Anda di halaman 1dari 17

PATOFISIOLOGI

“RENAL CALCULI/BATU
GINJAL”
Kelompok 6 :
Nama kelompok :
1. Bona Lovika
2. Desta Marlinda
3. Dwi Nabella
Maharani
4. Hottria Magdalena
5. Icha Maulid Dayansa
6. Try Maryanti

Dosen : Apt. Yoneta


Srangenge, M.Sc
Definisi Batu Ginjal
 Batu Ginjal (renal
lithiasis, nephrolithiasis)
ialah terjadinya
pengkristalan mineral
dan garam sehingga
menjadi keras/membatu
di dalam ginjal.
 Batu ginjal dapat
disebabkan oleh banyak
hal dan berdampak
terhadap bagian dari
sistem perkemihan, yaitu
mulai dari ginjal hingga
kandung kemih.
Lokasi Batu
ETIOLOGI
 Penyakit batu ginjal seringkali tidak memiliki
penyebab yang pasti. Batu ginjal terbentuk
ketika kandungan zat kimia yang dapat
membentuk menjadi kristal terlalu tinggi,
sehingga tidak dapat dilarutkan urine.
 Contoh : kalsium, asam urat, dan oksalat

 Batu ginjal atau dikenal juga sebagai kencing


batu dapat ditemukan di satu ginjal ataupun
keduanya. Risiko terkena batu ginjal lebih
tinggi pada mereka yang berusia 30-60
tahun.
PATOFISILOGI
1) Crystal nuleation
air kemih yang supersaturasi (kental/pekat) akan
mulai membentuk kristal-kristal padat dan
menjadi suatu nukleus.
2) Crystal Growth
Ketika nukleus sudah terbentuk, maka kristal
akan terus bertamabh besar hingga mencapai
titik maksimal.
3) Crystal Aggregation
Ketika kristal tidak dapat tumbuh lagi, maka akan
bergabung dengan kristal-kristal yang lain untuk
membentuk partikel yang lebih besar. Maka
terbentuklah sumbatan pada saluran kencing.
MANIFESTASI KLINIS

 Adanya batu dalam traktus urinarius bergantung


pada adanya obstruksi, infeksi, dan edema.
 Ketika batu menghambat aliran urin terjadi
obstruksi, menyebabkan peningkatan tekanan
hidrostatik dan distensi piala ginjal serta ureter
proksimal.
 Iritasi batu yang terus menerus dapat
mengakibatkan terjadinya infeski (pielonefritis
dan sistitis) yang sering disertai dengan keadaan
demam, menggigil dan disuia.
LANJUTAN..
 Beberapa batu dapat menyebabkan ketidak
nyamanan dan nyeri yang luas biasa :
1. Batu piala ginjal : menyebabkan rasa sakit yang
dalam dan terus menerus di area kostovertebral.
2. Batu yang terjebak pada ureter : menyebabkan
gelombang nyeri yang luar biasa, akut dan kolik
yang menyebar ke paha dan genetalia.
3. Batu yang terjebak di kandung kemih :
menyebabkan gejala iritasi dan berhubungan
dengan infeksi straktus urinarius dan hematuri.
GEJALA BATU GINJAL
Batu ginjal dapat bersifat asimptomatik atau
tidak bergejala. Gejala baru dirasakan ketika
batu mulai bergerak melewati saluran kemih,
biasanya di ureter (sebuah saluran yang
menghubungkan ginjal dan kandung kemih).
 Nyeri Pinggang atau Perut

 Kolik, serangan sakit hebat yang timbul


sekonyong-konyong, berlangsung sebentar dan
kemudian hilang mendadak dan timbul lagi.
 Nyeri terus-menerus, rasa panas atau terbakar
di pinggang yang dapat berlangsung beberapa
hari sampai beberapa minggu
LANJUTAN..
 Darah di urine ditemukan pada 100% kasus
penderita batu ginjal. Darah dari ginjal
berwarna coklat tua. Dapat terjadi dengan
atau tanpa kolik.
 Bila terjadi hidronefrosis (penyumbatan
saluran kemih), dapat diraba pembesaran
ginjal
 Urine yang keruh dan berbau

 Sakit saat mengeluarkan urine

 Mual dan muntah

 Frekuensi berkemih meningkat


KLASIFIKASI BATU GINJAL
 Batu Kalsium. Kebanyakan batu ginjal terbentuk
dari kalsium, biasanya kalsium oksalat. Oksalat
adalah zat kimia alami yang terdapat di dalam
makanan dan juga dibentuk oleh ginjal. Buah-
buahan, sayuran, kacang dan juga coklat
mengandung oksalat yang tinggi.
 Batu Struvite. Batu struvite terbentuk atas
respons dari infeksi, seperti infeksi saluran
kencing.
 Batu Asam Urat. Batu asam urat dapat
terbentuk apabila seseorang tidak minum
cukup cairan atau kekurangan banyak cairan,
mengonsumsi makanan tinggi protein dan
memiliki sakit peningkatan kadar asam urat
Beberapa faktor genetika juga meningkatkan
faktor terkena batu asam urat.
 Batu Sistin. Batu ini terbentuk karena
penyakit turun temurun yang dapat
menyebabkan ginjal mengeluarkan terlalu
banyak asam amino tertentu (cystinuria).
DIAGNOSIS
 Tes darah. Pemeriksaan ini digunakan untuk
melihat kadar kalsium dan asam urat dalam
darah.
 Tes urine. Urine ditampung selama 24 jam.
Uji ini bertujuan melihat adanya peningkatan
mineral yang dapat membentuk batu ginjal.
 Tes ultrasonografi. USG juga terbukti untuk
mendeteksi komplikasi yang terkait dengan
batu ginjal.
 Tes pencitraan yang dapat menunjukkan batu
ginjal di dalam saluran kemih.
KOMPLIKASI BATU GINJAL
 Cedera pada ureter
 Perdarahan

 Infeksi yang menyebar ke seluruh tubuh


melalui darah atau bakteremia.
PENCEGAHAN
 Banyak minum air putih, yaitu sekitar 2-3
liter setiap hari
 Tidak berlebihan dalam mengonsumsi
makanan sarat kalsium
 Mengurangi konsumsi daging, unggas, atau
ikan untuk mencegah batu jenis asam urat.
PENGOBATAN
Pengobatan penyakit batu ginjal tergantung
kepada ukuran dan jenis batu ginjal yang
dialami penderita.
 Untuk batu ginjal yang kecil dengan diameter
kurang dari 4 mm, penanganannya dapat
dilakukan di rumah agar batu ginjal tersebut
dapat keluar melalui urine.
 Minum air putih sebanyak 6-8 gelas air
setiap hari.
 Mengonsumsi obat pereda nyeri, karena
keluarnya batu ginjal melalui urine dapat
menimbulkan rasa sakit atau tidak nyaman.
 Batu ginjal yang berukuran besar atau
melebihi 6 mm, yang sulit keluar atau
menimbulkan perdarahan, kerusakan ginjal,
serta infeksi saluran kemih, jadi metode
penanganan berikut ini:
 Extracorporeal shock wave lithotripsy
(ESWL).
 Ureteroskopi.
 Percutaneous nephrolithotomy.
 Bedah terbuka.
Thank you for listening
and watching 

Anda mungkin juga menyukai