atau anti adrenergic
Umumnya menghambat efek neurotransmiter
adrenergic dengan menempati reseptor alfa dan beta
secara langsung maupun tidak langsung.
Penjelasan farmakologi obat
1. Efedrin
Reseptor : 𝛼1, 𝛽1, 𝛽2
Dosis : 25-50mg q.i.d
Pemakaian dalam klinis : keadaan
hipotensi,bronkospasme,kongesti hidung,hipotensi
ortoristik
2.Terazosin
Digunakan sebagai penghambat adrenergik alpa
selektif terutama dipakai untuk menurunkan tekanan
darah.
Efek samping meliputi hipotensi ortostatik (pusing,rasa
inginpingsan, kepala ringan,peningkatan denyut
jantung),mual, rasa mengantuk, konggesti hiudung,
fasodilatasi, edema, dan kenaikan berat badan
3. Atropin
Pemakain dan pertimbangan : pembedahan untuk
mengurangi saliva dan sekresi bronkial. Meningkatkan
denyut jantung dengan dosis lebih dari 0,5 mg
4.Pilokarpin
Dosis : 0,5-4 % , 1 tetes
Pemakain dan pertimbangan : untuk menurunkan tekanan
intrakuler ,miosis.
Daftar pustaka
 Badan PPSDM Kesehatan. 2013. farmakologi modul 2
penggolongan obat. Kemenkes RI
 Drs. H. Syaifuddin, AMK. 2006. Anatomi Fisiologi
untuk mahasiswa keperawatan. Edisi 3. Penerbit buku
kedokteran : EGC
 Dwi Cahyono,Iwan. 2009. neurotransmitter Dalam
Saraf Otonom. Semarang : RSUP. Dr. kariadi
 Pearce, Evelyn C. 2002. Anatomi dan Fisiologi untuk
Paramedis. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama

Anda mungkin juga menyukai