Dosen Pembimbing :
Hj . siti Wasliyah, S. Kep., Ners., M. Kep
Disusun Oleh :
Penni Widjayanti
P27906120028
2. Etiologi
Menurut (kartika S.W,2013) ada beberapa faktor yang
menyebabkan terbentuknya batu ginjal, yaitu :
a. Faktor dari dalam (Intrinsik), seperti keturunan, usia (lebih banyak
pada usia 30 – 50 tahun, dan jenis kelamin laki – laki lebih banyak
dari pada perempuan.
b. Faktor dari luar (ekstrinsik), seperti geografi, cuaca dan suhu,
asupan air (bila jumlah air dan kadar mineral kalsium pada air yang
di minum kurang), diet banyak purin, oksalat, (teh, kopi, minuman
soda, dan sayuran berwarna hijau terutama bayam), kalsium
(daging, susu, kaldu, ikan asin, dan jeroan), dan pekerjaan (kurang
bergerak).
c. Infeksi saluran kemih dapat menyebabkan nekrosis jaringan ginjal
dan akan menjadi inti pembentukan batu saluran kencing.
d. Stasis obstruksi urin, adanya obstruksi dan stasis urin akan
mempermudah pembentukan batu saluran kencing.
e. Suhu, Tempat yang bersuhu panas menyebabkan banyaknya
pengeluaran keringat sedangkan asupan air kurang dan tingginya
kadar mineral dalam air minum meningkatkan insiden batu saluran
kemih.
f. Idiopatik (Arif Muttaqin,2011).
3. Klasifikasi
a. Batu kalsium
Sekitar 75 samapai 85 % dari nefrolitiasis adalah kalsium. Batu ini
biasanya kombinasi dari kalsium dan oksalat, timbul jika
kandungan zat itu terlalu banyak urin, selain itu jumlah berlebihan
vitamin D, menyebabkan tubuh terlalu banyak menyerap kalsium.
b. Batu asam uric Batu ini terbentuk dari asam uric, produk
sampingan dari metabolisme.
c. Batu struvite Mayoritas ditemukan pada wanita, batu struvite
biasanya di akibatkan infeksi saluran kencing kronis, disebabkan
bakteri. Batu ini jka membesar akan menyebabkan kerusakan serius
pada ginjal.
d. Batu cystine Batu ini mewakili sekitar 1 % dari batu ginjal. Di
temukan pada orang dengan kelainan genetik, sehingga ginjal
kelebihan jumlah asam amino.
k. Koping Mekanisme
Suatu cara bagaimana seseorang untuk mengurangi atau menghilangkan
stres yang dihadapi.
- Harapan dan pemahaman klien tentang kondisi
kesehatan Perlu dikaji agar tim kesehatan dapat memberikan bantuan
dengan efisien.
l. Data Spiritual
Pada data spiritual ini menyangkut masalah keyakinan terhadap tuhan
Yang Maha Esa, sumber kekuatan, sumber kegiatan keagamaan yang biasa
dilakukan dan kegiatan keagamaan yang ingin dilakukan selama sakit
serta harapan klien akan kesembuhan penyakitnya.
2. Diagnosa keperawatan
a. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisiologis (inflamasi,
iskemia, neoplasma)
b. Gangguan eliminasi urine berhubungan dengan obstuksi ginjal,
sering BAK, hematuria sekunder dari iritasi saluran kemih.
c. Resiko defisit nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan output berlebih
3. Perencanaan keperawatan
Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Keperawata
n
Kode : Tingkat nyeri : L.08066 Manajemen
D.0077 Setelah dilakukan tindakan nyeri : 108238
Nyeri akut keperawatan selama 3x24 Observasi : Observasi :
berhubunga jam diharapkan skala nyeri 1. Identifikasi 1. Untuk
n dengan dapat berkurang dengan lokasi, mengetahui
agen cidera
kriteria hasil: karakteristik, karakteristik
fisiologis
(inflamasi, - Keluhan nyeri menurun durasi, nyeri
iskemia, (5) frekuensi,
neoplasma) - Meringis menurun (5) kualitas,
- Frekuensi nadi intensitas
membaik (5) nyeri
2. Identifikasi 2. Untuk
skala nyeri mengetahui
skala nyeri
yang
dirasakan
Terapeutik : Terapeutik :
1. Berikan 1. Tindakan
teknik non ini
farmakologis memungki
untuk nkan klien
mengurangi untuk
nyeri mendapatk
( relaksasi an rasa
nafas dalam kontrol
terhadap
nyeri.
