Disusun Oleh
KELOMPOK IV
PROGRAM STUDI
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
“batu ginjal Dalam bidang farmasi . Dalam makalah ini dibahas mengenai batu ginjal
. Adapun maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi
salah satu tugas kuliah Selama penyusunan makalah dan penulisan makaah ,
Penulis beranggapan bahwa makalah ini merupakan karya yang dapat penulis
persembahkan.
didalamnya terdapat kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun kami sangat penulis harapkan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
BAB I
PENDAHULAAN
A. Latar belakang
Dalam istilah kedokteran penyakit batu ginjal disebut nephrolithiasis atau renal
calculi. Batu ginjal adalah suatu keadaan dimana terdapat satu atau lebih batu di dalam
pelvis atau calyces dari ginjal ,Pembentukan batu ginjal dapat dapat terjadi di bagian
mana saja dari saluran kencing, tetapi biasanya terbentuk pada dua bagian tebanya pada
ginjal, yaitu di pasu ginjal dan calcyx renalis. Batu dapat terbentuk dari kalsium, fosfat,
atau kombinasi asam urat yang biasanya larut dalam urin (Sun et al., 2010).
Ginjal adalah salah satu organ tubuh yang berfungsi mengatur sistem sekresi dan
melakukan penyaringan pada darah. Ginjal manusia ada dua, ginjal kiri dan kanan. Batu
ginjal adalah batu yang terbentuk di tubuli ginjal kemudian berada di kaliks,
infundibulum, pelvis ginjal dan bahkan bisa mengisi pelvis serta seluruh kaliks ginjal dan
merupakan batu saluran kemih yang paling sering terjadi. Penyebab terbentuknya batu
saluran kemih diduga berhubungan dengan gangguan aliran urine, gangguan metabolik,
infeksi saluran kemih, dehidrasi dan keadaankeadaan lain yang masih belum terungkap
Batu ginjal merupakan batu saluran kemih (urolithiasis) yang sudah dikenal sejak
zaman Babilonia dan Mesir kuno dengan ditemukannya batu pada kandung kemih
mummi. Batu saluran kemih dapat ditemukan sepanjang saluran kemih mulai dari sistem
kaliks ginjal, pielum, ureter, buli-buli dan uretra. Batu ini mungkin terbentuk di ginjal
kemudian turun ke saluran kemih bagian bawah atau memang terbentuk di saluran kemih
bagian bawah karena adanya stasis urine seperti pada batu buli-buli karena hiperplasia
prostat atau batu uretra yang terbentuk di dalam ventrikel uretra. Penyakit batu saluran
ditemukan batu buli-buli sedangkan di negara maju lebih banyak dijumpai batu saluran
kemih bagian atas (ginjal dan ureter), perbedaan ini dipengaruhi status gizi dan mobilitas
B. Rumusan Masalah
C. Tujuannya
TINJAUAN PUSTAKA
Batu ginjal merupakan salah satu penyakit ginjal yang terjadi karena adanya
gangguan pada ginjal. Ginjal yang sehat dan ada cukup air biasanya mengeluarkan
zat – zat kimia yang tidak diperlukan oleh tubuh. Jika terjadi gangguan pada ginjal
baik langsung maupun tidak langsung dapat menganggu berbagai sistem dan organ
tubuh lain. Demikian sebaliknya gangguan pada organ lain dapat mempengaruhi
Batu ginjal adalah batu – batu kecil yang terbentuk di dalam ginjal akibat
pengendapan yang terjadi di urin bergerak turun ke pipa kemih (ureter). Batu ini
dapat menyumbat saluran air seni (urethra) dan sewaktu buang air kecil
menyebabkan terasa nyeri serta sukar keluar. Batu ginjal kemungkinan akan
terbentuk bila dijumpai satu atau beberapa faktor pembentuk kristal kalsium dan
terjadi kekeruhan atau air seni menjadi pekat. Akibat selanjutnya terjadi
penyumbatan pada saluran dari ginjal menuju kandung kemih. Batu-batu yang ada
pada ginjal terbentuk dari bahan-bahan kimia yang biasanya terdapat didalam air seni
seperti kalsium, asam urica, fosfat, dan biasanya terdapat bahan kimia lain (Soenanto,
2005).