Edukasi : Edukasi :
1. Jelaskan 1. Pasien
penyebab, mengetahui
periode, dan penyebab
pemicu nyeri nyeri
2. Jelaskan 2. Pasien
strategi mengetahui
meredakan tindakan
nyeri yang
dilakukan
saat nyeri
muncul
Kolaborasi : Kolaborasi :
1. Kolaborasi 1. Agen-agen
pemberian ini secara
analgetik, sistematik
jika perlu menghasilk
an relaksasi
umum dan
menurunka
n inflamasi
sehingga
mengurang
i rasa nyeri
Kode : Eliminasi Urine: L.04034 Dukungan
D.0040 Setelah dilakukan tindakan perawatan diri :
Gangguan keperawatan selama 3x24 BAB/BAK : I.
eliminasi jam diharapkan eliminasi 1134
urine Observasi : Observasi :
berhubunga urine dapat berkurang 1. Identifikasi 1. mengetahui
n dengan dengan kriteria hasil: kebiasaan kebiasaan
obstuksi - Berkemih tidak BAK/BAB BAK/BAB
ginjal, sesuai usia pasien
tuntas menurun (5)
sering BAK, 2. Monitor 2. mencegah
hematuria - Disuria menurun integritas terjadinya
sekunder (5) kulit pasien iritasi
dari iritasi - Terapeutik : Terapeutik :
saluran 1. Dukung 1. Membantu
kemih. penggunaan dalam
toilet/pispot/u pemenuhan
rinal secara eliminasi
konsisten pasien
2. Jaga privasi 2. Membuat
selama pasien
eliminasi lebih
nyaman
3. Latih 3. Melatih
BAK/BAB pola
sesuai BAK/BAB
jadwal, jika
perlu
4. Sediakan alat 4. membantu
bantu (mis. pasien
Kateter dalam
eksternal, eliminasi
urinal)
Edukasi : edukasi :
1. Anjurkan 1. melatih
BAK/BAB pola
secara rutin BAK/BAB
pasien
3. untuk
3. Berikan meningkatkan
permen kekuatan lidah
lolipop untuk
meningkatka
n kekuatan
lidah 4.meningkatka
4. Berikan n kebersihan
perawatan mulut
mulut, sesuai
kebutuhan Kolaborasi :
Kolaborasi : 1. meberikan
1. Kolaborasi diiet yang tepat
dengan untuk pasien
tenaga
kesehatan
lain dalam
memberikan
terapi
misalnya ahli
gizi
4. Implementasi keperawatan
Pada proses keperawatan, implementasi adalah fase ketika perawat
mengimplementasikan intervensi keperawatan. Berdasarkan
terminologi NIC, implementasi terdiri atas melakukan dan
mendokumentasikan tindakan yang merupakan tindakan keperawatan
yang khusus yang diperlukan untuk melaksanakan intervensi (atau
program keperawatan).Perawat melaksanakan atau mendelegasikan
tindakan keperawatan untuk intervensi yang disusun dalam tahap
perencanaan dan kemudian mengakhiri tahap implementasi dengan
mencatat tindakan keperawatan dan respons klien terhadap tindakan
tersebut (Kozier, Erb, Berman, & Snyder, 2011).
5. Evaluasi keperawatan
Evaluasi adalah fase kelima dan fase terakhir proses keperawatan.
Dalam konteks ini, evaluasi adalah aktivitas yang direncanakan,
berkelanjutan, dan terarah ketika klien dan profesional kesehatan
menentukan kemajuan klien menuju pencapaian tujuan/hasil, dan
keefektifan rencana asuhan keperawatan. (Kozier et al., 2011). Tujuan
evaluasi adalah untuk menilai pencapaian tujuan pada rencana
keperawatan yang telah ditetapkan, mengidentifikasi variabel-variabel
yang akan mempengaruhi pencapaian tujuan, dan mengambil
keoutusan apakah rencana keperawatan diteruskan, modifikasi atau
dihentikan (Manurung, 2011).
FORMAT PENGKAJIAN
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
I. BIODATA
Identitas pasien
Initial pasien : ny. SHL
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Usia : 31 tahun
No. RM : 070336
Jenis kelamin : perempuan
Tgl pengkajian : 28 April 2020
Agama : Islam
Status pernikahan : Menikah
Penanggung jawab
Initial : Tn. B
Usia : 43 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Pekerjaan : karyawan swasta
Hub dg pasien : suami
Riwayat tentang :
Hipertensi: tidak ada
Masalah jantung : tidak ada
Demam rematik : tidak ada
Edema mata kaki/ kaki : tidak ada edema
Flebitis: tidak ada
Penyembuhan lambat : tidak
Klaudikasi : tidak ada
Ekstremitas : Kesemutan ada, Kebas tidak ada
Batuk/ hemoptisis : batuk berdahak
Perubahan frekuensi/ jumlah urine : tidak ada
Tanda (Objektif)
Gejala (Subjektif)
Faktor stres : pasien mengatakan setres terhadap apa yang dialaminya saat
ini
Cara menangani stres : pasien mengatakan berdoa kepada tuhan agar
diberikan kesembuhan
Masalah-masalah finansial : pasien mengatakan finansialnya cukup dan
tidak ada masalah
Status hubungan : pasien mengatakan berhubungan baik dengan keluarga
dan tetangga disekitar rumah
Faktor-faktor budaya : tidak ada budaya tertentu yang dianut dalam
penyembuhan penyakitnya, pasien percaya kepada pengobatan medis
Agama : islam
Kegiatan keagamaan : pasien rutin menjalankan sholat 5 waktu
Gaya hidup : pasien mengatakan tidak pernah merokok ataupun minum-
minuman beralkohol.
Perubahan terakhir : selama di rawat di RS pasien hanya berbaring dan
sesekali duduk di tempat tidur
Perasaan-perasaan : Ketidak berdayaan : pasien mengatakan selama sakit
tidak bisa menjalankan peran sebagai seorang IRT
Keputusasaan : pasien mengatakan menyesal selama sehat tidak menjaga
kesehatannya
Ketidak berdayaan : tidak ada
Tanda (Obyektif)
Status emosional (beri tanda cek untuk yang sesuai) : cemas
Cemas : ya
Marah :-
Menarik diri :-
Takut:-
Mudah tersinggung :-
Tidak sabar :-
Euforik :-
Respons-respons fisiologis yang terobservasi:-
VII. ELIMINASI
Gejala (Subjektif)
Pola BAB : pasien mengatakan BAB 1 kali dalam sehari yaitu pada pagi
hari, Penggunaan laksatif : tidak ada
Karakter fases : lunak , BAB terakhir : sebelum masuk rumah sakit
Riwayat perdarahan : tidak ada, Hemoroid : tidak ada
Konstipasi : pasien mengatakan tidak ada konstipasi saat BAB , Diare:
pasien mengatakan tidak ada diare
Pola BAK : pasien mengatakan BAK 2-3 kali/hari ,Inkontimensia/ kapan :-
Karakter urine: kuning pekat
Nyeri/ rasa terbakar/ kesulitan BAK : ada
Riwayat penyakit ginjal/ kandung kemih : tidak ada
Penggunaan diuretik : tidak ada
Tanda (Objektif)
Abdomen : Nyeri tekan : terdapat nyeri tekan pada suprapubik
, Lunak/ keras: lunak
Massa : tidak terdapat masa , Ukuran/ lingkar abdomen:-
Bising usus : 12x/menit , Hemoroid : tidak terdapat hemoroid
Perubahan kandungan kemih : tidak terdapat perubahan kandung kemih ,
BAK terlalu sering : tidak ada
Tanda (Objektif)
Berat badan sekarang .:55 kg Tinggi badan : 158cm , Bentuk tubuh :-
Turgor kulit : elastis Kelembaban/ kering membran mukosa : kulit tampak
lembab
Edema : Umum : tidak ada edema, Dependen:-
Periorbital : tidak ada , Asites : tidak ada
Distensi vena jugularis : tidak terdapat peningkatan vena jugularis
Pembesaran tiroid : tidak ada , hernia/ massa : tidak ada , Halitosis : tidak
ada
Kondisi gigi/ gusi : gusi berwarna merah muda, tidak terdapat perdarahan
Penampilan lidah : lidah terdapat bercak bercak putih
Membran mukosa : mukosa tampak kering
Bising usus : terdengar 12x/menit
Bunyi napas : vesikuler
Urin S/ A atau Kemstiks :-
IX. HIGIENE
Gejala (Subjektif)
Aktivitas sehari-hari :
Tergantung/ Mandiri : tergantung
Mobilitas : pasien mengatakan aktifitasnya dibantu oleh keluarga karena
nyeri dan pegal pada kedua pinggang
Hegiene : pasien mengatakan mandi dua kali/hari , Berpakaian : pasien
mengatakan lebih suka mengenakan pakaian daster bila dirumah
Toileting : pasien BAK 2-3 kali/hari
Waktu mandi yang diinginkan : pagi dan sore
Pemakaian alat bantu/ prostetik : tidak ada
Bantu diberikan oleh : -