B. Terdapat beberapa jenis jenis dari batu ginjal, yaitu:
1. Batu Kalsium Batu yang paling sering terjadi pada kasus batu ginjal. Kandungan
batu jenis ini terdiri atas kalsium oksalat, kalsium fosfat, atau campuran dari kedua
unsur tersebut.
absorbsi kalsium melalui usus, hiperkalsiuri renal terjadi akibat adanya gangguan
c. Hiperurikosuria Kadar asam urat di dalam urin yang melebihi 850mg/24 jam.
oksalat atau fosfat sedikit dalam tubuh. Penyebab tersering hipomagnesuria adalah
2. Batu Struvit Batu yang terbentuk akibat adanya infeksi saluran kemih.
3. Batu Asam Urat Biasanya diderita pada pasien-pasien penyakit gout, penyakit
mieloproliferatif, pasien yang mendapatkan terapi anti kanker, dan yang banyak
jarang dijumpai
Gejala yang muncul bervariasi tergantung ukuran pembentukan batu pada ginjal.
a. Adanya nyeri pada punggung atau nyeri kolik yang hebat. Nyeri kolik ditandai
dengan rasa sakit yang hilang timbul di sekitar tulang rusuk dan pinggang kemudian
c. Kemungkinan adanya rasa mual dan terjadinya muntah dan gangguan perut.
d. Adanya darah di dalam urin dan adanya gangguan buang air kecil, penderita juga
sering BAK atau malah terjadinya penyumbatan pada saluran kemih. Jika ini terjadi
mengidap btu saluran kemih. Bila batunya masih kecil, atu besar tapi tidak
akan timbul apapun. Penderitanya akan hidup seperti biasa, sampai suatu saat
mungkin ditemukan secara kebetulan waktu periksa dan foto rontgen tampak da
batu ginjalnya. Jika suatu saat btu itu bergeser, menggelinding dari pialan ginjal
(ureter) yang menghubungkan piala ginjal dan kandung kemih itu kecil sekali
(lebih kecil dari kelingking tangan). Sehingga batu akan meregangkan
bagian bawah saluran ureter, nyerinya akan berpindah dan terasa merambat
kearah kemaluan atau daerah pangkl paha. Biasany disertai keluarnya darah
bersama air seni. Bila lukanya kecil, darah yang keluarpun sedikit dan hanya
dapat dilihat dengan mikroskop, ini dapat diketahui bila air seni dibawa ke
laboratorium. Sumbatan atau regangan batu pada saluran kemih dapat juga
kandung kemih, dapt timbul nyeri daerah atas kemaluan waktu kencing, kencing
tidak tuntas (kepingin kencing lagi sehabis kencing), pancaran tidak kuat
(Japaries, 1992).
D. Patogenesis
pengumpul, yaitu saat urin dipekatkan. Pembentukan Kristal atau batu ini
normal. Terbentuknya batu kalsium dapat dipicu oleh reaktan asam urat, tetapi dapat
juga dihambat oleh inhibitor sitrat dan glikoprotein. Aksi reaktan dan inhibitor belum
diketahui sepenuhnya. Namun, ada dugaan proses ini berperan pada pembentukan
awal atau nukleasi kristal, progresi kristal atau agregatasi kristal. Misalnya
kalsium oksalat. Bila komponen batu di ginjal ditelusuri, satu atau lebih dapat
akibat penyatuan dari timbunan- timbunan selanjutnya sehingga batu ginjal yang
timbul pada bagian sel epitel yang mengalami lesi, dan kemungkinan lesi ini juga
Faktor resiko terbentuknya batu ginjal atau saluran kemih sangat terkait dengan
kelainan metabolisme tubuh pada setiap orang, jenis makanan yang dikonsumsi, volume
cairan jenis kelamin, dan genetik. Dari sejumlah faktor tersebut, yang paling berpengarah
adalah konsumsi makanan dan air (Soenanto, 2005) atau air yang diminum, usia, Makanan
terutama yang memiliki kadar kalsium tinggi beresiko meningkatkan kadar kalsium dalam
air kemih sehingga berdampak pada penurunan keasaman urin. Iilah salah satu pencetus
pembentukan batu. Demikian juga jika air yang diminum sangant sedikit maka terjadi
ketidakseimbangan antara jumlah garam dengan volume air di ginjal menyebabkan tingkat
kejenuhan yang tinggi dan akibatnya timbul pengkristalan. Hasil pemantauan di beberapa
rumah sakit di Jakarta menunjukkan bahwa penderita batu ginjal yang dirawat di rumah
sakit umumnya minum air putih kurang dari satu liter per hari (Soenanto, 2005).