Tanda (Objektif)
Penampilan umum : pasien tampak rapih
Cara berpakaian : rapih , Kebiasaan pribadi : tidak ada
Bau badan : tidak ada , Kondisi kulit kepala : kulit kepala tampak bersih
Adanya kutu : tidak terdapat kutu
X. NEUROSENSORI
Gejala (Subjektif)
Rasa ingin pingsan/ pusing : pasien mengatakan tidak pusing atau ingin
pingsan
Sakit kepala : Lokasi nyeri : tidak ada , Frekuensi : tidak ada
Kesemutan/ kebas/ kelemahan (lokasi) : kedua tungkai kaki
Stroke (gejala sisa) : tidak ada
Kejang : tidak ada , Tipe : - Frekuensi : -
Status postikal : tidak ada , Cara mengontrol : -
Mata :
Kehilangan penglihatan : tidak ada , Pemeriksaan terakhir : tidak ada
Glaukoma : tidak ada , Katarak : tidak ada
Telinga : Kehilangan pendengaran : tidak ada , Pemeriksaan terakhir: tidak
ada
Epistaksis: tidak ada
Tanda (Objektif)
Status mental : baik
Terorientasi/ disorientasi : terorientasi waktu, tempat, dan Orang
Kesadaran : compos mentis , Mengantuk :- Letargi : -
Stupor : -
Koma : -
Kooperatif : ya
Menyerang : -
Delusi :-
Halusinasi :-
Afek (gambarkan) : -
Memori : Saat ini baik , Yang lalu: baik
Kaca mata : tidak ada , Kontak lensa : - Alat bantu dengar : -
Ukuran/ rekasi pupil : Ka/ Ki : mengecil saat terkena cahaya
Facial drop :tidak ada , Menelan ; baik
Genggaman tangan/ lepas : Ka/ Ki : baik, Postur : seimbang
Refleks tendom dalam : normal , Paralisis : tidak ada
XI. NYERI/ KETIDAKNYAMANAN
Gejala (Subjektif)
Lokasi : pada kedua pinggang
intensitas (1-10 dimana 10 sangat nyeri) : skala nyeri 3 Frekuensi : hilang
timbul
Kualitas : seperti tertusuk-tusuk
Durasi : 1 menit
Penjalaran : menjalar hingga ke perut bawah dan kemaluan
Faktor-faktor pencetus : bertambah jika bergerak
Cara menghilangkan, faktor-faktor yang berhubungan: tirah baring
Tanda (Objektif)
Mengkerutkan muka : ada
Menjaga area yang sakit : ya
Respons emosional : baik
Penyempitan fokus : tidak ada
XII. PERNAPASAN
Gejala (Subjektif)
Dispnea yang berhubungan dengan batuk/ sputum : tidak ada
Riwayat bronkitis : tidak ada
Asma : tidak ada
Tuberkulosis : tidak ada
Emifisema : tidak ada
Pneumonia kambuhan : tidak ada
Pemanjanan terhadap udara berbahaya :tidak ada
Perokok : pasien mengatakan tidak merokok
Penggunaan alat bantu pernapasan : tidak ada , Oksigen : tidak ada
Tanda (Objektif)
Pernapasan : Frekuensi : 21x/menit
Kedalaman : cukup dalam , Simetris : ya
Penggunaan otot-otot asesori : tidak ada , Napas cuping hidung : tidak ada
Fremitus : tidak ada
Bunyi napas : vesikuler
Egofoni : tidak ada
Sianosis : tidak ada , Jari tubuh : tidak ada
Karakteristik sputum : tidak ada
Fungsi mental/ gelisah : pasien tampak gelisah
XIII. KEAMANAN
Gejala (Subjektif)
Alergi/ sensitivitas : tidak ada alergi Reaksi : tidak ada
Perubahan sistem imun sebelumnya :tidak ada , Penyebab : -
Riwayat penyakit hubungan seksual (tanggal/ tipe) : tidak ada
Perilaku resiko tinggi : tidak ada , Periksaan :tidak ada
Tranfusi darah/ jumlah : belum pernah Kapan :tidak ada
Gambaran reaksi :tidak ada
Riwayat cedera kecelakaan : tidak ada
Fraktur/ dislokasi :tidak ada
Artritis/ sendi tak stabil :tidak ada
Masalah punggung : tidak ada
Perubahan pada tahi lalat : tidak ada, Pembesaran nodus : tidak ada
Kerusakan penglihatan, pendengaran : tidak ada
Protese : tidak ada , Alat ambulatori : tidak ada
Tanda (Objektif)
Suhu tubuh : 36.5 0 C Diaforesis : ada
Integritas kulit : baik
Jaringan parut : tidak ada , Kemerahan : tidak ada
Wanita
Gejala (Subjektif)
Gejala (Subjektif)
Keluarga besar : ya
Peran dalam struktur keluarga : seorang istri dan ibu bagi anak-anaknya
Tanda (Objektif)
Gejala (Subjektif)
Bahasa dominan (khusus) : tidak ada , Melek huruf : pasien tidak buta
huruf
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan tanggal 28 April 2020
Jenis pemeriksaan Nilai Satuan Hasil
Normal
URINALISA
URINE LENGKAP
Protein Negatif - Positif
Nitrit Negatif - Positif
Leukosit esterase Positif 2 - Positif 3
Blood Negatif - Positif
Bakteri Negatif - Positif
Leukosit 8-12 /LPS 15
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Analisa Data
No Data senjang Interpretasi Data Masalah
.
1. DS : Faktor endogen dan Nyeri akut
- Pasien mengatakan faktor eksogen
merasakan nyeri pada
pinggang sebelah kanan Pengendapan garam dan
dan kiri, nyeri yang mineral, Ph urine
dirasakan menjalar hingga berubah dari asam
ke perut bawah dan menjadi alkalis
kemaluan, nyeri yang
dirasakan seperti ditusuk-
tusuk dengan skala nyeri Pembentukan batu
3, nyeri juga bertambah ginjal
jika pasien bergerak, nyeri
yang dirasakan hilang Obstruksi pada ginjal
timbul
DO :
- Wajah pasien tampak Terjadi
meringis inflamasi/peradangan
- Pasien tampak memegangi
kedua pinggang
- Pasien tampak Rangsangan terhadap
menghindari disentuh mediator reseptor nyeri
bagian yang nyeri oleh
perawat Nyeri akut
2. DS : Faktor endogen dan Gangguan
- pasien mengatakan sering faktor eksogen eliminasi
buang air kecil urine
- pasien mengatakan jumlah Pengendapan garam dan
BAK sedikit berkurang mineral, Ph urine
- pasien mengatakan sakit berubah dari asam
saat BAK
DO : menjadi alkalis
- Terdapat distensi kandung Pembentukan batu
kemih ginjal
- berkemih tidak tuntas
Obstruksi pada ginjal
Penurunan reansorbsi
dan sekresi ke uretra
menurun
Gangguan eliminasi
urin
3 DS : Faktor endogen dan Nausea
- pasien mengatakan nafsu faktor eksogen
makan berkurang
- pasien mengatakan mual Pengendapan garam dan
DO : mineral, Ph urine
- mukosa bibir tampak berubah dari asam
kering menjadi alkalis
- makan hanya habis
setengah porsi Pembentukan batu
ginjal
Peningkatan distensi
abdomen
Mempengaruhi pusat
mual muntah di
hipotalamus
Lambung meningkatkan
produksi HCL
Nausea
2. diagnosa keperawatan
a. nyeri akut berhubungan dengan agen pencidera fisiologis inflamasi
b. gangguan eliminasi urine berhubungan dengan obstruksi pada ginjal
c. nausea berhubungan dengan adanya tekanan pada abdomen
INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
Kode : Tingkat nyeri : L.08066 Manajemen
D.0077 Setelah dilakukan nyeri : 108238
Nyeri akut tindakan keperawatan Observasi : Observasi :
berhubungan selama 3x24 jam 1. Identifikasi 1. Untuk
dengan agen diharapkan skala nyeri lokasi, mengetahui
cidera
dapat berkurang dengan karakteristik, karakteristik
fisiologis
(inflamasi, kriteria hasil: durasi, nyeri
iskemia, - Keluhan nyeri frekuensi,
neoplasma) menurun (5) kualitas,
- Meringis menurun (5) intensitas
- Frekuensi nadi nyeri
membaik (5) 2. Identifikasi 2. Untuk
skala nyeri mengetahui
skala nyeri
yang
dirasakan
Terapeutik : Terapeutik :
1. Berikan 1. Tindakan ini
teknik non memungkink
farmakologi an klien
s untuk untuk
mengurangi mendapatkan
nyeri rasa kontrol
( relaksasi terhadap
nafas dalam nyeri.
Edukasi : Edukasi :
1. Pasien
3. Jelaskan mengetahui
penyebab, penyebab
periode, dan nyeri
pemicu 2. Pasien
nyeri mengetahui
4. Jelaskan tindakan
strategi yang
meredakan dilakukan
nyeri saat nyeri
muncul
Kolaborasi : Kolaborasi :
2. Kolaborasi 1. Agen-agen
pemberian ini secara
analgetik, sistematik
jika perlu menghasilka
n relaksasi
umum dan
menurunkan
inflamasi
sehingga
mengurangi
rasa nyeri
Kode : Eliminasi Urine: Manajemen
D.0040 L.04034 eliminasi
Gangguan Setelah dilakukan urine : I. 04152
eliminasi tindakan keperawatan Observasi : Observasi :
urine selama 3x24 jam 1. Identifikasi 1. mengetahui
berhubungan tanda dan tanda dan
diharapkan eliminasi
dengan gejala retensi gejala retensi
obstuksi urine dapat berkurang atau urine
ginjal, sering dengan kriteria hasil: inkontinensia
BAK, - Berkemih tidak urine
hematuria tuntas menurun 2. Identifikasi 2. untuk
sekunder (5) faktor yang menentukan
dari iritasi - Disuria menurun menyebabka intervensi
saluran n retensi atau keperawatan
(5)
kemih. inkontinensia
- urine
3. Monitor 3. Frekuensi,
eliminasi konsistensi,
urine (mis. aroma,
Frekuensi, volume, dan
konsistensi, warna
aroma, mengindikas
volume, dan ikan suatu
warna) penyakit
tertentu
Terapeutik : Terapeutik :
1. Catat waktu- 1. Menentukan
waktu dan waktu
haluaran berkemih
berkemih yang tepat
2. Batasi asupan 2. Mencegah
cairan, jika terlalu sering
perlu BAK
Edukasi : edukasi :
1. Ajarkan tanda 1. Agar pasien
dan gejala mengetahui
infeksi tanda
saluran kemih infeksi
saluran
kemih
2. Ajarkan 2. Dapat
mengukur mengevalua
asupan cairan si secara
dan haluaran mandiri
urine
3. Anjurkan 3. Merangsang
minum yang untuk BAK
cukup, jika
tidak ada
kontraindikasi
4. Anjurkan 4. Mencegah
mengurangi terjadinya
minum nokturia
menjelang
tidur
3. Makanan
hangat
dapat
2. Anjurkan meningkatk
makan an nafsu
sedikit tapi makan
sering Edukasi :
3. Anjurkan 1. Agar
makan dalam merasa
keadaan lebih segar
makanan dan tidak
masih hangat mual
Edukasi :
1. Anjurkan
sering
membersihka
n mulut,
kecuali jika
merangsang
mual
2. Anjurkan
makanan
tinggi 2. Makanan
karbodhidrat berlemak
dan rendah tinggi dapat
lemak menimbulk
Kolaborasi : an mual
1. Kolaborasi
pemberian
antiemetik, Kolaborasi :
jika perlu 1. Menekan
senyawa
yang
memicu
mual
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
EVALUASI KEPERAWATAN
Tanggal/jam Diagnosis SOAP Paraf
Keperawatan
31 april Nyeri akut S : Penni
2020 berhubungan - Pasien mengatakan nyeri pada kedua
09.00 WIB dengan agen pinggang berkurang
cidera fisiologis O :
(inflamasi, - Wajah tidak meringis
iskemia, - Nadi : 80x/menit
neoplasma) - Skala nyeri 2
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
31 april 2020 Gangguan S: Penni
10.00 WIB eliminasi urine - Pasien mengatakan BAK masih
berhubungan belum tuntas
dengan obstuksi O :
ginjal, sering - Masih tampak distensi pada kandung
BAK, hematuria kemih
sekunder dari A : masalah belum teratasi
iritasi saluran P : intervensi dilanjutkan
kemih.
31 april 2020 Nausea S: Penni
10.00 WIB - Pasien mengatakan mual berkurang
berhubungan
O:
dengan adanya - Mukosa bibir tampak lembab
- Makanan habis dalam satu porsi
tekanan pada
A : masalah teratasi sebagian
abdomen P : intervensi dilanjutkan
DAFTAR PUSTAKA