Menurut (Soenanto, 2005) penyakit batu ginjal dapat disebabkan oleh beberapa
faktor, yaitu :
gangguan organ ginjal sejak dilahirkan, meskipun kasusnya relatif sedikcit. Anak
yang sejak kecil mengalami ganggua metabolisme khususnya dibagian ginjal yaitu
terbentuk batu. Karena fungsi ginjalnya tidak dapat bekerja secara normal maka
kelancaran proses pengeluaran air juga mudah mengalami gangguan, misalnya
banyak zat kapur dalan air kemih sehingga mudah mengendapkan batu
b. Makanan Sebagian besar kasus penyakit batu ginjal discbabkan oleh faktor
kimia yang berefek pada pengendapan air kemih, misalnya kalsium tinggi, seperti
oksalat dan fosfat. Kedua bahan tersebut mudah mengkristal di ginjal. Demikian juga
pada makanan yang kadar asam uratnya tinggi. Orang yang mengkonsumsi air
(khususnya air putih) dalam jumlah yang sedikit sangat beresiko terkena penyakit
batu ginjal. Ini dikarenakan terjadi kekurangan cairan diginjal sehingga air seni
menjadi pekat, lalu mudah membentuk batu. Selain faktor makan dan minum,
batu ginjal. Resiko terkena penyakit ini pada orang yang pekerjaannya banyak duduk
lebih tinggi dari pad orang yang banyak berdiri atau bergerak dan orang yang kurang
berolah raga. Karena tubuh kurang bergerak (baik olahraga mupun aktifitas bekerja)
menyebabkan peredaran darah maupun aliran seni menjadi kurang lancr. Bahkan
tidak hanya penyakit ginjal yang diderita, penyakit lain bisa dengan gampang
menyerang
F. Patofisiologi
oleh dua fenomena dasar. Fenomena pertama adalah supersaturasi urin oleh
konstituen pembentuk batu, termasuk kalsium, oksalat, dan asam urat. Kristal
atau benda asing dapat bertindak sebagai matriks kalkuli, dimana ion dari bentuk
(yang selalu terdiri dari kalsium fosfat). Kalsium fosfat mengendap di membran
dasar dari Loop of Henle yang tipis, mengikis ke interstitium, dan kemudian
lama dikenal sebagai plak Randall, akhirnya terkikis melalui urothelium papiler.
Matriks batu, kalsium fosfat, dan kalsium oksalat secara bertahap diendapkan
pada substrat untuk membentuk kalkulus pada traktus urinarius (Evan, et al.,
2007).
(ureter), termasuk jika ada indikasi untuk intervensi pembedahan, dan terapi
medis untuk kalkulinya (Yolanda, 2018; Moore, et al., 2010; Turk, et al., 2015).
Obat kimia menjadi pilihan utama untuk mengobati batu ginjal karena
tersebut juga cukup mudah. Sebagai terapi utama obat kimia yang sering
digunakan ialah obat golongan diuretik, kalium sitrat, dan juga Xanthine
batu yang kurang dari 5 mm, karena diharapkan batu dapat keluar spontan.
Terapi yang diberikan bertujuan untuk mengurangi nyeri, memperlancar
obat ini digunakan untuk terapi batu kalsium dengan kadar kalsium yang
tinggi di dalam tubuh. Kalium sitrat digunakan untuk terapi batu kalsium
(Thomas, 1989).
jarang ditemukan. Obat tradisional yang sering dipakai dan banyak dipasaran
ialah batugin elixir® (produk lokal) dan juga cystone® (produk impor). Batugin
urin atau batu saluran kemih sehingga lebih mempermudah pengeluaran dari
Pengurangan kadar oksalat urin dan ginjal oleh cystone® disebabkan oleh
1998).
Pengobatan yang diberikan dokter biasanya dengan memberikan
beberapa jenis obat tertentu, ini khususnya untuk batu ginjal yang masih
berukuran kecil dan diharapkan batu tersebut dapat keluar melalui urin. Namun
bila metode ini tidak efektif maka tindakan pengobatan dilakukan dengan cara
menggunakan gelombang ultrasonik shock wave yang diarahkan pada batu ginjal
sehingga batu tersebut pecah menjadi ukuran-ukuran kecil dan akan mudah
dikeluarkan melalui urin. Kelebihan metode ESWL yaitu tidak adanya luka
akibat operasi pada penderita dan waktu yang diperlukan pun relatif singkat.
Jika kedua metode pengobatan batu ginjal di atas tidak berhasil. Maka
biasanya dilakukan pada kasus batu ginjal yang memiliki ukuran besar dan tidak
Pengobatan batu ginjal juga dapat dilakukan dengan cara sederhana yaitu
dengan cara menggunakan ramuan yang dibuat dari tanaman obat. Ramuanyang
digunakan untuk batu ureter dan batu kandung kemih adalah sama. Kesamaan
Salah satu ramuan yang biasa digunakan untuk pengobatan batu ginjal
adalah: Siapkan 10 gram kering atau 30 gram segar daun tempuyung, 10 gram
kering atau 30 gram segar tanaman meniran, 15 gram atau 40 gra daun tapak
liman, 10 gram kering atau 30 gram segar daun kumis kucing. ( Uswatun
Hasanah, 2016).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan